Naluri mengajar sudah dimiliki oleh semua orang. Namun tidak semua orang
memiliki naluri mendidik. Mendidik berkaitan dengan norma (agama, sosial,
hukum,dll). Mendidik juga berkaitan dengan karakter baik dan kepribadian
terpuji. Tentu saja, meskipun sebagai pendidik, guru adalah manusia biasa yang
tak luput dari kekurangan.Tugas pribadi pendidik adalah memerangi kekurangan
itu secara berkesinambungan.
Ada beberapa sifat negatif yang perlu dihindari seorang guru dalam rangka
memerangi kekurangannya:
1.Egois.
Egois termasuk sifat negatif yang perlu dihindari. Guru yang memiliki sifat
“keakuan” yang tinggi pasti tidak disenangi oleh siswa maupun rekan sejawat.
2.Gila hormat.
Guru yang “gila hormat” sangat mudah merasa tersinggung oleh perlakuan
siswanya maupun rekan sejawatnya. Ia sering merasa kecewa lantaran tidak
dihormati oleh siswa. Bahkan merasa lebih unggul dari yang lainnya. Jika ada rekan
guru yang lebih muda, energik, dan kreatif, ia sering merasa tidak dihormati
karena telah puluhan tahun mengajar.
3.Rendah diri.
Rendah diri dalam hal ini merasa kemampuannya rendah dalam melaksanakan
tugas keguruannya. Dalam melaksanakan pembelajaran, guru merasa kurang
percaya diri akan penampilannya. Merasa tidak dihargai oleh siswa. Dalam
kehidupan sosial, guru merasa terpukul jiwanya karena memiliki kekurangan secara
materi.
4.Syak wasangka.
Perasaan syak wasangka adalah perasaan menaruh curiga kepada diri sendiri, siswa
maupun rekan sejawat.
Tentu masih banyak lagi sifat-sifat lain yang perlu dihindari. Namun dengan 5 poin
tersebut menjadi modal utama untuk memerangi kekurangan diri sebagai pendidik
profesional. Kunci utama adalah mau membuka diri terhadap kelemahan dan
kekurangan diri pribadi. Baca juga: Inilah Ciri Guru yang Baik