Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN GLOBAL

“PERAMALAN NILAI TUKAR”

Dosen Pengampu : DRS. AGUNG SATMOKO, M.E

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Dhean Alvaro Recoba 141170062

Aditya Kartika Putra 141170140

Arifin Hidayat 141170150

Raka Prasti 141170167

Aldi Alan Febrianto 141170170

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2020

KELOMPOK 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah mengenai peramalan nilai tukar ini dengan baik meskipun
masih banyak kekurangan didalamnya. Kami berterima kasih kepada Drs. Agung
Satmoko, M.E. selaku Dosen mata kuliah Manajemen keuangan global yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap penyusunan makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kami mengenai manajemen investasi.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini belum sempurna.
Kami berharap kritik dan saran untuk perbaikan ini di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga penulisan makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun


yang membacanya dan dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya.
Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Yogyakarta, 4 Desember 2020

Penyusun

KELOMPOK 1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini terjadi globalisasi di bidang Ekonomi yang telah menyebabkan
berkembangnya sistem perekonomian kearah yang lebih terbuka
antara Negara.Perekonomian terbuka inilah yang membawa suatu dampak
terjadinya perdagangan internasional antara Negara-Nagara di
dunia.dengan adanya perdagangan Internasional maka akan datang masalah
baru yakni perbedaan mata uang yang digunakan oleh Negara –Negara yang
bersangkutan yang disebut nilai tukar. Nilai tukar juga mempunyai implikasi
yang luas,baik dalam konteks ekonomi Domestik maupun Internasional
mengingat hampir semua Negara di dunia melakukan transaksi
Internasional .Valuta asing yang sering disebut dengan akronim valas
pada dasarnya adalah mata uang asing (foreign currencies) dalam
pandangan awal semua valuta asing dapat digunanakan sebagai mata uang
sebagai transaksi Internasional.oleh karena itu sesuai dengan kewengan
Internasional Monetary Fund merekomendasikan beberapa mata uang untuk
membayar transaksi Internasional diantaranya:US$(Usa); C$ (Canada); A$
(Australia); Hk$ (Hongkong); ¥ (Jepang); £ (Inggris); Ff (Prancis); Bf (Belgia);
Sfr (Swiss) Lit (Italia); DM(Jerman); SKr(Swedia); DKr(Denmark);
Esc(Portugal); S$(Singapura) jadi ada 16 Negara.persoalan yang paling
penting diperhatikan dalam masala Valuta Asing adalah Kurs (exchange
rate ).sebagaimana dimaklumi bahwa tiada satu bangsapun didunia ini yang
dapat mencukupi semua konsumsinya dari hasil produksinya sendiri
meskipun adapula beberapa komoditi yang hasilnya melebihi kebutuhan
negaranya sehingga dapat diekspor.oleh karena itu suatu bangsa pasti
meemerlukan mata uang asing dalam transaksi Internasionalnya kebutuhan
akan uanag asing yang disebut valas ini menimbulkan persoalan yang cukup
pelik yaitu menentukan seberapa besar nilai tukar dari mata uang satu negara
terhadap mata uang negara lain.

KELOMPOK 1
1.1 Rumusan Masalah
1. Mengapa perusahaan melakukan peramalan nilai tukar?
2. Apa itu Teknik-Teknik peramalan?
3. Apa saja perusahaan penyedia jasa peramalan?
4. Bagaimana mengevaluasi kinerja peramalan?
5. Bagaimana peramalan dalam pasar yang efisien?

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui Mengapa perusahaan melakukan peramalan nilai
tukar?
2. Untuk mengetahui Teknik-Teknik peramalan?
3. Untuk mengetahui perusahaan penyedia jasa peramalan?
4. Untuk mengetahui cara mengevaluasi kinerja peramalan?
5. Untuk mengetahui peramalan dalam pasar yang efisien?
6.

KELOMPOK 1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mengapa perusahaan perlu memperkirakan nilai tukar

1. Keputusan hedging

Perusahaan-perusahaan multinasional terus membuat keputusan berkenaan


dengan perlu tidaknya meng-landge hutang valas dan piutang valas di masa depan
Keputusan hedging bisa ditentukan oleh nilai tukar valuta asing hasil peramalan.
Sebagai contoh sederhana, pertimbangkan sebuah perusahaan AS berencana
membayar bula yang diimpor dari Perancis 90 hari dari sekarang, Jika nilai franc
hasil proyeksi cukup jauh berada di bawah kurs foruard 90-hari, MNC tersebut
mungkin tidak perlu melakukan hedging

2. Keputusan investasi jangka pendek

Ketika sebuah perusahaan besar Ingin mengambil pinjaman, mereka memiliki


akses terhadap beberapa valuta berbeda. Valuta yang mereka pinjam idealnya akan
(1) mengandung suku bunga yang rendah dan (2) mengalami depre sinst sepanjang
periode pinjaman. Jika, misalnya, sebuah perusahaan multinasional AS meminjam
franc Swiss, dan franc Swiss mengalami depresiasi terhadap dolar AS sepanjang
periode pinjaman, perusahaan dapat melunasi pinjaman dengan jumlah dolar yang
lebih sedikit. Keputusan pembiayaan ini dengan demikian dipengaruhi oleh
peramalan nilai tukar.

3. Keputusan penganggaran modal

Korporasi kadang-kadang mengalami kelebihan kas dalam jumlah yang


signifikan yang dapat diinvestasikan untuk jangka pendek. Deposito deposito burrital
besar dengan demikian dapat dibuka dalam beberapa valuta. Valuta yang ideal bagi
deposito harus (1) mengandung suku bunga yang tinggi dan (2) mengalami
apresiasi sepanjang periode investasi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan AS
yang memiliki kelebihan kas mendepositokan kas tersebut pada sebuah bank
Inggris. Asumsikan bahwa pound Inggris kemudian mengalami apresiasi terhadap
dolar pada akhir periode deposito. Pada saat deposito pound Inggris ditarik dan

KELOMPOK 1
dikonversikan ke dalam dolar AS, dolar yang diterima menjadi lebih banyak dari
sebelumnya, akibat apresiasi pound terhadap dolar. Peramalan nilai valuta, yang
mendenominasi deposito dengan demikian per a dilakukan pada saat menentukan
tempat investasi kas jangka pendek

4. penilaian laba

Ketika sebuah MNC membuat keputusan mengenai pendirian anak


perusahaan ati sebuah negara tertentu, MNC tersebut akan melakukan analisis
penganggaran modal Peramalan arus kas di masa depan yang digunakan dalam
proses penganggaran modal akan tergantung pada nilai valuta di masa depan.
Ketergantungan ini bisa jadi karena (1) arus kas valas yang masuk atau keluar, yang
memerlukan konversi ke dalam valuta negara asal dan/atau (2) pengaruh nilai tukar
di masa depan atas permintaan terhadap produk-produk korporasi. Nilai tukar dapat
mempengaruhi arus kas dengan beberapa cara lain, tetapi intinya bahwa keakuratan
peramalan nilai valuta akan memperbaiki akurasi estimasi arus kas, dan dengan
demikian, meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan MNC

5. Keputusan pembiayaan jangka panjang

Korporasi-korporasi yang menerbitkan obligasi untuk mendapatkan dana


jangka panjang mungkin ingin mendeaminasi obligasi dalam valuta asing Sama
seperti pembiayaan jangka pendek, korporasi-korporasi akan lebih suka jika valuta
yang dipinjam yang mendenominasi hutang) mengalami depresiasi terhadap valuta
yang mereka terima dari penjualan. Untuk mengestimasikan biaya penerbitan
obligasi yang didenominasi dalam valas, diperlukan peramalan nilai tukar

6. Penilaian laba.

Pada saat laba sebuah MNC dilaporkan, laba dari anak perusahaan
dikonsolidasikan dan ditranslasikan ke dalam valuta yang mendenominasi laporan
keuangan perusahaan induk. Sebagai contoh, jika sebuah MNC yang berbasis di AS
dan memiliki anak perusahaan di Swiss dan Inggris, maka laba anak perusahaan di
Swiss (dalam Swiss franc) harus ditranslasikan ke dalam dolar AS dan laba anak
perusahaan di Inggris dalam pound) juga harus ditranslasikan ke dalam dolar AS.
"Translasi" tidak berarti bahwa laba secara fisik dikonversikan ke dalam dolar AS
Translasi adalah proses pencatatan dalam rangka melaporkan laba konsolidasi

KELOMPOK 1
dalam situ valuta tertentu. Dengan menggunakan skenario yang baru saja
dijelaskan, apresiasi franc Swiss akan menaikkan laba anak perusahaan di Swiss
pada saat dilaporkan (ditranslasikan ke dalam dolar AS. Peramalan rilai tukar
dengan demikian memainkan peranan penting dalam peramalan laba konsolidasi
sebuah MNC secara keseluruhan

2.4 Teknik – Teknik Peramalan Kurs Mata

Ada empat kelompok umum teknik peramalan yang sering digunakan, yaitu:

1. Peramalan Teknis.

Peramalan ini menggunakan data tingkat kurs historis dan kadang kala peramalan
ini dilakukan hanya dengan pengamatan data tanpa menggunakan perhitungan
statistik. Namun tidak jarang pula perhitungan statistik disertakan dalam peramalan.
Selain itu, juga ada beberapa model time series yang digunakan untuk pengujian
moving average sehingga para peramal dapat melakukan interpretasi yang
berdasarkan pada hasil pengujian tersebut.

Model peramalan teknis ini telah banyak dibuktikan kegunaannya di berbagai pasar
valuta asing. Namun model yang cocok untuk satu pasar belum tentu cocok bila
diterapkan di pasar yang lain, dan walaupun model peramalan teknis ini sangat
beragam namun hasil pengujian membuktikan bahwa tidak ada satupun model yang
sangat menghasilkan keuntungan yang konsisten.

2. Peramalan Fundamental.

Peramalan ini didasarkan pada hubungan fundamental antara variabel ekonomi dan
tingkat kurs. Dengan pemberian nilai tertentu pada variabel – variabel

nilai, maka perusahaan dapat mengembangkan proyeksi tingkat kurs di masa yang
akan datang. Peramalan dilakukan dengan cara memberikan penilaian subjektif

KELOMPOK 1
pada tingkat di mana pergerakan variabel ekonomi secara umum akan
mempengaruhi tingkat kurs.

Bahwa peramalan terhadap nilai pound hanya dipengaruhi oleh dua faktor:

1. Inflasi di Amerika Serikat relatif terhadap inflasi di Inggris.

2. Pertumbuhan pendapatan di Amerika Serikat relatif terhadap pertumbuhan


pendapatan di Inggris.

Keterbatasan peramalan fundamental

Peramalan fundamental memiliki empat keterbatasan, yaitu:

1. Ketidakpastian pengaruh suatu faktor pada waktu tertentu.

2. Diperlukannya peramalan untuk faktor – faktor yang memiliki pengaruh


langsung pada nilai kurs.

3. Tidak semua faktor yang relevan dimasukkan dalam model.

4. Adanya perubahan sensitivitas pergerakan mata uang sepanjang waktu hal


ini disebabkan karena tidak ada satu pun yang konsisten di pasar sepanjang waktu
selain perubahan itu sendiri, sehingga nilai – nilai koefisien di dalam model regresi
akan selalu berubah.

Kelemahan – kelemahan ini membuktikan bahwa secanggih apapun model


peramalan, tetaplah tidak ada jaminan bahwa model tersebut selalu konsisten dalam
hasil peramalannya. Selalu ada probabilitas terjadinya kesalahan.

3. Peramalan Metode Market - based.

KELOMPOK 1
Metode ini menggunakan indikator – indikator pasar yang biasanya
didasarkan pada (1) kurs spot atau (2) kurs forward. Alasan mengapa kurs
spot digunakan sebagai dasar peramalan market based dapat dijelaskan dengan
contoh sebagai berikut. Bila diasumsikan bahwa poundsterling akan mengalami
apresiasi

terhadap dolar, maka hal ini dapat mendorong spekulator untuk membeli pound
dengan dolar, dan dengan demikian akan makin mempercepat apresiasi, begitu pula
sebaliknya.

Alasan mengapa kurs forward juga dapat digunakan sebagai dasar peramalan
market based dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalnya, harga 1,4 dolar
sama dengan 1 pound dan dalam 30 hari mendatang diperkirakan menjadi 1,45
dolar.

4. Perpaduan (Mixed Forecasting)

Mixed forecasting dapat dilakukan bila masing – masing teknik peramalan


menjadi tingkat superioritas yang sama. Cara melakukan mixed forecast ini adalah
dengan menimbang hasil proyeksi masing – masing teknik dengan total timbangan
yang tinggi. Dan sebagai tambahannya dapat mengukur ketidakpastian dengan
mengukur kisaran hasil peramalan– teknik yang digunakan.

2.3 perusahaan penyedia jasa peramalan

Kebutuhan korporani untuk meramalkan nilai valuta telah mendorong


munculnya beberapa konsultan peramalan, seperti Business International, Conti
Currency Predex, dan Wharton Econometric Forecasting Associates Selain itu,
beberapa bank investasi besar seperti Goldman Sachs, dan bank bank komersial,
seperti Citibank, Chemical Bank, dan Chase Manhattan Bank, juga menawarkan
jasa peramalan. Banyak jasa konstruksi menggunakan paling tidak dua tipe analisis
berbeda untuk mendapatkan prediksi prediksi yang berlainan, dan kemudian
menentukan rata-rata tertimbang dari masing masing prediksi.

KELOMPOK 1
Sejumlah perusahaan jasa peramalan, seperti Capital Techniques. EX Cot
copt, dan l'review Economics, berfokus pada peramalan teknis, sementara
perusahaan perusahaan jasa peramalan yang lain seperti Corporate Treasury
Consultants Lid dan WEFA, berfokus pada peramalan fundamental Banyak
perusahaan jasa peramalan yang lain, misalnya Chemical Bank, dan Forexia Ltd,
menggunakan keduanya (peramalan teknis dan peramalan fundamen tal). Dalam
sejumlah kasus, model-model peramalan teknis diutamakan oleh sejumlah
perusahaan jasa peramalan untuk peramalan jangka pendek, sedangkan model-
model fundamental diutamakan bagi peramalan jangka panjang

2.4 Mengevaluasi kinerja peramalan

2.5 Peramalan dalam pasar yang efisien

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

KELOMPOK 1
Perusahaan-perusahaan multinasional perlu melakukan permain nilai tukar untuk
membuat keputusan mengenai hedging (plutang dan hutang). pembiayaan dan
investasi jangka pendek, penganggaran modal, dan pembiayaan jangka panjang.

Teknik-teknik peralatan yang paling umum dapat diklasifikasikan menjadi model


(1)teknis,(2) fundamental (3) berbasis-pasar, dan (4) campuran .sayangnya teknik
teknik ini umumnya memiliki kinerja yang ga burok dalam beberapa tahun
belakangan Tetapi, karena tingginya Bolak nilai tukar, t taklah mengejutkan bahwa
ramalan-amalan ini tidak selalu akurat. Selain itu, sistem nilai tukar mengambang
baru muncul pada awal 70-an; hal ini tidak memberikan banyak waktu untuk
memperbaiki kemampuan peramalan melalui pengalaman.

Metode-metode peramalan dapat dievaluasi dengan membandingkan data data nilai


tukar aktual dengan nilai hasil peramalan dan berbagai metode peramalan.
Perbandingan ini sebaiknya dilakukan sepanjang beberapa periode agar bisa
memperoleh hasil yang berarti Dua kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi
kinerja dari suatu metode peramalan adalah bias dan akurasi. Ketika
membandingkan keakuratan peramalan antara dua valuta, kesalahan peramalan
absolut harus dibagi dengan nilai realisasi aktual dari valuta agar perbedaan dalam
rua relatif dari masing-masing valuta dapat dikendalikan

KELOMPOK 1

Anda mungkin juga menyukai