Anda di halaman 1dari 18

ISU ISU LINGKUNGAN

INTERNASIONAL

Disusun Oleh:
Rayi Dinda Pradipta
181110239

INSTITUT BISNIS & INFORMATIKA (IBI)


KESATUAN
BOGOR

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................iii

I. PENDAHULUAN........................................................................................................................1

I.I Latar Belakang......................................................................................................................1

I.I Rumusan Masalah................................................................................................................2

I.II Tujuan Pembahasan..........................................................................................................2

II. PEMBAHASAN...........................................................................................................................2

II.I Lingkungan Lokal...............................................................................................................2

II.II Lingkungan Nasional.........................................................................................................4

II.III Lingkungan Global.............................................................................................................8

PENUTUP........................................................................................................................................14

I. KESIMPULAN.......................................................................................................................14

II. SARAN.................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Isu-Isu Lingkungan
Internasional” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
program studi Manajemen Keuangan, mata kuliah Ekonomi Lingkungan di Semester 7 ini.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Isu-isu lingkungan
diberbagai belahan dunia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Sukandi., Ir., MS., Ph.D, selaku dosen
pada mata kuliah Ekonomi Lingkungan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

iii
I. PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Isu lingkungan sebagai isu kontemporer dalam ilmu hubungan
internasional ada sejak setelah masa Perang Dunia II.Pada masa tersebut
masalah lingkungan meningkat secara signifikan, namunfokus isu lingkungan
masih dalam konteks kesepakatan saja. Kemudian pada tahun 1972 dibentuklah
konferensi tingkat internasional yakni Stockholm ConferenceolehUnited Nations
Conference on Human Environment (UNCHE) sebagai respon atas munculnya
permasalahan polusi dan isu

Konferensi ini merupakan awal mula munculnya isu lingkungan yang


melembaga dan telah memiliki prinsip-prinsip serta menyadari pentingnya peran
negara dalam merespon permasalahan lingkungan. UNCHE juga menjadi pondasi
berdirinya United Nations Environmental Programme (UNEP).

UNEP memiliki tujuan dasar sebagai sebuah badan yang mempromosikan


kerjasama di tingkat internasional dalam perihal permasalahan lingkungan,
menyediakan petunjuk bagi organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui
grup penasehat saintifik, meningkatkan dan menstimulus komunitas saintifik
internasional untuk berpartisipasi dalam memformulasikan kebijakan dalam
berbagai proyek lingkungan PBB, serta meningkatkan partisipasi sektor privat
dalam mempromosikan penggunaan berkelanjutan dari sumber daya alam yang
digunakan.3 Oleh sebab itu, UNEP sering menjadi wadah bagi terbentuknya
kerjasama internasional mengenai masalah lingkungan

Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang disorot oleh dunia
internasional karena laju kerusakan hutan tropis yang tinggi setiap tahun. Hutan
Indonesia yang berfungsi sebagai paru-paru dunia tidak lagi menjadi urusan
Indonesia sendiri tetapi juga kepedulian Negara-negara lain yang khawatir
dengan perubahan iklim. Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia telah
menimbulkan keresahan di dalam negeri dan juga di Negaranegara tetangga

1
seperti Singapura dan Malaysia. Tetapi persoalan lingkungan hidup tidak hanya
menyangkut kerusakan atau kebakaran hutan tropis, tetapi juga Negara-negara
industry yang memberikan kontribusi besar terhadap emisi karbon yang
menyebabkan kenaikan suhu bumi.

I.I Rumusan Masalah


1. Bagaimana isu lingkungan lokal?
2. Bagaimana isu lingkungan nasional?
3. Bagaimana isu lingkungan global?

I.II Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui tentang isu lingkungan lokal.
2. Mengetahui tentang isu lingkungan nasional.
3. Mengetahui tentang isu lingkungan global.

II. PEMBAHASAN
II.I Lingkungan Lokal
Isu lingkungan lokal merupakan yaitu permasalahan lingkungan dan
dampak yang ditimbulkan dari permasalahan lingkungan tersebut
mengakibatkan dampak sangat dirasakan bagi daerah lokal. Salah satu isu
pencemaran lokal pada propinsi Kalimantan Barat yaitu pencemaran sungai
Kapuas. Sungai Kapuas merupakan sungai yang ada di Kalimantan Barat dan
telah menjadi sumber air yang digunakan oleh penduduk setempat untuk
melakukan aktifitas seperti mencuci, mandi dan lain sebagainya.

Menurut D. Dwidjoseputro (1990:125), pencemaran air merupakan suatu


perubahan kualitas fisik, kimia dan biologi air yang tidak diinginkan, sehingga
dapat menimbulkan kerugian kerena mempengaruhi sistem kehidupan.

Apabila semua kegiatan industri dan teknologi memperhatikan dan


melaksanakan pengolahan air limbah industri dan masyarakat umum juga tidak

2
membuang limbah secara sembarangan maka masalah pencemaran air
sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, dalam kenyataannya masih
banyak industri atau suatu pusat kegiatan kerja yang membuang limbahnnya ke
lingkungan melalui sungai Kapuas. Pembuangan air limbah secara langsung ke
lingkungan inilah yang menjadi penyebab utama pencemaran air.

Contoh, Penyebab dan Dampak dari Lingkungan Lokal:


a. Kekeringan
Kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak
dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang
lainnya.
Dampak: Menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.

b. Banjir
Banjir merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung
limpahan air hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu
semua dapat terjadi karena hijauan penahan air larian berkurang.
Dampak: Ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia
terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.

c. Longsor
Longsor adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air
berkurang.
Dampak: Terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu
perekonomian dan kegiatan transportasi

d. Erosi Pantai
Ialah terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut.
Dampak: Menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi
ekonomi seperti kegiatan pariwisata.

3
e. Intrusi Air Laut
Intrusi air laut terjadi saat kondisi air laut (asin) mengisi ruang bawah
tanah yang telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya
tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove.
Dampak: Terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu
kesehatan.

II.II Lingkungan Nasional


Isu lingkungan nasional yaitu permasalahan lingkungan dan dampak yang
ditimbulkan dari permasalahan lingkungan tersebut mengakibatkan dampak
dalam skala nasional. Salah satu isu lingkungan nasional yaitu sampah. Sampah
adalah semua benda atau produk sisa dalam bentuk padat sebagai akibat
aktivitas manusia yang dianggap tidak bermanfaat dan tidak dikehendaki oleh
pemiliknya atau dibuang sebagai barang tidak berguna. “Sampah adalah suatu
bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun
proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk
Manajemen, Ecolink, 1996).

Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan


sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah yang harus
dikelola tersebut meliputi sampah yang dihasilkan dari:

1. Rumah tangga
2. Kegiatan Komersial, seperti pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel,
restoran, tempat hiburan.
3. Fasilitas Sosial, seperti rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara,
rumah sakit, klinik, puskesmas
4. Fasilitas Umum, seperti terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan
umum, taman, jalan,

4
5. Industri
6. Hasil Pembersihan Saluran Terbuka Umum, seperti sungai, danau, pantai.

Sampah padat pada umumnya dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Sampah Organik

Sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah anorganik


(sampah kering). Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun
tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari
kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah
diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar
merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung,
sayuran dll.

b. Sampah Anorganik

Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan
ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat
anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol,
botol, tas plsti. Dan botol kaleng

Kertas, koran, dan karton merupakan pengecualian. Berdasarkan


asalnya,kertas, koran, dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena
kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain

5
(misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam kelompok
sampah anorganik.

Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian


maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas
kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan teknologi
juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit.

 Dampak bagi kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah


yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme
dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat
menimbulkan penyakit.

Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

 Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air
minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga
meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang
memadai.

 Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).

 Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu


contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita
(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang
ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.

 Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000


orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi

6
oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh
pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

 Dampak Terhadap Lingkungan

Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa
spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan
biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam
organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini
dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

 Dampak Terhadap Keadaan Social dan Ekonomi

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan berdampak kepada keadaan


social maupun ekonomi:

 Akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi


masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena
sampah bertebaran dimana-mana.

 Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.

 Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah


meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang
sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja,
rendahnya produktivitas).

 Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan


akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan,
jembatan, drainase, dan lain-lain.

7
 Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang
tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan
air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang
akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan
jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

Contoh, Penyebab, dan Dampak Lingkungan Nasonal:


a. Kebaran Hutan
Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia .
kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksut pembukaan lahan
untuk perkembunan,.
Dampak: Memeberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman
hayati, asap yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan dan asapnya
bisa berdampak kenegra lain. Tidak hanya pada local namun ke negra
tetanggapun juga terkena.

b. Pencemaran Minyak Lepas Pantai


Hasil ekploitasi minyak bumi di angkut oleh kapal tanker ke tempat
pengolahan minyak bumi. Pencemaran minyak lepas pantai di akibatkan
oleh system penampungan yang bocor atau kapal tenggelam yang
menyebankan lepasnya minyak ke perairan.
Dampak: Mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung
gelombang air laut. Dapat berdampak kebeberapa negara, akibatnya
tertutupnya lapisan permukaan laut yang menyebabkan penetrasi
matahari berkurng menyebabkan fotosintesis terganggu, pengikatan
oksigen, dan dapat menyebabkan kematian organisme laut.

II.III Lingkungan Global


Isu lingkungan global merupakan permasalahan lingkungan dan dampak
yang ditimbulkan dari permasalahan lingkungan tersebut mengakibatkan

8
dampak yang luas dan serius bagi dunia serta menyeluruh. Isu lingkungan global
mulai muncul dalam berberapa dekade belakangan ini. Kesadaran manusia akan
lingkungannya yang telah rusak membuat isu lingkungan ini mencuat.

Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak


dipengaruhi faktor alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan,
kelembaban, tekanan udara dll. Belakangan orang mulai menyadari bahwa
aktifitas manusia pun mempengaruhi iklim dan lingkungan secara signifikan.
Ambilah contoh penebangan hutan, mempengaruhi perubahan suhu dan curah
hujan secara lokal. Ketika area hutan yang hilang semakin luas, maka akibat yang
ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala regional.

Kenapa hutan ditebang? Tentu saja ada motivasi-motivasi manusia yang


membuatmereka menebang hutan, misalnya motivasi ekonomi. Untuk skala
negara, negara membutuhkan devisa untuk menjalankan roda pembangunan.
Karena industri negara belum mapan dan kuat, maka yang bisa diekspor untuk
menambah devisa adalah menjual kayu.

Modal dan keahlian yang dibutuhkan untuk menebang pohon relatif kecil
dan sederhana, bukan? Menjadi masalah global yang mempengaruhi lingkungan
juga misalnya pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat. Pertumbuhan
penduduk memiliki arti pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan
tambahan produksi pangan. Belum lagi ada peningkatan kebutuhan energi. Pada
masing-masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan.

Coba kita perhatikan contoh dari kebutuhan lahan urban dan lahan
pertanian. Pemenuhan kebutuhan ini akan meminta konversi lahan hutan.
Semakin lama daerah-daerah resapan air makin berkurang, akibatnya terjadi
krisis air tanah. Di sisi lain di beberapa kawasan berkemiringan cukup tajam
menjadi rawan longsor, karena pepohonan yang tadinya menyangga sistem
kekuatan tanah semakin berkurang. Kemudian karena resapan air ke tanah
berkurang, terjadilah over-flow pada air permukaan.

9
Ketika kondisi ini beresonansi dengan sistem drainase yang buruk di
perkotaan terjadilah banjir. Banjir akan membawa berbagai penderitaan.
Masalah langsungnya misalnya korban jiwa dan harta.Masalah tidak langsungnya
misalnya mewabahnya berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah,
muntaber dll.

Sekarang kita beralih ke masalah eksploitasi energi. Saat ini Indonesia


misalnya masih sangat bergantung pada sumber energi minyak bumi. Ini yang
menjelaskan betapa hebohnya pemerintah dan masyarakat akibat masalah
minyak. Pemerintah bingung menutupi anggaran belanja negara, karena
besarnya pengeluaran untuk impor minyak. Masyarakat bingung sebab kenaikan
harga minyak memililiki efek berantai pada kenaikan harga barang-barang di
lapangan.

Yang ditekankan di sini adalah bahwa penggunaan minyak dari sisi


lingkungan, dan lebih spesifiknya sisi komposisi udara di atmosfir, berarti
peningkatan gas carbon dioxide (CO2). Gas ini, bersama lima jenis gas lain,
diketahui menjadi penyebab terjadinya efek pemanasan global (global warming).
Diperkirakan diantara tahun 1990-2100 akan terjadi kenaikan rata-rata suhu
global sekitar 1,4 sampai 5,8 derajat celsius. Akibatnya akan terjadi kenaikan
rata-rata permukaan air laut, disebabkan mencairnya gunung-gunung es di
kutub. Banyak kawasan di dunia akan terendam air laut. Akan terjadi perubahan
iklim global. Hujan dan banjir akan meningkat. Wabah beberapa penyakit akan
meningkat pula.

Produksi tumbuhan pangan pun terganggu. Pendek kata akan terjadi


pengaruh besar bagi kelangsungan hidup manusia. Para peneliti dan ilmuwan
yang bergerak di bidang lingkungan sudah sangat ngeri membayangkan bencana
besar yang akan melanda umat manusia. Yang jadi masalah, kesadaran akan
permasalahan lingkungan ini belum merata di tengah umat manusia. Ini akan
lebih jelas lagi kalau melihat tingkat kesadaran masyakat di negara berkembang.

10
Jangankan masyarakat umum, di kalangan pemimpin pun kesadaran masalah
lingkungan ini masih belum merata.

Contoh, Penyebab, dan Dampak Lingkungan Global


a. Pemanasan Global

Pemanasan Global / Global Warming pada dasarnya merupakan


fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena
terjadinya efek rumah kaca. Yang disebabkan oleh meningkatnya emesi
gas karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC sehingga energy
matahari tertangkap dalam atmosfer bumi.

Dampak Bagi Lingkungan Biogeofisik: Pelelehan es di kutub, kenaikan


mutu air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir,
perubahan iklim, punahnya flora dan fauna, migrasi fauna dan hama
penyakit.

Dampak Bagi Aktiitas Social Ekonomi Masyarakat: Gangguan pada


pesisir dan kota, pantai, gangguang terhadap prasarana fungsi jalan,
pelabuhan dan bandara. Gangguan terhadap pemukiman penduduk,
ganggungan produktifitas pertanian. Peningkatan resiko kanker dan
wabah penyakit.

b. Penipisan Lapisan Ozon

Dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet, CFC terurai dan


membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraia ozon
menjadi gas oksigen. Di samping itu efek rumah kaca, dan beberapa atom
lain yang mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut
memeperbesar penguraian ozon.

11
Dampak Bagi Makhluk Hidup: Lebih banyak kasus kanker kulit melanoma
yang bisa menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada
mata dan kanker mata, menghambat daya kebal pada manusia(imun),
penurunan produksi tranaman jagung, dll, kenaikan suhu udara dan
kematian pada hewan liar.

c. Hujan Asam

Proses revolusi industry mengakibatkan timbulnya zat pencemaran


udara. Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan turun
menjadi senyawa asam.

Dampak: proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, system
pernafasan, menyebabkan pengasaman pada tanah.

d. Pertumbuhan Populasi

Pertambahan penduduk duia yang mengikuti pertumbuhan secara


ekponsial merupakan permasalahan lingkungan .

Dampak: Terjadinya pertumbuhan penduduk akan menyebabkan


meningkatnya kebutuhan sumber daya alam dan ruang.

e. Desertifikasi

Merupakan penggurunan, menurunkan kempampuan daratan. Pada


proses desertifikasi terjadi proses pengurangan produktifitas yang secara
bertahap dan penipisan lahan bagian atas karena aktivitas manusia dan
iklim yang bervariasi seperti kekeringan dan banjir.

12
Dampak: awalnya berdampak local namun sekarang isu lingkungan sudah
berdampak global dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis
di muka bumi sehingga penangkap CO2 menjadi semakin berkurang.

f. Penurunan Keaneragaman Hayati

Adalah keaneragama jenis spesies makhluk hidup. Tidak hanya mewakili


jumlah atau sepsis di suatu wilayah, maliputi keunikan spesies, gen serta
ekosistem yang merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

Dampak: Karena keaneragaman hayati ini memeliki potensi yang besar


bagi manusia baik dalam kesehatan, pangan maupun ekonomi

g. Pencemaran Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Bahan yang di indentifikasi memiliki bahan kimia satu atau lebih dari
karasteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifai reaktif, beracun,
penyabab infeksi, bersifat korosif.

Dampak: Dulunya hanya bersifat local namaun sekarang antar negara


pun melakukan proses pertukaran dan limbanya di buang di laut lepas.
Dan jika itu semua terjadi maka limbah bahan berbahaya dan racu dapat
bersifat akut sampai kematian makhluk hidup.

13
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Berdasarkan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan lingkungan dapat
digolongkan menjadi permasalahan lingkungan global, nasional, dan lokal.

Kelalaian sebagian manusia hingga hari ini berakibat pada kondisi alam yang
semakin memburuk sebagai contohnya pemanasan global, efek rumah kaca dan lubang
ozon sehingga suhu bumi saat ini tidak stabil.

Maka dari itu perlulah kita mengambil beberapa langkah untuk mengurangi
dampak isu negative alam global diantaranya:

 Mengelola sampah-sampah dan limbah yang ada di bumi ini

 Batasi emisi bahan karbon dioksida

 Menanam pohon lebih banyak

 Daur ulang dan gunakan ulang

 Gunakan alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon

Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat


seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan
kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut,
tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.

II. SARAN
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber
daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut
terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
Tidak hanya itu, kita juga harus lebih memperhatikan keadaan lingkungan dan berusaha
semaksimal mungkin untuk menjaga agar kondisi lingkungan tetap asri

14
DAFTAR PUSTAKA

 http://lms.untad.ac.id/pluginfile.php?file=%2F96403%2Fmod_resource%2Fcontent
%2F2%2F.Isu%20Lingkungan.pdf
 http://kennyjulita.blogspot.com/2016/04/makalah-isu-isu-lingkungan-dan-
solusinya.html
 https://dwikurniawati24.wordpress.com/lingkungan/isu-lingkungan_pemanasan-
global/#:~:text=Isu%20lingkungan%20global%20merupakan%20permasalahan,serius
%20bagi%20dunia%20serta%20menyeluruh.&text=Kesadaran%20manusia%20akan
%20lingkungannya%20yang%20telah%20rusak%20membuat%20isu%20lingkungan
%20ini%20mencuat.

15

Anda mungkin juga menyukai