Anda di halaman 1dari 23

KONSEP

PENDIDIKAN ISLAM

Kelompok 1
• Felicia Callista Indradja
• Adzmia Firmansyah Putri
• Silva Suryana Siti Afifah

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
A. Konsep Pendidikan Islam

Falsafah
Konsep Pendidikan islam
pendidikan Pendidikan
akhlak menurut islam

Konsep
pendidikan

Konsep Komponen
Pendidikan islam pendidikan
Falsafah
Pendidikan islam
Secara umum, dapat dikatakan Bahwa falsafah pendidikan adalah
memberikan dasar pijakan atau titik tolak bagi seseorang,
sekelompok orang atau lembaga dalam praktik pendidikan.

Karena landasan pendidikan islam adalah AI-qurlan, maka uraian


landasan filosogis pendidikan akan dimulai dengan asumsi-asumsi
metafisika (hakikat realitas) seperti bagaimana alam semesta takkan
ada dengan sendirinya, epistomologi (hakikat pengetahuan) yaitu
segala pengetahuan hakikatnya bersumber dari Allah, dan aksiologi
(hakikat nilai) yaitu sumber segala nilai hakikatnya adalah Allah SWT.
Konsep Pendidikan islam

TA’DIB TARBIYYAH TA'LIM


Taldib berasal dari kata Tarbiyyah berasal dari Tal lim berasal dari kata
benda dan mempunyai kata rabba, yang berarti 'allama yang artinya
kata kerja adaba yang mencipta, memelihara, proses pengajaran
berarti mendidik. memenuhi kebutuhan menggunakan seluruh
Sementara dalam bahasa dan menyempurnakan. indra yang dimiliki oleh
indonesia, Adab berarti manusia yang selanjutnya
sopan santun, budi pekerti akan direkam oleh akal
dan tata krama. Namun (nalar).
taldib dapat juga diartikan
sebagai proses untuk
membentuk sebuah
peradaban.
Pengertian Pendidikan menurut islam

Pengertian pendidikan dalam islam adalah upaya sadar untuk


mempersiapkan manusia melalui proses yang sistematis, dengan
membangkitkan kesadaran diri manusia yang sesuai dengan
tuntunan islam atau usaha secara sadar yang dilakukan oleh
orang dewasa muslim yang bertakwa untuk mengarahkan dan
membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah anak didik
melalui ajaran islam ke arah titik maksimal pertumbuhan dan
perkembangannya.
B. KOMPONEN PENDIDIKAN
Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang
menentukan berhasil tidaknya atau ada tidaknya proses pendidikan.

TUJUAN PENDIDIKAN PESERTA DIDIK


Orang-orang pada umumnya
Keharusan terdapatnya tujuan pada mengasumsikan bahwa peserta didik adalah
pendidikan didasari oleh sifat ilmu anak-anak pada usia sekolah. Namun,
pendidikan yang normatif dan praktis. peserta didik dapat berasal dari kalangan
manapun seperti dewasa, tua, dan Iain-Iain.
Berikut merupakan urutan hirarkhis tujuan
Pendidikan :
1 . Cita cita/tujuan nasional (pembukaan UUD
1945)
ISLAM GURU
Guru adalah pendidik di sekolah yang
2.Tujuan pembangunan nasional (dalam sistem diberikan amanah oleh orangtua dan
pendidikan nasional) masyarakat untuk melaksanakan pendidikan.

3. Tujuan institusional (pada tiap tingkat


pendidikan) ALAT DAN FASILITAS PENDIDIKAN
4. Tujuan kurikuler (pada setiap bidang studi) Alat dan fasilitas pendidikan merupakan salah satu
5. Tujuan intruksional yang dibagi menjadi dua komponen yang penting dalam kelancaran pendidikan.
yaitu umum dan khusus. Beberapa contoh alat dan fasilitas pendidikan adalah
seperti ruang kelas, ruang laboratorium, internet, Dll.
INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DAN
METODE PENDIDIKAN
PESERTA DIDIK
Metode pendidikan berarti bagaimana pendidikan tersebut Proses pendidikan bisa terjadi apabila terdapat
dilaksanakan. interaksi antara komponenkomponen pendidikan
seperti interaksi antara pendidik dan peserta didik
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Metode pendidikan dibagi menjadi 3 yaitu :
Diktatoral yang berarti perkembangan manusia ditentukan
oleh faktor Iuar seperti pendidik. ISI PENDIDIKAN
Isi pendidikan adalah suatu hal yang perlu disampaikan
Liberal yang berarti perkembangan manusia sebagian kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
besar ditentukan oleh kekuatan dari dalam sendiri Beberapa contoh isi pendidikan adalah pendidikan agama,
sehingga faktor dari Iuar seperti pendidik tidak bisa sosial, keterampilan, jasmani, dll.
terlalu ikut campur
Demokratis yang berarti perkembangan manusia
bergantung pada faktor Iuar dan dalam. Jadi pendidik
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
tidak terlalu mengontrol namun harus tetap Lingkungan pendidikan berarti segala sesuatu yang
membimbing peserta didik ada di sekeliling anak didik san komponen-komponen
pendidikannya yang lain
C. KONSEP PENDIDIKAN AKHLAQ

Nilai nilai akhlak perlu ditanamkan sejak


Pendidikan tidak hanya mendidik para
dini melalui pendidikan agama dan
peserta untuk menjadi "Manusia yang
01 diawali dalam lingkungan keluarga
Cerdas", tetapi juga membangun 02
melalui pembudayaan dan pembiasaan.
kepribadiannya agar "Berakhlaq Mulia"

Penggagas pembangun pertama kali adalah Rasullulah Saw. Dalam Al Quran juga dijelaskan bahwa
Nabi Muhamad diutus kedunia ini adalah untuk Menyempurnakan Akhlak. Untuk mewujudkan
generasi qurani, ia harus diusahakan secara teratur dan berkelanjutan baik melalui pendidikan formal
maupun informal seperti "keluarga" sebagaimana hadis Nabi :

"Perintahkanlah anak anakmu mengerjakan shalat, lantaran ia sudah berumur 7 tahun, pukullah
mereka setelah mereka berumur 10 tahun dan pisahkan tempat tidurmu dengan tempat tidur
mereka."(HR. Abu Daud)
1.
KONSEP
KARAKTER
Landasan pendidikan karakter dalam Al Quran terdapat dalam QS. An Nisa ayat 9 :

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang orang yang


seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak anak
yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar."
SURAT AN-NISA Ayat 9

Dalam Ayat tsb secara umum bahwa ada pesan Al Quran kepada setiap
muslim untuk berupaya sekeras kerasnya agar generasi sesudahnya
merupakan generasi yang tangguh melebihi para pendahulunya.

Secara sederhana melalui Pendidikan Karakterlah yang menjadi suatu sistem


penanaman nilai nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
nilai nilai tersebut.

Pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh setiap manusia, maka


akan selalu terjadi proses internalisasi.
Internalisasi merupakan proses penanaman dan menumbuh kembangkan
suatu nilai atau budaya melalui suatu penghayatan, pendalaman,
penguasaan secara mendalam yang berlangsung melalui binaan dan
bimbingan agar menjadi individu yang memiliki karakter.
2.KONSEP
BUDI PEKERTI

Budi Pekerti berasal dari kata "Budi" dan "Pekerti". Budi


berarti paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik
dan buruk. Pekerti berarti Perangai, Tingkah laku, Akhlak.
Budi Pekerti, Akhlak, Moral dan Etika memiliki makna
etimologis yang sama, yakni Adat Kebiasaan, Perangai, dan
Watak. Dan juga ilmu yang menerangkan tentang baik dan
buruk perbuatan manusia.
Pendidikan budi pekerti adalah pendidikan jiwa. Dengan
demikian Pendidikan Budi Pekerti tidak hanya terbatas
pada teori saja, tetapi anak didik harus dapat
mempratekan teori teori tersebut kedalam kehidupan
sehari hari baik dalam lingkungan Keluarga, sekolah,
maupun sekitar Masyarakat.
3.BUDI PEKERTI

Pengertian Budi Pekerti Akhlak, secara etimologi (arti bahasa) berasal dari kata
khalaqa, yang kata asalnya khuluqun, yang berarti perangai, tabiat, adat atau
khulqun yang berarti kejadian, buatan, ciptaan. Jadi secara etimologi akhlak itu
berarti perangai, adat, atau sistem perilaku yang dibuat.

Sebagai perilaku, Budi Pekerti meliputi pula sikap yang dicerminkan oleh
perilaku itu. Sikap dan perilaku itu mengandung 5 jangkauan sebagai berikut :

Sikap dan perilaku dalam hubungan Sikap dan perilaku dalam hubungan
01 dengan Tuhan 04 dengan Masyarakat dan Bangsa

Sikap dan perilaku dalam hubungan Sikap dan perilaku dalam hubungan
02 dengan Diri Sendiri 05 dengan Alam Sekitarnya

Sikap dan perilaku dalam hubungan


03 dengan Keluarga
4.BUDI PERANGAI

Perangai sendiri mengandung pengertian sebagai suatu


sifat dan watak yang merupakan bawaan seseorang.
Pembentukan perangai ke arah baik atau buruk ditentukan
oleh faktor dari dalam sendiri maupun dari luar, yaitu kondisi
lingkungannya

Dari pengertian diatas dapat kita ambil bahwasannya


perangai merupakan penyambungan dari akhlak itu sendiri.
Karena perangai akan dibentuk sejak lahir dan pembentuk
utamanya adalah dari keluarga dan lingkungan sekitarnya.
.
Proses pembetukan perangai F.G Robbins dalam Sumadi
Suryabrata (2003), Mengemukakan ada 4. faktor yang
menjadi dasar kepribadian antara lain :.
.

