Makalah Ekonomi Lingkungan
Makalah Ekonomi Lingkungan
INTERNASIONAL
Disusun Oleh:
Rayi Dinda Pradipta
181110239
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN........................................................................................................................1
II. PEMBAHASAN...........................................................................................................................2
PENUTUP........................................................................................................................................14
I. KESIMPULAN.......................................................................................................................14
II. SARAN.................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Isu-Isu Lingkungan
Internasional” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
program studi Manajemen Keuangan, mata kuliah Ekonomi Lingkungan di Semester 7 ini.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Isu-isu lingkungan
diberbagai belahan dunia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Sukandi., Ir., MS., Ph.D, selaku dosen
pada mata kuliah Ekonomi Lingkungan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
iii
I. PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Isu lingkungan sebagai isu kontemporer dalam ilmu hubungan
internasional ada sejak setelah masa Perang Dunia II.Pada masa tersebut
masalah lingkungan meningkat secara signifikan, namunfokus isu lingkungan
masih dalam konteks kesepakatan saja. Kemudian pada tahun 1972 dibentuklah
konferensi tingkat internasional yakni Stockholm ConferenceolehUnited Nations
Conference on Human Environment (UNCHE) sebagai respon atas munculnya
permasalahan polusi dan isu
Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang disorot oleh dunia
internasional karena laju kerusakan hutan tropis yang tinggi setiap tahun. Hutan
Indonesia yang berfungsi sebagai paru-paru dunia tidak lagi menjadi urusan
Indonesia sendiri tetapi juga kepedulian Negara-negara lain yang khawatir
dengan perubahan iklim. Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia telah
menimbulkan keresahan di dalam negeri dan juga di Negaranegara tetangga
1
seperti Singapura dan Malaysia. Tetapi persoalan lingkungan hidup tidak hanya
menyangkut kerusakan atau kebakaran hutan tropis, tetapi juga Negara-negara
industry yang memberikan kontribusi besar terhadap emisi karbon yang
menyebabkan kenaikan suhu bumi.
II. PEMBAHASAN
II.I Lingkungan Lokal
Isu lingkungan lokal merupakan yaitu permasalahan lingkungan dan
dampak yang ditimbulkan dari permasalahan lingkungan tersebut
mengakibatkan dampak sangat dirasakan bagi daerah lokal. Salah satu isu
pencemaran lokal pada propinsi Kalimantan Barat yaitu pencemaran sungai
Kapuas. Sungai Kapuas merupakan sungai yang ada di Kalimantan Barat dan
telah menjadi sumber air yang digunakan oleh penduduk setempat untuk
melakukan aktifitas seperti mencuci, mandi dan lain sebagainya.
2
membuang limbah secara sembarangan maka masalah pencemaran air
sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, dalam kenyataannya masih
banyak industri atau suatu pusat kegiatan kerja yang membuang limbahnnya ke
lingkungan melalui sungai Kapuas. Pembuangan air limbah secara langsung ke
lingkungan inilah yang menjadi penyebab utama pencemaran air.
b. Banjir
Banjir merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung
limpahan air hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu
semua dapat terjadi karena hijauan penahan air larian berkurang.
Dampak: Ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia
terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.
c. Longsor
Longsor adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air
berkurang.
Dampak: Terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu
perekonomian dan kegiatan transportasi
d. Erosi Pantai
Ialah terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut.
Dampak: Menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi
ekonomi seperti kegiatan pariwisata.
3
e. Intrusi Air Laut
Intrusi air laut terjadi saat kondisi air laut (asin) mengisi ruang bawah
tanah yang telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya
tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove.
Dampak: Terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu
kesehatan.
1. Rumah tangga
2. Kegiatan Komersial, seperti pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel,
restoran, tempat hiburan.
3. Fasilitas Sosial, seperti rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara,
rumah sakit, klinik, puskesmas
4. Fasilitas Umum, seperti terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan
umum, taman, jalan,
4
5. Industri
6. Hasil Pembersihan Saluran Terbuka Umum, seperti sungai, danau, pantai.
Sampah padat pada umumnya dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Sampah Organik
b. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan
ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat
anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol,
botol, tas plsti. Dan botol kaleng
5
(misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam kelompok
sampah anorganik.
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air
minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga
meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang
memadai.
6
oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh
pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa
spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan
biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam
organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini
dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
7
Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang
tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan
air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang
akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan
jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
8
dampak yang luas dan serius bagi dunia serta menyeluruh. Isu lingkungan global
mulai muncul dalam berberapa dekade belakangan ini. Kesadaran manusia akan
lingkungannya yang telah rusak membuat isu lingkungan ini mencuat.
Modal dan keahlian yang dibutuhkan untuk menebang pohon relatif kecil
dan sederhana, bukan? Menjadi masalah global yang mempengaruhi lingkungan
juga misalnya pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat. Pertumbuhan
penduduk memiliki arti pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan
tambahan produksi pangan. Belum lagi ada peningkatan kebutuhan energi. Pada
masing-masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan.
Coba kita perhatikan contoh dari kebutuhan lahan urban dan lahan
pertanian. Pemenuhan kebutuhan ini akan meminta konversi lahan hutan.
Semakin lama daerah-daerah resapan air makin berkurang, akibatnya terjadi
krisis air tanah. Di sisi lain di beberapa kawasan berkemiringan cukup tajam
menjadi rawan longsor, karena pepohonan yang tadinya menyangga sistem
kekuatan tanah semakin berkurang. Kemudian karena resapan air ke tanah
berkurang, terjadilah over-flow pada air permukaan.
9
Ketika kondisi ini beresonansi dengan sistem drainase yang buruk di
perkotaan terjadilah banjir. Banjir akan membawa berbagai penderitaan.
Masalah langsungnya misalnya korban jiwa dan harta.Masalah tidak langsungnya
misalnya mewabahnya berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah,
muntaber dll.
10
Jangankan masyarakat umum, di kalangan pemimpin pun kesadaran masalah
lingkungan ini masih belum merata.
11
Dampak Bagi Makhluk Hidup: Lebih banyak kasus kanker kulit melanoma
yang bisa menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada
mata dan kanker mata, menghambat daya kebal pada manusia(imun),
penurunan produksi tranaman jagung, dll, kenaikan suhu udara dan
kematian pada hewan liar.
c. Hujan Asam
Dampak: proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, system
pernafasan, menyebabkan pengasaman pada tanah.
d. Pertumbuhan Populasi
e. Desertifikasi
12
Dampak: awalnya berdampak local namun sekarang isu lingkungan sudah
berdampak global dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis
di muka bumi sehingga penangkap CO2 menjadi semakin berkurang.
Bahan yang di indentifikasi memiliki bahan kimia satu atau lebih dari
karasteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifai reaktif, beracun,
penyabab infeksi, bersifat korosif.
13
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Berdasarkan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan lingkungan dapat
digolongkan menjadi permasalahan lingkungan global, nasional, dan lokal.
Kelalaian sebagian manusia hingga hari ini berakibat pada kondisi alam yang
semakin memburuk sebagai contohnya pemanasan global, efek rumah kaca dan lubang
ozon sehingga suhu bumi saat ini tidak stabil.
Maka dari itu perlulah kita mengambil beberapa langkah untuk mengurangi
dampak isu negative alam global diantaranya:
II. SARAN
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber
daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut
terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
Tidak hanya itu, kita juga harus lebih memperhatikan keadaan lingkungan dan berusaha
semaksimal mungkin untuk menjaga agar kondisi lingkungan tetap asri
14
DAFTAR PUSTAKA
http://lms.untad.ac.id/pluginfile.php?file=%2F96403%2Fmod_resource%2Fcontent
%2F2%2F.Isu%20Lingkungan.pdf
http://kennyjulita.blogspot.com/2016/04/makalah-isu-isu-lingkungan-dan-
solusinya.html
https://dwikurniawati24.wordpress.com/lingkungan/isu-lingkungan_pemanasan-
global/#:~:text=Isu%20lingkungan%20global%20merupakan%20permasalahan,serius
%20bagi%20dunia%20serta%20menyeluruh.&text=Kesadaran%20manusia%20akan
%20lingkungannya%20yang%20telah%20rusak%20membuat%20isu%20lingkungan
%20ini%20mencuat.
15