Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

PAULUS PEKA HAYON, SE., M.Si


“KONSEP DASAR BIAYA”

Disusun oleh:

Yosefita Irok ( 201862201035 )

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2020

KATA PENGANTAR
Alhamdulilah Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan batasan
waktunya, dan semoga kita selalu berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.Amiin

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena manusia tidak
pernah luput dari kesalahan dan jauh dari kata sempurna meskipun kami telah berusaha
dengan segenap kemampuan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Oleh karena itu, dengan senang hati kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
Sebagai akhir kata, kami penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk proses pembelajaran khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Merauke,6 Mei 2020

Yosefita Irok

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................4
BAB I..........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
2.1 KONSEP DASAR BIAYA................................................................................................................6
2.2 PEMBEBANAN BIAYA TIDAK LANGSUNG............................................................................11
2.4 HUBUNGAN ANTARA PENGGERAK AKTIVITAS DAN PERILAKU BIAYA.......................19
BAB III......................................................................................................................................................23
PENUTUP.................................................................................................................................................23
KESIMPULAN.....................................................................................................................................23
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen yang dibebankan untuk mendapatkan barang atau jasa
yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang bagi suatu
organisasi. Biaya secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan obyek biaya. Biaya
tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat dilacak sebagai obyek
biaya. Biaya langsung adalah biaya yang dengan mudah dan akurat dilacak /ditelusuri sebagai
obyek biaya.

Ditelusuri dengan mudah artinya biaya dapat dibebankan dengan cara yang layak secara
ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan apa konsep dasar biaya?
2. Apa yang dimaksud dengan Pembebanan tidak langsung?
3. Sebutkan dan jelaskan Bagian dari Hubungan Antara Penggerak Aktivitas?
4. Apa itu Perilaku Biaya?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan Makalah Ini agar dapat memahami Konsep Dasar Biaya serta
Menambah wawasan dan Ilmu bagi penulis dan Pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR BIAYA


a. Proses Pembebanan Biaya

Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen yang dibebankan untuk mendapatkan barang atau
jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang bagi suatu
organisasi. Ekuivalen kas adalah sumber nonkas yang dapat diubah menjadi barang atau
jasa yang diinginkan.

Contoh : Menukarkan peralatan dengan bahan untuk digunakan menjadi produksi .

Biaya oportunitas adalah manfaat diserahkan atau dikorbankan ketika satu alternatif
dipilih dari beberapa alternatif.

Contoh: Perusahaan menginvestasikan modal $100.000 dengan persediaan selama setahun


daripada menginvestasikan modal tersebut pada investasi produktif yang memberikan
tingkat pengembalian 12 %. Biaya oportunitas dari modal yang tertanam pada persediaan
adalah $12.000 (0,12 X $100.000) dan ini adalah bagian dari biaya penyimpanan
persediaan.

1. Obyek biaya
adalah setiap item serperti produk, pelanggan, departemen proyek, aktivitas dan
sebagainya dimana biaya diukur dan dibebankan.

Contoh:

 Biaya produksi satu unit sepeda maka obyek biaya adalah sepeda.

 Biaya operasi departemen pemeliharaan pada suatu pabrik maka obyek biaya adalah
departemen pemeliharaan

 Biaya pengembangan mainan baru maka obyek biayanya adalah proyek


pengembangan mainan baru

2. Obyek biaya aktivitas


adalah suatu unit dasar dari pekerjaan yang dilakukan dalam sebuah organisasi.
3. Aktivitas
adalah agregasi dari berbagai tindakan dalam suatu organisasi yang bermanfaat bagi
para manajer untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan

Contoh obyek biaya aktivitas:


Pemasangan peralatan untuk produksi, pemindahan bahan dan barang, pembelian komponen,
pengiriman tagihan kepada pelanggan, pembayaran tagihan, pemeliharaan peralatan,
pemenuhan pesanan, perancangan produk, dan pemeriksaan produk. Aktivitas harus
menggunakan kata kerja, misalnya pembayaran atau perancangan kemudian digabungkan
dengan sebuah obyek misalnya tagihan dan produk yang menerima tindakan. Tindakan dan
obyek menyatakan sasaran dengan sangat spesifik.

