Proposal Studi Literatur - Kariyono Hidi
Proposal Studi Literatur - Kariyono Hidi
OLEH
KARIYONO HIDI
NIM.17134110024
TUGAS AKHIR
POLITEKNIK KESEHATAN
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
E. Instrumen Penelitian
F. Pengolahan Data
G. Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sejak dahulu. Di Negara Asia 70% kasus gizi buruk di dominasi oleh balita,
26% kasus gizi buruk terjadi di Afrika dan 4% di Amerika Latin. Indonesia
yang cukup besar. Gizi buruk pada balita terjadi karena pada usia tersebut
kebutuhan gizi lebih besar dan balita merupakan tahapan usia yang rawan
kekurangan gizi dan jumlah tersebut diantaranya 13,1% balita dengan gizi
kurang dan 3,9% balita dengan gizi buruk (Riskesdas, 2018). Sesuai data
Halmahera Barat dengan 200 kasus lebih, Halmahera Selatan dengan 190
atau konsumsi makanan terhadap zat gizi tertentu dan penyakit infeksi.
Faktor yang kedua adalah faktor tidak langsung berupa pengetahuan ibu
makanan lain sebagai pendamping ASI yang diberikan kepada anak usia
(Kemenkes, 2011).
Menurut Hermina dan Nurti (2010), masalah gizi pada bayi dan anak
disebabkan kebiasaan pemberian ASI dan MP ASI yang tidak tepat dari
segi kualitas maupun kuantitas, selain itu para ibu kurang menyadari
Pada Usia 6 bulan, bayi mulai bisa diberi makanan pendamping ASI,
karena pada masa itu bayi sudah mempunyai reflek mengunyah dengan
keterampilan motoric yang sangat nyata. Masa ini sangat penting, karena
pada masa ini terjadi pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan
dalam masa tumbuh kembang adalah aspek gizi. manfaat gizi dalam
pada pola asuh makan anak yang diterapkan dalam keluarga. Anggota
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat
pengetahuan ibu dan pola pemberian MP-ASI pada baduta gizi buruk?
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Pengetahuan Ibu dan Pola Pemberian MP-ASI Pada Baduta Gizi Buruk,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
(Notoadmodjo, 2012).
suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek
2. Tingkat Pengetahuan
pengetahuan yaitu:
(Sriningsih, 2011).
meningkatkan pengetahuan.
1. Pengetian
MP-ASI adalah makanan yang diberikan untuk bayi atau balita yang
eksklusif yang baik bagi anak adalah hingga mencapai usia 6 bulan.
karena segala kebutuhan yang diperlukan oleh bayi terdapat dalm ASI
(Sudaryanto, 2014).
anak.
2. Syarat Pemberian MP-ASI
yang baik harus memenuhi syarat utama, yakni sehat, mudah dicerna,
Apalagi untuk MP-ASI yang sudah diberikan rutin setiap hari. Berikut
a. Sehat
b. Mudah diperoleh
atau beberapa bahan saja. Ini karena sistem pencernaan bayi yang
bayi dan dibuat dari bahan-bahan segar yang bebas polusi. Oleh
d. Mudah diolah
e. Harga terjangkau
lebih baik. Secara umum, harga bahan pangan nabati lebih murah
daripada bahan pangan hewani. Selain itu, porsi makan bayi masih
kecukupan gizi bayi. Kombinasi yang tepat antara bahan nabati dan
yang lebih muda usianya berbeda dengan bayi yang sudah besar.
tanda berikut:
f. Bayi rewel atau gelisah, padahal sudah diberi ASI atau susu
lembut seperti bubur buah, bubur susu, atau bubur sayuran yang
dihaluskan.
ASI) yang dianjurkan oleh Depkes (2007) dapat dilihat pada table
berikut:
5. Jenis MP-ASI
Menurut (Depkes RI, 2006) jenis MP-ASI adalah sebagai berikut :
bayi.
1. Pengertian
Gizi buruk adalah status gizi yang didasarkan pada indeks berat
Balita disebut gizi buruk apabila indeks Berat Badan menurut Umur
yang buruk, infeksi berat dan berulang terutama pada populasi yang
kurang mampu. Diet yang tidak memadai, dan penyakit infeksi terkait
d, 2010).
b. Penyakit infeksi
d. Pendidikan ibu
diterapkan ibu kepada anak balita yang berkaitan dengan cara dan
situasi makan Pola asuh yang baik dari ibu akan memberikan
f. Sanitasi
rendah dan hal ini mempengaruhi status gizi pada anak balita
h. Ketersediaan pangan
2013).
(Faradevi R, 2017).
j. Sosial budaya
a. Marasmus
sedikit bahkan pada beberapa kasus bisa tidak ada, sering disertai
b. Kwashiorkor
c. Marasmus-Kwashiorkor
METODE PENELITIAN
cross sectional, dan populasi dalam penelitian ini yaitu baduta gizi buruk.
ibu dan pola pemberian MP-ASI pada baduta gizi buruk” ini merupakan
data sekunder yaitu data yang diperoleh bukan dari pengalaman secara
yang relevan dengan topik terindeks Google Scholar. Tahun terbitan jurnal
yang digunakan yaitu dibatasi mulai dari tahun 2010 – 2020. Pencarian
data sekunder dilakukan dengan mengamati judul dan abstrak dari setiap
jurnal yang relevan dengan topik literature review, dan kata kunci yang
digunakan dalam pencarian adalah pengetahuan ibu dan pola pemberian
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
a. Jurnal yang tidak bisa di unduh dan atau tidak bisa di buka
kriteria inklusi.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk membantu
digunakan yaitu:
a. Laptop
b. Hp/Smartphone
c. Buku
d. Peneliti
F. Pengolahan Data
G. Analisis Data
Supariasa, IDN., Bachyar Bakri, dan Ibnu Fajar. 2014. Penilaian Status Gizi,
Lenes, ABL. 2019. Studi Kasus Balita Gizi Buruk 1-5 Tahun Di Desa Tesabela
Kemenkes RI
Desember 2020)
Desember 2020)
Putri, M Arini. 2018. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA, 2.1 Konsep Pengetahuan.
Desember 2020)