Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN ANAK 1

MAKALAH BRONCHOMALACIA
Dosen pengampu : Ns. Elmie Muftiana., S.Kep. M.Kep.

Disusun oleh;
1. Wafilatul linta safitri 18631661
2. Sheiwe paramit 18631698

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “BRONCHOMALACIS”. Adapun
makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunyadengan bantuan banyak
pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini.Oleh sebab itu, kami juga
ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnyakepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.Penyusun menyadari bahwa makalah ini
belumlah sempurna. Oleh karena itu, sarandan kritik yang membangun sangat dibutuhkan.
Akhir kata kami berharap semoga makalah penyakit ini dapat memberikan manfaat terhadap
pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Ponorogo, 10 juli 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang...........................................................................................iii
B. Rumusan masalah......................................................................................iii
C. Tujuan........................................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi penyakit bronchomalacia.....................................................1
B. Tanda dan gejala penyakit bronchomalacia......................................1
C. Penyebab penyakit bronchomalacia..................................................2
D. Cara mencegah penyakit bronchomalacia.........................................2

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................4
B. Saran.....................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang
rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau
tenggorokan). tulangrawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama
ekspirasi dan memperpanjangwaktu, atau mencegah dahak dan sekresi mnejadi
terperangkap. Biasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun.
(Children’s National Health System,2016).
Bronkhomalasia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital) dan mungkin
berhubungandengan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui mengapa tulang rawan tidak
terbentuk dengan baik.Prevalensi bronkomalasia di dunia sangat luas dan bervariasi
secara geografis. DiIndonesia, prevalensi bronkomalasia belum diketahui secara pasti.
Bronkomalasia sendiridapat ditangani dengan tindakan pembedahan atau trakheotomi.
Dengan pertimbangan angkakejadian yang cukup tinggi, maka sangat perlu dilakukan
pencegahan yang lebih optimal.Tindakan asuhan keperawatan yang te pat pada anak
dengan kelainan kongenital bronkomalasia penting dilakukan dan harus diperhatikan
oleh perawat untuk memberikan pelayanan yang optimal sehingga akan membantu
mengurangi dampak yang diakibatkan

B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi penyakit bronchomalacia.
2. Tanda dan gejala penyakit bronchomalacia.
3. Penyebab penyakit bronchomalacia.
4. Cara mencegah penyakit bronchomalacia.

C. TUJUAN
1.Untuk mengetahui apa definisi dari Bronkomalasia.
2.Untuk mengetahui apa etiologi dari Bronkomalasia.
3.Untuk mengetahui tanda dan gejala penyakit Bronkomalasia.
4. Untuk mengetahui penyebab penyakit Bronkomalasia.
5. untuk mengetahui cara pencegahan penyakit Bronkomalasia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang
rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau
tenggorokan). tulangrawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama
ekspirasi dan memperpanjangwaktu, atau mencegah dahak dan sekresi mnejadi
terperangkap. Biasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun.
(Children’s National Health System,2016). Bronkiektasis dapat diobati, tapi
kerusakan yang sudah terjadi tidak dapat disembuhkan. Anda tetap dapat
menjalani hidup yang normal dengan perawatan yang tepat. Kondisi ini mungkin
saja dapat kambuh suatu hari dan harus segera diatasi agar asupan oksigen tidak
terputus ke seluruh tubuh.
Bronkomalsia dapat dideskripsikan sebagai defek kelahiran pada bronkus di
traktus respiratorius. Malasia kongenital pada saluran udara/nafas besar
merupakan salah satu dari beberapa penyebab okstruksi saluran nafas ireversibel
pada anak, dengan gejala bervariasi yang dapat berupa wheezing  rekuren dan
infeksi saluran nafas bawah rekuren sampai dispneu berat dan insufisiensi
respirasi.

B. TANDA DAN GEJALA


Tanda-tanda Bronkomalasiaa.
1. Nafas cuping hidung
2. Penggunaan otot bantu napas (dada mengembang disertai retraksi
interkostal dan subkostal).
3. Sesak napas, takipne, apneu.
4. Hiperinflasi dada.
5. Retraksi, expiratory effort.
6. Ronki pada akhir inspirasi dan awal ekspirasi
7. Ekspirasi memanjang, mengi.
8. Hepar atau limpa dapat teraba.
GEJALA BRONCHOMALASIA
Bronchomalacia dapat digambarkan sebagai cacat lahir bronkus pada saluran
pernapasan . Malacia kongenital pada saluran udara besar adalah salah satu dari
beberapa penyebab obstruksi saluran napas yang tidak dapat diperbaiki pada
anak-anak, dengan gejala bervariasi dari mengi berulang dan infeksi saluran
udara bagian bawah yang berulang hingga dispnea yang parah dan insufisiensi
pernapasan. Ini juga dapat diperoleh di kemudian hari karena peradangan kronis
atau berulang yang disebabkan oleh infeksi atau penyakit saluran napas
lainny, Gejala penyakin bronchomalacian yaitu:
1. Satu sampai empat hari sebelumnya didapat pilek encer,
hidung tersumbat.
2. Demam sub-febril (kecuali infeksi sekunder oleh bakteri).

