Anda di halaman 1dari 16

MODUL RISET BISNIS

(EBM 710)

MODUL SESI 2
JENIS PENELITIAN

DISUSUN OLEH
JUL AIDIL FADLI S,E., B.B.A. (HONS), M.SC

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020/2021

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1 / 16
MODUL SESI 2
JENIS PENELITIAN

Kemampuan Akhir yang Diharapkan


Mampu menjelaskan dan mengklasifikasi kan jenis-jenis penelitian sesuai dengan
judul/topik penelitian yang telah dipilih, dan mampu mengklasifikasi macam data yang
akan digunakan, dengan baik dan benar

PENTINGNYA PENELITIAN
Setidaknya ada lima arti penting suatu penelitian sosial:
1. Penelitian dapat menjawab kesenjangan antara standar kerja dan tingkat
pencapaian hasil kerja
2. Penelitian dapat mengurari dan bahkan menghilangkan kebingungan orang
terhadap sesuatu hal
3. Penelitian digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh
masyarakat
4. Penelitian untuk mengembangkan dan memperbaiki suatu teori
5. Penelitian bermanfaat untuk memperbaiki cara kerja

JENIS PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sistematik untuk memperoleh
pengetahuan keilmuan melalui metode ilmiah yang didasarkan pada fakta empirik.
Penelitian juga dapat dipahami sebagai usaha-usaha yang dilakukan oleh seseorang
untuk menemukan dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode ilmiah.

Sesuatu dapat dikatakan ilmiah (pengetahuan ilmiah) jika memenuhi syarat:

1. Fenomena itu dapat dijelaskan secara logis, dapat diterima oleh akal berdasarkan
teori yang telah ada, dan

2. Dapat dibuktikan secara empirik.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
2 / 16
Sebagai contoh, benda yang dilepaskan dari ketinggian tertentu di atas Bumi akan jatuh
kembali ke Bumi. Fenomena ini masih belum cukup disebut sebagai pengetahuan ilmiah
bilamana belum dapat dijelaskan alasan mengapa benda tersebut jatuh ke Bumi
(Soemarno, 2003).

Menurut tingkatannya Penelitian dibedakan menjadi 3:

a. Penelitian dalam Upaya menjajagi masalah (EKSPLORATIF)

b. Penelitian dalam Upaya mengembangkan masalah (PENGEMBANGAN)

c. Penelitian dalam Upaya menguji jawaban terhadap masalah (VERIFIKATIF)

PENELITIAN BISNIS

Lingkup penelitian bisnis dapat dikelompokkan antara lain ke dalam bidang-bidang:


bisnis umum, pemasaran, keuangan (finance), manajemen dan perilaku organisasional,
sistem informasi manajemen, manajemen operasi, dan manajemen sumber daya
manusia. Berikut ini adalah beberapa contoh topik utama dalam penelitian manajemen:
• Bisnis Umum: peramalan jangka pendek dan jangka panjang, tren bisnis dan
industri, inflasi dan penentuan harga, akuisisi, ekspor, dan perdagangan
internasional.
• Pemasaran dan penjualan: potensi pasar. bagian dan segmentasi saluran
distribusi. promosi penjualan, perilaku konsumen.
• Keuangan: anggaran, sumber-sumber pembiayaan, modal kerja, investasi,
tingkat bunga dan resiko kredit, biaya modal penilaian analisis biaya, lembaga
keuangan, merger, dan akuisisi.
• Manajemen dan Perilaku Organisasi: manajemen mutu terpadu, motivasi dan
kepuasan kerja, gaya kepemimpinan, produktivitas tenaga kerja, efektivitas
organisasional, budaya dan komunikasi organisasi, studi gerak dan waktu,
serikat pekerja.
• Sistem Informasi Manajemen, antara lain meliputi studi mengenai sistem
informasi eksekutif, sistem komunikasi bisnis, sistem dukungan keputusan,

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
3 / 16
aliansi fungsi sistem informasi, personel sistem informasi, perkembangan sistem
informasi.

