Anda di halaman 1dari 24

soal jawab teori akuntansi

3.       Jelaskan perbedaan konsep pelaporan modal antara entity theory dan
proprietory theory!
Jawab:
 Perbedaan konsep pelaporan modal antara The Entity Theory danThe Proprietory
Theory:

 - Menurut The Entity Theory, entity dianggap sebagai sesuatu yang terpisah dan
berbeda dari pihak     yang menanamkan modal ke dalam perusahaan dan unit
usaha itulah yang menjadi pusat perhatian dan menyajikan informasi yang harus
dilayani, bukan pemilik.

- Menurut The Proprietory Theory, entity itu dianggap sebagai agen, perwakilan,
wakalah atau penugasan dari pengusaha atau pemilik. Oleh karena itu, proprietor
(pemilik) merupakan pusat perhatian yang akan di layani oleh informasi akuntansi,
yang di gambarkan dalam pelaksanaan pencatatan akuntansi dan penyajian laporan
keuangan.

5.       PT Girang memiliki kebun tanaman kelapa hibrida yang ditanam pada dua
tahun yang lalu dengan cost sebesar Rp.100juta. Pada saat ini perusahaan
dihadapkan pada persoalan pelaporan nilai tanaman kelapa hibrida tersebut karena
tanaman tersebut sudah berbuah.Berdasarkan taksiran pedagang pohon kelapa,
nilai pohon tersebut saat ini sekitar Rp.200 juta. Berapakah nilai pohon kelapa
yang akan dilaporkan di Neraca? Dapatkah perusahaan melaporkan in come atas
kenaikan nilai pohon kelapa tersebut? Jelaskan!
Jawab:
 a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan
 akan diperoleh perusahaan.
b. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban.

6.       Ada beberapa konsep yang mendasari pengakuan laba (income recognition).
Salah satu konsep tersebut adalah konsep akuntansi tentang laba (income concept)?
Jawab:
Proses realisasi ditandai dengan dua kejadian berikut ini:
(1) kepastian perubahan produk rnenjadi potensi jasa yang lain rnelalui proses
penjualan
yang sah atau sernacarnnya (rnisalnya) kontrak penjualan);
(2) pengesahan atau validasi transaksipenjualan tersebut dengan diperolehnya
aktiva lancer.

7.       Biaya (expense) merupakan salah satu elemen dalam laporan laba rugi. Jelaskan
mengenai waktu pengakuan biaya (the timing of expense recognition) dan
bagaimana kaitannya dengan penghasilan?
Jawab:
Kaitannya terhadap perusahaan adalah perusahaan menggunakan sumber daya
ekonomi yang ada.Biaya berasal dari aktiva atau terjadi langsung tanpa melalui
aktiva.
Sedangkan mengenai waktu pengakuan biaya
8.       Dalam penyajian suatu laporan keuangan tidak terlepas dengan penggunaan
asumsi-asumsi. Sebutkan dan jelaskan asumsi-asumsi dasar yang digunakan untuk
penyusunan laporan keuangan menurut PSAK!
Jawab:
Asumsi-asumsi dan penjelasan dasar yang digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan menurut PSAK, yaitu:
1. Dapat Dipahami
  Kuantitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah        
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.Untuk maksud ini,
pemakai di asumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas     
ekonomi dan bisnis akuntansi, sert a kemauan untuk mempelajari informasi dengan
ketekunan yang wajar.
2. Relevan
      Agar bermanfaat informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
dalam proses pengambilan keputusan.
3. Keandalan
      Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable).Informasi memiliki
kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material,
dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar
diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat Dibandingkan
      Pemakai harus dapat membandingkan  laporan keuangan perusahaan antar
periode untuk mengenditifikasikan kecendrungan (trend) posisi dan kinerja
keuangan.
9.       Prinsip konsistensi (the consistency principle) merupakan salah satu prinsip
yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Sehubungan dengan prinsip
tersebut, menurut anda apakah diperbolehkan adanya perubahan-perubahan
akuntansi (accounting changes).Bila tidak boleh, berikan alasannya. Bila boleh,
sebutkan dan jelaskan perubahan-perubahan (accounting changes) yang
diperkenankan!
Jawab:
Prinsip konsistensi meupakan salah satu prinsip yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan.Sehubungan dengan prinsip tersebut.Menurut saya boleh
mengubahnya apabila alternative lain yang juga sesuai dengan prinsip akuntansi
yang lazim dianggap lebih baik.Perubahan itu harus di ungkapkan dan termasuk
diungkapkan alasan mengapa prinsip alternative itu dipilih.

10.   a. Jelaskan mengapa catatan atas laporan keuangan (notes to financial report)
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara    
keseluruhan?
b. Mengapa transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
harus diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan?
c. Sebutkan pihak-pihak yang dikelompokkan sebagai pihak yang mempunyai
hubungan istimewa-istimewa!
Jawab:
a. Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang
ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi
kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan
membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta
memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan.
Catatan atas Laporan Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang ,
kelangsungan usaha , piutang , kewajiban kontinjensi , atau informasi kontekstual
untuk menjelaskan angka-angka keuangan (misalnya untuk menunjukkan gugatan)
b. karena akan di masukan dalam buku besar
c. Antara perusahaan induk dan anak

11.   Jelaskan dan bandingkan tujuan laporan keuangan dan karakteristik kualitatif
laporan keuangan menurut Trueblood Committee dan yang terdapat PSAK?
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi Tujuan laporan keuangan
adalah menyediakan informasi ang menyangkut  posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

12.   Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa elemen berikut ini:
a.       Tujuan laporan keuangan
b.       Postulat dan Konsep Teoretis Akuntansi
c.       Prinsip Dasar Akuntansi
d.       Postulat Akuntansi
Jelaskan masing-masing elemen tersebut ini di atas!
Jawab:
a.       Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi Tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi ang menyangkut  posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b.       Konsep Teoetis Akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan
kebenarannya sendiri atau disebut juga aksioma yang sudah diterima karena
kesesuainnya dengan (untuk menompang dan mewujudkan) tujuan laporan
keuangan yang menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang disajikan sesuai
kebutuhan dan penekanannya yang berperan dalam ekonomi bebas yang ditandai
oleh adanya pengakuan pada pemilikan pribadi.
c.       Prinsip Dasar Akuntansi adalah peraturan-peraturan khusus yang disebarkan
dari prinsip dasar akuntansi yang mengatur tentang bagaimana standar perlakuan
pencatatan dan pe;aporan terhadap semua transaksi  atau kejadian-kejadian tertentu
yang dialami oleh suatu lembaga (entity), organisasi atau perusahaan.
d.       Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya
sendiri atau disebut juga aksioma yang sudah diterima karena kesesuainnya dengan
(untuk menopang dan mewujudkan) tujuan laporan keuangan, yang
menggambarkan aspek ekonomi, politik, sosiologis, dan hukum dari suatu
lingkungan di mana akuntansi itu beroperasi.

13.   Depresiasi merupakan proses pengakolasian biaya dan bukan merupakan


penilaian, jelaskan secara singkat!
Jawab:
Pengertian Depresiasi menurut Efraim F.G (hal 234 thn 1993) Adalah proses
alokasi aktiva tetap menjadi biaya, yang dilakukan secara sistematik dan rasional
pada periode-periode yang menikmati manfaat aktiva tetap tersebut, depresiasi
bukan merupakan penilaian, tetapi alat untuk mengalokasikan biaya.
Depresiasi merupakan alokasi bukan penilaian. Beban depresiasi untuk suatu tahun
adalah sebagian dari jumlah total beban itu yang dengan sistem tersebut
dialokasikan ke tahun ybs

14.   Salah satu postulat akuntansi adalah going concer, jelaskan.


a.       Apa yang dimaksud dengan postulat going concern?
b.       Jelaskan bahwa prinsip biaya merupakan derivatif dari postulat going concert!
c.       Konsekuensi apa yang  timbul, jika postulat going concert tidak valid lagi,
berikan ilustrasi!
Jawab:
a.       Postulat going concert juga Continuity. Postulat ini menganggap bahwa
perusahaan akan terus melaksanakan operasinya sepanjang proses penyelesaian
proyek, perjanjian, dan kegiatan yang sedang berlangsung.
b.        Postulat going concert ini juga dapat dipergunakan untuk mendorong agar
manajer bersikap forward looking, melihat jauh ke depan dan investorpun dengan
pemahaman ini diharapkan ia akan bersedia menanamkan modalnya dalam
perusahaan dalam jangka waktu yang lama atau terus menerus agar ia
mendapatkan value added dari kinerja perusahaan.
c.       Dalam kenyataan ini aset perusahaan yang sudah berhenti dan menunggu akan
dibubarkan umumnya berbeda atau lebih rendah dibandingkan dengan nilai aset
dari perusahaan yang masih terus beroperasi dan lancer.

15.   Mengenai Konsep Kesatuan Akuntansi (Accounting Entity), Konsep Kesatuan


akuntansi merupakan konsep yang paling fundamental diminta:
1.       a. Jelaskan mengenai konsep kesatuan akuntansi!
b. Jelaskan mengapa konsep kesatuan akuntansi merupakan konsep yang paling
fundamental dalam (pervades) akuntansi?
2.       Tunjukan masing-masing di bawah ini, apakah konsep kesatuan akuntansi dapat
diaplikasikan pada:
a. Kesatuan unit usaha yang dijamin oleh hukum
b. Segmen produk lini perusahaan
c. A combination of legal unit and or product line segmen
d. Seluruh kegiatan seorang pemilik atau seluruh pemilik
e. Industri
f. Ekonomi Indonesia
Jawab:
1.      a. Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan
atau badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri,
dan kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana
dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau
sudut pandang akuntansi.
b. Konsep kesatuan akuntansi suatu konsep yang berlaku secara umum tentang
suatu asumsi, anggapan, pandangan maupun pendapat dalam menyajikan informasi
keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Seperti konsep kesatuan usaha,
konsep harga perolehan, konsep kesinambungan, dan sebagainya. Baiklah, untuk
lebih jelasnya mari dilanjutkan beberapa contoh konsep dasar akuntansi.
2.      a. Pada dasarnya, setiap badan (hokum) yang didirikan atau bertempat
kedudukan di Indonesia dan menjalankan usaha atau melakukan kegiatan untuk
memperoleh penghasilan, memberikan jasa pada anggota atau pemiliknya
merupakan subyek atau wajib pajak penghasilan. Adanya entitas legal, usaha atau
kegiatan yang dilakukan oleh entitas tersebut untuk memperoleh penghasilan, atau
untuk memberikan jasa pada anggota, pendiri atau pemiliknya adalah kriteria
terpenting untuk menenentukan apakah suatu badan (hukum) merupakan subyek
pajak.
b. Akuntansi segmen, Informasi segmen harus disusun dengan kebijakan akuntansi
yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi atau
perusahaan.
c. Aset yang digunakan bersama oleh dua segmen atau lebih harus dialokasikan
kepada setiap segmen dan hanya jika pendapatan dan beban terkait juga
dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
d. Seluruh kegiatan seorang pemilik atau seluruh pemilik
    Memimpin seluruh  dewan atau komite eksekutif

    Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama


dengan MD atau CEO)
    Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib;
keadilan  dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat;
menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda;
mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan
dan kebijakan
    Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar

    Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-
komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas
    Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi
tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting BOD.
    Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar
etika dan hukum, sebagai referensi dalam … (apapun standar dokumen kebijakan
direktur yang mungkin Anda gunakan).
e. Akuntansi sangat diperlukan perusahaan, pemerintah, perseorangan serta
kesatuan-kesatuan lain dalam hal memperoleh data-data keuangan yang pentung,
kemudian menyampaikannya dalam bentuk laporan, sehingga dapat dijadikan
landasan untuk mengambil keputusan.
f. Akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak yang berkepentingan sebagai bahan
pertimbangan untuk pengambilan keputusan ekonomi baik pihak internal maupun
pihak eksternal yang menyelenggarakan kegiatan akuntansi.
16.   Penerapan konsep realisasi biasanya pendapatan akan diakui pada saat penjualan,
diminta:
a.       Jelaskan dengan argument yang kuat tentang pengakuan pendapatan pada saat
penjualan!
b.       Sebutkan dan jelaskan pengakuan pendapatan setelah penjualan!
   Jawab:
a. Laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari
suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi tentang kinerja perusahaan, 
terutama tentang profitabilitas, dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang
sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan di masa yang akan
datang. Informasi tersebut juga seringkali digunakan untuk
memperkiraka kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aktiva
yang disamakan dengan kas di masa yang akan datang. Informasi tentang
kemungkinan perubahan kinerja juga penting dalam hal ini
b. Ada beberapa keberatan yang sering diajukan terhadap pengakuan pendapatan
atas dasar penjualan yaitu:
1.Keberatan utama terhadap pemakaian dasar penjualan adalah bahwa sebelum
penjualan itu dilunasi dan dianggap selesai, hasil akhir penjualan itu sendiri
menjadi tidak  pasti. Ada kemungkinan barang dikembalikan dan tidak seluruh
piutang dapat tertagih.Disamping itu terdapat juga biaya-biaya yang timbul setelah
penjualan, misalnya biayaadministrasi, biaya pengganti suku cadang yang rusak
akibat pengiriman dan lain-lain.
2. Bahwa piutang pada umumnya yaitu aktiva baru yang mendukung timbulnya
pendapatan yang diakui atas dasar penjualan kredit, tidaklah merupakan aktiva     
yang  mempunyai daya beli yang nyata dan oleh karenanya bukan merupakan 
pendukung yang memadai terhadap pendapatan yang terealisasi.
17.   Menurut SFAS No. 16, jika terjadi kesalahan ditentukan dengan penyesuain awal
periode, jelaskan
a. Bagaimana kesalahan seharusnya dilaporkan pada laporan keuangan?
b. Berikan beberapa contoh kesalahan?
Jawab:
a. Membuat jurnal pembalik (untuk membatalkan), kemudianmembuat jurnal yang
benar untuk mencatat transaksi yang bersakutan. Lalu Membuat jurnal koreksi
secara khusus yang secaralangsung membetulkan saldo rekening-rekening yang
salah.
b. Kesalahan penerapan metode harga pokok eceran untuk menemukan persediaan
akhir.

18.   Sebutkan apa yang dimaksud dengan aset dan tiga karakteristik penting dari asset
menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 16?
Jawab:
Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti atau diperoleh atau
dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas akibat transaksi atau kejadian masa lalu

Tiga karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu objek atau pos dapat
disebut aset, yaitu:
1. Manfaat ekonomik yang datang cukup pasti
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek harus mengandung manfaat
ekonomik di masa datang yang cukup pasti.Uang atau kas mempunyai manfaat
atau potensi jasa karena daya belinya atau daya tukarnya.Sumber selain kas
mempunyai manfaat ekonomik karena dapat ditukarkan dengan kas, barang, atau
jasa, karena dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa, atau karena
dapat digunakan untuk melunasi kewajiban.
2. Dikuasai atau dikendalikan entitas
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos tidak harus dimiliki oleh
entitas tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Oleh, karena itu, konsep penguasaan atau
kendali lebih penting daripada konsep kepemilikan. Penguasaan disini berarti
kemampuan entitas untuk mendapatkan, memelihara/menahan, menukarkan,
menggunakan manfaat ekonomik dan mencegah akses pihak lain terhadap manfaat
tersebut. Hal ini dilandasi oleh konsep dasar substansi mengungguli bentuk
yuridis (substance over form). Pemilikan (ownership) hanya mempunyai makna
yuridis atau legal.
3. Timbul akibat transaksi masa lalu
Kriteria ini sebenarnya menyempurnakan kriteria penguasaan dan sekaligus
sebagai kriteria atau tes pertama (first-test) pengakuan objek sebagai aset.Aset
harus timbul akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu adalah kriteria untuk
memenuhi definisi.Penguasaan harus didahului oleh transaksi atau kejadian
ekonomik.FASB memasukkan transaksi atau kejadian sebagai kriteria aset karena
transaksi atau kejadian tersebut dapat menimbulkan (menambah) atau meniadakan
(mengurangi) aset.Misalnya perubahan tingkat bunga, punyusutan atau kecelakaan.
KONSEP LABA DAN
PERMASALAHANNYA
KONSEP LABA DAN PERMASALAHANNYA
A.    PENGERTIAN LABA
Laba merupakan suatu konsep akuntansi yang memiliki berbagai sudut pandang,
tergantung dari siapa yang menilai dan bagaimana tujuan penilaiannya tersebut. Oleh karena itu,
para ahli dan organisasi akuntansi memberikan definisi berbeda tentang konsep laba yaitu
sebagai berikut :
Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang merniliki
berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba pada umumnya dipandang sebagai suatu dasar
bagi perpajakan, determinan pada kebijakan pembayaran dividen, pedoman investasi, dan
pengambilan keputusan, dan unsur prediksi. (Belkaoui : 1993)
Laba sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan
kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. (Commite On Terminology, Sofyan Syafri H
: 2004)
Laba adalah pengambilan atas investasi kepada pemilik. Hal ini mengukur nilai yang
dapat diberikan oleh entitas kepada investor dan entitas masih memiliki kekayaan yang sama
dengan posisi awalnya. (Stice, Skousen : 2009)
Laba merupakan jumlah residual yang tertinggal setelah semua beban (termasuk
penyesuaian pemeliharaan modal, kalau ada) dikurangkan pada penghasilan. Kalau beban
melebihi penghasilan, maka jumlah residualnya merupakan kerugian bersih.(Ikatan Akuntan
Indonesia : 2007)

B.     KARAKTERISTIK LABA


Dari berbagai definisi laba di atas, dapat disimpulkan bahwa laba secara konseptual memiliki
karakteristik umum sebagai berikut:
1.      Kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas
2.      Perubahan terjadi dalam suatu periode sehingga harus diidentifikasi kondisi kemakmuran awal
dan kemakmuran akhir
3.      Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran,
asalkan kemakmuran awal dipertahankan
Kemakmuran dapat berupa aset bersih perusahaan, modal pemegang saham, kekayaan,
investasi, sumber daya ekonomik, atau apapun yang dapat dinilai dengan uang.

C.     FUNGSI PERHITUNGAN LABA


Perolehan laba perlu diketahui karena merupakan informasi penting dalam suatu laporan
keuangan. Laba yang secara umum dihitung berdasarkan selisih lebih pendapatan dan biaya
diharapkan dapat digunakan sebagai berikut:
1.      Indikator efisiensi penggunaan modal atau biaya
2.      Pengukur prestasi atau kinerja management
3.      Alat motivasi bagi management dalam pengelolaan perusahaan
4.      Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak
5.      Dasar penghitungan deviden
6.      Dasar pembagian kompensasi dan bonus
7.      Pedoman dalam menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan
8.      Dasar peramalan kondisi perusahaan di masa yang akan datang

D.    JENIS-JENIS LABA


Laba yang menjadi dasar pengukuran laporan keuangan dibedakan menurut kelompok
penerima, yaitu tergantung fungsi dan tujuan pemakaiannya. Secara ringkas, laba berdasarkan
penyajiannya untuk masing-masing kelompok penerima dibagi menjadi lima jenis.
Penerima
No. Jenis Income Perhitungan Income
InformasiIncome
Karyawan, Pemilik,
Harga jual produk – Cost
1. Value Added Kreditur, dan
yang dikeluarkan
Pemerintah
(Revenue – Expenses) +
Pemegang saham, (Gains – Loses) tidak
Enterrprise Net
2. Pemegang obligasi, dan termasuk Biaya bunga, Pajak
Income
Pemerintah penghasilan, dan Pembagian
deviden
Net Income to Pemegang saham dan Seperti butir dua, namun
3.
Investors Pemegang obligasi termasuk Pajak penghasilan
Pemegang saham
Seperti butir tiga, namun
Net Income to (Preffered
4. setelah dikurangi bunga
Shareholders stock danCommon
obligasi
stock)
Net Income to Seperti butir empat, namun
Pemegang
5. Residual setelah dikurangi
sahamCommon stock
Shareholders devidenPreferred Stock

