Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SINTAKSIS

KAUSATIF

DISUSUN OLEH:

RABBY IRHAMNI CHAIRIL (1410751016)

ANNISA MEGAH SURYANI (1710752004)

ANNISA MUQARAMAH (1710752018)

DIMAS FAJAR FERNANDO (1710753006)

JURUSAN SASTRA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sintaksis merupakan cabang ilmu linguistik yang membicarakan mengenai hubungan


antar kata dalam tuturan. Unsur bahasa yang ada dalam sintaksis adalah frasa, klausa, dan
kalimat. Berbeda dengan Morfologi yang menyangkut struktur gramatikal di dalam kata. Tuturan
dalam hal ini mengangkut dengan apa yang dituturkan orang dalam bentuk kalimat.

Dalam sintaksis terdapat kata kerja kausatif yang merupakan sebuah kalimat yang berarti
orang atau benda tertentu menyebabkan suatu kejadian atau situasi tertentu.

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan kausatif?
b. Apa perbedaan kausatif sintaksis dan kausatif leksikal?

3. Tujuan penulisan
a. Untuk memahami dan mengetahui apa yang dimaksud dengan kausatif
b. Untuk memahami apa perbedaan kausatif sintaksis dan kausatif leksikal
BAB II
ISI

A. Partikel apa yang digunakan pada ( ) dalam kalimat「太郎は花子( )走らせ


た」

Kali ini mari kita memikirkan tentang kalimat kausatif. Kausatif berarti orang atau benda
tertentu menyebabkan suatu kejadian atau situasi. Di dalam bahasa Inggris, seperti pada (1b) dan
(2b) ungkapan kausatif menggunakan verba kausatif seperti “make” dan “have”.

(1) a. A taxi stopped.


b. I made a taxi stop.
(2) a. Taro read books.
b. Hanako made Taro read books.

Kata “I” dan “Hanako” pada (1b) dan (2b) disebut penyebab atau causer yang
menyebabkan suatu gerakan, sedangkan “the taxi” dan “Taro” merupakan seseorang atau benda
yang dibuat mengerjakan suatu gerakan, disebut sebab atau cause. Sama halnya seperti bahasa
Indonesia, verba kausatif “membuat” (atau “memaksa”, “menyebabkan”, dan lainnya) dapat
diungkapkan menggunakan kausatif seperti pada contoh (3b) dan (4b).

(3) a. Taksi berhenti.


b. Saya membuat taksi berhenti.
(4) a. Taro membaca buku.
b. Hanako membuat Taro membaca buku.

Pada bahasa Inggris, kata kerja kausatif “make” pada contoh (1b) dapat diganti
menggunakan kata kerja transitif “stop” seperti pada contoh (5).

(5) I stopped a taxi

Sama dengan bahasa Indonesia, kata kerja kausatif pada contoh (3b) dapat diganti
menggunakan afiks “me-kan” seperti ungkapan contoh (6).

(6) Saya menghentikan taksi.

Kausatif yang menggunakan kata kerja kausatif seperti pada (3b) dan (4b) dikatakan
dengan kausatif sintaksis, sedangkan kausatif yang ungkapannya tidak menggunakan kata kerja
kausatif seperti pada (5) dan (6) dikatakan sebagai kausatif leksikal. Kalimat kausatif sintaksis
pada (1b) dan (3b) dan kalimat leksikal kausatif pada (5) dan (6) mengungkapkan peristiwa yang
hampir sama.
Pada bahasa Jepang, ungkapan kausatif menggunakan kata kerja bantu kausatif 「せる」
dan「させる」seperti pada contoh (7b) dan (8b).

(7) a. タクシーが止まった
b. 私はタクシーをとまらせた
(8) a. 太郎はほんをよんだ
b. 花子は太郎に本を読ませた

Juga, kausatif leksikal pada contoh (5) dalam bahasa Inggris dan (6) dalam bahasa
Indonesia dapat dikatakan seperti pada contoh (9).