01 02 04 05

1. Sifat Dasar 2. Lingkungan Prenetal 3. Perbedaan Individual 4. Motivasi


Merupakan Merupakan lingkungan Merupakan salah satu faktor Motivasi adalah dorongan-
keseluruhan potensi dalam kandungan ibu. yang memengaruhi proses dorongan, baik yang datang dari
yang dimiliki Kondisi ibu sangat sosialisasi sejak lahir. Anak dalam maupun luar individu
seseorang yang menentukan kondisi bayi tumbuh dan berkembang sehingga menggerakkan
diwarisi dari ayah yang ada didalam sebagai individu yang unik, individu untuk berbuat atau
dan ibunya. kandungannya tersebut, berbeda dengan individu melakukan sesuatu.
. baik secara fisik maupun lainnya, dan bersikap selektif
psikis. terhadap pengaruh lingkungan.
5.KONSEP
Kata susila berasal dari bahasa
sansekerta, yaitu su dan sila. Su
SUSILA
artinya baik, bagus dan Sila artinya
dasar, prinsip, peraturan hidup atau
norma.
Orang yang susila adalah orang yang
berkelakuan baik, sedangkan orang
yang asusila adalah orang yang
berkelakuan buruk, contohnya para
pelaku zina (pelacur) sering diberi
gelar sebagai tuna asusila.

Kesusilaan lebih mengacu kepada


upaya membimbing, memandu,
mengarahkan membiasakan dan
memasyarakatkan hidup yang berlaku
dalam masyarakat. .
6.KONSEP Sauri (2010:197) menegaskan baha
upaya untuk menciptakan lingkungan
masyarakat yang bertutur kata santun
SOPAN SANTUN merupakan hal yang sangat penting.
Tetapi, dengan hadirnya globalisasi
yang kurang terfilterisasi dengan baik
menyebabkan terjadinya demoralisasi
dan dehumanisasi yang menjadi
persoalan pelik khususnya dalam
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dunia pendidikan..
Sopan artinya hormat dengan tak lazim
(akan, kepada) tertib menurut adab yang
baik.
Sedangkan santun artinya halus dan baik
(budi bahasanya, tingkah lakunya) : sopan,
sabar;tenang.
6 Prinsip pegangan saat berbicara

QS. An-Nisa:9 QS. An-Nisa:8 QS. An-Nisa:63 QS. Al-Isra:28 QS. Al-Isra:23 QS. Thaha:44

Qaulan Qaulan Qaulan Qaulan Qaulan Qaulan


Sadida Ma’rufa Baligha Maysura Karima Layyina
Yaitu, berbicara Yaitu, berbicara Yaitu, berbicara
Yaitu, berbicara
dengan bahasa yang dengan baik dan dengan kata yang
Yaitu, berbicara dengan ungkapan Yaitu, berbicara
menyedapkan hati pantas, serta tidak mulia, terpuji dan
dengan benar dan tidak
yang mengena, jelas,
membuat orang dengan lembut
dan tepat terhormat
menyinggung orang kecewa
lain
Dalam berkomunikasi, Gymnastiar (2002) mengelompokkan
tutur kata manusia ke dalam 4 jenis:

Orang yang
Orang biasa-
berkualitas Orang rendahan Orang yang
biasa aja
tinggi dangkal

Cirinya, jika Cirinya, selalu Cirinya jika Cirinya jika


berbicara isinya sibuk berbicara isinya berbicara
syarat akan menceritakan hanya mengeluh, menyebut nyebut
hikmah, ide, peristiwa. mencela, atau kehebatan
gagasan, solusi, menghina.. dirinya.
ilmu, dsb
Perlu dijelaskan dan ditegaskan kembali tentang bagaimana
seharusnya berbahasa santun, yaitu:
30
%

1 2 3 4
Banyak orang Berbahasa tidak Seringkali ucapan para Sikap tidak santun
menggunakan lidahnya santun. dapat remaja dalam muncul saat ada
secara bebas tanpa melahirkan berkomunikasi sehari- teguran, perintah, atau
didasari oleh kesenjangan hari menggunakan larangan yang tidak
pertimbangan moral, komunikasi sehingga bahasa yang tidak sesuai dengan hati
nilai, dan agama menimbulkan situasi santun nurani siswa
yang buruk dalam
berbagai lingkungan
7.KONSEP
ETIKA
Etika adalah norma-norma yang dianut oleh kelompok,
golongan atau masyarakat tertentu mengeai perbuatan yang
baik dan buruk.

Etika adalah study tentang prinsip-prinsip peilaku yang baik dan


buruk (Rindjin, 2004:9)

Etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik-buruk, tindakan


yang harus dilakukan manusia terhadap yang lainnya, tujuan
yang harus dicapai dan jalan yang harus ditempuh (Ahmad
Amin 1988)
Ciri- Ciri Etika

Etika tetap berlaku Dalam etika terdapat


.
meskipun tidak ada cara pandang dari
orang lain yang sisi batiniah
menyaksikan manusia

Ciri-ciri
Etika
Etika sangat
Etika sifatnya berkaitan dengan
absolut atau mutlak perbuatan atau
perilaku manusia
Jenis - jenis Etika

Etika Filosofis
Adalah suatu etika yang bersumber dari
aktivitas berpikir yang dilakukan oleh
manusia.

Etika Teologis
Adalah bagian dari etika secara umum
karena mengandung berbagai unsur etika
umum dan dapat dimengerti jika memahami
etika secara umum.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai