Anda di halaman 1dari 23

Perkembangan Peserta Didik

CRITICAL
BOOK
REVIEW D

OLEH :

FIFI ERLYAMA (2192132002)

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

1
Perkembangan Peserta Didik

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis sampaikan atas karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang mana
dengan karuniaNya Penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Riview sebagai tugas
wajib mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Shalawat dan salam penulis junjungkan atas
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa yang telah membawa perubahaan besar di permukaan bumi
ini.
Penulis juga berterima kasih kepada Ibu Dwi Septi Anjas Wulan M.Pd selaku dosen
yang mengajar matakuliah Perkembangan Peserta Didik. Yang mana dengan ilmu yang
diberikan ibu selama ini mampu membuat penulis menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Penulis juga berterima kasih kepada kedua orang tua penulis, yang mana orang tua
Penulis telah membiyai semua keperluan penulis terutama untuk menyelesaikan tugas ini.
Berkat doa dan dukungan dari orang tua Penulis bisa menyelesaikan tugas ini.
Penulis juga paham bahwa Crital Book Review ini belum lepas dari kata sempurna.
Maka dari itu Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
untuk penyempurnaan tugas ini dan diharapkan sebagai bentuk perubahan yang lebih baik
lagi kepada Penulis. Semoga hasil dari Critical Book Review ini mendapatkan nilai yang
memuaskan.

Medan, 13 September 2019

Hormat Penulis

Fifi Erlyama
Nim:2192132002

2
Perkembangan Peserta Didik

DAFTAR ISI
Cover ……………………………………………………………………………….…..… 1
Kata Pengantar …………………………………………………………………….…..….. 2
Daftar Isi ………………………………………………………………………..……....… 3
Bab I Pendahuluan
I.I Latar Belakang …………………………………………...……………………...……. 4
I.II Identias Buku ………………………………………………...………………..…….… 4
Bab II Resume Isi Buku
Bab I : Hakekat Perkembangan ………………………………………..5-6
Bab II : Teori Perkembangan …………………………………………. 6-9
Bab III : Perkembangan Remaja ………………………………………... 9-13
Bab IV : Tugas-Tugas Perkembangan Remaja …………………………. 13-14
Bab V : Kebutuhan dan Perbedaan Kebutuhan Remaja ………………... 14-15
Bab VI : Perkembangan Konsep Diri ……………………………………..15-
17
Bab VII : Penyesuaian Diri dan Faktor-faktor Yang Mmempengaruhi …… 17-
18
Bab VIII : Permasalahan Yang Timbul Pada Masa Remaja Usia
Sekolah Menengah ……………………………………….……. 18-20
Bab IX : Implikasi Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah
Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan …………………………. 20-
21
Bab III Keunggulan Buku dan Kekurangan Buku
Keunggulan Buku …………………………………………………………………. 22
Kekurangan Buku …………………………………………………………………. 22
Bab IV Penutup
Kesimpulan…………………………………………………………………………. 23
Saran ……………………………………………………………………………….. 23

3
Perkembangan Peserta Didik

BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Mengkritik sebuah buku adalah salah satu tuntunan kegiatan belajar bagi mahasiswa
diperguruan tinggi. Mengkritik buku merupakan suatu kegiatan yang bukan hanya
membandingkan antara satu buku dengan buku lainnya, akan tetapi mahasiswa juga
diharapkan mampu untuk menambah wawasan dan kajian keilmuannya dari buku yang
dikritiknya. Berangkat dari hal tersebut, dalam Critical Book Review ini berisi mengenail
hasil rangkuman, kritik, keunggulan buku, kelemahan buku, dalam mata kuliah “
Perkembangan Peserta Didik”.

