SK PAYUNG BAB 2 New
SK PAYUNG BAB 2 New
03
KLINIK PRATAMA HESTIWIRASAKTI
TENTANG
KEBIJAKAN LAYANAN KLINIS
Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan pelayanan yang cepat, tepat, bermutu,
profesional dan dengan memperhatikan keselamatan pasien serta untuk
memberi kepuasan kepada pasien dan keluarga di Klinik Pratama
Hestiwirasakti maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang
berkesinambungan mulai dari pasien masuk sampai pasien pulang;
MEMUTUSKAN
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan / perubahan
sebagaimana mestinya.
Dibuat di Salatiga
drg.Rena Mayasari
Penata TK I-IIId
NIP.198409072009122001
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.03
KLINIK PRATAMA HESTIWIRASAKTI
Lampiran : SK Layanan
klinis
Nomor :
Tanggal : /
/ 2018
ALUR PENDAFTARAN
PASIEN
DATANG
MENGAMBIL NOMOR
ANTIRAN
PETUGAS MEMANGGIL
PASIEN SESUAI NOMOR
URUT
PASIEN BARU
PASIEN LAMA
PETUGAS MEMINTA
KARTU IDENTITAS DAN PETUGAS MEMINTA
KARTU BPJS / ASKES KARTU BEROBAT
Lampiran : SK layanan
klinis
Nomor :
Tanggal : /
/ 2019
B. TAHAP PELAKSANAAN
1. Petugas membagikan form kepuasan pelanggan dan alat tulis.
2. Pasien menyerahkan kembali form tersebut kepada petugas setelah diisi lengkap.
C. TAHAP PENYELESAIAN
1. Petugas merekap tingkat kepuasan pasien berdasarkan data yang didapat dar form.
2. Petugas memprosentase tingkat kepuasan pasien.
3. Petugas membuat laporan tertulis setiap satu semester.
4. Petugas melaporkan hasil evaluasi kepada Ketua Tim Mutu Klinik Pratama
Hestiwirasakti.
5. Ketua Tim Mutu mensosialisasikan hasil survey kepuasan pelanggan pada kegiatan
staff meeting.
6. Pimpinan menindaklanjuti hasil survey kepuasan pelanggan sesuai tingkat kepuasan
pelanggan.
Lampiran : SK Layanan
klinis
Nomor :
Tanggal : /
/ 2019
PASIEN DATANG
PENDAFTARAN REKAM
MEDIK
POLI KIA
POLI UMUM POLI GIGI
Obat / RUJUKAN
Rencana layanan medis adalah kegiatan menyusun terapi atau pengobatan yang
akan dilakukan untuk pasien sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi
pasien agar pasien mendapatkan pengobatan yang tepat dan maksimal.
Prosedur rencana layanan medis :
a. Petugas menerima nomer antrian pendaftaran dari pasien yang diberikan
oleh petugas pendaftaran.
b. Petugas memanggil masuk pasien keruang kajian awal yaitu di meja ruang
pemeriksaan.
c. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien.
d. Dokter melakukan pemeriksaan fisik diruang poli umum.
e. Dokter melakukan identifikasi masalah kesehatan.
f. Dokter menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan
standar atau evidence base terbaru.
g. Dokter menjelaskan mengenai rencana tindakan yang akan dilakukan
kepada pasien.
h. Dokter memastikan bahwa pasien mengerti tentang penjelasan yang
diberikan petugas.
i. Dokter melakukan pemerikasaan penunjang apabila di anggap perlu.
j. Dokter mengevaluasi pasien mengenai penjelasan yang telah diberikan.
k. Dokter meresepkan obat yang dibutuhkan oleh pasien.
l. Dokter mendokumentasikan kegiatan dalam rekam medis.
2. ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan adalah Suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan, dalam upaya pemenuhan KDM, dengan
menggunakan metodologi proses keperawatan, berpedoman pada standar
keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam lingkup
wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
c. Pelaksanaan (intervensi )
Intervensi keperawatan adalah apa yang harus dilakukan untuk
perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan / atau
tindakan yang harus dilakukan perawat.
