Anda di halaman 1dari 14

1

MATA ACARA I
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

I.1 Tujuan
Agar mahasiswa mengenal spesifikasi peralatan laboratorium dan
mampu menggunakan alat yang akan dipergunakan dengan baik dan benar.

I.2 Dasar Teori


Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan
memahami cara kerja serta fungsi dan alat – alat di laboratorium. Selain untuk
menghindari kecelakaan dan bahaya dengan memahami cara kerja dan fungsi
dari masing – masing alat praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan
sempurna (walton,1998).
Pengenalan alat laboratorium sebelum melakukan suatu percobaan
sangatlah penting, agar dapat mengurangi terjadinya kesalahan – kesalahan
dalam pelaksanaan praktikum dan apabila terjadi kecelakaan dalam
pelaksanaan praktikum dapat langsung diatasi dengan cepat dan sebaik
mungkin. Alat – alat laboratorium tersebut ada yang berfungsi dalam proses
pemanasan, misalnya pemanasan gas. Ada juga alat yang mempunyai jenis
dan macam yang kompleks sehingga dalam penggunaannya memerlukan
ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi (Prabowo,2009).
Kebanyakan peralatan untuk percobaan di dalam laboratorium
tersebut terbuat dari kaca /gelas. Meskipun alat – alat tersebut telah siap
dipakai, namun dalam pemasangan alat untuk percobaan kadang kala
diperlukan sambungan – sambungan dengan gelas atau alat lain untuk
membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (imam,2010). Pemakaian bahan
kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat yang digunakan. Setiap alat
dirancang dengan bahan – bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas,
kayu, porselen, aluminium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan fungsinya
masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan
terhadap asam, tahan terhadap panas dan ada yang hanya tahan terhadap
kondisi normal.
Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan
keberhasilan suatu penelitian (Waltor,2010).

I.3 Alat – alat yang digunakan

Tabel I.1 Alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi


No Nama alat Fungsi alat Cara menggunakan
.
1. Autoclave Untuk sterilisasi  Autoclave diisi
peralatan, dan media air sebatas
yang akan dipergunakan peyangga
untuk pengambilan dan angsang.
pengujian sampel.  Alat dan bahan
Sterilisasi dengan yang akan di
Autoclave dapat sterilkan
diandalkan sterilisasinya dimasukan
karena Autoclave dalam angsang.
dilengkapi dengan  Autoclave
pengatur tekanan dan ditutup
suhu. Sterilisasi yang  Setting tombol
dilakukan dengan suhu pada
Autoclave ini merupakan 121˚C
sterilisasi basah.  Setting tombol
waktu pada 15
menit
 Setelah waktu
tercapai secara
otomatis
Autoclave akan
berhenti operasi
 Tunggu jarum
penunjuk suhu
mencapai 0˚C
untuk
membukanya.
2. Incubator Alat untuk pengeraman  Power
(inkubasi) sampel atau dihidupkan
media.  Setting suhu dan
waktu yang
dikehendaki
(misal 37˚C –
24 jam)
 Posisikan
sirkulasi udara
(fresh air) pada

2
posisi terbuka
 Masukan media
yang akan
diinkubasikan.

3. Botol sampel tanpa Dipakai untuk  Dipergunakan


pemberat pengambilan sampel untuk
penganbilan
sampel yang
dapat terjangkau
oleh pengambil
sampel
 Untuk sampel
bakteriologis
botol harus di
sterilkan
terlebih dahulu.
4. Botol sampel dengan Dipakai untuk  Digunakan
pemberat pengambilan sampel dengan
pemberat dari
timbal dan tali
rami untuk
pengambilan
sampel yang
tidak terjangkau
oleh pengambil
sampel
 Untuk sampel
bakteriologis
botol harus di
sterilkan
terlebih dahulu.
5. Kruistang  Untuk menjepit  Untuk
kapas guna pengambilan
pengambilan sampel air,
sampelair steril kapas dililitkan
 Untuk membuka pada kruistang
stop kran pada dijepit,
pengambilan air kemudian
perpipaan agar dibasahi dengan

3
tetap steril alkohol 70 %
(setelah di atau spiritus
flambir) bakar.
 Digunakan
untuk
menyeterilkan
mulut
kran/botol
sampel.
6. Komparator sisa chlor  Alat dipergunakan  Isi kedua kuvet
untuk dengan sampel
pemeriksaan sisa 5 ml
chlor pada waktu  Masukkan disc
melakukan komparator
pengambilan pada bidang
sampel komparator
mikrobiologi  Tambahkan
 Komparator reagen sesuai
dilengkapi 2 buah parameter yang
kuvet dan disc diperiksa pada
komparator salah satu cuvet
dan digojog
 Masukan kedua
kuvet pada
lubang
komparator
 Samakan warna
antar cuvet di
lubang sampel
dan blanko
dengan
memutar disc
komparator.
7. pH meter Dipergunakn untuk pH meter masukkan
memeriksa derajat kedalam sampel (angka
keasaman sampel air yang terteramerupakan
nilai pH)

4
8. Thermometer Dipergunakan untuk  Masukan
mengukur temperatur thermometer
sampel yang akan di kedalam sampel
ambil selama beberapa
menit
 Catat
temperaturnya

9. Pipet ukur 10 ml Dipergunakan untuk Untuk pengambilan


mengambil sampel pada sampel pengujian
saat peeriksaan sampel bakteriologi pipet harus
disterilkan terlebih
dahulu.

10. Tabung reaksi Digunakan untuk Untuk memeriksa Coli


mengeramkan media Form dan ColiTinja,
yang sudah diinakulasi tambahkan tabung
dengan sampel durhamsebelum
memasukan sampel
kedalm tabung reaksi

11. Tabung durham Dipergunakan untuk Posisi tabung durham


mendeteksi terjadinya gas di dalam tabung reaksi
selama sampel diinkubasi adalah terbalik (mulut
tabung durham di
bawah)

5
12. Hot plate dan Merupakan alat pemanas Alat ini dilengkapi
magnetic stirrer sekaligus pengaduk, dengan magnet yang
digunakan untuk dapat berputar dan di
melarutkan bahan pada lengkapi dengan
saat pembuatan media. tombol pengatur suhu
dan kecepatan pemutar
magnet pengaduk.

13. Bunsen burner/lampu Dipergunakan setiap kali Tutup dibuka lalu api
spiritus kita melakukan dinyalakan.
pemeriksaan
mikrobiologi guna
melidah apikan tabung
dan peralatan lain pada
saat pemeriksaan.

14. Petridisc Dipergunakan sebagai Media agar dihitung ke


media agar untuk petridish dengan
inakulasi sampel pada volume 10 – 15 ml
pemeriksaan angka
kuman.

15. Midget Impinger Dipergunakan untuk  Lakukan


mengambil sampel angka pemeriksaan
kuman udara yang kondisi baterai
dilengkapi dengan selang pensuplay arys
yang dihubungkan ke dengan
tabung yang berisi media menekan
penangkap air NaCl steril tombol pada
possi on.
 Isi reagen

6
penyuplai NaCl
0,9 % pada
tabung midget
impinger
dengan volume
15 – 20 ml
 Sebelum
mengambil
sampel midget
impinger
disterilkan
terlebih dahulu.
16. Jarum Ose Dipergunakn untuk  Sebelum
memindahkan sampel digunakan dan
pada tes penegasan dari sesudah
lactose Borth ke BGLB digunakan
pada pemeriksaan jarum ose harus
Coliform dan Coli Tinja disterilkan
terlebih dahulu
sampai
membara di atas
spiritus.
 Jarum ose tusuk
: untuk
mengambil
mengambil
coloni kecil
dengan cara
bakteri yang
berukuran
penusuk media
padat.
 Jarum ose
tumpul : untuk
mengambil dan
atau menanam
specimen/coloni
bakteri yang
bersal dari
media
padat/cair.
17. Planktonet Dipergunakan untuk Ambil sampel sesuai
mengambil sampel kriteria air
plankton pada suatu  Hijau : 5 –
perairan 10 kali
 Sedang : 10

7
– 15 kali
 Jernih :
diatas 25
kali
Tambahkan pengawet
formalin 3 – 5 tetes,
Tutup tabung
penampung.

18. Peterson dredge Dipergunakan untuk  Turunkan


mengambil sampel peterson dredge
benthos pada suatu dengan posisi
perairan lurus, sehingga
penampunganny
a dapat terbuka
dan menggaruk
lumpur.
 Masukkan
sampel pada
kantong plastik
kemudian di
tambahkan
pengawet lugol.
19. Mikroskop Dipergunakan untuk  Letakan objek
pemeriksaan mikrobia pada obyek
yang tidak dapat glass
langsung dilihat oleh  Taruh pada
mata badan
mikroskop
 Atur perbesaran
penglihatannya
 Amati mikrobia
yang ada.

20. Jaring Tansek Dipergunakan untuk  Letakan alat


menetukan jenis dan pada lokasi

8
jumlah biotis disuatu sampling
lokasi sampling  Tunggu
beberapa saat ±
20 menit
 Amati biotis
yang menempel
pada jaring
transek.

21. Cawn Petri Untuk media agar pada


proses inakulasi
digunakan pada angka
kuman.

22. Colony Counter Untuk menghitung  Nyalakan alat


jumlah mikroba colony counter
 Atur cahaya dan
bacground
warna
 Letakan cawan
petri
 Amati dan
hitung jumlah
mikroba yang
ada.
23. Pipet Tetes Untuk mengambil atau Dengan cara
memindahkan sampel mencelupkan pipet
tidak dengan takaran tetes pada larutan yang
akan diambil lalu tekan
bagian karet agar
larutan tersedot.

24. Ball Pipet Alat untuk menghisap Disambungkan dengan

9
dan mengeluarkan cairan. pipet ukur. Sama
seperti menggunakan
pipet tetes, hanya saja
ball pipet
menggunakan tombol
sesuai kegunaan nya.

25. Propipet Alat untuk menghisap Menggunakan tombol


dan mengeluarkan cairan. swich

26. Mortal Untuk memperkecil Dengan cara


media padat. menumbuknya dengan
alu.

27. Gelas Ukur Untuk mengukur Memasukkan larutan


cairanatau sampel yang di ukur dan
melihat nilai ukur yang
diperoleh/dibutuhkan.

28. Penghisap Udara Untuk membantu Dihubungkan dengan


penghisap udara kedalam arus listrik.
tabung midget impinger

10
29. Timbangan Analitik Untuk mengukur berat Tekan tombol on/off
lalu letakan yang akan
di timbang/ diukur
beratnya.

30. Botol Semprot Untuk Dengan menekan


menampung/mengeluarka bagian botolnya agar
n cairan atau aquadest. cairan keluar.

31. Spatula Untuk mengambil media. Menggunakannya


seperti sendok.

32. Gayung Untuk mengambil sampel Digunakkan dengan


plankton dalam jumlah cara melawan arus air.
besar.

33. Erlenmeyer Digunakan untuk proses Caranya dengan


titrasi memegang leher

11
Erlenmeyer.

34. Kertas Label Untuk menandai Menempelkan kertas


label pada alat pada
percobaan/penelitian.

35. Oven Untuk Colokkan pada aliran


memanaskan/sterilisasi listrik, atur suhu yang
pada suhu tertentu. telah ditentukan,
Membuka oven lalu
memasukkan alat yang
akan di sterilisasi.

36. Tas Sampling Untuk menyimpan alat Membuka tass


pada saat sampling sampling dan
menyimpan alat-alat
sampling.

I.4 Bahan yang digunakan

12
Tabel I.2 Bahan yang digunakan praktikum mikrobiologi
No Nama Bahan Penjelasan
.
1. LB ( Lactosa Borth ) Digunakan untuk test perkiraan pada
pemeriksaan coliform dan coli tinja.
2. BGLB Dipergunakan untuk test penegasan pada
( Brilliant Green pemeriksaan Coliform dan Coli tinja.
Lactosa Bile Broth )
3. NaCl Dipergunakan untuk pengenceran pada
( Natrium klorida ) permukaan bakteriologis ( 8,5% ).
4. PCA Dipergunakan untuk pemeriksaan angka kuman.
( Plate Count Agar )
5. Larutan Formalin Dipergunakan untuk pengawetan sampel
Plankton.
6. Larutan Lugol Dipergunkan untuk pengawetan sampel Benthos.
7. Water Test Kitt Untuk mengetes kesadahan air, sisa klor dalam
air, dll.

I.5 Pembahasan
Dari data yang telah didapatkan setiap praktikan harus mengenal dan
memahami fungsi, cara menggunakan dan perbedaan berbagai macam alat
yang ada di laboratorium. Sebelum digunakan alat harus di sterilkan terlebih
dahulu. Alat – alat laboratorium dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu : alat
gelas, alat pemanas, dan alat lainnya seperti gelas arloji, pengaduk, botol
semprot, alat – alat statif digunakan untuk menyangga buret, propipet untuk
menyedot cairan pada pipet.
Bahan yang akan diperlukan dalam praktikum ini digunakan untuk
menguji adanya mikrobiologi dalam pengamatan yang akan ditentukan oleh
asisten laboratorium, bahan yang sudah instan tidak perlu di buat dan di
sterilkan, untuk media yang perlu dibuat maka dibuat dengan bahan yang telah
ditentukan dan di sterilisasi basah dengan cara di sterilisasi dengan autoclave.

I.6 Kesimpulan

13
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengenalan alat dan bahan adalah :

1. Dalam penggunaan alat di laboratorium harus sesuai dengan petunjuk


seperti cara penggunaan alat, meletakan alat dan juga penggunaan alat
yang berhubungan dengan listrik.
2. Perlu memperhatikan sifat dari bahan kimia karena berbahaya.
3. Alat – alat gelas mempunyai tingkat kewaspadaan yang tinggi karena
terbuat dari kaca.
4. Sebelum ataupun setelah praktikum alat harus dalam keadaan bersih
dan steril.

14

Anda mungkin juga menyukai