Anda di halaman 1dari 15

PEMBELAJARAN BERBASIS STUDENT-CENTERED LEARNING

PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Zulvia Trinova
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang
e-mail: zulvia.trinova12@gmail.com

Abstract: A professional teacher - the one who does not only master the subject, but also be competent in
selecting certain model – is really needed to carry out the teaching and learning process. One of the alternative
learning models that may activate students is Student-Centered Learning (SCL). This model provides students
with the opportunity to actively participate independently in his learning, be responsible and initiate to his
learning needs.

Key words: student-centered, Islamic lesson, learning need

Abstrak: Dalam melakukan pembelajaran dibutuhkan seorang guru yang profesional, tidak hanya profesional
dibidangnya saja tapi juga profesional dalam memilih model pembelajaran. Salah satu alternatif model
pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keaktifan setiap siswa adalah Pembelajaran Berbasis
Student Centered Learning (SCL). Dalam menerapkan konsep Student Centered Leaning (SCL), siswa dapat
berperan aktif dan mandiri dalam proses belajarnya, yang bertanggung jawab dan berinisiatif untuk mengenali
kebutuhan belajarnya. Dengan selalu berpegang pada nilai-nilai budaya, yang relevan dan sesuai dengan nilai-
nilai Islam, maka pembelajaran PAI yang dilakukan dengan model Student Centered Learning (SCL), dengan
mengimplementasikan pendidikan Islam menjawab pembentukan manusia yang kompeten dalam kehidupannya
sebagai khalifah di bumi.

Kata Kunci: Student Centered Learning (SCL), Pendidikan Agama Islam, kebutuhan mahasiswa

PENDAHULUAN Nasional (SISDIKNAS) adalah usaha sadar dan


Pendidikan dapat diartikan sebagai terencana untuk mewujudkan suasana belajar
bimbingan atau pertolongan yang diberikan dan proses pembelajaran agar peserta didik
dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang secara aktif mengembangkan potensi dirinya
dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
usaha yang dijalankan oleh seseorang atau akhlak mulia, serta keterampilan yang
sekelompok orang untuk mempengaruhi diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
seseorang atau sekelompok orang agar menjadi negara.
dewasa atau mencapai tingkat hidup dan Pemerintah mengeluarkan Undang-
penghidupan yang lebih tinggi (mental). Dengan undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
demikian pendidikan berarti segala usaha orang Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa:
dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
untuk memimpin perkembangan jasmani dan kemampuan dan membentuk serta peradaban
rohaninya ke arah kedewasaan. bangsa yang bermanfaat dalam rangka
Pendidikan menurut Undang-undang mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan
No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

324
325 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 4 Februari 2013, hlm. 324-
335

menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
tyuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, kerjakan”.
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi Penjelasan firman Allah tersebut telah
warga negara yang demokratis serta dijelaskan bahwa Allah SWT akan meninggikan
bertanggung jawab. (Oemar Hamalik: 2009, h. derajat orang berilmu. Mereka memiliki derajat-
131-132) derajat yang lebih tinggi yakni lebih tinggi dari
Tujuan pendidikan di atas diwujudkan sekedar beriman. Tidak disebutkan bahwa kata
melalui proses pendidikan. Oleh karena itu meninggikan itu sebagai isyarat bahwa
pendidikan memegang peranan penting dalam sebenarnya ilmu yang dimiliki itu yang berperan
mengembangkan potensi yang telah dimiliki besar dalam ketinggian derajat yang
oleh manusia dan pendidikan merupakan diperolehnya, bukan akibat faktor dari luar ilmu
wahana mendapatkan ilmu pengetahuan. Tujuan tersebut.
pendidikan dapat menjadikan peserta didik Untuk mencapai tujuan pendidikan
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang nasional maupun tujuan pendidikan agama Islam
Maha Esa serta menjadi diri yang bertanggung maka ditentukan oleh proses pembe- lajaran.
jawab, setiap pendidikan akan membekali Pembelajaran dan pendidikan erat kaitannya
peserta didik dengan ilmu untuk masa depan dengan guru (pendidik) dan siswa (peserta
yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas didik).
manusia melalui olah batin (aspek transendensi),
olah pikir (aspek kognisi), olah rasa (aspek Seringkali dalam proses pembelajaran
afeksi), dan olah kinerja (aspek psikomotoris) Pendidikan Agama Islam materi tidak sejalan
agar memiliki daya saing dalam menghadapi dengan kenyataan yang dihadapi oleh siswa.
tantangan global. Padahal proses pendidikan sesungguhnya
dijalankan dalam rangka memenuhi kebutuhan
Pendidikan merupakan tolak ukur akan sumber daya manusia yang (minimal)
kemajuan suatu bangsa bahkan pendidikan sanggup menyelesaikan persoalan yang
merupakan alat untuk menguasai dunia. dihadapinya. Artinya, setiap proses pendidikan
Penjelasan tersebut telah dijelaskan oleh Allah seharusnya mengandung berbagai pelajaran
SWT dalam Q.S Ar. Rahman ayat 33, yang yang signifikan dengan kebutuhan masyarakat.
artinya: “hai jama’ah dan manusia, jika kamu Sehingga output pendidikan adalah manusia
sanggup menembus (melintasi) penjuru langit yang sanggup untuk memetakan dan sekaligus
dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi
menembusnya kecuali dengan kekuatan”. oleh masyarakat berdasarkan kemampuan yang
(Departemen Agama RI, Al-‘Alliy, 2000, h.425) diperoleh.
Penjelasan ayat tersebut dapat dipahami Pelaksanaan pembelajaran di sekolah,
bahwa besarnya peranan pendidikan dalam yang lebih banyak menggunakan metode
proses perubahan dunia menuju kehidupan yang konvensional, mengakibatkan siswa kurang
membahagiakan. Sedangkan dalam perspektif terlibat secara aktif dalam kegiatan
Islam ilmu pengetahuan sangat penting dan pembelajaran. Siswa cenderung hanya
Islam menempatkan umatnya yang berilmu pada mendengar dan menerima penjelasan dari guru
posisi yang mulia. Hal ini terdapat dalam Q.S tanpa diberi kesempatan untuk mengutarakan
Al-Mujadilah ayat 11, yang artinya: “Hai orang- pendapatnya secara luas dan terbuka. Kondisi
orang beriman apabila dikatakan kepadamu: seperti ini dapat dikatakan tidak member-
“berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka dayakan para siswa mau dan mampu berbuat
lapangkanlah niscaya Allah akan memberikan untuk memperkaya belajarnya (learning to do)
kelapangan kepada kamu, dan apabila dikatakan: dengan meningkatkan interaksi dengan
“berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya lingkungannya. Sehingga tidak akan bisa
Allah akan meninggikan orang-orang yang membangun pemahaman dan pengetahuan
beriman di antara kamu dan orang-orang yang terhadap dunia sekitarnya (learning to know).
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Lebih jauh lagi mereka membangun
pun tidak memiliki pengetahuan dan
kesempatan untuk kepercayaan dirinya
Trinova, Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning pada Materi PAI | 326