I.II Identitas Buku


A. Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik
B. Pengarang : Ketua : Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons
Anggota : Dr. Nasrun, MS.
Dra. Nurarjani, M.Pd.
Dra. Pasteria Sembiring, M.Pd., Kons
Dra. Nurmaniah, M.Pd
C. Penerbit : Unimed Press
D. Kota Terbit : Medan
E. Tahun Terbit : Cetakan Pertama : Juli 2013
Cetakan Kedua : Juli 2014
Cetakan Ketiga : Juli 2015
Cetakan Keempat : Juli 2016
Cetakan Kelima : Juli 2017
Cetakan Keenam : Juli 2018
Cetakan Ketujuh : Juli 2019
F. Tebal Halaman : 191 halaman

4
Perkembangan Peserta Didik

BAB II
Rangkuman Isi Buku

Bab I Hakikat Perkembangan


I. Tujuan Umum Pembelajaran
II. Tujuan Khusus Pembelajaran
III. Materi Pembelajaran
A. Pengertian dan Ciri-Ciri Perkembangan
Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan-perubahan progessif yang terjadi
sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.Perkembangan diartikan sebagai
“perubahan yang progresif dan kontinyu(berkesinambung) dalam diri individu dari mulai
lahir sampai mati”. Yang dimaksud dengan sistematis,progresif dan berkesinambungan itu
adalah :
1. Sistematis berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau
saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme dan merupakan satu kesatuan yang
harmonis.
2. Progresif berarti hubungan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam baik
secara kuantatif(fisik) maupun kualitatif (psikis).
3. Berkesinambungan berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung
secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat.
B. Prinsip-Prinsip Perkembangan
1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti
Perkembangan berlangsung secara terus menerus sejak masa konsepsi sampai
mencapai kematangan atau masa tua.
2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi
Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi,inteligensi maupun sosial, satu
sama lainnya saling mempengaruhi.
3. Perkembangan Mengikuti Pola
Setiap tahap perkembangan merupakan hasil perkembangan dan tahap sebelumnya
yang merupakan prasyarat bagi perkembangan dan tahap sebelumnya yang merupakan
prasyarat perkembangan selanjutnya.
4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan.
Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan

5
Perkembangan Peserta Didik

tempo yang berbeda.


5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
a. Sampai usia 2 tahun, anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya,
menguasai gerak-gerak fisik dan belajar bicara,
b. Pada usia 3-6 tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia
sosial (belajar bergaul dengan orang lain)
6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahap/fase perkembangan
Bahwa menjalani hidup yang normal dan berusia panjang individu akan
mengalami fase-fase perkembangan.
7. Prinsip Kematangan
Bahwa usaha belajar bergantung pada tingkat kematangan yang dicapai anak.
C. Fase-Fase Perkembangan
1. Pengertian dan kriteria menentukan fase perkembangan
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang
kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusu atau pola-pola tingkah laku tertentu.
a. Tahap perkembangan berdasarkan analisi biologis
Menentukan berdasarkan keadaan atau proses pertumbuhan tertentu.
b. Tahap perkembangan berdasarkan didaktis
Didasarkan pada apa yang dapat diberikan pada anak pada masa tertentu dan
bagaimana mengajar pada usia tertentu.
c. Tahap perkembangan berdasarkan psikologis
Fase ini perkembangan berdasarkan kegoncangan yang dialami individu pada masa
peralihan dari satu fase perkembangan ke fase perkembangan berikutnya.
2. Kriteria pentahapan perkembangan
Kriteria dalam menentukan fase-fase perkembangan individu dapat didasarkan pada :
a. Fase usia pra sekolah
b. Fase usia sekolah dasar
c. Fase usia sekolah menengah
d. Fase usia kemahasiswaan

Bab II Teori Perkembangan


I. Tujuan Umum Pembelajaran
II. Tujuan Khusus Pembelajaran
III. Materi Pembelajaran

6
Perkembangan Peserta Didik

A. Teori-Teori Psikoanalisis
Menurut teori psikoanalisi, proses perkembangan berlangsung secara tidak disadari
dan sangat diwarnai oleh emosi.
1. Teori Freud (1856-1939)
Tahap Oral Tahap Anal Tahap Falik Tahap Laten
Kenikmatan anak Kepuasan anak di Kepuasan anak di Anak menekankan
dipusatkan di pusatkan di daerah pusatkan didaerah hasrat seksual dan
daerah mulut anus genital mengembangkan
keterampilan sosial
dan intelektual

Lahir 1 ½ tahun 1 ½ - 3 tahun 3-6 tahun 6 tahun-masa puber

Tahap Genital
Saat kebangkitan
seksual, sumber
menjadi seseorang
diluar keluarga

Pubertas dan
seterusnya

2. Teori Erickson
Menurut Erickson motivasi utama manusia bersifat sosial dan mencerminkan hasrat
untuk bergabung dengan manusia lain. Manusia berkembang sepanjang hidupnya dalam
delapan tahap perkembangan yaitu :
1. Integritas versus kekecewaan
2. Bangkit versus stagnasi
3. Keintiman versus keterkucilan
4. Identitas versus kebingunan identitas
5. Tekun versus rasa rendah diri
6. Prakarsa versus rasa bersalah|
7. Otonomi versus malu dan ragu-ragu

7
Perkembangan Peserta Didik

8. Kepercayaan versus ketidak percayaan


B. Teori-Teori Kognitif
Menekankan pikiran-pikiran yang disadari :
1. Teori Perkembangan Kognitif Dari Piaget
Teori Pignet menyatakan bahwa individu secara aktif membangun pemahaman
mengenai dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif

Tahap Sensorimotor Tahap Praoperasional


Bayi membangun pemahaman Anak mulai menjelaskan dunia
mengenai dunia dengan dengan kata-kata dan gambar.
mengordinaikan pengalaman Kata-kata dan gambar ini
sensoris dengan tindakan fisik. Mencerminkan meningkatkan
Bayi mengalami kemajuan pemikiran simbolis dan
dari tindakan reflex sampai melampaui hubungan informasi
mulai menggunakan pikiran sensoris dan tindakan fisik.
simbolis hingga akhir tahap.

Lahir-2 tahun 2-7 Tahun

Tahap Operasional Konkret Tahap Operasional Formal

Anak saat ini dapat bernalar Remaja bernalar secara lebih


secara logis mengenai lebih abstrak, idealis, dan logis.
peristiwa-peristiwa konkret
dan mengklasifikasikan
obyek-obyek kedalam
bentuk-bentuk yang berbeda.

8
Perkembangan Peserta Didik

7-11 tahun 17 Tahun - dewasa

2. Teori Kognitif Sosio-Budaya Dari Vygostsky


Teori ini adalah teori kognisi sosio-budaya yang menekankan bagaimana budaya dan
interaksi sosial mengarahkan perkembangan kognitif.
3. Teori Pemrosesan-Informasi Teori Pemrosesan-Informasi
Menurut teori ini, secara bertahap remaja mengembangkan kapasitas yang lebih besar
untuk memperoses informasi, dimana hal ini memungkinkan mereka untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang kompleks.
C. Teori-teori Perilaku dan Kognitif Sosial
Para ahli teori ini menyatakan bahwa penyebab ketertarikan diantara pasangan itu
bersifat tidak disadari, mereka tidak menyadari bagaimana warisan biologis dan pengalaman
hidup di masa awal dapat mempengaruhi perilaku remaja mereka.
1. Behavorisme Skinner
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan itu dipelajari dan dipengaruhi secara kuat
oleh lingkungan : artinya lingkungan berpengaruh cukup besar terhadap perkembangan
individu.
2. Teori Kognitif Sosial
Teori ini menyatakan bahwa perilaku, lingkungan, dan kognisi merupakan factor-
faktor pentin dalam perkembangan.
D. Teori Kontekstual Ekologis
Teori ini menekankan pentingnya pengaruh lingkungan terhadap perkembangan
melalui lima sistem lingkungan yang berkisar dari interaksi langsung agen-agen sosial
budaya yang luas. Kelima sistem tersebut adalah :
1. Mikrosistem
2. Mesosistem
3. Ekosistem
4. Makrosistem
5. Kronosistem
E. Orientasi Teoretis Elektik
Teori ini tidak mengikuti sebuah pendekatan teori manapun, namun memilih dan
menggunakan segi-segi yang dianggap paling baik dari masing-masing teori

