Anda di halaman 1dari 17

RELASI ANTAR DENOMINASI

“Bala Keselamatan dan Adventis”

KELOMPOK III

-Veliks Dauwole

-Esra. M. Halibu

-Christi Hape

-Yuwinda R Sonoto

-Noflia Lante

-Aryo Datang

-Merci Yesua

-Aprison Timilong

-Olivia Kapelo

-Yani Budiman

-Ferderita Uneputy

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS HALMAHERA

TAHUN 2020
BALA KESELAMATAN

Kurap sosial Gereja

Keadaan ini yang mendorong akan segelintir kaum victorian yang turut prihatindengan memperbaharui
akan undang-undang yang bersangkutan-paut dengan perpecahan yang ada pada masalah kemiskinan dan
juga akan mengembangkan lembaga-lembaga sosial dan keagamaan untuk bagaimana caranya, agar
supaya dapat menanggulangi akan kebutuhan para kaum-kaum yang mengalami kemelaratan yang
dialami

Walaupun gerejaAnglikan tetap saja merupakan gereja resmi yang semakin bertumbuh dan berkembang
pada kesadaran bahwa, Inggris tidaklah identik dengan gereja Anglikan. Karena keadaan yang semacam
ini yang akan memperkuat dan melestarikan wadah kristiani yang bercorak sempalan. Para kelompok-
kelompok ini mulai melihat akan lingkungan kristiani yang bersifat nominal pada zaman Victoria sebagai
lahan yang subur untuk dapat melakukan kegiatan yang bercorak dengan penginjilan pada sekitar
dasawarsa 1840-an misi tidak hanya dilihat sebagai suatu upaya untuk menginjil akan orang-orang kafir
yang ada di luar negeri melainkan juga orang-orang kafir yang berada di dalam negeri.

Jhon Weseley juga mengingatkan pada kita bahwa masyarakat yang ada di Inggris yang hidup pada
zaman Victoria mereka suda telah mengenal akan besarnya kuasa Injil yang mereka dengar namun
memiliki dampak yang besar pada masa pekerjaan agama pada pertengahan zaman Victoria sangat kuat di
pengaruhi oleh gerakan Injil abad ke-18. Bukan saja hanya gereja yang semangat seperti itu, melainkan
juga kongeregasionalus baptis dan QUaker.

Walaupun masyarakat Inggris pada zaman Victoria merupakan masyarakat yang dengan sendirinya
menjadi religius, namun kekristenan di lihat dan di gunakan kekuasaan dan basis moralitas yang umum.
Revolusi Perancis pada abad ke-18 juga mulai memperkuat akan pemahaman mereka ketika gereja akan
mulai menghadapi serentetan pertumbuhan Radikal masyarakat pada abad ke-19. Dalam hal ini era
Victoria sering kali juag di sebut dengan kemunafikan, perubahan iklim hubungan antara gereja juga
merupakan salah satu sumber keprihatinan pada sejak Revolusi 1688 yang di mana setiap Raja dan Ratu
dituntut untuk menjadi bagian dari anggota parlemen dan undang-undang yang harus mendukung gereja
resmi. Orang Inggris pada zaman Victoria dalam kesederhanaan politis yang mencakup akan
perkembangbiakan sekta-sekta dan gereja-gereja Anglikan dan juga baptis kongeregasionalus dan
metodis yang membuat persoalan semakin hangat dan rumit akan Akta Emansipasi 1829 , sehinggal
gereja dan negara menjadi dua unsur yang terpisah pada zaman ini.

Wawasan ini selanjutnya melahirkan paham utilitarianisme dan paragitismeini yang pada gilirannya
memacu setiap orang yang mengajar kebahagiaan dan menghindari penderitaan. Sebagai negeri industri
yang pertama pada waktu itu Inggris pun mulai menikmati akan manfaat dari perubahan Radikal tetapi
juga menjadi negeri pertama yang menghadapi akan masalah sosial ekonomi yang timbul atas kehidupan
masyarakat. Tetapi di sisi lain pengusiran tata kehidupan industri dan demokratis menimbulkan masalah
baru hubungan dan kepentingan antara individu dan masyarakat. Sebelum itu perlu di jelaskan bahwa
pasal ini di tetapkan setelah pasal-pasal tentang metodis.

Konteks dan latar belakang


Pada pasal 7 kita telah meninjau konteks dan latar belakang dan juga kemunculan Wesley bersaudara dan
metodis, semua melatarbelakangi akan kehadiran Booth dan BK , namun perlu kita tambakan akan
sejumlah catatan lagi.

Konteks dan latar belakang sosial, ekonomi dan ideologi

WilliamBooth dengan bala keselamatannya muncul di Inggris pada masa yang lazim dan di kenali dengan
yang namanya zaman Victoria pada tahun 1837 sebagai besar penduduk Inggris bermukim di pedesaan,
akan tetapi ketika boothwafat tahun 1901 banyak penduduk mulai tinggal di kita-kota transfromasibesar
di bagian sosial dan ekonomiyang di alami oleh Inggris industrialisasi menjelang akhir abad ke- 19
tatanan masyarakat industrial dan demokratis terhadap keadaan di Indonesia pada abad 1970.bahkan di
seluruh dunia mereka dengan muda dikenali melalui unifrom. Dan terkadang juga mereka tampil dengan
seperangkat alat musik terutama musik tiup, dan lagu-lagu rohani yang penuh dengan semangat, layaknya
hendak maju berperang.

Konteks dan latar belakang keagamaan dan kegerejaan

Pada zaman Victoria kendati dicirikan oleh semangat pengharapan dan kemajuan yang juga ditandai oleh
sejumlah kekuatiran, masyarakat luas terutama para pekerja dan seluruh 0enghuni kota yang baru, menari
curiga terhadap motifasikiraph gereja. Maka mulai tampaklah kemunduran iman dan skeptisme yang
mapan dan pada akhirnya mulai memicu akan ketakutan dan meletuskan revolusi sodial. Khususnya di
kehidupan gereja dogmatisme

KIPRAH SOSIAL GEREJA

Keadaan ini mendorong segelintir kaum viktorian yang perihatin untuk membarui undang undang yang
bersangkut paut dengan pemecahan masalah kemiskinan,sambil juga mengembangkan lembaga lembaga
sosial dan keagamaan untuk menanggulangi kebutuhan kaum yang sangat melarat itu.dan ada juga
lembaga lembaga yang ingin sungguh-sungguh untuk melibatkan diri di tengah kondisi lingkungan yang
rawan itu,tetapi kemampuan mereka lebih kecil di bandingkan dengan permasalahan yang di hadapai.

Gereja Anglikcan sebenarnya punya dana subsidi dari pemerintah untuk ikut menanggulangi masalah ini.
Dan bantuan subsidi ini, untu membangun gedung gedung gereja yang ada di kalangan kumuh.kemudian
juga gereja gereja Sempalan mendirikan banyak kapel dan banyak menempatkan sukarelawan
disitu,tetapi mereka gagal dalam membentuk persekutuan-persekutuan yang idenpenden yang di kelola
oleh penghuni Kumuh itu sendiri.padahal masarakat kaum pengangguran di sana tidak menyukai gereja
atau wada keagamaan yang terorganisasi dan resmi.kemudian di kalangan mereka tumbuh sikap anti-
Klerikalisme dan semakin kuat karena mereka merasa bahwa mereka di kucilkan dan di abaikan,dan
mereka merasakan tidak ada upaya oleh lembaga lembaga keagamaan untuk merubah nasib mereka.dan
melihat dari kenyataan ini ada kesadaran dari parah pendeta bahwa langka pertama yang di lakukan
adalah perbaiki Spritual dan Moral, yaitu yang memperbaiki kondisi fisik dan sosial kaum miskin.pada
thn 1851 Lord John Rusel seorang bangsawan yang sangat perihatin atas masalah ini.Sehingga Ia
mengusahakan sensus khusus yang berciri Agamawi,dengan menugaskan Horace mann,seorang yang ahli
untuk itu, ia mengambil kesimpulan bahwa sikap bermusuhan kaum miskin,atau ketidak pedulian
terhadap Gereja,berakar pada,kurangnya simpati umat kristiani terhadap beban-beban sosial,kaum miskin,
mencoloknya identifikasi Gereja kepada kelas di atas dan ada kecurigaan terhadap para pelayan kristiani
adalah orang-orang sekuler mementingkan diri sendiri,disampin fakta kemiskinan itu sendiri walaupun
begitu banyak kritikan terhadap gereja,toh harus di akui bahwa hingga akhir saman Viktoria yang paling
banyak melibatkan dan mengapdikan diri dalam upaya mengatasi masalah kemiskinan ini atau lambaga-
lembaga yang sebagaian cukup besar melakukan atas nama gereja.

Gereja gereja pun secara berangsur-angsur mengambil langka-langka pembaharuan.konsep diri sebagai
gereja dikembangkan dan diubah sejalan dengan upaya masing masing gereja membuat kehadiran dan
pelayanannya relevan bagi konteksnya.

Pelayanan sosial di gabungkan dengan penginjilal

DI antara gereja yang berkompotensi menanggulangi kemiskinan the weleyan Methodist connection,yaitu
salah satu gereja metodis kemudian pada dasarwarsa 1840,an dan 1850,an gereja ini mengalami
perpecahan.salah satu simpalannya yang terbesar adalah the primitive metohodis.gereja ini menjadi
terkenal dengan pelayanannya yang sangat rajin dikalangan masyarakat lapiasan terbawah dan di tandai
oleh semangat kebangunan rohani yang lebih besar di bandingkan dengan gereja metodis lainnya.Dan
mereka sangat semangat untuk membangkitkan jiwa rohani mereka,bakan mereka turun di jalan jalan
raya,meski mereka seringkali di tantang oleh pemerintah,karena menganggap menggangu ketertiban
umum,Tetapi di kalangan kaum kemiskinan gereja ini sangat popular.

Bukan hanya kalangan gereja bebas saja atau sampalan yang semakin memberi perhatian kepada kaum
miskin sambil menggadengkannya dengan penginjilan dan kebangunan rohani.Di gereja Anglican
pun,terutama pada sayap low church sejak 1850-an semangat dan gerakan injil tumbuh dengan cukup
subur,dan kaum injil ini semakin menyadari adanya kesenjangan yang sangat lebbar antara kateral dan
pemukiman Kumuh.Untuk kesenjangan antara geraja dan kaum yang tak bergreja sejak akhir Dasarwasa
1850 mereka mengupayakan strategi penginjilan barau,sekaligus memperjuangkan pencabutan peraturan
yang melarang lebih dari 20 orang berkumpul untuk berkumpul di luar gedung gereja,agar dengan
demikian kegiatan kebangunan rohani dapat di selenggarakan di tempattempat umum dan terbuka.

Di samping gereja dan lembaga-lembaga gerejawi yang terorganisasi dengan teratur,ada juga sejumlah
penginjil dan kaum filantropis.indenpenden yang ikut terjun menginjili dan melayani di lingkungan-
lingkungan kumuh,terutama di kota London,untuk mengkordinasi para penginjil dan filantopis
independen itu,di beberapa tempat di bentuk semacam panitia kordinasi.

RIWAYAT WILIAN BOORH DAN BALAH KESELAMATAN

Willam boorh lahir di kota Nottingham,ingris,pada tanggal 10 april 1829.Ayanya Samul boorh, bersama
ibunya Mary moss.william merupakan anak laki-laki stu satunya dari perkawinan dari Samuel dan mary
sebagai makelar tanah dan pembangunan bedeng di daera Kumuh, Samuel tak punya penghasilan tetap
sehingga tidak dapat membiayai pendidikan William pada usia 14 tahun ketika baru saja masuk desebua
akademisi yang sangat bergensi di Nottingham, di sebuah pawnshop ( took barang bekas) untuk
menunjang ekonomi keluarga,tidak lamah kemudian Samuel meninggal dan mary bersama ketiga
anaknya harus pindah ke kawasan yang sangat miskin di Nottingham.
Masih pada usia belahan tahun,pada Akhir 1840-an William pertarik pada sebuah partai politik,the
chartist,partai ini tampaknya hendak memperjungkan pembaruan sosial,tetapi kemudian William
kemudian menyadari bahwa partai ini menghimpun partai politik yang berbahaya.Menurut penglihatanya
partai ini maumenciptakan pemerintahan baru yang mau di pegang kelas pekerja,dan mau menjatukan
kelas atas dan menengah, kemudian sebelum partai ini bubar,iya suda mengundurkan diri dari partai
politik dan sejak itulah wiliam tidak lagi terjun dalam politik.

Sementara itu sejak 1846 william suda memperlihatkan bakatnya untuk seorang penghotbah,meskipun dia
bukan seorang teologi formal,Melainkan berdasarkan penghayatan pribadi atas iman Kristen.dengan usia
yang ke 17 thn Ia bekerja,dan kemudian seusai Ia bekerja ia Menyampaikan hotbahnya di malam pertama
yang di selenggarakan di sebua gubuk,yang peserta sebagian besarnya wanita tua,dan atas hotbanya itu ia
suda memperlihatkan keperhatinannya atas banyak orang Kristen yang hidup dalam dosa.menurutnya itu
mereka jangan di persalakan melainkan harus di tolong,dan memberi semangat dan harapan,dan ia
mengibaratka seperti anak kecil yang baru mulai berjalan.dan apa yang telah iya sampaikan dalam
hotbanya itu mewarnai dalam pelayanan selanjutnya.

Kendati ia rajin mengunjungi kebaktian terutama di lungkungan gereja metodis,sejak usia remaja itu ia
sudah meyakini bahwagereja berjuang.bukan haya ketika dalam ruang ibada,melaingkan ditengah
pergulatan hidup manusia yang nyata,keyakina ini semakin kuat ketika ia menyaksikan banyak
penderitaan bagi kamum pekerja kasar dan pengangguran di kota,kemudian sebagian besar penginjilan
suka menghotbakan di gedung gedung yang jau dari penderitaan yang kongkrit.

Pada usia 19 thn ia menganggap masah magang di pawnshop itu suda cukup, ia meminta bayaran sebagai
pekerja penuh,tetapi akibatnya malahan ia di pecat,dan ketika ia tidak dapat lagi bekerja di Nottingham,ia
meninggalkan Nittingham ia mengadu nasib di London.

Di London ia kembali mendapatkan pekerjaan disebuah pawnshop,Milik soorang anggota Anglican,yang


menurut willia illiamsekali tidak menampkakan watak kristiani,di London William juga melibatkan diri
dalam kegiatan penginjilan yang di selenggarakan gereja metodis.E.H Rabbits, seorang penghotbah awan
dari kelompok the reformes,sala satu kelompok sampalan metodis,mengajak william bergabung
kekelompoknya, sambil menawarkan jabatan menajer di Tokoh sepatu boot miliknya.kemudia ia melihat
bahwa pelung yang lebih luas untuk memberikan pekabaran injil.

Menikah dan bahu membahu dengan cartherine mumford

Sementara menjadi penghotbah dan penginjilan kebangunan rohani untuk masah percobaan tiga bulan
William Catherine, namun pada ahirnya kontarak tiga bulan itu William lebih memilih untuk memisakan
diri dari kolompok the reformes yang di pimpin Rabbits,karenah merasa terlalu di peras sebagai
penghotba bayaran.Berkat dorongan Catherine,William mempersiapkan diri menjadi pelayan penuh
bukan sekedar penghotba Awam.

 Pada tanggal 8 maret 1856 mereka dikaruniai putra pertama, dan diberi nama William Bramwell
( selanjutnya lebih sering disebut Bramwell saja ). Kelak anak ini juga menjadi jendral BK,
melanjutkan jabatan ayahnya, sang pendiri dan jendral ( pemimpin tertinggi )pertama BK itu,
setelah Branwell, menyusul lahir tujuh putra-putri lagi. Tujuh dari mereka lahir dengan jarak
waktu yang cukup rapat, pada masa Catherine sangat aktif mendampinggi William sebagai
pengkhotba dan penginjil yang harus sering berpindah-pindah, sebelum William ( bersama
keluarga ) menetap di london, membentuk dan memimpin the Cristian Mision ( cikal-bakal BK)
sejak 1865
Pada tahun 1862, setelah berbeda pendapat dengan pemimpin dan rekan-rekannya pada
konferensi tahun 1861, antara lain karna keeksentrikan gaya pelayanan william, dan sesudah
menjalnkan tugasnya beberapa bulan william mengundurkan diri dari gereja itu.

Chritian Mission: persekutuan bagi kaum miskin

Dalam keadaan tampa pekerjaan dan jabatan yang pasti, pada suatau hari di tahun 1865 William
menghadiri acara penginjilan di tempat terbuka dibawah tenda ( sehingga disebut juga Tent
Mission; ingat gaya penginjilan Jhon Wesley dan kaum Metodis ), yang diselengarakan di
kawasan timur kota London. Segera dia di angkat menjadi pemimpin perkumpulan ini, dan pada
tanggal 15 july 1865 namanya pun diubah menjadi Christion Revival Associaton ( lalu kemudian
lebih dikenal dengan nama the Christian Mission ).
Untuk mendapat dukungan dana bagi program dan proyek penginjilan dan pelayanan
kemanusiaan, berbekal pengalaman sejak 1868 William mengampanyekan program itu kepada
banyak orang.
Sejalan dengan upaya perluasan jaringan pelayanan dan penggalangan dana, dipikirkan pula
pemantapan organisasi. Untuk itu pada tahun 1870 William menyusun peraturan dengan
mempedomani pola organisasi gereja Metodis,di mana konferensi merupakan pemegang
wewenang tertinggi.

Penggunaan nama Bala Keslamatan

Dalam pada itu, sejak awal 1870-an di lingkungan organisasi itu mulai digunakan peristilahan
dan simbol-simbol militer ( hal yang memang tidak sama sekali aneh pada masa itu ). Kebiasaan
itu terutama diprakarsai oleh Elija Cadam, salah seorang staf William. Pada gilirannya
penggunaan metafora militer itu juga dikenakan pada nama organisasi itu. Alasannya,antara lain
adalah: kami sedang melancarkan serangan sepenuh tenga terhadap kerajaan iblis
Satu- satunya di lingkunagan gerakan penginjilan pada masa itu yang mengunakan metafora dan
perlengkapan kemiliteran, namun tampaknya BK-lah yang paling serius, seperti tercermin dalam
langkah William Booth mendaftarkan akta pendirian bala keslamatan pada Mahkama Agung
Inggris pada tanggal 13 Agustus 1878.
Dalam hubungan itulah pada tahun 1870. Rumusan doktrin ini, yang hingga kini masih tetap
berlaku, sangat mencerminkan pengaruh rumusan ajaran gereja.

Kehadiran dan perkembangannya di indonesia

Pada tahun 1994 BK di indonesia merayakan satu abad kehadirannya dinegeri ini.BK hadir sejak tahun
1894 melalui dua perwira BK asala belanda,yaitu kapten J.G Brouwer dan Ensign (letnan muda) A Van
Emmerik.Semula pemerintah hindia belanda berkeberatan atas kehadiran BK di negeri ini,karena kuatir
bahwa BK akan menimbulkan gangguan.Tetapi setelah pemimpin BK di belanda memberi penjelasan
kepada menteri daerah jajahan ,diberikanlah izin kerja kepada kedua opsir itu.Sesuai dengan petunjuk
gubernur jenderal hindia belanda mereka memulai perkejaan (pelayanan manusia)di purwarejo
jateng.Dari sana kemudian meluas ke berbagai lokasi.Pusat kegiatan dan latihan mereka semula
(1903)berada di Kedung Pani,semarang pada tahun 1913 kantor pusatnya dipindahkan ke
Bandung,dengan nama kantor pusat teritorial bala keselamatan di indonesia,sedangkan pusat latihannya
sejak 1950 dipindahkan ke jakarta.

Dalam hal pengaturan organisasi dan wilayah kerja ,semula indonesia masuk teritorial australia,tetapi
sejak tahun 1905 menjadi teritorial tersendiri (mula-mula teritorial jawa ,kemudian teritorial
indonesia).Perluasan perkerjaan dari jawa ke daerah lain ,terutama ke sulawesi ,berhubungan dari bencana
banjir dan kelaparan yang terjadi dijawa tengah pada tahun 1902.di jawa tengah BK membentuk Koloni
Salib Putih untuk menolong korban bencana itu ,lalu pimpinan koloni itu merencanakan transmigrasi ke
sulawesi tengah,yang direalisasikan sejak 1913.Koloni dilembah palu itu kemudian berkembang menjadi
pagkalan pekabaran injil dan pelayanan sosial,(termasuk persekolahan dan rumah sakit)yang berkembang
pesat di provinsi itu.Para perwira dan prajurit BK dari luar negeri berhasil mengambil hati masyarakat di
sulawesi tengah karena kesediaan serta kemampuan mereka beradaptasi dan berintegrasi dengan
kehidupan dan budaya masyarakat tanpa mengorbankan identitasnya.Diantara mereka yang sangat di
hormati masyrakat adalah leonard woodward dan istri ,yang diberikan masyarakat gelar tua janggo.

Setelah sulawesi tengah menyusulah beberapa daerah lain perluasan ke sumatra timur misalnya dimulai
pada tahun 1914 atas permintaan tuan kebun disana untuk meolong mereka mendirikan dan
menyelenggarakan rumah sakit kusta.Pelayanan kesehatan itu dikombinasikan BK dengan penginjilan
dan pelayanan rohani.

Kini kita bisa menemukan kehadiran BK di jawa ,bali,sulawesi,maluku,NTT,dan sumatra dalam berbagai
wadahpelayana sosial:panti asuhan anak-anak ,panti karya,panti werdha(jompo),rumah sakit
umum,poliklinik,perumahan ibu dan bayi,dan sebagainya.Semua itu digabung dengan semangat
penginjilan sesuai dengan salah satu semboyan BK “Hati pada Allah ,tangan pada manusia”

Selain itu juga kita menemukan banyak gedung gereja dimana setiap hari minggu diaadakan dua jenis
kebaktian :kebaktian kesucian untuk menghantar umat Allah( yang sudah Kristen atau warga BK)kepada
kesucian,dan kebaktian tebusan untuk mengajak orang-orang yang belum bertobat untu menerima
penebusan Kristus.Juga bisa kita temukan berbagai kegiatan penginjilan termasuk “kebaktian luar”yaitu
penginjilan ditempat terbuka,yang acap kali diiringi musik.Semua itu ditunjang oleh masalah berita
keselamatan (dulu bernama berita selamat)maupun berbagai publikasi lainya.

Sebagaimana diulas lebih lanjut nanti sejalan dengan sikap dan pandangan wiliam dan catherineBooth
(terutama sejak 1880 an),BK di indonesia mewujudkan dan menyebutkan diri sebagai gereja .Kalau di
tingkat Dunia BK menjadi anggota DGD,maka di indonesia BK menjadi salah satu dari badan-badan
(yang bekerja sama –sama dengan DGI/PGI.

Beberapa pokok ajaranya


Diatas atas telah disinggung bahwa sejak 1870 William Booth telah mulai merumuskan pedoman ajaran
bagi persekutuan penginjilan yang di pimpinan nya itu dan bahwa pada pada tahun 1878 rumusan itu
disempurnakan bersamaan dengan penggunaan nama Bla keselamatan secara resmi

1. Kami percaya, bahwa Alkitab terdiri dari perjanjian lama dan baru ditulis dengan Ilham Allah dan
bahwa kedua duanya itu sajalah yang merupakan peraturan ilahi mengenai iman dan partik
kehidupan Kristen.
2. Kami percaya bahwa Allah itu esa dan mahasempurnapencipta pemelihara dan pemerintah alam
semesta dan hanya kepada Dia sajalah patut manusia berbakti.
3. Kami percaya bahwa ada tiga pribadi dalam Allah yakni Allah Bapa,Anak,dan Roh Suci yang tak
terpisahkan dalam intinya dan yang sama kuasa dan kemuliaan -Nya.
4. Kami percaya bahwa didalam pribadi Yesus Kristus sifat-sifat ilahi dan manusia dipersatukan
dengan demikian ia sesungguhnya Allah dan juga sesungguhnya manusia adanya
5. Kami percaya bahwa nenek moyang kita yang pertama diciptakan Allah dalam keadaan tidak
berdosa tetapi karena melanggar perintah Allah mereka kehilangan kesucian dan kebahagiaan
mereka,dan bahwa kejatuhan mereka menyebabkan semua manusia juga jadi berdosa rusak sama
sekali batinnya dan oleh karena itu patut kena murka Allah.
6. Kami percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus oleh senggsaradan kematian-Nya sudah mengadakan
pendamaian bagi segenap Dunia,sehingga barang siapa mau dapat diselamatkan
7. Kami percaya bahwa penyesalan dihadapan Allah kepercayaan kepada Tuhan kami Yesus Kristus
dan hal dilahirkan kembali oleh Roh Kudus adalah perlu guna memperoleh keselamatan
8. Kami percaya bahwa kami dibenarkan oleh kasih kasih karunia Allah melalui iman kepada Tuhan
kami Yesus Kristus dan bahwa setiap orang yang percaya memiliki kesaksian tentang hal itu
didalam dirinya.
9. Kami percaya bahwa keberlangsungan keadaan diselamatkan tergantung pada ketetap-taataniman
kepada Kristus.
10. Kami percaya bahwa semua orang yang beriman diberi hak istimewa untuk dikuduskan secara
keseluruhan dan bahwa segenap roh dan jiwa dan tubuh dapat terpelihara sempurna dengan tak
bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kami (1 Tesalonika 5:23)
11. Kami percaya akan kekekalan jiwa manusia, kebangkitan tubuh hari pengadilan pada akhir
zaman, kebahagiaan kekal bagi orang saleh dan hukuman kekal bagi orang durjana.

1.Sakramen

Pertama-tama harus di catat bahwa William Booth(Bersama istrinyaCatherine),sebagai [mantan] di gereja


metode pada mulanya mengakui dan melayankan kedua sakramen itu.Parapekingkutnyapun pada
mulanya, dan di tempat-tempat tertentu bahkan sampai sekarang, tidak di larang menerima kedua
sakramen itu. Namun sejak 1880-an terutama keputusan WilliamBooth 2 januari 1883, BK tidak lagi
melayankan ataupun mengakui kedua sakramen itu, berdasrkansejumblah alasan
PraktismaupunTeologis.

 Sakramen, terutama Perjamuan Kudus yang di layakan di gereja-gereja.


 Pada masa itu – bahkan sejak abad-abad sebelumnya gereja-gereja berbeda pendapat.
 BK terutama merupakan gerakan penginjilan yang mengutamakan keslamatan jiwa manusia.
 Perjamuan Kudus menggunakan anggur (disampingroti) sebagai salah satu unsurnya.
 Sakramen hanya bolehdilayakanoleh pejabatgereja tertentu.
 Banyak Pejabat gereja, terutama gerejaAngelican, yang melarang warga BK mengikuti
Perjamuan Kudus.
2.Gereja

Bila pada kalanganBk yang ditanyakan,”apakah BK merupakan gereja?”,jawabnya biasanya adalah “ya
dan tidak”. Pada satu sisi sejak semula William dan Catherine menegaskan bahwa mereka tidak berniat
mendirikan organisasi gereja baru, dan BK bukankah organisasi gereja yang sebagaimana dapat lazim di
pahami, melainkan adalah misi(badan penginjilan). Lebih dari misi, BK adalah bala tentara yang
mencangkanperang terhadap iblis dan dosa serta membawa manusia pada keslmatan yang disediakan
Allahdidalam Kristus. Tetapi pada sisi lain dan pada perkembangan kemudian.

Disini terlihat adanya perkembangan adanya perkembangan wawasaneklesiologis (pemahaman tentang


gereja) di lingkungan BK dan perkembangan ini sangat di warnai oleh sifat praktis dan prakmatisdari
pada pemimpinnya terutama William dan Catherine. Wawasan eklesiologimereka lebih bersifat
fungsional ketimbang dengan subtansial. Mereka tidak begitu mempersoalkan apa arti hakikat gereja
secara tioritis; yang lebih penting adalah bagimanaagara fungsi gereja dapat berjalan untuk mencapai
sasaran satu tujuan. Karna itu kendati BK pada mulanya tidak dimaksudkan sebagai organisasi gereja
seperti halnya sejumblah gereja sepalan di inggris pada masa itu, namun karna tuntutan kebutuhan
sebagai badan misi yang perlu di miliki organisasi, ajaran dan peraturan, takterhindarkan adanya
kecenderungan ke arah perkembangan sebagai organisasi gereja.

ADVENTIS

ADVENTIS

Dapat di pastikan, semua orang Kristen di Indonesia seperti juga seperti di seluru dunia mengenal gereja
atau aliran Atventis.di antara gereja-gereja aliran-aliran yang ada di lingkungan Kristen portestan,greja
dan aliran Atventis ini termaksut yang paling luas persebarannya.di seluru duni kini ia tersebara di sekitar
200 negara.jumlah penganut pun dalam kurun waktu beberapa dasarwarsa terakir ini memperlihatkan
peningkatan yang sangat pesat, dan sekarang di seluru dunia jumlahnya lebih dari 18 juta jiwa.sedangkan
di Indonesia sendiri suda hadir sejak thn sejak 1900 melalui kehadiran Ralph Waldo munson di Indonesia
di padang sejak 1 januari 1900.

