Anda di halaman 1dari 18

“PROMOSI KESEHATAN

PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE“


Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu: Dewi Indah Sari, SKM. M.Kes. M.KM

Disusun Oleh:

Ratu Shiba Arofah (P27905119026)


Rini Safira (P27905119028))
Rizky Oktaviani (P27905119029)
Rt. Inna Rachmawati (P27905119030)
Salsa Nabila (P27905119031)
Salsa Regita Pasha (P27905119032)

POLTEKKES KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
2020-2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolonganNya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Promosi Kesehatan
dengan judul Penyuluhan.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari Bapak/Ibu untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tangerang , 15 Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
C. Tujuan Penulisan..............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Promosi kesehatan .............................................................................................


a. Pengertian Promosi Kesehatan.....................................................................
b. Tujuan Promosi Kesehatan...........................................................................
c. Strategi Promosi Kesehatan..........................................................................
d. Metode dan kegiatan Promosi Kesehatan.....................................................
B. Program Promosi Kesehatan...............................................................................
a. Tujuan...........................................................................................................
b. Sasaran..........................................................................................................
c. Pembahasan Materi.......................................................................................
d. Metode..........................................................................................................
e. Kegiatan Penyuluhan....................................................................................
f. Materi Penyuluhan........................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Machfoedzi et al (2005) menyatakan bahwa proses memberdayakan
masyarakat untuk memelihara, meningatkan dan melindungi kesehatannya
melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan serta pengembangan
lingkungan sehat merupakan inti dari promosi kesehatan. Promosi kesehatan
adalah proses untuk membuat orang mampu meningkatkan control terhadap
kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhu kesehatannya sendiri. Kegiatan
ini dilakukan dengan meningkatkan kemampuan perseorangan dan kelompok
untuk melakukan perubahan keadaan terutama yang berhubungan dengan
penyebab sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan (Tang. Et al,
2005).
Diare merupakan salah satu penyakit tertua pada manusia. Karenanya tidak
mengherankan jika bahan-bahan yang digunakan untuk menyembuhkan
penyakit tersebut menempati tempat yang khusus dalam sejarah kedokteran.
Penyakit diaremenempati tempat yang khusus dalam sejarah kedokteran.
Penyakit diare atau juga disebut gastroenteritis masih merupakan salah satu
maslaah utama negara perkembang termasuk indonesia (Goodman dan Gilman,
2003).
Dua penyakit yang menonjol sebagai penyebab kematian pada anak
kelompok umur 1 sampai 4 tahun adalah diare dan penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi yaitu campakk, batuk rejan dan tetanus (Anggarini, 2004).
Gastroenteritis atau diare adalah defa\ekasi encer berlebihan dari tiga kali
sehari, dengan tau tanpa darah pada tinja. Diare akut adalah diare yang terjadi
mendadak pada orang yang sebelumnya sehat dan berlangsung kurang dari 2
minggu (Noerasid dkk., 1988)
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian promosi kesehatan?
2. Apa tujuan promosi kesehatan?
3. Bagaimana strategi promosi kesehatan?
4. Bagaimana metode dan kegiatan promosi kesehatan?
5. Apa pengertian diare?
6. Apa tujuan promosi kesehatan pencegahan diare?
7. Apa penyebab terjadinya diare?
8. Siapa yang menjadi sasaran promosi kesehatan pencegahan diare?
9. Bagaimana kegiatan promosi kesehatan pencegahan diare?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian promosi kesehatan
2. Untuk mengetahui tujuan promosi kesehatan
3. Untuk mengetahui strategi promosi kesehatan
4. Untuk mengetahui metode dan kegiatan promosi kesehatan
5. Untuk mengetahui pengertian diare
6. Untuk mengetahui tujuan promosi kesehatan pencegahan diare
7. Untuk mengetahui penyebab terjadinya diare
8. Untuk mengetahui sasaran promosi kesehatan pencegahan diare
9. Untuk mengetahui kegiatan promosi kesehatan pencegahan diare
BAB II

