Makalah Karbohidrat Dalam Pangan PDF
Makalah Karbohidrat Dalam Pangan PDF
KELOMPOK 4:
SITI ZAKIA AMELIA
ST. MUSDALIFAH AP.
ST.ROHANI
SULKA HIJ’ALNI G
M IMAM DYAN NUGRAHA
SARAH AZZAHRA M
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang telah memberikan Rahmat
dan Karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Sholawat beserta salam selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, Beserta
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, hal ini karena kemampuan dan pengalaman kami yang masih ada dalam
keterbatasan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya konstruktif,
pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya. Akhir kata kami sampaikan terima kasih
KELOMPOK 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............…………………………….…………... 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………... 5
C. Tujuan…………………………………………………….….... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Karbohidrat………………………………………... 6
B. Sumber Karbohidrat….…..................................................... 10
C. Integrasi Ayat….…………................................................... 13
E. Metode Analisis……………………………………………….. 17
A. Kesimpulan......................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..………. 32
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat termasuk suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil
energi, dimana setiap gram-nya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan
energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai
bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang seperti Indonesia. Di
negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori,
bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju
karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan
makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber
bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang
dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk
penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang
mengandung atom karbon(C), hidrogen(H), dan aksigen(O). Secara biologis,
karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan,
manusia dan tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot
dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada
tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari hasil reaksi CO2 dan H2O melalui proses
fotosintesis di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil).
Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari
kehidupan tidak akan dijumpai.
4
Membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya. Walaupun
tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan karbohidrat yang
sangat parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2 gram karbohidrat per
Kg berat badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis. Secara keseluruhan tubuh
harus mempertahankan keseimbangan tertentu dalam utilisasi karbohidrat, lemak dan
protein sebagai sumber energi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan karbohidrat?
2. Apa saja sumber-sumber karbohidrat?
3. Surah apa yang berkaitan dengan karbohidrat?
4. Bagaimana kode halal dalam produk pangan?
5. Bagaimana metode analisis karbohidrat?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian karbohidrat.
2. Untuk mengetahui sumber-sumber karbohidrat.
3. Untuk mengetahui integrasi ayat tentang karbohidrat.
4. Untuk mengetahui kode halal dalam produk pangan.
5. Untuk mengetahui metode analisis karbohidrat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karbohidrat
Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate” dan dari bahasa
Perancis, yaitu “Hydrate de Carbon”. Penamaan ini didasarkan atas komposisi unsur
karbon yang mengikat hidrogen dan oksigen dalam perbandingan yang selalu sama seperti
pada molekul air. Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai
hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon. Nama lain dari
karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" artinya gula. Karbohidrat
Karbohidrat biasanya didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida dan keton atau zat
yang dihidrolisis menghasilkan polihidroksi aldehidaa dan keton. Karbohidrat biasa disebut
juga karbon hidrat, hidrat arang, sacharon (sakarida) atau gula. Karbohidrat berarti karbon
yang terhidrat. Rumus umumnya adalah Cx(H2 O)y. Karbohidrat dibuat oleh tanaman
Karbohidrat adalah senyawa karbonil alami dengan beberapa gugus hidroksil. Yang
tergolong karbohidrat adalah gula (monosakarida) dan polimernya yaitu oligosakarida dan
yaitu: aldosa yang gugus karbonilnya berada di ujung rantai dan berfungsi sebagai aldehida
Karbohidrat juga memegang peran penting dalam alam karena merupakan sumber
energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah.Melalui proses
6
fotosintesis,klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampuh membentuk
karbohidrat dari karbon dioksida ( CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah.
Terdiri dari 80% total konsumsi manusia, karbohidrat yang paling umum dikenal
manusia adalah pati. Jenis karbohidrat yang paling sederhana adalah dari jenis
Rangkaian monosakarida akan membentuk sakarida lain yang lebih besar, yaitu
polisakarida (rantai panjang), oligosakarida (rantai pendek), dan disakarida (dua molekul
monosakarida).
Klasifikasi Karbohidrat
1. Monosakarida
Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang mudah di serap melalui usu halus
ke dalam darah kemudian menuju hati, dan tidak di pecahkan dalam proses pencernaan.
Monosakarida ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air karena
tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi yaitu glukosa,fruktosa dan galaktosa.
- Glukosa dinamakan juga dekrosa atau gula anggur,karna terdapat luas di alam dalam
jumlah sedkit yaitu di dalam sayur,buah,sirup jagung,sari pohon dan bersama dengan
fruktosa dalam madu.Glukosa memegang peran amat penting dalam ilmu gizi.Glukosa
merupakan hasil hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa dan laktosa. Pada saat
metabolism glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar dalam tubuh dan
- Fruktosa di namakan juga levulosa atau gula buah,adalah gula paling manis,gula ini
terutama terdapat dalam madu bersama glukosa,dalam buah dan juga didalam sayur.
7
- Galaktosa tidak dapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa,karna hanya
2. Disakarida(C12H22O11)
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula.Sama seperti
monosakarrida,Disakarida juga memiliki rasa manis, dan sifatnyapun mudah larut dalam
- Sukrosa, atau gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun dari
bit. Selain pada tebu dan bit, sukrosa terdapat pula pada turnbuhan lain, rnisalnya dalarn
buah nanas dan dalam wortel. Dengan pencernaan atau hidrolisis sukrosa akan terpecah
- Maltosa dan isomaltosa komponen utamanya adalah glukosa. Umum ditemukan pada
- Laktosa atau gula susu merupakan bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat
dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di
dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan.
- Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gula
jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehelosa. Trehelosa juga terdapat
dalam serangga.
3. Oligosakarida
disakarida termasuk dalam oligosakrida,akan tetapi karena peranannya dalam ilmu gizi
1. Polisakarida
8
Karbohidrat ini dapat mengandung sampai tiga ribu gula sederhana yang tersusun
dalam bentuk rantai panjang atau bercabang.Gula sederhana ini terutama adalah glukosa.
Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati,dekstrin dan glikogn.
karbohidrat utana yang di makan di seluru dunia. Pati terutama terdapat dalam padi-
- Dekstrin merupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk melalui
diare.
- Glokogen atau juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat dari
hewan yang terutama terdapat dihati dan otot,glikogen tidak merupakan sumber
Serat akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian karena peranannya dalam berbagai
macam penyakit, definisi terakhir untuk serat adalah sebagai dinding sel. Ada dua golongan
yang terdapat dalam serat yaitu tidak dapat larut dalam air dan yang dapat larut dalam air.
1) Pektin terdapat di dalam sayuran dan buah terutama jenis apel,jambu biji,anggur
dan wortel,senyawa pectin berfungsi sebagai bahan perekat antara dinding sel.
9
2) Gum adalah polisakarida larut air terdiri atas 10.000-30.000 unit yang terutama
3) Mukilase merupakan stuktur kompleks yang mempunyai cirri khas yaitu memiliki
diduga mencegah pengeringan.Serat yang tidak larut dalam air dibagi menjadi 3
struktur kristal yang sangat stabil.Selulosa yang berasal dari makanan nabati
usus.
bercabang.
Terdapat didalan tangkai sayuran, bagian inti di dalam wortel dan biji jambu
biji.
B. Sumber Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat menurut anjuran WHO (1990) adalah 55-75 % dari total
konsumsi energi diutamakan bersal dari karbohidrat kompleks dan 10 % dari karbohidrat
mengganjurkan 20-30 gram/hari. Pola makanan penduduk Indonesia umumnya kaya serat
10
Di dalam ilmu gizi, jenis karbohidrat kompleks yang merupakan sumber utama
bahan makanan yang umum dikonsumsi oleh manusia adalah pati (starch). Beberapa
tanaman yang mempunyai jenis karbohidrat ini, yaitu : Padi, Kentang, Ubi, Jagung,
sederhana. Di dalam buah terkandung banyak glukosa begitupun pada sayuran. Fruktosa
dikenal juga sebagai gula buah dan merupakan gula yang paling manis daripada yang
lainnya dan fruktosa ini juga terkandung diberbagai macam buah-buahan. Selain buah dan
sayur tanaman perkebunan, yaitu tebu merupakan salah stu sumber karbohidrat juga karena
99% gula pasir dibentuk oleh sukrosa yang terdapat pada tebu.
kering dan gula. Hasil olahan bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan,
selai, sirup dan lainnya. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok
11
Kerupuk udang dengan pati 68,2 Wortel 9,3
1. Beras Merah
Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi merah dianggap sebagai sumber
karbohidrat yang baik dan sehat. Nasi merah juga mengandung magnesium, zat besi,
2. Kentang Rebus
Kandungan pati pada kentang rebus yang tinggi menyebabkan makanan ini
menimbulkan rasa kenyang dan juga menghasilkan kalori yang cukup besar. Oleh karena
itu tak heran jika sebagian orang dapat menahan lapar hingga siang hanya dengan sarapan
kentang.
3. Ubi Jalar
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit maag,
diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Nutrisi yang terkandung di dalamnya
adalah serat, mangan, tembaga, potasium, zat besi, vitamin A, vitamin C dan vitamin B6.
12
Ubi jalar juga kaya akan beta-karoten yang merupakan antoiksidan yang banyak ditemukan
4. Sagu
Sagu menjadi makanan pokok bagi penduduk di daerah Maluku atau Papua.
5. Singkong
Singkong juga menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia. Akar tanaman ini
dapat menjadi makanan yang mengenyangkan. Biasa disajikan dengan dibuat menjadi
6. Biji Gandum
Mengonsumsi gandum utuh membuat perut terasa kenyang lebih lama dan bisa
Bijirin gandum bisa dikonsumsi dalam bentuk barley, beras merah dan beras coklat.
7. Jagung
Jagung memiliki kandungan asam folat dan serat yang baik untuk tubuh. Pada
8. Kacang-kacangan
kedelai dan polong mengenyangkan perut dengan segera, tapi bisa bertahan dalam waktu
lama. Kacang dan polong kaya akan folic acid, serat, vitamin, protein juga karbohidrat
kompleks.
C. Integrasi Ayat
Karbohidrat merupakan komponen bahan pangan dan merupakan sumber kalori
yang baik bagi manusia. Hal ini teradapat dalam QS Al-Maidah ayat 88, yang berbunyi:
13
ٱ ٱ ٱ ٱ ۦ
Terjemahnya:
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa makanan yang akan dikonsumsi hendaklah yang
halal lagi baik. Maksud makanan yang baik, yaitu makanan yang tidak mengandung zat
yang berbahaya bagi tubuh, tidak kadaluarsa, hygienis dan bergizi. Makanan bergizi
mengandung keseimbangan zat-zat gizi yaitu; protein, lipid, vitamin, mineral dan
karbohidrat. Karbohidrat atau disebut juga hidrat arang atau sakarida (dari bahasa Arab,
sakkar yang berarti gula, Aceh: saka) terbentuk dari molekul-molekul sakarida sederhana
pemilihan bahan baku, ingridien, bahan tambahan, proses dan peralatan yang terlibat dalam
produksi pangan. Untuk memberikan jaminan pangan halal dan baik kepada konsumen,
produsen pangan harus mengantongi sertifikat halal dari BPPOMMUI dan sertifikat baik
dari depkes. Produk-produk pangan lokal Indonesia, masih sedikit yang memperhatikan
No 7 Tahun 1996 tentang Pangan, yaitu di dalam Bab IV tentang Label dan Iklan Pangan
Pasal 30 ayat 2 dan Pasal 34 ayat 1. Di dalam Pasal 30 ayat 2 disebutkan bahwa label
pangan minimal mencantumkan nama produk, daftar yang digunakan, berat bersih atau isi
14
bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam
wilayah Indonesia, keterangan tentang halal serta tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa.
Bunyi dari ayat ini secara tersirat mengandung arti bahwa keterangan halal
merupakan salah satu informasi yang wajib dicantumkan pada label pangan. Akan tetapi
sayangnya pengertian ini dimentahkan oleh penjelasan dari ayat tersebut yang menguraikan
bahwa pencantuman keterangan halal pada label pangan baru merupakan kewajiban apabila
setiap orang yang memproduksi dan atau memasukkan pangan ke wilayah Indonesia untuk
diperdagangkan menyatakan bahwa pangan yang bersangkutan adalah halal bagi umat
Islam. Jadi pencantuman keterangan halal pada label pangan bukan merupakan suatu
Yang menjadi penentu kehalalan suatu bahan pangan adalah diantaranya tidak
mengandung alkohol atau komponen yang memabukkan, bukan hewan yang buas,
bertaring, berkuku panjang dan babi. Untuk bahan makanan yang berasal dari tumbuhan
dan ikan dijamin kehalalannya, yang menjadi titik kritis keharamannya adalah dari alat dan
bahan yang ditambahkan ketika pengolahan, juga kemasan. Sedangkan untuk bahan pangan
yang berasal dari hewan yang dihalalkan untuk dikonsumsi yang menjadi titik kritisnya
adalah cara penyembelihan, alat dan bahan yang digunakan atau ditambahkan ketika
Contoh produk bahan pangan yang mengandung karbohidrat yang sudah berlogo
halal, yaitu:
15
1. Gula halus
Certified No : 15090041661019
Goodday Cultured Milk Drink Mango, Goodday Cultured Milk Drink Strawberry, Goodday
Olga, Dairy Champ, Dairy Star, Dairy Champ Martabak Manis, Doreen, Happy, Daily, Daily
16
00040061360512 Exp.21/04/2022 Frisian Flag Indonesia, PT
Friso Mum Minuman Khusus Ibu Hamil Dan Menyusui Rasa Vanila, Friso 4 Susu Bubuk
Butter Blending
a. Test Molish
Prinsip:
Karbohidrat akan didehidrasi oleh asam sulfat pekat membentuk senyawa furfural
atau turunannya. Furfural dan turunannya akan berkondensasi dengan alfanaftol (molish)
menghasilkan senyawa kompleks berwarna merah ungu pada bidang batas antara larutan
Cara Kerja :
1) Sediakan tabung reaksi sebanyak 4 buah yang telah berisi label masing-masing
sampel.
17
b. Test Moore
Prinsip:
Uji Moore menggunakan NaOH (alkali) yang berfungsi sebagai ion OH- yang akan
berikatan dengan rantai aldehid yang membentuk aldol aldehid (aldehida dengan cabang
gugus alkanol) yang berwarna kekuningan. Pemanasan bertujuan untuk membuka ikatan
Cara Kerja :
c. Test Benedict
Prinsip:
Larutan CuSO4 dalam suasana alkali akan direduksi oleh gula yang mempunyai
gugus aldehid sehingga CuO atau kupri tereduksi menjadi Cu2O yang berwarna merah bata
(endapan).
Cara Kerja :
sampel tadi.
18
5) Amati perubahan yang terjadi.
d. Test Selliwanof
Prinsip:
Perubahan fruktosa oleh HCl panas menjadi levulinat dan hidroksimetil furfural,
sukrosa yang mudah dihidrolisa menjadi glukosa akan member reaksi positif berwarna
oranye.
Cara Kerja :
sampel tadi.
e. Test Barfoed
Prinsip:
Cara Kerja :
sampel tadi.
19
5) Amati perubahan yang terjadi
f. Metode Fehling
Prinsip dari metode fehling yaitu menggunakan gugus aldehid pada gula untuk
mereduksi senyawa Cu2SO4 menjadi Cu2O (enpadan berwarna merah bata) setelah
dipanaskan pada suasana basa (Benedict dan Fehling) atau asam (Barfoed) dengan
Cara Kerja:
5) Memasukkan sepotong irisan tipis dari pisang mantah kedalam tabung reaksi, dan
sepotong irisan tipis dari pisang yang telah masak sempurna kedalam tabung reaksi
lain.
g. Metode Osazon
Prinsip:
Reaksi ini dapat digunakan baik untuk larutan aldosa maupun ketosa, yaitu dengan
20
Cara Kerja:
3) Periksa endapan dibawah mikroskop. Larutan yang diuji adalah larutan glukosa 1%,
fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, maltosa 1%, pati 2%.
h. Metode Tollens
Prinsip:
Tollen terdiri dari Ag2SO4 yang bila ada gula pereduksi Ag akan direduksi menjadi
Ag+ yang akan membentuk cinci perak. Kelemahan dari reaksi Tollen adalah dia bukan
cuma bereaksi dengan gula pereduksi tetapi juga bereaksi dengan senyawa keton yang
Cara Kerja:
i. Metode iodine
Prinsip:
21
berwarna spesifik. Amilum atau pati akan menghasilkan warna biru. Hasil yang postif
Cara Kerja:
Amilum, Larutan Gula, Larutan Madu, dan Larutan Susu), pada tabung reaksi I
ditambahkan 2 tetes air, pada tabung reaksi II di tambahkan 2 tetes HCL 6 N, dan
2) Hasil campuran diatas di kocok dan di perhatikan warna apa yang terbentuk.
Ada beberapa macam metode yang dapat kita gunakan untuk analisa kadar gula
a. Metode Fisika
alat yang digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi bahan terlarut. Misalnya gula,
garam, protein, dsb. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah
memanfaatkan refraksi cahaya. Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang
ilmuan dari German pada permulaan abad 20 (Anonim, 2010). Pengukurannya didasarkan
atas prinsip bahwa cahaya yang masuk melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang
22
batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas
tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas.
X = [(A+B)C - BD)]
dimana :
Cara Kerja:
2) Refraktometer ditetesi dengan aquadest atau larutan NaCl 5% pada bagian prisma
tertinggal
6) Kaca dan prisma dibilas dengan aquades / NaCl 5% serta dikeringkan dengan tisu,
dan
Cara ini digunakan berdasarkan sifat optis dari gula yang memiliki struktur asimetrs
(dapat memutar bidang polarisasi) sehingga dapat diukur menggunakan alat yang
23
dinamakan polarimeter atau polarimeter digital (dapat diketahui hasilnya langsung) yang
dinamakan sakarimeter. Menurut hokum Biot; “besarnya rotasi optis tiap individu gula
sebanding dengan konsentrasi larutan dan tebal cairan” sehingga dapat dihitung
menggunakan rumus :
LxC
sehingga C = 100 A
L x [a] D20
b. Metode Kimia
Metode ini didasarkan pada sifat mereduksi gula, seperti glukosa, galaktosa, dan
fruktosa (kecuali sukrosa karena tidak memiliki gugus aldehid). Fruktosa meskipun tidak
memiliki gugus aldehid, namun memiliki gugus alfa hidroksi keton, sehingga tetap dapat
bereaksi. Dalam metode kimia ini ada dua (2) macam cara yaitu :
1. Titrasi
Untuk cara yang pertama ini dapat melihat metode yang telah distandarisasi oleh
BSN yaitu pada SNI cara uji makanan dan minuman nomor SNI 01-2892-1992.
2. Spektrofotometri
Adapun untuk cara yang kedua ini menggunakan prinsip reaksi reduksi CuSO4 oleh
gugus karbonil pada gula reduksi yang setelah dipanaskan terbentuk endapan kupru oksida
24
(Cu2O) kemudian ditambahkan Na-sitrat dan Na-tatrat serta asam fosfomolibdat sehingga
terbentuk suatu komplek senyawa berwarna biru yang dapat diukur dengan
Prinsip: Monosakarida dioksidasi oleh CuO dari reagen Luff Schoorl menjadi
Cu2O.kemudian kelebihan CuO dari reagen luff Schoorl akan bereaksi dengan KI suasana
asam membentuk I2 yang akan bereaksi dengan cara dititrasi dengan Na-tiosulfat dengan
indikator amilum .
Cara Kerja:
Persiapan Sampel
Pada prosedur kerja dalam praktikum ini, sampel yang ingin dilakukan pengujian telah
tersedia sehingga dalam praktikum ini kami tidak melakukan proses persiapan sampel.
f. Titrasi dengan larutan Natrium tiosulfat 0,005N sampai warna biru tua hilang.
25
4. Metode Nelson-Somogyi
Metode ini dapat digunakan untuk mengukur kadar gula reduksi dengan
bentuk kupro dengan pemanasan larutan gula. Kupro yang terbentuk selanjutnya dilarutkan
dengan arseno molibdat menjadi molibdenum berwarna biru yang menunjukkan ukuran
konsentrasi gula dan membandingkannya dengan larutan standar sehingga konsentrasi gula
dalam sampel dapat ditentukan. Reaksi warna yang terbentuk dapat menentukan
Cara Kerja :
b. Ditambahkan 1 ml reagen Nelson pada tiap-tiap tabung reaksi dan dipanaskan dalam
air mendidih selama 20 menit, kemudian didinginkan 5 menit dalam air mengalir.
standard.
5. Metode enzimatis
Untuk metode enzimatis ini, sangat tepat digunakan untuk penentuan kagar suatu
gula secara individual, disebabkan kerja enzim yang sangat spesifik. Contoh enzim yang
dapat digunakan ialah glukosa oksidase dan heksokinase Keduanya digunakan untuk
26
Glukosa oksidase
Heksokinase
+ NADPH + H+ Adanya NADPH yang dapat berpendar (memiliki gugus kromofor) dapat
diukur pada l 334 nm dimana jumlah NADPH yang terbentuk setara dengan jumlah
Prinsip:
Metode ini digunakan untuk mengukur gula pereduksi dengan teknik kolorimetri.
Teknik ini hanya dapat mendeteksi satu gula pereduksi, misalnya glukosa. Glukosa
memiliki gugus aldehida, sehingga dapat dioksidasi menjadi gugus karboksil. Gugus
aldehida yang dimiliki oleh glukosa akan dioksidasi oleh asam 3,5-dinitrosalisilat menjadi
gugus karboksil dan menghasilkan asam 3-amino-5-salisilat pada kondisi basa dengan suhu
90-100oC. Senyawa ini dapat dideteksi dengan spektrofotometer pada panjang gelombang
540 nm.
27
b. Sebanyak 150 g natrium kalium tartarat dilarutkan dalam 200 mL aquades (larutan B).
Larutan A dan B dicampur, lalu ditera dalam labu takar dengan aquades hingga
volume akhirnya menjadi 500 mL, kemudian diaduk dengan pengaduk magnetik
Cara kerja :
a. Buat larutan glukosa standar dengan konsentrasi masing-masing 0, 200, 400, 800,
selama 5 menit.
f. Pengukuran kadar gula pereduksi pada sampel dilakukan dengan cara mengambil 1 mL
g. Proses selanjutnya sama seperti pada larutan glukosa standar, kemudian nilai
Prinsip:
Metode ini disebut juga dengan metode TS (total sugar) yang digunakan untuk
mengukur total gula. Metode ini dapat mengukur dua molekul gula pereduksi. Gula
sederhana, oligosakarida, dan turunannya dapat dideteksi dengan fenol dalam asam sulfat
28
Cara Kerja:
a. Buat larutan glukosa standar dengan konsentrasi masing-masing 0, 100, 200, 300, 400,
kemudian rendam dalam air, lalu tambahkan 0,5 mL fenol 5% dan 2,5 mL
c. Biarkan selama 10 menit, lalu vorteks dan biarkan kembali selama 20 menit.
dalam tabung, lalu rendam dalam air, kemudian tambahkan 0,5 mL fenol 5% dan 2,5
f. Proses selanjutnya sama seperti pada larutan glukosa standar, kemudian nilai
29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Karbohidrat biasanya didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida dan keton atau zat
disebut juga karbon hidrat, hidrat arang, sacharon (sakarida) atau gula. Karbohidrat
kering dan gula. Hasil olahan bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-
tepungan, selai, sirup dan lainnya. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan
sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas dan
sagu.
3. Ayat yang membahas tentang karbohidrat yaitu terdapat dalam QS Al-Maidah ayat
88.
No 7 Tahun 1996 tentang Pangan, yaitu di dalam Bab IV tentang Label dan Iklan
Pangan Pasal 30 ayat 2 dan Pasal 34 ayat 1. Di dalam Pasal 30 ayat 2 disebutkan
bahwa label pangan minimal mencantumkan nama produk, daftar yang digunakan,
berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau
30
5. Metode analisis karbohidrat ada dua yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis
kualitatif yaitu tes molish, tes moore, tes Benedict, tes Selliwanof, tes Barfoed,
metode fehling, metode osazon, metode Tollens, dan metode iodine. Dan analisis
kuantitatif yaitu metode fisika (berdasarkan indeks bias dan berdasarkan rotasi
optis) dan metode kimia (titrasi, spektrofotometri, cara luff school, metode Nelson-
somogyi, metode enzimatis, metode dinitrosalisilat, dan metode asam fenol sulfat).
31
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2013.A.http://pramb-test.blogspot.com/2011/04/proses-metabolisme-
organisme.html. Diakses pada tanggal 15 September 2020
Anonim 2013.B. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=membandingkan energi yang
dihasilkan dari proses mtabolisme aerobik dan anaerobik&source=web&cd
=1&cad=rja&ved=0. Diakses pada tanggal 15 September 2020.
Puspita, putri. 2013. Uji Kuantitatif Karbohidrat. online:
http://organiksmakma3a26.blogspot.com/2013/03/uji-kuantitatif-karbohidrat.html
(diakses tanggal 16 september 202020).
Siregar, Nurhamida Sari. “Karbohidrat”. Ilmu Keolahragaan 13, no. 2 (2014): h. 38-44.
Strayer, Lubert. 1996. Biokimia. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Sumantri, Abdul. 2007. Analisis Makanan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
32
33