Manson sebelumnya bekerja sebagai misionaris metodis di singapura,Ia menjadi penganut dan pengerja
Adventis setelah sembuh dari penyakit ketika berobat di rumah sakit Adventis di Amerika.ketika di
singapura ia belajar bahasa melayu dan membaptis Timotheus,seorang anak yatim piatu asal padang.

Salah satu alas an kenapa Monson memulai pekerjaan di padang adalah peraturan hindia belanda yang
hanya mengizinkan suatu lembaga penginjilan bekerja di suatu daera yang belum di garap lembaga
penginjilan lain.Petobat pertama yang berhasil di menangkan dan di baptis monsoon thn 1904 di padang
justru adalah imanuel siregar,seorang pemuda batak,pertama yang di baptis G.van Asselt pada tanggal 31
maret 1861 jadi dapa di duga Immanuel sebelumnya suda di baptis.karena itu jangan heran kalau pekerja
Adventis itu di pelapori oleh Immanuel serigar,dalam waktu singkat memasuki tanah batak yang suda di
garapa RMG dan selanji banyak orang batak yang menjadi Anggota dan pengerja GMAHK.karena
pekerja di padang kurang berhasil,Munson pinda kemedan di damping misionaris lain dari Australia,lalu
kembali pinda kejawa,untuk kembali melanjutkan ke Amerika.sejumlah misionaris Adventis menyusul
datang dari Ausrtralia,Belanda dan Amerika.Sejak 1920 an suda semakin banyak tenaga pribumi yang
ikut menyebarluskan gereja ini. Yang menjadi kesan kehadiran gereja Adventis di negri kita ini,yang
patut kita catat,antara lain peribadatan pada hari sabtu ( sabat hari ketuju) berbeda gereja-gereja lain pada
umumnya,lalu publikasi bermacam ragam buku dan majala,termasuk di bidang kesehatan,( yang isinya
cukup bermutu) publikasi ini di tunjang oleh lembaga penerbit dari percetakan indonesis publishing
house di bandung,kemudian jaringan lembaga pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi.

Apa yang bias kita temukan di Indonesia,tentu kita temukan juga di Negar-negara lain,karena hal-hal
tersebut memang merupakan ciri khas dan bidang bidang pelayanan yang sangat menonjol dari Gereja
Adventis.bakan di AS,asal gereja ini,kita menemukan dua Univrsitas milik gereja Adventis yakni
Andrews university dan loma linda university.

Latar belakang dan konteks kemunculannya

Mark A.Noll dalam bukunya A History of Chrstianity in the united states and Canada( 1992) tentu yang
di maksutkannya bukanlah bahwa pada abat itu semua warga AS menjadi pretestestan,atau bahwa gereja
gereja protestan sejalan yang mengalami kemajuan dan perkembangan pesat.

Memasuki abat ke 19,kekristenan Amerika terutama bercorak protestan.warna puritan pietis injilinya
lebih mencolok ketimbang di eropa. Sementara itu hanya sebagain kecil ( 10-15 persen) saja penduduk
yang terdaftar sebagai anggota resmi,kendati Negara itu pada abat ke 18 sudah mengalami kebangunan
besar gelombang pertama,berarti dampak kebanguna rohani itu lebih terjelma dalam bentuk persekutuan-
persekutuan yang indenpenden dan tidak formal kenyataan ini berkaitan dengan kontitusi ( undang
undang dasar) AS tahun 1789 dimana di antara lain di nyatakan bahwa gereja terpisah dari Negara dan
Negara dan negara tidak berwewenang mencampuri urusan agama,baik dalam hak pembentukan wadanya
maupun menyangkut kebebasannya.oleh karena itu dapat di bayangkan bahwa sejak itu terdapat
kemajemukan Agama.

Masing masing membawa agama atau aliran kepercayaannya,maupun berbagai paham dan ideology yang
sejalam maupun yang berlawanan dengan Agama.

Otimisme dan rasa kejayaan sebagai bangsa yang bergabung dengan wawasan pos-milenialisme ini di
dukung pulah oleh beberapa pahan serta kekuatan teologis dan filosofi lainnya.ini di perkuat oleh
Arminianisme yang di anut oleh gereja metodis yang sedang tumbu pesat pada waktu itu( lihat pasal 7)
yang menandaskan bahwa kasih dan pengampunan Allah berlaku bagi semua orang berdosa. Kerena
rencana keslamatan yang di berikan oleh Allah itu mencakup semua orang maka mestinya semua orang
memperole peluang yang sama untuk memperolehnya,dan perolehan keslamatan itu jadinya lebih banyak
bergantung pada prakarsa manusia ketimbang pada prakarsa dan kedautan Allah.

Semangat Nasionalisme baru,kesadaran akan melenium yang sudah berlangsung semangat Aktivisme
yang di dasarkan pada penekana yang kuat atas prakarsa manusia,serta realisasi kasih dan pengampunan
Allah bagi semua orang menghasilkan dampak yang jelas bagi kehidupan Gereja.
Bagi gereja-gereja sama seperti bagi bangsa dan Negara AS pada umumnya,dasarwarsa terakhir abat ke
18 hingga sekitar 1830 merupakan perasaan enak (era ofgood feeling) berbagai wawasan dan iklim
kehidupan yang di gambarkan di atas gereja bahu membahu bersama sebagian besar bangsa ini
mengerjakan,dan memunculkan berbagi kebijakan.Dengan semua itu tak heran bilah pada masah ini
tumbuh juga sejumblah gerakan dan persekutuan yang mengapdikan diri pada cita-cita menegakan suatu
tata tertip kehidupan ideal yang berpedoman pada Ajaran agama.

Kita perlu mencatat,pada abat ke 19 dikalangan kaum injil ( yakni yang bersemangat kebangunan rohani)
terhadap penekanan yang kuat atas penelahan bagian bagian Alitab yang berbicara mengenai Advent
kedua( parousia), yakni kedataangan Tuhan Yesus kembali dan ekaton( Akhir saman).

Awal sejarah

- William miller
William miller (1782-1849) lahir di Pitsfield, Massachusetts, segera setelah kemerdekaan, dimana
ayahnya menjadi seorang kapten. Sebagai yang tertua diantara 16 bersaudara, ia dibesarkan
dilingkungan yang sangat religious di Low Hamptom, di timur laut Negara bagian New
York.Sesudah ia menikah, aia menetap beberapa tahun di Poulhney, Vermont, dan disini ia
sempat bekerja sebagai pembantu sherif. Melalui pergaulannya dengan sejumlah warga
terkemuka yang menganut deisme, Miller meninggalkan keyakinan agamanya dan menjadi
seorang deis.
Pada tahun 1816, ketika membaca khotbah berdasarkan Yesaya 53 (Hamba Tuhan yang
Menderita) ditengah jemaat itu, Miller mengalami pertobatan, lalu sepenuhnya menjadi anggota.
Berdasarkan penelitian selama 2 tahun, ia berkesimpulan bahwa menurut Alkitab Advent kedua
itu bersifat pra-milenial, bukan post-milenial. Itu akan berlangsung pada masa kehidupan ini,
sehingga dunia perluh segera bertobat sebelum Kristus datang kembali dalam waktu
dekat.Penelitiannya atas Altitab dan jerih payahnya mengutak-atik sambil menafsirkan angka-
angka didalamnya (terutama Daniel 8:14 dan 9:24), yang sedikit banyak cocok dengan ciri
rasional dan minat matematis masyarakat pada masa itu (termasuk dirinya), membawanya pada
kesimpulan bahwa Kristus akan datang kembali pada tahun 1843, atau selambat-lambatnya 1844.
Pada mulanya Miller ragu-ragu menentukan tanggal yang tepat dari Advent kedua itu. Tetapi
setelah tahun 1843 berlalutanpa peristiwa yang berarti, maka pada tanggal 4 februari 1844 Miller
menulis artikel pada majalah Signs of Time (Tanda-tanda Zaman) bahwa itu akan berlangsug
antara tanggal 21 maret 1843 dan 21 maret 1844. Tanggal 21 maret tiba, dan berlalu tidak terjadi
apa-apa. Banyak yang kecewa, lalu mengundurkan diri dari persekutuan Miller. Sementara itu,
para pengikut Miller mencoba mengotak-atik Alkitab, jangan-jangan ada petunjuk baru sekaligus
meralat pendapat semula. Lalu salah seorang dari antara mereka, Samuel S. Snow, berdasarkan
Habakuk 2:3 dan Imamat 25:9 berkata bahwa mestinya ada perlambatan waktu’ selama tujuh
bulan sebelum bumi ini disucukan. Pada pertemuan mereka bulan Agustus 1844, diumumkanlah
tanggal baru: 22 Oktober 1844.
Pada tanggal 22 Oktober, ribuan orang berkumpul d Rochester, New York: di kemah-kemah,
dilapangan terbuka, atau dirumah-rumah ibadah memandang kelangit menanti kedatangan
Kristus. Lagi-lagi hari itu berlalu tanpa terjadi apa-apa, membuat banyak orang merasa bingung,
terpukul, dan terhina. William Miller kembalimengaku bahwa pengharapan kaum Adventis akan
kedatangan Kristus itu terbukti prematur. Tanggal 22 Oktober itu jadinya disebut hari
“kekecewaan Agung”.

- Hiram Edson
Kendati banya dari kaum Miller meninggalkan persekutuan Adventis itu dan kembali ke gereja
masing-masing sehinggah sempat ada kevakuman, namun-cukup ajaib-tidak semua mereka
meninggalkan keyakinan Advent kedua itu. Mengacu pada Wahyu 11:19, ia berkesimpulan
bahwa pada tangga 22 Oktober 1844 itu Kristus memang sudah mulai bertindak. Tetapi bukan
turun kembali ke dunia, melainkan memasuki untuk pertama kalinya sanctuary atau kaabah,
yaitu ruang kedua (bilik mahasuci) dari Bait Allah di sorga.

- Joseph Bates
Sementara penafsiran Hiram Edson atas ‘pembersihan Bait Suci Allah’ menjadi semakin popular,
tumbuh pula satu kelompok dan keyakinan baru lagi, The Sabbatarian Adventists, yang terutama
dipelopori oleh seorang mantan nahkoda, Joseph Bates (1792-1872) dari New Bedford,
Massachusetts.

perhentian dan peribadahan adalah hari Sabat (sabtu), sesuai dengan titah keempat dalam Dasah Titah.
bersamaan dengan itu ditekankannya pula pentingnya menjaga kesucian hidup lewat penerapan berbagai
larangan dan pantangan. Bersumpah, mencuci pada hari sabat, merokok atau bersugi, minum alkohol, teh
dan kopi dan juga makan daging dari binatang yang menurut PL termasuk najis (babi, udang, kepiting dan
sebagainya; apalagi yang mengandung darah). salah satu argumennya adalah, Allah mengamanatkan
kepada manusia pertama yang Ia ciptakan agar memakan makanan dari tumbuhan yang buahnya berbiji
(Kej 1:29), jadi bukan makan daging! kelak pemahaman ini juga di tampung dalam ajaran dan praktik
Gereja Advent Hari Ketujuh, dengan memperkuat alasannya, umat kristiani harus menjaga kesucian
tubuhnya sebagai Bait Allah atau Bait Roh Kudus.

Konferensi Kaum ‘Adventis Moderat’


ketika pemahaman Edson tentang ‘pembersihan Bait Suci Allah’ itu kemudian disampaikan kepada
kelompok-kelompok Adventis lainnya yang terbentuk sebagai akibat perpecahan dikalangan kaum
Millerit atau Adventis sejak hari kekecewaan Agung itu, mereka tidak begitu saja menerimanya. di antara
mereka ada yang mengembangkan pendapat lain.

Konferensi itu sempat memperlihatkan empat perkembangan penting:(1) kaum Advent moderat disatukan
dan diperkuat, (2) kelompok-kelompok yang di nilai ekstrem di himbau untuk meninggalkan pendapat-
pendapat dan praktik-praktik mereka, dan kembali pada Adventisme yang asli, (3) kaum Adventis
moderat mengarah pada kecenderungan elitis, sebab pendukungnya pada umumnya adalah orang-orang
berpendidikan, (4) pemisahan dikalangan kaum Adventis jadinya dipertegas.

Ternyata mereka yang menamakan diri kaum ‘Adventis moderat’ ini tak bisa bertahan lama, segera
mereka terpecah-pecah, dan tak lama kemudian hilang satu per satu atau kembali ke gereja semula,
dimana sebagian masih tetap memelihara kepercayaan akan Advent kedua itu. sedangkan kelomok-
kelompok yang dinilai ekstrem tadi malah lambat laun bersatu, dan ajaran-ajaran mereka digabung
menjadi dasar bagi ajaran Gereja Adventis Hari Ketujuh.

Perkembangan dan Perluasan Gereja Adventis

Gerakan Adventis ini semula terwujud dalam persekutuan yang informal, dan namanya pun belum ada
yang pasti. namun sejak 1885 mereka sudah menetapkan semacam kantor pusat di Battle Creek,
Michigan, dan Ellen kian memegag kpemimpinan, termasuk dalam perumusan ajaran. Pada tanggal 1
Oktober 1860 nama Seventh-Day Adventist di resmikan dan pada tahun 1863 diselenggarakan konferensi
umum yang pertama. sejak tahun 1903 kantor pusatnya berlokasi di Takoma Park, Washington DC.

A.SISTEM ORGANISASI SERTA PEMBINAAN PELAYANAAN DAN WARGA

Pemerintahan atau pengurusan gereja adventis mengenal sistem perwakilan. Masing masing jemaat
mengurus diri sendiri melalui para pejabatnya, yang mencakup rumah rohaniwaan dan warga gereja. Para
pelayan local : penatua, diakon/es, dan pemimpin lainnya di pilih oleh jemaat pejabat-pejabat di wilayah
geografis tertentu di pilih sebagai perwakilan di konferensi dan badan perwakilan ini mempunyai
tanggung jawab mengurusi gereja dan karya penginjilan di wilayah. Setiap unit pelayanaan, kecuali di
jemaat pelayanaan, memilih pejabat penuh- waktu untuk berbagai Tugas gerejawi. Pendeta-pendetanya
adalah tamatan sendiri atau collge adventis dan di tabiskan setelah dua tahun atau lebih masa persiapan
sama seperti di banyak gereja lain pendeta yang sudah di tabiskan yang berwewenang melainkan
baptisan, perjamuan kudus, dan pemberkataan nikah. Penulis mempunyai sedikit pengalaman mengenai
hal ini. Seorang pemuda warga jemaat penulis telah menjalin hubungan cinta/kasih dengan seorang gadis
dari GMAHK mereka berdua sarjanah berpendidikan luar negeri sudah sanggat dewasa, dan sebenarnya
suda sepakat menikah. Sang pemuda, atas saran keluarga, meminta sang gadis agar beralih menjadi
anggota gerejanya, lalu membawa sang gadis beberapa kali kepada penulis (selalu pendeta) untuk
mendapat penjelasan seluk beluk ajaran gereja. Catatan ini mengingatkan kita pada titik yang sering di
alamkan kepada gerejagereja “utama”, yaitu bahwa mereka kurang berhasil menumbuhkan di kalangan
warganya kesetiaan dan keteguhan berpegang pada ajaran, hal yang justru berhasil di lakukan oleh
banyak gereja atau aliran, termaksud GMAHK di anggap menyimpang dari ortoksi dengan catatan ini
sekaligus kita beralih pada bagian yang menyoroti beberapa pokok ajaran aliran ini, yang di wakilih oleh
gereja Adeventis hari ke-7 yang berlaku setiap unit gereja ini di seluruh dunia.