(9) 私はタクシーを止めた。

Kalimat kausatif sintaksis pada contoh (7b) dan kalimat kausatif leksikal pada contoh (9)
mengungkapkan sebuah kejadian yang hampir sama. Dalam bahasa Jepang banyak memiliki
pasangan kelas seperti intransitif 「止まる」dan transitif「止める」.

(10) Kausatif leksikal bahasa Jepang (Kelompok Intransitif – kelompok Transitif)

止まるー止める 上がるー上げる 返るー返す

消えるー消す 増えるー増す 出るー出す

起きるー起こる 落ちるー落とす 溶けるー溶かす

Kausatif leksikal seperti pada (10) penting, karena sudah dipelajari di morfologi, kali ini
mari kita fokus memilirkan kausatif sintaksis.

Pertama-tama mari kita perhatikan partikel khusus.

(11) a. 花子が 走った


b. 太郎は 花子を 走らせた
c. 太郎は 花子に 走らせた。

(11a) adalah kalimat intransitif. Saat menggunakan kalimat kausatif intransitif, seperti
pada (11b) ada case partikel [を] yang melekat pada sebab atau cause (subjek kalimat aslinya).
Namun demikian, anda dapat menggunakan [に] sebagai pengganti [を] seperti (11c). (11b)
disebut dengan kausatif [を], dan (11c) disebut dengan kausatif [に]. Apa bedanya untuk kausatif
[を] dan kausatif [に]?

Untuk kausatif [を] dan kausatif [に] ada perbedaan arti. Dalam kausatif [を] pada (11b),
[Taro] sebagai penyebab atau causer tampaknya mengabaikan maksud dari [Hanako] sebagai
sebab atau cause. Di sisi lain, dalam sebab akibat (11c), kausatif [Tarou] sebagai penyebab
merasa menghormati niat [Hanako] sebagai sebab. Dengan kata lain, kausatif [を] lebih terpaksa
daripada kausatif [に]. Ini juga bisa dilihat dari (12).

(12) a. 太郎は 花子を 無理やり 走らせた


b. ?太郎は 花子に 無理やり 走らせた

Kata keterangan dari [無理やり] adalah alami untuk kausatif seperti pada (12a), tetapi
tidak alami untuk kaustif seperti pada (12b). Ini berarti bahwa makna kata keterangan, [無理や
り], kausatif [を] dengan cocok mengungkapkan penyebab yang dipaksakan, tetapi tidak cocok
dengan kausatif [に], termasuk kehendak penyebab atau causer.

Juga, Shibatani memiliki contoh berikut.

(13) a. 花が みごとに 咲いた


b. 太郎は 花を みごとに 咲がせた
c. *太郎は 花に みごとに 咲がせた

Dalam kasus sebab atau cause bukan hewan, tetapi [bunga], mungkin untuk
menggunakan kausatif [を] seperti pada (13b), tetapi tidak dengan kausatif [に] seperti pada
(13c). Ini adalah termasuk kehendak sukarela sebab dalam kausatif [に], tetapi dianggap tidak
wajar, karena [Bunga] tidak memiliki niat atau kemauan.

Lebih lanjut, menurut Hasegawa [Youko Hasegawa], pada kata kerja dari (14a) dapat
memungkinkan menggunakan kausatif [を] dan juga kausatif [に], tetapi kata kerja pada (14b)
memungkinkan menggunakan kausatif [を], tapi tidak mungkin dengan kausatif [に].

(14) a. 歩く、遊ぶ、入る、戻る、逃げる、騒ぐ、止まる。
b. 悲しむ、苦しむ、喜ぶ、驚く、泣く、眠く、起きる。

Kata kerja (14a) mewakili kegiatan atau kejadian biasa, sedangkan kata kerja (14b)
mewakili emosi manusia dan fenomena fisiologis. Manusia tidak bisa mengendalikan kesedihan,
"menangis", "tidur" dan sebagainya. Jadi tidak mungkin untuk menggunakannya pada kausatif
[に].

Selain itu, dalam bahasa Indonesia, bagian dari kata kerja yang bersesuaian dengan (14a)
memiliki imbuhan "ber", tetapi kata kerja yang bersesuaian dengan (14b) tidak memiliki" ber ".
Salah satu fungsi dari imbuhan "ber" dianggap mewakili perilaku yang disengaja oleh manusia.

