Anda di halaman 1dari 9

WACANA Vol. 13 No. 4 Oktober 2010 ISSN.

1411-0199

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA DAN KEPUASAN KERJA


KARYAWAN
Effect of Leader`s Style on Employee`s Job Performance and Employee`s job Satisfaction

Herdiyanti Rise P.
Mahasiswa Program Magister Manajemen, PPSUB

Margono Setiawan
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UB

Umar Nimran
Dosen Fakultas Ilmu Administrasi, UB

ABSTRAKS

Penelitian ini mengkaji kepemimpinan efektif yang ditinjau dari konsep gaya kepemimpinan yang
berorientasi tugas dan karyawan terhadap kinerja dan kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini bertujuan
untuk : (1) Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas
dan karyawan terhadap kinerja karyawan, (2) Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara gaya
kepemimpinan yang berorientasi tugas dan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan, dan (3) Untuk
mengetahui pengaruh secara signifikan antara gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas terhadap kinerja
dan kepuasan kerja karyawan baik secara maupun tidak langsung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
survey. Individu sebagai unit analisis terdiri dari para karyawan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. dengan
jumlah sampel 68 karyawan dari populasi 212 karyawan. Uji hipotesis dilakukan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas dan karyawan
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kinerja, (2) gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas
dan karyawan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, dan (3) gaya
kepemimpinan yang berorientasi tugas dan karyawan terhadap kinerja dan kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang berorientasi
tugas secara dominan berpengaruh terhadap kinerja dan kepuasan kerja karyawan. Kami menyarankan
pihak perusahaan lebih memperhatikan kepentingan karyawan juga untuk mencapai tujuan mereka.

Kata Kunci: Gaya kepemimpinan, kepuasan kerja

ABSTRACTS

The study perceives the effectiveness of leadership from the effect of leader`s style that orientation
task and employee on the employee`s job performance and employee`s job satisfaction. The study aims at :
(1) finding out significantly effects of the leader`s style that orientation task and employee on employee`s
job performance, (2) finding out significantly effects of the leader`s style that orientation task and
employee on employee`s job satisfaction, and (3) ) finding out significantly effects of the leader`s style
that orientation task and employee on employee`s job performance and employee`s job satisfaction directly
and indirectly. This is a survey research involving the employees of PT. Semen Gresik , at the analysis
unit, with sample of 68 from 212 employees a quastionaire was used. Hipothesis testing was done by path
analysis.
The result of study showed that : (1) leader`s style that orientation task and employee are significantly
affected the employee`s job performance, (2) leader`s style that orientation task and employee are
significantly affected the employee`s job satisfaction, and (3) leader`s style that orientation task and
employee are significantly effected the employee`s job performance and employee`s job satisfaction.
Based on the finding, therefore, it is suggested that the leder`s style on orientation task is basically
dominant variable in influencing the employee`s job performance and employee`s job satisfaction. We also
suggested that the organization pay more attention to their employee`s need to get their goals.

Keywords: Leadership, job satisfaction

528
WACANA Vol. 13 No. 4 Oktober 2010 ISSN. 1411-0199

PENDAHULUAN dimiliki oleh orang-orang yang diserahi tugas


memimpin organisasi tersebut. Pfeffer dalam
Pencapaian tujuan organisasi merupakan Herlina (1998) mengatakan bahwa pada
fokus utama dibentuknya organisasi, baik sejumlah perusahaan untuk mencapai
organisasi publik maupun publik maupun keunggulan yang berkesinambungan, tidak lagi
organisasi bisnis. Suatu organisasi akan berhasil hanya bergantung pada teknologi, hak paten,
dalam mencapai tujuan dan program- ataupun posisi strategis, tetapi lebih menekankan
programnya bila orang yang bekerja dalam pada bagaimana persahaan mengelola tenaga
organisasi itu dapat melakukan tugasnya yang kerja (sumber daya manusia).
baik sesuai dengan bidangnya dan tanggung Dari pendapat-pendapat tersebut diatas
jawabnya masing-masing. Agar orang-orang dapat diambil kesimpulan bahwa pemimpin
bekerja dalam organisasi tersebut dapat mempunyai peranan yang cukup penting untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik, maka tercapainya tujuan organisasi. Dan hal ini tidak
diperlukan seorang pemimpin yang dapat terlepas dari karyawan yang dipimpinnya,
memberikan pengaruhnya dan mengarahkan seberapa jauh sifat, sikap dan kemampuan
segala sumber daya yang ada ke arah pencapaian karyawan dalam menterjemahkan keinginan
tujuan. pemimpin untuk menghasilkan prestasi kerja
Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan yang maksimal. Davis (1996) juga menegaskan
gagal sebagian besar ditentukan oleh seorang bahwa tanggung jawab dari seorang pemimpin
pemimpin. Suatu ungkapan yang mulia adalah mendorong kelompok ke arah tujuan-
mengatakan bahwa pemimpinlah yang tujuan yang bermanfaat. Anggota-anggota
bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan kelompok perlu merasakan sesuatu yang
suatu pekerjaan, merupakan ungkapan yang bermanfaat yang harus dilakukan dengan sumber
mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu daya-sumber daya yang tersedia, sehingga
organisasi pada posisi yang terpenting. prestasi kerja mereka meningkat.
Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena PT. Semen Gresik merupakan salah satu
adanya suatu keterbatasan dan kelebihan- perusahaan yang menghasilkan bahan bangunan
kelebihan tertentu pada manusia. Kemampuan semen dengan prospek usaha yang cukup baik,
manusia berbeda-beda ada yang memiliki memiliki konsumen dan pangsa pasar di tingkat
kelebihan dan ada yang terbatas kemampuannya nasional dan internasional. Perusahaan ini
dalam memimpin. Di sini timbul kebutuhan akan memiliki beberapa unit bisnis diantaranya PT.
pemimpin dan kepemimpinan. Bass (1998) Swabina Gatra, PT. Swadaya Graha, PT. Varia
mengemukakan bahwa dalam situasi saat ini Usaha dan Rumah Sakit Semen Gresik dan
diperlukan para pemimpin organisasi yang lainnya. Pada awal berdirinya perusahaan
mampu menghadapi perubahan secara tersebut, visi utama perusahaan adalah menjadi
berkesinambungan. Dengan demikian, perusahaan yang paling unggul dan senantiasa
organisasi dapat bersaing dalam situasi ekonomi berkembang sehat di Asia. Oleh sebab itu
yang berubah secara cepat, kepemimpinan yang diperlukan pemimpin yang profesional dan
diperlukan saat ini adalah kepemimpinan yang berkompeten yang mampu memberikan
dapat meningkatkan kesadaran bawahan dengan pengaruh dan pengarahan agar dapat mencapai
memberikan dorongan cita-cita dan nilai moral tujuan perusahaan. Di samping itu pemimpin
yang lebih tinggi serta pengembangan potensi juga harus mampu menyesuaikan diri dengan
dan kinerja bawahannya. Ackoff (1999) dan lingkungan organisasi sehingga dapat
Reddin mengemukakan bahwa selain pemimpin, meningkatkan kinerja karyawannya.
karyawan juga menentukan keberhasilan suatu Berdasarkan keterangan di atas, maka
perusahaan. Untuk itu dibutuhkan karyawan penulis melalui penelitian ini ingin memahami
yang mempunyai sifat dan sikap aktif, seperti lebih mendalam mengenai : “Pengaruh Gaya
daya tanggap yang tinggi, inisiatif dan kreatif Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
serta kepekaan beradaptasi dengan lingkungan. dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi pada
Kesemuanya ini akan dapat meningkatkan PT. Semen Gresik Persero) Tbk.)”.
kinerja karyawan itu sendiri. Tanpa adanya Penelitian ini bertujuan (1) untuk
dukungan antara pemimpin ditandai oleh menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan yang
pengaruh pemimpin untuk mengubah perilaku berorientasi tugas (task orientation) dan
karyawannya menjadi seorang yang merasa berorientasi karyawan (employee orientation)
mampu dan bermotivasi tinggi. Pemimpin terhadap kinerja karyawan pada PT. Semen
mengubah bawahannya sehingga tujuan Gresik; (2) untuk menjelaskan pengaruh gaya
organisasi dapat dicapai bersama. Siagian (1998) kepemimpinan yang berorientasi tugas (task
juga memperkuat pendapat tersebut dengan orientation) dan berorientasi karyawan
menyatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan (employee orientation) terhadap kepuasan kerja
yang dialami sebagian besar organisasi karyawan; dan (3) untuk menjelaskan pengaruh
ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas

529
WACANA Vol. 13 No. 4 Oktober 2010 ISSN. 1411-0199

(task orientation) dan berorientasi karyawan Surabaya). Populasi = 233 orang, dengan
(employee orientation) terhadap kinerja (mengikuti formula Yamane) presisi 10% = 70
karyawan dan kepuasan kerja karyawan baik karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara langsung maupun tidak langsung. (1) gaya kepemimpinan dan iklim organisasi
secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kinerja pegawai; (2) gaya kepemimpinan
KERANGKA KONSEP PENELITIAN mempunyai pengaruh yang lebih dominan
daripada iklim organisasi terhadap kinerja
Beberapa hasil penelitian terdahulu dapat pegawai; dan (3) gaya kepemimpinan dan iklim
dipakai sebagai landasan atau kajian empirik organisasi secara bersama-sama hanya mampu
yang relevan dengan permasalahan penelitian mempengaruhi kinerja pegawai.
ini, diantaranya adalah: Yudi mukzam (2000) melakukan
Penelitian yang dilakukan oleh Donald dan penelitian Pengaruh Perilaku Pemimpin dan
Dennis (2003) berjudul “From Critical Success Motivasi terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Factors intoCriteria for Performance Excellence pada KPRI Universitas Brawijaya Malang).
– An Organization Change Strategy” Populasi = 55 karyawan, penetapan sampel
menunjukkan bahwa sesungguhnya sebesar 48 karyawan. Hasil penelitian: (1)
kepemimpinan yang efektif tidak berarti diikuti Perilaku tugas berpengaruh terhadap kinerja
suatu pedoman secara universal. Kepemimpinan karyawan; (2) Perilaku hubungan berpengaruh
yang efektif berada didalam suatu tingkat terhadap kinerja karyawan; (3) Perilaku tugas
kesadaran diri sendiri dan kemampuan pada dan perilaku hubungan berpengaruh terhadap
kekuatan personal yang ada pada tiap individu. kinerja karyawan; (4) Motivasi kerja
Tetapi saat ini permintaan pasar, tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
seorangpun dapat melakukannya sendiri. Para Penelitian yang dilakukan Agus
pemimpin juga membutuhkan tim yang sesuai Prasetyawan (1999) mengenai Analisis
dengan keahlian mereka. Pengaruh Kultur Perusahaan terhadap Prestasi
Dalam penelitian yang dilakukan Ensley, Kerja (Studi pada Pertamina UPPD V Surabaya).
Pierce dan Hmieleski (2003) tentang “The Populasi 356 karyawan, dan sampel sebanyak 78
Moderating Effect of Environmental Dynamism pegawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
on The Relationship Between Entrepreneurial (1) Kultur perusahaan secara simultan
Leadership and New Venture Performance”, berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan;
ternyata lingkungan yang dinamis memiliki (2) Kultur perusahaan dapat digunakan sebagai
dampak positif/negatif pada hubungan antara faktor penentu tingkat prestasi kerja; (3)
kepemimpinan terhadap kinerja perusahaan. Variabel azas integritas mempunyai pengaruh
Penelitian yang dilakukan oleh Reenen (2003) dominan terhadap kualitas hasil kerja; sedangkan
berjudul “Virtual Work and Leadership: the Role variabel azas keunggulan berpengaruh terhadap
of the Internet, Complexity, Creativity, and kuantitas hasil kerja. Dan variabel azas kesatuan
Knowledge Workers”. Hasil penelitiannya berpengaruh dominan terhadap ketepatan.
menyatakan bahwa dampak dari internet pada Penelitian yang dilakukan oleh Denton dan
pengembangan pengetahuan dan penelitian Kleimen (2001) tentang Job Tenure as a
sangatlah penting. Implikasi internet ini Moderator of The Relationship Between
diperlukan bagi para pemimpin dan manajer Autonomy and Satisfaction, melibatkan sampel
untuk menstimulasi kreatifitas dan inovasi. 76 karyawan produksi pada suatu perusahaan di
Karenanya dimasa depan para karyawan USA. Hasil penelitiannya bahwa jabatan
hendaknya memiliki kemampuan untuk bersaing pekerjaan merupakan penengah antara kepuasan
dalam dunia kerja yang virtual. kerja dengan autonomi. Dan penelitian tersebut
Widyasti Sidhartini (2000) melakukan menyarankan kepada para karyawan agar secara
penelitian Pengaruh Komitmen Pemimpin dan terus-menerus meningkatkan kinerjanya ketika
Budaya Organisasi terhadap Prestasi Kerja memperkenalkan program-program
Karyawan (Studi pada karyawan Front Line di empowerment pada karyawan bagian produksi
PT. Pos Indonesia Kabupaten Nganjuk). yang baru.
Populasi = 46 karyawan; sampel sebesar = 31 Penelitian yang dilakukan oleh Peterson
orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dan Fairchild (2002) berjudul “Exploring the
Komitmen pemimpin berpengaruh terhadap Impact of Electronic Business Readiness on
budaya organisasi; (2) Komitmen pemimpin dan Leadership Capabilities in Information
budaya organisasi mempunyai pengaruh secara Technology Governance”, dengan sampel 31
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. succesfully operating e-business sites. Hasil
Iskandar (2000) melakukan penelitian penelitiannya menyatakan pada tingkat yang
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Iklim berbeda dari teknologi bisnis, kepemimpinan
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada yang efektif dikategorikan dengan tingkat
devisi operasi PT. Terminal Peti Kemas pekerjaan yang tinggi, hubungan yang tinggi,

530
WACANA Vol. 13 No. 4 Oktober 2010 ISSN. 1411-0199

serta orientasi perubahan yang tinggi. atau organisasi kerja tertentu. Kinerja merupakan
Kemampuan kepemimpinan dalam e-business suatu pencapaian persyaratan-persyaratan
dikembangkan dan manajemen dilakukan secara pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langsung
terpisah antara visi dan strategi e-business, dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik
hubungan kerjasama e-business, dan hubungan jumlah maupun kualitasnya (Simamora dalam
konsumen. Iskandar, 2000:39).
Penelitian yang dilakukan oleh Kepuasan Kerja Karyawan
Chowdhury and Amin (2004) yang berjudul Smith dan Wakeley (dalam As`ad, 1995),
“Relative Importance of Employee Value, mengatakan bahwa kepuasan kerja pada
Attitudes and Leadership Behaviors in Employee hakekatnya seseorang didorong untuk
Motivation, An Empirical Investigation”, dengan beraktivitas karena dia berharap bahwa hal
populasi sebesar 140 orang karyawan suatu hotel tersebut akan membawa pada pada keadaan yang
di New York City. Hasil penelitiannya lebih baik dan memuaskan, dari pada keadaan
mengemukakan bahwa nilai-nilai dan sikap sekarang.
karyawan merupakan instrumen untuk
menghasilkan suatu motivasi instrinsik karyawan Kerangka konsep
yang kuat ketika perilaku pemimpin Prestasi kerja karyawan akan dicapai ketika
meningkatkan motivasi instrinsik karyawan. karyawan tersebut ditetapkan. Sehingga untuk
memudahkan pemahaman konsep pemikiran
Kinerja Karyawan diatas akan ditunjukkan oleh model kerangka
Kinerja atau performance dapat diartikan pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai hasil kerja yang dicapai seseorang sesuai sebagaimana digambarkan pada gambar berikut
dengan ketentuan yang berlaku suatu kelompok ini:

GAYA
KEPEMIMPINAN

KINERJA KEPUASAN
KARYAWAN KERJA
KARYAWAN

Gambar 1 : Model Kerangka Konsep 2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari


gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas
(task orientation) dan berorientasi karyawan
(employee orientation) terhadap kepuasan kerja
Hipotesis karyawan karyawan.
Dapat dirumuskan hipotesisnya sebagai 3. Terdapat pengaruh yang signifikan dari
berikut: gaya yang berorientasi tugas (task orientation)
1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari dan berorientasi karyawan (employee
gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas orientation) terhadap kinerja karyawan dan
(task orientation) dan berorientasi karyawan kepuasan kerja karyawan baik secara langsung
(employee orientation) terhadap kinerja maupun tidak langsung.
karyawan.

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah
Rancangan Penelitian karyawan PT. Semen Gresik. Sampel ditarik
Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan menggunakan random sampling. Jumlah
survei. Penelitian survei merupakan cara populasi karyawan tetap PT. Semen Gresik
pengumpulan data dimana peneliti atau adalah sebanyak 212 karyawan. Sedangkan
pengumpul data mengajukan pertanyaan atau sampel yang akan diambil haruslah cukup
pernyataan kepada responden baik dalam bentuk representatif, yaitu dapat mewakili populasi
lisan maupun tertulis (Sanusi, 2003). dalam arti semua ciri dan karakteristik yang ada
pada populasi dapat dicerminkan dari sampel

531
WACANA Vol. 13 No. 4 Oktober 2010 ISSN. 1411-0199

yang diambil. Karakteristik yang dimaksud dengan pernyataan tentang sikap seseorang
adalah karyawan tetap yang tidak mempunyai tentang sesuatu misalnya setuju-tidak setuju,
bawahan serta selain bagian pemasaran. senang-tidak senang dan baik-tidak baik. Berikut
Berkaitan dengan hal tersebut Sanusi (2003) ini akan diberikan contoh alternatif jawaban
menyatakan bahwa besarnya sampel tidak boleh yang akan digunakan dalam kuesioner penelitian
kurang dari 10 % dari jumlah satuan elementar ini serta skor yang akan diberikan untuk setiap
dari populasi. item pertanyaan:
Jawaban D sangat tidak setuju diberi skor 1
N Jawaban C tidak setuju diberi skor 2
n= Jawaban B setuju diberi skor 3
1  N 2 Jawaban C sangat setuju diberi skor 4
Keterangan: n = ukuran sampel; N = Interval 1 - 4 digunakan untuk setiap
ukuran populasi;  = toleransi jawaban responden dengan menghilangkan
ketidaktellitian (dalam persen) alternatif jawaban ragu-ragu ialah modifikasi
dari skala Likert, yang bertujuan untuk
Teknik Pengumpulan Data menghilangkan munculnya kecenderungan
Teknik pengumpulan data yang digunakan responden menjawab alternatif yang ada di
dalam penelitian ini adalah: tengah sehingga dapat mengurangi kevalidan
1. Teknik kuesioner, yaitu teknik informasi yang didapat.
pengumpulan data yang sering tidak memerlukan
kehadiran peneliti, namun cukup diwakili oleh Validitas dan Reliabilitas
daftar pertanyaan (kuesioner) yang sudah
disusun secara cermat terlebih dahulu. Validitas
2. Teknik wawancara, merupakan teknik Validitas adalah suatu ukuran yang
pengumpulan data yang menggunakan menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan
pertanyaan secara lisan kepada subyek suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
penelitian. atau sahih mempunyai validitas yang tinggi,
3. Teknik dokumentasi, pengumpulan sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti
informasi atau data sekunder dilakukan melalui memiliki validitas yang rendah. Validitas
kajian arsip, laporan dan bukti otentik lain menunjukkan sejauh mana alat pengukur untuk
(Sanusi, 2003). mengukur apa yang diukur (Ancok 1995 dalam
Singarimbun dan Effendi 1995). Valid tidaknya
Instrumen Penelitian suatu items instrumen dapat diketahui dengan
Dalam penelitian ini instrumen yang membandingkan indeks korelasi product moment
digunakan adalah: (1) daftar Pertanyaan yang Pearson dengan level signifikansi 5 % dengan
berisi sejumlah pertanyaan tertutup tentang nilai kritisnya, di mana r dapat digunakan rumus
operasionalisasi variabel-variabel penelitian (Sanusi, 2003):
yang diturunkan dari perilaku tugas (X1),
perilaku hubungan (X2), kinerja karyawan (Y), r =
n( XY )  ( X  Y )
dan kepuasan kerja karyawan (Z); (2) pedoman
Wawancara yang berisi daftar pertanyaan
tentang obyek yang diteliti sebagai acuan dalam
melakukan wawancara; (3) Pedoman
n X 2

 ( X 2 n Y 2  ( Y ) 2 
Dokumentasi yang merupakan pedoman yang
memuat garis besar/kategori untuk mencari data Dimana: r = koefisien korelasi; X = skor
sekunder yang diperlukan. butir, Y = skor total butir, N= jumlah sampel
(responden).
Skala Pengukuran
Penelitian ini mempergunakan skala Likert Bila probabilitas hasil korelasi lebih kecil
sehingga ukuran skala masuk dalam kategori dari 0,05 (5%) maka dinyatakan valid dan
ordinal dengan demikian karena tuntutan analisis sebaliknya dinyatakan tidak valid. Lebih
statistik yang dibutuhkan maka skala ordinal lanjut, Sugiono (1999) menyatakan bahwa
tersebut harus ditransformasi menjadi skala biasanya syarat minimum untuk dianggap
interval sebagai tingkat pengukurannya. memenuhi syarat adalah kalau r ≤ 0,3. jadi
Pengukuran variabel ini yaitu menggunakan apabila korelasi antara butir dengan skor total
interval penilaian untuk setiap jawaban kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen
responden adalah 1 sampai 4. Interval jawaban tersebut dinyatakan tidak valid. Penyelesaian
responden akan disesuaikan dengan pertanyaan pengujian validitas menggunakan program SPSS
yang akan diajukan. Menurut Kinner dalam 10.0 for Windows.
Umar (1998) skala Likert ini berhubungan

532
WACANA Vol. 13 No. 4 Oktober 2010 ISSN. 1411-0199

Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat menunjukkan dimana: r11 = reliabilitas instrumen; k =
konsistensi hasil pengukuran sekiranya alat banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal;
pengukur itu digunakan oleh orang yang sama b2 = jumlah varians butir; t2 = varians total.
dalam waktu yang berlainan atau digunakan oleh
orang yang berlainan dalam waktu yang Instrumen dapat dikatakan andal/reliabel
bersamaan atau dalam waktu yang berlainan bila memiliki koefisien keandalan reliabilitas
(Sanusi, 2003). sebesar 0,6 atau lebih (Arikunto,1993). Arikunto
Untuk menguji digunakan Alpha Cronbach menentukan kriteria indeks reliabilitas adalah
dengan rumus : sebagai berikut:

 k   b 
2 Tabel 1. Kriteria Indeks Koefisien
r11 =  1  Reliabilitas
 k  1   t2 
(Arikunto, 1993)

No. Interval Kriteria


1. <0,200 Sangat rendah
2. 0,200-0,399 Rendah
3. 0,400-0,599 Cukup
4. 0,600-0,799 Tinggi
5. 0,800-1,00 Sangat tinggi
Sumber : Arikunto (1993)

Uji reliabilitas yang digunakan adalah Kinerja adalah hasil kerja yang telah
dengan Alpha Cronbach. Bila alpha lebih kecil dicapai karyawan dalam kurun waktu tertentu
dari 0,6 maka dinyatakan tidak reliabel dan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
sebaliknya dinyatakan reliabel. 10,1 for Window. Sedangkan indikator yang diturunkan adalah:
Kuantitas pekerjaan; Kualitas pekerjaan; dan
Identifikasi dan Operasional Variabel Ketepatan waktu.

1. Orientasi Tugas (X1)


Perilaku tugas seperti: Pembentukan pola 4. Kepuasan Kerja Karyawan (Z)
organisasi, saluran komunikasi, metode atau Kepuasan kerja karyawan adalah suatu
prosedur pelaksanaan tugas, sehingga indikator pernyataan rasa puas atau tidak puas karyawan
yang diturunkan: yang diperoleh atas pelaksanaan suatu pekerjaan,
 Menetapkan tujuan yang perlu dicapai yang meliputi semua aspek pekerjaan yang
karyawan indikatornya adalah: Tipe kerja, Rekan sekerja,
 Mengorganisasi situasi kerja Tunjangan, Diperlakukan dengan hormat dan
 Menetapkan batas waktu adil, Keamanan kerja, Peluang menyumbangkan
 Memberikan arahan secara spesifik gagasan, Upah, Pengakuan akan kinerja,
 Mensyaratkan adanya laporan rutin Kesempatan untuk maju.

2. Orientasi Karyawan (X2) Analisis Data


Perilaku hubungan seperti: bersahabat, Unit analisis yang dipakai dalam penelitian
kepercayaan, kepercayaan timbal balik, rasa ini adalah karyawan PT. Semen Gresik.
hormat dan kehangatan, kemudian indikator
yang diturunkan adalah: Metode Analisis Data
 Memberikan dukungan dan dorongan Metode analisis dengan menggunakan
statistik deskriptif, yaitu statistik yang
 Melibatkan karyawan dalam diskusi
dipergunakan untuk menganalisis data yang
 Memudahkan interaksi antara semua
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
karyawan
membuat kesimpulan yang berlaku umum atau
 Berusaha mencari informasi tentang generalisasi (Sugiono, 1999). Penggunaan
keluhan karyawan statistik deskriptif untuk memberikan deskripsi
 Memberikan balikan tentang hasil kerja tentang variabel bebas dan terikat melalui
karyawan penggunaan frekuensi. Untuk menganalisis data
dalam penelitian ini digunakan teknik analisis
3. Kinerja Karyawan (Y) jalur (path analysis). Model hubungan kausal
tersebut merupakan perkembangan analisis

533
WACANA Vol. 13 No. 4 Oktober 2010 ISSN. 1411-0199

korelasi, analisis regresi parsial dan analisis Durbin Watson = 2,137 berarti bebas dari
regresi berganda. Analisis Jalur (path analysis) autokorelasi.
diolah dengan paket program komputer, sub-
program SPSS 10.0 for Windows, dengan
ketentuan uji F pada Alpha = 0,1 atau p  0,1 Pembahasan Umum
sebagai taraf signifikansi (signif F) untuk Orientasi tugas yang terdiri dari item
melihat signifikansi pengaruh tidak langsung penetapan tujuan yang perlu dicapai, penetapan
dari variabel-variabel bebas terhadap variabel prosedur kerja, pembagian tugas, penetapan
tergantungnya digunakan uji T pada taraf jadwal pekerjaan, penetapan batas waktu
signifikansi Alpha = 0,1 atau p  0,1 yang penyelesaian pekerjaan, standar waktu kerja,
dimunculkan dalam model(sig T). Untuk penjelasan tentang pekerjaan, penjelasan teknik
pelaksanaan kerja, pengawasan pelaksanaan
hipotesis ini digunakan analisis jalur, sehingga pekerjaan, dan laporan hasil kerja secara parsial
dapat dilakukan estimasi besarnya hubungan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
kausal antara sejumlah variabel dan hierarkhi karyawan yang meliputi item jumlah hasil
kedudukan masing-masing variabel dalam pekerjaan dan waktu tertentu sesuai dengan
serangkaian jalur-jalur hubungan kausal, baik standar, ketelitian, mutu pekerjaan, penyelesaian,
langsung maupun tidak langsung (Hasan, 1996). tepat waktu penyelesaian kerja, dan kerapian.
Orientasi karyawan yang terdiri dari item
pemberian dukungan terhadap pekerjaan,
HASIL DAN PEMBAHASAN pemberian motivasi, kelancaran komunikasi,
peluang mengemukakan pendapat, kemudahan
Deskripsi Responden interaksi dengan atasan, kemudahan interaksi
Penelitian ini dilakukan pada PT. Semen dengan teman kerja, perhatian terhadap keluhan,
Gresik (Persero) Tbk. berjumlah 212 karyawan mengatasi masalah kerja, pengoreksian terhadap
tetap bukan termasuk bagian pemasaran. keluhan, dan pengoreksian hasil kerja secara
Karakteristik para karyawan tersebut parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan karyawan.
masa kerja. Kinerja karyawan yang terdiri dari item
jumlah hasil pekerjaan dan waktu tertentu sesuai
Uji Reliabilitas dengan standar, ketelitian, mutu pekerjaan,
Instrumen dapat dikatakan andal (reliabel) penyelesaian, tepat waktu penyelesaian kerja,
bila memiliki koefisien keandalan reliabilitas dan kerapian secara parsial berpengaruh
sebesar 0,6 atau lebih (Arikunto,1998). signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
Penyelesaian pengujian reliabilitas menggunakan yang meliputi item puas terhadap pekerjaan,
SPSS 10.0 for Windows. kerjasama, sistem upah, kesesuaian upah,
kesesuaian tunjangan, keselamatan kerja,
Uji Validitas peluang diklat dan peluang promosi. Secara
Dari hasil uij validitas yang dilakukan simultan variabel-variabel orientasi tugas,
terhadap semua item pertanyaan dalam orientasi karyawan dan variabel interviening
penelitian ini menunjukkan bahwa semua item kinerja karyawan mempunyai pengaruh
penelitian adalah valid, dengan demikian dapat signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
digunakan sebagai instrumen dalam mengukur pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Yang
variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini. artinya bahwa dalam mencapai kepuasan
karyawan, harus didukung orientasi tugas dan
Analisis Statistik Deskriptif orientasi karyawan serta kinerja karyawan secara
bersama-sama. Gaya kepemimpinan yang
a. Pengujian hipotesis berorientasi tugas dalam PT. Semen Gresik
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa (Persero) Tbk. merupakan variabel yang
terdapat pengaruh yang signifikan variabel berpengaruh dominan terhadap kepuasan kerja
orientasi tugas dan variabel orientasi karyawan karyawan. Ini menunjukkan bahwa pentingnya
terhadap kinerja dan kepuasan karyawan dengan seorang pemimpin dalam memberikan tugas-
koefisien regresi (BETA) 0,351; 0,316 dan tugas kepada bawahannya dengan menjelaskan
0,300= dan p < 0,1. Dari analisis dapat pula apa yang seharusnya mereka kerjakan.
diketahui bahwa koefisien determinan (R Berdasarkan model regresi linear berganda
square) = 0,661 berarti pengaruh dari variabel didapat R sebesar 0,813 (> 0,50) menunjukkan
orientasi tugas adalah sebesar 66,1 % dan bahwa korelasi antara orientasi tugas dan
sisanya 33,9 % dipengaruhi oleh variabel lain orientasi terhadap kepuasan kerja karyawan dan
yang tidak diteliti. Pemenuhan asumsi klasik kinerja karyawan adalah kuat, sedangkan
yang lain yaitu ditujukan dengan koefisien besarnya adjusted R2 atau koefisien determinasi
adalah sebesar 0,645, hal ini berarti kepuasan

534
WACANA Vol. 13 No. 4 Oktober 2010 ISSN. 1411-0199

dipengaruhi orientasi tugas , orientasi karyawan dan Dennis (2003), Ensley, Pierce dan
dan kinerja karyawan sebesar 64,5 %, sedangkan Hmielski (2003), Reenen (2003), Denton
sisanya 35,5 % dipengaruhi oleh unsur lain yang dan Kleimen (2001), Peterson dan Fairchild
tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil-hasil dari (2002), dan Chowdhury dan Amin (2004),
analisis empiris ini berguna untuk para sarjana mengenai adanya hubungan antara gaya
dan manajer dalam kerjasama penelitian dan kepemimpinan yang berorientasi tugas dan
pengembangan. Hasil-hasil tersebut karyawan terhadap kinerja dan kepuasan
menunjukkan bahwa faktor-faktor yang kerja karyawan dalam suatu organisasi atau
mendorong tingkat kepuasan kerja karyawan perusahaan.
bervariasi sebagai fungsi dari tipe output yang
dicari. Analisis ini menunjukkan bahwa gaya Saran-saran
kepemimpinan yang meliputi orientasi tugas dan
orientasi karyawan memiliki dampak secara 1. Saran-saran bagi PT. Semen Gresik
langsung dan tidak langsung terhadap kinerja (persero) Tbk.:
karyawan dan kepuasan kerja karayawan. a. Perlunya peningkatan peran aktif dan
Akhirnya penelitian ini mendukung penelitian- dukungan dari para atasan terhadap bawahan,
penelitian sebelumnya, yang menyimpulkan dengan cara lebih meningkatkan kerja sama
bahwa gaya kepemimpinan yang meliputi antar sesama bawahan dan atasan, sehingga
orientasi tugas dan orientasi karyawan tujuan yang diharapkan PT. Semen Gresik
berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Persero) Tbk. dapat tercapai.
karyawan dan kepuasan kerja karyawan dalam b. Hendaknya kepentingan karyawan lebih
suatu organisasi atau perusahaan. diutamakan, karena kepuasan karyawan juga
Bentuk persamaan untuk: menentukan kinerja, begitu sebaliknya. Selain itu
pengembangan kreatifitas karyawan perlu lebih
Y = 0,339X1 + 0,389X2 + 1 ditingkatkan lagi oleh PT. Semen Gresik
Z = 0,345X1 + 0,275X2 + 0,290Y + 2 (Persero) Tbk.
c. Mengusahakan pelatihan dan
pengembangan karyawan yang disesuaikan
dengan bidangnya masing-masing.
KESIMPULAN DAN SARAN
2. Saran bagi Penelitian Mendatang:
Kesimpulan a. Perlu analisis lebih mendalam untuk
Dari hasil penelitian di atas dapat mengungkap faktor-faktor lainnya seperti
disimpulkan bahwa: pembahasan mendalam mengenai
pengembangan karier, promosi dan jabatan
1. Pengaruh antara variabel bebas, variabel pekerjaan yang mempengaruhi kepuasan kerja
antara dan variabel terikat secara karyawan.
keseluruhan saling berhubungan antara satu b. Perlunya penelitian lanjutan dengan
dengan yang lainnya secara positif dan obyek yang berbeda, variabel yang sama namun
signifikan. alat analisis yang berbeda, atau dengan
2. Pengaruh secara simultan maupun parsial menambah variabel lainnya, sehingga analisis
antara gaya kepemimpinan yang penelitian lebih meluas lagi.
berorientasi tugas (X1) dan karyawan (X2) c. Dalam penelitian selanjutnya,
terhadap kinerja karyawan (Y) dapat disarankan mempertinggi tingkat signifikansi,
diterima dan terbukti kebenarannya. misalnya 95%.
3. Pengaruh secara simultan maupun parsial
antara gaya kepemimpinan yang
berorientasi tugas (X1) dan karyawan (X2)
terhadap kepuasan kerja karyawan (Z) dapat DAFTAR PUSTAKA
diterima dan terbukti kebenarannya.
4. Pengaruh secara simultan maupun parsial Alhusin, S. 2003. Aplikasi statistik Praktis
antara gaya kepemimpinan yang dengan SPSS.10 for Windows. Penerbit
berorientasi tugas (X1) dan karyawan (X2) Graha IlmuYogyakarta.
terhadap kinerja karyawan (Y) dan kepuasan Arikunto, S. 1993. Seri Manajemen Sumber
kerja karyawan (Z) dapat diterima dan Daya Manusia Psikologi Industri. Alumni
terbukti kebenarannya. Bandung.
5. Penelitian ini mendukung penelitian As`ad, Moh. 1999. Psikologi Industri. Edisi ke 4.
sebelumnya yang dilakukan oleh Iskandar Liberty. Yogyakarta.
(2000), yakni adanya pengaruh secara Bennis W. and Towusend R. 1998. Reiventing
signifikan antara gaya kepemimpinan Leadership, Interaks. Batam Centre.
terhadap kinerja. Hasil penelitian Donald

535
WACANA Vol. 13 No. 4 Oktober 2010 ISSN. 1411-0199

Chowdhury, M. S. and N.A.Mohammed. 2004. Peterson, R. and M.F. Alea. 2003. Exploring the
Relative Importance of Employee Value, Impact of Electronic Business Readiness
Attitudes and Leadership Behaviors in on Leadership Capabilities in Information
Employee Motivation: An Empirical Technology Governance.
Investigation. Association of Ryan.Peterson@ie.edu.
management/International Management Prasetyawan, A. 1999. Analisis Pengaruh Kultur
Proceedings. Maxmilian Publisher. West Perusahaan terhadap Prestasi Kerja (Studi
Virginia. pada Pertamina UPPD V Surabaya). Tesis.
Crusciel, D. and W.F.Dennis. 2003. From Pascasarjana Brawijaya. Malang.
Critical Success Factors into Criteria for Reenen, J. 2003. Virtual Work and Leadership:
Performance Excellent – An the Role of the Internet, Complexity,
Organizational Change Strategy. Journal of Creativity, and Knowledge Workers.
Industrial Technology, vol. 2, p. 9. jreenen@unm.edu.
Davis, K and B.W.William. 1996. Human Robbins, S. P. 1996. Organizational Behavior.
Resources and Personnel Management. Alih Bahasa Hadyana Pujaatmaka.
Fifth edition. Irwin McGraw-Hill. United Prenhallindo. Jakarta.
Stated of America. Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik
Denton, D.W. and S.K.Lawrence. 2003. Job Parametrik. PT. Elex Media Komputindo.
Tenure as a Moderator of the Relationship Jakarta.
Between Autonomy and Satisfaction. Santoso, S. 2001. SPSS Versi 10: Mengolah
Applied H.R.M. Research, Volume 6, Data Statistik Secara Profesional. PT. Elex
Number 2, 105-114. Media Komputindo. Jakarta.
Gardner, T. M. and H.J. Park. 2004. Beginning Sanusi, A. 2003. Metodologi Penelitian Praktis.
to Unlock the Black Box in the HR Firm Edisi Pertama. Penerbit Buntara Media.
Performance Relationship: the Impact of Malang.
HR Practices on Employee Attitude and Sidhartini, W. 2000. Pengaruh Komitmen
Employee Outcomes. Pemimpin dan Budaya Organisasi terhadap
www.irl.cornell.edu/CAHRS/. Prestasi Kerja Karyawan (pada PT. Pos
Gibson, J. L., M.I.John dan H.D.James. 1997. Indonesia di Kab. Nganjuk). Tesis.
Organisasi dan Manajemen: Perilaku Pascasarjana Brawijaya. Malang.
Struktur dan Proses. Penerbit Erlangga. Simamora, H. 1997. Manajemen Sumberdaya
Jakarta. Manusia. Edisi kedua. STIE YKPN.
Gitosudarmo, I. M. dan N.Sudita. 1997. Perilaku Yogyakarta.
Keorganisasian. BPFE. Yogyakarta. Sugiono. 1999. Statistika Penelitian. Cetakan
Gujarati, D. 1999. Ekonometrika Dasar. kedua. CV. Alfabeta. Bandung.
Terjemahan Sumarsono Zain. Penerbit Swasto, B. 1996. Manajemen Sumberdaya
Erlangga. Jakarta. Manusia. Fakultas Ilmu Administrasi.
Hadi, S. 2001. Metodologi Research. Jilid 2. Universitas Brawijaya. Malang.
Penerbit ANDI. Yogyakarta. Sweeney, P. D. and B.Dean. 2002. Organization
Handoko, H. 1999. Manajemen. Edisi kedua. Behavior: Solution for Management.
BPFE. Yogyakarta. International edition. Irwin McGraw-Hill.
Iskandar. 2000. Analisis Pengaruh Gaya New York.
Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Singarimbun, M. dan S. Effendi. 1997. Metode
terhadap Kinerja Pegawai (pada Divisi Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.
Operasi PT. Terminal Peti Kemas Umar, N. 2000. Riset Sumberdaya Manusia
Surabaya). Tesis. Pascasarjana Brawijaya. dalam Organisasi. Gramedia Pustaka
Malang. Utama. Jakarta.
Luthans, F. 1992. Organizational Behavior. Van-Dick D. and N.K.Avraham. 2004. Feedback
McGraw-Hill. Singapore. Sign Effect on Motivation: Is it Moderated
Mukzam, M.Y. 2000. Pengaruh Perilaku by Regulatory Focus?. Applied
Pemimpin dan Motivasi terhadap Kinerja Psychology: An International Review, 53
Karyawan (pada KPRI UNIBRAW). Tesis. (1), 113-135.
Pascasarjana Brawijaya. Malang. Yukl, G. 1998. Kepemimpinan dalam
Novita, N. 2002. Pengaruh Karakteristik Organisasi. Alih bahasa Yusuf Udaya.
Individu, Komunikasi Efektif dan Penerbit Unika Atmajaya. Jakarta.
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Yukl, G. 2001. Leadership in Organizations.
Karyawan (Studi Pada Karyawan Tetap National Collage for School Leadership.
PT. Tambang Batubara Bukit Asam). Fifth edition. Upper Saddle River, N. J.:
Tesis. Program Pascasarjana Universitas Prentice Hall.
Brawijaya. Malang.

536

Anda mungkin juga menyukai