B. BEBERAPA POKOK AJARAN

Tokoh yang paling berperan menetapkan ajaran gereja ini adalah Ny. Ellen G. White. Di bawah pengaruh
dan kepemimpinannya, pada tahun 1872 gereja ini untuk pertama kalinya merumuskan statement of faith
(pernyataan iman), terdiri dari 25 bab. Namun, sebelum itu penting di sajikan pengantar dari pernyataan
iman 1872 karena di situ di kemukakaan asal dari maksud penyusunaan ini, maka dan statusnya di dalam
Gereja Elfentis hari ke-7 (paling tidak secara teoritis), dan perbedaan gereja ini dari kalangan adeventis
lain. Sebagai adeventis hari ke-7, kami sekadar menginginlkan agar posisi kami di pahami dan
keingginanaan kami semakin besar karena banyak orang menyebut diri adeventis, berpegang pada
pandangan yang tak pernah kami beri simpati yang sebagian dari padanya, kami piker, brersifat
merongrong terhadap prinsip-prinsip yang paling jelas dan terpenting yang di tetapkan dalam firman
Allah. Penciptaan : Tuhan pencipta segala Sesutu, dan hal itu telah dinyatakan dalam kitab suci, catatan
autentik atas kegiatannya yang kreatif. Enam hari Tuhan menjadikan “langit dan bumi” dan semua
mahluk hidup yang ada di atas bumi, dan berhenti pada hari ke-7 pada minggu yang pertama itu.

Pengalaman keslamatan kasih dan kemurahan Tuhan yang tiada tarahnya membuat kristus, yang tidak
mengenal dosa, menjadi mengenal dosa, karena kita, supaya di dalam dia kita dapat di benarkan di
hadapan Allah. Dua belas gereja atau jemaat : gereja adalah umat percaya dan mengakui Yesus sebagai
Tuhan dan juru selamat mengakui umat yang percaya kepada Tuhan di zaman perjanjian lama, kita di
panggil keluar dari dunia. Dan kemudian kita di gabungkan diri untuk berbakti, bersekutu, mempelajari
firman, untuk merayakan perjamuan Tuhan, untuk melayani semua umat manusia, serta untuk
mengambarkan Injil ke seluruh dunia

Keselamatan melalui Kristus. Serta memangklumkan Kedatangan-Nya yang kedua kali. Proklamasi ini di
lambangkan oleh 3 Malaikat yang terdapat dalam Wahyu 14: bersamaan dengan pekerjaan penghakiman
di surga dan pertobatan di atas bumi. Setiap orang percaya di panggil supaya Turut secara pribadi dalam
kesaksian yang meliputi seluruh dunia ini. ( Mrk 16:15 , Mar 28:18-20).

15. Baptisan. Melalui Baptisan kita mengakui iman kita dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Dan memberikan kesaksian akan Kematian kita terhadap dosa dan tujuan kita berjalan dalam hidup baru.
Kita menjadi umat-Nya dan diterimah sebagai anggota jemaat-Nya. Baptisan adalah sebuah lambang
persatuan antara kita dan Kristus keampunan dosa-dosa serta penerimaan kita atas Roh Kudus. Kemudian
diikuti dengan petunjuk yang terdapat dalam kitab suci dan penerimaan pengajaran yang terdapat
didalam-nya.( Mat 3:13-16 , Kis 2:38).

16 Perjamuan Tuhan: Perjamuan Tuhan adalah suatu partisipasi dalam perlambangan Tubuh dan darah
yesus sebagai suatu pernyataan iman didalam Dia, Tuhan dan juruselamat kita. Jika kita turut serta, maka
kita dengan gembira akan memberitahukan kematian Kristus sampai Ikhwal kedatangannya kembali,
Serta menyatukan hati kita dalam kasih, perjamuan Kudus terbuka bagi semua orang Kristen yang
beriman.( Mat 26:17-30 , 1 kor 11:23-30).

17. Karunia Nubuat: salah satu karunia Roh Kudus adalah karunia Nubuat, Karunia ini merupakan ciri-
ciri jemaat yang sisa dan telah diperlihatkan dalam pekerjaan pelayanan Ellen G White. Sebagai jurukabar
Allah Tulisan-tulisannya merupakan sumber kebenaran yang bersifat terus-menerus dan mempunyai
kuasa untuk menghibur jemaat. Tulisan-tulisan itu juga Menyatakan dengan jelas bahwa Alkitab
merupakan ukuran dan dengan itulah pengajaran dan pengalaman harus diuji.( Kis 2:14-21, ibr 3:1-3).

18.Hukum Tuhan Allah: Prinsip-prinsip agung hukum Allah dinyatakan dalam sepuluh hukum Allah dan
diteladani dari hidup Kristus. Prinsip dan hukum itu mengungkapkan kasih, Kehendak dan segala
maksud-Nya sehubungan deng tingka laku manusia serta hubungannya dan mengikat manusia pada
segala tingkat umur. Keselamatan adalah Karunia bukan hasil perbuatan, tetapi buah-buahnya adalah
penurutan Hukum.Inilah sebuah bukti kasih kita kepada Tuhan Allah dan rasa keprihatinan kita terhadap
sesama. Penuturan dalam iman menunjukan kuasa Kristus untuk mengubah hidup, dan dengan demikian
menguatkan kesaksian iman Kristen.(Kel 20:1-7, Mat 5:17).

20. Hari sabat: khalik yang penuh kemurahan, setelah 6 hari penciptaan berhenti pada hati ketujuh dan
melambangkan hari sabat bagi semua umat sebagai suatu peringatan penciptaan. Perintah keempat dari
Allah yang tak dapat berubah itu mengharuskan pemeliharaan sabat hari ketujuh ini sebagai hari istirahat ,
berbakti dan melayani sesuai dengan ajaran dan praktik Yesus kristus. Sabat merupakan tanda Allah yang
kekal, abadinya perjanjian Dia Deng umat-Nya. Pemeliharaan dengan rasa gembira atas hari yang kudus
ini dari senja kepada senja, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam. Adalah sebuah perayaan
atas karya kreatif dan tindak penebus yang dilakukan Tuhan.( Kej 2:1-3 , Kel 20:8-11).

