Kebun Percobaan (KP) merupakan sumber daya yang sangat penting bagi pelaksanaan

kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian, keragaan kebun percobaan secara umum
merupakan cerminan kinerja Badan Litbang Pertanian. Oleh karena itu, pengelolaan kebun
percobaan selalu mempertimbangkan optimalisasi penggunaan dan pemanfaatannya untuk
mendukung keberhasilan program Kementrian Pertanian.
Badan Litbang Pertanian saat ini memiliki 121 kebun percobaan yang tersebar
diseluruh nusantara, 7 kebun diantaranya berada dibawah Balai Penelitian Tanaman Rempah
dan Obat (Balittro). Dengan kondisi agro ekosistem yang berbeda antara satu sama lain dari
mulai dataran rendah sampai dataran tinggi.
Kebun Percobaan (KP) merupakan bentuk aset di Badan Litbang berupa sebidang tanah
yang berada pada agro ekosistem tertentu yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dan mempunyai fungsi utama yaitu untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
penelitian dan pengembangan inovasi teknologi pada skala lapangan. Adanya keragaman
sifat tanah, iklim dan topografi pada suatu kebun percobaan menyebabkan penggunaan dan
pemanfaatan lahan satu sama lain pasti berbeda pula.
Secara umum fungsi utama kebun percobaan menurut Pedoman Pengelolaan KP
Lingkup Badan Litbang (2011) digunakan untuk :
1) Kegiatan penelitian dan pengkajian (litkaji)
2) Konservasi ex-situ Sumber Daya Genetik (SDG),
3) Unit Produksi Benih Sumber (UPBS),
4) Show window inovasi teknologi
Bila fungsi utama kebun percobaan telah terlaksana dan masih terdsedia lahan dan
sarananya, maka dapat dilakukan fungsi penunjang yakni sebagai :
1) Kebun produksi dan model agribisnis
2) Pendukung difersifikasi dan ketahanan pangan
3) Bimbingan teknis
4) Lokasi Agrowidya wisata.
Selebihnya KP dapat dimanfaatkan sebagai kebun produksi pendukung ketahanan
pangan setempat, sehingga dengan demikian kebun percobaan sangat berperan strategis
untuk sarana pelaksanaan tugas dan fungsi UPT dalam wahana untuk menghasilkan
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).