PEMBAHASAN

A. Promosi Kesehatan
a. Pengertian
Promosi kesehatan menurut WHO adalah prosesn mengupayakan
individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka
mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatannya (Depkes, 2004). Menurut Ewless dan
simnet (1994) promosi kesehatan merupakan sebuah proses untuk membuat
orang mampu meningkatkan kontrol dan meperbaiki kesehatan sendiri.
Berdasarkan definisi di atas maka dasar dari promosi kesehatan adalah
melakukan pemberdayaan sehingga masyarakat mampu untuk melakukan
kontrol terhadap aspek-aspek kehidupan yang mempengaruhi kesehatan.
Pemberdayaan dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, peningkatan
sikap dan perilaku melalui advokasi,bina suasana dan gerakan masyarakat
b. Tujuan
- Tujuan umum dari promosi kesehatan menurut Depkes (2004) adalah :
Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber
dari masyarakat, serta terciptanya lingkungan yang kondusif untuk
mendorong terbentuknya kemampuan tersebut .
- Tujuan khusus promosi kesehatan adalah :
Pada tataran krluarga bertujuan agar individu dan keluarga dapat
memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran baik langsung
maupun melalui media massa, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya, dapat mempraktekan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
menuju keluarga atau tumah tangga sehat, mengupayakan paling sedikit
salah seorang menjadi kader kesehtan bagi keluarga serta berperan aktif
dalam upaya/kegiatn kesehatan.
dan media massa agar mampu menggalang potensi untuk mengembakan
perilaku sehat masyarakat, bergotong royong untuk menciptakan
lingkungan sehat dan menciptakan sarana yang kondusif untuk
mendukung perubahan perilaku masyarakat.
- Sedangkan bagi program kesehatan promosi kesehatan diharapkan dapat
melakukan integrasi promosi kesehatan dalam program dan kegiatan
kesehatan, mendukung tumbuhnya perilaku hidup bersih sehat di
masyarakat, khususnya melalui pemberdayaan individu, keluarga dan
kelompok masyarakat yang menjadi klien dan meningkatkan mutu
pemberdyaan masyarakat dan pelayanan kesehatan yang memberikan
kepuasan kepada masyarakat Pada tatana sarana kesehatan, institusi
pendidikan, temapt kerja dan tempat tujuan khusus promosi kesehatan
adalah
- Agar masing-masing tatana mengembangkan kader-kader kesehatan,
mewujudkan tatanan yang sehat menuju terciptanya kawasan sehat. Bagi
organisasi kemasyarakatan/organisasi profesi
c. Strategi Promosi Kesehatan
Strategi promo kesehatan diarahkan untuk mewujudkan ruang lingkup
promosi kesehatan yaitu advokasi kesehatan, bina suasana dan gerakan
masyarakat. Advokasi adalah pendekatan mendorong untuk melakukan
perilaku hidup bersih sehat pada pengambilan keputusan agar dapat
memberikan dukungan pada upaya pembangunan kesehatan. Bina suasana
adalah upaya-upaya untuk membuat suasana yang kondusif menunjang
pembangunan kesehatan sehingga maasyarakat terdorong untuk melakukan
perilaku hidup bersih sehat, sedangkan gerakan masyarakat adalah upaya
untuk memandirikan individu, kelompok dan masyarakat agar berkembang
kesadaran, kemauan dan kemapuannya di bidang kesehatan
d. Metode dan kegiatan promosi kesehatan
Perencanaan program pendidikan kesehatan berdasar pada analisis perilaku
dan komunitas, tujuan program dan tujuan pendidikan kesehatan, sumber dan
hambatan yang terdapat dalam masyarakat. Program pendidikan kesehatan
juga menunjukkan bagaimana perubahan pada kelompok sasaran akan
dilakukan. Perencanaan program promosi kesehatan harus
mempertimbangkan berbagai macam strategi yang memungkinkan agar
mendapatkan pilihan yang tepat
Dignan dan Carr (1992) menyatakan bahwa metode pendidikan kesehatan
dan karakteristik metode adalah sebagai berikut :
1. Media Audiovisual : karakteristik hanyak untuk audiens yang spesifik,
digunakan bersama dengan metode yang lain, hasil dapat dievaluasi,
hanya dipergunakan untuk perilaku yang sederhana, media hanya
meningkatkan kemampuan kognif saja
2. Modifikasi perilaku : media promosi kesehatan dengan intraksi yang
tinggi dan potensial dipergunakan untuk setting klinis, berdasar pada
kontrol stimulus dan menggunakan manajemen hadiah dan hukum, dapat
meningkatkan kemampuas psikomotor
3. Community development : program ini berusaha mengatasi masalah
dengan menggabungkan masalah ekonomi dan sosial, lebih sering
digunakan pada daerah pedesaan, kelemahan program ini adalah sulitnya
melakukan evaluasi
4. Pendidikan melalui televisi : program ini digunakan di dalam kelas
menyajikan program intruksi yang menyeluruh. Program ini dapat
merangsang diskusi dan meningkatkan kemampuan kognitif.
5. Instruksi individual : bersifat personal, lebih efisiensi untuk siswa, dapat
mengkomodasi kebutuhan individual, sangat baik untuk digunakan
dirumah sakit dan rumah, fokus pada kemampuan kognitif, kelemahan
metode ini adalah kurang efiseinsi.
6. Inquiry learning : merupakan pendekatan pada murid untuk merumuskan
dan mencoba hipotesis mereka sendiri, fokus pada proses belajar,
mengembagkan kemampuan kognitif dan menghasilkan kemampuan
efektif dapat menyajikan masalah kesehatan yang komoleks, dapat
digunakan pada semua kelompok umur. Kelemahan metode ini adalah
sulit untuk melakukan evaluasi
7. Diskusi-kuliah : metode inu mudah untuk dilaksanakan, menyajikan
informasi, mempengaruhi opini, menumbuhkan pemikiran kritis dan
praktis.
8. Masa media : karakteristik dapat mencapai banyak orang, biaya per unit
rendah, meningkatkan pengetahuan. Kelemahan metode ini tidak dapat
menampung perbedaan diantara audiens
9. Organization development : digunakan untuk membangun kelompok,
manajemen konflik, ada umpan balik data dan pelatiha, berhubungan
dengan masalah lingkungan dan ekonomi. Kelemahan metode ini sulit
melakaukan evaluasi dan membutuhkan waktu lama
10. Diskusi kelompok sebaya : efektif untuk meningkatkan perubahan
perilaku, terdapat interaksi tinggi pada semua yang terlibat, dapat
meningkatkan motivasi dan mempengaruhi sifat
11. Simulasi dan permainan : metode ini dapat digunakan pada masyarakat
dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Dapat meningkatkan
perubahan yang berhubungan dengan kemampuan efektif dan
ebrhubungan dengan kognitif
12. Skill development : metode ini bertujuan menumbuhkan kemampuan
psikomotor yang spesifik. Metode ini dapat menejelaskan mengapa
prosedur ini dibutuhkan dan mengapa dilaukan dan dapat meningkatkan
kemampuan komunikasi melalui pengembangan psikomotor.
13. Kegiatan sosial : metode yang dilaukan pada kelompok masyrakat yang
mempunyai ketidakmampuan untuk mengorganisasikan diri karena
keterbatasan sumberdaya. Kelemahan metode ini adalah sulit untuk
melakukan evaluasi
14. Sosial planning : metode ini menggunakan teknik problem solving dan
mencaoai tujuan pada tataran institusional. Berusaha mengatasi masalah
lingkungan dan ekonomi dan lebih efektif pada kelompok yang kurang
terintegrasi. Kelemahan metode ini adalah sulit melakukan evaluasi dan
memerlukan waktu lama.
B. Program Promosi Kesehatan
a. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, Masyarakat Sekolah dapat mengerti dan
memahami bagaimana cara penanganan diare
2. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan pengertian Diare
2. Menjelaskan tentang penyebab diare
3. Menjelaskan tentang bahaya diare
4. Menjelaskan cara menangani diare
5. Menyebutkan nutrisi bagi penderita diare
6. Menjelaskan cara pencegahan diare

b. Sasaran
Salah satu sasarannya yaitu pada masyarakat Sekolah Dasar

c. Pembahasan Materi
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Cara Penanganan diare
4. Nutrisi bagi penderita diare
5. Pencegahan diare

d. Metoda
1. Penyuluhan
2. Tanya Jawab

e. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan :
a. Membuka atau a. Menjawab salam.
memulai kegiatan
dengan mengucapkan
salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan tujuan Memperhatikan.
dari penyuluhan c. Mendengarkan dan
d. Menyebutkan materi Memperhatikan.
penyuluhan d. Mendengarkan dan
e. Bertanya kepada memperhatikan.
peserta apakah sudah e. Menjawab
meng tahui tentang pertanyaan.
Pencegahan dan
Pertolongan Pertama
Diare.
2 15 menit Pelaksanaan :
Penyampaian materi :
a. Menjelaskan tentang a. Menyimak semua materi
Pengertian Diare yang disampaikan
b. Memberikan kesem
patan kepada peserta b. Menjawab pertanyaan
untuk bertanya
c. Menjelaskan tentang
c. Mendengarkan dan
Penyebab Diare.
Memperhatikan
d. Memberikan kesem
d. Menjawab pertanyaan
patan kepada peserta
untuk bertanya
e. Menjelaskan tentang
e. Mendengarkan dan
Cara Penanganan diare.
Memperhatikan
f. Memberikan kesem
patan kepada peserta
f. Menjawab pertanyaan
untuk bertanya
g. Menjelaskan tentang
Nutrisi bagi penderita g. Mendengarkan dan
diare. Memperhatikan
h. Memberikan kesem
patan kepada peserta h. Menjawab pertanyaan
untuk bertanya
i. Menjelaskan tentang
a. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Diare
Menurut World Healt Organization (WHO, 2005),
penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai
mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih
dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin
dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Penyakit
ini paling sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3
tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa mengalami
1-3 episode diare berat (Simatupang, 2004).
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih
dan 3 kali sehari, disertai konsistensi tinja menjadi cair dengan
atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dan satu
minggu (Juffrie, dkk, 2010).
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang
tidak normal atau tidak seperti biasanya. Dan dapat disimpulkan
bahwa diare adalah buang air besar yang bertambahnya
frekuensi defekasi lebih dari 3 kali perhari dan konsistensi dari
tinja yang melembek sampai mencair.

2. Penyebab Diare

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya


diare (Simatupang, 2005). Diare disebabkan oleh masuknya
kuman kedalam tubuh melalui perantara hewan, kuman yang
berada dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci
tangan waktu makan).

Berikut adalah faktor penyebab lainnya, yaitu :


1. Efek samping obat-obatan tertentu
2. Faktor malabsorbsi. Malabsorbsi ini pada zat yang
mengandung karbohidrat, lemak, dan protein.
3. Konsumsi alkohol dan kopi yang berlebihan
4. Faktor makanan. Faktor makanan ini yang seringkali bisa
menyebabkan terjadinya diare. Diantaranya yaitu akibat
dari makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak, sayuran
dimasak kurang matang.
5. Minum air tidak masak
6. Makan jajanan yang tidak bersih
7. BAB disembarang tempat
8. Makan dengan tangan kotor
9. Faktor psikologis. Psikologis ini ternyata juga
berpengaruh keada angka kejadian dari diare. Diantara
faktor psikologis yang mempengaruhi terjadinya diare
adalah rasa takut, cemas, dan gelisah.

3. Cara Penanganan Diare


Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit
sehingga penderita harus diberi cairan sebanyak mungkin untuk
mengganti cairan yang hilang. Sebagai pertolongan pertama,
diberi cairan rumah tangga seperti air tajin, air sayur, air matang,
teh. Disamping itu, harus diberi cairan elektrolit berupa oralit.
Jika tidak ada oralit, bisa menggunakan larutan gula garam. Cara
pembuatannya sebagai berikut : satu sendok teh munjung gula
pasir, seperempat sendok teh mujung garam, dilarutkan dalam
satu gelas air matang ( 200 cc). Selanjutnya penderita diberi
minum.

4. Nutrisi bagi penderita Diare


Kondisi peristaltik usus yang tidak memungkinkan, maka
perlu diberi makanan yang lunak untuk membantu peristaltik
usus. Bagi bayi yang menyusui, ASI tetap diberikan dan PASI
diencerkan.
Diet BRAT adalah singkatan dari Banana, Rice,
Applesuace, and Toast (pisang, nasi, saus apel, dan roti
panggang). Makanan tersebut penting dikonsumsi terutama 24
jam pertama diare yang dapat membantu meringankan diare
serta memberikan vitamin penting, mineral, dan karbohidrat
yang mudah dicerna (diserap).
Bisa disimpulkan, makanan yang baik dikonsumsi saat diare
antara lain :
a. Pisang
b. Beras
c. Sereal
d. Saus apel
e. Apel
f. Teh
g. Roti dan jelly
h. Yoghurt
i. Kentang rebus
j. Asupan cairan dan elektrolit (LGG / Oralit )
Menu diatas baik dikonsumsi untuk orang dewasa dan anak-
anak, namun mengenai makanan untuk bayi diare dibawah usia
12 bulan harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Hindari makanan berikut ini saat diare, yaitu:
a. Makanan berlemak : gorengan dan makanan yang
bersantan kental
b. Susu, mentega, es krim, dan keju
c. Minuman alkohol dan kafein
d. Pemanis buatan
e. Makanan yang menyebabkan gas berlebih : kubis atau
kol, kacang-kacangan, brokoli, dan kembang kol.

5. Pencegahan Diare
Adapun Pencegahan Diare :
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
b. Menutup makanan dan minuman
c. Mencuci makanan atau sayuran
d. Selalu minum air yang sudah dimasak
e. Menjaga kebersihan diri
f. Menjaga kebersihan lingkungan : Rumah, aluran air,
sampah di buang pada tempatnya dan ditutup
g. Makan makanan yang sehat atau bergizi

Bila telah dialkukan upaya pertolongan pertama namun


diare masih terus berlangsung segera bawa penderita ke pusat
pelayanan kesehatan terdekat
6. Evaluasi
Evaluasi Hasil :
Jenis : Formatif
Cara : Lisan dan Demostrasi
Waktu : Setelah dilakukan penyuuhan
Soal : Setelah mengikuti penyuluhan, masyarakat
Sekolah Dasar mampu :
1. Menjelaskan pengertian Diare
2. Menjelaskan tentang penyebab diare
3. Menjelaskan tentang bahaya diare
4. Menjelaskan cara menangani diare
5. Menyebutkan nutrisi bagi penderita diare
6. Menjelaskan cara pencegahan diare.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai