Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Scenario
1
Muijs, Daniel, dkk. Effevtive teaching (teori & aplikasi). (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008).
2
Oinam DS. Student- Centered Approach to Teaching and Learning in Higher Education for Quality
Enhancement. IOSR Journal of Humanities and Social Science, 22(06), 2017. hlm 27–30.
lainnya dengan karakteristik dan strategi belajar masing-masing yang akan
digynakan untuk mencapai tujuan pembelajaran matakuliah. Salah satu
bentuk pembelajaran aktif mahasiswa adalah membuat karya ilmiah yang
akan dipresentasikan dalam diskusi panel.
C. Rumusan masalah
D. Tujuan
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pembaca
Hasil makalah ini akan menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca mengenai sistem pembelajaran Student Centered Learning,
Problem Based Learning, dan lain-lain.
2. Bagi Penulis
Hasil makalah ini akan menambah wawasan penulis tentang
sistem pembelajaran Student Centered Learning, Problem Based
Learning, dan lain-lain. Penulis lebih menyadari akan pentingnya
menerapkan sistem pembelajaran tersebut dengan baik dan benar agar
ke depannya mendapatkan berbagai pengalaman dan pengaruh baik
serta manfaat dari penerapan sistem ini.
BAB II
PEMBAHASAN
3
Parwati, A. Rani. Pergeseran peran guru dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran modern,
http://ariraniparwati.blogspot.com/2013/03/pergeseran-peran-guru-dari-pembelajaran. html, diakses
22 September 2020
a. Memakai pendekatan berpusat pada guru, yakni Pergeseran peran
guru dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran modern,.
gurulah yang harus menjadi pusat dalam pembelajaran.
b. Siswa ditempatkan sebagai objek belajar. Siswa dianggap sebagai
organisme yang pasif, sebagai penerima informasi yang diberikan
guru.
4
Parwati, A. Rani. Pergeseran peran guru dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran modern,
http://ariraniparwati.blogspot.com/2013/03/pergeseran-peran-guru-dari-pembelajaran. html, diakses
22 September 2020
5
Elen J, Clarebout G, Léonard R, editors, at all. Student-centred and teacher-centred
learning environments: What students think. Teaching in higher education, 12(1) 2007, hlm 105–117.
menunjukkan bahwa pengimplementasian pendekatan SCL
memberikan perbedaan nilai prestasi belajar yang signifikan, baik
pada aspek pengetahuan maupun keterampilan. Maka dari itu, dapat
disimpulkan bahwa pengimplementasian pendekatan SCL telah
terbukti efektif dalam mendukung pencapaian pembelajaran peserta
pelatihan survey topografi dengan responden lulusan SMA dan SMK
dari Kota Bandung dan Kabupaten Bandung dibandingkan dengan
pendekatan TCL.6
1. Definisi SCL
6
Syafril Ramadhon, Novi Hery Yono. Efektivitas pendekatan student-centered learning dalam
pelatihan survey topografi di bandung. Jurnal Kewidyaiswaraan.. 2020, 5(1), hlm 34.
7
Sudjana SD. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. (Bandung: Production; 2005).
8
Kurdi, Fauziah Nuraini, Penerapan student centered learning dari teacher centered
learning mata ajar ilmu kesehatan pada program studi penjaskes, (Forum Kependidikan volume 28
No. 2 Maret 2009), hlm. 110
9
Peter Westwood. What teachers need to know about teaching methods. (Victoria: Acer Press
Australia; 2008).
2. Ciri-ciri sistem pembelajaran SCL 10
10
Kurdi, Fauziah Nuraini, Penerapan student centered learning dari teacher centered learning mata
ajar ilmu kesehatan pada program studi penjaskes, (Forum Kependidikan volume 28 No. 2 Maret
2009)
11
Hadi R. Dari teacher-centered learning ke student-centereded learning: perubahan metode
pembelajaran di perguruan tinggi. Insania, (Vol.12, No. 3. 2007). hlm 408-419.
d. Belajar secara aktif (dengan cara mendengar, membaca, menulis,
diskusi dan terlibat dalam pemecahan masalah serta lebih penting
lagi terlibat dalam kegiatan berpikir tingkat tinggi, seperti
analisis, sintesis dan evaluasi), baik secara individu maupun
kelompok
5. Prinsip-prinsip SCL
12
Ramdhani, Neila, Ruh experiential learning dalam SCL, dalam http://neila.staff.ugm.ac.id/?
pilih=lihat&id=10. 2009
b. Kegiatan pembelajaran dilakukan berbasis kompetensi;
c. Kegiatan belajar dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun;
serta
6. Kekurangan SCL14
7. Keunggulan SCL15
13
Liz Glowa, & Jim Goodell. Student-Centered Learning: Functional Requirements for
Integrated Systems to Optimize Learning. (2016). Vienna.
14
Muhammad Alif Ramdhani. Perbandingan strategi pembelajaran teacher centered learning
dengan student centered learning terhadap hasil belajar pada mata pelajaran tarikh siswa kelas viii
smp muhammadiyah 4 surakarta. (Surakarta:2014). Hlm iv.
15
Sudjana SD. Metode dan teknik pembelajaran partisipatif. (Bandung: Production.2005).
b. Mahasiswa memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
c. Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajara sehingga
akan terjadi dialog dan diskusi untuk saling belajar-
membelajarkan di antara mahasiswa.
d. Dapat menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi dosen
f. Contextual Learning
Metode ini dilakukan melalui sesi tanya jawab atau
negosiasi terbuka yang tujuannya adalah untuk memunculkan
motivasi, daya kritis, suasana yang kondusif, nyaman dan
menyenangkan
g. Problem Based Learning
Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan
kemampuan mahasiswa untuk menyelesaikan masalah dari
kehidupan aktual mahasiswa.
h. Collaborative Learning (CbL)
Metode pembelajaran ini memungkinkan mahasiswa
saling berinteraksi sesering mungkin untuk menemukan jawaban.
i. Project Based Learning
18
Amir, Taufiq. Inovasi pendidikan melalui problem based learning: bagaimana pendidik
memberdayakan pemelajar di era pengetahuan. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2007).
c. Seven Jumps 19
The seven jumps merupakan proses tutorial diskusi kelompok
kecil yang diperkenalkan pertama kali di Kanada pada akhir
dekade 1960. Kegiatan ini terdiri dari tujuh tahap, yaitu
1. identifikasi dan klarifikasi kata-kata sulit yang ada di
dalam skenario,
2. penentuan masalah yang disepakati bersama,
3. brainstorming dan identifikasi area pengetahuan yang
kurang,
4. menyusun penjelasan masalah dalam bentuk penjelasan
sementara,
5. penentuan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
6. belajar mandiri,
7. setiap anggota kelompok menjelaskan hasil belajar
mandiri mereka dan saling berdiskusi
19
Hilman Syarif, Hajjul Kamil. Perbandingan efektifitas metode seven jumps dengan metode
interactive skill station (iss) pada mahasiswa psik fk unsyiah. Idea Nursing Journal Vol. 4(2), 2013.
20
Gudykunst, William B. Communicating with strangers, (Boston: MacGraw Hill, 2005).
4. membiasakan diri dengan melakukannya 21
21
Rahaditya Puspa Kirana. Strategi adaptasi pekerja jepang terhadap culture shock: studi kasus
terhadap pekerja jepang di instansi pemerintah di surabaya. Japanology (Surabaya: vol 1(1), 2012).
Hlm 10
22
Alexander Fowler, Katharine Whitehurst, Yasser Al Omran editors, et all. How to study effectively.
International journal of surgery oncology. (2;ed31, 2017).
BAB III
RINGKASAN
[1] Muijs, Daniel, et al. Effevtive teaching (teori & aplikasi). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar; 2008.
[2] Oinam DS. Student- Centered Approach to Teaching and Learning in Higher
Education for Quality Enhancement. IOSR Journal of Humanities and Social
Science, 22(06), 2017. hlm 27–30.
[3] [4]. Parwati, A. Rani. Pergeseran peran guru dari pembelajaran tradisional ke
pembelajaran modern, http://ariraniparwati.blogspot.com/2013/03/pergeseran-
peran-guru-dari-pembelajaran. html, diakses 22 September 2020.
[5] Elen J, Clarebout G, Léonard R, editors, at all. Student-centred and teacher-
centred learning environments: What students think. Teaching in higher
education, 12(1), 2007, hlm 105–117
[6] Ramadhon S, Yono NH. Efektivitas pendekatan student-centered learning
dalam pelatihan survey topografi di bandung. Jurnal Kewidyaiswaraan. 5(1),
2020. hlm 34.
[7] Sudjana SD. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung:
Production; 2005.
[8] [10] Kurdi, Fauziah Nuraini, Penerapan student centered learning dari teacher
centered learning mata ajar ilmu kesehatan pada program studi penjaskes,
Forum Kependidikan volume 28 No. 2 Maret 2009, hlm. 110
[9] Westwood P. What teachers need to know about teaching methods. Victoria:
Acer Press Australia; 2008.
[11] Hadi R. Dari teacher-centered learning ke student-centereded learning:
perubahan metode pembelajaran di perguruan tinggi. Insania, (Vol.12, No. 3.
2007). hlm 408-419.
[12] Ramdhani, Neila, Ruh experiential learning dalam SCL, dalam
http://neila.staff.ugm.ac.id/?pilih=lihat&id=10. 2009
[13] Glowa L dan Goodell J. Student-Centered Learning: Functional Requirements
for Integrated Systems to Optimize Learning. 2016. Vienna.
[14] Ramdhani MA. Perbandingan strategi pembelajaran teacher centered learning
dengan student centered learning terhadap hasil belajar pada mata pelajaran
tarikh siswa kelas viii smp muhammadiyah 4 surakarta. Surakarta:2014. Hlm
iv.
[15] Sudjana SD. Metode dan teknik pembelajaran partisipatif. Bandung: Production.2005.
[16] Respati NNR. Student centered learning process mahasiswa manajemen fakultas ekonomi dan
bisnis universitas udayana. Denpasar: 2018. hlm 13-18.
[17] Al-najar H editors, at al. Problem-based learning (PBL) versus lecture based learning ( LBL ):
effect on the development of critical thinking , problem solving and self directive learning
skills in nursing students. Journal of nursing & care. 8(3), 2019.
[18] Amir, Taufiq. Inovasi pendidikan melalui problem based learning: bagaimana
pendidik memberdayakan pemelajar di era pengetahuan. Jakarta: Prenadamedia
Group, 2007.
[19]