(learning to be), pembelajaran yang sesungguhnya. Dalam proses pembelajaran


maupun kemampuan memung- kinkan yang berpusat pada
berinteraksi dengan dikembangkannya siswa, maka siswa
berbagai individu atau keaktifan setiap siswa memperoleh
kelompok yang adalah Pembelajaran kesempatan dan
beragam (learning to Berbasis Student fasilitasi untuk
live together) di Centred Learning membangun sendiri
masyarakat. (SCL). pengeta- huannya
Sehubungan Dalam sehingga mereka akan
dengan hal di atas mencapai keberhasilan memperoleh
guru pendidikan proses pembelajaran pemahaman yang
agama Islam dapat khususnya dalam mendalam (deep
mengembangkan pendidikan agama learning), dan pada
model pembelajaran Islam, sangat akhirnya dapat
yang mampu mening- ditentukan oleh meningkatkan kualitas
katkan kompetensi profesionalitas guru peserta didik.
peserta didik baik agama yang salah satu Salah satu
dalam pemahaman indikatornya adalah strategi pembelajaran
mengenai ajaran- guru diharapkan dapat yang tepat untuk dapat
ajaran agamanya, mengembangkan dan mendukung kualitas
mendorong mereka menciptakan model peserta didik adalah
untuk dalam kegiatan belajar model pembelajaran
mengamalkannya dan mengajar terutama student centered
sekaligus dapat dalam mata pelajaran learning (SCL).
membentuk akhlak pendidikan agama Istilah student
dan kepribadiannya. Islam, agar mata centered learning
Belajar akan lebih pelajaran Pendidikan (SCL) merupakan
bermakna (meaningful Agama Islam lebih suatu model
learning) jika anak menarik dan pembelajaran dalam
mengalami apa yang menyenangkan bagi dunia pendidikan dan
dipelajarinya, bukan peserta didik. pengajaran dimana di
mengetahuinya. dalamnya siswa
Perubahan
Pembelajaran yang memiliki tanggung
paradigma dalam
berorientasi target jawab beberapa
proses pembelajaran
pengua- saan materi aktivitas penting
yang tadinya berpusat
terbukti berhasil dalam seperti perencanaan,
pada guru (teacher
kompetensi mengingat pembelajaran,
centered) menjadi
dalam jangka pendek, interaksi antara guru
pembelajaran yang
tetapi gagal dalam dan siswa, penelitian
berpusat pada siswa
membekali anak dan evaluasi terhadap
(student centered)
memecahkan masalah pembelajaran yang
diharapkan dapat
dalam kehidupan telah dikerjakan.
mendorong siswa
jangka panjang.
untuk terlibat secara
Guru dituntut aktif dalam
dapat memilih model membangun PEMBELAJARAN
pembelajaran yang pengetahuan, sikap dan BERBASIS
dapat memacu perilaku. Melalui STUDENT
semangat setiap siswa proses pembelajaran CENTERED
untuk secara aktif ikut dengan keterlibatan LEARNING
terlibat dalam siswa ini berarti guru
pengalaman tidak mengambil hak Proses
belajaranya. Salah satu anak untuk belajar pembelajaran secara
alternatif model dalam arti yang konven- sional
327 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 4 Februari 2013, hlm. 324-
335

menempatkan guru pendekatan student tersedia.


sebagai sumber centered learning Dari berbagai
belajar yang (SCL), yaitu Berikut ini definisi tersebut
mengajarkan pembelajaran yang beberapa pengertian dapat dipahami
pengetahuan dan berpusat pada siswa. SCL dari berbagai bahwa Student
keterampilan kepada pendapat para ahli, Centered Learning
siswa. Perkembangan Walaupun yaitu: (SCL) adalah suatu
penelitian mengenai pembelajaran student model pembelajaran
bagaimana seseorang centered learning a. Rogers (1983), SCL yang menempatkan
belajar (SCL) telah muncul merupakan hasil peserta didik sebagai
mempengaruhi sejak lama, dari transisi pusat dari proses
proses pembelajaran penerapannya pada perpidahan belajar. Model
konvensional yang kegiatan belajar kekuatan dalam pembelajaran ini
menempatkan guru mengajar proses
sebagai pusat belajar. sesungguhnya terjadi pembelajaran, dari
Kunci perubahan secara berangsur- kekuatan guru
tersebut terdapat angsur. Di Indonesia sebagai pakar
pada pemikiran student centered menjadi kekuatan
bahwa siswa secara learning (SCL) masih siswa sebagai
aktif membentuk menjadi topik yang pembelajar.
pengetahuannya populer pada saat ini Perubahan ini
sendiri, yang dikenal terutama dikalangan terjadi setelah
sebagai pemikiran pembelajaran tatap banyak harapan
kontruktivisme. muka yang ditandai untuk
Pendekatan dengan muncul dan memodifikasi
kontruktivisme ramainya permintaan atmosfer
tersebut dalam diskusi, ceramah, dan pembelajaran yang
implementasinya pelatihan tentang menyebabkan siswa
melahirkan SCL. Pemikir menjadi pasif,
seperti John Dewey, siswa belajar secara bosan dan resisten.
Jean Piaget, dan lebih baik dengan cara b. Kember (1997),
Vygostky yang mengalami SCL merupakan
karyanya terfokus langsungdan sebuah kutub proses
pada bagaimana siswa mengontrol proses pembelajaran yang
belajar, bertanggung belajar tersebut. menekankan siswa
jawab atas gerak sebagai pembangun
perubahan cara Melaksanakan pengetahuan
pembelajaran dari model SCL berarti sedangkan kutub
yang terpusat pada guru perlu membantu yang lain adalah
guru menjadi terpusat siswa untuk guru sebagai agen
pada siswa, yaitu menentukan tujuan yang memberikan
student centered yang dicapai, pengetahuan.
learning (SCL). SCL mendorong siswa
c. Harden dan Crosby
berarti menempatkan untuk dapat menilai
(2000), SCL
siswa sebagai pusat hasil belajarnya
menekankan pada
dari kegiatan belajar. sendiri, membantu
siswa sebagai
Pergerakan konsep mereka untuk bekerja
pembelajar dan apa
tersebut didukung pula sama dalam kelompok,
yang dilakukan
oleh penelitian memastikan agar
siswa untuk sukses
mengenai mereka mengetahui
dalam belajar
bagaimanakerja otak mengetahui bagaimana
dibanding dengan
manusiayang memanfaatkan semua
apa yang dilakukan
menyebutkan bahwa sumber belajar yang
oleh guru.
Trinova, Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning pada Materi PAI | 328

