Kelompok XV
Tim Penyusun
BANJARMASIN
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyusun dan menyajikan makalah dengan judul “Profesional Peduli Fasilitas
Publik” dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu
Sosial Budaya dalam makalah ini membahas tentang apakah yang dimaksud
dengan peduli fasilitas publik, apa saja contoh-contohnya. Penyusunan makalah
ini telah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan dari berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam pembuatan makalah ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
ii
2.4.1 Konsep Perumahan................................................................................11
iii
2.6.12 Jual Beli Kaveling Tanah Matang.......................................................23
3.1 Kesimpulan...................................................................................................25
3.2 Saran.............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Segala yang berupa benda, bangunan, atau pun uang yang dapat
mempermudah serta memperlancar pekerjaan, plaksanaan atau usaha untuk
mencapai suatu tujuan dapat disebut sebagai fasilitas. Contohnya fasilitas
sekolah yang berarti sgala sesuatu yang mempermudah dan memperlancar
terlaksananya kegiatan sekolah demi tercapainya proses belajar mengajar yang
baik. Contohya, Gedung sekolah, meja, kursi, papan tulis, dan lain-lain.
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah:
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat tujuan masalah sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hukum Dan Legalitas
c) Setiap orang
d) Suatu masyarakat
e) Suatu negara
3
f) Sanksi
Sanksi tegas bagi pelanggarnya yang berupa sanksi pidana, sanksi perdata,
dana tau sanksi administrative.
g) Mewujudkan tujuan masyarakat atau negara
Yaitu mewujudkan keadilan, kebenaran, ketertiban, keamanan, dan
kesejahteraan bersama, serta menghargai hak asasi manusia.
Aspek legal, yaitu sudut pandang, tinjauan, atau kajian dari segi hukum.
Hukum yang dikaji adalah hukum yang berlaku dalam konteks. Penyediaan
fasilitas public hukum yang berlaku dimaksud meliputi :
a) Perundangan-undangan (tertulis)
b) Kebiasaan, adat istiadat (tidak tertulis)
c) Perjanjian lisan atau tertulis (kontrak)
d) Putusan pengadilan (yurisprudensi)
e) Konvensi atau perjanjian internasional.
4
d) Menyusun feasibility study dilanjutkan dengan melaksanakan isi kontrak
kerja pembangunan
Berdasar pada konsep penyediaan fasilitas public yang dikemukakan di atas, ada
dua tipe penyediaan fasilitas publick yaitu :
5
2.2.4 Kriteria penyediaan Fasilitas Publik
Sesuai dengan tujuan penyediaannya, sarana fasilitas publi yang perlu
disediakan atau dibangun adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Lokasi
Yaitu lingkungan di tempat yang ramai penghuni atau pengunjung yang
memerlukan kemudahan dan kenikmatan.
b) Keamanan
Yaitu masyarakat yang memanfaatkannya merasa aman, dilindungi dan
terhindar dari bahaya, serta cepat mencapai tujuan.
c) Fungsi
Yaitu penyediaanya berfungsi efektif dan harus dibuat dari bahan yang
tidak mudah rusak atau tahan lama.
d) Pengoperasian
Pengoperasiannya mudah, sederhana, praktis, aman, dan dapat memuaskan
setiap orang.
e) Syarat teknis
Yaitu bahan atau kualitas pembuatannya harus memenuhi standar mutu
bagi setiap jenis dan bentuk sarana fasilitas publik.
Penyediaan sarana fasilitas publik ada yang bersifat cuma-cuma dan ada
yang bersifat komersial. Penyediaan sarana fasilitas publik cuma-cuma merupakan
bentuk pelayanan gratis yang disediakan oleh fasilitator publik sebagai promosi.
Antara lain, mengangkat barang tamu, mnyugukan minuman, sarapan, mndi
dikolam renang dan lain sebagainya.
6
Penyedia fasilitas public secara komersial merupkan bentuk playanan
dengan bayaran berdasar pada tarif yang telah ditentukan oleh fasilitator publik,
misalnya, pijat refleksi, ruang siding dengan pelayanan professional media
operator dan lain-lain.
