Anda di halaman 1dari 20

Kualitas Pelayanan Publik Di Bidang Pendidikan dan

Kesehatan Di Masa Pandemi Covid 19

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata kuliah
Pengantar Administrasi Publik
Dosen Pengampu : Lina Marliani, S.SOS.,M.Si.

Disusun Oleh :
Nama : DEDE RIRIS ROSALINA
Kelas : Reguler C/ Tk 1
NIM : 3504200121

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN


ILMU POLITIK UNIVERSITAS GALUH
Alamat :Jalan R.E. Martadinata No. 150 Tlp./Fax. (0265) 776790 Ciamis 46251

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang maha esa atas segala nikmatnya kami dapat
menyusun makalah tentang “Kualitas Pelayanan Publik Di Bidang Pendidikan dan
Kesehatan Di Masa Pandemi Covid 19” dengan sebaik baiknya

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah pengantar administrasi publik. Saya selaku penulis sangat berharap bahwa
makalah ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang lebih dalam
kepada pembaca mengenai “ Kualitas Pelayanan Publik Di Bidang Pendidikan dan
Kesehatan Di masa Pandemi Covid 19”

Tidak lupa penulis menucapkan trimakasih atas bantuan serta arahan dari semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikiran

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan baik dari segi isi, pembukaan maupun kata – kata yang digunakan.
Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan
bagi saya dalam membuat makalah selanjutnya, akan saya terima dengan senang
hati.

Pangandaran, 18 Desember 2020

Penyusun

DEDE RIRIS ROSALINA

NIM : 3504200121

ii
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................2
1.4 Kontribusi Penelitian....................................................................2
BAB II LANDASAN TEORITIS......................................................................3
2.1 Pengertian Pelayanan Publik.........................................................3
2.1.1 Pengertian Pelayanan publik Menurut Para Ahli.................3
2.1.2 Ciri-Ciri Pelayanan Publik Yang Baik.................................3
2.1.3 Undang-Undang Yang Mengatur Pelayanan Publik............3
2.1.4 Standar Pelayanan publik....................................................4
2.1.5 Hal-Hal yang Dapat Dilakukan Penyelenggara Layanan
Dalam Meningkatkan Layanan.............................................5
2.2 Pengertian Kualitas Pelayanan Publik...........................................5
2.3 Pengertian Pendidikan ..................................................................5
2.4 Pengertian Pendidikan Menurut Ahli..............................................5
2.5 Tipe – Tipe Pendidikan...................................................................5
2.6 Fungsi Manifes Lembaga Pendidikan.............................................6
2.7 Unsur -Unsur Pendidikan...............................................................6
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................7
3.1 Pelayanan Publik di Bidang Pendidikan Di Masa Pandemi..........7
3.1.1 Faktor Yang Menghambat Evektivitas Pembelajaran ....7
3.1.2 Dampak negatif covid 19 bagi kualitas pendidikan............8
3.1.3 Dampak fositif covid 19 bagi kualitas pendidikan............9
3.1.4 Metode Pelayanan Pendidikan di Masa Pandemi .............10
3.1.5 Arahan KAMENDIKBUD mengenai sistem pembelajaran
jarak jauh.............................................................................10

iii
3.1.6 Dampak Pembelajaran Baring Bagi Kualitas Pendididkan
Karakter..............................................................................11
3.1.7 Langkah Yang Akan Dilakukan Pemerintah Dalam Rangka
Meningkatkan Kualitas Pendidikan....................................11
3.1.8 Kebijakan Dan Program Pemerintah Di Bidang Pendidikan
Di Masa Pandemi ................................................................12
3.2 Kualitas pelayanan penididikan dimasa pandemi ..........................12
BAB IV PENUTUP............................................................................................14
4.1 Kesimpulan ...................................................................................14
4.2 Saran..............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................15

