Anda di halaman 1dari 5

Konsep Initial Assesment

Oktianto Wanrefen Tamba

10 Maret 2020

Abstrak

Penilaian awal atau intitial assessment merupakan tahap awal penilaian pasien
yang dilakuakan dengan cepat dan tepat untuk mengindari kematian pada pasien.
Proses nya yang pertama pra rumah sakit terdapat 3 orang yang betindak yaitu
orang pertama yang memiliki kompeten dalam memberikan pertolongan pertama,
yang kedua itu Basic Emergency Medical Technician yang memiliki kompeten
melakukan bantuan hidup dasar, yang ketiga paramedic yang berkompeten dalam
bantuan hidup lanjutan. Fase rumah sakit yang harus diperhatikan: perencanaan
sebelum tiba di tempat, perlengkapapn airway, cairan, pemberitahuan petugas
labolatorium dan radiologi bila dibutuhkan sewaktu-waktu. Primary survey
mengunakan konsep DR-ABC-DEFGH. Dan secondary Survey menggunakan
SAMMPLE-BTLS.

A. Pengertian
Initial assessment atau sering disebut dengan pengakajian awal korban cedera
kritis karena cedera multipel. Dimana intinial assessment merupakan proses
penilaian yang cepat dan pengelolaan yang tepat guna menghindari kematian
pada pasien gawat darurat.(Wijaya, 2019)
B. Proses Initial Assesment
Menurut (Wijaya, 2019), ada beberapa hal yang meliputi diantaranya:
1. Persiapan triase primary survey (ABCDE)
2. Resusitasi
3. Tambahan terhadap primary survey dan resusitasi
4. Secondary survey
5. Tambahan terhadap secondary survey
6. Pemantauan dan re-evaluasi berkesinambungan
7. Transfer ke pusat rujukan yang lebih baik

a. Persiapan
1. Fase pra rumah sakit
Umumnya terdapat 3 kategori personel yaitu penerima pertama, Basic
Emergency Medical Technicians (EMT-B), serta paramedic (EMT-P).
Penerima utama merupakan orang yang sudah terlatih untuk
memberikan pertolongan pertama, EMT-B merupakan orang yang
terlatih untuk melakukan bantuan hidup dasar, sedangkan EMT-T
merupakan otang yang terlatih atau berkompeten untuk melakukan
bantuan hidup lanjutan. Pada fase ini ada beberapa perispan
diantaranya: (Wijaya, 2019)
1). Kordinator dengan dokter dan petugas yang dilapangan
2). Pemberitahuan terhadap rumah sakit sebelum pasien diantar
3). Pengumpulan keterangan

2. Fase rumah sakit


Adapun persiapan pada fase ini secara umum yaitu:
1. Perencanaan sebelum pasien tiba
2. Perlengkapan airway sudah dipersiapkan dan diletakan ditempat
yang muda terjangkau.
3. Pemberitahuan terhadap tenaga labolatorium dan radiologi
apabilah dibutuhkan sewaktu-waktu
4. Pemakaian alat-alat proteksi diri. (Wijaya, 2019)
b. Triase
Triase merupakan cara pemilahan penderita berdasarkan kebutuhan terapi
dan sumber daya yang tersedia: (Wijaya, 2019)
1. Label hijau : penderita masih bisa berjalan
2. Label kuning: pasien hanya luka ringan
3. Label merah: cedera berat
4. Label biru : berat dan terancam jiwanya
5. Label hitam: pasien meninggal

C. Primary Survey
Diantaranya dengan konsep DR-ABC-DEFGH (Wijaya, 2019)
Danger: perhatikan bahaya yang mengancam sekitarnya
Respon: cek kesadaran pasien menggunakan AVPU
1. A(Alert): pasien dapat berorientasi
2. V(Verbal): masih dapat diajak bicara
3. P(pain): respon setelah dikasih rangsangan nyeri

Airway: penilaian tentang mamou apa tidak pasien bernapas secara spontan.
Breathing: nilai look, listen, feel untuk mengetahui pernapasan baik apa tidak.
Circulation: control perdarahan
Disability: Nilai GCS/PTS, Nilai pupil, Nilai kekuatan otot motorik
Exposure
Foley Catheter
Gastric Tube
Heart Monitor

D. Resusitasi
Menurut (Wijaya, 2019)
1. Re-evalution ABCDE
2. Pemberian Cairan
3. RJP

E. Secondary Survey
Menurut (Wijaya, 2019)
1. Anamnesis
S: Sign and symptom (Tanda dan gejala)
A: Alergi
M: Mekanisme dan sebab trauma
M: Medikasi ( obat yang sedang diminum)
P: Past illness
L: Last meal (makan minum terakhir)
E: Event yang berhubungan dengan kejadian perlukaan
2. Pemeriksaan fisik head to toe examination
B: Bentuk
T: Tumor
L: Luka
S: Sakit
Daftar Pustaka

Wijaya, A. S. (2019). Kegawatdaruratan Dasar. TIM.

Anda mungkin juga menyukai