berbeda dari yang lebih berfokus Hamalik, 2004, h. 201)


model belajar pada peserta didik Student kebiasaan belajar yang
Instructure- (student centered Centered Learning, lebih
Centered Learning learning) dengan yang menekankan bertanggungjawab.
yang menekankan harapan peserta didik pada minat, kebutuhan
pada transfer memiliki motivasi dan kemampuan Pada proses
pengetahuan dari dalam diri sendiri individu, menjanjikan pembelajaran model
guru ke siswa untuk menentukan model belajar yang SCL merupakan
yang relatif arah tujuan menggali motivasi perpaduan antara
bersikap pasif. pembelajarannya. intrinsik untuk metode ceramah dan
Pembelajaran student membangun diskusi dengan
Dalam centered learning masyarakat yang suka menekankan agar
menerapkan konsep adalah model dan selalu belajar. siswa telah belajar
Student Centered pembelajaran yang Model belajar ini secara mandiri sebelum
Leaning, siswa berpusat pada peserta sekaligus dapat masuk kelas.
diharapkan sebagai didik, dimana peserta mengembangkan Pembelajaran tidak
peserta aktif dan didik mampu untuk kualitas sumber daya dilakukan satu arah.
mandiri dalam proses menjadi peserta didik manusia yang Metode pengajaran
belajarnya, yang yang aktif dan dibutuhkan masyarakat bukan metode ceramah
bertanggung jawab mandiri dalam proses seperti kreativitas, saja, atau diskusi saja,
dan berini- siatif belajarnya dan kepemimpinan, rasa tetapi gabungan dari
untuk mengenali memiliki percaya diri, keduanya. Guru akan
kebutuhan bertanggungjawab kemandirian, menyampaikan isi
belajarnya, serta inisiatif untuk kedisiplinan, pelajaran dengan
menemukan sumber- mengenali kebutuhan kekritisan dalam bantuan LCD projector.
sumber informasi belajarnya dan berpikir, kemampuan Siswa diberi penjelasan
untuk dapat mampu untuk berkomunikasi dan materi pelajaran, dan
menjawab menemukan sumber- bekerja dalam tim, diminta untuk
kebutuhannya, sumber informasi keahlian teknis, serta menjelaskan bagian
membangun serta tanpa tergantung pada wawasan global untuk dari isi pelajaran.
mempresentasikan orang lain dalam hal dapat selalu Dengan demikian akan
pengetahuannya ini pengajar. beradaptasi terhadap terjadi dialog antara
berda- sarkan perubahan dan siswa dengan guru.
kebutuhan serta Pembelajaran perkembangan. Siswa diberi
sumber-sumber yang yang berpusat pada kesempatan seluas-
ditemukannya. peserta didik adalah Model luasnya untuk
Dalam batas-batas proses belajar pembelajaran SCL menyampaikan
tertentu siswa dapat mengajar berdasarkan adalah pelaksanaan pendapat, bertanya atau
memilih sendiri apa kebutuhan dan minat proses belajar- mengkritik/berbeda
yang akan peserta didik. Model mengajar dengan pendapat, dan harus
dipelajarinya. pembelajaran yang sistem Cara Belajar selalu siap sedia
berpusat pada peserta Siswa Aktif atau SCL. menjawab pertanyaan
Seiring didik dirancang untuk Dengan SCL siswa yang dilontarkan guru.
dengan menyediakan sistem akan bekerja dengan Dalam hal ini guru
perkembangan belajar yang fleksibel berbagai aktivitas harus pandai mengelola
zaman, maka proses sesuai dengan dalam mempelajari waktu, dengan baik
belajar yang berpusat kehidupan dan gaya bahan pembelajaran. agar materi pelajaran
pada pengajar belajar siswa. Siswa akan terlatih dapat selesai.
(teacher centered Lembaga pendidikan untuk mempunyai
learning) dianggap dan guru tidak tanggungjawab yang Dengan inovasi
sudah tidak memadai berperan sebagai lebih besar dalam ini akan terjadi peruba-
lagi, sehingga perlu sentral melainkan proses pembelajaran han peran siswa dalam
adanya perubahan hanya sebagai dan tertanam suatu proses pembelajaran
metode pembelajaran penunjang (Oemar
329 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 4 Februari 2013, hlm. 324-
335

sebagai berikut: 1. Siswa ikut untuk belajar pembelajaran, dan


bertanggungjawa secara mandiri prestasi bagi semua
b dalam proses (Pembelajaran pembelajar.
pembelajaran SCL.2009/11/05)
2. Siswa belajar . Pembelajaran
bagaimana yang berpusat pada
belajar secara Pembelajaran peserta didik (student
mandiri Student Centered centered learning)
3. Siswa secara Learning merupakan dalam penerapannya
aktif mencari pembelajaran dengan dapat memudahkan
pengetahuan dan menggunakan perancangan instruksi
melakukan sepasang perspektif, pembelajaran yang
konstruksi dan yaitu fokus pada efektif untuk setiap
pemahaman individu pembelajar siswa, memudahkan
terhadap materi (keturunan, penyerapan materi
pembelajaran pengalaman, bagi siswa serta dapat
perspektif, latar meningkatkan
Sedangkan belakang, bakat, kemandirian maupun
guru akan minat, kapasitas, dan kemampuan
berperan kebutuhan) dengan komunikasi dan
dalam: fokus pada kolaborasi bagi siswa,
pembelajaran dengan demikian
1. Menyediakan (pengetahuan yang model pembelajaran
berbagai cara dan paling baik tentang yang berbasis student
bentuk untuk pembelajaran dan centered learning
mengakses bahan bagaimana hal itu adalah kunci
pembelajaran timbul serta tentang keberhasilan dalam
2. Bertindak sebagai praktek pengajaran penerapan suatu
fasilitator yang yang paling efektif proses pembelajaran
membantu siswa dalam meningkatkan yang
dalam mengkases tingkat motivasi,
dan memproses dilaksanakan oleh Learning (SCL) yang
bahan lembaga pendidikan menyangkut aspek dari
pembelajaran terkhusus oleh para pengajar, siswa, materi
3. Memfasilitasi pendidik (guru). dan teknik
proses belajar aktif penyampainnya, yaitu:
4. Memberikan
dukungan kepada a. Pengajar berperan
siswa dalam sebagai penunjang,
belajar aktif dalam hal ini
untuk bertugas sebagai
meningkatkan perantara
kemampuan KARAKTERISTIK pembelajaran yang
siswa dalam membantu
menguasai BERBASIS mengarahkan
pengetahuan STUDENT siswa, dan apabila
5. Meningkatkan CENTERED LEAR- perlu ikut dalam
motivasi dan NING membantu siswa
semangat siswa dalam
untuk memajukan Beberapa mengembangkan
pelajaran dan karakteristik dari materi yang ada.
meningkatkan pembelajaran berbasis
kemampuannya b. Pengajar
Student Centered
berwawasan luas
Trinova, Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning pada Materi PAI | 330

dan bersifat pembelajaran. kapan saja, hanya terpaku


terbuka terhadap f. Siswa mampu bukan hanya di pada materi yang
masukan maupun untuk kelas atau di ada, namun
kritikan yang mengembangkan tempat pengajar kreatif untuk
membangun bagi materi belajar berada. mengembangkan
siswanya. secara mandiri, g. nya secara
Siswa mampu
c. Pengajar dimana saja, merumuskan berkelanjutan.
menggunakan harapan mereka m. Pembelajaran
cara penyampaian terhadap proses adalah proses
materi yang pembelajaran pencarian ilmu
dianggap sesuai dan mengukur pengetahuan
dengan kebutuhan kinerja mereka secara aktif atau
dan kondisi siswa, sendiri. proses perumusan
dalam hal ini ilmu bukan proses
tidak menutup h. Siswa saling
berkolaborasi satu penangkapan
kemungkinan ilmu semata.
seorang pengajar sama lain.
menggunakan i. Siswa n. Siswa
cara pengajaran memantau membangun
yang berbeda pembelajarannya pengetahuannya
untuk setiap sendiri, sehingga sendiri melalui
kelas. mampu untuk proses
merumuskan pembelajaran
d. Siswa merupakan pribadi yang
tokoh utama strategi
pembelajaran dilaluinya.
pembela- jaran Hubungan timbal
yang memiliki yang tepat untuk
mencapai hasil balik antara siswa
wewenang untuk dengan
menentukan apa yang optimal.
komponen-
saja yang akan j. Siswa komponen lain
dipelajari terkait termotivasi untuk penyusun proses
dengan materi mencapai sasaran pembelajaran
yang ada yang telah yang tercipta pada
termasuk cara ditetapkannya beberapa
penyampaiannya. sendiri. aktivitas, seperti
e. Siswa merupakan k. Siswa memilih skilled instructor,
tokoh yang aktif anggota online curiculum,
pada proses kelompoknya online asessment,
pembelajaran sendiri dan communities,
yang senantiasa menemukan optimal textbook,
memberikan bagaimana cara projek and case
gagasan, baik bekerja dalam studies,
saran dan kritik. kelompok instruction
Mereka bukan tersebut. multimedia,
hanya menerima simulation,
l. Materi
materi dari remote lab, hand-
pembelajaran
pengajar on skill exams,
bersifat sebagai
melainkan juga handon lab.
arahan bukan
ikut serta dalam o. Menempatkan
patokan
merumuskan, siswa sebagai
pembelajaran,
mengembangkan subjek belajar,
sehingga
dan memproses artinya siswa
pengajar dan
materi berperan aktif
siswa tidak
331 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 4 Februari 2013, hlm. 324-
335

