BIOKIMIA
TIM PENYUSUN
BULUKUMBA
2017
MODUL PRAKTIKUM
BIOKIMIA
TIM PENYUSUN
BULUKUMBA
2018
MODUL PRAKTIKUM
BIOKIMIA
TIM PENYUSUN
BULUKUMBA
2019
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANRITA HUSADA
BULUKUMBA
VISI
MISI
tinggi.
PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN
VISI
saing, unggul, dan religius dalam bidang teknis pemeriksaan apusan darah tepi.
MISI
yang telah diperoleh di kuliah sehingga dapat tercipta korelasi yang saling
Segala kritik dan saran yang bersifat membangun tentang isi modul ini sangat
Bulukumba,
Tim Penyusun
KONTRAK PROGRAM PRAKTIKUM
mahasiswa.
- Laporan awal harus dibawa saat masuk praktikum sebagai syarat masuk.
• Tujuan
• Dasar Teori
• Cara Kerja
2. Dasar Teori
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
5. Kesimpulan
6. Daftar Referensi
bentuk tabel atau kalimat sederhana, juga dapat disertai dengan foto
hasil praktikum.
poin.
- Rincian penilaian: Tujuan (5 poin), dasar teori (15 poin), metode (10
3. Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, kaca mata dan
sepatu tertutup).
5. Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh karena itu harus
11. Menutup ujung tabung pengumpal darah dengan kertas atau kain atau
12. Bersihkan semua peralatan bekas pakai dengan desinfektans larutan klorin
13. Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja sebelum dan sesudah
17. Letakkan bahan-bahan limbah non infeksius di dalam tempat sampah non
medis.
19. Periksalah kembali dan pastikan gas, kran dan lampu pada posisi off (mati)
BAB I
KARBOHIDRAT
1. Uji Molisch
Uji Molisch adalah uji umum untuk karbohidrat. Uji ini sangat efektif
furfural.
dengan alpha-naftol.
dari pada alpha-naftol dan pada penyimpanan yang lama tidak berubah warna.
1
Reagen dan Bahan:
Larutan glukosa 1%
Larutan fruktosa 1%
Larutan galaktosa 1%
Larutan maltose 1%
Larutan laktosa 1%
Larutan sukrosa 1%
Larutan amilum 1%
H2SO4 pekat
Prosedur:
laktosa, dan amilum, lalu aduk dengan baik. Kemudian dengan perlahan-
pekat.
Pertanyaan:
2. Uji Benedict
Uji benedict dan uji berfoed kedua duanya berdasarkan reduksi CU+.
Pada proses reduksi kupri dalam suasana alkalis biasanya ditambahkan zat
pengkompleks seperti sitrat pada larutan benedict atau larutan fehling, hal
2
Natrium Karbonat pada benedict, sedangkan pada fehling untuk mencegah
Larutan glukosa 1%
Larutan fruktosa 1%
Larutan galaktosa 1%
Larutan maltose 1%
Larutan laktosa 1%
Larutan sukrosa 1%
Larutan amilum 1%
Prosedur:
lalu dibandingkan.
Pertanyaan:
3
5. Senyawa apa didalam urine yang menganggu uji fehling?
3. Uji Berfoed
Larutan glukosa 1%
Larutan fruktosa 1%
Larutan galaktosa 1%
Larutan maltose 1%
Larutan laktosa 1%
Larutan sukrosa 1%
Larutan amilum 1%
Prosedur
tabung didaalam penangas air didih selama 1 menit atau lebih sampai
Pertanyaan :
4
4. Uji Seliwanoff
sennyawa berikut.
ketosa.
Larutan glukosa 1%
Larutan fruktosa 1%
Larutan galaktosa 1%
Larutan maltose 1%
Larutan laktosa 1%
Larutan sukrosa 1%
Larutan amilum 1%
Prosedur:
5
tabung didalam lpenangas air didih sampai terlihat warna didalam
Pertanyaan:
5. Uji fenilhidrazin
sama pada atom karrbon 3,4,5, dan 6 manosa tidak membentuk osazon
-larutan glukosa 1%
-larutan fruktosa 1%
6
Prosedur:
saing, bila murni, akan larut sempurna, tambahkan 3 gr natrium asetat dan
ukur kedalam tabung yang berisi 2 ml larutan glukosa dan kedalam tabung
letkkan diatas kaca objek. Lalu tutup permukaanya dengan slip dan lihat
Pertanyaan:
fenilhidrazin hidroksida?
hidroksida?
6. Uji Iodine
Larutan amilum 1%
HCL 6 N
7
NaOH 6 N
Prosedur:
Pertanyaan:
1. Zat lain manakah selama amilum yang memberi warna dengan iodine?
5NaI+NaIO3+3 H2O
neutron?
8
BAB II
PROTEIN
1. Uji Million
Reagen yang dipanaskan dalam uji million adalah larutan merkuri dan
ion merkuri dan ion merkuri dalam suasana asam nitratwarna merah yang
Reagen:
asam nitrat pekat. Jika melarut semua dan uap coklat tak kelihatan lagi,
telur 5 kali.
Prosedur:
Pertanyaan:
2. Uji Hopkins-Cole
9
dengan aldehid dalam suasana asam sulfat dan membentuk komleks
berwarna seperti:
Reagen:
Reagen Hopkins-cole
Larutan protein
H2 SO4
Alat:
Pipet tetes
Tabung reaksi
Prosedur
yang terbentuk pada pertemuan kedua cairan. Jika perlu putar perlahan-
Pertanyaan:
3. Uji Ninhidrin
amino, maka akan terbentuk kompleks berwarna. Untuk salah satu asam
10
dan CO2 dikeluarkan, sehingga kemungkinan dapat diukur secara
kuantitatif.
dioksida.
Pertanyaan:
4. Uji Biuret
CuSO4. Reaksi ini disebut sebagai reaksi biuret. Pada reaksi ini
electron bebas dari gugus –NH atauun gugus –CO DARI rantai
polipeptida. Syarat undutk dapat terjadi reaksi ini adalah adanya minimal
dua ikatan peptide. Asam-asam amino tidak memeberikan uji positif untuk
Reagen:
NaOH
Larutan protein
CuSO4 0,01 M
11
Alat:
Vortex-mixer
Tabung reaksi
Pipet tetes
Prosedur:
samai rata. Tambahkan setetes CuSO4 0,01 M. Aduk, jika timbul warna
Pertanyaan:
yang positif?
4. Mengapa syarat terjadinya reaksi ini harus ada minimal dua ikatan
peptide?
Reagen:
Larutan protein
HgCL2 0,2 M
Timbal asetat
Prosedur:
12
Pertanyaan:
menjadi mengendap. Secara teori dijelaskan hal ini dapat terjadi karena
Reagen:
Larutan protein
Reagen millon
Neraca
Pengaduk
Sentrifuga klinis
Prosedur:
hingga melarut tambahkan lagi sedikit demi sedikit ammonium sulfat dan
13
aduk lagi hingga malarut, lakukan hal ini terus menerus hingga melarut.
Lakukan hal ini terus menerus hingga ammonium sulfat tidak melarut lagi.
Jika larutan sudah jenuh saring endapan. Uji kelarutan endapan dalam air.
Kemudian uji dengan reagen million dan fitratnya diuji dengan reagen
biuret.
7. Uji Koagulasi
endapan yang terbentuk dilarutkan kembali ternyata tidak dapat larut bagi.
Reagen:
Asam asetat 1 M
Larutan protein
Reagen million
Aquadest
Alat:
Penangas air
Kompor listrik
Batang pengaduk
Tabung reaksi
Prosedur:
14
endapan dengan batang pengaduk. Uji kelarutan endapan didalam air,
Reagen:
- HCL 0,1M
- NaOH 0,1 M
- Etil alkohol 95 %
Prosedur:
TABUNG 1 2 3
Laturan albumin 5 ml 5 ml 5 ml
HCL 0,1M 1 ml - -
NaOH 0,1 M - 1 ml -
Buffer asetat PH - - 1 ml
4,7
Pertanyaan:
percobaan ini?
15
2. Metode lain apakah yang digunakan untuk denaturasi protein?
Dasar percobaan
pemindahan zat zat standar yang diketahui, kita dapaat mengetahui zaat
Kromotografi kertas dapat dilakukan secara satu atau dua dimensi. Bila
macam komponen tidak terlalu banyak, maka biasanya cara satu dimensi
yang satu diperlukan untuk kesatu arah dan yang kedua untuk kearah lain.
Yang tegak lurus pada arah eluen yang Pertama. Elusi yang kedua
Reagen:
Larutan elusi (fase gerak): ada tiga jenis larutan elusi yang dikenalkan
16
satu diantarannya, sedangkan bagi yang dua dimensi dipilih dua
diantarannya.
murni.
standar asam amino berkisar 3 mg per ml. Sebagai standar dapat diambil
glisil, leusin, metionin, tirosin, triptofan, dan sebagainya. Asam amino ini
dilarutkan dalam alcohol 75% dan kalu perlu ditambahkan 1-3 tetes HCL
amino.
Alat:
Chamber kromatografi
17
Pengering
Prosedur:
dengan jarak 3 cm. Larutan ujung ada pada 5 cm dari pinggir kertas. Tiap-
besar Noda hendaknya jangan melibihi 0,4 cm, di agar kertasnya jangan
beberapa jam. Setelah penjenuhan maka berulah dimulai elusi, disini dapat
Tugas:
18
BAB III
LIPIDA
A. REAKSI LIPID
fosfilid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar
yang dapat diesterkan. Berhubung sebab tidak larut didalam eter, maka
Penyiapan bahan:
Pecahkan butir demi butir telur, lalu pisahkan putih telurnya dari
19
kering melelui kertas saring yang telah dibasahi alkohol. Cuci residu diatas
kertas saring dengan 20 ml larutan alkohol eter segar yang dipakai untuk
Buchner dan keringkan. Fosfolipid ini dipakai untuk uji akrolin. Filtrate
KOH alkoholis alkoholis 10% aduk dan panaskan diatas penangas air
penangas air didih. Pindahkan larutan alkohol panas ini kedalam tabung
pipet tetes. Tambahkan tetes demi tetes air kedalam larutan ini hingga
20
alcohol panas, biarkan mendingin, beberapa tetes air, dan
uji kolesterol.
Keterangan:
21
4. Dilakukan tes teradap lesitin
eter
1. Uji Akrolin
CH2OH H
CH2OH CH
CH2
Gliserol akrolin
KHSO4
Gliserol
Prosedur:
Pindahkan kedalam tabung reaksi kering, lalu panaskan diatas api lebuh
22
besar. Perhatikan bau yang tercium. Ulangi percobaan dengan
menggunakan gliserol.
Lemak/minyak
Prosedur:
kocok dan panaskan diatas penangas air didih hingga satu tetes dari
lagi diatas penangas air didih sampai semua alkohol menguap. Lakukan
uji busa.
Pertanyaan:
- HCI pekat
Prosedur:
23
Pertanyaan:
1. Apa hasilnya?
direaksikan dengan asam kuat dalam kondisi bebas air, maka akan
basa.
- Klorofrom anhidrus
Prosedur:
amati warnanya.
24
Pertanyaan:
warna?
Prosedur:
asam asetat dan dua tetes asam sulfat pekat. Kocok perlahan-lahan dan
Pertanyaan:
kuantitatif?
4. Uji Peroksida
- Minyak olive
- Larutan KI 10%
- Klorofrom
25
Prosedur:
Pertanyaan:
26
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM BIOKIMIA
NAMA :
NIM :
HARI/TANGGAL :
MATERI PRAKTEK :
HASIL PENGAMATAN:
PROSEDUR KERJA
REAKSI
HASIL
27
DIII ANALIS KESEHATAN
STIKES PANRITA HUSADA
BULUKUMBA
Judul Percobaan:
Laporan Harian:
Pembimbing Praktikan
(…………………………..….) (………………………………)
28
DIII ANALIS KESEHATAN
STIKES PANRITA HUSADA
BULUKUMBA
Judul Percobaan:
Laporan Harian:
Pembimbing Praktikan
(…………………………..….) (………………………………)
29
DIII ANALIS KESEHATAN
STIKES PANRITA HUSADA
BULUKUMBA
Judul Percobaan:
Laporan Harian:
Pembimbing Praktikan
(…………………………..….) (………………………………)
30
DIII ANALIS KESEHATAN
STIKES PANRITA HUSADA
BULUKUMBA
Judul Percobaan:
Laporan Harian:
Pembimbing Praktikan
(…………………………..….) (………………………………)
31
DIII ANALIS KESEHATAN
STIKES PANRITA HUSADA
BULUKUMBA
Judul Percobaan:
Laporan Harian:
Pembimbing Praktikan
(…………………………..….) (………………………………)
32
DIII ANALIS KESEHATAN
STIKES PANRITA HUSADA
BULUKUMBA
Judul Percobaan:
Laporan Harian:
Pembimbing Praktikan
(…………………………..….) (………………………………)
33
DIII ANALIS KESEHATAN
STIKES PANRITA HUSADA
BULUKUMBA
Judul Percobaan:
Laporan Harian:
Pembimbing Praktikan
(…………………………..….) (………………………………)
34
DIII ANALIS KESEHATAN
STIKES PANRITA HUSADA
BULUKUMBA
Judul Percobaan:
Laporan Harian:
Pembimbing Praktikan
(…………………………..….) (………………………………)
35
DIII ANALIS KESEHATAN
STIKES PANRITA HUSADA
BULUKUMBA
Judul Percobaan:
Laporan Harian:
Pembimbing Praktikan
(…………………………..….) (………………………………)
36
DAFTAR PUSTAKA
Panil, Z., 2008. Memahami Teori dan Praktik Biokimia Dasar Medis: Untuk
Mahasiswa Kedokteran, Keperawatan, Gizi, dan Analis Kesehatan. EGC:
Jakarta.
Rodwell, V.W., Bender, D.A., dkk., 2018. Biokimia Harper Ed. 30. EGC: Jakarta.
Sadikin, M., 2014. Seri Biokimia: Biokimia Darah. Widya Medika: Jakarta.
Yazid, E., & Nursanti, L., 2016. Biokimia: Praktikum Analisis Kesehatan. EGC:
Jakarta.
37