22. Tingka laku orang Kristen: Kita dipanggil menjadi 7mat yang Saleh, yang berpikir,merasa dan
bertindak,selaras dengan asas-asas surga, karena Roh didalam kita menciptakan kembali tabiat Tuhan,
maka kita melibatkan diri hanyalah dalam perkara-perkara yang menghasilkan kesucian seperti Kristus.
Karena tubuh kita adalah bait suci Roh Kudus maka kita harus memeliharanya dengan arif dan bijaksana
Dengan olahraga dan Istirahat yang berimbang, kita harus menerapkan cara makan yang paling sehat dan
sama sekali harus menjauhi makanan haram yang disebut dengan jelas di kitab suci. Minuman yang
mengandung Alkohol, tembakau dan penyalahgunaan obat-obat bius dan narkotik yang merusak tubuh,
kita harus bebas dari semua itu. Sebaliknya kita harus melibatkan apapun yang membuat pikiran dan
tubuh kita taat kepada kristus, yang menginginkan tubuh kita sehat, gembira dan baik.(1 Yoh 2: 6 , efesus
5: 1-13).

24. Pelayanan Kristus di dalam baik suci di surga: Disurga ada bait suci, bait suci yang dibuat oleh Tuhan,
bukan yang dibuat manusia. Didalamnya Kristus melayani demi kepentingan kita, memungkinkan orang-
orang percaya memperoleh keuntungan dari korban pendamaian yang diadakan-Nya sekali untuk
selamanya diatas kayu salib. Dalam bentuk pelayanan itu, bait suci dibersihkan oleh darah binatang yang
di korbankan, sedangkan perkara-perkara surgawi dibersihkan oleh korban sempurna, Darah Yesus,
penghakiman-pemerikaaan menunjukkan pada makhluk-makhluk yang cerdas Disurga siapa yang dari
antara orang mati yang tertidur didalam Kristus, dan kemudian didalam dia dianggap layak ikut ambil
bagian dalam kebangkitan yang pertama. Itulah yang menyatakan bahwa barang siapa yang setia kepada
Tuhan akan menerimah kerajaan itu. Penyempurnaan pekerjaan Kristus ini Akan menandai penutupan
pintu kasihan bagi manusia menjelang kedatangan-Nya kedua kali.( Ibr 1: 3 , Dan 7: 9-27).

25. Kedatangan Yesus yang kedua kali: merupakan pengharapan yang mengandung berkat bagi jemaat,
puncak yang paling mulia dari kabar Injil kedatangan Kristus itu secara nyata, pribadi, dapat dilihat dan
dipandang seluruh dunia. Waktunya belum dinyatakan , oleh karena itu kita diingatkan supaya senantiasa
bersedia setiap saat.( Tit 2:13 , Yoh 14: 1-3)
27. Milenium dan akhir dosa: Milenium adalah 1000 Tahun pemerintahan Kristus bersama umat salehnya
Di surga, antara kebangkitan yang pertama dengan kebangkitan yang kedua. Dalam kurun waktu ini
orang jahat akan dihakimkan, dunia menjadi sunyi senyap tanpa ada manusia yang hidup. Melainkan
setan dan pengikutnya saja yang tinggal di dunia. Setelah masa itu berakhir Kristus dan umat-Nya yang
saleh beserta kota suci akan turun dari surga ke dunia ini, setan beserta para malaikatNya akan
mengelilingi kota itu, akan tetapi api dari Allah akan turun dan menghanguskan mereka sekaligus
membersikan dunia ini.Alam semesta di bebaskan dari dosa dan orang yang berdosa untuk selam-lama-
Nya.( Why 20. , Zak. 14:1-4).

28. Dunia Baru: Di dunia baru menjadi tempat tinggal orang-orang saleh, Allah akan menyediakan tempat
kekal bagi orang yang telah di tebus, Lengkap Deng lingkungan yang sempurna bagi kehidupan yang
abadi, penuh kasih sayang, kesukaan, dan belajar dihadapan hadirat-Nya, karena penderitaan dan
kematian telah tiada. Perbantahan besar itu sudah berakhir, dan dosa tidak akan pernah ada lagi. Segala
sesuatu yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa, akan menyatakan bahwa Allah adalah kasih, Dan Ia
akan bertahta untuk selam-lama-Nya.

Adventis Dimata gereja-gereja lain dan kontroversi di dalamnya.

Gereja-gereja protestan arus utama, demikian juga para peneliti seluk-beluk gereja dan agama-agama,
tidak sependapat dalam memandang gereja atau aliran Adventis ini. Sebagian berpendapat bahwa gereja
ini adalah salah satu dari sekian banyak gereja protestan. Gereja ini tidak bisa di kategorikan aliran
sektarian, apalagi aliran sesat, karena keyakinan dan ajarannya lebih banyak yang sama ketimbang yang
berbeda dengan gereja-gereja protestan lainnya. Apalagi belakangan ini Gereja Adventis sudah menjali
hubungan yang semakin akrab, baik dengan gereja-gereja protestan dari kalangan Ekumenikal maupun
Evangelical. Melihat gereja ini sebagai salah satu sekta yang ajarannya, diukur dengan Alkitab dan
ortodoksi reformatoris, mengandung banyak penyimpangan, tanpa menyangkali banyak hal yang baik dan
terpuji yang dikerjakan gereja ini.

Antony A. Hoekema, yang diacu Gruss sebagai salah satu peneliti, pada akhirnya berkesimpulan bahwa
gereja ini lebih tepat dikategorikan sebagai cult ketimbang sebagai gereja, dengan alasan: " Gereja ini
telah menambahkan kepada ajaran Alkitabiah sejumlah ajaran yang tidak Alkitabiah" ( Hoekema,
1969;403).

Akan tetapi penilaian terhadap gereja Adventis ini tidak bisa dilepas dari perkembangannya yang terjadi
dalam hal ajaran.sejak 1950 an ada tren baru di dalam gereja ini, yang pada gilirannya menimbulkan
kontroversi. Sebagian dari para pemimpin dan teolognya berupaya melakukan pembaruan dan koreksi
ajaran, dengan mengikuti garis teologi injili ataupun teologi modern, sehingga gereja ini dimata
sejumblah pemerhati semakin mencerminkan ciri injili dan karena itu dapat dimasukkan kedalam
kelompok gereja-gereja injili.

Akan tetapi sebagian lagi yang menyebut Adventis sejati dan justru lebih banyak menduduki posisi
kepemimpinan, melihat kaum Adventis injili maupun Adventis modern ini telah menyimpang bahkan
telah mengkhianati Adventis murni. Lalu membentuk satu organisasi gereja baru, lalu taksedikit pula
warga jemaat yang kritis dan berwawasan modern ikut bergabung dalam organisasi baru itu.
Salah satu contoh yang mencerminkan tren baru dan kontroversi itu ialah terbitnya buku sevent-day
Adventists answer Question On Doctrine (QOD). Buku ini ditulis oleh sejumblah sarjana Adventis injili
atas berbagai pertanyaan atas gereja Adventis. Dimata kalangan Adventis tradisional buku itu telah
menjual murah Adventisme bahkan telah merampok kekhususannya atau sekurang-kurangnya tidak
mencerminkan keyakinan dan identitas Adventis hari ketujuh yang akurat.

Namun di sisi lain para pengamat( dan juga kalangan dari gereja itu juga), semakin disadarkan bahwa
Adventis hari ketujuh bukanlah gereja atau aliran yang monolitik; didalamnya seperti awal
kemunculannya terdapat kepelbagaian atas pokok-pokok ajaran,yang sewaktu-waktu bisa meledak
menjadi pertentangan dan perpecahan. Bagaimana soal hal ini hendak diatasi, baiklah kita serahkan pada
gereja itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai