Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

“INFUSION PUMP”

OLEH :

NAMA : IRMAWATI TOHAMBA

NIM : P201701118

KELAS : J3 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2020
A. Definisi
Pesawat infus pump merupakan salah satu alat bantu kedokteran yang dirancang untuk
mengontrol dan mengatur pemberin cairan infus kepada pasien yang dalam perawatan. Unsur
terpenting pada pesawat infus pump adalah sistem pengontrolan kecepatan tetesan cairan infus
dengan menggunakan sistem mekanik pemompaan yang dikendalikan secara elektronik. Unsur
lain yang juga dianggap penting dalam pesawat infus pump adanya pengaman-pengaman,
pengaman-pengaman tersebut diperlukan karena dalam proses pemberian cairan infus dosis yang
diberikan kepada pasien harus tepat dan pada saat pemberian cairan infus udara tidak boleh
masuk ke dalam tubuh dan tidak boleh terjadi pemampatan pada selang.
B. Fungsi Infuse Pump
Infuse Pump berfungsi untuk mengatur jumlah cairan / obat yang di masukkan kedalam
sirkulasi darah pasien secara langsung melalui vena. Untuk menjaga pemberian cairan parenteral
sesuai kebutuhan pasien dan mencegah kelebihan volume cairan yang diberikan.
C. Komponen komponen Alat Infus Pump
1. Alarm control
Alarm control adalah peringatan yang umumnya berupa buzzer untuk mengingatkan
bahwa telah terjadi sesuatu pada infusion pump (misal: ada gelembung dalam selang).
2. Pump sistem
Sistem Pompa biasanya berupa peristaltik pump, untuk mengalirkan cairan sesuai yang
kita inginkan.
3. Sensor tetesan
Untuk mengetahui berapa banyak tetesan yang telah keluar dari kantung infuse. Juga
sebagai indikator berapa jumlah volume yang telah keluar dari kantung infuse.
4. Kontrol gelembung udara
Sebagai pendeteksi gelembung udara dalam selang.
5. Pengatur jumlah tetesan
Sebagai pengatur volume cairan yang akan diberikan ke pasien tiap jamnya (mL/h).
6. Display system
Sebagai display untuk memonitor kantung infus tersebut (misal: jumlah tetesan).
D. Prinsip Kerja Alat
Pada Infusion Pump untuk mengalirkan cairan digunakan sistem pompa yang menggunakan
dorongan peristaltic. Dimana cairan yang terdapat pada selang infus akan ditekan dan digeser
atau didorong ke dalam saluran pembuluh darah pasien dengan menggunakan kecepatan tertentu.
Sistem dorongan peristaltik inilah yang akan membuat cairan terdorong hingga masuk ke dalam
aliran pembuluh darah pasien. Dorongan yang terjadi akan diatur sesuai dengan kecepatan
pengiriman dari pengendali motor. Agar pemberian dosis cairan infus yang diberikan ke pasien
tepat dan untuk mengetahui terjadinya kesalahan maka pada alat infusion pump dilengkapi
dengan sensor.
1. Air in-line detection circuit, untuk mendeteksi keberadaan gelembung pada pipa atau
selang pada infus pump.Ketika terdeteksi sebuah gelembung, maka rangkaian ini akan
menghentikan seluruh kinerja alat.
2. Delivery detection circuit, digunakan untuk mendeteksi berapa besar tetesan yang sudah
dikeluarkan atau diberikan. Tetesan pada drip chamber dideteksi dengan infra red
emitting element yang terletak pada drop sensor.
3. Door detection circuit, mendeteksi keadaan pintu infusion pump, dimana akan terdeteksi
oleh magnet yang dipasang pada pintu dan akan mengaktifkan alarm apabila pintu pada
kondisi terbuka.
Dari dasarnya alat ini bekerja dari rangkaian oscillator, yang akan memberikan sinyalnya ke
motor yang akan dikendali kan oleh pengendali motor. Kemudian saat motor bekerja tetesan
sensor dan pengelola sinyal pada level air bekerja yang keluarannya akan mengerjakan rangkaian
buzzer, pada sensor tetesan akan mendeteksi berapa banyak tetesan yang keluar menuju pasien.
Kecepatan tetesan dapat dikendalikan oleh pengendali laju tetesan yang akan mengerjakan
pengendali motor. Dan hasil tetesan dan setingan laju aliran tetesan dapat dilihat pada layar. 
E. Standar Operasional Prosedur Pemakaian
1. Persiapan
a) Lepaskan penutup debu
b) Siapkan aksesoris
c) Siapkan bahan operasional
d) Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
e) Pasang alat pada standar infus
2. Pemanasan Peralatan
a) Hubungkan alat dengan catu daya untuk mengisi baterai
b) Lakukan pemanasan secukupnya
3. Pelaksanaan
a) Perhatikan protap pelayanan
b) Buka pintu dan hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
c) Pilih rate tetesan infus pada posisi makro atau mikro
d) Lakukan priming pada selang infus yang akan dipakai
e) Pasang selang infus pada alat dengan posisi lurus,lalu tutup pintu dengan benar
f) Atur kecepatan aliran dengan menekan tombol RATE/LIMIT
g) Atur batasan aliran cairan/delivery limit (maksimal 999 ml)
h) Buka role clam selang infus,hubungkan dengankateter pasien
i) Lakukan tindakan dengan menekan tombol start
F. Pemeliharaan Alat Infus Pump
1. Jangan letakkan infuse pump ditempat yang mungkin akan mendapat goncangan dan
getaran.
2. Jangan letakkan pesawat ditempat yang suhunya terlalu tinggi, lembab dan tekanan
barometernya terlalu tinggi.
3. Jagalah kebersihan dari pesawat.
4. Periksa selalu kondisi grounding dari pesaat dan line voltage yang memadai.
5. Memilih tiang untuk penempatan infuse yang memiliki 5 kaki agar infuse lebih stabil dan
kokoh tidak mudah goyang.
G. Penempatan Alat dan Penyimpanan Alat
1. Fungsi Aktivitas Ruangan Pelayanan Fungsional Klinis
Infuse Pump umumnya digunakan didalam ruang gawat darurat, ruang rawat inap, ruang
rawat intensif dan ruang khusus lainnya untuk membantu proses dalam rangka
pengobatan pada pasien berupa cairan nutrisi, transfusi darah dan cairan kimia. Misalnya
memberikan suntikan atau injeksi yang berisikan obat berupa cairan dan di pasang
dengan cara disuntik yang masuk kedalam tubuh melalui pembuluh darah vena dan
menggunakan suatu selang.
2. Persyaratan teknis dan lingkungan dalam penempatan alat
Berbagai persyaratan yang harus terpenuhi untuk penempatan Alat Infuse Pump dalam
ruang pelayanan adalah :
a) Tegangan/Catu Daya dari PLN sebesar 220 V.
b) Suhu ruangan berkisar antara 15-40 oC.
c) Kelembapan ruangan berkisar antara 25-85%.
d) Kondisi ruangan memilki isolasi (grounding) yang baik.
3. Perencanaan Penyimpanan Alat
a) Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF

b) Lepaskan hubungan listrik alat dari catu daya


c) Lepaskan infuse bag dan selang infus
d) Bersihkan alat
e) Pasang penutup debu
f) Rapihkan aksesoris kelengkapan alat
g) Catat beban kerja alat
h) Kembalikan alat ke tempat semula
i) Simpan alat pada suhu berkisar antara 15-40 oC dan kelembaban berkisar antara 25%.

Anda mungkin juga menyukai