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakanng Masalah

Pelayanan publik merupakan pelayanan yang dilakukan aparatur negara yang di


harapkan dapat memenuhi keinginan masyarakat di bidang pelayanan publik misalnya
di bidang pendidikan, akan tetapi kualitas pelayanan publik saat indianggap kurang bisa
memenuhi keinginan masyarakat karna kualitas pelayanananya yang semakin menurun
terutama pada masa pandemi seperti saat ini terjadi yang semakin menguji aparatur
negara untuk bisa menstabilkan pelayanan dan meningkatkan kualitas pelayanan
publik terutama dimasa pandemi seperti saat ini .
Kualitas pelayanan publik di indonesia di uji dengan adanya wabah covid 19
yang mengharuskan masyarakat untuk tetap di rumah saja, sejak awal adanya
penyebaran covid 19 di wuhan, tiongkok hinga akhirnya menyebar ke berbagai
belahan dunia termasuk indonesia. Pada tanggal 11 maret 2020 who secara resmi
mengumumkan bahwa wabah COVID 19 merupakan sebuah pandemi global yang
berdampak pada penetapan status darurat kesehatan internasional. Karna hal tersebut
menyebabkan dampak besar bagi bidang pendidikan dituntut, untuk bisa melakukan
bisa memberikan pelayanan terbaik di era pandemi ini, seperti halnya adanya kuliah
daring yang melarang para mahasiswa untuk berinteraksi langsung untuk mencegah
penyebaran covid semakin meluas.
Dimasa pandemi yang terjadi saat ini kualitas pelayanan yang di berikan kepada
masyarakat kurang bisa memuaskan keinginan masyarakat, sulitnya berinteraksi langsung
dengan masyarakat semakin menyulitkan apartur negara untuk bisa memberikan pelayanan
maksimal bagi masyarakat, tetutama semenjak pandemi ini ada di terapkan sosial distencing
yang melarang masyarakat untuk menerapkan jaga jarak .

Untuk di bidang pendidikan pemerintah melarang pembelajaran tatap muka secara


lansung untuk mencegah penyebaran covid semakin meluas, maka diadakannya
pembelajaran jarak jauh ( PJJ ) atau bisa disebut belajar via daring yang
menyebabkan semakin banyaknya keluhan masyarakat ataupun anak sekolahan ,
kuliahan yang mengeluh akan terkurasnya banyak uang untuk membeli kuota untuk
belajar daring.

1
Alasan saya memilih judul makalah ini karna tema ini selain untuk menambah
wawasan tema ini juga yang sampai saat ini masih menjadi perbincangan di
masyarakat tentang kapan wabah penyakit ini akan pergi selain itu tentang kualiatas
pelayanan pelayanan publik di bidang pendidikan yang sering banyak diragukan
bekerja kurang efektif dan efisisen.maka dibuatlah makalah ini untuk memperjelas
bagaimana kualitas pelayanan yang saat pandemi ini berlangsung maupun tindakn
kebijakan seperti apa yang dikeluarkan dibidang pendidikan untuk masalah kualitas
pelayanan ppublik dibidang pendidikan
1.2 Rumusan Masalah
Untuk memperjelas arah penelitian ini maka dibuatlah rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana kualitas pelayan publik di masa pandemi ?
2. Bagaimana kualitas pelayanan publik di bidang pendidikan di masa
pandemi?
3. Apa pengaruh kualitas pelayanan publik di bidang pendidikan di masa
pandemi ?
1.3 Tujuan Pembahasan
Untuk Memperjelas arah penelitian ini dirumuskan tujuan penelitian sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui kualitas pelayanan publik di masa pandemi
2. Untuk mengetahui kualitas pelayanan publik di bidang pendidikan di masa
pandemi
3. Untuk menetahui pengaruh kualitas pelayanan publik di bidang pendidikan
di masa pandemi
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat penulisan makalah ini adalah :

1. Bagi penuulis
Diharapkan dapat mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru serta dapat
mengembangkan ilmu tentang kualitas pelayanan publik melalui pengamatan
yang di peroleh dari bantuan media situs situs dinternet,dan dapat
memotivasi penulis untuk meneliti lebih dalam lagi penegetahuan tentang
pelayanan publik
2. Bagi pihak lain

2
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sebagai refrensi
bagi semua pihak nantinya dalam melakukan pembujatan makalah kedepannya

BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pelayanan Publik


Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima
pelayanan maupun pelaksana ketentuan perundang-undangan (KEPMEN Nomor 63
tahun 2003)
2.1.1 Pengertian Pelayanan Publik Menurut Para Ahli
Pelayanan publik menurut Roth (1926:1) adalah sebagai berikut :
Pelayanan publik didefinisikan sebagai layanan yang tersedia untuk
masyarakat, baik secara umum (seperti di museum) atau secara khusus
(seperti di restoran makanan).

Menurut Lewis dan Gilman (2005:22) mendefinisikan pelayanan publik


sebagai berikut: Pelayanan publik adalah kepercayaan publik. Warga negara
berharap pelayanan publik dapat melayani dengan kejujuran dan pengelolaan
sumber penghasilan secara tepat, dan dapat dipertanggung jawabkan kepada
publik. Pelayanan publik yang adil dan dapat dipertanggung jawabkan
menghasilkan kepercayaan publik.

2.1.2 Ciri-Ciri Pelayanan Publik

1. Tersedianya karyawan yang baik


2. Tersedianya sarana dan prasarana yang baik.
3. Bertanggung jawab kepada setiap nasabah (pelanggan) sejak awal
hingga akhir.
4. Mampu melayani secara cepat dan tepat.
5. Mampu berkomunikasi.
6. Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi.
7. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.
8. Berusaha memahami kebutuhan nasabah (pelanggan).
9. Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah (pelanggan).
2.1.3 Undang-Undang Yang Mengatur Pelayanan Publik
Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik dinyatakan bahwa Pelayanan Publik merupakan kegiatan
atau rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

3
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan penyelenggara
pelayanan publik. Berdasarkan pengertian tersebut, kegiatan pelayanan publik
telah diatur pemenuhannya berdasarkan regulasi yang dibuat oleh pemerintah
dengan tujuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan dasar dan kesejahteraan
masyarakat.

2.1.4 Standar Pelayanan Publik

Standar pelayanan merupakan ukuran yang dibakukan dalam


penyelenggaraan pelayanan publik sebagai pedoman yang wajib ditaati dan
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan, dan menjadi pedoman bagi
penerima pelayanan dalam proses pengajuan permohonan, serta sebagai alat
kontrol masyarakat dan/atau penerima layanan atas kinerja penyelenggara
pelayanan. secara teoritis tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah
memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas
pelayanan prima yang tercermin dari :

1. Transparan
Pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat
diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan
secara memadai serta mudah dimengerti.
2. Akuntabilitas
Pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai
dengan ketentuan peraturan -perundang undangan
3. Kondisional
Pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan
pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada
prinsip efisiensi dan efektivitas
4. Partisipatif
Pelayanan yang dapat mendorong peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan
memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat
5. Kesamaan Hak
Pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat
dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan,
status sosial dan lain-lain.
6. Keseimbangan Hak Dan Kewajiban
Pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan
antara pemberi dan penerima pelayanan publik

4
2.1.5 Hal-Hal Yang Dapat Dilakukan Penyelenggara Layanan Dalam
Meningkatkan Layanan.
Dalam meningkatkan layangan di tengah pandemi maka ada beberapa
hal-hal yang dapat dilakukkan oleh penyelenggara layananan diantaranya
sebagai berikut :
1. Menyedikan informasi secara jelas mengenai standar palayanan
2. Meningkatkan sistem penyelenggaraan pelayanan secara online.
3. Adaptasi sarana, prasarana dan fasilitas pelayanan
4. Meningkatkan kompetensi pelaksanaan layanan.

2.2 Pengertian Kualitas Pelayanan Publik


Kualitas Pelayanan Publik adalah bentuk totalitas pelayanan yang dilakukan
oleh aparatur negara secara maksimal apabila dapat menyediakan produk atau jasa
berdasarkan kesesuaian dalam rangka memenuhi kebutuhan dan harapan
masyarakat.
2.3 Pengertian Pendidikan
Pendididkan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan atau penelitian
2.4 Pengertian Pendidikan Menurut Ahli
Ki Hajar Dewantara ( Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 – 1959 )
menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: “Pendidikan umumnya berarti
daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan bathin ), pikiran
( intellect ) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”.

2.5 Tipe-Tipe Pendidikan

1. Pendidikan ketrampilan dan praktis, yaitu pendidikan yang dilaksanakan


untuk memberikan keterampilan dan kemampuan tertentu yang dapat
diaplikasikan dalam masyarakat.
2. Pendidikan kelompok status, yaitu pendidikan yang dilakukan oleh
kelompok untuk mempertahankan hak-hak istimewa suatu kelompok
3. Pendidikan birokrasi, yaitu pendidikan yang dilakukan untuk memenuhi
kualifikasi khusus yang diperlukan oleh suatu lembaga, misalnya Sekolah

5
Tinggi Akuntansi Negara diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan kebutuhan Kementrian Keuangan lembaga ekonomi lain

2.6 Fungsi Manifes Lembaga Pendidikan

1. Mempersiapkan anggota masyarrakat untuk mencari nafkah. Lembaga


pendidikan formal atau non formal memberikan keterampilan kepada siswa
agar mampu mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup
2. Menanamkan keterampilan dalam demokrasi. Pendidikan menjadi salah satu
cara untuk mewujudkan partisipasi aktif untuk mewujudkan demokrasi
3. Mengajarkan peranan sosial. Sekolah mengajarkan siswa mengenai peran dan
tanggung jawab yang harus dilaksanakan dalam masyarakat
4. Menyediakan tenaga pembangunan. Pendidikan perperan dalam menyediakan
tenaga terlatih, terdidik, dan terampil sehingga dapat menyukseskan program
pembangunan. Pendidikan perperan dalam menyediakan tenaga terlatih,
terdidik, dan terampil sehingga dapat menyukseskan program pembangunan
5. Membuka kesempatan untuk memperbaiki nasib. Melalui pendidikan
seseorang dapat meraih pekerjaan agar dapat menyejahterakan dirinya sendiri
dan orang lain.
6. Mengajarkan nilai dan norma di lingkungannya

2.7 Unsur -Unsur Pendidikan

1) Subjek yang dibimbing (peserta didik).


2) Orang yang membimbing (pendidik).
3) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif).
4) Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang sifatnya
abstrak
5) Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan).
6) Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode).
7) Tempat peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pelayanan Publik Di Bidang Pendidikan Dimasa Pandemi


Sejak adanya surat edaran yang dikeluarkan oleh mentri pemberdayagunaan aparatur
negara dan repormasi birokrasi (mentri PAN-RB) yang pada intinya menyatakan
perpanjangan masa bekerja dari rumah ( work from home ),akan tetapi pelayanan
bukan berarti ditiadakan pelayanan dilakukan melalui daring (online) atau jika
terdapat pelayanan manual harus menginflementasikan mengukur suhu penggguna
layanan.
Hal tersebut juga berlaku bagi pendidikan.belajar dirumah dengan
menggunakan aplikasi tertentu, kuliah daring, bimbingan dan serminar daring
merupakan contoh pelayanan di bidang pendidikan yang tentu mempercepat
penerapan pendidikan di era 4.0. bagaimana tidak para pengajar maupun peserta didik
dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dan menguasai penggunaan teknologi
digital.dengan harapan peserta didik ataupun Mahasiswa dapat memanfaatkan
teknologi di tengah situasi wabah ini contoh penggunaan zoom untuk bisa
menjadi sarana para mahasiswa ataupun peserta didiklain untuk bisa betatap muka
langsung dengan pengajar ataupun dengan dosen walaupun dengan hanya lewat
tatap maya, contoh lainnya dalam pengumpulan tugas yang mengharuskan dikirim
langsung kepada pengajar sedangkan wilayah tempat tinggal kita masuk zona
merah covid 19 maka bisa menggunakan pelayanan jasa kirim JNE,JNT dll yang bisa
digunakan menguirimkan tugas kita tanpa harus kita pergi langsung ke sana.
3.1.1 Faktor Yang Menghambat Evektivitas Pembelajaran

Dimasa pandemi covid saat ini terdapat faktor yang menyebabkan


kualitas pelayanan pendidikan rendah karna terhambatnya efektivitas
pembelajaran diantaranya sebagai berikut :

1. Penguasaan teknologi yang masih rendah


2. Keterbatasan sarana dan prasarana

7
3. Jaringan internet
4. Biaya
3.1.2 Dampak Negatif Covid 19 Bagi Kualitas Pendidikan
1. Ancaman putus sekolah, anak beresiko putus sekolah lantaran
terpaksa bekerja demi membantu perekonomian keluarga
2. Penurunan pencapaian belajar,dinas pendidikan menemukan
adanya perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran jarak
jauh
3. Tanpa sekolah, anak berpotensi menjadi korban kekerasan rumah
tangga yang tidak terdeteksi guru
4. Keterbatasan gawai dan kuota belajar sebagai fasilitas penunjang
5. Anak beresiko kehilangan pembelajaran atau learning loss
6. Anak kurang bersosialisasi
3.1.3 Dampak Fositif Covid 19 Bagi Kualitas Pendidikan
1. Anak memiliki banyak waktu dirumah bersama keluarga
2. Metode belajar yang variatif. Ketimbang anak hanya berada di
dalam kelas, kini mereka lebih fleksibel
3. Anak peka dan beradaptasi dengan perubahan
4. Mau atau tidak, anak pasti harus mengeskplorasi teknologi
5. Sebagian anak merasa nyaman belajar dari rumah karena tak ada
yang merisak
3.1.4 Metode Pelayanan Pendidikan Di Masa Pandemi
1. Project Based Learning
Metode project based learning ini diprakarsai oleh hasil
implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no.4 tahun 2020.
Project based learning ini memiliki tujuan utama untuk
memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih bisa
berkolaborasi, gotong royong, dan empat dengan sesama.
Metode project based learning ini sangat efektif diterapkan
untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil
dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi. Metode
pembelajaran ini sangatlah cocok bagi pelajar yang berada pada

8
zona kuning atau hijau. Dengan menjalankan metode
pembelajaran yang satu ini, tentunya juga harus memperhatikan
protokol kesehatan yang berlaku.
2. Daring Method
Metode ini memanfaatkan jaringan online, dan bisa membuat
para siswa kreatif menggunakan fasilitas yang ada, seperti
membuat konten dengan memanfaatkan barang-barang di
sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar
melalui sistem online. Metode ini sangat cocok diterapkan bagi
pelajar yang berada pada kawasan zona merah. Dengan
menggunakan metode full daring seperti ini, sistem
pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan
seluruh pelajar tetap berada di rumah masing-masing dalam
keadaan aman.
3. Luring Method
Luring methode adalah model pembelajaran yang dilakukan di
luar jaringan. Dalam artian, pembelajaran yang satu ini
dilakukan secara tatap muka dengan memperhatikan zonasi
dan protokol kesehatan yang berlaku. Metode ini sangat pas
buat pelajar yang ada di wilayah zona kuning atau hijau
terutama dengan protokol ketat new normal. Dalam metode
yang satu ini, siswa akan diajar secara bergiliran (shift model)
agar menghindari kerumunan. Model pembelajaran Luring ini
disarankan oleh Mendikbud untuk memenuhi penyederhanaan
kurikulum selama masa darurat pendemi ini. Metode ini
dirancang untuk menyiasati penyampaian kurikulum agar tidak
terlalu sulit saat disampaikan kepada siswa. Selain itu,
pembelajaran yang satu ini juga dinilai cukup baik bagi
mereka yang kurang atau tidak memiliki sarana dan prasarana
yang mendukung untuk sistem daring.
4. Home Visit Method
Home visit merupakan salah satu opsi pada metode
pembelajaran saat pandemi ini. Metode ini mirip seperti
kegiatan belajar mengajar yang disampaikan saat home
schooling. Jadi, pengajar mengadakan home visit ke rumah
pelajar dalam waktu tertentu. Dengan demikian, materi yang
akan diberikan kepada siswa bisa tersampaikan dengan baik,
karena materi pelajaran dan tugas langsung terlaksana dengan
baik dibawah bimbingan guru.
5. Integrated Curriculum

9
Metode ini akan lebih efektif bila merujuk pada project base,
yang mana setiap kelas akan diberikan projek yang relevan
dengan mata pelajaran terkait. Dalam metode ini tidak hanya
melibatkan satu mata pelajaran saja, namun juga mengaitkan
materi pembelajaran dari mata pelajaran lainnya. Dengan
menerapkan metode ini, selain pelajar yang melakukan
kerjasama dalam mengerjakan projek, guru lain juga diberi
kesempatan untuk mengadakan team teaching dengan guru
pada mata pelajaran lainnya. Integrated curriculum bisa
diaplikasikan untuk seluruh pelajar yang berada di semua
wilayah, karena metode ini akan diterapkan dengan sistem
daring. Jadi pelaksanaan integrated curriculum ini dinilai
sangat aman bagi pelajar.
6. Blended Learning
Metode blended learning adalah metode yang menggunakan
dua pendekatan sekaligus. Dalam artian, metode ini
menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video
converence. Jadi, meskipun pelajar dan pengajar melakukan
pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi
satu sama lain. Metode ini efektf untuk meningkatkan
kemampuan kognitif para pelajar.
7. Pembelajaran melalui Radio
Pembelajaran melalui radio menjadi inovasi pembelajaran masa
pandemi covid-19 di kabupaten Ogan Komering Ulu. Metode
ini merupakan kerjasama Dinas Pendidikan kabupaten Ogan
Komering Ulu dengan Radio Sukses yang merupakan radio
pemerintah daerah. Metode ini menjadi salah satu cara dalam
mengatasi kesulitan akses internet dan solusi bagi orang tua
siswa yang tak memiliki telepon pintar (smart phone).
Pembelajaran dilakukan oleh guru yang berkompeten bersama
siswa yang menjadi model dan juga interaktif bersama siswa
yang menjadi pendengar. Untuk jenjang PAUD dilaksanakan
setiap hari Rabu dengan sistem CERIBEL (Cerita Sambil
Belajar), jenjang SD setiap hari Selasa, dan jenajng SMP
setiap hari Sabtu.

3.1.5 Arahan KAMENDIKBUD Mengenai Sistem Pembelajaran jarak jauh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Surat


Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 berisi arahan mengenai belajar
dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh. Berikut sejumlah poin
arahannya:

10
1. Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,
tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum
kenaikan kelas maupun kelulusan.
2. Memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain
mengenai pandemi Covid-19.
3. Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari
rumah antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing,
termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari
rumah.

3.1.6 Dampak Pembelajaran Daring Bagi pendidikan karakter :

1. Pendidikan karakter selama masa pandemi seperti saat ini


menyebabkan menjadi sedikit terabaikan
2. Kurangnya pengawasa langsung dari tenaga pendidik terhadap
kegiatan-kegiatan pendidikan karakter
3. Ketika pembelajaran dilakukan secara daring, dimana yang
terjadi lebih banyak proses pembelajaran, tidak ada yang bisa
menjamin siswa atau mahasiswa mendapat pendidikan karakter
dari orang tua mereka sesuai dengan nilai-nilai yang selama
ini diajarkan oleh institusi pendidikan.

3.1.7 Langkah yang akan dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan


kualitas pendidikan :

1. Langkah pertama yang akan dilakukan pemerintah, yakni


meningkatkan akses terhadap masyarakat untuk bisa menikmati
pendidikan di Indonesia. Tolak ukurnya dari angka partisipasi
2. Langkah kedua, menghilangkan ketidak merataan dalam akses
pendidikan, seperti ketidak merataan di desa dan kota, serta
jender.
3. Langkah ketiga, meningkatkan mutu pendidikan dengan
meningkatkan kualifikasi guru dan dosen, serta meningkatkan
nilai rata-rata kelulusan dalam ujian nasional.
4. Langkah keempat, pemerintah akan menambah jumlah jenis
pendidikan di bidang kompetensi atau profesi sekolah
kejuruan. Untuk menyiapkan tenaga siap pakai yang
dibutuhkan.