E.     KONSEP LABA


1.      Laba Akuntansi dari Segi Sintaktis
Menurut pendekatan sintaktis, laba didefinisikan sebagai selisih antara pendapatan dan
beban. Laba dianggap telah timbul bila terjadi kenaikan nilai dari kekayaan bersih sebagai akibat
adanya transaksi. Terdapat dua pendekatan pengukuran laba.
2.      Pendekatan Transaksi (Transactions Approach)
Menurut pendekatan transaksi, laba telah timbul pada saat terjadinya transaksi. Khususnya
transaksi eksternal, yaitu transaksi yang terjadi dan melibatkan pihak luar. Laba dapat timbul
pada saat terjadinya transaksi pertukaran/penjualan dan terjadinya pengakuan beban.

F.      MANFAAT PENGGUNAAN PENDEKATAN TRANSAKSI


Ada beberapa manfaat dari penggunaan pendekatan transaksi dalam pengukuran laba,
yaitu:
1.      Laba dapat dilaporkan menurut berbagai macam kelompok, misalnya menurut produk atau
pelanggan.
2.      Dapat dijadikan dasar dalam penentuan tipe dan kuantitas aktiva dan hutang yang ada pada akhir
periode.
3.      Efisiensi usaha memerlukan pencatatan transaksi external untuk berbagai tujuan.
4.      Berbagai laporan dapat dibuat dan dikaitkan antara laporan yang satu dengan yang lainnya.

G.    Pendekatan Aktivitas (Activities Approach).


Dalam pendekatan aktivitas, tidak dilihat ada tidaknya transaksi, melainkan apakah
kegiatan telah berlangsung. Dengan perkataan lain, laba akan timbul bersamaan dengan
berlangsungnya aktivitas. Misalnya, mulai dari perencanaan produksi, proses produksi, dan
penjualan, maka laba dianggap telah terbentuk/terhimpun/earned.
Manfaat dari penggunaan pendekatan aktivitas ini, yaitu informasi laba dapat digunakan
untuk berbagai macam tujuan. Misalnya, untuk mengukur efisiensi dan profitabilitas tiap-tiap
kegiatan.
Kebaikan pendekatan kegiatan adalah:
1.      Laba yang berasal dari produksi dan penjualan barang memerlukan jenis evaluasi dan prediksi
yang berbeda dibandingkan laba yang berasal dari pembelian dan penjualan surat berharga yang
ditujukan pada usaha memperoleh capital gain.
2.      Efisiensi manajemen dapat diukur dengan lebih baik bila laba diklasifikasikan menurut jenis
kegiatan yang menjadi tanggung jawab manajemen.
3.      Memungkinkan prediksi yang lebih baik karena adanya perbedaan pola perilaku dari jenis
kegiatan yang berbeda.
Perbedaan yang mendasar pada kedua pendekatan tersebut adalah bahwa pendekatan
transaksi didasarkan kepada proses pelaporan yang mengukur peristiwa ekstern, yaitu transaksi;
sedangkan pendekatan kegiatan didasarkan kepada konsep dunia yang nyata (real-world)
mengenai kegiatan atau peristiwa dalam arti yang luas.

H.    Laba Menurut Konsep Laba Ekonomi (Economic Income)


Pada awal abad XX Fischer, lindhal dan hick (1946) menjelaskan secara spesifik
menyebutkan bahwa laba ekonomi (economic income) adalah jumlah maksimum yang dapat
dikonsumsi selama satu minggu tanpa harus mengurangi jumlah kemakmuran pada awal periode,
sifat-sifat laba ekonomi mencakup tiga tahap:
1.      Physical Income, Yaitu konsumen barang dan jasa pribadi yang sebenarnya memberikan
kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan. Laba jenis ini tidak dapat diukur.
2.      Real Income, Adalah ungkapan kejadian yang memberikan peningkatan terhadap kesenangan
fisik. Ukuran yang dapat digunakan untuk real income ini adalah ‘biaya hidup’ (cost of living).
Dengan kata lain kepuasan timbul karena kesenangan fisik yang timbul dari keuntungan yang
diukur dengan pembayaran uang yang dilakukan untuk membeli barang dan jasa sebelum dan
sesudah dikonsumsi.
3.      Money Income, Merupakan hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk konsumsi dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Menurut Ficher real income lebih dekat pada pengertian akuntansi
tentang income. Lindahl menganggap konsep laba sebagai interest yaitu merupakan penghargaan
yang terus menerus terhadap barang modal sepanjang waktu. Perbedaan antar interest dengan
konsumsi yang diharapkan pada periode tertentu dianggap sebagai saving sehingga laba
dianggap sebagai konsumsi tambah saving.
I.       Laba Akuntansi dari Segi Semantik
Laba dari segi semantik diartikan sebagai kesejahteraan dan kemakmuran (wealth) atau
diartikan sebagai perubahan kemakmuran, atau perubahan capital, atau modal. Menurut Irving
Fisher, laba adalah arus jasa atau aliran kemakmuran, sedangkan modal adalah stock dari
kemakmuran (stock of wealth).
Menurut konsep kemakmuran, laba timbul jika ada aliran lebih yang masuk setelah aliran
pada awal periode dapat dipertahankan sampai pada akhir periode. Dengan adanya pemikiran
tersebut, maka timbul konsep dengan apa yang disebut mempertahankan kemakmuran atau
konsep mempertahankan modal (capital).
Konsep laba/income menurut tingkatan semantik didasarkan pada hubungan antara
fenomena (peristiwa terjadinya income) dengan simbol yang mewakili dari fenomena tersebut.
Pada konsep ini dipengaruhi oleh konsep-konsep para ahli ekonomi yang mengakibatkan ada
masalah terhadap definisi capital dan income yang belum dijabarkan secara jelas.
Hal tersebut berakibat dalam penerapan dalam akuntansi dihubungkan dengan fenomena
tersebut yang menghasilkan konsep-konsep pengukuran laba didasarkan pada keadaan awal dan
keadaan akhir periode dapat dilakukan, dengan konsep sebagai berikut:
1.      Capitalization adalah net assets pada awal dan akhir periode dihitung dengan cara
mengkapitalisasi semua arus kas dari perusahaan kepada pemilik yang diharapkan dimasa-masa
mendatang.
2.      Market valuation adalah konsep capitalization di atas akuntan dibebani tugas menaksir arus kas
dikemudian hari. Dalam hal ini, konsep market valuation of the firm, penentuan yang subjektif
ini diganti dengan penggunaan data pasar (bursa saham).
3.      Current cash equivalent adalah konsep pengukuran lan dengan alternatif lain untuk menilai
perusahaan pada awal dan akhir tahun adalah mengukur asset berdasarkan current cash
equivalent (CEE). CEE didefinisikan sebagai harga (pasar) jual atau realizable price dari assets
yang dipunyai oleh perusahaan.
4.      Historical input prices adalah dalam pengukurannya income merupakan selisih antara penilaian
awal dan akhir periode (capital maintenance concept).
5.      Current input prices adalah income meliputi capital gains atau capital losses karena perubahan
harga, tanpa memperhatikan apakah gains atau losses tersebut sudah atau belum direalisasi lewat
penjualan atau pertukaran.
6.      Maintenance of constant purchasing power adalah income diukur berdasarkan keadaan nyatanya
dan bukan dalam arti mempertahankan nilai-nilai uang (maintaining monetory values).

J.       Laba Akuntansi dari Segi Pragmatik


Pada tingkat pragmatis (perilaku) konsep income dikaitkan dengan pengguna laporan
keuangan terhadap informasi yang tersirat dari laba perusahaan. Beberapa reaksi usaha users
dapat ditunjukkan dengan proses pengambilan keputusan dari investor dan kreditor, reaksi harga
surat terhadap pelaporan income atau reaksi umpan balik (feedback) dari manajemen dan
akuntan terhadap income yang dilaporkan.
1.      Laba sebagai alat prediksi
Angka laba dapat memberikan informasi sebagai alat untuk menaksir dan menduga aliran kas
untuk pembagian dividen, dan sebagai alat untuk menaksir kemampuan perusahaan dalam
manaksir earning power dan nilai perusahaan di masa mendatang.
2.      Laba sebagai alat pengendalian manajemen
Laba dapat digunakan sebagai tolak ukur bagi manajemen dalam mengukur kinerja manajer
atau divisi dari suatu perusahaan.

K.    Laba Menurut Konsep Capital Maintenance.


Menurut konsep ini, laba baru disebut ada setelah modal yang dikeluarkan tetap masih
ada (capital maintained atau return on capital) atau biaya yang dikeluarkan telah tertutupi (cost
recovery) atau pengembalian modal return of capital. Konsep ini dapat dinyatakan baik dalam
ukuran uang (units of money) yang disebut financial capital atau dalam ukuran tenaga beli
(general purchasing power) yang disebut physical capital.
Kedua konsep ini menghasilkan 4 konsep capital maintenance (Belkaoui):
1.      Money maintenance, yaitu financial capital yang diukur menurut unit uang. Konsep ini sama
dengan konsep yang dianut dalam conventional accounting.
2.      General purchasing power money maintenance, yaitu financial capital yang diukur menurut
tenaga beli yang sama. Konsep ini sama dengan konsep yang dianut dalam GPLA historical cost
accounting.
3.      Productive capacity maintenance yaitu physical capital yang diukur menurut unit uang. Konsep
ini sama dengan konsep yang dianut dalam current value accounting.
Current value dapat dihitung dengan 3 metode:
a.       Capitalization atau present value method
Pengukuran Laba dalam Konsep Mempertahankan Kapital yaitu:
1.      Jenis-jenis kapital:
a)      Kapital Finansial (Financial Capital)
Kapital financial merupakan klaim dalam bentuk jumlah rupiah/dolar tanpa
memperhatikan wujud fisiknya. Dengan konsep ini, laba atau atau return atas capital financial
akan timbul bila jumlah rupiah klaim financial pada akhir periode melebihi jumlah rupiah klaim
financial pada awal (setelah pengaruh transaksi pemilik dikeluarkan (Suwardjono).
Dalam analisis laporan keuangan, kita mengenal Return on Assets (ROA) yang mengukur
tingkat return atas financial capital tersebut, dengan rumus seperti berikut:
ROA = Income
2.      Kapital Fisik (Physical Capital)
Kapital fisik adalah sumber ekonomis yang dikuasai oleh entitas yang dipandang sebagai
kapasitas produksi fisik, yaitu kemampuan menghasilkan barang dan jasa. Dengan konsep ini,
laba akan timbul/return atas kapital fisik (return on physical capital) apabila kapasitas produksi
fisik pada akhir periode melebihi kapasitas produksi fisik pada awal periode. Kapital dapat
dipertahankan apabila asset nonmeter diukur atas dasar nilai sekarang (current cost-nya) atau
replacement cost-nya pada saat penilaian
Kapasitas produksi tersebut dapat berupa:
-          Aktiva nonmoneter dimiliki perusahaan
-          Volume produksi
-          Volume penjualan
b.      Current entry price
c.       Current exit price