9
Perkembangan Peserta Didik

Bab III Perkembangan Remaja


I. Tujuan Umum Pembelajaran
II. Tujuan Khusus Pembelajaran
III. Materi Pembelajaran
A. Perkembangan Fisik.
Perkembangan fisik banyak terjadi pada usia remajayang cukup baik mulai dari
perkembangan tinggi badan, berat badan hingga hormon seksual. Faktor-faktor yang
mempengaruhi oertumbuhan fisik :
1. Faktor Internal : factor-faktor yang berasal dari dalam diri individu.
a. sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya
b. kematangan
2. Faktor Eksternal : Faktor-faktor yang berasal dari luar diri anak
a. kesehatan
b. makanan
c. stimulasi lingkungan
B. Perkembangan Intelektual
Perkembangan intelektual pada remaja berada pada tahap operasional yang formal
artinya mereka dapat berpikir abstrak dan berpikir dengan melihat kemasa depan.
Tahapan-tahapan perkembangan intelek/kognitif :
1. Tahap sensoris-motoris : Usia 0-2 tahun
2. Tahap praoperasional : Usia 2-7 tahun
3. Tahap operasional konkret : Usia 7-11 tahun
4. Tahap Operasional Formal : Usia 11 tahun keatas
Karakteristik perkembangan intelek/kognitif :
1. Karakteristik tahap sensori-motoris
a. Sebagai tindakannya masih bersifat naluriah
b. aktivitas pengalaman didasarkan terutama pada pengalaman indera
c. individu belajar menangani objek-objek konkret melalui skema-skema sensori
2. Karakteristik tahap praoperasional
a. individu telah mengkombinasikan berbagai informasi
b. individu telah mampu mengemukakan alas an dalam menyatakan ide-ide
c. cara berpikirnya bersifat egosentris
3. Karakteristik tahap operasional konkret

10
Perkembangan Peserta Didik

Ditandai dengan karakteristik yang menonjol bahwa segala sesuatu dipahami


sebagaimana yang tampak saja atau sebagaimana kenyataan yang mereka alami.
4. Karakteristik tahap operasional formal
a. Individu dapat mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi
b. individu mampu berpikir logis dengan objek-objek yang abstrak
c. individu mampu menekan persoalan yang bersifat hipotetis
Teori Vygoisky
Teori Lev Vygotsky (1962). Teori ini telah merangsang sejumlah minat dalam suatu
pandangan yang menyatakan pengetahuan itu terkait dengan situasi dan bersifat kolaboratif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi erkembangan intelek kognitif :
1. Faktor hereditas
2. Faktor Lingkungan :
a. Keluarga
b. Sekolah
C. Perkembangan Emosi
Perkembangan Emosi pada remaja awal terjadi gejolak emosi yang kadang-kadang
cukup kuat sehingga remaja bisa meledak-ledak
1. Pengertian Emosi
Emosi adalah sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu setiap
keadaan mental yang hebat yang meluap-luap .
2. Bentuk-bentuk Emosi
a. Amarah, didalamnya meliputi brutal, mengamuk,benci,marah.
b. Kesedihan, didalamnya meliputi sedih, muram, kesepian, putus asa, depresi.
c. Rasa takut didalam yang meliputi cemas, takut, gugup, khawatir.
d. kenikmatan, didalamnya meliputi bahagia, gembira, ringan,puas.
3. Hubungan antara emosi dan tingkah laku
a. Respon yang cepat tetapi ceroboh
b. Mendahulukan perasaan daripada pikiran
c. Memperlakukan realitas sebagai realitas simbolik
d. Masa lampau diposisikan sebagai masa sekarang
realitas ditentukan oleh keadaan
4. Ciri-ciri perkembangan emosi remaja
a. Perubahan jasmani

11
Perkembangan Peserta Didik

b. Perubahan pola interaksi dengan orang tua


c. Perubahan interaksi dengan teman sebaya
d. Faktor pandangan luar
e. Perubahan interaksi dengan sekolah
f. Kematangan emosi
D. Perkembangan Bahasa
1. PengertianPerkemabangan Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam
pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh
factor lingkungan, karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil belajar oleh lingkungan.
2. Tahapan Perkembangan Bahasa
a. Tahap pralinguistik atau meraba (0,3-1,0 tahun)
b. Tahap holofrasik atau kalimat satu kata (1,0-1,8 tahun)
c. Tahap kalimat dua kata (1,6-2,0 tahun)
d. Tahap pengembangan tata bahasa awal (2,0-5,0 tahun)
e. Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5,0-10,0 tahun)
f. Tahap kompetensi lengkap (11,0 tahun-dewasa)
3. Hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir
Bahwa aktivitas berpikir juga melibatkan bahasa berpikir yang terjadi didalam hati
atau yang sering kali dikenal dengan percakapan dalam hati. Bahasa juga mengekspresikan
hasil pemikiran tersebut. Jadi, berpikir dan berbahasa merupakan dua aktifitas yang
melengkapi dan terjadi dalam waktu yang relative bersamaan.
4. Karakteristik perkembangan bahasa
Karakteristik perkembangan bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh
perkembangan kognitif yang menurut Jean Piaget telah mencapai tahap operasional formal.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa :
a. Kognisi
b. Pola komunikasi dalam keluarga
c. Jumlah anak atau anggota keluarga
d. Posisi urutan kelahiran
f. Kedwibahasaan(bilingualism)
g. Status sosial ekonomi keluarga
h. Kondisi lingkungan

12
Perkembangan Peserta Didik

E. Perkembangan Bakat Khusus


Bakat mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih
perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut.

Bab IV Tugas-Tugas Perkembangan Remaja


I. Tujuan Umum Pembelajaran
II. Tujuan Khusus Pembelajaran
III. Materi
A. Pengertian Tugas-Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar periode tertentu
dari kehidupan individu jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa
keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya.
B. Jenis Tugas-Tugas Perkembangan Remaja
1. Mencapai hubugan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
a. Hakikat tugas : mempelajari peran anak perempuan sebagai wanita, peran
anak laki-laki sebagai pria
b. Dasar biologis : kematangan seksual dicapai semasa remaja.
c. Dasar Psikologis : remaja belajar untuk bertingkah laku sebagai orang dewasa
2. Mencapai peran sosial pria dan wanita
a. Hakikat tugas : mempelajari peran sosial dengan sebagai pria atau wanita
b. Dasar biologis : remaja putri menjadi orang lebih lemah dibandingkan putera
c. Dasar psikologis : peranan sosial pria dan wanita memang berbeda
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif
a. Hakikat Tugas : menjadi bangga dengan kondisi fisiknya sendiri
b. Dasar biologi : perkembangan remaja disertai pertumbuhan fisik
c. Dasar psikologis : terjadi perubahan bentuk tubuh disertai perubahan sikap
4. Mencari kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya
a. Hakikat tugas : membebaskan sifat kkanak-kanak yang selalu pada orang tua
b. Dasar biologis : kematangan seksual individu
c. Dasar psikologis : remaja ingin bebas
5. Mencapai jaminan kebebasan ekonomis
a. Hakikat tugas : merasakan kemampuan membangun kehidupan sendiri
b. Dasar biologis : tidak ada dasar biologis

13
Perkembangan Peserta Didik

c. Dasar psikologis : berkaitan erat dengan hasrat untuk berdiri sendiri


6. Memilih dan menyimpan lapangan pekerjaan
a. Hakekat tuga : memilih pekerjaan yang memerlukan kemampuan
b. Dasar biologis : ukuran dan kekuatan badan sudah cukup kuat
c. Dasar psikologis : minat tertuju kepada pemilihan dan mempersiapkan pekerjaan
7. Persiapan memasuki kehidupan berkeluarga
a. Hakikat tugas : mengembangkan sikap positif pada kehidupan berkeluarga
b. Dasar biologis : kematangan seksual yang normal
c. Dasar psikologis : sikap remaja terhadap perkawinan bervariasi
8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yang penting untuk kompetensi
kewarganegaraan
a. Hakikat tugas : mengembangkan hakikat hokum,ekonomi.
b. Dasar biologis : system syaraf dan otak lebih mencapai kedewasaan
c. Dasar psikologis : berkembangnya kemampuan kejiwaan yang cukup besar
9. Mencapai dan mengharapkan tingkahlaku sosial yang bertanggung jawab
a. Hakikat tugas : berfartisifasi sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab
b. Dasar biologis : tugas ini tidak terlalu menuntut dasar biologis
c. Dasar psikologis : proses untuk meningkatkan diri individu kepada kelompok
10. Mencapai suatu himpunan nilai-nilai dan sistem etika sebagai pedoman tingkah laku
a. Hakikat tugas : membentuk suatu himpunan nilai-nilai
b. Dasar Psikologis : menaruh perhatian pada problem filosofis
E. Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan Dengan Kehidupan
Berkeluarga
Tugas perkembangan remaja mengantarkan remaja pada kehidupan dewasa pada fase
perkembangan berikutnya. Mereka disamping telah mempersiapkan dan mempertimbangkan
pekerjaan, mereka juga telah mempersiapkan kehidupan berkeluarga

Bab V Kebutuhan Dan Perbedaan Kebutuhan Remaja


I. Tujuan Umum Pembelajaran
II. Tujuan Khusus Pembelajaran
III. Materi Pembelajaran
A. Teori Kebutuhan
Pada awalnya teori kebutuhan bahwa pemenuhan sesuatu kebutuhan dibawahnya akan

14
Perkembangan Peserta Didik

mendasari dan mendorong pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi manakala kebetuhan
dibawahnya atau kebutuhan yang lebih dasar sudah terpenuhi dahulu. Namun kebutuhan itu
tidak membentuk hierarkis secara kaku sesuai dengan urutannya.
1. Kebutuhan fisiologis(kebutuhan paling dasar)
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan rasa ingin tahu
6. Kebutuhan estetik
7. Kebutuhan akan pertumbuhan
8. Kebutuhan aktualisasi diri
B. Kebutuhan Remaja Dalam Perkembangannya
1. Kebutuhan akan kasih sayang
2. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok
3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri
4. Kebutuhan untuk berprestasi
5. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain
6. Kebutuhan untuk dihargai
7. Kebutuhan memperoleh falsafah hidupyang utuh
C. Perbedaan Kebutuhan Remaja Usia Sekolah Menengah
Kebutuhan yang domain pada remaja usia sekolah menengah adalah :
1. Need for affliation : kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain
2. Need for aggression : kebutuhan untuk melakukan tindakan kekerasan
3. Autonomy Needs : kebutuhan untuk bertindak secara mandiri
4. Counteraction : kebutuhan untuk mencari bentuk y berbeda dari yang mapan
5. Needs for Dominance : kebutuhan untuk menguasai lingkungan manusia
6. Exihibition : kebutuhan untuk memamerkan diri
7. Sex : kebutuhan untuk berhubungan yang bersifat erotis

Bab VI Perkembangan Konsep Diri


I. Tujuan Umum Pembelajaran
II. Tujuan Khusus Pembelajaran
III. Materi

15
Perkembangan Peserta Didik

A. Pengertian Konsep Diri


Konsep diri adalah bagaimana seorang melihat dirinya yang mencakup keyakinan,
pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri.
B. Dimensi Konsep Diri
1.Pengetahuan : apa yang kita ketahui tentang diri sendiri atau penjelasan dari “siapa
saya” yang akan memberi gambaran tentang diri saya.
2. Harapan : diri yang dicita-citakan dimasa depan
3. Penilaian : penilaian kita terhadap diri kita sendiri.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri
1. Usia kematangan
2. Penampilan diri
3. Nama dan julukan
4. Hubungan keluarga
5. Teman-teman saya
6. Kreativitas
7. Cita-cita
D. Perkembangan Konsep Diri Remaja
Konsep diri remaja mengalami perkembangan yang sangat kompleks yang melibatkan
berbagai aspek oleh diri mereka.
E. Karakteristik Konsep Diri Remaja (SMP-SMA)
1. Abstract and idelistik
2. Differentiated
3. Contradictions within the self
4. The fluciatiating self
5. Real and ideal, live and false selves
6. Social comparison
7. Self-conscious
8. Self-projective
9. Unconscious
10. Self-integration
F. Konsep Diri Dan Perilaku
Konsep diri memegang peran penting dalam menentukan perilaku seseorang.
Bagaimana pun seseorang memandang dirinya akan tercantum dalam keseluruhan

16
Perkembangan Peserta Didik

perilakunya.
G. Konsep Diri dan Prestasi Belajar
Konsep diri juga memegang peran penting dan hubungan yang erat dengan prestasi
belajar. Disekolah anak yang mempunyai konsep diri yang baik dan bagus biasanya akan
memperoleh prestasi belajar yang baik dan anak yang memiliki prilaku yang buruk tidak akan
memperoleh prestasi.

Bab VII Penyesuain Diri Dan Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhinya
I. Tujuan Umum Pembelajaran
II. Tujuan Khusus Pembelajarn
III. Materi Pembelajaran
A. Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai adaptasi, sebagai bentuk konformitas dan
sebagai usaha penguasaan. Dan penyesuaian diri juga dapat diartikan sebagai suatu proses
yang mencakup respon-respon mental dan berhavioral yang diperjuangkan individu agar
dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan,frustasi, konflik serta
untuk menghasilkan kualitas atau keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan
tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat hidup individu berada.
B. Proses Penyesuaia Diri
1. Motivasi
2. Sikap terhadap realitas dan proses penyesuaian diri
3. Pola dasar proses penyesuaian diri
C. Karakteristik Penyesuaian Diri Remaja
1. Penyesuaian diri remaja-remaja terhadap peran dan identitasnya
2. Penyesuaian diri remaja terhadap pendidikan
3. Penyesuaian diri remaja terhadap kehidupan
4. Penyesuaian diri remaja terhadap norma sosial
5. Penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan waktu luan
6. Penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan uang
7. Penyesuaian diri remaja terhadap kecemasan konflik dan frustasi
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Remaja
1. Kondisi Fisik

17
Perkembangan Peserta Didik

a. Hereditas dan konstitusi fisik


b. Sistem Utama Tubuh
c. Kesehatan Fisik
2. Kepribadian
a. Kemauan dan kemampuan untuk berubah
b. Pengaturan diri
c. Realisasi diri
d. Intelegensi
3. Edukasi/ Pendidikan
a. Belajar
b. Pengalaman
c. Latihan
d.Determinasi diri
4. Lingkungan
a. Lingkungan Keluarga
b. Lingkungan sekolah
c. Lingkungan Masyarakat
5. Agama dan budaya
Agama berkaitan erat dengan budaya. Agama memberikan sumbangan nilai-nilai
keyakinan,praktik-praktik yang memberi makna sangan mendalam, tujuan serta kestabilan
dan kesinambungan hidup. Agama merupaka factor yang berpengaruh bagi kehidupan
individu begitu juga budaya.

Bab VIII Permasalahan Yang Timbul Pada Masa Remaja Usia


Sekolah Menengah
I. Tujuan Umum Pembelajaran
II. Tujuan Khusus Pembelajaran
III. Materi Pembelajaran
A. Masalah-Masalah Yang Mungkin Timbul Beryalian Dengan
Perkembangan Fisik dan Psikomotorik
1. Adanya variasi yang mencolok dalam tempo dan irama serta kepesatan laju perkembangan
fisik anatara individual atau kelompok menimbulkan kecanggungan-kecanggungan bergaul
satu sama lain.

18
Perkembangan Peserta Didik

2. Perkembangan ukuran-ukuran tinggi dan berat badan yang kurang propesional juga
membawa akses psikologis tertentu
3. Perubahan suara dan peristiwa menstruasi dapat juga menimbulkan gejala-gejala
emosional tertentu
4. Matangnya organ reproduksi membutuhkan pemuasan biologis.
B. Masalah-Masalah Yang Mungkin Timbul Berkenaan dengan
Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif
1. Bagi individu yang mempelajari bahasa asing bukanlah merupakan hal yang
menyenangkan
2. Intelegensi juga merupakan kapasitas dasar belajar bagi yang dianugrahi IQ tinggi
3. Kadang-kadang terjadi tidak keselarasan antara keinginan atau minat seseorang dengan
bakat khususnya sering membawa kesulitan juga dalam memilih program atau jurusan
C. Masalah Yang Timbul Bertalian Dengan Perkembangan Perilaku
Sosial, Moraltas dan Keagamaan.
1. Keterikatan hidup dalam”gang”yang tidak terbimbing
2. Konflik dengan orang tua yang mungkin berakibat tidak senang dirumah
3. Melakukan perbuatan yang justru bertentangan dengan norma masyarakat
D.Masalah Yang Timbul Bertalian Dengan Perkembangan Perilaku
Efektif, Konatif, dan Kepribadian
1. Mudah sekali digerakkan untuk melakukankegiatan yang untuk melampiaskan
emosionalnya
2. Ketidak mampuan menegakkan kata hatinya
E. Masalah Tauwaran Pelajar
1. Pengertian dan Berbagai Kasus Tawuran
Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan masyarakat indoneia,
sebagai perkelahiaan atau tindak kekerasan.
2. Faktor Tawuran
a. Faktor Internal : 1. Lemahnya pertahanan diri
2. Kurangnya kemampuan dalam menyesuaikan diri
3. Kurangnya dasar-dasar keimanan didalam diri pelajar
b. Faktor Eksternal : 1. Factor lingkungan yang tidak kondusif – factor keluarga
2. Factor lingkungan sekolah

