V. PEWARISAN MENDEL
IX. INBREEDING
Genetika merupakan cabang biologi yang mempelajari keturunan atau hereditas. Secara garis
besar genetika terdiri dari tiga cabang utama, yaitu Genetika Klasik, Genetika Molekular, dan
Genetika Evolusi (Tabel I.1). Ketiga cabang genetika tersebut saling terkait antara satu
dengan lainnya.
Tabel I.1. Tiga cabang utama genetika dan topik-topik yang dibahas
Secara garis besar sejarah perkembangan genetika terbagi dalam 4 era yang disajikan pada
Tabel I.2., yaitu :
Gambar I.1. Hubungan antara gen, lokus, kromosom, inti sel, sel, dan fenotip rambut putih
dan hitam pada kelinci
Secara klasik gen didefinisikan sebagai unit genetik terkecil yang memberikan ciri spesifik
yang dapat diturunkan dan secara skematis hubungan gen dengan ekspresi gen yang berupa
fenotip dapat digambarkan sebagai berikut :
GEN FENOTIP
Namun dengan perkembangan genetika molekular, gen didefinisikan sebagai potongan DNA dengan
urutan nukleotida tertentu yang membawa informasi genetik dan secara skematis hubungan antara gen
dengan ekspresi gen digambarkan sebagai berikut :
Hubungan antara ilmu genetika dengan cabang biologi lainnya menyebabkan berkembangnya cabang-
cabang ilmu genetika yang dapat dilihat pada skema di bawah ini :
5. TERMINOLOGI
Beberapa terminologi yang perlu dipahami dalam genetika adalah sebagai berikut :
a. P = induk/orang tua/parental (berasal dari bahasa latin parens)
b. F = keturunan ke (misal F1 adalah keturunan ke 1, F2 adalah keturunan ke 2, dan seterusnya).
F berasal dari bahasa latin filius
c. Fenotip = karakter suatu individu yang dapat diamati, misalnya bentuk, warna, dan ukuran
d. Genotip = susunan genetik suatu individu yang biasanya diberi symbol huruf dobel yang
menunjukkan bahwa individu tersebut diploid (dalam keadaan normal). Contoh : AA, Aa, aa
e. Alel = anggota dari sepasang gen
Misalnya gen M menentukan warna merah pada bunga ercis dan alelnya m menentukan warna putih,
sedangkan gen K menentukan warna kuning pada biji dan alelnya k menentukan warna hijau
Gen M dan m merupakan sepasang alel , sehingga keduanya dapat dikatakan sebagai gen M dan
alelnya m atau dapat pula dikatakan sebagai alel dominan M dan alel resesif m. Demikian pula halnya
dengan gen K dan k . Adapun gen M dan K bukan sepasang alel dan dikatakan sebagai 2 gen dominan
M dan K
f. Homozigotik = sifat suatu individu yang genotipnya terdiri dari alel-alel yang sama untuk tiap jenis
gen. Contoh : RR, rr, AABB, aabb, AAbb, dll
g. Heterozigotik = sifat suatu individu yang genotipnya terdiri dari alel-alel yang berlainan dari tipa
jenis gen. Contoh : Rr, AaBb, dll.
h. Hibrid = hasil perkawinan antara 2 individu yang mempunyai tanda beda
contoh : monohibrid yaitu suatu hibrid dengan satu tanda beda (Aa), dihibrid yaitu suatu hibrid
dengan dua tanda beda (AaBb)
i. Persilangan resiprok = persilangan yang merupakan kebalikan dari persilangan semula
j. Persilangan kembali ( backcross) = persilangan antara hibrid F1 dengan induknya jantan atau
betina
k. Ujisilang (testcross) = persilangan antara hibrid F1 dengan individu yang homozigot resesif
6. APLIKASI GENETIKA
Genetika dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, misalnya dalam bidang kesehatan, ilmu genetika
dapat dimanfaatkan untuk konseling genetika terutama untuk menjelaskan bagaimana suatu kelainan
genetik dapat diwariskan dan seberapa besar kemungkinan memperoleh kelainan genetik tersebut.
Konseling genetika ini diharapkan dapat menekan penyebaran kelainan genetik pada suatu populasi.
Genetika juga sering diaplikasikan dalam program pemuliaan terutama dalam seleksi sifat-sifat yang
unggul. Dalam perkembangannya ilmu genetika banyak digunakan untuk menunjang program
rekayasa genetika yang saat ini banyak dimanfaatkan untuk ketahanan pangan, bioremediasi, dan lain-
lain.