 Keakuratan Pembebanan

Keakuratan adalah suatu konsep yang relatif dan harus dilakukan dengan wajar serta logis
terhadap penggunaan motode pembebanan biaya. Tujuannya untuk mengukur dan
membebankan biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh obyek biaya

Contoh:

Bila kita ingin menentukan biaya makan siang seseorang bernama Elaine Day di restoran
Pizza. Pendekatan pembebanan biaya perrtama adalah menghitung jumlah pengunjung antara
pukul 12.00 siang sampai pukul 01.00 siang. Total penerimaan pembebanan selama periode
waktu misalnya belanja makan siang per langgan $4,50. Berdasarkan pendekatan ini kita
menyimpulkan bahwa Elaine Day mengeluarkan $4,50 setiap hari makan siang.

Pembebanan biaya yang terdistrosi dapat menghasilkan keputusan yang salah dan evaluasi
yang buruk.

Contoh:

Jika seorang manajer pabrik sedang mencoba memutuskan apakah akan melanjutkan produksi
listrik secara internal atau membeli dari perusahaan lokal, maka penilaian secara akurat
mengenai besarnya biaya memproduksi listrik adalah hal mendasar untuk analisis.

Biaya produksi listrik yang terlalu tinggi mungkin mendorong manajer menutup departemen
listrik internal dan membeli listrik secara eksternal. Padahal pembebanan biaya yang lebih
akurat mungkin menyarankan hal yang sebaliknya. Adalah mudah untuk melihat bahwa
pembebanan biaya yang buruk dapat menciptakan pemborosan.

 Ketertelusuran (traceability)

Biaya secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan obyek biaya. Biaya tidak
langsung adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat dilacak sebagai obyek
biaya. Biaya langsung adalah biaya yang dengan mudah dan akurat dilacak /ditelusuri sebagai
obyek biaya.
Ditelusuri dengan mudah artinya biaya dapat dibebankan dengan cara yang layak secara
ekonomi. Dilacak dengan akurat artinya biaya dapat dibebankan dengan menggunakan
hubungan sebab akibat.

Penelusuran adalah pembebanan aktual dari biaya ke obyek biaya dengan menggunakan
ukuran yang dapat diamati pada konsumsi sumber daya oleh obyek biaya.

Penelusuran biaya ke obyek biaya dapat terjadi melalui:

1. Penelusuran langsung

2. Penelusuran penggerak

Penelusuran langsung adalah suatu proses identifikasi dan pembebanan biaya yang berkaitan
secara khusus dan secara fisik dengan suatu obyek biaya (pengamatan secara fisik).

Contoh:

Obyek biaya aktivitas pemeliharaan perlengkapan, maka obyek biaya yang dapat diamati
secara fisik adalah biaya suku cadang, peralatan, dan alat pemeliharaan.

Obyek biaya adalah sepeda, maka obyek biaya yang dapat diamati adalah jumlah rodanya,
jumlah jam tenaga kerja, penggunaan bahan.

Penggerak adalah faktor yang menyebabkan perubahan penggunaan sumber daya, penggunaan
aktivitas, biaya dan pendapatan.

Penelusuran penggerak adalah penggunaan penggerak untuk membebankan biaya ke obyek


biaya.

Penelusuran penggerak menggunakan dua jenis penggerak dalam menelusuri biaya ke obyek
biaya:

1. Penggerak sumber daya

2. Penggerak aktivitas.

Contoh:

 Penggerak sumber daya

akiitivitas pemeliharaan peralatan maka aktivitas ini mengkonsumsi sumber daya berupa
suku cadang, perlengkapan, alat-alat, tenaga kerja dan energi (tenaga untuk menjalankan
perlengkapan dan alat-alat).
Sumber daya alat-alat dan perlengkapan serta bahan dapat ditelusuri langsung ke aktivitas.