Prioritas pemilihan adalah metode yang digunakan perawat dan
klien untuk mebuat peringkat diagnose dalam urutan
kepentingan yang didasarkan pada keinginan, kebutuhan dan
keselamatan pasien.
5 tingkat prioritas :
1. Aktualisasi diri
2. Harga diri
3. Rasa cinta memiliki dan dimiliki
4. Rasa aman dan perlindungan
5. Kebutuhan fisiologis.
d. Pelaksanaan (implementasi)
Implementasi merupakan pelaksanaan dari rencana intervensi
keperawatan.
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses
keperawatan yang dimulai setelah perawat menyusun rencan
keperawatan.
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien keluar dari
status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang baik
yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
Proses implementasi :
Pengkajian ulang terhadap pasien
Meninjau dan merevisi rencana asuhan keperawatan
yang ada
Antisipasi dan pencegahan komplikasi
Mengenali area asistensi.
e. Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah membandingkan efek / hasil
suatu tindakan keperawatan dengan norma atau kriteria yang
sudah ditetapkan.
Proses evaluasi :
Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi
Mengumpulkan data baru tentang pasien
Menafsirkan data baru
Membandingkan data baru dengan standar yang berlaku
Merangkum hasil dan membuat kesimpulan
Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan
kesimpulan.
Lampiran : SK Layanan
Klinis
Nomor :
Tanggal : /
/ 2019
Ditetapkan di Salatiga
Pada Tanggal Februari 2019
KEPALA KLINIK PRATAMA
HESTIWIRASAKTI
drg . Rena Mayasari
Penata Tk.I-IIId NIP 198409072009122001
Lampiran : SK Layanan
Klinis
Nomor :
Tanggal : /
/ 2018
1 Kepala Klinik Pratama Hestiwirasakti dan seluruh penanggung jawab pelayanan klinis,
administrasi manajemen dan penanggung jawab program Upaya Klinik Pratama
Hestiwirasakti wajib berpartisipasi dalam Penerapan Manajemen Resiko dalam melaksanakan
program maupun pelayanan, mulai dari identifikasi masalah, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi.
2 Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam melaksanakan manajemen resiko dalam
pelaksanaan program maupun pelayanan klinis untuk keselamatan pasien yang
diselenggarakan di seluruh jajaran FKTP.
3 Manajemen Resiko Pelayanan Klinis disusun oleh penanggung jawab pelayanan klinis pada
masing masing unit sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4 Manajemen Resiko pelaksanaan program disusun oleh penanggung jawab program upaya
Klinik Pratama Hestiwirasakti sesuai peraturan yang berlaku.
5 Setiap petugas yang terkait dalam pelaksanaan program dan pelayanan klinis mengetahui
kebijakan dan prosedur manajemen resiko serta menerapkan bila terjadi permasalahan.
Lampiran : SK Layanan
Klinis
Nomor :
Tanggal : /
/ 2019
1. Pengertian
Pendidikan dan penyuluhan kesehatan adalah gabungan dari sebagian kegiatan dan
kesempatan yang berlandaskan prinsip – prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan,
dimana individu, keuarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup
sehat,
tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan secara perseorangan
maupun kelompok dan meminta pertolongan bila perlu (Effendy, 1998).
Pendidikan dan penyuluhan pasien adalah suatu kegiatan penyampaian informasi kepada
pasien yang bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada pasien dan keluarga pasien
mengenai penyakit dan kebutuhan klinis pasien demi untuk tercapainya hasil klinis yang
optimal
2. Tujuan
Tujuan Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan kepada Pasien dan keluarga pasien
adalah :
a. Tersampainya informasi tentang penyakit dan kebutuhan klinis pasien kepada pasien
dan keluarga pasien.
b. Tercapainya perubahan perilaku individu dan keluarga dalam membina dan
memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan hasil klinis yang optimal.
c. Terbentuknya perilaku sehat dari individu dan keluarga, yang sesuai dengan konsep
hidup sehat.
3. Sasaran
a. Individu adalah pasien yang memiliki masalah kesehatan dan keperawatan yang dapat
dilakukan di Puskesmas.
b. Keluarga adalah keluarga pasien yang memiliki masalah kesehatan dan keperawatan
yang tergolong dalam keluarga resiko tinggi, di antaranya adalah anggota keluarga
yang menderita penyakit menular, penyakit kronis, keluarga dengan masalah sanitasi
lingkungan yang buruk, keadaan gizi y ang buruk.
