TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Persepsi
(Simbolon, 2008).
repository.unimus.ac.id
sehingga terjadinya persepsi seseorang terhadap orang lain disebut
suara atau proses fisik lainnya, obyek akan merangsang panca indera.
oleh dua faktor, yaitu faktor fungsional dan struktural. Faktor fungsional
normasosial.
satu orang ke orang lain yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor –
teman sejawat, aspek budaya dan media massa (Silva et al, 2012).
repository.unimus.ac.id
Elham et al (2005) juga menyatakan bahwa persepsi terhadap
estetik dentalnya.
berasal dari pandangan internal, yaitu pengalaman pribadi dari individu itu
sendiri (Geld et al, 2007). Penilaian pasien terhadap estetika dental itu
al, 2005).
2. Estetika
sendiri dan penampilan orang lain. Estetika sering menjadi keluhan utama di
berdasarkan perubahan positif pada senyum mereka. Salah satu alasan pasien
repository.unimus.ac.id
Penilaian terhadap estetika gigi adalah prosedur yang kompleks karena
pasien. Penilaian pasien terhadap estetika dental itu penting dan beberapa
baik dari hasil pengobatan. Fitur utama dalam evaluasi penampilan fisik pada
wajah, mulut dan gigi adalah maksila, struktur rahang dan dental berdampak
dibagi ke dalam tiga bagian yaitu makro estetika (wajah secara keseluruhan),
a. Makro Estetika
repository.unimus.ac.id
dambaan dari setiap orang karena dapat mempengaruhi self esteem dan self
wajah dan merupakan ciri wajah yang khusus (cit. Jefferson, 2004).
Wajah bisa dilihat dari dua arah, yaitu pandangan frontal dan
bentuk dan simetris wajah. Proporsi wajah normal untuk individu pada
posisi kepala natural dibagi dalam tiga bagian yang sama yaitu antara
trichion dan nasion, antara nasion dan subnasal serta antara subnasal
wajah, dalam hal ini meliputi hidung, bibir dan dagu. Ketiga hal ini
telah diketahui bibir atas dan bawah didukung oleh gigi depan maksila
tampak cembung atau cekung. Kedudukan hidung dan bibir juga berperan
penting, hidung dan dagu yang kecil akan membuat bibir tampak lebih ke
repository.unimus.ac.id
depan, sebaliknya hidung dan dagu yang besar akan membuat bibir tampak
Salah satu hal yang memiliki peranan besar dalam estetika wajah
Padayachy, 2006)
kecantikan. Seseorang dengan tampilan yang biasa saja akan tampak lebih
c. Mikro Estetika
warna, hubungan tinggi dan lebar gigi, posisi gigi, connector dan
repository.unimus.ac.id
Persepsi seseorang tentang estetika berbeda-beda karena pada
penting untuk estetika wajah adalah posisi dental yang baik. Posisi dental
tetapi juga dapat mendukung kesehatan mulut akan walaupun tidak semua
masyarakat peduli terhadap posisi dentalnya. Ada juga yang tidak peduli
3. Perawatan Ortodontik
ilmu ortodonti adalah suatu area yang spesifik dari ilmu kedokteran gigi yang
mencakup studi dan supervisi terhadap tumbuh kembang dari gigi-geligi dan
struktur anatomi yang terlibat mulai dari lahir hingga dewasa dan termasuk
fungsional dan mekanikal untuk mencapai oklusi yang normal dan profil
posisi gigi–gigi sejauh dibutuhkan dan sebisa mungkin. Sampai saat ini,
rencana perawatan yang cermat berperan penting seperti halnya perawatan itu
repository.unimus.ac.id
sendiri karena bila tidak direncanakan dengan akurat, perawatan tidak akan
menjadi:
perkembangan yang normal agar tidak terjadi malposisi gigi dan hubungan
menjadi lebih parah. Tindakan yang termasuk disini antara lain dengan
merupakan tindakan perawatan pada maloklusi yang sudah nyata terjadi. Gigi-
gigi yang malposisi digeser ke posisi normal dengan kekuatan mekanis yang
dihasilkan oleh alat ortodontik. Gigi dapat bergeser karena sifat adaptive
repository.unimus.ac.id
hubungan rahang bawah terhadap rahang atas. Contoh pada alat aktif yaitu
plat aktif dan plat ekspansi sedangkan pada plat pasif yaitu aktivator (suatu
alat myofungsional).
b. Periode pasif, yaitu periode perawatan setelah periode aktif selesai, dengan
dapat dipasang dan dilepas oleh pasien sendiri, dengan keuntungan untuk
yang hanya melibatkan kelainan posisi giginya saja, seperti: plat aktif, plat
b. Perawatan dengan alat cekat (fixed appliances), yaitu alat yang hanya
dapat dipasang dan dilepas oleh dokter gigi. Alat cekat ini mempunyai
need atau kebutuhan perseptif dan actual need atau kebutuhan normatif.
repository.unimus.ac.id
persepsi individu dan kebutuhan normatif yaitu kebutuhan yang ditentukan
melalui pemeriksaan dokter gigi yang tidak berkaitan dengan persepsi pasien
(Hassan, 2006).
Need adalah status kesehatan yang dinilai sebagai need atas pelayanan
dan profesi.
tersebut.
manusia dan demand untuk menjadi sehat tidaklah sama antar manusia.
tentu akan mempunyai demand yang lebih tinggi terhadap status kesehatannya
(Laksono, 2004).
repository.unimus.ac.id
5. Indeks Perawatan Ortodontik
kebersihan mulut, kondisi gusi atau restorasi yang terlihat pada gigi
repository.unimus.ac.id
baik. Hasil dari pemeriksaan Aesthetic Component dapat dibagi
ini mudah digunakan, dengan cara skor yang didapat dari individu atau
untuk melihat keadaan dentalnya melalui kaca atau dapat juga difoto
repository.unimus.ac.id
mempengaruhi penilaian atau persepsi seseorang terhadap masalah
Keterangan gambar:
repository.unimus.ac.id
(2) Dental Health Component (DHC)
oklusi bukal, hypodontia dan defek celah bibir dan palatum. Gangguan
Terdapat lima kelas dalam penilaian DHC, kelas satu dan dua
perawatan.
Jarak gigit (overjet) adalah jarak antara tepi insisal gigi insisif
rahang atas dengan permukaan labial dari gigi insisif rahang bawah
yang diukur secara horizontal. Pada DHC, overjet ditandai dengan sub-
rahang atas dengan gigi insisif rahang bawah jika insisif rahang atas
atau lebih terhadap satu gigi atau lebih pada rahang yang berlawanan.
repository.unimus.ac.id
Anterior crossbite atau posterior crossbite ditandai dengan sub-divisi
atas anterior open bite dan posterior open bite, yang ditandai dengan
terhadap tepi insisal rahang bawah yang diukur secara vertikal, yang
sebelah kursi secara langsung yang dicobakan pada subyek tetapi juga
model gigi:
repository.unimus.ac.id
1. Jika overjet 3.5 mm – 6 mm pada model gigi, diasumsikan bibir
diantara posisi kontak retrusi dan posisi intercuspal lebih besar dari 2
ortodontik.
5.p – palatum. Defek atau celah bibir dan palatum dan anomali
kraniofasial lainnya
repository.unimus.ac.id
Kelas 4 (Need treatment)
intercuspal.
bukal.
dari 4 mm.
4.e – extreme. Ekstrim lateral atau anterior open bite lebih besar
dari 4 mm.
disebelahnya.
repository.unimus.ac.id
Kelas 3 (Borderline need)
3.e – excursion. Lateral atau anterior open bite lebih besar dari 2
Kelas 2 (Slight)
repository.unimus.ac.id
2.d – displacement. Pergeseran titik kontak lebih besar dari 1 mm
2.e – excursion. Anterior atau posterior open bite lebih besar dari 1
2.f – full. Peningkatan dan complete overbite lebih besar dari atau
diskrepansi).
repository.unimus.ac.id
B. Kerangka Teori
Perawatan
Ortodontik
Makro
Estetika
Estetika dalam
bidang Ortodonsi Mini
Estetika
Mikro Persepsi
Indeks IOTN
Estetika Dental
Estetik
a
Pendidikan
Aesthetic
Component
Etnis, budaya
Dental Health
Usia Dental Health
Component
Component
Jenis kelamin
repository.unimus.ac.id
C. Kerangka Konsep
Persepsi
Mahasiswa Kedokteran Gigi
Persepsi
Estetika Dental
Aesthetic Component
Persepsi IOTN
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
D. Hipotesis
repository.unimus.ac.id