Anda di halaman 1dari 2

RICA WENY MULYANI/18025010147/KELAS D

TUGAS PPA PERENCANAAN MODAL

Super Produk Aquaponik (SPA)

Usaha baru yang akan dikembangkan yaitu budidaya sayur dan ikan tawar segar
menggunakan system aquaponik. Aquaponik merupakan system pertanian
berkelanjutan yang mengkombinasikan budidaya tanaman dan ikan dalam satu
wadah. Sebelum melaksanakan usaha aquaponik ini, terlebih dahulu untuk
membuat rencana modal dan strategi pengembaliannya. Cara memperoleh modal
dalam usaha ini yaitu dengan mengambil tabungan pribadi dan meminjam uang
dari bank dengan kredit jangka sedang, yaitu 1-5 tahun pengembalian. Modal
yang digunakan dalam usaha ini mencakup keseluruhan sarana produksi yang
habis dipakai, alat produksi tahan lama, dan tanah yang digunakan untuk usaha
aquaponik.

Kebutuhan modal usaha:

1. Kebutuhan modal permanen :


- Tanah/lahan dengan luas 15 x 10 m = Rp. 10.000.000
- Alat produksi tahan lama berupa alat aquaponik = Rp. 7.500.000
2. Kebutuhan modal jangka panjang (10 tahun) : green house untuk
aquaponik = Rp. 15.000.000
3. Kebutuhan modal jangka pendek (<1 tahun) :
- Tanaman hortikultura : kangkung = Rp. 63.000
- Ikan : lele = Rp. 445.200
- Sarana : rockwool, pakan ikan, listrik, dan air = Rp. 4.000.000

Modal yang dibutuhkan saat awal usaha :

Biaya tetap Rp. 32.500.000


Biaya variabel Rp. 4.508.200
-------------------- +
Rp 37.008.200
Hasil panen setiap 2,5 bulan :

Kangkung Rp. 2.484.000


Lele Rp. 3.750.000
------------------- +
Rp. 6.234.000
Untuk mengembalikan modal yang dipinjam dari bank, maka dibutuhkan 8 kali
panen atau selama 2 tahun produksi.

Keuntungan per bulan :

Laba = Total pendapatan – Total biaya operasional


= Rp. 6.234.000 – Rp. 4.508.200
= Rp. 1.725.800

Cara pengembalian modal yang dilakukan yaitu dengan melanjutkan bisnis


pada bulan berikutnya dengan perkiraan total pendapatan perbulan yaitu sebesar
Rp 6.234.000 yang nantinya akan dikurangi biaya operasional sebesar Rp
4.508.200 untuk kegiatan produksi di bulan berikutnya dan keuntungan atau laba
perbulan yang diperoleh yaitu sebesar Rp 1.725.800. Laba inilah yang nantinya
sekitar 80% ditabung untuk pengembalian modal/membayar pinjaman di bank
dan 20% dari laba tersebut digunakan untuk biaya emergency atau biaya cadangan
apabila ada pengeluaran lain yang tidak terduga selama menjalankan usaha
budidaya sayur dan ikan segar secara aquaponik.

Anda mungkin juga menyukai