Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA

PADA PASIEN WAHAM

Disusun oleh:
Izmi Widyastuti
2010206052

PROGRAM PROFESI NERS-PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
A. Pengertian Waham
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan,
tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain.
Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol.
(Depkes RI, 2000 dalam Fitria, 2012).
Waham adalah keyakinanseseorang yang salah dan menetap dan tidak
dapat dibuktikan dalam kenyataan. Keyakinan klien tidak konsisten dengan
tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien (Aziz R, 2003 dalam Kumolo,
2014).

B. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
Berbagai faktor predisposisiwahamadalahsebagaiberikutt,
genetis(diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem saraf yang
berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif).
Adapunneurobiologis(adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks
limbic). Neurotransmitter(abnormalitas pada dopamine, serotonin dan
glutamat).Psikologis : (ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli).
2. Faktor Presipitasi
Factor presdiposisisendirimeliputi, proses pengolahan informasi yang
berlebihan, mekanisme penghantaran listrik yang abnormal, adanya gejala
pemicu.

C. Tanda dan Gejala


1. Kognitif
a. Tidak mampu membedakan nyata dan tidak nyata
b. Individu sangat percaya pada keyakinannya
c. Sulit berpikir realitas
d. Tidak mampu mengambil keputusan
2. Afektif
a. Situasi tidak sesuai dengan kenyataan
b. Afek tumpul
3. Perilaku dan hubungan sosial
a. Hipersensitif
b. Hubungan interpersonal dengan orang lain dangkal
c. Depresi
d. Ragu-ragu
e. Mengancam secara verbal
f. Aktifitas tidak tepat
g. Streotif
h. Impulsive
i. Curiga
4. Fisik
a. Hygine kurang
b. Muka pucat
c. Sering mengucap
d. Berat badan menurun

D. Kriteria Waham
1. Klien percaya bahwa keyakinannya benar
2. Bersifat egosentris
3. Tidak sesuai dengan rasio atau logika
4. Klien hidup menurut wahamnya

E. Klasifikasi Waham
Menurut Keliat (2009) waham diklasifikasikan menjadi lima, yaitu:
1. Waham agama
Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang-
ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
2. Waham kebesaran
Keyakinan secara berlebihan bahwa dirinya memiliki kekuatan khusus atau
berlebihan yang berbeda dengan orang lain, diucapkan berulang-ulang
tetapi tidak sesuai kenyataan.
3. Waham curiga
Keyakinan bahwa seseorang atau sekelompok orang berusaha merugikan
atau mencederai dirinya, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan.
4. Waham somatic
Keyakinan seseorang bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau
terserang penyakit, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai kenyataan.
5. Waham nihilistic
Keyakinan seseoarng bahwa dirinya sudah meninggal dunia, diucapkan
berulang-ulang tetapi tidak sesuai kenyataan.

F. Diagnosa Keperwatan yang Muncul


1. Gangguan proses pikir : waham
2. Resiko perilaku kekerasakan
3. Harga diri rendah
4. Kerusakan komunikasi verbal
G. Penatalaksanaan
1. Farmakoterapi
a. Anti psikotik
Jenis-jenis obat anti psikotik antara lain:
 Chlorpromazine
Untuk mengatasi psikosa, premedikasi dalam anastesi dan
mengurangi gejala emesis. Untuk gangguan jiwa, dosis awal 3 x 25
mg, kemudian dapat ditingkatkan supaya optimal, dengan dosis tinggi
1000 mg/hari secara oral.
 Trifluoperazine
Untuk terapi gangguan jiwa organic dan gangguan psikotik menarik
diri, dosis awal 3x1 mg, dan bertahap dinaikan sampai 50 mg/hari.
 Haloperidol
Untuk ansietas, ketegangan, psikomatik, psikosis, dan mania, dosis
awal 3x0,5 mg sampai 3 mg.
b. Anti parkinson
a) Triheksipenydil (Artane)
Untuk semua bentuk parkinsonisme dan untuk menghilangkan reaksi
ekstrapiramidal akibat obat. Dosis yang digunakan 1-15 mg/hari.
b) Difenhidramin
Dosis yang diberikan 10-400 mg/hari.
c. Antidepresan
a) Amitriptylin
Untuk gejala depresi, depresi oleh karena ansietas, dan keluhan
somatic. Dosis 75-300 mg/hari.
b) Impiramin
Untuk depresi hambatan psikomotorik, dan depresi neurotic. Dosis
awal 25 mg/hari, dosis pemeliharaan 50-75 mg/hari.
d. Anti ansietas
Digunakan untuk mengontrol ansietas, kelainan somatroform, keluhan
disosiatif, kelainan kejang, dan untuk meringankan sementara gejela-
gejala insoma dan ansietas. Obat-obat yang termasuk anti ansietas antara
lain:
a) Fenobarbital 16-320 mg/hari
b) Meprobamat 200-2400 mg/hari
c) Klordiazepoksida 15-100 mg/hari
2. Psikoterapi
Elemen penting dalam psikoterapi adalah menegakan hubungan saling
percaya. Terapi ini lebih efektif daripada terapi kelompok.
3. Terapi keluarga
Pemberian terapi perlu menemui atau mendapatkan keluarga klien, sebagai
sekutu dalam proses pengobatan. Keluarga akan memperoleh manfaat dalam
membantu ahli terapi dan perawatan klien.

H. Pohon Masalah

Resiko Tinggi,
mencederai diri,
orang lain dan
lingkungan

Perubahan Isi Pikir :


Waham

Gangguan Konsep
Diri : Harga Diri
Rendah
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna, Dkk. 2010. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edi.
Jakarta: EGC.
Townsend, Mary C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan
Psikiatri. Edisi 3. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai