PENYELENGGARA
PT. PHITAGORAS GLOBAL DUTA
6-18 DESEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan laporan praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini. Penulisan laporan PKL ini dilakukan dalam rangka memenuhi
salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta pelatihan Calon Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Umum Kementrian Tenaga Kerja Indonesia.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan PKL ini tidak akan selesai tanpa
bantuan bimbingan dari berbagai pihak baik pengajar maupun narasumber dan kerja
sama di antara anggota kelompok yang solid sampai dapat terselesaikannya laporan
PKL ini dengan baik.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan secara virtual
sebagai bentuk pelaksanaan protokol Kesehatan Covid-19 yang tentunya memiliki
keterbatasan untuk dapat menilai secara menyeluruh mengenai pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan. Namun demikian, tidak
mengurangi nilai dan manfaat pembelajaran yang diperoleh sebagai tujuan dari
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan bimbingan, sehingga penyusunan laporan PKL ini bisa selesai tepat
pada waktunya. Semoga laporan PKL ini membawa berkah manfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan K3.
Penulis,
Kelompok 3, Batch 151
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................4
BAB I....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
1.1. Latar Belakang...................................................................................................................5
1.2. Maksud dan Tujuan..........................................................................................................6
1.3. Ruang Lingkup..................................................................................................................7
1.4. Dasar Hukum.....................................................................................................................7
BAB II...................................................................................................................................................9
KONDISI / FAKTA PERUSAHAAN..................................................................................................9
2.1. Gambaran Umum Perusahaan.......................................................................................9
2.2. Temuan Hasil Observasi...............................................................................................11
BAB III................................................................................................................................................13
3.1. Analisis Temuan Positif................................................................................................13
Dilakukan uji riksa berkala...........................................................................................................13
Dibuatkan jalur grounding dan bak kontrol penangkal petir....................................................13
3.2. Temuan Negatif...................................................................................................................25
BAB IV................................................................................................................................................39
4.1. Kesimpulan.......................................................................................................................39
4.2. Saran..................................................................................................................................39
REFERENSI......................................................................................................................................41
DOKUMENTASI................................................................................................................................42
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kantor PT. Pundarika Atma Jaya Semesta, Bogor, Jawa Barat................9
Gambar 2. Pemadam Kebakaran Merek "AYAXX"....................................................10
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
menggunakan kemudi dan bergerak diatas landasan, permukaaan maupun rel atau
secara terus menerus dengan menggunakan bantuan ban, atau rantai atau rol.
PT. Pundarika Atma Semesta (PT. PAS) merupakan perusahaan yang bergerak di
sektor industry manufaktur yang mengkhususkan pada pembuatan Fire Truck
Manufacture and Fire Safety Equipment. Perusahaan ini menggunakan bejana
tekanan dan perangkat mekanik yang diantaranya ialah Hoist Crane, Forklift,
Compressor, Spray Painting Booth Oven, dan penggunaan teknologi terbaru berupa
mesin yang menggunakan sistem robot atau dikenal dengan mesin Computerized
Numerical Control (CNC).
Penggunaan/pengoperasian mesin produksi dapat mengakibatkan terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja apabila tidak memenuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan dan syarat-syarat di bidang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) atau standar Internasional yang berlaku. Dalam rangka
mematuhi Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 5, maka perlu dilakukan
pengawasan dalam penggunaan/pengoperasian mesin produksi terutama mengenai
penggunaan pesawat uap dan bejana tekan serta pesawat angkat angkut.
Pembinaan Ahli K3 Umum merupakan program yang ditujukan untuk
membina dan meningkatkan kemampuan bekerja guna melakukan pengawasan
terhadap peralatan di tempat kerja khususnya bejana tekan, pesawat uap dan
peralatan mekanik sesuai dengan peraturan perudang-undangan yang berlaku.
6
3. Mengidentifikasi, menganalisa dan membuat rekomendasi terkait
pelaksanaan dan penerapan K3 khususnya pada Konstruksi
Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran.
1.3. Ruang Lingkup
1. Bidang Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan
2. Bidang Pengawasan K3 Listrik
3. Bidang Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran
7
3) Bidang Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran
a. Permenakertrans RI no Per-04/MEN/1980
b. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 11/M/1997
c. PER.02/MEN/1983
d. KEP.186/MEN/1999
e. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I No.KEP.186/MEN/1999
f. Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No. Inst II/M/BW/1997
g. Dokumen NFPA 10 Chapter 5 halaman 17
h. UU No 1 Thn 1970
i. Permenakertrans RI no Per-04/MEN/1980
j. UU No 3 Tahun 1969
k. Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No. Inst II/M/BW/1997
8
BAB II
KONDISI / FAKTA PERUSAHAAN
Gambar 1. Kantor PT. Pundarika Atma Jaya Semesta, Bogor, Jawa Barat
9
Gambar 2. Pemadam Kebakaran Merek "AYAXX"
Di Indonesia PT. Pundarika Atma Semesta adalah sole agent untuk pompa
merek WS. Darley. PT. Pundarika Atma Semesta didukung oleh tenaga Ahli
yang berkompeten dibidangnya dan menggunakan mesin-mesin dengan
teknologi canggih seperti mesin CNC dan robot welding. Dalam proses
perakitan mobil pemadam PT. Pundarika Atma Semesta juga sudah sesuai
dengan NFPA standard.
Dengan memiliki Juru las yang berkualifikasi tertinggi standard MIGAS
dengan level G6. PT. Pundarika Atma Semesta adalah satu-satunya
perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan mobil pemadam kebakaran
dan alat-alat keselamatan kebakaran yang telah memiliki ISO 9001 : 2015
dengan No. Certifikat 500100 versi terlengkap dan terbaru yang dikeluarkan
oleh LLOYD’S REGISTER QUALITY ASSURANCE yaitu System Quality
Manajemen ISO untuk design, manufacture, assembly of fire truck & ladder
dan fire safety equipments, LOC IATF 16949 yang diterbitkan oleh RINA
SERVICES S.P.A ISO 45001 : 2018 dengan nomor sertifikat 10161502 yang
diterbitkan oleh
LLOYD’S REGISTER QUALITY ASSURANCE yaitu the occupational Health
& Safety Management System, dan ISO 14001 : 2015 dengan nomor
Sertifikat
10
10155445 yang dikeluarkan oleh LLOYD’S REGISTER QUALITY
ASSURANCE yaitu the Environmental Management System.
11
2.2.2. Temuan Negatif
12
BAB III
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
13
Masuk dan Keluar Darurat harus dibuat di tempat-
tempat kerja
PER.05/MEN/2018 tentang K3 lingkungan kerja
Pasal 110 Ayat 4 huruf (c) yang berbunyi:
“memasang pembatas, peredam suara, penutupan sebagian
Atap workshop telah atau seluruh alat.”
Dilakukan pembersihan terhadap
3. dilapisi dengan glass wall UU no 1 Thn 1970
permukaan glass wall secara berkala
Pasal 3 Ayat 1 Huruf g yang berbunyi:
“mencegah dan mengendalikan timbul/menyebar luasnya
suhu kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran.”
4. Memiliki tempat Menggunakan bahan bangunan yang PER.12/MEN/1995 tentang pengelolaan limbah Berbahaya
penyimpanan B3 & tempat tahan terhadap paparan B3 dan Beracun
pembuangan sementara Pasal 21 ayat 4 huruf (j) yang berbunyi:
B3 “Perusahaan harus memiliki tata letak saluran dan
penimbunan limbah B3.”
PP No 101 Tahun 2014 tentang penyimpanan limbah
Berbahaya dan Beracun
Pasal 13 huruf (b) yang berbunyi:
“Fasilitas penyimpanan limbah B3 harus sesuai dengan
jumlah, karakteristik limbah B3 dan dilengkapi upaya
14
pengendalian lingkungan hidup.”
Pasal 16 ayat 1 huruf yang berbunyi:
a. desain dan konstruksi tempat penyimpanan limbah
harus mampu melindungi limbah B3 dari hujan dan
sinar matahari
b. memiliki penerangan dan ventilasi
c. memiliki saluran drainase & bak penampungan
15
No Temuan Rekomendasi Peraturan Perundangan
II BIDANG KELISTRIKAN
1 Setiap mesin sudah Selalu dilakukan pengawasan dan UU no 1 Thn 1970 Pasal 3 Ayat 1 Huruf q yang berbunyi :
Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
terlindungi dengan pengecekan secara rutin dengan
system grounding dan hasil maksimal 5 Ohm Permanaker 12 Tahun 2015 Pasal 3 yang berbunyi :
emergency stop Pelaksanaan K3 lstrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
bertujuan:
a. melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan
orang lain yang berada di dalam lingkungan tempat kerja dari
potensi bahaya listrik;
b. menciptakan instalasi listrik yang aman, handal dan
memberikan keselamatan bangunan beserta isinya; dan
c. menciptakan tempat kerja yang selamat dan sehat untuk
mendorong produktivitas.
Pasal 5 Ayat 3 yang berbunyi : Sytandar bidang kelistrikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Standar Nasional Indonesia;
b. Standar Internasional; dan/atau
c. Standar Nasional Negara-Negara Lain yang ditentukan
oleh Pengawas Ketengakerjaan Spesialis K3 Listrik
16
Pasal 10 Ayat 2 yang berbunyi : Pemeriksaan dan pengujian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan : Huruf c yang
berbunyi : secara berkala
Pasal 11 Ayat 1 yang berbunyi : Pemeriksaan secara berkala
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf c
dilakukan paling sedikit 1 tahun sekali
KepdirPPK no 48 2015 Menetapkan Nomor 1 yang berbunyi :
Pemasangan dan Pemeliharaan terhadap instalasi,
perlengkapan dan peralatan listrik ditempat kerja selain harus
dilakukan oleh Ahli K3 Bidang Listrik dapat juga dilaksanakan
oleh Teknisi K3 Listrik yang memiliki sertifikat dan lisensi yang
dikeluarkan oleh Menteri Ketenagakerjaan atau pejabat yang
ditunjuk
17
UU no 1 Thn 1970 Pasal 3 Ayat 1 Huruf q yang berbunyi :
Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
3 Memiliki sumber listrik Dilakukan perawatan dan uji riksa Permenaker No 12 thn 2015 Pasal 4 yang berbunyi :
cadangan dari genset berkala
(1) Pelaksanaan K3 Listrik sebagaimana dimaksud Pasal 3
Harus mendapatkan ijin operasi
merupakan pelaksanaan persyaratan K3 yang meliputi :
genset
a. perencanaan, pemasangan, penggunaan,
18
perubahan, pemeliharaan
b. pemeriksaan dan pengujian
a. Pembangkit listrik;
b. transmisi listrik
c. distribusi listrik
d. pemanfaatan listrik
19
yang handal dan mandiri melalui perencanaan, pemasangan
dan pemeliharaan sesuai ketentuan standar
20
evakuasi serta pengendalian penyebaran asap, panas
dan gas
3 Sudah dilakukan fire drill Dilakukan secara berkala dengan 1. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2005 tentang
memastikan waktu berkumpul tepat Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002
sebelum waktu yang ditargetkan Tentang Bangunan Gedung Pasal 59:
(1) Setiap bangunan gedung, kecuali rumah tinggal tunggal dan
rumah deret sederhana, harus menyediakan sarana evakuasi
yang meliputi sistem peringatan bahaya bagi pengguna, pintu
keluar darurat, dan jalur evakuasi yang dapat menjamin
kemudahan pengguna bangunan gedung untuk melakukan
evakuasi dari dalam bangunan gedung secara aman apabila
terjadi bencana atau keadaan darurat.
(2) Penyediaan sistem peringatan bahaya bagi pengguna, pintu
keluar darurat, dan jalur evakuasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disesuaikan dengan fungsi dan klasifikasi bangunan
gedung, jumlah dan kondisi pengguna bangunan gedung, serta
jarak pencapaian ke tempat yang aman.
(3) Sarana pintu keluar darurat dan jalur evakuasi harus
dilengkapi dengan tanda arah yang mudah dibaca dan jelas.
2. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I
No.KEP.186/MEN/1999 TENTANG UNIT PENANGGULANGAN
21
KEBAKARAN DITEMPAT KERJA BAB I Ketentuan Umum.
Pasal 2: (b) penyediaan sarana deteksi, alarm, memadamkan
kebakaran dan sarana evakuasi; (d) pembentukan unit
penanggulanan kebakaran di tempat kerja; (e) penyelenggaraan
latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
Pasal 3 Pengendalian setiap bentuk energi, penyediaan sarana
deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi serta
pengendalian penyebaran asap, panas dan gas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b dan huruf c
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
22
BAB II Pembentukan Unit Penanggulangan Kebakaran
Pasal 5 Unit penanggulangan kebakaran sebagaimana
dimaksud dalam pasal 3 terdiri dari:a. Petugas peran kebakaran;
b. Regu penanggulangan kebakaran; c. Koordinator unit
penanggulangan kebakaran; d. Ahli K3 spesialis
penanggulangan kebakaran sebagai penanggung jawab teknis.
Pasal 6
(1) Petugas peran kebakaran sebagaimana dimaksud dlam
pasal 5 huruf a, sekurangkurangnya 2 (dua) orang untuk setiap
jumlah tenaga kerja 25 (dua puluh lima) orang.
(2) Regu penanggulangan kebakaran dan ahli K3 spesialis
penanggulangan kebakaran sebagaimana dimaksud dalam
pasal 5 hurf b dan huruf d, ditetapkan untuk tempat kerja tingkat
resiko bahaya kebakaran ringan dan sedang I yang
mempekerjakan tenaga kerja 300 (tiga ratus) orang, atau lebih,
atau setiap tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran
sedang II, sedang III dan berat.
23
Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No. Inst II/M/BW/1997
Petunjuk III ayat 3, Setelah pekerjaan pemasangan instalasi
selesai dilaksanakan harus diadakan pemeriksaan dan
Sudah dilakukan uji riksa Dilakukan pembolak-balikan
5 pengujian setempat yang diikuti oleh semua pihak yang terikat.
tabung apar untuk 10 bar tabung setiap 1 bulan sekali
24
Pembangunan, Akibat Kerja, tentang darat, di dalam tanah, permukaan air, di
Perbaikan, Penyakit Akibat Pembangunan, dalam air, maupun di udara dalam wilayah
Perawatan, dan
Pembersihan Kerja, dan Perbaikan, RI.
Gedung Kerugian Perawatan, dan
Ket. Psl 2 (2) :
Perusahaan Pembersihan yang
dapat disesuaikan c. Dikerjakan pembangunan, perbaikan,
25
proyek a.l. dalam bentuk P2K3
(Panitia Pembina K3) perusahaan
atau bentuk kepanitiaan lainnya
26
temuan identifikasi di atas
3. Dibuatkan Prosedur Kerja Aman
yang menyangkut seluruh jenis
kegiatan
4. Dibuatkan Instruksi Kerja Aman
untuk langkah-langkah kegiatan
yang bersifat khusus
5. Dibuat rencana kerja K3 yang
komprehensip terkendali oleh
pimpinan proyek.
27
• PASAL 4 KOORDINASI
DEPNAKERTRANS DAN
PEKERJAAN UMUM
• PASAL 6 PENGAWASAN
DEPNAKER DAN PEKERJAAN
UMUM
28
SLF di BPMPTSP oleh runtuhnya bagian yang lemah dari
bangunan darurat atau bangunan yang tidak
stabil”
4 Belum tersedianya Petugas TPS Lakukan UU no 3 Tahun 1969 tentang Higiene dan
wastafel di TPS tidak dapat pemasangan Sanitasi di Industri pasal 13 “perlengkapan
langsung wastafel di dekat untuk mencuci dan saniter yang cukup
membersihkan TPS untuk harus disediakan dan terpelihara dengan
anggota badan memudahkan baik”
jika terpapar personil TPS dalam
tetesan limbah membersihkan diri
II BIDANG KELISTRIKAN
1 PT PAS Belum memiliki Berpotensi Membuat SOP Permenaker RI No. Per-12/MEN/2015 :
SOP yang menimbulkan yang sesuai Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sesuai dengan kesalahan dengan Listrik di Tempat Kerja
Perundang- instalasi, dan Perundang- KEPDIRJEN Pembinaan Pengawasan K3
undangan dan tidak adanya undangan dan No. : KEP/47/PPK&K3/VII/2015 : Tentang
Peraturan yang tenaga ahli Peraturan yang Teknisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
berlaku di dalam berlaku di (K3) Listrik
Indonesia pengawasan
29
kelistrikan Indonesia
2 Belum melakukan Berpotensi Membuat Permenaker RI No. Per-12/MEN/2015 :
3 Belum memiliki Terdapat risiko Lakukan UU no 1 tahun 1970 Pasal 5 ayat 1 yang
Ahli AK3 Listrik kesalahan dalam sertifikasi untuk berbunyi
instalasi listrik personil Direktur melakukan pelaksanaan umum
kelistrikan untuk terhadap Undang-undang ini, sedangkan
menangani para pegawai pengawas dan ahli
kelistrikan keselamatan kerja ditugaskan menjalankan
pengawasan langsung terhadap ditaatinya
Undang-undang ini dan membantu
pelaksanaannya.
30
Permenaker No 02/MEN/1992 Pasal 9
ayat 1 yang berbunyi
ahli keselamatan dan kesehatan kerja
berkewajiban:
a. Membantu mengawasi pelaksanaan
peraturan perundangan keselamatan
dan kesehatan kerja sesuai dengan bidang
yang ditentukan dalam
keputusan penunjukannya;
b. Memberikan laporan kepada Menteri
Tenaga Kerja atau Pejabat yang
ditunjuk mengenai hasil:
1. Untuk ahli keselamatan dan
kesehatan
an kerja satu kali dalam 3 (tiga)
bulan, kecuali ditentukan lain;
2. Untuk ahli keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan
yang
memberikan jasa di bidang keselamatan
31
dan kesehatan kerja setiap
saat setelah selesai melakukan
kegiatannya;
c. Merahasiakan segala keterangan
tentang rahasia perusahaan/instansi
yang didapat berhubungan dengan
jabatannya.
KepdirPPK no 48 2015 Menetapkan
Nomor 1 yang berbunyi : Pemasangan
dan Pemeliharaan terhadap instalasi,
perlengkapan dan peralatan listrik
ditempat kerja selain harus dilakukan oleh
Ahli K3 Bidang Listrik dapat juga
dilaksanakan oleh Teknisi K3
32
keputusan penunjukan dari Menteri Tenaga
Kerja c.q. Direktur Jenderal Pembinaan dan
Pengawasan Ketenagakerjaan.
2) Untuk memperoleh keputusan
penunjukan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) harus memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Bab II.
Permenaker no 12/MEN/2015 Pasal 2 & 8
yang berbunyi
2) Pengusaha dan/ pengurus wajib
melaksanakan K3 listrik di tempat kerja
8) Ketentuan dan tata cara penunjukan
P2K3, Ahli K3 Bidang Listrik dan Teknisi K3
Listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 dan Pasal 7 dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
4 Instalasi kabel Dapat Merapikan segera UU no 1 Thn 1970 Pasal 3 Ayat 1 Huruf q
masih kurang menyebabkan instalasi kabel yang berbunyi : Mencegah terkena aliran
rapi risiko terbakar yang belum rapi listrik yang berbahaya
atau pendeknya
Permenaker no 12/MEN/2015 Pasal 3 yang
masa pakai
berbunyi : Pelaksanaan K3 Listrik
instalasi
33
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
bertujuan :
a. melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja dan orang
lain yang berada di dalam lingkungan
tempat kerja dari potensi bahaya
listrik
b. menciptakan instalasi listrik yang
aman, handal dan memberikan
keselamatan bangunan beserta
isinya; dan
c. menciptakan tempat kerja yang
selamat dan sehat untuk mendorong
produktivitas
34
dilaksanakan oleh Teknisi K3
Lokasi
No. Temuan Rekomendasi Peraturan Perundangan K3
Temuan Potensi Bahaya
35
dan Belum Pemliharaan Instruksi Menteri No. Ins.
Sesuai APAR 11/M/BW/1997
Dengan
Perundang- 2. Instalasi Alarm
Undangan dan Kbakaran
Peraturan
Automatik
yang berlaku
3. Penangulangan
Kebakaran di
tempat kerja
2 PT PAS APAR Menghambat Letakan APAR pada UU no 1 Thn 1970 Pasal 3 Ayat 1
terhalang oleh personil dalam tempat yang tidak Huruf r : menyesuaikan dan
kursi
mencari dan terhalang benda menyempurnakan pengamanan pada
menemukan APAR atau dapat dilihat pekerjaan yang bahaya kecelakaannya
disaat kebakaran menjadi bertambah tinggi
terjadi
Permenakertrans RI no
Per-04/MEN/1980 Pasal 4 ayat 1,
Setiap satu atau kelompok alat
pemadam api ringan harus
ditempatkan pada posisi yang mudah
dilihat dengan jelas, mudah dicapai
dan diambil serta dilengkapi dengan
36
pemberian tanda pemasangan.
37
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengamatan lapangan via online yang telah
dilakukan mengenai Pengawasan Norma Konstruksi Bangunan, Kelistrikan &
Penanggulangan Kebakaran di PT. Pundarika Atma Semesta (PT. PAS), maka dapat
diambil kesimpulan:
a. PT. PAS sudah memiliki sertifikasi terkait dengan K3 meliputi sertifikasi
ISO 9001:2015, ISO 16949:2002, OHSAS 18001:2007 dan ISO
14001:2015, namun masih belum menerapkan SMK3 yang telah diatur dalam
PP No 50 tahun 2012.
b. Masih ditemukan beberapa peluang perbaikan terhadap penerapan K3 di
PT Pundarika Atma Semesta, dimana ada beberapa implementasi yang
belum sesuai persyaratan perundangan-undangan yang berlaku terkait
K3 konstruksi bangunan, listrik dan penanggulangan kebakaran dengan
ditemukannya beberapa ketidaksesuaian dengan regulasi atau standar
K3 yang berlaku pada bidang tersebut di PT Pundarika Atma Semesta.
4.2. Saran
Terdapat beberapa saran dari hasil analisa temuan pada aktifitas PKL yang
dilakukan di PT. Pundarika Atma Semesta (PT. PAS), antara lain:
a. Bidang Pengawasan Konstruksi & Bangunan
Pembuatan yang mengatur tentang Pembangunan,
Perbaikan, Perwatan, dan Pembersihan Gedung
Penyesuaian izin terhadap bangunan yang disyaratkan seperti
pemenuhan IMB sesuai yang diajukan.
Melakukan uji riksa konstruksi bangunan secara berkala dengan
memenuhi SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
Merekomendasikan penggunaan bahan bangunan non-asbes
38
Pembuatan SOP Pengawasan kelistrikan yang sesuai dengan
Perundang-undangan dan Peraturan yang berlaku di
Indonesia
Segala instalasi dan kerapian kabel agar mengikuti standar
kelistrikan yang berlaku
Harus memiliki Ahli K3 Listrik
Merekomendasikan penambahan pengamanan terhadap bahaya
sengatan listrik ke tenaga kerja seperti safety switch
c. Bidang Pengawasan Penanggulangan Kebakaran
Pembuatan SOP Penanggulangan Kebakaran secara
Komprehensif dan Belum Sesuai Dengan Perundang-
Undangan dan Peraturan yang berlaku
Mengkaji ulang penempatan, jumlah dan jenis APAR sesuai
dengan potensi bahaya kebakaran ditempat kerja
Memperbarui pelatihan tim penanggulangan kebakaran
Melakukan pengecekan fire alarm system secara berkala
39
REFERENSI
40
DOKUMENTASI
Foto Keterangan
Sertfikat Ahli K3 Umum dan
Juru Las
Bejana Tekan
“Air Compressor”
41
Foto Keterangan
Cutting/shearing machine
Bending machine
Plasma cutting
Puching machine
42
Foto Keterangan
Operator laser cutting
Kegiatan pengelasan
43
Foto Keterangan
Forklift
Pekerjaan gerinda
44
Foto Keterangan
Proses lifting tangka
menggunakan hoist crane
45