Sumber daya listrik dan tenaga kerja tidak dapat ditelusuri secara langsung. Pengamatan
secara fisik untuk mengetahui jumlah pemakaian listrik membutuhkan suatu meteran untuk
mengukur konsumsi listrik peralatan pemeliharaan. Penggerak sumber daya seperti jam mesin
digunakan untuk membebankan biaya listrik.

Misalnya jika biaya listrik perjam mesin adalah $0,50 dan aktivitas yakni pemeliharaan
peralatan, menggunakan 20.000 jam mesin, maka $10.000 adalah biaya tenaga kerjanya yang
diperoleh dari $0,50 X 20.000, akan dibebankan ke aktivitas tersebut. Total biaya aktivitas
adalah hasil penjumlahan dari biaya sumber daya yang dapat ditelusuri langung dengan biaya
yang dibebankan penggerak sumber daya.

Contoh:

Penggerak aktivitas misalnya “jumlah jam kerja pemeliharaan” dapat digunakan untuk
membebankan biaya aktivitas “pemeliharaan peralatan” ke obyek biaya departemen produksi.
Misalnya biaya penbyediaan aktivitas pemeliharaan peralatan $20 per jam pemeliharaan dan
departemen produksi (misalnya pengasahan) menggunakan 2.000 jam pemeliharaan, maka
biaya aktivitas sebesar : $20 X 2.000 jam pemeliharaan = $40.000 akan dibebankan ke
pengasahan.

 Contoh Aktivitas dan Penggerak Aktivitas Potensial

Aktivitas Penggerak aktivitas potensial

 Pemasangan peralatan  Jumlah pemasangan

 Pemindahan bahan  Jumlah pemindahan bahan

 Pemesanan bahan  Jumlah pesanan pembelian

 Pengeboran lobang  Jumlah jam mesin

 Perancangan kembali produk  Jumlah pesanan rekayasa

 Pembayaran tagihan  Jumlah faktur

 Pemeriksaan barang jadi  Jumlah contoh yang diproduksi

 Pemeliharaan peralatan  Jumlah jam pemeliharaan


 Penyediaan listrik  Jumlah kilowat jam

 Pengepakan barang  Jumlah kotak

 Penjadwalan produksi  Jumlah produk yang berbeda

2.2 PEMBEBANAN BIAYA TIDAK LANGSUNG


Biaya tidak langsung tidak dapat ditelusuri ke obyek biaya. Artinya tidak terdapat
hubungan kausal antara biaya dan obyek biaya atau penelusuran secara ekonomis tidak layak.
Pembebanan baiaya tidak langsung ke obyek biaya di sebut alokasi. Karena tidak terdapat
hubungan kausal, pengalokasian biaya tak langwung didasarkan pada kemudahan atau
beberapa asumsi yang berhubungan.

Contoh:

Biaya pemanasan dan penerangan ruangan suatu pabrik yang memproduksi lima produk.
Biaya utilitas dibebankan ke lima produk tersebut. Dengan demikian sulit untuk menentukan
hubungan kausal. Cara yang mudah untuk mengalokasikan biaya ini adalah hanya dengan
membebankannya secara proporsional ke jam tenaga kerja langsung yang digunakan setiap
produk. Pembebanan biaya tak langung ke obyek biaya secara orbiter mengurangi keakuratan
pembebanan biaya secara keseluruhan

a. Perbedaan Produk Berwujud Dan Produk Tidak Berwujud

Aspek Sifat tujuan Dampak pada akuntansi manajemen

Ketidak Jasa tidak dapat Tidak ada persediaan


berwujudan disimpan Tidak ada
perlindungan hak Kode yang ketat
paten Tuntutan terhadap pembebanan biaya yang lebih akurat
Tidak dapat Tidak ada persediaan
menampilkan atau
mengkomunikasikan
jasa

Harga sulit ditetapkan

Perishability Manfaat jasa cepat Memerlukan standar dan konsistensi mutu yang tinggi*
(tidak tahan kadaluarsa
lama):
Jasa seringkali
berulang untuk satu
pelanggan

Inseparibility Pelanggan terlibat Biaya diperhitungkan sesuai dengan jenis pelanggan*


(tidak dapat langsung dalam proses
dipisahkan) produksi Menuntut pengukuran dan pengendalian mutu untuk
mempertahankan konsistensi*
Produksi massal jasa
yang tersentralisasi
sulit dilakukan

Heterogenitas Variasi yang luas pada Pengukuran produktivitas dan mutu serta pengendalian
produk jasa harus terus menerus*
dimungkinkan
Manajemen mutu total adalah penting*

b. Biaya Yang Berbeda Untuk Tujuan Berbeda

Biaya produk adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan manajerial yang spesifik.
Biaya produk tergantung pada tujuan manajerial yang sedang berusaha dicapai.

Contoh:

Manajemen tertarik dengan profitabilitas strategis. Untuk mendukung tujuan ini manajemen
memerlukan informasi tentang semua pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan suatu
produk.

Pada kasus ini rantai nilai biaya produk adalah sesuai karena memperhitungkan semua biaya
yang diperlukan untuk menilai profitabilitas strategis.

Rantai nilai adalah seperangkat dari semua aktivitas yang dibutuhkan untuk merancang,
mengembangkan, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan, dan melayani produk.
c. Biaya Produk Dan Pelaporan Keuangan

Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah kalkulasi biaya produk untuk
pelaporan keuangan eksternal. Biaya dikelompokan ke dalam 2 kategori fungsional utama:
Biaya produksi dan biaya nonproduksi.

 Biaya produk
adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan pembuatan barang dan penyediaan jasa.
 Biaya nonproduksi
adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi perancangan, pengembangan, pemasaran,
distribusi, layanan pelanggan dan administrasi umum.

Biaya penjualan meliputi: biaya pemasaran, distribusi dan layanan pelanggan.

Biaya adminstrasi meliputi: biaya perancangan, pengembangan, dan administrasi umum.


Untuk barang berwujud disebut biaya manufaktur. Untuk barang tak berwujud disebut biaya
nonmanufaktur.

Ada 3 unsur biaya yang dibebankan ke produk untuk pelaporan keuangan eksternal:

 Bahan langsung:
contoh, besi pada mobil, kayu pada perabotan rumah tangga, kain pada jeans, kawat
untuk perbaikan gigi, kain kasa dan anastesia untuk operasi, peti mati untuk jenasa
penguburan,
 Tenaga kerja langsung:
contoh, perawat bedah yang terlibat pada operasi jantung, kepala koki restoran.
 Overhead:
Contoh, penyusutan bangunan dan peralatan, pemeliharaan, perlengkapan,
pengawasan, penanganan bahan, tenaga listrik, pajak properti taman pabrik dan
kemanan pabrik

2.3 LAPORAN LABA RUGI UNTUK ORGANISASI MANUFAKTUR DAN JASA

Laporan laba rugi mengikuti format tradisional yang diajarkan pada kuliah pengantar
akuntansi keuangan. Laba dihitung menurut klasifikasi fungsional sering disebut laba
kalkulasi biaya absorpsi (kalkulasi biaya penuh) atau absorption-costing (full-costing) income
karena semua biaya manufaktur dibebankan ke produk.

Harga pokok penjualan adalah biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead
yang melekat pada unit yang terjual. Untuk menghitung harga pokok penjualan, terlebih
dahulu dihitung harga pokok produksi.
Laporan Laba Rugi: Organisasi Manufaktur

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 1998

Penjualan $2.800.000

(-) Harga pokok penjualan:

Persediaan awal barang jadi $ 500.000

(+) Harga pokok produksi 1.200.000

Barang yang tersedia untuk dijual 1.700.000

(-) Persediaan akhir barang jadi 300.000 1.400.000

Marjin kotor 1.400.000


(-) Beban operasi: $600.000

Beban penjualan 300.000 (900.000)

Beban administrasi $ 500.000

Laba sebelum pajak

Laporan Harga Pokok Produksi

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 1998

Bahan langsung: $200.000

Persediaan awal 450.000

(+) Pembelian $650.000

Bahan yang tersedia (50.00)

(-)Persediaan akhir $600.000

Bahan langsung yang terpakai 350.000

Tenaga kerja langsung

Overhead manufaktur:

Tenaga kerja tidak langsung $122.500

Penyusutan 177.500

Sewa 50.000

Utilitas 37.500

Pajak properti 12.500

Pemeliharaan 50.000 450.000

Total tambahan biaya manufaktur $1.400.000


(+) Barang dalam proses awal 200.000

Total biaya manufaktur $1.600.000

(-) Barang dalam proses akhir (400.000)

Harga pokok produksi $1.200.000

Laporan Laba Rugi: Organisasi Jasa

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 1998

Penjualan $300.000

(-) beban:

Harga pokok penjualan jasa:

Barang dalam proses awal $ 5.000

(+) Biaya jasa:

Bahan langsung $ 40.000

Tenaga kerja langsung 80.000

overhead 100.000 220.000

Total 225.000

(-) Barang dalam proses akhir ( 10.000) 215.000

Marjin kotor $ 85.000

(-) Beban operasi:

Beban penjualan $ 8.000

Beban administrasi 22.000 (30.000)

Laba sebelum pajak $ 55.000


Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan awal atau akhir barang jadi. Berbeda dari
perusahaan manufaktur, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan jadi - tidak mungkin
menyimpan jasa. Jadi kalau dibanding dengan perusahaan manufaktur, harga pokok penjualan
jasa dapat disamakan dengan harga pokok produksi.

Harga pokok penjualan jasa selama satu periode sama dengan harga pokok produksi.

Ada kemungkinan memiliki barang dalam proses untuk jasa , contohnya arsitek mungkin
memiliki gambar dalam proses dan seorang dokter gigi memiliki beberapa pasien dengan
berbagai tahap proes perawatan.

2.4 HUBUNGAN ANTARA PENGGERAK AKTIVITAS DAN PERILAKU BIAYA


Konsep perilaku

Input aktivitas adalah sumber daya yang dikonsumsi oleh suatu aktivitas untuk memproduksi
outputnya. Faktor-faktor input aktivitas:

1. Bahan

2. Energi

3. Tenaga kerja

4. Modal

Output aktivitas adalah hasil atau produk dari suatu aktivitas.

Perilaku biaya menggambarkan bagaimana biaya input aktivitas berubah berkenaan dengan
perubahan output aktivitas. Untuk menilai perilaku biaya aktivitas harus diidentifikasi, input
dan output harus didefinisikan dan diukur dan pengaruhnya terhadap biaya input ketika output
aktivitas berubah harus diperhitungkan. Mungkin pekerjaan yang paling sulit dalam penilaian
perilaku biaya adalah pengidentifikasian ukuran output aktivitas yang baik. Ukuran output
aktivitas dapat diklasifikasikan menjadi 4 kategori:

1) Tingkat unit (penggosokan, pemolesan dan perakitan)

2) Tingkat batch (pemasangan, pemeriksaan, penjadwalan produksi dan penanganan


bahan)

3) Tingkat produk (perubahan rekayasa, pengembangan prosedur pengujian produk,


pemasaran produk, proses rekayasa, dan penyelesaian produk)

4) Tingkat fasilitas (penyediaan fasilitas, pemeliharaan lahan, dan penyediaan keamanan


pabrik)

a. Biaya Tetap

Sewa mesin Jumlah segmen Biaya perunit

$60.000 o N/A

60.000 60.000 $1,0

60.000 120.000 0,50

60.000 180.000 0,33

60.000 240.000 0,25

b. Biaya Variabel

Biaya tenaga listrik Jumlah segmen Biaya per unit

$0 0 $0,20

12.000 60.000 0,20


24.000 120.000 0,20

36.000 180.000 0,20

48.000 240.000 0,20

c. Biaya Campuran

Biaya campuran adalah biaya yang mengandung komponen tetap maupun variabel.

Contoh:

Perusahaan Reddy Heaters mempunyai 3 agen penjual, setiap orang akan menerima gaji
$10.000 per unit di tambah komisi $0,50 per alat pemanas yang terjual. Aktivitasnya adalah
penjualan alat pemanas dan penggerak aktivitasnya adalah unit yang terjual. Jika 100.000 alat
pemanas terjual, maka total biaya penjualan (yang berkaitan dengan agen penjualan) adalah
$80.000-biaya gaji tetap $30.000 (3 X $10.000) dan biaya variabel $50.000 ($0,50 X
100.000).

Persamaan linear biaya campuran adalah:

Y = Biaya tetap + Total biaya variabel

Y = F + VX

Di mana:

Y = Total biaya

Persamaannya : Y = $30.000 + $0,50X

Biaya Tetap Biaya variabel Total Alat pemanas Biaya


penjualan penjualan per
Penjualan biaya Yang terjual unit

$30.000 $20.000 $50.000 40.000 $1,25

30.000 40.000 70.000 80.000 0,88

30.000 60.000 90.000 120.000 0,75


30.000 80.000 110.000 160.000 0,69

30.000 100.000 130.000 200.000 0,65

d. PERBEDAAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TRADISIONAL DAN


KONTEMPORER

Tradisional Kontemporer

1. Penggerak berdasarkan unit 1. Penggerak berdasarkan unit dan nonunit


2. Alokasi intensif 2. Penelusuran intensif
3. Kalkulasi biaya produk yang sempit dan 3. Kalkulasi biaya produk yang luas dan
kaku fleksibel
4. Fokus pada pengolahan biaya 4. Fokus pada pengelolaan aktivitas
5. Informasi aktivitas yang jarang 5. Informasi aktivitas dirinci
6. Maksimisasi kinerja unit individu 6. Maksimisasi kinerja sistem keseluruhan
7. Menggunakan ukuran kinerja keuangan 7. Menggunakan baik ukuran keuangan kinerja
keuangan maupun non keuangan.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa definisi yang dikemukaka IAI
sejalan dengan definisi yang di ajukan Kam. Keduanaya mendefinisikan biaya dari sudut
pandang peristiwa moneter (penurunan aktiva, kenaikan hutang/kenaikan ekuitas). Sebaliknya
definisi yang dikemukakan FASB cenderung agak berbeda dengan definisi yang dikemukakan
Kam. 

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan pada makalah akuntansi keungan


menengah dalam materi pendapatan.semoga bermanfaat bagi para pembaca yang membaca
makalah yang kami buat ini, mohon maaf apabila ada salah kata yang disengaja maupun tidak
disengaja. Terimakasih

Daftar Pustaka

 Callen, J1978,financial cost allocation: A Game Theoritical Approach”Accounting


riview”, april ( http://muhaimin-mz.blogspot.com/2011/10/biaya-expenses.html ) di
akses pada tanggal 7 desember 2013
 FASB,1980”element of financial statement”,statement of financial accounting
concepts no. 6, Stamford,Connecticut:FASB ( http://muhaimin-
mz.blogspot.com/2011/10/biaya-expenses.html ) di akses pada tanggal 7 desember
2013
 Herman, konsep biaya  http://cafe-ekonomi.blogspot.com.html di akses pada tanggal 7
desember 2013

Anda mungkin juga menyukai