19
Perkembangan Peserta Didik

3. Upaya mencegah dan mengatasi tawuran


a. Keteladanan keluarga
b. peran sekolah : i. membuat praturan sekolah yang tegas
ii. Memeberikan pendidikan anti tawuran
iii. Mendeteksi dan menangani pelajar berotak criminal
iv. Menjalani komunikasi dan kerjasama pelajar anatar sekolah
vi. Membuat program ekstrakulikuler tawuran
c. Peran lingkungan sosial

Bab IX Implikasi Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah


Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
I. Tujuan Umum Pembelajaran
II. Tujuan Khusus Pembelajaran
III. Materi Pembelajaran
A. Implikasi Perkembangan Fisik dan Prilaku Psikomotorik
Perilaku psikomotorik pada usia remaja menunjukan gerakan-gerakan yang canggung
dan kurang terkoordinasikan. Dengan memperhatikan perkembangan fisik anak usia sekolah
menengah, pendidikan sebaiknya menerapkan model pendidikan yang memisahkan pria dan
wanita pada saat menjelaskan perkembangan anatomi dan fisiologi
B. Implikasi Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif
Perkembangan bahasa dan perilaku kognitif remaja membawa implikasi terhadap
pendidikan disekolah. Guru hendaklah menerapkan pendekatan pembelajaran yang
memperhatikan perbedaan individual siswa sekolah menengah.
C. Implikasi Perilaku Sosial, Moralitas dan Keagamaan
Karakteristik perilaku sosial siswa sekolah menengah adalah adanya kecenderungan
ambivalensi keinginan mnyendriri dengan keinginan untuk bergaul dengan banyak teman.
Implikasinya adalah pendidikan hendaknya dilaksanakan dalam bentuk kelompok-kelompok
belajar, atau perkumpulan remaja yang mempunyai tujuan-program kegiatan yang positif.
D. Implikasi Perilaku Apektif, Koatif, dan Kepribadian
Impilakasinya guruhendaklah memberikan peluang bagi anak untu belajar
bertanggung jawab.
E. Implikasi Perkembangan Emosi Remaja Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
1. Pengembangan keterampilan emosional

20
Perkembangan Peserta Didik

2. Pengembangan keterampilan kognitif


3. Pengembangan keterampilan perilaku
F. Implikai Perkembangan Konsep Diri
1. Membuat siswa mendapat dukungan dari guru
2. Membuat siswa merasa bertanggung jawab
3. Membuat siswa merasa mampu
G. Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Bagi Pendidikan
1. Sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan keselamatan melaksanakan non-akademik
melalui berbagai perkumpulan
2. Apabila ada remaja putra atau puti yang bertingkah laku yang tidak sesuai dengan jenis
kelaminnya, mereka perlu dibantu melalui bimbingan.
3. Siswa yang lamabat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba dalam
kegiatan kelompoknya sendiri.

21
Perkembangan Peserta Didik

BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANG BUKU

Kelebihan Buku

Buku ini antara judul dan pembahasan saling berkaitan dan berhubungan.
Buku ini juga mengambil dari banyak sumber sehingga buku ini sudah cocok
dibilang sebagai buku yang lengkap.

Kekurangan Buku

 Buku ini tidak memberikan contoh yang jelas pada aliran-aliran perkembangan.
 Bahasa dalam buku ini juga sulit dipahami karena memakai bahasa yang terlau
gramatik sekali.

22
Perkembangan Peserta Didik

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Buku ini sangat cocok sebagai media pembelajaran karena buku lengkap dan
materinyasangat berkaitan. Cocok buat yang mengambil jurusan keguruan seperti Penulis.

Saran
Saran penulis kalau bisa buku ini diberikan lagi contoh-contoh yang lebih banyak
sehingga pembaca lebih mudah memahaminya.

23

Anda mungkin juga menyukai