Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fitri WS Siahaan

NIM : 1808077
RESUME PRAKTIKUM KIMIA SEKOLAH

PENENTUAN RUMUS EMPIRIS TEMBAGA (II) OKSIDA)


Rancangan percobaan :
 Ide : berdasarkan teori dan latihan (penelitian dan pertanyaan-pertanyaan)
 Rancangan : kegiatan pendidikan / percobaan
 Pengujian : hands - on
 Analisis : umpan balik

Rumus Kimia
Rumus kimia adalah gambaran dari zat-zat kimia berupa huruf untuk atom dan angka
subskrip untuk menunjukkan jumlah tiap atom yang terdapat pada zat tersebut.

Rumus Empiris dan Rumus Molekul


Persamaan :
 Keduanya menunjukkan unsure yang terdapat dalam senyawa
 Keduanya menunjukkan perbandingan atom tiap unsure dalam suatu senyawa
Perbedaan :
 Rumus empiris menunjukan perbandingan paling sederhana atom tiap unsure dalam
suatu senyawa. Sedangkan rumus molekul menunjukkan angka sebenarnya dari atom tiap
unsure senyawa tsb.

Rumus empiris
Langkah penentuan rumus empiris suatu senyawa :
 Tentukan massa tiap unsure dalam senyawa
 Ubah massa menjadi jumlah mol unsure
 Tentukan perbandingan paling sederhana dari tiap mol unsure
Konsep dan objective
Konsep : hubungan kuantitatif antara massa dan jumlah akan dipelajari menggunakan reaksi
pembakaran tembaga oksida. Tembaga bereaksi dengan oksigen dari udara dalam tabung reaksi,
dan massa sebelum dan sesudah oksidasi dihitung. Massa yang dihasilkan digunakan untuk
menghitung rumus empiris tembaga oksida yang kemudian dibandingkan dengan bentuk teoritis
rumus empiris tsb.
Objective : untuk menentukan rumus empiris tembaga (II) oksida

PENERAPAN 5E :
A. ENGAGE (KMENGIKUT SERTAKAN)
PERMAINAN PERAN :
 Siswa akan memainkan peran sebagai pembaca berita dari berita yang diberikan
oleh guru mengenai laporan pencurian tembaga, dibacakan dengan nyaring.
 Guru kemudian menandai/menyoroti kegunaan dari tembaga sebagai konduktor
panas yang mengarah pada nilai tinggi dari tembaga tersebut sebagai motif dari
pencuri.
B. EXPLORE ( MENJELAJAHI/MENYELIDIKI)
 Siswa akan diminta untuk mempersiapkan percobaan mereka.
 Tindakan pencegahan / peringatan keamanan
 Berhati-hati ketika memegang asam jika bersifat korosif. Gunakan
pengaman seperti kacamata dan sarung tangan.
 Jangan mendekatkan api dari pembakar mikro dengan tabung silicon (akan
meleleh) atau ventilasi dari F1 (karena oksigen mudah terbakar/meledak)
 Campuran dari hydrogen dan udara akan meledak ketika bersinar.
 Hasil dan Diskusi
 Siapkan lembar data siswa untuk merekam/mencatat data dan pengamatan
mereka.
 Siapkan pertanyaan untuk membantu siswa dalam menyelidiki selama
percobaan, misalnya :
 Gambarkan apa yang terjadi dengan CuO(s)
 Apa perubahan yang terjadi di dalam tabung gelas
 Apa reaksi kimia yang terjadi di dalam tabung?
Tuliskan reaksi kimia untuk menghasilkan oksigen.
C. EXPLAIN (MENJELASKAN)
 Guru akan membantu siswa dengan menjelaskan beberapa poin berikut :
 Menjelaskan tentang rumus kimia dan rumus empiris
 Menjelaskan pengamatan dari percobaan dan menghubungkannya dengan
teori
 Contoh penjelasan :
Rumus empiris Tembaga (II) Oksida adalah CuO yang perbandingan paling
sederhana dari mol kedua atom Cu dan O adalah 1. Pada percobaan ini, CuO
berwarna hitam akan bereaksi dengan gas hydrogen (H2) untuk menghasilkan
tembaga cokelat (Cu). Dalam percobaan ini, api dimatikan ketika CuO berubah
menjadi coklat seluruhnya.
H2 (g) + CuO ---> Cu (s) + H2O (l)
Pemanasan, pendinginan dan penimbangan diulangi sampain didapat massa yang
konstan untuk memastikan CuO telah berubah menjadi Cu. Percobaan ini juga
bisa dilakukan untuk menentukan rumus empiris dari oksida logam dengan
reaktivitas rendah seperti timah (II) oxide (SnO) dan timbal (II) oksida (PbO).
Tetapi, metode ini tidak bisa digantikan dengan pemanasan CuO dengan logam
reaktif seperti magnesium atau kalsium.
Mg (s) + CuO  MgO (s) + Cu (s)

D. ELABORATE (MENGURAIKAN/MENGEMBANGKAN)
 Guru mengajak siswa berdiskusi dua arah. Bagaimana?
Guru perlu menggali siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah kepada
konsep bagaiman menentukan rumus empiris suatu unsur atau senyawa.
Langkahnya :
 Tentukan massa (volume, gas, atau persentasi) tiap unsur
 Tentukan berat molekul tiap unsure berdasarkan table periodic
 Tentukan jumlah mol tiap unsure
 Tentukan perbandingan mol tiap unsure
 Tentukan perbandingan paling sederhana berdasarkan perbandingan mol
 Terapkan konsep ketika rumus empiris didapatkan.
 Guru mengajak siswa berdiskusi dua arah. Bagaimana?
 Guru mengundang beberapa siswa menjelaskan tabel yang diberikan
mengenai Magnesium Oksida (MgO). ( TABEL YANG DISEDIAKAN
MENCAKUP TENTANG MgO)
 Guru mengundang beberapa siswa untuk melakukan latihan dalam
menghitung dengan memberikan tabel beberapa rumus kimia.
E. EVALUATE (MENGEVALUASI)
 Saran kegiatan :
 Guru menginstruksikan siswa untuk menulis jawaban atas beberapa
pertanyaan dalam selembar kertas dan melipat nya
 Siswa diminta untuk menggilirkan kertas sampai guru mengatakan
berhenti. Tidak ada yang bisa mengenali penulis dari jawaban pada kertas
yang dilipat
 Menanyakan jawaban dari pertayaan dan memeriksa jawaban yang tertulis
pada kertas kepada siswa secara acak. Siswa diharapkan merespon jika
jawaban di kertas yang mereka pegang benar atau salah.
ANALISIS
 siswa bisa menangani percobaan secara mandiri
 siswa bisa menghitung dan menuliskan rumus empiris
 siswa bisa menjelaskan fenomena yang terjadi selama percobaan

Pengembangan KD
KD yang dapat dikembangkan dengan menggunakan percobaan tersebut adalah KD 4.10
kelas X yaitu menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum-hukum dasar kimia
kuantitatif dengan materi pokok kimia dan stoikiometeri.
Dengan percobaan tersebut siswa dapat melakukan praktikum mengenai hukum
perbandingan tetap, selain hukum perbandingan tetap dapat juga diperoleh pemahaman serta
untuk menentukan terkait rumus empiris dan rumus molekul dari sebuah senyawa.

Anda mungkin juga menyukai