a) Wilayah pemerintahan
b) Daerah pemerintahan
c) Infrastruktur
d) Kompleks rumah sakit
e) Kampus perguruan tinggi
f) Menara komunikasi (pemancar TV, radio, telpon)
Masyarakat yang terikat dengan prasarana dan sarana fasilitas public pada
umumnya adalah mereka yang berstatus atau berfungsi sebagai :
Sekelompok orang tersebut dapat berasal dari daerah setempat (local), dari
daerah lain dalam negara yang sama (nasional), atau dari mancanegara
(internasional). Jika dari mancanegara akan terjadi perbedaan warga negara,
bahasa, budaya, system hukum, dan mata uang. Dalam hal ini, akan muncul
sarana fasilitas public sumber lapangan kerja professional bidang jasa antara lain :
7
a) Pemandu wisata (guide)
b) Pertunjukan hiburan (entertainer)
c) Penerjemah (translator)
d) Konsultan hukum (lawyer)
e) Penukaran valuta asing (money charger)
8
f) infrastruktur telekomunikasi informasi
Meliputi jaringan telepon jaringan pemancar radio dan jaringan pemancar
TV.
g) Infrastruktur pembuangan air
Meliputi jaringan pembuangan air limbah, jaringan pembuangan air banjir.
h) Kompleks kesehatan
Meliputi perkantoran, perumahan tenaga medis, ruang perawatan medis,
laboratorium, unit gawat darurat, apotek, infrastruktur rumah sakit, tempat
parkir, dan fasilitas lainnya
i) Kampus perguruan tinggi
Meliputi perkantoran, ruang kuliah, laboratorium, perumahan dosen,
asrama mahasiswa, restoran, tempat parkir, dan fasilitas lainnya
9
2.3.3 Bentuk dan Sifat Fasilitas Publik
Menurut bentunya, fasilitas publik dapat diklasifikasikan menjadi seperti
berikut:
10
d) fasilitas berwujud
adalah benda bergerak yang dapat dilihat, dipegang atau dimanfaatkan olh
pihak lain dengan pembayaran, seperti bus kota, atau secara cuma-cuma
seperti lift, escalator yang melekat pada fasilitas public tidak bergerak.
11
Perumahan adalah sekelompok rumah yang berfungsi sebagai:
12
c) golongan masyarakat yang kuat secara keebersamaan dan kekeluargaan
membantu golongan masyarakat yang lemah dan mencegah terjadinya
lingkungan permukiman yang eksklusif.
d) pembangunan bertumpu pada prakarsa, swadaya, dan peran masyarakat
yang percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri.
e) hasil pembangunan perumahan dapat dijangkau oleh masyarakat yang
berpenghsilan rendah.
f) pembangunan perumahan harus menunjang pembangunan berkelanjutan
bagi peningkatan kesejahteraan baik generasi sekarangmaupun generasi
yang akan datang.
lingkungan.
13
2.4.5 Persyaratan Pembangunan Rumah Layak
Untuk mewujudkan rumah layak dalam lingkungan yang sehat, aman
serasi, dan teratur, pembangunan rumah atau perumahan wajib mengikuti
persyaratan teknis, yang meliputi persyaratan ekologis, ppersyaratan
administrative, melakukan pemantauan, dan pngelolaan lingkungan.
14
a) Perumahan transmigrasi;
b) Permukiman kembali korban bencana;
c) Permukiman yang terpencar-pencar;
d) Pembangunan rumah dinas;
e) Asrama haji untuk keagamaan; dan
f) Orang lanjut usia, yatim piatu, dan karyawan oleh badan sosial.
Pemilikan rumah dapat beralih dan dialihkan dengan cara pewarisan atau
pemindahan hak lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pemindahan pemilikan rumah tersebut dilakukan dengan akta otentik yang dibuat
dimuka Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).
15
2.4.9 Peran Serta Masyarakat dan Pembinaan
Setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dan
seluas-luasnya untuk berperan serta dalam pembangunan perumahan. Hak dan
kesempatan tersebut meliputi kegiatan dalam proses pemugaran, perbaikan,
peremajaan, dan pembangunan perumahan. Agar masyarakat bersedia dan mampu
berperan serta dalam kegiatan tersebut, pemerintah menyelenggarakan
penyuluhan dan pembimbingan, Pendidikan serta pelatihan yang sesuai dengan
kemampuan masyarakat.
Pmbangunan rumah susun berdasar pada asas kesejahteraan umum, keadilan dan
pemerataan, serta keserasian dan keseimbangan dalam perikehidupan.
Pembangunan rumah susun bertujuan untuk:
16
b) Meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah didaerah perkotaan;
memperhatikan kelestarian sumber daya alam; serta meciptakan
lingkungan pemukiman yang lengkap, serasi dan seimbang.
c) Memenuhi kebutuhan untuk kepentingan lain yang berguna bagi
kehidupan masyarakat dengan tetap mengutamakan butir a.
a) Salinan buku tanah dan surat ukur atas hak tanah bersama.
b) Gambar denah tingkat rumah susun yang bersangkutan, yang menunjukan
satuan rumah susun yang dimiliki.
c) Pertelan mengenai besarnya bagian hak atas bagian bersama, bersama-
sama, dan tanah bersama yang bersangkutan. Kesemuanya merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan.
Hak milik atas satuan rumah susundapat beralih dengan cara pewarisan atau
dengan cara pemindahan hak sesuai dengan ketentuan hkum yang berlaku.
17
2.5.4 Penyediaan Fasilitas Publik
Penyediaan atau pengadaan fasilitas publik biasanya ditentukan dalam
kontrak kerja proyek. Di samping undang-undang dan kontrak kerja, juga tidak
kalah pentingnya adalah kebiasaan yang berlaku dalam dan dipatuhi oleh
masyarakat, yang sifatnya selalu tidak tertulis.
Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung dan budi daya.
Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia
dan sumber daya buatan.
18
2.6.2 Satuan Lingkungan Permukiman
Satuan lingkungan permukiman adalah perumahan dalam berbagai bentuk
dan ukuran; dengan penataan tanah dan ruang yang terencana dan teratur;
prasarana dan sarana lingkungan yang terstruktur; mempunyai luas wilayah dan
jumlah penuduk tertentu; serta dilengkapi dengan sitem prasarana, sarana
lingkungan dan tempat kerja terbatas, yang memungkinkan pelayanan dan
pengelolaan yang optimal.
Sarana lingkungan adalah adalah kelengkapaan dasar fisik lingkungan
yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfingsi sebagaimana
mestinya. Kelengkapan dasar yang utama bagi berfungsinya suatu lingkungan
permukiman adalah:
a) jaringan jalan untuk mobilitas manusia dan angkutan barang, mencegah
perambatan kebakaran, serta untuk menciptakan ruang dan bangunan yang
teratur.
b) jaringan saluran pembuangan air limbah dan tempat pembuangan sampah
untuk kesehatan lingkungan.
c) jaringan saluran air hujan untuk penyaluran (drainase dan pencegahan
banjir setempat.
Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk
mendengarkan dan mengembangkan kehidupan ekonomi, social, dan budaya.
19
2.6.4 Lingkungan Siap Bangun
Lingkungan siap bangun merupakan sebidang tanah yang merupakan
bagian dari Kawasan siap bangun ataupun berdiri sendiri yang telah dipersiapkan
dan dilengkapi dengan prasarana lingkungan. Selain itu, juga sesuai dengan
persyaratan pembakuan tta lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan
pelayanan lingkungan untuk membangun kaveling tanah matang.
20
Pembangunan Kawasan permukiman seperti dimaksud diatas bertujuan untuk:
21
2.6.9 Pengelolaan Kawasan Siap Bangun
Pengelolaan kawasan siap bangun yang dilakukan oleh pemerintah dan
dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan pada hakikatnya mengubah
fungsi dan nilai tanah sehingga menyebabkan harga tanah yang tinggi diluar
kemampuan masyarakat bepenghasilan rendah.
22
2.6.11 Kewajiban Badan Usaha Bidang Pembangunan
Dalam membangun lingkungan siap bangun, selain memenuhi
ketentuan pasal 7 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992, badan usaha
bidang pembngunan wajib:
23
2.6.14 Permukiman Kumuh dan Peremajaan
Pemerintah daerah dapat menetapkan suatu lingkungan permukiman
sebagai permukiman kumuh yang tidak layak huni karena tidak memenuhi
persyaratan keamanan, ksehatan, kenyamanan dan keandalan pembangunan.
Permukiman kumuh adalah permukiman yang memiliki kriteria berikut:
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan diatas adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari
pembahasan makalah di adalah:
25
g) Fasilitas publik dan pemukiman anata lan: konsep pemukiman, satuan
lingkungan pemukiman, Kawasan siap bangun, lingkungan siap bangun,
konsolidasi tanah permukiman, pembangunan Kawasan pemukiman,
sistem jaringan jalan, pernyaratan pembangunan Kawasan permukiman,
pengelolaan kawasan siap bangun, konsolidasi tanah, kewajiban badan
usaha dan bidang pembangunan, jual beli kaveling tanah matang,
peningkatan kualitas permukiman, permukiman kumuh dan peremajaan,
dan peran serta masyarakat.
3.2 Saran
Menyadari bahwa kami penyusun masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih fokus dan detail, dalam menjelaskan tentang makalah
di atas dengan sumber-sumbar yang lebih banyak.
26
DAFTAR PUSTAKA