L.     Cakupan Laba


Terdapat dua konsep cakupan laba, yaitu:
1.      Current Operating Concept (Earnings)
Konsep laba periode, menurut konsep ini income hanya meliputi item-item yang sifatnya
regular dan dari elemen-elemen pendapatan dan beban yang sifatnya berulang (recurring) dan
berasal dari operasi saat ini (current operating). Item-item yang sifatnya irregular tidak
dimasukkan sebagai komponen laba, sehingga tidak mencerminkan earning power di masa yang
akan datang dari satu kesatuan usaha.
Konsep ini relevan dengan kepentingan manajemen sebagai pengukur efisiensi, yaitu
berkaitan dengan pemanfaatan semua input dan sumber daya yang digunakan dalam rangka
menghasilkan laba.
Laba periode tidak memasukkan pengaruh kumulatif akibat perubahan akuntansi. Misalnya:
(1) pengaruh penyesuaian akuntansi tertentu untuk periode lalu yang dialami dalam periode
berjalan; (2) perubahan aktiva bersih tertentu lainnya (holding gains and losses) yang diakui
pada periode berjalan seperti untung rugi perubahan harga pasar investasi saham sementara, dan
untung rugi penjabaran mata uang asing. jadi yang menjadi penentu laba periode adalah
pendapatan, biaya, untung dan rugi yang benar-benar terjadi pada periode berjalan.
2.      All Inclusive Concept
Menurut konsep ini, cakupan laba meliputi semua perubahan dan kenaikan net assetselama
periode tertentu, kecuali yang mengakibatkan dari investasi oleh pemilik dan distribusi kepada
pemilik (transaksi modal). Dalam konsep ini, item-item yang sifatnya dan berasal dari aktivitas
baik regular dan nonreguler, recurring, maupun nonrecurring, termsuk dalam cakupan laba.
Terdapat lima kategori irregular items dalam konsep all inclusive  tersebut, yaitu sebagai
berikut:
a.       Item-item yang berasal dari operasi yang dihentikan (discontinued operation), Penghentian
segmen bisnis berarti kegiatan operasional bisnis tersebut dihentikan atau dijual. Untung atau
rugi yang akan diakui termasuk dua faktor berikut:
-          Laba atau rugi kegiatan segmen mulai tanggal pengukuran sampai tanggal penghentian
-          Untung atau rugi penghentian segmen
b.      Extraordinary item
Adalah peristiwa atau transaksi yang memiliki pengaruh material, dan diharapkan jarang terjadi
serta tidak berasal dari faktor yang sifatnya berulang-ulang dalam kegiatan usaha normal
perusahaan (APB Opinion No. 9:1966 par. 21)
Dengan dikeluarkannya APB Opinion No. 30, menyebutkan bahwa elemen laporan
keuangan dikatakan sebagai extraordinary item jika memenuhi dua syarat:
-          Tidak umum (unusual), artinya peristiwa atau transaksi yang harus memiliki tingkat ubnormal
yang tinggi dan tidak berkaitan dengan kegiatan normal perusahaan yang berlangsung terus
menerus.
-          Jarang terjadi (infrequency of occurrence), artinya peristiwa atau transaksi tersebut merupakan
tipe transaksi yang diharapkan jarang terjadi di masa mendatang.
c.       Perubahan Akuntansi
Perubahan akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis:
-          Perubahan prinsip akuntansi, yaitu perubahan yang terjadi dimana perusahaan memilih metode
akuntansi yang berbeda dengan metode yang digunakan sebelumnya. Misalnya: perubahan
metode penilaian persediaan dari FIFO ke Average.
-          Perubahan estimasi akuntansi, yaitu perubahan taksiran jumlah tertentu atas jumla taksiran yang
telah ditentukan pada periode sebelumnya. Misalnya: taksiran umur ekonomi aktiva tetap, atau
taksiran piutang tidak tertagih.
-          Perubahan entitas pelaporan, yaitu perubahan yang berkaitan dengan status entitas pelaporan
sebagai akibat konsolidasi perubahan anak perusahaan tertentu atau perubahan jumlah yang
dikonsolidasikan.
d.      Penyesuaian periode sebelumnya
FASB mengeluarkan SFAC No.16, “Prior Period Adjustment”, yang membatasi penyesuaian
periode sebelumnya pada elemen berikut:
-          Koreksi kesalahan dalam laporan keuangan periode sebelumnya
-          Penyesuaian yang berasal dari realisasi income tax benefit ataspreacquisition operating loss
carry-forward dari pembelian anak perusahaan.
-          Kesalahan dalam pengukuran laba periode sebelumnya (error in prior years income
measurement) harus dilaporkan sebagai penyesuaian retained earning (disesuaikan
dalam retained earning statement). Menurut FSAB konseb laba all inclusive ini adalah konsep
laba dengan apa yang dikenal dengan istilah laba komprehensif (comprehensive income).
Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam SFAC Nomor 6, menyatakan
bahwa:
Comprehensive income adalah perubahan dalam ekuitas suatu perusahaan bisnis selama suatu
periode yang berasal dari transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa lain atau kejadian lain yang
bukan berasal dari sumber pemilik. Termasuk semua perubahan dalam ekuitas selama periode
tertentu kecuali yang diakibatkan dari investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik.
Comprehensive Income = Earning + Penyesuaian + Perubahan Ekuitas Lain
Kumulatif Selain dari Pemilik
Earning = Revenue – Expenses + Gain - Losses

M.   Konsep Laba Dilihat dari Sisi Kelompok Penerimanya


Konsep laba apabila dilihat dari sisi kelompok yang menerimanya terdapat 5 konsep laba,
yaitu:
1.      Value added concept of income
Kelompok penerima: karyawan, kreditor, pemerintah.
2.      Enterprise’s net income
Kelompok penerima: pemegang saham, pemegang obligasi, pemerintah.
3.      Net income to investor
Kelompok penerima: pemegang saham dan pemegang obligasi.
4.      Net income to shareholder
Kelompok penerima: pemegang saham biasa dan pemegang saham istimewa.
5.      Net income to residual equity holder’s
Kelompok penerima: pemegang saham biasa.

N.    Income Smoothing


Perataan laba merupakan normalisasi laba yang dilakukan secara sengaja untuk mencapai
trend atau level laba tertentu (Belkaoui, 1993). Definisi income smoothing lainnya adalah definisi
yang dikemukakan oleh Beidelman (1973): Perataan laba yang dilaporkan dapat didefinisikan
sebagai usaha yang disengaja untuk meratakan atau memfluktuasikan tingkat laba sehingga pada
saat sekarang dipandang normal bagi suatu perusahaan. Dalam hal ini, perataan laba
menunjukkan suatu usaha manajemen perusahaan untuk mengurangi variasi abnormal laba
dalam batas-batas yang diijinkan dalam praktik akuntansi dan prinsip manajemen yang
wajar (sound).
Hayworth (1953) menyatakan bahwa motivasi yang mendorong dilakukannya perataan
laba adalah untuk memperbaiki hubungan dengan kreditor, investor dan karyawan, serta
meratakan siklus bisnis melalui proses psikologis. Sementara itu, Gordon (1964) mengajukan
proposisi berkaitan dengan perataan laba sebagai berikut:
-          Kriteria yang digunakan manajemen perusahaan dalam memilih metode akuntansi adalah untuk
memaksimumkan kepuasan atau kemakmurannya.
-          Kepuasan merupakan fungsi dari keamanan pekerjaan, level dan tingkat pertumbuhan gaji serta
level dan tingkat pertumbuhan besaran (size) perusahaan.
-          Kepuasan pemegang saham dan kenaikan performan perusahaan dapat meningkatkan status dan
reward bagi manajer.
-          Kepuasan yang sama tergantung pada tingkat pertumbuhan dan stabilitas laba perusahaan.
Dascher dan Malcolm (1970) membedakan bentuk income smoothing menjadi dua yaitu 
1.      Real Smoothing
Real smoothing berkaitan dengan transaksi aktual yang dilakukan atau tidak dilakukan
berdasarkan pada pengaruh perataan terhadap laba.
2.      Artificial Smoothing
Artificial smoothing berkaitan dengan prosedur akuntansi yang diterapkan untuk mengubah cost
atau pendapatan dari satu periode ke periode lain. (p. 253-254).
Penyajian Laba
Masalah konseptual yang erat kaitannya dengan penyajian adalah pemisahan pelaporan pos-
pos operasi dan pos-pos transaksi dengan pemilik (transaksi modal). Pos-pos operasi dalam arti
luas (transaksi nonpemilik) pada umumnya dilaporkan melalui statemen laba rugi sedangkan
pos-pos yang jelas-jelas merupakan transaksi modal dilaporkan melalui statemen laba ditahan
atau statemen perubahan ekuitas.

Anda mungkin juga menyukai