dalam setiap p. Siswa yang konvensional adalah berperan sebagai


proses mendominasi guru yang penerima informasi
pembelajaran pembelajaran, mendominasi kegiatan secara pasif. Tujuan
dengan cara sedangkan guru pembelajaran akhir dari kegiatan
menemukan dan hanya sebagai sedangkan siswa pembelajaran adalah
menggali sendiri fasilitator (mitra bersifat pasif, siswa mengharapkan nilai
materi pelajaran. pembelajaran). ditempatkan sebagai atau angka. Adapun
q. Siswa belajar c. Pembelajaran objek belajar yang tujuan yang ingin
melalui kegiatan berorientasi pada dicapai pada kegiatan
kelompok, seperti pencapaian tujuan pembelajaran
kegiatan d. Suasana berpusat konvensional adalah
kelompok, pada mahasiswa keberhasilan
berdiskusi, saling pembelajaran
menerima dan e. Mahasiswa yang biasanya hanya diukur
memberi. mengendalikan dari tes.
proses
r. Tujuan akhir dari
proses f. Mahasiswa yang Kemudian
pembelajran bertanggung jawab kegiatan pembelajaran
adalah kepuasan pada model
g. Pembelajaran pembelajaran berbasis
diri. bersifat kooperatif, Student Centered
s. Siswa ikut kolaboratif, atau Learning adalah siswa
bertanggung independen. Siswa yang mendominasi
jawab dalam harus saling kegiatan
proses bekerja sama. pembelajaran, dalam
pembelajaran. Siswa hal ini siswa yang
berkompetisi lebih aktif dalam
t. Siswa belajar dengan kinerja
bagaimana belajar melakukan proses
mereka pembelajaran
secara mandiri. sebelumnya (Wina sedangkan guru hanya
u. Siswa secara aktif Sanjaya, 2007, h. sebagai fasilitator,
mencari 97-98) siswa ditempatkan
pengetahuan dan sebagai subjek belajar
melakukan yang berperan dalam
konstruksi dan HAKIKAT
menemukan dan
pemahaman MASALAH DALAM
menggali sendiri
terhadap materi PEMBE- LAJARAN
materi pelajaran.
pembelajaran. BERBASIS
Tujuan akhir kegiatan
STUDENT CENTE-
pembelajaran berbasis
Sedangkan RED LEARNING
Student Centered
karakteristik model Learning adalah
pembelajaran berbasis Antara model
mengharapkan
student centered pembelajaran konven-
kepuasan diri. Tujuan
learning menurut sional dan model
yang ingin dicapai
Wina Sanjaya, yaitu: pembelajaran berbasis
adalah seluruh aspek
Student Centered
perkembangan siswa,
a. Mengajar berpusat Learning terdapat
dengan demikian
pada siswa bukan perbedaan. Perbe- daan
keberhasilan
pada guru tersebut terletak pada
pembelajaran diukur
b. Proses kegiatan pembelajaran
melalui berbagai cara,
pembelajaran yang dilakukan.
misalnya dengan
berlangsung Kegiatan pembe-
evaluasi proses, hasil
dimana saja lajaran pada model
karya siswa,
pembelajaran
Trinova, Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning pada Materi PAI | 332

penampilan, pelajaran, tetapi tidak motivasi 5. Guru


rekaman, observasi, mampu menggunakan
5. Guru
wawancara, dan lain- mengaplikasikan contoh-contoh
memberikan
lain. Kemudian pengetahuannya yang konkret
kesempatankep
mendorong siswa tersebut bagi 6. Guru
ada siswa untuk
untuk terlibat secara peningkatan kualitas memberikan
bertanya
aktif dalam kehidupan- nya. penguatan
mengenai
membangun
bahan pelajaran
pengetahuan, sikap Jadi, yang belum
dan perilaku. pengetahuan menjadi dikuasai dan
sesuatu yang hanya pelajaran yang
Hakikat dihafal saja, tapi tidak telah dipelajari
masalah dalam berpengaruh dalam sebelumnya
pembelajaran kehidupannya dan
berbasis student pengetahuan hanya b. Tahap
centered learning mampir sebentar dan Instruksional
adalah adanya kemudian menguap Tahap
problematika begitu saja, seolah Instruksional
pendidikan yang tidak berbekas dalam merupakan
terjadi di Indonesia kehidupan siswa. tahapan
salah satunya adalah Untuk menciptakan pengajaran/tahapa
terdapatnya tujuan pembelajaran n inti, yakni
kesenjangan yang yang diharapkan tahapan
cukup besar antara maka dilakukan memberikan
pengetahuan yang inovasi (perubahan) bahan
dimiliki para siswa baru yaitu dengan pembelajaran
dengan sikap dan cara mengaktifkan yang telah disusun
perilakunya. Seperti siswa, maksudnya guru pada hari
banyak siswa yang siswa lebih aktif sebelumnya.
tahu/hafal materi aktivitas belajarnya Langkah-langkah
dalam pembelajaran, pembelajaran. pada tahapan ini,
sedangkan guru hanya Langkah- langkah yaitu:
sebagai fasilitator dan pada tahap ini, 1. Guru
mengarahkan saja. yaitu: menuliskan
tujuan
pembelajaran
TAHAPAN- 2. Guru
1. Guru
TAHAPAN mencatatkan
mengucapkan
PEMBELAJARAN atau
salam
BERBASIS menjelaskan
STUDENT 2. Guru dan siswa pokok materi
CENTERED LEAR- bersama-sama yang akan
NING membaca surat dipelajari
pendek
a. Tahap Pra 3. Guru
Instruksional 3. Guru menjelaskan
menanyakan kegiatan belajar
Tahap Pra keadaan siswa yang akan
Instruksional dan mencatat dilakukan
merupakan tahapan kehadiran siswa siswa
yang ditempuh
guru pada saaat ia 4. Guru 4. Guru
memulai proses melakukan menggunakan
apersepsi dan alat bantu
333 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 4 Februari 2013, hlm. 324-
335

c. Tahap Evaluasi didik secara utuh. Di yang akan tugas yang


Tahap sinilah letak dipelajari. harus
Evaluasi keterampilan guru diselesaikan
c. Menyampaika
merupakan dalam melaksanakan untuk
n langkah-
tahapan strategi mengajar. mencapai
langkah
penilaian dalam tujuan yang
Pada kegia- tan
kegiatan telah
umumnya pembelajaran
pembelajaran. dirumuskan.
pelaksanaan dan tugas-
Tujuannya pembelajar- an d. Mendayagunak pendapat dalam
adalah untuk mencakup tiga an media dan membahas materi
mengetahui kegiatan, yakni: sumber belajar standar atau
tindakan 1. Pembukaan yang bervariasi memecahkan
keberhasilan sesuai dengan masalah yang
tahapan kedua Pembukaa
materi yang dihadapi bersama.
(instruksional). n adalah kegiatan
disajikan. Dalam
awal yang harus
1. Guru bersama e. Mengajukan pembelajaran
dilakukan guru
siswa pertanyaan, peserta didik
untuk memulai
menyimpulka dibantu oleh guru
atau membuka baik untuk
n pelajaran untuk membentuk
pelajaran. mengetahui
2. Guru pemahaman kompetensi, serta
Membuka
memberikan tes peserta didik mengembangkan
pembe- lajaran
formartif terhadap dan memodifikasi
merupakan suatu
pembelajaran kegiatan
3. Guru kegiatan untuk
yang telah pembelajaran,
menjelaskan menciptakan
berlalu maupun apabila kegiatan itu
dan kesiapan mental
untuk menjaga menuntut adanya
memberitahu dan menarik
kemampuan pengembangan
materi yang perhatian peserta
awal berkaitan atau modifikasi.
akan didik secara
dipelajari optimal, agar dengan bahan Pembentuk
berikutnya mereka yang akan an kompetensi
memusatkan diri dipelajari. mencakup berbagai
4. Guru sepenuhnya langkah yang perlu
menutup 2. Pembentukan
untuk belajar. ditempuh oleh
pembelajaran kompetensi
Untuk peserta didik dan
dengan kepentingan Pembentuk guru sebagai
membaca tersebut, guru an kompetensi fasilitator untuk
Hamdalah dapat melakukan peserta didik mewujudkan
dan Salam upaya-upaya merupakan standar kompetensi
Ketiga tahap sebagai berikut: kegiatan inti dan kompetensi
pembelajaran di atas, pembe- lajaran, dasar. Hal ini
a. Menghubungk antara lain
merupakan satu ditempuh melalui
an kompetensi mencakup
rangkaian kegiatan berbagai cara,
yang telah penyampaian
yang terpadu, tidak bergantung kepada
dimiliki informasi tentang
dipisahkan satu sama situasi, kondisi,
peserta didik materi pokok atau
lain. Guru dituntut kebutuhan, serta
dengan materi materi standar,
untuk mampu dan kemampuan
yang akan membahas materi
dapat mengatur peserta didik.
disajikan. standar untuk
waktu dan kegiatan Prosedur yang
secara fleksibel, b. Menyampaika membentuk ditempuh dalam
sehingga ketiga n tujuan yang kompetensi pembentukan
rangkaian tersebut akan dicapai peserta didik, serta kompetensi adalah
diterima oleh peserta dan garis melakukan tukar sebagai berikut:
besar materi pengalaman dan
Trinova, Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning pada Materi PAI | 334

a. Berdasarkan materi standar diperiksa Dalam kegiatan


kompetensi tersebut bersama-sama penutup ini guru
dasar dan benar-benar dengan cara harus berupaya
materi standar dapat menukar unutuk
yang telah dikuasai. pekerjaan mengetahui
dituangkan dengan teman pembentukan
dalam Rencana c. Membagikan lain, lalu guru kompetensi dan
Pelaksanaan materi standar menjelaskan pencapaian tujuan
Pembela- jaran atau sumber setiap pembelajaran,
(RPP), guru belajar berupa jawabannya. serta pemahaman
menjelaskan hand out dan peserta didik
foto copy g. Kekeliruan
standar terhadap materi
beberapa dan kesalahan
kompetensi yang dipelajari,
bahan yang jawaban
minimal yang sekaligus
akan diperbaiki
harus dicapai mengakhiri
dipelajari. oleh peserta
peserta didik kegiatan
Materi standar didik. Jika ada
dan cara pembelajaran.
tersebut yang kurang
belajar untuk Untuk itu guru
sebagian jelas, guru
mencapai dapat melakukan
terdapat di memberi
kompetensi kegiatan-kegiatan
perpustakaan. kesempatan
tersebut. sebagai berikut:
bertanya,
b. Guru d. Mambagikan tugas, atau a. Menarik
menjelaskan lembaran kegiatan mana kesimpulan
materi standar kegiatan untuk yang perlu mengenai
secara logis setiap peserta penjelasan materi yang
dan sistematis, didik. lebih lanjut telah
materi pokok Lembaran (E. Mulyasa, dipelajari.
dikemukakan kegiatan berisi 2009, h.180-
tugas tentang b. Mengajukan
dengan jelas 186) beberapa
atau ditulis materi standar
3. Penutup pertanyaan
dipapan tulis. yang telah
untuk
Memberi dijelaskan Penutup mengukur
kesempatan oleh guru dan merupakan tingkat
peserta didik dipelajari oleh kegiatan akhir pencapaian
untuk bertanya peserta didik. yang dilakukan tujuan dan
sampai e. Guru guru untuk keefektifan
memantau dan mengakhiri yang telah
memeriksa pembelajaran. dilaksanakan.
kegiatan c. Menyampaikan secara lisan,
peserta didik bahan-bahan tulisan, maupun
dalam pendala- man perbuatan (E.
mengerjakan yang harus Mulyasa, 2009,
lembaran dipelajari dan h.180-186).
kegiatan, tugas- tugas
sekaligus yang harus
memberi- kan dikerjakan PENDIDIKAN
bantuan dan sesuai dengan AGAMA ISLAM
arahan bagi pokok bahasan
mereka yang Marimba
yang telah menyatakan pendidikan
menghadapi dipelajari.
kesulitan adalah bimbingan
belajar. d. Memberikan secara sadar oleh si
posttes baik pendidik terhadap
f. Setelah selesai
335 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 4 Februari 2013, hlm. 324-
335

perkembangan tujuan agama Islam, yang telah disimpulkan bahwa


jasmani dan rohani si karena tujuan agama memurnikan hak- tujuan Pendidikan
terdidik menuju adalah “agar manusia hak Allah yang Agama Islam adalah
terbentuknya memiliki keyakinan telah diwajibkan sebagai usaha untuk
kepribadian yang yang kuat dan dapat atasnya. mengarahkan dan
utama (Ahmad dijadikan sebagai mem- bimbing
Marimba, 1986). pedoman hidupnya b. Tujuan ilmiah
manusia dalam hal ini
Pendidikan berarti yaitu untuk yang bersifat
keduniaan, yaitu peserta didik agar
interaksi dalam diri menumbuhkan pola mereka mampu
individu dengan kepribadian yang bulat apa yang
diungkapkan oleh menjadi manusia yang
masyarakat sekitarnya dan melalui berbagai beriman dan bertaqwa
baik dilihat dari segi proses usaha yang pendidikan
modern dengan kepada Allah SWT,
kecerdasan atau dilakukan. Dengan serta meningkatkan
kemampuan, minat demikian tujuan tujuan
kemanfaatan atau pemahaman,
maupun pengalaman. Pendidikan Agama penghayatan, dan
Mendidik adalah Islam adalah suatu persiapan untuk
hidup. Tujuan pengamalan mengenai
usaha atau tindakan harapan yang agama Islam,
yang dilakukan secara diinginkan oleh pendidikan islam
yang paling utama sehingga menjadi
sadar dengan bantuan pendidik Islam itu manusia muslim,
alat pendidikan untuk sendiri. Islam ialah beribadah
kepada Allah dan berakhlak mulia
mencapai tujuan mempunyai dua tujuan, dalam kehidupan baik
pendidikan, sehingga yaitu: kesempurnaaan
insani yang secara pribadi,
terbentuk manusia a. Tujuan keagamaan, bermasyarakat dan
yang bertanggung tujuannya
maksudnya ialah kebahagiaan dunia berbangsa dan
jawab. Tujuan yang beramal untuk menjadi insan yang
ingin dicapai adalah akhirat.
akhirat sehingga ia beriman hingga mati
membawa si terdidik menemui tuhannya Zakiyah dalam keadaan Islam,
ke arah terbentuknya Darajat sebagaimana firman
kepribadian yang mendefinisikan Allah SWT dalam al-
utama, baik jasmani tujuan Pendidikan Quran surat ali-Imran:
maupun rohani bagi Agama Islam: 102, yang artinya:
perjalanan hidupnya membina manusia “Hai orang- orang
dimasa yang akan beragama berarti yang beriman,
datang. Dapat diambil manusia yang mampu bertaqwalah kepada
kesimpulan, bahwa melaksanaakan Allah sebenar-benar
Pendidikan Agama ajaran-ajaran agama taqwa kepada-Nya,
Islam adalah suatu Islam dengan baik dan janganlah sekali-
aktivitas atau usaha- dan sempurna, kali kamu mati
usaha tindakan dan sehingga tercermin melainkan dalam
bimbingan yang pada sikap dan keadaan beragama
dilakukan secara sadar tindakan dalam Islam.” (Q.S Ali-
dan sengaja serta seluruh Imran: 102)
terencana yang kehidupannya, dalam
mengarah pada rangka mencapai Fungsi
terbentuknya kebahagiaan dan Pendidikan Agama
kepribadian anak didik kejayaan dunia dan Islam bagi anak
yang sesuai dengan akhirat yang dapat adalah membentuk
norma-norma yang dibina melalui manusia yang beriman
ditentukan oleh ajaran pengajaran agama dan bertaqwa kepada
agama. yang intensif dan Allah SWT,
efektif. mempunyai akhlak
Tujuan yang luhur, berilmu
pendidikan agama Dari pendapat pengetahuan dan
Islam identik dengan di atas dapat memiliki keterampilan
Trinova, Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning pada Materi PAI | 336

yang dapat kemudian hari. Islam dalam bersosialisasi


disalurkan. Agama Pendidikan agama kehidupan sehari- dengan
benar-benar harus diberikan sejak hari. lingkungannya
berfungsi sebagai dini agar anak sesuai dengan
d. Pencegahan, yaitu
pengendali terbiasa melakukan ajaran Islam.
menangkal hal-hal
kepribadian dalam ibadah dan negatif dari f. Sumber lain,
hidupnya di menjalankan ajaran- lingkungannya yaitu memberikan
ajaraan Islam dengan di atas dapat diambil atau dari budaya pedoman hidup
kesadarannya sendiri. beberapa hal tentang lain yang dapat untuk mencapai
(Zakiyah Darajat, 2001, fungsi Pendidikan membahayakan kebahagiaan
h. 86) Agama Islam yang dirinya dan hidup di dunia
Pendidikan dapat dirumuskan menghambat dan akhirat
Agama Islam juga sebagai berikut: perkembangannya (Ramayulis, 2005,
berfungsi sebagai a. Pengembangan, menuju mausia h. 21-22).
media untuk yaitu Indonesia
seutuhnya. Jadi dapat
meningkatkan Iman meningkatkan diambil kesimpulan
dan Taqwa kepada keimanan dan e. Penyesuaian, yaitu bahwa fungsi
Allah SWT, serta ketaqwaan siswa untuk pendIdikan Agama
sebagai wahana kepada Allah SWT menyesuaikan diri Islam adalah untuk
pengembangan sikap yang ditanamkan dengan membentuk manusia
keagamaan dengan dalam lingkup lingkungan, baik yang beriman dan
mengamalkan apa pendidikan lingkungan fisik bertaqwa kepada
yang telah didapat dari keluarga. maupun Allah SWT,
proses pembelajaran lingkungan sosial
b. Penyaluran, yaitu mempunyai akhlak
Pendidikan Agama dan dapat
untuk yang mulia serta
Islam.
menyalurkan hidup dengan panduan
Zakiyah peserta didik yang al-Quran dan sunnah
Darajat berpendapat memiliki bakat yang merupakan
bahwa dalam buku khusus di bidag pedoman hidup bagi
metodik khusus agama agar bakat umat Islam melalui
Pendidikan Agama tersebut dapat pembelajaran yang
Islam bahwa sebagai berkembang secara diberikan.
sebuah bidang studi di optimal sehingga
sekolah, pendidikan dapat
agama Islam dimanfaatkan SIMPULAN
mempunyai tiga untuk dirinya Dalam
fungsi, yaitu: sendiri dan dapat pembelajaran
Pertama, pula bermanfaat Pendidikan Agama
menumbuhkan rasa bagi orang lain. Islam, peranan dan
keimanan yang kuat. fungsi pendidik sangat
Kedua, menanamkan c. Perbaikan, yaitu
untuk strategis. Apapun
kebiasaan melakukaan pemakaian dan
amal ibadah, amal memperbaiki
kesalahan- penggunaan strategi
saleh dan akhlak yang pembelajarannya,
mulia. Ketiga, kesalahan,
kekurangan- hendaklah tetap
menumbuhkan berpegang pada nilai-
semangat untuk kekura- ngan dan
kelemahan- nilai budaya, dalam
mengolah alam sekitar hal ini adalah
sebagai anugerah kelemahan peserta
didik dalam pemakaian strategi
Allah SWT kepada pembelajaran yang
manusia. keyakinan,
pemahaman dan telah dirumuskan dan
Dari pendapat pengamalan ajaran dipakai oleh penutan
337 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 4 Februari 2013, hlm. 324-
335

kita yaitu Rasulullah siswa (kognitif, yang kompeten dalam n


saw. Dengan tidak afektif, psikomotorik) hidup dengan nilai
meng- hilangkan dengan aktivitas siswa moral yang tinggi. Kurikulum,
sepenuhnya peranan yang tinggi, serta Bandung:
Lebih lanjut,
guru dalam kelas. Teacher Centered Remaja Rosda-
pada akhirnya
Dengan kata lain, sebagai langkah karaya
pendidikan Islam akan
dalam proses membina dan http://memuatratna.blo
menghasilkan manusia
pembelajaran menanamkan nilai- gspot.com/
yang mulia, yaitu
Pendidikan Agama nilai yang terkandung Sistem Pem-
manusia yang cerdas
Islam, di samping dalam materi pelajaran belajaran
mampu hidup dalam
pemakaian strategi- tersebut (Spiritual) SCL.2009/11/0
dunianya sekaligus
strategi yang berpusat dalam diri siswa. 5. Sistem
berakhlakul karimah.
pada siswa (Student Pembelajaran.
Dalam Sebab manusia adalah
Centered) dalam SCL.html
konteks pendidikan makhluk yang mulia,
meningkatkan kinerja Islam, semua aspek dan kemuliaan itu
siswa bukan berarti pendidikan dalam terletak pada
melepaskan peranan Islam terkait dengan akhlaknya (iman dan
guru. Artinya dalam
nilai-nilai (value taqwa). Sehingga
pembelajaran bound), yang kesejahteraan umum
Pendidikan Agama menempatkan guru akan tercipta dengan
Islam hendaknya selain sebagai adanya manusia yang
kedua strategi pentransfer berpendidikan serta
pembelajaran tersebut pengetahuan yang berakhlakul karimah
tetap dipakai. Student dimilikinya juga sebagai khalifah di
Centered sebagai sebagai pentransfer bumi.
langkah pemahaman nilai- nilai moral
atau penguasaan spiritual yang
terhadap materi DAFTAR RUJUKAN
dimilikinya ke arah
pelajaran dan pembentukan Darajat, 2001.
pemberian kepribadian anak Zakiyah,
pengalaman atau didik. Penana- Metodologi
pelatihan kepada
Pengajaran
man dan penghayatan buruk melalui apa yang Agama Islam,
nilai-nilai Islam dilihat dan dikatakan Jakarta: Bumi
peserta didik tidak pendidik. Dengan kata Aksara
akan tercapai tanpa lain, gurulah yang
bantuan seorang mengajar dan Departemen Agama
pendidik. mempraktikkan nilai- RI, 2000.
nilai ajaran Islam. Alqur’an dan
Pada dasarnya Terjemahanny
kemungkinan anak Dengan selalu
berpegang pada nilai- a, Bandung:
untuk mengenal nilai- Diponegoro
nilai memang ada, nilai budaya, yaitu
tetapi tanpa bimbingan proses pembelajaran Hamalik, Oemar,
yang tertentu (dari Pendidikan Agama 2004.
pendidik) tujuan Islam yang dilakukan Proses
pendidikan Islam tidak dengan strategi Student Belajar
akan tercapai. Peserta centered, tanpa Mengajar,
didik mengenal dan menafikan Teacher Jakarta: Bumi
menerima nilai-nilai centered, maka Aksara
melalui proses pendidikan Islam akan
berangsur-angsur. bisa menjawab Hamalik, Oemar,
tantangan zaman, yaitu 2009. Dasar-
Pertama-tama peserta dasar
didik mengenal baik- pembentukan manusia
Pengembanga
Trinova, Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning pada Materi PAI | 338

http://fairuzelsaid.w PT.Al- Grafika


ordpress.co Ma’arif
m/2010/08/2 Mulyasa, E., 2009.
8/p Implementasi
endidikan- Kurikulum
konsep-scl- Tingkat
student- Satuan
centered- Pendidikan
learning/ Kemandirian
Guru dan
Kepala
Sekolah,
Jakarta: Bumi
Aksara
Ramayulis, 2005.
Metodologi
Pendidikan
Agama Islam,
Jakarta:
Kalam Mulia
Rusman, 2010.
Model-model
Pembelajaran,
Jakarta: PT
http://docs.google.co Raja Grafindo
m/viewer/201 Persada
1/10/12/pape Sanjaya, Wina, 2007.
r_skripsi_dik/ Strategi
efektivitas Pembelajaran
Berorientasi
penggunaan Standar
metode Proses
Pendidikan,
pembelajaran Jakarta:
student Kencana
centered Shihab, M.Quraish,
learning 2002. Tafsir
berbasis Al-Misbah
classroom Pesan, Kesan
blogging dan
untuk Keserasian al-
meningkatkan Quran,
hasil belajar Jakarta:
Siswa SMA Lentera Hati
Marimba, Ahmad D. Undang-undang
1986. No.20 Tahun
Pengantar 2003, Sistem
Filsafat Pendidikan
Pendidikan Nasional
Islam, (SISDIKNAS)
Bandung: , Jakarta: Sinar

Anda mungkin juga menyukai