Anda di halaman 1dari 15

Serat Acitya – Jurnal Ilmiah

UNTAG Semarang

Pemanfaatan Sistem Merit pada Pengembangan


Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
(Studi Kasus pada PT Murba Jaya Abadi Semarang)
Jaluanto. SPT, SE, MCom
email: bestjalu@gmail.com
Nerile Hirda Yuhanni, SE
email: nerile02@gmail.com
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

ABSTRAKSI

Kinerja karyawan berpengaruh terhadap jalannya sebuah perusahaan karena dengan produktivitas
karyawan yang semakin baik berdampak pada perkembangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis dan mengetahui sistem informasi akuntansi penggajian yang sudah diterapkan di PT Murba
Jaya Abadi Semarang dan untuk merancang konsep sistem informasi penggajian dengan sistem merit dalam
proses perhitungan gaji di PT Murba Jaya Abadi Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan objek penelitian PT Murba Jaya Abadi Semarang. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Alat analisis yang digunakan adalah diagramatik dan
tahapan perancangan sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian ini adalah perusahaan awalnya masih
menggunakan sistem standar dalam menentukan nilai gaji kemudian perancangan penerapan sistem merit
dalam perhitungan gaji. Sistem merit dilakukan dengan mengisi form penilaian dan menentukan bobot
kinerja. Hasil dari bobot kinerja menentukan merit increase yang diperoleh karyawan. Jika kinerja
karyawan memenuhi persyaratan maka gaji yang diperoleh akan lebih tinggi. Hal ini dapat memotivasi
karyawan untuk lebih meningkatkan prestasi kerja setiap bulannya. Agenda penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan sistem informasi akuntansi atas siklus penggajian meliputi sistem informasi akuntansi
penggajian yang berdasarkan sistem merit yang ditinjau atau dianalisis dari efektifitas & efisiensi dalam
penerapannya dan ditinjau dari pengendalian internal perusahaan atau sistem pengendalian manajemen.
Kata kunci: sistem informasi akuntansi, sistem penggajian, sistem merit, catatan akuntansi, efektivitas,
efisiensi

ABSTRACT
Employee performance affects the way a company employee productivity due to better impact on the
development of the company. This study is to analyze and determine payroll accounting information system
that has been implemented in PT Murba Jaya Abadi Semarang and to redesign concepts payroll information
system with the merit system in the process of calculating salary PT Jaya Abadi Murba Semarang. This study
used a qualitative approach to the object of research PT Murba Jaya Abadi Semarang. Data collection method
used is the documentation and interviews. The analysis tool used is a diagrammatic and accounting
information system design stage. The results of this study are the company initially still use the standard
system in determining the value of salary, then design the application of the merit system in the salary
calculation. Merit system is done by filling out the form assessment and determine the weight of performance.
Results from the weight of the performance is to determine the employee’s merit increase. If the employee's
performance meets the requirements of the salary earned will be higher. It can motivate employees to further
improve the performance of each month. Subsequent research agenda related to accounting information
system on the payroll cycle includes payroll accounting information system based on the merit system are
reviewed and analyzed the effectiveness and efficiency in implementation and in terms of internal control or
management control system.
Keywords: accounting information system, payroll system, merit system, the accounting records,
effectiveness, efficiency.

15
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

1. Pendahuluan sistem merit dalam proses


perhitungan gaji di PT Murba Jaya
1.1. Latar Belakang Abadi Semarang.
Kualitas sumber daya manusia
akan sangat mempengaruhi 2. Kajian Teori
kesuksesan suatu perusahaan.
Karyawan yang berkualitas dan 2.1. Pengertian Sistem, Sistem
dedikasi tinggi terhadap Informasi dan Sistem
perusahaan sangat membantu Informasi Akuntansi
dalam perkembangan perusahaan Pengertian Sistem
melalui kinerjanya. Oleh karena Berikut ini adalah pengertian
itu setiap perusahaan wajib sistem menurut beberapa ahli :
memberikan imbalan atas kinerja 1. Nugroho (2001), sistem adalah
karyawannya atau sering disebut sesuatu yang memiliki bagian
dengan gaji. – bagian yang saling
Gaji adalah upah yang diberikan berinteraksi untuk mencapai
sebuah perusahaan atas kerja atau tujuan tertentu melalui tiga
usaha yang dilakukan oleh tahapan yaitu : input, proses
karyawan atau pegawainya. dan output.
Dalam perhitungan gaji yang akan 2. Hall (2007), sistem adalah
diterima setiap karyawan kelompok dari dua atau lebih
perusahaan harus membuat komponen atau subsistem yang
perincian yang detil mengenai saling berhubungan yang
jabatan, waktu bekerja, dan berfungsi dengan tujuan yang
jenjang pendidikan. Oleh sebab itu sama.
akan muncul banyak dokumen 3. Hanif (2007), sistem dapat
maupun data yang harus diolah diartikan sebagai suatu
oleh bagian penggajian untuk kumpulan atau himpunan dari
memproses perhitungan gaji unsur atau variabel – variabel
sehingga dibutuhkan sistem yang saling terorganisasi,
informasi akuntansi dalam siklus saling berinteraksi, dan saling
penggajian agar dapat dikelola bergantung sama lain.
dengan baik. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Hall
1.2. Perumusan Masalah (2007) yaitu serangkaian prosedur
Dari latar belakang penelitian formal dimana data dikumpulkan,
diatas, perumusan masalah dalam diproses menjadi informasi dan
penelitian ini adalah bagaimana didistribusikan ke para pengguna.
sistem informasi akuntansi Menurut Eddy (2005), semua
penggajian yang diterapkan di PT organisasi pasti memiliki sistem
Murba Jaya Abadi Semarang dan informasi. Sistem informasi ini
bagaimana perancangan konsep adalah entity (kesatuan) formal
sistem informasi akuntansi yang terdiri dari berbagai
penggajian dengan sistem merit sumberdaya fisik maupun logika.
dalam proses perhitungan gaji. Dari organisasi ke organisasi,
1.3. Tujuan Penelitian sumberdaya – sumberdaya ini
Tujuan dari penelitian ini adalah disusun dan distrukturkan dengan
untuk menganalisis dan beberapa cara yang berlainan
mengetahui sistem informasi karena organisasi dan sistem
akuntansi penggajian yang informasi merupakan sumberdaya-
diterapkan di PT Murba Jaya sumberdaya yang bersifat dinamis.
Abadi Semarang dan untuk Pengertian Sistem Informasi
merancang konsep sistem Akuntansi
informasi penggajian dengan Menurut Gondodiyoto dalam
Magdalena (2012), sistem