1
3. Puncak gejala pada hari ke-5 sakit : batuk, sesak napas,
takipne, mengi,minum menurun, apne, sianosis.
4. Bila terjadi obstruksi hebat, pernafasan menjadi lebih cepat dan
dangkal, suara nafas melemah, dan “wheezing” yang semula jelas
dapat menghilang

C. PENYEBAB PENYAKIT BRONCHOMALASIA


Malasia napas kongenital adalah salah satu dari beberapa penyebab
obstruksisaluran udara ireversibel pada anak-anak, tetapi kejadian pada populasi
umum tidakdiketahui. Malacia nafas berat atau malacia berhubungan dengan
sindrom tertentu biasanya diakui dan didiagnosis awal masa bayi, tetapi informasi
tentang fitur klinisanak dengan malacia primer, sering didiagnosis hanya
kemudian di masa kecil,langka.Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang
timbul dari dukungan tulangrawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil
(di bawah trakea, atautenggorokan).
Bronchomalacia dapat digambarkan sebagai cacat lahir bronkus pada saluran
pernapasan . Malacia kongenital pada saluran udara besar adalah salah satu dari
beberapa penyebab obstruksi saluran napas yang tidak dapat diperbaiki pada anak-
anak, dengan gejala bervariasi dari mengi berulang dan infeksi saluran udara
bagian bawah yang berulang hingga dispnea yang parah dan insufisiensi
pernapasan. Ini juga dapat diperoleh di kemudian hari karena peradangan kronis
atau berulang yang disebabkan oleh infeksi atau penyakit saluran napas lainnya.
Berikut ini adalah penyebab Bronkomalasia bawaan paling umum:
1. degenerasi tulang rawan
2. fistula trakeo-esofagal
3. melemahnya dinding saluran napas (bronkus dan trakea)

D. MENCEGAH PENYAKIT BRONCHOMALASIA


Bronkomalasia adalah suatu kondisi dimana terjadi kelemahan pada tulang
rawan di sekitar dinding bronkus. Tulang rawan pada dinding bronkus (dan
trakea) berfungsi untuk menjaga patensi bronkus (dan trakea) dan mencegah
struktur ini mengalami kolaps dan menutup saluran nafas. Bila terjadi kelemahan
pada tulang rawan ini, maka dinding bronkus (dan trakea) akan menutup dan
mengganggu jalan nafas.
Pada bayi, bronkomalasia dapat terjadi karena kelainan kongenital (cacat lahir)
pada bayi. Terapinya akan disesuaikan dengan beratnya gejala. Pada
bronkomalasia yang ringan, gejala biasanya akan membaik dengan sendirinya saat
anak semakin besar. Bila gejala cukup berat, anak bisa diberikancontinuous
positive airway pressure atau CPAP yang memberikan aliran udara secara terus
menerus untuk menjaga agar saluran nafasnya tetap terbuka.
Pada orang dewasa, yang biasanya terjadi adalah kelemahan pada tulang
rawan di sekitar trakea juga (bukan hanya pada bronkus) sehingga lebih disebut
dengan trakeobronkomalasia. Kondisi ini bisa terjadi karena trauma/cedera pada
area trakea, intubasi berkepanjangan, infeksi ataupun peradangan kronis pada
trakea dan bronkus. Dalam kondisi seperti ini, terapi lebih ditujukan pada
mengatasi penyebab terjadinya trakeobronkomalasia (misalnya bila disebabkan

2
karena infeksi, maka infeksinya harus diatasi). Perawatan bagi penyakit
bronchomalasia yaitu:
1. Waktu: Minimal invasif, biasanya dalam hubungannya dengan Tekanan
Aliran Udara Positif Kontinu.
2. Tekanan Aliran Udara Positif Kontinu: Suatu metode ventilasi pernapasan.
3. Trakeotomi: Prosedur bedah pada leher untuk membuka jalan napas
langsung melalui sayatan di trakea (batang tenggorokan).
4. Prostesis : Penyisipan prostesis untuk menjaga tabung bronkus terbuka

3
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang
rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau
tenggorokan). tulangrawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama
ekspirasi dan memperpanjangwaktu, atau mencegah dahak dan sekresi mnejadi
terperangkap. Biasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun.
(Children’s National Health System,2016).Tanda-tanda Bronkomalasiaa: Nafas
cuping hidung, Penggunaan otot bantu napas (dada mengembang disertai
retraksi interkostal dan subkostal), Sesak napas, takipne, apneu, Hiperinflasi dada.
Gejala penyakin bronchomalacian yaitu: Satu sampai empat hari sebelumnya
didapat pilek encer, hidung tersumbat, Demam sub-febril (kecuali infeksi
sekunder oleh bakteri), Puncak gejala pada hari ke-5 sakit : batuk, sesak
napas, takipne, mengi,minum menurun, apne, sianosis. penyebab Bronkomalasia
bawaan paling umum: degenerasi tulang rawan, fistula trakeo-esofagal,
melemahnya dinding saluran napas (bronkus dan trakea)

B. SARAN
Untuk mengenali dan penanganan pertama pada anak yang menderita penkit
Bronkomalasia.Sangat perlu dilakukan pencegahan yang lebih optimal, dan promos
i tentang insidensi maupun profil kelainan bayi dengan kelainankongenital yang m
asih perlu dikembangka.

4
DAFTAR PUSTAKA
https://yayanakhyar.wordpress.com/2010/02/19/bronkomalasia-bronchomalacia/
https://www.google.com/amp/s/yayanakhyar.wordpress.com/2010/02/19/bronkomalasia-
bronchomalacia/amp/
http://www.newcastle-hospitals.org.uk/services/childrens_treatment-and
medication_broncholomacia-in-children.aspx
http://contemporarypediatrics.modernmedicine.com/contemporarypediatrics/news/chromic-
cough-watch-red-flags

Anda mungkin juga menyukai