4. Hasil yang diharapkan
Terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam diri pasien dan keluarga
sehingga dapat menerapkan prinsip perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari –
hari untuk mencapai derajad kesehatan yang optimal.
5. Tempat penyuluhan
Dilakukan di dalam lingkungan Klinik Pratama Hestiwirasakti
6. Metode pendidikan dan penyuluhan pasien
Metode pendidikan dan penyuluhan pasien dilaksanakan dengan menggunakan metode
pendidikan individual dengan pendekatan bimbingan dan konseling dan tanya jawab.
7. Prosedur pendidikan dan penyuluhan
a. Dokter, perawat, bidan mempersiapkan satuan acara penyuluhan
b. Dokter, perawat, bidan mempersiapkan sarana dan prasarana
c. Dokter, perawat, bidan memberikan salam perkenalan
d. Dokter, perawat, bidan menyampaikan maksud dan tujuan penyuluhan
e. Dokter, perawat, bidan menyampaikan mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien
terhadap materi penyuluhan
f. Dokter, perawat, bidan menyampaikan materi penyuluhan sesuai dengan kebutuhan
pasien
g. Dokter, perawat, bidan memberikan kesempatan kepada pasien untuk menyanyakan
materi yang kurang dipahami
h. Dokter, perawat, bidan mengadakan evaluasi terhadap materi yang diberikan
i. Dokter, perawat, bidan mendokumentasikan hasil kegiatan penyuluhan
j. Dokter, perawat, bidan membereskan sarana dan prasarana.
Ditetapkan di Salatiga
Pada Tanggal Februari 2019
KEPALA KLINIK PRATAMA
HESTIWIRASAKTI
drg . Rena Mayasari
Penata Tk.I-IIId NIP 198409072009122001
Lampiran : SK Layanan
Klinis
Nomor :
Tanggal : /
/ 2019
1. Pengertian
Kegawat daruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala
berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan
segera guna menyelamatkan jiwa / nyawa.
Pasien Gawat Darurat adalah Pasien yang tiba-tiba dalam keadaan gawat atau akan
menjadi gawat dan terancam nyawa nya dan atau anggota badannya (akan menjadi
cacat) bila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya. Biasanya di lambangkan
dengan label merah.
2. Tujuan
Melakukan pemeriksaan dan penanganan pasien kegawatdaruratan secara tepat dan
cepat, dan menstabilkan pasien sebelum dirujuk kerumah sakit
3. Prosedur atau langkah – langkah
a. Petugas mengecek kelengkapan alat
b. Petugas menerima pasien datang di ruang tindakan
c. Petugas mencuci tangan
d. Petugas menggunakan alat pelindung diri (handscoon, masker, kacamata
pelindung, alas kaki yang tertutup)
e. Petugas menempatkan pasien pada tempat yang disediakan sesuai dengan triage
f. Petugas mengidentifikasi pasien berdasarkan prioritas penangan (pasien gawat
tidak darurat, pasien darurat tidak gawat, pasien gawat darurat), Jika pasien lebih
dari satu
g. Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan pasien
h. Petugas menilai kesadaran pasien
i. Petugas mengecek airway dan melakukan tindakan bila terjadi sumbatan jalan
nafas
j. Petugas memastikan bahwa pernafasan tidak terganggu, apabila terjadi gangguan,
petugas memberikan bantuan pernafasan
k. Petugas memperbaiki peredaran darah. Jika ada perdarahan, petugas melakukan
tindakan untuk menghentikan perdarahan
l. Petugas memasang IV line jika terdapat tanda – tanda kekurangan cairan pada
pasien
m. Petugas memberikan obat sesuai kebutuhan pasien
n. Petugas memastikan pasien bahwa pasien dalam kondisi stabil,
o. Petugas melakukan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu
apabila diperlukan
p. Petugas mendekontaminasi alat – alat yang telah digunakan dan bahan habis
pakai
q. Petugas mencuci alat – alat yang telah digunakan
r. Petugas mensterilkan alat – alat yang telah digunakan
s. Petugas bahan habis pakai pada tempat sampah medis
t. Petugas mencuci tangan
u. Petugas mendokumentasikan kegiatan di dalam rekam medis pasien
4. Daftar penyakit yang termasuk gawat darurat yang dapat di tangani di Klinik Pratama
Hestiwirasakti
a. Demam tinggi > 39’C
b. Kecelakaan ringan
c. Kejang demam
d. Asma serangan ringan
e. Diare / muntah dengan dehidrasi ringan sedang
f. Chest pain
Lampiran : SK Layanan
Klinis
Nomor :
Tanggal : /
/ 2019
Prosedur untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu adalah hal hal yang perlu
diperhatikan dalam menciptakan keterpaduan, baik pengkajian atau tindakan yang tidak
perlu dilakukan pada pasien yang telah disebabkan telah dilakukan sebelumnya. Hal ini
dilakukan agar pelayanan klinis yang diberikan efektif dan efisien baik perencanaannya
maupun pelaksanaanya harus menghindari pengulangan yang tidak perlu sebagai
pendukung yang sesuai dengan kemampuan Klinik Pratama Hestiwirasakti dan dipadukan
sebagai hasil kajian dalam merencanakan dan melaksanakan layanan klinis guna menjamin
kesinambungan layanan.
Untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu maka dibuatlah 2 kata kunci yaitu nama
lengkap dan tahun kelahiran guna mencocokan data rekam medis pasien. Dipastikan
pasien yang menjawab jangan kita yang memastikannya.
4. Pengkajian di Apotik
Perawat : selamat pagi / siang Ibu / Bapak mohon maaf nama lengkap
bapak ibu / bapak siapa ?
Pasien : ibu x / bapak x
Perawat : tahun berapa ibu / bapak lahir ?
Lampiran : SK Layanan
Klinis
Nomor :
Tanggal : /
/ 2019
PROSEDUR UNTUK MENJAMIN KESINAMBUNGAN LAYANAN
Lampiran : SK Layanan
Klinis
Nomor :
Tanggal : /
/ 2019
Lampiran : SK Layanan
klinis
Nomor :
Tanggal : /
/ 2019
a. Kepala Klinik Pratama Hestiwirasakti dokter, perawat, bidan dan seluruh penanggung
jawaban setiap unit bagian wajib berpartisipasi dalam penyususnan rencana layanan
medis mulai dari perencanaa, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
1. komprehensif
2. berkelanjutan
3. mengutamakan pencegahan
6. menjunjung etika
7. sadar mutu
1. Dokter umum
2. Dokter gigi
3. Perawat umum
4. Perawat gigi
5. Bidan
7. Asisten Apoteker
8. Rekam medis
tindakan dan pengobatan yang dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang jelas
sesuai kebutuhan pasien dan keselamatan pasien serta sesuai dengan standar
pelayanan yang dikerjakan secara tim interprofesi.
meliputi hal-hal :
KEWAJIBAN PASIEN
Lampiran : SK Layanan
klinis
Nomor :
Tanggal : /
/ 2019
1. Jika pasien belum dewasa atau tidak sehat akalnya maka yang berhak memberikan
penolakan tindakan medis dan pengobatan dalah orang tua ,keluarga atau wali
2. Bila pasien sudah menikah suami atau istri tidak diikut sertakan dalam penolakan.
4. Medis dan pengobatan yang akan dilakukan oleh tim medis ,maka penolakan tersebut
5. Pasien dapat menarik kembali (mencabut) setiap saat persetujuan yang di berikan
kecuali
pengobatan atau tindakan medis yang sudah di laksanakan dan tidak mungkin lagi di
batalkan. Yang boleh menarik kembali persetujuan adalah anggota keluarga pasien atau
7. Bila pasien tetap menolak di berikan tindakan medis atau pengobatan ssetelah di
jelaskan
kembali tentang tujuan dari tindakan pengobatan tidak di laksanakan maka perawat wajib
Lampiran : SK Layanan
Klinis
Nomor :
Tanggal : /
/ 2019
HAK PASIEN