16
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

informasi akuntansi merupakan Sistem merit merupakan sistem


struktur yang menyatu dalam penggajian yang rasional dan
suatu entitas, yang menggunakan berorientasi pada penciptaan
sumber daya fisik dan komponen adanya rasa keadilan sehingga
lain, untuk merubah data penghasilan yang diberikan
transaksi keuangan atau kepada karyawan akan dikaitkan
akuntansi menjadi informasi dengan kinerja karyawan tersebut
akuntansi dengan tujuan untuk secara individu. Tujuan penerapan
memenuhi kebutuhan informasi sistem ini adalah untuk
bagi para pengguna atau menciptakan lingkungan kerja
pemakainya (user). yang adil, kompetitif, seimbangan
Sedangkan sistem informasi dengan lingkungan, guna
akuntansi menurut Bodnar dan meningkatkan produktivitas kerja
Hopwood (2003) adalah karyawan serta akan
kumpulan sumber daya, seperti merefleksikan pada peningkatan
manusia dan peralatan, yang kinerja perusahaan. Dengan
dirancang untuk mengubah data demikian, kompensasi yang
keuangan dan data lainnya diberikan kepada karyawan akan
menjadi informasi. Informasi ini dihitung berdasarkan perkalian
dikomunikasikan kepada dari hasil penilaian kinerja setiap
berbagai pihak pengambilan karyawan. Hasil penilaian tersebut
keputusan. Sistem informasi akan mencerminkan penghargaan
akuntansi mewujudkan atau penalti atas kinerja karyawan
perubahan ini, baik secara yang bersangkutan. (Veithzal,
manual ataupun dengan bantuan 2005)
komputer. Menurut Muhamad Ali, dalam
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitiannya yang dilakukan di
bahwa sistem informasi akuntansi Sektor Publik Malaysia,
adalah sistem informasi yang perhitungan penggajian
mengubah data keuangan menjadi berdasarkan sistem merit
informasi yang dibutuhkan oleh memerlukan beberapa persyaratan
suatu perusahaan guna membantu karena sistem ini ibarat
kegiatan operasi sehari- hari dan menggunakan uang sebagai
untuk mendukung pengambilan pendorong utama untuk
keputusan manajemen suatu meningkatkan motivasi karyawan.
perusahaan. Syarat – syarat yang diperlukan
untuk menerapkan sistem merit
2.2. Pengertian Sistem Merit adalah sebagai berikut :
Kata merit berasal dari bahasa a. Pengaruh kenaikan gaji bagi
Inggris yang memiliki arti jasa, karyawan
manfaat dan prestasi atau dapat b. Keinginan karyawan untuk
diartikan juga hal-hal yang patut meningkatkan prestasi
dihargai. Sedangkan sistem dapat c. Pengetahuan dan pemahaman
diartikan sebagai gabungan dari karyawan
beberapa faktor yang terkait satu d. Kebenaran alat pengukuran prestasi
sama lain, jika salah satu faktor kerja
berubah akan mempengaruhi e. Jumlah kenaikan gaji yang
perubahan pada faktor terkait ditawarkan
lainnya. Sehingga secara f. Penetapan tujuan yang jelas
sederhana konsep dari merit g. Dorongan untuk memperbaiki dan
sistem ini merupakan sistem meningkatkan prestasi
pembayaran yang mengkaitkan h. Ketepatan penilaian prestasi
imbalan ( reward ) dengan prestasi Penilaian prestasi kerja karyawan
kerja karyawan. (Handoyo, 2005) merupakan syarat mutlak yang harus

17
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

dilakukan agar dalam penerapan merit sistem Proses perhitungan gaji diawali dengan
dapat berjalan dengan baik. Kriteria – kriteria melakukan input data jam kerja dari buku
umum yang digunakan dalam penilaian presensi manual dilanjutkan dengan
kinerja karyawan (Seminar Nasional pengelompokan data gaji berdasarkan
Teknik Industri (Handoyo, 2005) adalah jabatan dan waktu kerja. Jabatan untuk
sebagai berikut : setiap karyawan dan waktu kerja untuk
1. Pengetahuan dan Ketrampilan karyawan bulanan, karyawan mingguan,
Menilai aspek – aspek yang berkaitan dan karyawan borongan. Dokumen lain
dengan karakteristik pekerja dan yang diperlukan adalah form penilaian
pelaksanaan dari pekerja atau tugas – kinerja dari pengawas maupun direktur
tugas yang dikerjakan oleh karyawan. yang menjelaskan tentang kinerja karyawan
Adapun sub kriteria dalam pengetahuan tersebut selama sebulan. Kemudian
dan ketrampilan adalah pendidikan, dilanjutkan dengan perhitungan gaji dengan
pengalaman kerja, ketrampilan kerja, sistem merit. Sistem merit dilakukan
kreativitas, inisiaatif, kerjasama, disiplin. berdasarkan hasil evaluasi kinerja karyawan
2. Tanggung Jawab dimana setiap pengawas maupun direktur
Menilai pertanggung jawaban karyawan langsung memberikan penilaian dengan
atas pelaksanaan pekerja yang dilakukan mengisi form penilaian. Sehingga gaji yang
sesuai dengan tugas – tugas yang didapat sesuai dengan kinerja karyawan.
dikerjakan. Jika kinerja bagus maka akan mendapatkan
3. Usaha atau Kegiatan kenaikan gaji, begitu juga sebaliknya. Jika
Menilai segala kegiatan atau usaha baik proses perhitungan penggajian dengan
itu secara mental atau kemampuan sistem merit ini berjalan dengan baik akan
intelektual (berfikir dan menggunakan berpengaruh juga terhadap sistem informasi
daya nalar, pertimbangan, kesabaran dan penggajian dimana hasil analisis bisa
pengertian) maupun secara fisik dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
pekerjaan yang menuntut gerakan tubuh. dan referensi pihak manajemen untuk
4. Kondisi Kerja melakukan evaluasi terhadap perkembangan
Menilai lingkungan atau kondisi fisik perusahaan.
suatu pekerjaan harus dilaksanakan.
5. Hasil Kerja
Menilai hasil kerja baik itu secara 3. Metode Penelitian
kuantitas maupun kualitas hasil kerja.
3.1. Rancangan Penelitian