KLASIFIKASI PENELITIAN BISNIS


Kegiatan penelitian yang dilakukan pada berbagai disiplin ilmu pada dasamya
menggunakan metode-metode penelitian yang relatif tidak berbeda. Suatu kegiatan
penelitian dalam praktiknya kemungkinan merupakan penelitian yang mencakup
multi disiplin ilmu dan merupakan kombinasi penerapan dari berbagai metode
penelitian. Adanya berbagai sudut pandang dan pendekatan yang digunakan sebagai
dasar pengklasifikasian penelitian kemungkinan dapat menyebabkan rancuh dan
tumpang tindih dalam mengidentifikasi tipe penelitian. Pengetahuan mengenai
klasifikasi penelitian, bagaimanapun, diperlukan untuk mengenai kategori penelitian
dan mempelajari karakteristik dari masing-masing tipe penelitian, serta
diklasifikasikan berdasarkan berbagai sudut pandang, diantaranya berdasarkan:
(1) Tujuan Penelitian,
(2) Karakteristik Masalah,

Berdasarkan metode yang didasarkan pada Tujuan dan Objeknya, penelitian dapat
dibedakan ke dalam beberapa bentuk:

1. Penelitian Kasus (Case Study)  bertujuan mempelajari secara mendalam


mengenai keadaan kehidupan sekarang dengan latar belakangnya dalam
interaksi dengan lingkungannya dari suatu unit sosial seperti: Individu;
kelembagaan; komunitas; masyarakat.

2. Penelitian Deskriptif (Descriptive)  bertujuan membuat pencanderaan/


lukisan/ deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi atau daerah
tertentu secara sistematik, faktual dan teliti, serta meluas dari beberapa variabel
tertentu saja (tidak mendalam seperti studi kasus)

3. Penelitian Korelasional (Correlational Research)  bertujuan untuk


mendeteksi/ mengungkap sampai sejauhmana variasi-variasi pada suatu fakta

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
4 / 16
berkaitan atau berkorelasi dengan variasi-variasi pada faktor lain yang
didasarkan pada koefisien korelasi

4. Penelitian Kausalitas (Causality Research)  bertujuan untuk menyelidiki


kemungkinan sebab-akibat dari suatu peristiwa/ fenomena. Penelitian ini
dibedakan menjadi 2:

a. Explanatory Survey  penyelidikan kausalitas dengan cara


mendasarkan pada pengamatan terhadap akibat yang terjadi, dan mencari
faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebabnya melalui data tertentu.

b. Experimental Research  penyelidikan dengan cara mengenakan faktor


penyebabnya (treatment/ perlakuan) kepada kelompok eksperimental,
kemudian dikaji akibat yang terjadi untuk meyakinkan bahwa yang
terjadi itu benar-benar sebagai akibat dari perlakuan, biasanya
dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.

5. Penelitian Sejarah (Historical Research)  bertujuan untuk membuat


rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif yang dilakukan dengan
cara mengumpulkan, mengevaluasi, mensintesis dan memverifikasi bukti-bukti
untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang benar.

6. Penelitian Tindakan (Action Research)  bertujuan untuk menerapkan ide-ide


atau penemuan-penemuan ataupun ketrampilan-ketrampilan baru dalam rangka
memecahkan masalah dalam suatu lapangan kerja atau dunia aktual lainnya.

7. Penelitian Terapan (Applied Research)

Adalah penyelidikan yang penuh kehati-hatian, dilakukan secara sistematik dan


terus menerus terhadap suatu masalah (sosial) dengan tujuan agar hasil
penelitian dapat digunakan segera untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian ini
tidak perlu berupa penemuan sesuatu yang baru, tetapi merupakan aplikasi baru
dari penelitian yang telah ada.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
5 / 16
8. Penelitian Perkembangan (Development Research)

Adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan percobaan dan


penyempurnaan terhadap suatu sistem.

9. Penelitian Longitudinal

Adalah penelitian yang mengkaji berbagai tingkat pertumbuhan dengan cara


mengikuti perkembangan bagi individu yang sama pada jangka waktu yang
panjang.

10. Penelitian Evaluasi

Adalah penelitian yang dilakukan dengan membandingkan kejadian, kegiatan


dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.

Disamping pembagian di atas Penelitian secara umum dibagi menjadi 2:

1. Penelitian Deskriptif  penelitian ini hanya mampu menjawab pertanyaan


“what”. Belum sampai pada “how” dan “why”

2. Penelitian Analitis  dibagi menjadi (a) Deskriptif Analitis dan (b) Analitis
kuantitatif. Perbedaan keduanya terletak pada analisa yang dipakai. Yang
pertama menggunakan analisa tabuler dan yang kedua menggunakan metoda
kuantitatif.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
6 / 16
PENELITIAN DIBEDAKAN BERDASARKAN TUJUANNYA

Tujuan penelitian, seperti yang telah dibahas di muka, meliputi: pengembangan


teori dan pemecahan masalah. Berdasarkan kedua tujuan tersebut, penelitian dapat
diklasifikasikan sebagai:
• Penelitian Dasar, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
teori Penelitian Dasar (Basic, Pure, Fundamental Research) merupakan
tipe penelitian yang berkaitan juga dengan pemecahan persoalan, tetapi
dalam pengertian yang berbeda, yaitu berupa persoalan yang bersifat
teoritis dan tidak mempunyai pengaruh secara langsung dengan
penentuan kebijakan, tindakan atau kinerja tertentu.
Tujuan penelitian dasar adalah pengembangan dan evaluasi terhadap
konsep-konsep teoritis. Temuan penelitian dasar diharapkan dapat
memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori. Penelitian dasar
selanjutnya dapat diklasifikasikan berdasarkan pendekatan yang
digunakan dalam pengembangan teori, yaitu:
i. Penelitian Deduktif adalah tipe penelitian yang bertujuan untuk
menguji (testing) hipotesis melalui validasi teori atau pengujian
aplikasi teori pada keadaan tertentu. Tipe penelitian ini menggunakan
hipotesis a priori (berdasarkan teori, bukan berdasarkan fakta)
sebagai pedoman atau arah untuk memilih, mengumpulkan dan
menganalisis data. Pengembangan hipotesis berdasarkan teori
merupakan perbedaan utama penelitian deduktif dengan penelitian
induktif yang mcngembangkan hipotesis berdasarkan fakta. Hasil
pengujian data digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan
penelitian: mendukung atau menolak hipotesis yang dikembangkan
dari telaah teoritis (hipotesis a priori). Deduksi merupakan proses
pengambilan kesimpulan sebagai akibat dari alasan-alasan yang
diajukan berdasarkan hasil analisis data. Proses pengambilan
kesimpulan dengan cara deduksi didasari oleh alasan-alasan yang
benar dan valid. Proses pengambilan kesimpulan berdasarkan alas

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
7 / 16
an-alasan yang valid atau dengan menguji hipotesis dengan
menggunakan data empiris disebut proses deduksi (deduction) dan
metodenya disebut metode deduktif (deductive method) dan
penelitiannya disebut penelitian deduktif (deductive research).
Proses deduksi selalu digunakan pada penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif (scientific).
Deduksi dikatakan tepat jika premis (alasan) dan konklusi benar dan
sahih, hal ini berarti:
• Alasan (premis) yang diberikan untuk kesimpulan harus sesuai
dengan kenyataan (benar).
• Kesimpulan harus diambil dari alasan-alasannya (sahih). Berikut ini
contoh sederhana tentang proses pengambilan kesimpulan
berdasarkan deduksi: Semua dosen yang telah mengikuti pelatihan
metodologi penelitian dapat membuat proposal penelitian dengan
baik (Premis 1). Mira adalah dosen yang telah mengikuti pelatihan
metodologi penelitian (Premis 2). Mira adalah dosen yang dapat
membuat proposal penelitian dengan baik (konklusi). Jika semua
premis benar dan pengambilan kesimpulan tidak salah, maka proses
deduksi dianggap valid. Konklusi hanya dapat diterima jika semua
premisnya benar dan valid. Jika ada premisnya yang tidak sesuai
dengan kenyataan, maka deduksinya tidak dapat diterima. Dari
contoh yang diberikan di atas, ternyata Mira telah mengikuti
pelatihan metodologi penelitian tetapi dia bukan dosen, maka
premisnya tidak benar dan konklusinya ditolak.
Penelitian Induktif merupakan tipe penelitian yang mempunyai
tujuan untuk mengembangkan (generating) teori atau hipotesis
melalui pengungkapan fakta fiact finding). Tipe penelitian ini
menekankan pada kebenaran dan realitas fakta untuk menghindari
adanya teori-teori atau opini-opini yang membingungkan. Glaser dan
Strauss mengemukakan tipe penelitian ini sebagai penelitian yang
bertujuan untuk menemukan teori (grounded theory) dengan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
8 / 16
pengumpulan dan analisis data secara sistematis melalui penelitian
sosial (social research). Proses induktif dalam penelitian ini juga
diterapkan pada penelitian-penelitian yang menggunakan pendekatan
interpretatif.

ii. Induksi didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan


(atau pembentukan hipotesis) yang didasarkan pada satu atau
dua fakta atau bukti-bukti. Pendekatan induksi sangat berbeda
dengan deduksi. Tidak ada hubungan yang kuat antara alasan
dan konklusi. Proses pembentukan hipotesis dan pengambilan
kesimpulan berdasarkan data yang diobservasi dan
dikumpulkan terlebih dahulu disebut proses induksi
(induction process) dan metodenya disebut metode induktif
(inductive method) dan penelitiannya disebut penellitian
induktif (inductive research). Dengan demikian pendekatan
induksi mengumpulkan data terlebih dahulu baru hipotesis
dibuat jika diinginkan atau konklusi langsung diambil jika
hipotesis tidak digunakan. Proses induksi selalu digunakan
pada penelitian dengan pendekatan kualitatif (naturalis).
Penalaran induksi merupakan proses berpikir yang
berdasarkan kesimpulan umum pada kondisi khusus.
Kesimpulan menjelaskan fakta sedangkan faktanya
mendukung kesimpulan. Contoh: Teguh seorang manajer
pemasaran PT Pertamina di Kota Medan. Hasil penjualan
pelumas di Medan paling rendah di antara kota yang lain.
Berdasarkan data ini kita dapat menarik kesimpulan
sementara (hipotesis) bahwa masalahnya adalah Rudi kurang
aktif dalam melakukan promosi. Tapi kita dapat membuat
kesimpulan yang lain (berbeda) atas dasar bukti-bukti lain,
seperti:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
9 / 16
Kemampuan menjual Teguh rendah sehingga efektivitas
penjualan menurun. Daerah pemasaran Teguh tidak memiliki
potensi pasar yang sama dengan daerah lain. Teguh kurang
berbakat bekerja di bagian pemasaran produk pelumas. Pesaing di
wilayahnya mampu memberi informasi tentang kelebihan produk
mereka sehingga konsumen lebih memilih membeli produk
pesaing. Semua hipotesis merupakan induksi berdasarkan bukti
catatan penjualan Teguh . Dalam hal ini, peneliti perlu mencari
bukti yang diyakini kebenarannya. Sebagian besar tugas peneliti
adalah menentukan jenis bukti yang diperlukan dan mengukur
bukti-bukti. Penelitian-penelitian akademik oleh mahasiswa
(student research) sebagai tugas akhir yang dilaporkan dalam
bentuk skripsi, tesis, dan desertasi umumnya merupakan tipe
penelitian dasar.

3. Penelitian Terapan, yaitu penelitian yang menekankan pada pemecahan masalah


Penelitian Terapan (Applied Research) merupakan tipe penelitian yang
menekankan pada pemecahan masalah-masalah praktis. Penelitian ini diarahkan
untuk menjawab pertanyaan spesifık dalam rangka penentuan kebijakan,
tindakan atau kinerja tertentu. Temuan penelitian umumnya berupa informasi
yang diperlukan untuk pembuatan keputusan dalam memecahkan masalah-
masalah pragmatis. Masalah-masalah praktis dapat berupa masalah-masalah
dalam suatu organisasi bisnis yang ada sekarang dan segera memerlukan
pemecahan atau berupa keadaan tertentu dalam suatu organisasi bisnis yang
perlu segera dilakukan pembenahan. Penelitian terapan lebih lanjut dapat
diklasifikasikan menjadi:
o Penelitian Evaluasi (Evaluation Research), yang digunakan untuk
mendukung pemilihan terhadap beberapa altematif tindakan dalam
proses pembuatan keputusan bisnis. Penelitian ini melakukan
penilaian terhadap aktivitas suatu tindakan kegiatan, atau program.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
10 / 16
o Penelitian dan Pengembangan (Research and Development), yang
dimaksud untuk mengembangkan produk baru atau pengembangan
proses untuk menghasilkan produk.
o Penelitian Aksi (Action Research), yang bertujuan untuk
mengembangkan ketrampilan atau pendekatan baru dan memecahkan
masalah tertentu. Masalah yang diteliti umumnya merupakan
masalah praktis dan relevan dengan kondisi aktual lingkungan kerja.

DESAIN/ PENDEKATAN PENELITIAN


Desain Penelitian  rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan
dilaksanakan (Soemartono, 2003). Desain Penelitian ini harus memuat segala sesuatu
yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan. Sifat desain
penelitian mendekati komprehensif dari keseluruhan kerja penelitian, maka apabila
peneliti telah siap dengan desain penelitian berarti separuh kerja penelitiannya telah
selesai (Bungin, 2001).

Desain Penelitian Sosial dapat dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan:

1. Pendekatan Kuantitatif,
2. Pendekatan Kualitatif

PENDEKATAN KUANTITATIF

Pendekatan ini dikenalkan pertamakali oleh Descartes. Descartes


memperkenalkan metode penelitian ini dengan istilah “Deduktif”. Pendekatan ini
dikembangkan oleh Auguste Comte yang kemudian dikenal dengan istilah “Pendekatan
Positivistik” (Sukidin, 2002).

Pendekatan Kuantitatif merupakan pendekatan yang bermula dari studi tentang


ilmu-ilmu alam (natural science) berupa kajia pseudokuantitatif yang mengharuskan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
11 / 16
semua kajian penelitian diukur dengan angka-angka kuantitatif secara ontologis dan
harus diletakkan pada tatanan realisme dan naïve realisme.

Pendekatan Positivisme ini amat percaya bahwa kebenaran itu bersifat universal.
Bagi metode positivis-kuantitatif, individu adalah representasi dari beroperasinya
struktur sosial yang eksistensinya berada di luar kesadaran individu. Perilaku individu
dalam sebuah konteks sosial sepenuhnya dilihat sebagai hasil determinasi struktur atas
individu (Sukidin, 2002). Individu adalah aktor yang berperilaku, bahkan berperasaan
menurut script (naskah) yang terdapat dalam struktur. Apa yang dibayangkan sebagai
struktur itu (yang didalamnya memuat nilai, kepercayaan, ideologi, norma dan
institusi) menjadi penentu tentang bagaimana individu merespon sebuah peristiwa
sosial.

Semangat utama positivisme ini adalah memetakan pola-pola dan


kecenderungan umum tentang bagaimana struktur sosial yang ada itu menghasilkan
disposisi dan perilaku individu atau kelompok yang berbeda (Sparingga, dalam Sukidin,
2002).

PENDEKATAN KUALITATIF

Suatu penelitian, khususnya penelitian grounded (penelitian dasar: Eksplorasi


dan Deskripsi) umumnya menggunakan pendekatan kualitatif dalam analisis-analisisnya.
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan
yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan
cara kuantifikasi lainnya (Strauss dan Corbin, 1997).

Pendekatan kualitatif dalam hal ini seungguhnya adalah prosedur penelitian


yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan prilaku yang dapat diamati. Sehingga data yang dikumpulkan adalah data
yang berupa kata/ kalimat maupun gambar (bukan angka-angka). Data-data ini bisa
berupa naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi, memo
ataupun dokumen resmi lainnya (Maleong, 1994).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
12 / 16
Bogdan dan Taylor (1992) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah salah
satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan-ucapan atau
tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Sedangkan Menurut Milles and
Huberman (1994) penelitian kualitatif adalah “conducted through an intense and or
prolonged contact with a “field” or life situation. These situation are typically “banal”
or normal ones, replective of the everyday life individuals, groups, societies and
organizations”.

Penelitian Kualitatif ini juga dapat dimaknai sebagai rangkaian kegiatan


penelitian yang mengembangkan pola pikir induktif dalam menarik suatu kesimpulan
dari suatu fenomena tertentu. Pola berfikir Induktif ini adalah cara berfikir dalam rangka
menarik kesimpulan dari sesuatu yang bersifat khusus kepada yang sifatnya umum.

Dengan pendekatan ini peneliti dapat memperoleh gambaran yang lengkap dari
permasalahan yang dirumuskan dengan memfokuskan pada proses dan pencarian
makna dibalik fenomena yang muncul dalam penelitian, dengan harapan agar informasi
yang dikaji lebih bersifat komprehensif, mendalam, alamiah dan apa adanya.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
13 / 16
PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DENGAN KUANTITATIF
Tabel
Perbedaan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif

Jenis
No. Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitatif
Perbedaan
1. Kerangka Teori Menolak sepenuhnya Menuntut penyusunan ke-
penggunaan kerangka teori rangka teori
sebagai persiapan penelitian. 1)
2. Hipotesis Tidak terikat oleh Hipotesis. Hipotesis sangat diperlukan
Berang-kat dari pikiran kosong untuk pembuktian.
dalam rangka membangun
suatu konsep atau preposisi.
3. Ubahan Tidak menentukan ubahan2) Mengukur ubahan
4. Hubungan Berfungsi sebagai instrumen Ada jarak antara Peneliti
Peneliti dengan dan menyatu dengan subjek dengan Responden
Responden penelitian3)
5. Metode Dilakukan dengan analisis Dilakukan dengan analisis
Analisis Data Interaktif4) ataupun analisis Linear
alur tahapan5)
6. Proses dan Lebih mementingka Proses 6) Lebih mementingkan Hasil
Hasil
7. Responden dan Informan dan Snowbolling Random Sampling, Ukuran
Sampel sampling Sampel, luas sampel, dan
metode sampling7)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
14 / 16
KRITIK ATAS PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Kritik atas Pendekatan Kuantitatif


1. Metode Kuantitatif banyak membelenggu empirisme dan rasionalisme subjek
kajian
2. Dianggap gagal dalam mengungkap realitas sosial yang unik dan beragam, yang
hanya bisa didekati dengan pendekatan kualitatif
3. Kajian Kuantitatif terbatas pada desain ekslusifisme, terbatas pada kajian
variabel tertentu dan menghilangnya (makna) generalisasi.
4. Kajian atas manusia tidak sama dengan kajian atas kebendaan yang bersifat
statis dan linear.
5. Dianggap tidak mampu mempertemukan teori yang bersifat umum dengan
konteks lokal
6. Kabur dalam mengungkap kasus atau keunikan individu.

Kritik atas Pendekatan Kualitatif


1. Hasil penelitiannya tidak representatif
2. Terlalu bersifat Subjektif
3. Tidak dapat digunakan untuk menggeneralisir suatu fakta sosial secara universal
dan hanya dapat digunakan pada “wilayah” kontekstual
4. Cenderung melebih-lebihkan pada penghargaan terhadap subjektifitas individu,
kelompok, masyarakat dan atau suatu organisasi tertentu (Fatchan, 2001).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
15 / 16
Buku Bacaan :
1. Bowen, Earl dan Starr, Martin, Basic Statistic for Bussiness and Economics,
McGraw Hill International Edition, 1982
2. Cooper, Donald dan Schindler, Pamela, Business Research Method, McGraw Hill
International Edition, 2001.
3. Fred N.Kerlinger and Howard B.Lee Foundation of Behavioral Research,
HarcourdCollege Publisher, 2000
4. Husen Umar, Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Cetakan pertama, Jakarta :
Ghalia, 2003.
5. Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS : Statistik Multivariat, PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 2004
6. -----------------------, Seri Solusi Bisnis Berbasis TI Menggunakan SPSS untuk
Statistik Multivariat, PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta,
2006
7. Sekaran Uma,: Research Methods for Business 3rd edition, 1999

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
16 / 16

Anda mungkin juga menyukai