Selanjutnya, mari kita lihat kata kerja transitif kausatif. Bandingkan kata kerja intransitif
kausatif pada contoh (11), dengan kata kerja transitif kausatif pada contoh (15).

(15) a. 太郎が 本を 読んだ


b. 花子は 太郎に 本を 読ませます
c. 花子は 太郎を 本を 読ませます

Seperti pada (11), kata kerja intransitif kausatif memungkinkan kausatif [を] dan kausatif
[に], tetapi seperti pada (15), kata kerja transitif kausatif hanya memungkinkan kausatif [に], lalu
tidak memungkinkan pada kausatif [を]. Dalam kata kerja intransitif kausatif, kausatif [を]
adalah wajib, sedangkan kausatif [に] memiliki makna spontan. Di sisi lain, dalam kata kerja
transitif kausatif, ada makna paksaan dan makna spontan dalam kausatif [に] pada (15b) dan
memiliki makna ganda, lalu mengapa (15c) aneh? Yaitu, karena dalam satu kalimat muncul dua
kali partikel [を].

Dalam bahasa Jepang, ada batasan bahwa "を" hanya dapat muncul sekali dalam satu
kalimat (kalimat biasa). Ini disebut "を" pembatas ganda. maka dari itu, mari kita pertimbangkan
kalimat (16) dan (17).

(16) a. 太郎は 歩いた


b. 花子は 太郎を 歩がせた
(17) a. 太郎は 公園を 歩いた
b. *花子は 太郎を 公園を 歩がせた

"Berjalan" [ 歩 く ] adalah kata kerja intransitif, tetapi dalam bahasa Jepang dapat
menambahkan kata "taman" [公園] seperti dalam (17a). Meskipun case partikel [を] melekat
pada [公園を], tampaknya itu bukan objek nyata karena tidak dapat membuat kalimat pasif.
Kalimat intransitif biasa pada (16a), dapat memungkinkan digunakan kausatif [を] seperti pada
contoh (16b). Namun (17a) yang menambahkan [公園を] tidak mungkin digunakan kausatif
「を」 seperti pada (17b). Ini juga karena 「を」dianggap sebagai pembatas ganda.

Pernyataan berikut tidak memiliki arti signifikan, tetapi juga terkait dengan batasa ganda
「を」.

(18) a. 私は 英語を 勉強した


b. 私は 英語の 勉強を した
c. 私は 英語を 勉強を した

(18) disebut kalimat verbal kata kerja yang ringan. Ini sangat banyak kesalahan dalam
sintaksis untuk orang Indonesia, jadi saya akan jelaskan lain kali.

B. Kolom kausatif leksikal dan kaisatif sintaksis


Ada dua jenis kausatiif, yaitu kausatif leksikal yang menggunakan kata kerja transitif dan
kausatif sintaksis yang menggunakan kata kerja bantu "se" dan “sase”. (1a) adalah kausatif
leksikal, dan (1b) adalah kausatif sintaksis.

(1) a. 私はタクシーを止めた [kausatif leksikal]

b. 私はタクシーを止まらせた [kausatif sintaksis]

Kausatif leksikal dan kausatif sintaksis merupakan peristiwa yang hampir sama. Karena,
secara kasar (1a) dan (1b) memiliki arti yang sama. Tetapi, sebenarnya juga terdapat perbedaan
nuansa. Perbedaan yang bagaimanakah yang terdapat pada kausatif leksikal dan kausatif
sintaksis?

Pertama lihat contoh pada nomor (2-3). Seperti pada nomor (2), apabila sebabnya adalah
“Taro” (orang), kalimatnya bisa dikatakan kausatif leksikal maupun kausatif sintaksis. Namun
pada kalimat (3), apabila sebabnya “kursi” (benda), maka mungkin saja kalimat itu merupakan
kausatif leksikal, namun tidak kausatif sintaksis. Kenapa?

(2) a. 花子は太郎をぶたいに上げた。 [Kausatif leksikal]

b. 花子は太郎をぶたいに上がらせた。 [Kausatif sintaksis]

(3) a. 花子はいすをぶたいに上げた。 [Kausatif leksikal]

b. *花子はいすをぶたいに上がらせた。 [Kausatif sintaksis]

Kausatif sintaksis “上がらせる” artinya adalah “上がるようにさせる(instruksi)”.


“Taro” merupakan orang yang bisa bergerak sendiri, tapi karena “kursi” merupakan benda dan
tidak dapat bergerak sendiri, maka instruksi tidak ada gunanya. Karena itu, “太郎を上がらせた”
lebih memungkinkan, tapi “いすを上がらせた” tidak memungkinkan.

Selanjutnya lihat contoh nomor (4).

(4) a. 花子は太郎を自分の部屋に入れた。 [Kausatif leksikal]

b. 花子は太郎を自分の部屋に入らせた。 [Kausatif sintaksis]

Dalam kausatif leksikal (4a), kata “ 自 分 ” mengacu pada “ 花 子 ” yang merupakan


penyebabnya, dan sebabnya tidak bisa mengacu pada “ 太郎 ”. Di satu sisi, dalam kausatif
sintaksis (4b), kata “自分” tidak hanya mengacu pada “花子” yang merupakan penyebab namun
juga bisa mengacu pada “太郎” yang merupakan sebab. Artinya, kalimat (4b) bersifat ambigu.

Bentuk refleksi “自分” memiliki sifat yang mengacu pada subjek. Dalam kalimat (4a),
“自分” adalah subjek yang mengacu pada “花子”. Dan pada (4b), karena kata “自分” mengacu
pada “花子” dan “太郎”, kalimat ini menjadi kalimat yang mengandung 2 subjek. Dengan kata
lain, kausatif leksikalnya adalah kalimat sederhana, dan kausatif sintaksisnya merupakan kalimat
majemuk.

(5) a. [s 花子は太郎を自分の部屋に入れた] [kausatif leksikal]

b [s 花子は[s 太郎を自分の部屋に入ら]せた] [kausatif sintaksis]

Bagaimana dengan contoh yang selanjutnya?

(6) a. 花子は太郎を笑いながら部屋に入れた。 [kausatif leksikal]

b. 花子は太郎を笑いながら部屋に入らせた。 [kausatif sintaksis]

Pada kalimat (6) terdapat ungkapan “笑いながら”, siapakah orang yang tertawa itu?
Dalam kausatif leksikal (6a), orang yang tertawa itu adalah Hanako, bukan Taro. Di satu sisi,
dalam kausatif sintaksis (6b), Taro dapat diartikan sebagai orang yang tertawa. Pada akhirnya,
subjek (6a) adalah “花子” saja, tapi pada (6b), saya pikir subjeknya bukan hanya “花子”, “太郎”
juga adalah subjek

Lalu, dalam bahasa Indonesia bagaimana?

(7) a. Saya menghentikan taksi. [Kausatif leksikal]


b. Saya membuat taksi berhenti. [Kausatif sintaksis]

Kausatif leksikal dan kausatif sintaksis dalam bahasa Indonesia juga memiliki perbedaan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kausatif adalah kalimat yang berarti orang atau benda tertentu menyebabkan
suatu kejadian atau situasi tertentu. Kausatif memiliki dua jenis yaitu, kausatif sintaksis
dan kausatif leksikal.
Kausatif sintaksis adalah kausatif yang menggunakan bentuk “se” atau “sase”,
sedangkan Kausatif leksikal adalah kausatif yang ungkapannya tidak menggunakan kata
kerja kausatif pada kausatif sintakis.
Kausatif sintaksis memiliki 2 jenis yaitu, Kata kerja transitif kausatif dan kata
kerja intransitif kausatif.
Kausatif intransitif adalah kausatif yang berasal dari kalimat intransitif.
Sedangkan kausafi transitif adalah kausatif yang berasal dari kalimat transitif
Daftar Pustaka

Kazuhide, Chonan.2016.(sintaksis). Jakarta: Universitas Darma Persada.

Anda mungkin juga menyukai