11
5. Langkah kelima, pemerintah berencana membangun
infrastruktur seperti menambah jumlah komputer dan
perpustakaan di sekolah-sekolah.
6. Langkah keenam, pemerintah juga meningkatkan anggaran
pendidikan
7. Langkah ketujuh, adalah penggunaan teknologi informasi
dalam aplikasi pendidikan.
8. Langkah terakhir, pembiayaan bagi masyarakat miskin untuk
bisa menikmati fasilitas penddikan.
3.1.8 Kebijakan Dan Program Pemerintah Di Bidang Pendidikan
Berbagai kebijakan dan program dibuat dalam masa pandemi ini
antara lain, bantuan kuota data internet, fleksibilitas penggunaan dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pengalokasian BOS afirmasi dan BOS
kinerja untuk bantuan Covid-19 di sekolah negeri dan swasta yang paling
terdampak pandemi Covid-19, bantuan subsidi upah untuk guru dan tenaga
kependidikan non-PNS, kurikulum darurat, program guru belajar, laman guru
berbagi, program belajar dari rumah TVRI, seri webinar masa pandemi, dan
sebagainya.
3.2 Kualitas Pelayanan Pendidikan Dimasa Pandemi
Berdasarkan survei UNICEF pada awal Juni terhadap 4.016 responden dari 34
provinsi dengan rentang usia 14-24 tahun, 69% merasa bosan belajar dari rumah
(BDR). Selama BDR, responden mengalami dua tantangan utama, yakni 35%
kesulitan akses internet dan 38% kurang bimbingan guru. Kemudian, 62%
membutuhkan dukungan kuota internet dan 26% membutuhkan dukungan guru.
Sementara itu, 87% responden ingin segera kembali ke satuan pendidikan dengan
berbagai alasan. Di antaranya, senang metode belajar tatap muka 61%, rindu teman
51% dan bosan di rumah 48% .Sedangkan 59% responden mengaku belum ingin
kembali ke satuan pendidikan karena khawatir terpapar covid-19. Sekitar 12% tidak
memiliki biaya dan 1% takut perundungan. Meski banyak yang ingin segera kembali
ke satuan pendidikan, namun 50% responden menilai pembelajaran tatap muka
sebaiknya dimulai setelah kasus covid-19 menurun. Adapun 25% berpendapat belajar
tatap muka dimulai saat tahun ajaran baru.
Berdasarkan data-data diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan publik
bidang pendidikan dimasa pandemi seperti mengalami beberapa kendala hingga
menyebabkan menurunnya kualitas pelayanan pendidikan, karna 35 % daerah di
indonesia mengalami kesulitan akses internet seperti daerah daerah yang bertempat di
daerah pegunungan ataupun daerah yang terletak di daerah pedalaman yang sulit