2.3. Kerangka Pemikiran


Teoritis

Penelitian ini dimulai dengan


mengumpulkan data melalui wawancara
dan melakukan dokumentasi terhadap data
PT Murba Jaya Abadi Semarang. Kemudian

18
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

menganalisis data menggunakan data kuantitatif), sehingga teknik


pendekatan kualitatif. analisis data yang digunakan belum
ada pola yang jelas. Oleh karena itu
Menurut Sugiyono (2010), metode sering mengalami kesulitan dalam
penelitian kualitatif adalah metode melakukan analisis. Analisis data
penelitian yang berlandaskan pada filsafat dalam penelitian kualitatif dilakukan
postpositivisme, digunakan untuk meneliti sejak sebelum memasuki lapangan,
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai selama di lapangan, dan setelah selesai
lawannya adalah eksperimen) dimana di lapangan.
peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan 3.5. Implementasi Model
secara purposive dan snowball, teknik Sistem penggajian yang diterapkan
pengumpulan dengan triangulasi pada PT Murba Jaya Abadi
(gabungan), analisis data bersifat menggunakan sistem perpaduan
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian komputer dan manual. Pemakaian
kualitatif lebih menekankan makna dari komputer sendiri memang sudah
generalisasi. dilakukan tetapi hanya sebatas untuk
pembuatan laporan keuangan
3.2. Objek Penelitian menggunakan Microsoft Excel. Proses
presensi sampai tahap pembayaran gaji
Dalam penelitian ini, objek sebagian besar masih manual. Adapun
penelitian diambil di PT Murba Jaya prosedur – prosedur dari proses kerja
Abadi, Jalan Mendut VIII No. 5 dalam sistem saat ini yang sesuai
Semarang. dengan pembatasan masalah adalah
3.3. Metode Pengumpulan Data sebagai berikut :
Metode pengumpulan data yang 1. Karyawan mengisi buku presensi
digunakan adalah dokumentasi dan setiap hari dan mengisi buku
wawancara. Dokumentasi dilakukan lembur jika ada lembur. Buku
dengan cara mengumpulkan data atau presensi dan buku lembur ada tiga
dokumen terkait penelitian dan jenis, yaitu untuk karyawan
wawancara dilakukan dengan bulanan, karyawan mingguan, dan
memberikan pertanyaan–pertanyaan karyawan borongan.
kepada bagian personalia dan bagian
keuangan. 2. Bagian personalia menginput data
presensi dan data lembur ke dalam
3.4. Teknik Analisis komputer menggunakan Microsoft
Excel. Selain itu personalia harus
Penelitian ini menggunakan konfirmasi ke pengawas jika ada
pendekatan kualitatif dan Alat analisis karyawan lembur. Setelah diproses
yang digunakan adalah diagramatik bagian personalia akan
dan tahapan perancangan sistem mengeluarkan Rekap Data Presensi
informasi akuntansi, meliputi proses (RDA) dan Rekap Data Lembur
bisnis, pemisahan tugas, supervisi, (RDL).
catatan akuntansi dan verifikasi
independen. 3. RDA dan RDL kemudian
diserahkan ke bagian penggajian
Menurut Sugiyono (2010), dalam untuk diproses. Bagian penggajian
penelitian kualitatif, data diperoleh dari ini adalah bagian administrasi.
berbagai sumber, dengan Bagian penggajian menyortir RDA
menggunakan teknik pengumpulan dan RDL ke dalam aplikasi
data yang bermacam-macam penggajian dengan Microsoft Excel.
(triangulasi), dan dilakukan secara
terus menerus tersebut, mengakibatkan 4. Setelah perhitungan gaji diproses,
variasi data tinggi sekali. Data yang bagian penggajian akan
diperoleh pada umumnya adalah data mengeluarkan Rekap Daftar Gaji
kualitatif (walaupun tidak menolak (RDG) yang kemudian diserahkan

19
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

ke bagian keuangan supaya bisa Rekap data presensi (RDP)


dikeluarkan Cek Gaji Karyawan kemudian diteruskan ke bagian
(CGK) dan Slip Gaji Karyawan penggajian. Selain itu bagian
(SGK). personalia juga menerima komplain
penilaian dari karyawan.
5. CGK diserahkan ke bagian
2. Bagian penggajian memproses
bendahara dan bendahara
informasi ini, membuat daftar gaji
memproses pembayarannya. Bagian
(DG) dan membuat rekap daftar
bendahara dalam hal ini dilakukan
gaji (RDG). Kemudian bagian
oleh direksi langsung. Bendahara
penggajian juga membuat surat
membuat Formulir Persetujuan
pernyataan gaji (SPG) yang
CGK yang kemudian diserahkan ke
menyatakan jumlah gaji karyawan
Direktur Utama untuk disetujui.
tersebut beserta potongan –
6. Setelah formulir Persetujuan CGK potongan gaji.
disetujui bendahara melakukan 3. Bagian penggajian juga membuat
pengambilan uang tunai ke bank. kartu penghasilan karyawan (KPK)
Dan mencetak SGK yang isinya berupa catatan mengenai
sebelumnya sudah dibuat oleh penghasilan dan berbagai potongan
bagian keuangan. gaji yang diterima oleh karyawan.
7. Uang tunai dimasukkan ke dalam 4. Bagian keuangan membuat bukti
amplop gaji disertai slip gaji dan kas keluar berdasarkan jumlah total
diserahkan kepada karyawan saat RDG, kemudian dicatat juga di
tanggal gajian. pengeluaran kas sejumlah bukti kas
keluar. Kemudian bagian keuangan
4. Hasil dan Pembahasan membuat cek dan slip gaji
4.1. Gambaran Umum karyawan.
Perusahaan 5. Bank menerima cek gaji,
PT Murba Jaya Abadi bergerak dibidang dilanjutkan proses pencairan, dan
usaha jasa, percetakan, pembangunan, kemudian melakukan proses
pengangkutan darat, perdagangan, dan transfer ke karyawan sesuai nomor
pengadaan barang. Saat ini jumlah rekening masing – masing.
karyawan PT Murba Jaya Abadi untuk
karyawan tetap berjumlah 17 (tujuh 2. Pemisahan Tugas
belas) orang. Ada juga karyawan Fungsi pencatatan presensi
borongan namun jumlahnya tidak bisa karyawan dan fungsi perhitungan
ditentukan karena hanya muncul pada gaji harus dipisahkan untuk
saat ada pekerjaan borongan saja. Untuk menjamin keandalan data presensi
karyawan tetap posisi tenaga teknis karyawan. Hal ini juga dapat
termasuk karyawan mingguan karena memudahkan fungsi perhitungan
digaji setiap satu minggu sekali. gaji supaya lebih maksimal agar
Sedangkan selain tenaga teknis termasuk tidak terjadi kesalahan perhitungan.
karyawan bulanan biasa yang menerima Jika informasi ini diproses juga oleh
gaji setiap satu bulan sekali. bagian penggajian waktu yang
dibutuhkan untuk proses
perhitungan gaji menjadi sangat
4.2. Analisis Sistem lama padahal proses perhitungan
Informasi Akuntansi gaji harus dibuat dengan akurat.
Penggajian Pada PT Murba Jaya Abadi proses
penggajian dilakukan oleh bagian
1. Prosedur Penggajian keuangan yang selain memproses
Tugas – tugas umum dari prosedur penggajian juga melakukan
penggajian adalah sebagai berikut : pekerjaan lain seperti membuat
1. Bagian personalia mencatat data tagihan atau invoice transaksi
presensi karyawan dan membuat piutang usaha. Sedangkan untuk
rekap data presensi karyawan.

20
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

pencatatan presensi dilakukan oleh penetapan bahwa daftar gaji


bagian administrasi yang membantu sudah bisa diproses dan bisa
pekerjaan personalia. dilanjutkan ke bagian
pengeluaran kas untuk
3. Supervisi
dibuatkan cek gaji.
Selain menggunakan kartu check
clock, harus disediakan pula buku 4. Catatan Akuntansi
daftar presensi manual yang Catatan akuntansi dalam proses
nantinya bisa dicocokkan juga penggajian meliputi dokumen –
dengan kartu check clock. Hal ini dokumen sebagai berikut :
untuk menghindari karyawan yang
1. Jurnal umum
akan berbuat curang pada saat
2. Buku besar pembantu yang
presensi. Bagian personalia akan
berisi catatan utang gaji dan
mengawasi proses presensi ini.
pengeluaran kas.
Bagian penggajian dikerjakan oleh
3. Buku rekening koran yang
bagian keuangan yang juga perlu
berisi rincian pendebetan biaya
disupervisi oleh atasannya langsung
gaji.
yaitu Direktur. Hal yang perlu
4. Kartu penghasilan
disupervisi adalah sebagai berikut :
karyawan, merupakan catatan
1. Perhitungan gaji apakah gaji
mengenai penghasilan dan
tersebut sudah sesuai dengan
potongan-potongan yang
tingkat jabatannya.
diterima karyawan.
2. Perusahaan sudah menetapkan
gaji pokok sesuai dengan 5. Verifikasi Independen
tingkat jabatan. Tingkat Berikut ini adalah verifikasi
Jabatan atau Grade tertinggi independen dalam sistem
adalah grade 2 dan yang penggajian di PT Murba Jaya Abadi
terendah adalah grade 1. Semarang yang meliputi :
Penetapan gaji pokok 1. Kartu pencatatan presensi dari
disesuaikan dengan tingkat bagian personalia harus
kesulitan pekerjaan. mendapat verifikasi dan tanda
3. Jumlah insentif atau uang tangan dari pengawas sebelum
lembur jika ada lembur, dan diserahkan ke bagian penggajian
berbagai potongannya. untuk diproses. Bagian
4. Dalam proses penentuan gaji pengawas adalah Direktur
akhir yang diterima karyawan, Utama dibantu Direktur.
hal – hal yang harus dicek 2. Verifikasi daftar gaji juga
adalah kesesuaian jumlah diperlukan sebelum dilakukan
insentif atau bonus, tambahan proses perhitungan gaji untuk
uang lembur jika ada lembur, menghindari kecurangan dalam
dan kesesuaian potongan pajak penambahan daftar karyawan ke
penghasilan. dalam daftar gaji.
5. Kebenaran data 3. Bagian keuangan memverifikasi
6. Kebenaran data sangat perlu keakuratan daftar gaji sebelum
disupervisi untuk menghindari membuat bukti kas keluar yang
jika terjadi salah input atau mentransfer dana ke akun dana
kesengajaan melakukan gaji.
kecurangan terhadap gaji 4. Bagian keuangan memverifikasi
misalkan membuat daftar gaji bukti kas keluar dan memeriksa
untuk karyawan yang sudah jurnal umum dan
resign atau sudah tidak bekerja membandingkan dengan jumlah
lagi di perusahaan. yang diposting dalam akun yang
7. Setelah daftar gaji dicek kepala bersangkutan di dalam buku
bagian keuangan (direktur) besar kas keluar dan buku besar
sudah bisa membuat surat gaji.

21
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Kenaikan gaji ditentukan oleh merit


4.3. Pengaplikasian increase tiap karyawan. Angka
Sistem Merit pencapaian didapat dari jumlah total hasil
Penentuan bobot prestasi kerja penilaian kinerja karyawan yang
ditetapkan oleh manajemen dilakukan oleh pengawas. Jika
perusahaan. Dibawah ini adalah pencapaian sangat memuaskan yaitu
tabel penentuan bobot prestasi kerja dengan angka antara 86 (delapan puluh
karyawan. enam) sampai dengan 100 (seratus) maka
karyawan memperoleh kenaikan gaji
sebesar 6% (enam persen), begitu
seterusnya sampai jika hasil pencapaian
di antara 1 (satu) sampai dengan 35 (tiga
puluh lima) maka performancenya
termasuk sangat tidak memuaskan
sehingga tidak mendapatkan kenaikan
gaji. Merit increase juga diinformasikan
kepada karyawan supaya karyawan tahu
dan paham mengenai jalannya sistem
Dalam tabel diatas telah ditentukan bobot merit ini.
masing – masing kriteria dalam penilaian Penilaian prestasi kerja dilakukan oleh
prestasi kerja. Kriteria pengetahuan dan pengawas dengan cara mengisi form
ketrampilan paling tinggi yaitu 45% penilaian prestasi kerja. Nilai diisi
(empat puluh lima persen) karena dengan angka yaitu mulai dari angka 1
menurut manajemen PT Murba Jaya (satu) sampai 100 (seratus). Dari angka
Abadi kriteria tersebut berperan paling tersebut kemudian dikalikan dengan
penting dalam penilaian ini. bobot penilaian prestasi kerja sehingga
Pengetahuan dan ketrampilan dinilai dari diperoleh angka pencapaian prestasi
pendidikan, pengalaman kerja, dan kerja. Total angka pencapaian prestasi
kreativitas. Tanggung jawab dinilai dari kerja tersebut nantinya yang akan
pertanggungjawaban karyawan dalam digunakan untuk menentukan merit
pelaksanaan pekerjaan. Kemudian untuk increase yang datanya telah dituangkan
usaha atau kegiatan dinilai dari di Tabel 2.
kemampuan mental dan berfikir Sebagai ilustrasi dibawah ini disajikan
karyawan dalam usaha dan kegiatannya contoh hasil penilaian prestasi kerja
dalam pekerjaan. Hasil kerja dinilai dari karyawan.
kualitas dan kuantitas hasil kerja
karyawan. Sedangkan untuk kondisi
kerja bobotnya paling rendah yaitu
sebesar 5% (lima persen) karena kondisi
kerja ini hanya sesuai dengan keadaan
dan lingkungan kerja pada saat itu
sehingga tidak bisa dijadikan patokan
pasti.
Berikut ini adalah tabel merit increase
berdasarkan hasil pencapaian:

Angka pencapaian diperoleh dari


perhitungan menggunakan aplikasi excel
dengan formula sebagai berikut :

22
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Perolehan Nilai Gaji setelah kenaikan


=C7*C17
=F3+(E3*F3)
Keterangan :
Cell C7 merupakan angka baris pertama Keterangan :
sebagai kolom “Nilai” Cell F3 merupakan angka baris pertama
Cell C17 merupakan angka baris pertama sebagai kolom “Gaji”
sebagai kolom “Bobot” di Tabel “Bobot Cell E3 merupakan angka baris pertama
Penilaian” sebagai kolom “Merit Increase”
Untuk angka pencapaian diperoleh dari
perkalian angka dikolom nilai dengan Perolehan Nilai Pph
prosentase bobot dikolom bobot (dalam
persen). Sedangkan angka dikolom nilai =G3*4%
dan tabel bobot penilaian sebelumnya
sudah diinput. Keterangan :
Berikut ini disajikan juga hasil Cell G3 merupakan angka baris pertama
pencapaian karyawan pada Gambar 4 sebagai kolom “Gaji setelah kenaikan”
dibawah ini. 4% merupakan prosentase pemotongan
Pph

Perolehan Gaji yang diterima

=G3-H3
Keterangan :
Cell G3 merupakan angka baris pertama
sebagai kolom “Gaji setelah kenaikan”
Cell H3 merupakan angka baris pertama
sebagai kolom “Pph”
Dari rumus diatas, gaji yang diterima
diperoleh dari nilai “gaji setelah
kenaikan” dikurangi nilai “pph”.

4.4. Hubungan Sistem Informasi


Gambar diatas menunjukkan rekap gaji Akuntansi Penggajian
karyawan setelah kenaikan. Sebelumnya
sudah dilakukan input dikolom pencapaian dengan Sistem Merit
dan input dikolom gaji (dalam rupiah). Merit
PT Murba Jaya Abadi Semarang selama
increase, angka dikolom gaji setelah
ini masih menggunakan proses
kenaikan (dalam rupiah), kolom pph (pajak
perhitungan gaji secara standar
penghasilan) dalam rupiah, dan kolom gaji
berdasarkan waktu kerja karyawan,
yang diterima (dalam rupiah), diperoleh dari
sehingga tidak ada perbedaan gaji antara
perhitungan menggunakan aplikasi excel
satu karyawan dengan karyawan lain.
dengan formula sebagai berikut :
Oleh karena itu prinsip keadilan
Perolehan Merit Increase penghasilan untuk karyawan belum
diterapkan di perusahaan ini. Dengan
=IF(AND(D3<=100,D3>=86),"6%",IF(AN sistem merit besar pendapatan gaji
seorang karyawan ditentukan dari prestasi
D(D3<=85,D3>=66),"5%",IF(AND(D3<=6 kerja karyawan tersebut selama satu
5,D3>=51),"4%",IF(AND(D3<=50,D3>=3 bulan. Jika prestasi baik maka pendapatan
6),3%,0%)))) akan semakin besar, begitu juga
Keterangan : sebaliknya jika prestasi kerja berkurang
Cell D3 merupakan angka baris pertama karyawan tidak akan mendapatkan
sebagai kolom “Pencapaian” kompensasi apapun.

23
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Sistem merit ini mencerminkan rasa keluar. Kemudian bagian keuangan


keadilan untuk karyawan yang membuat cek gaji. Untuk karyawan
mempunyai prestasi kerja yang baik. juga dibuatkan slip gaji karyawan.
Karyawan merasa pekerjaan mereka 8. Bank menerima cek gaji, proses
dihargai dengan balasan yang setimpal pencairan, dan kemudian melakukan
dengan jerih payah mereka dan loyalitas proses transfer ke karyawan sesuai
mereka terhadap perusahaan. nomor rekening masing – masing.
Berdasarkan data dan fakta yang telah
diuraikan pada sub bab 4.2 dan 4.3, maka
dapat diberikan rencana perbaikan Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian seperti
berikut :
1. Bagian personalia membuat daftar
presensi dan menginput rekap data
presensi. Rekap data presensi
kemudian diserahkan ke pengawas
untuk diverifikasi.
2. Pengawas dalam hal ini Direktur
Utama dibantu oleh Dirktur,
melakukan verifikasi data presensi
dan melakukan pengisian form
penilaian prestasi kerja karyawan
yang akan digunakan untuk
mendukung perhitungan gaji dengan
sistem merit
3. Pengawas mengisi form kinerja
karyawan yang nantinya akan Diagram diatas menerangkan bahwa bagian
menunjukkan kinerja karyawan personalia membuat daftar presensi dan
tersebut selama sebulan. Penilaian menginput rekap data presensi. Rekap data
kinerja meliputi kriteria umum presensi (RDP) dibuat rangkap 3. Rangkap
penilaian prestasi kerja yang harus satu digunakan sebagai arsip, rangkap dua
diisi pengawas dan kemudian digunakan sebagai informasi dalam
diperoleh akumulasi pencapaian nilai. pemrosesan gaji, dan rangkap tiga
4. Hasil perhitungan gaji dengan sistem diserahkan ke pengawas untuk diverifikasi.
merit kemudian dikombinasikan
dengan daftar hadir ataupun daftar
lembur jika ada.
5. Bagian penggajian membuat daftar
gaji (DG) dan membuat rekap daftar
gaji (RDG). Kemudian bagian
penggajian juga membuat surat
pernyataan gaji (SPG) yang
menyatakan jumlah gaji karyawan
tersebut beserta potongan – potongan
gaji.
6. Bagian penggajian juga membuat
kartu penghasilan karyawan (KPK)
yang isinya berupa catatan mengenai
penghasilan dan berbagai potongan
gaji yang diterima oleh karyawan.
7. Bagian keuangan membuat bukti kas
keluar berdasarkan jumlah total
RDG, kemudian dicatat juga di
pengeluaran kas sejumlah bukti kas

24
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Gambar diatas menerangkan proses


pengawas menerima rekap data presensi
(RDP) kemudian mengisi form kinerja
karyawan yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Hasil penilaian tersebut
nantinya akan menunjukkan kinerja
karyawan tersebut selama sebulan.
Penilaian kinerja meliputi kriteria umum
penilaian prestasi kerja yang harus diisi dan
kemudian diperoleh akumulasi pencapaian
nilai.

Keterangan :
RDG : Rekap Daftar Gaji
SPG : Surat Pernyataan Gaji
DG : Daftar Gaji
Gambar diatas menerangkan bagian
keuangan membuat bukti kas keluar
berdasarkan data yang diterima yaitu data
DG, RDG, dan SPG. Bukti kas keluar dibuat
dua rangkap. Rangkap satu sebagai sumber
pembuatan cek gaji dan rangkap dua
digunakan sebagai sumber informasi
pembuatan slip gaji. Cek gaji juga dibuat dua
rangkap, yang pertama digunakan sebagai
Pada bagan diatas dijelaskan rekap data arsip, dan yang kedua diteruskan ke Bank
presensi (RDP) dan hasil penilaian kerja untuk diproses pencairan dana.
diterima oleh bagian penggajian. Bagian
penggajian memproses informasi ini dengan
membuat daftar gaji (DG) dan membuat
rekap daftar gaji (RDG) sesuai dengan
perhitungan sistem merit. Selain itu bagian
penggajian juga membuat kartu penghasilan
karyawan dan surat pernyataan gaji (SPG)
dua rangkap. Rangkap satu digunakan
sebagai informasi dalam pencatatan bukti kas
keluar, rangkap dua diserahkan ke Bank
sebagai informasi dalam melakukan transfer
gaji ke rekening karyawan.

Diagram diatas menunjukkan proses yang


dilakukan oleh Bank. Bank menerima cek
gaji dan SPG (Surat Pernyataan Gaji) untuk
melakukan proses pencairan dana kemudian