12
akses internet sedangkan media pembelajaran dimasa pandemi seperti ini kebanyakan
menggunakan sistem daring, meskipun sd dan tk kebanyakan menggunakan metode
Home Visit Method . selain itu banyak juga kesulitan lainnya seperti sulitnya memahai
materi yang diberikan pengajar dan kebanyakan mereka tidak mendengarkan apa
yang di bicarakan pengajar saat pembelajaran via zoom, meet, karna ketbatasan
jaringan internet untuk pemecahan masalah itu alangkah lebih baiknya diadakannya
survei langsung untuk mengawasi daerah daerah mana saja yang kesulitas jejaring
internet.
Kurangnya semangat pesertadidik 48% pesertadidik mengaku bosan belajar
dirumah terus hingga mneyebabkan semangat belajar peserta didik menurun
berdampak pada prestasi pesertadidik yang menurun drastis, karana setelah selesai
pembelajaran hanya bisa berdiam dirumah karna dilarang kumpul kumpul dan besok
kembali lagi keastifitas awal yaitu belajar online kermbali dan seterusnya seperti itu,
yang membuat peserta didik merasa bosan belajar terus. Pemecahan dari masalah
tersebut sebaiknya membuat pembelajaran semenarik mungkin yang membuat
semangat belajar semakin meningkat.
87% responden ingin segera kembali ke satuan pendidikan dengan berbagai
alasan seperti karna di rumah sulit mendapat jaringan internet, kurangnya fasilitas
akses pembelajaran yang mendukung, ingin berkumpul dengan teman teman supaya
bisa barengan jika mengerjakan tugas yang diberikan pendidik 61%, rindu teman
karna kalau dirumah belum tentu ada teman bicara yang seumuran, 26%
membutuhkan dukungan guru misalnya kurang mengertinya tugas yang diberikan
pengajar jadi pengerjaan tugas terlambat tidak sesuai deadline.
62% membutuhkan dukungan kuota internet untuk masalah tersebut sudah
terpecahkaan seperti yang sudah dijelaskan dalam data yang terletak di atas untuk
kuota pemerintah memberi kebijakan berupa program bantuan kuota untuk
pembelajaran tapi yang jadi masalah meskipun ada bantuan data tapi dalam kualitas
jaringan masih banyak yang berlum terpecahkan.

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan data diatas, saya simpulkan bahwa simpulkan bahwa kualitas


pelayanan di bidang pendidikan dimasa pandemi, sejauh ini justru lebih banyak
mengalami penurunan dibanding dengan sebelum pandemi karena di pengaruhi oleh
banyaknya masalah-masalah seperti masalah sinyal, kuota dan masalah keuangan
untuk membeli kebutuhan pembelajarannnsemasa corona seperti pembelian data dll.
Karna hal itu pula menyebabkan kualitas pesertadidik dipertaruhkan terutama yang
akan masuk perguruan tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga pendidik untuk
bisa memberi pelayanan terbaik di era pandemi seperti yang terjadi saat ini. Yang
setiap langkah yang diambil teangga pengajar akan sangat berpengaruh bagi kualitas
peserta didiknya, tantangan lainnya tenaga pendidik ditantantang untuk bisa membuat
para peserta didik suupaya bersemangat dalam pembelajaran jarak jauh seperti saat
ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kajianpustaka.com/2019/10/kualitas-pelayanan-publik.html?m=1
https://amp-kompas-
com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/sains/read/2020/03/12/08
3129823/who-resmi-sebut-virus-corona-covid-19-sebagai-pandemi-
global?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA
%3D%3D#aoh=16084701978555&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.kompas.com%2Fsains%2Fread
%2F2020%2F03%2F12%2F083129823%2Fwho-resmi-sebut-virus-corona-covid-
19-sebagai-pandemi-global

Ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id

https://www.kajianpustaka.com/2013/01/pelayanan-publik.html?m=1

https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--pentingnya-standar-pelayanan-publik

https://www.kajianpustaka.com/2019/10/kualitas-pelayanan-publik.html?m=1

https://metro-tempo-
co.cdn.ampproject.org/v/s/metro.tempo.co/amp/1391861/dampak-negatif-dan-
positif-pembelajaran-jarak-jauh-selama-pandemi-covid-19?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16087314585882&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fmetro.tempo.co%2Fread%2F1391861%2Fdampak-negatif-dan-positif-
pembelajaran-jarak-jauh-selama-pandemi-covid-19

https://lpmpkaltara.kemdikbud.go.id/2020/09/04/kebijakan-kemendikbud-di-masa-
pandemi/

https://kabar-priangan.com/dampak-pandemi-covid-19-terhadap-dunia-pendidikan/?
amp=1

http://unissula.ac.id/c24-berita-unissula/dampak-pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-
bagi-pendidikan-karakter/

https://text-id.123dok.com/document/7qvjg6g1q-satuan-pendidikan-tipe-tipe-
pendidikan.html

https://disdikpora.bulelengkab.go.id/artikel/unsur-unsur-pendidikan-46

15
https://m.mediaindonesia.com/humaniora/321039/dampak-pandemi-kualitas-pendidikan-
alami-penurunan

16

Anda mungkin juga menyukai