25
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

melakukan proses transfer ke karyawan Jadi sistem penggajian diganti menjadi


sesuai nomor rekening masing – masing sistem informasi akuntansi penggajian
karyawan yang dilampirkan di SPG. berbasis komputer dalam rangka
meningkatkan keakuratan dalam
4.5. Pembahasan melakukan perhitungan penggajian.
Penelitian ini mengacu dari beberapa (Erwin, 2012)
referensi jurnal ilmiah yang berkaitan Dari penelitian-penelitian diatas
dengan analisis sistem informasi berbeda dengan penelitian analisis
akuntansi penggajian. Secara garis sistem informasi akuntansi penggajian
besar, penelitian – penelitian tersebut dengan sistem merit. Penelitian ini
menganalisis sistem informasi dilakukan dengan menganalisis sistem
akuntansi penggajian dengan penggajian yang berjalan saat ini di
terkomputerisasi yaitu sistem awal perusahaan, pembuatan program
masih dilakukan secara manual lalu aplikasi sistem merit, dan diakhiri
sistem baru menerapkan sistem dengan penataan ulang atau
penggajian dengan terkomputerisasi. perancangan sistem informasi akuntansi
Ada juga yang menjelaskan analisis penggajian dengan sistem merit. Sistem
sistem informasi akuntansi penggajian merit adalah sistem yang mengaitkan
terkait efektifitas pengendalian penilaian kinerja karyawan dengan
manajemen perusahaan, bahwa unsur- penerimaan gaji setiap bulannya,
unsur sistem pengendalian manajemen sehingga karyawan dapat memperoleh
penggajian yang ada saat ini dapat kenaikan gaji yang sesuai dengan
dikatakan baik, karena sudah sesuai prestasi kerja mereka.
dengan teori. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Penelitian sebelumnya mengenai sistem dengan Sistem Merit belum pernah ada
informasi akuntansi penggajian sebelumnya. Dalam penelitian ini
berfokus pada sistem informasi dilakukan proses yang dapat membantu
terkomputerisasi. Dengan demikian manajemen perusahaan dalam
sistem penggajian diganti dengan menentukan gaji yang adil yang
sistem informasi akuntansi penggajian selayaknya diterima oleh karyawan
berbasis komputer. (Magdalena, 2012; yang berprestasi baik. Karena
Ameylia, 2012; Raymond, 2012) produktivitas karyawan juga erat
Selain itu ada juga penelitian mengenai kaitannya dengan jalannya perusahaan.
sistem informasi akuntansi penggajian PT Murba Jaya Abadi dalam sistem
yang berfokus pada sistem informasi lama menerapkan penetapkan gaji
penggajian terkomputerisasi dan sesuai dengan tingkat jabatan. Padahal
penerapannya terkait dengan ada beberapa bagian yang mempunyai
pengendalian internal. Dengan pekerjaan dengan load yang tinggi. Hal
demikian sistem penggajian diganti ini kemudian memicu karyawan
dengan sistem informasi penggajian melakukan protes adanya kenaikan gaji.
berbasis komputer dalam rangka Oleh karena itu PT Murba Jaya Abadi
meningkatkan pengendalian internal mulai menerapkan penentuan gaji
dan pengendalian manajemen. (Hastoni berdasarkan sistem merit yang
& Erick, 2011; Ivone, 2012; Elizabeth menggunakan hasil evaluasi kinerja
& Fidelis, 2012; Irene, 2012; Yuanita, karyawan dalam menentukan kenaikan
2012; Sifra, 2013) gaji.
Penelitian lain mengenai sistem Informasi mengenai perhitungan gaji
informasi akuntansi atas siklus dengan sistem merit juga sudah
penggajian juga ada yang berfokus diterima karyawan agar karyawan
mengenai sistem informasi akuntansi paham dan tahu mengenai jalannya
dengan menggunakan database sistem ini dan kaitannya dengan
karyawan secara terkomputerisasi untuk kenaikan gaji. Sistem merit juga telah
meningkatkan keakuratan dalam membantu karyawan dalam
melakukan perhitungan penggajian. peningkatan motivasi kerja terbukti

26
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

dalam uji coba bulan pertama jumlah kinerja karyawan. Dengan


karyawan yang tidak hadir menjadi adanya evaluasi terhadap kinerja
berkurang dari bulan sebelumnya dan karyawan, perusahaan dapat
dilihat dari kartu check clock jam mengetahui kualitas
masuk karyawan juga sudah bagus karyawannya sehingga jika
sesuai dengan jam kerja yaitu jam 08.00 kurang baik dapat dilakukan
wib. Penilaian kerja yang dilakukan perbaikan karena secara tidak
pengawasnya juga sudah baik, tidak ada langsung kualitas karyawan juga
diskriminasi dan perbedaan antara memberikan pengaruh terhadap
karyawan yang satu dengan yang lain. kesuksesaan dan perkembangan
Penilaian benar – benar dilakukan perusahaan.
berdasarkan murni dari kinerja 4. Perhitungan gaji dengan sistem
karyawan. Penerapan dengan sistem merit dilakukan dengan aplikasi
merit ini telah meningkatkan motivasi excel untuk memudahkan bagian
karyawan dalam mencapai prestasi penggajian karena aplikasi excel
kerja yang maksimal. Karyawan sudah familiar dikalangan
melakukan pekerjaan dengan baik dan pegawai perusahaan.
hasil kerja yang memuaskan. Hal ini
juga berpengaruh terhadap pendapatan 6. Implikasi Manajerial
perusahaan yang tiap bulan semakin Untuk mendukung sistem informasi
meningkat. akuntansi penggajian dengan sistem
merit agar dapat berjalan dengan
5. Kesimpulan maksimal, maka dibawah ini ada
Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa saran yaitu sebagai
pembahasan dapat diambil berikut:
simpulan sebagai berikut : 1. Perusahaan disarankan untuk
1. Sistem informasi akuntansi menggunakan mesin fingerprint
penggajian yang diterapkan di dalam proses presensi. Mesin
PT Murba Jaya Abadi sudah fingerprint dapat menghasilkan
cukup baik. Namun perhitungan data presensi karyawan dalam
gaji masih menggunakan cara bentuk softfile sehingga bagian
biasa yaitu gaji dasar sudah personalia tidak perlu
ditetapkan diawal sehingga gaji melakukan input data manual.
yang diterima karyawan 2. Bagian pengawas perlu
ditingkat jabatan yang sama diberikan pelatihan dalam
besar gajinya juga sama rangka perannya untuk
sehingga tidak ada perbedaan. melakukan penilaian kinerja
2. Dalam sistem informasi karyawan agar hasil penilaian
akuntansi penggajian yang saat yang didapat murni dari kinerja
ini diterapkan, PT Murba Jaya karyawan dan tidak ada
Abadi belum menggunakan kecurangan maupun diskriminasi
peran pengawas untuk untuk karyawan sehingga dapat
melakukan penilaian kinerja mengurangi komplain penilaian
karyawan. prestasi kerja dari karyawan.
3. Penggunaan sistem merit dalam 3. Perusahaan diharapkan agar
proses perhitungan gaji yang selalu menggunakan sistem
menggunakan penilaian kinerja merit untuk perhitungan gaji
karyawan sangat efektif karena karyawan karena dengan sistem
dapat mencerminkan rasa ini dapat meningkatkan kualitas
keadilan untuk karyawan yang kerja karyawan sehingga dapat
sudah bekerja keras dalam memotivasi karyawan dalam
pelaksanaan pekerjaan dan dapat melakukan pekerjaan. Jika
membantu manajemen sistem ini terhenti sudah pasti
perusahaan PT Murba Jaya kualitas kerja karyawan menjadi
Abadi dalam mengevaluasi turun karena tidak ada hal yang

27
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

memotivasi mereka. Hanif Al Fatta (2007). Analisis dan


Produktivitas karyawan dalam Perancangan Sistem Informasi untuk
hal ini juga sangat berpengaruh Keunggulan Bersaing Perusahaan dan
terhadap perkembangan Organisasi Modern. Yogyakarta : Andi
perusahaan. Offset
7. Penelitian Mendatang Hastoni & Erick Desma Suryadinata (2011).
Penelitian selanjutnya diharapkan Evaluasi Atas Sistem Penggajian dalam
mengkaji tentang sistem informasi Kaitannya dengan Pengendalian Intern.
akuntansi khususnya siklus Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 11, No,
penggajian yang berdasarkan sistem 2, h 103 – 110
merit yang ditinjau atau dianalisis Hall, James A. (2007). Sistem Informasi
dari efektifitas, efisiensi dan Akuntansi, Edisi 4 Terjemahan Dewi
penerapannya. Selain itu juga dapat Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta :
ditinjau dari pengendalian internal Salemba Empat
atau sistem pengendalian
manajemen. Irene Rosalina (2012). Rancangan Sistem
Informasi Akuntansi Terkomputerisasi
Siklus Penggajian untuk Meningkatkan
Daftar Pustaka Pengendalian Internal pada Perusahaan
Ameylia Kristanti (2012). Perancangan
Distributor Minuman Ringan Berkarbonasi
Sistem Informasi Akuntansi
di Surabaya. Berkala Ilmiah Mahasiswa
Terkomputerisasi atas Siklus Penggajian
Akuntansi, Vol. 1, No. 2, h 14 – 19
pada PT. Duta Audio Inti di Surabaya.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, Ivone Orelia Wibowo (2012). Perancangan
No. 1, h 31-35 Sistem Informasi Penggajian
Terkomputerisasi Dalam Rangka
Bodnar, George H. & William S. Hopwood
Meningkatkan Efektivitas, Efisiensi, dan
(2003). Sistem Informasi Akuntansi.
Pengendalian Internal pada Yayasan
Jakarta: Indeks
Lazaris. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Eddy Prahasta (2005). Konsep – Konsep Akuntansi, Vol. 1, No. 1, h 1-8
Dasar Sistem Informasi Geografi. Bandung:
Magdalena Eka Novena (2012). Analisis
Informatika
dan Perancangan Sistem Informasi
Elizabeth Tiur Manurung & Fidelis Apriani Akuntansi Penggajian Terkomputerisasi
(2012). Evaluasi Pengendalian Intern pada pada PT PD (Kantor Pusat). Jurnal Ilmiah
Siklus Penggajian dan Kepegawaian untuk Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No. 3, h 55-
Menentukan Risiko Fraud (Studi Kasus PT 61
World Yamatex Spinning Mills). Bina
Moch. Tofik, SE (2010). Panduan Praktis
Ekonomi Majalah Ilmiah Fakultas Ekonomi
Membuat Aplikasi Penggajian dengan
Unpar, Vol. 16, No.2, h 9 - 27
Microsoft Excel 2007. Jakarta : Mediakita
Erwin Bachtiar (2012). Perancangan Sistem
Muhamad Ali bin Embi (2010). Cabaran
Informasi Akuntansi dengan Menggunakan
Penerapan Sistem Penggajian Berasaskan
Database Karyawan untuk Meningkatkan
Merit di Sektor Publik: Analisis Sistem
Keakuratan dalam melakukan Perhitungan
Saraan Baru (SSB) di Malaysia. TINGKAP
Penggajian Pada PT. DIS. Jurnal Ilmiah
Vol. VI No. 2
Mahasiswa Akuntansi, Vol 1, No. 1, h 86 –
89 Nugroho Widjajanto (2001). Sistem
Informasi Akuntansi. Jakarta : Erlangga
Handoyo (2005). Implementasi Metoda
Merit System Pendukung Perancangan Raymond Gunawan (2012). Perancangan
Sistem Kompensasi (SK. di PT Nusanindo Sistem Komputerisasi Penggajian dan
Transportama Semesta Surabaya). Seminar Pengupahan pada Perusahaan Percetakan.
Nasional Teknik Industri UPN Veteran Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol.
Jatim 1, No. 1, h 1-7

28
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Sifra Green Sinain (2013). Analisis


Efektivitas Pengendalian Manajemen
Penggajian PT. PLN (Persero) Rayon
Tomohon. Jurnal EMBA, Vol.1 No.3, h
1221-1230
Sugiyono (2010). Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Veithzal Rivai (2005). Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.
Yuanita Danke (2012). Analisis Perancangan
Sistem Informasi Akuntansi pada Siklus
Penggajian Dalam Rangka Efektivitas
Pengendalian Internal (Studi Kasus pada
Perusahaan Plastik Injection). Berkala Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No. 1, h 20-
26.

29

Anda mungkin juga menyukai