Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA PASIEN DENGAN ATHRITIS GOAT


(ASAM URAT)

Di Susun Oleh :

Gilang Eko Bayu Sadewo


10217029

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2021
A. KONSEP DASAR LANSIA
1. DEFINISI LANSIA
Lanjut usia (lansia) adalah populasi manusia yang telah mencapai
usia 65 tahun (Touhy & Jett, 2014). Hal ini serupa dengan yang
diemukakan oleh para ahli gerontology yang mengatakan bahwa seseorang
dapat dikatakan lansia apabila telah mencapai usia 65 tahun (Miller, 2012).
Lansia sendiri terbagi dalam beberapa tingkatan yaitu lansia muda dengan
rentang usia 65-74 tahun, lansia pertengahan dengan rentang usia 75-84
tahun, lansia sangat tua dengan rentang usia 85 tahun ke atas (DeLaune &
Ladner, 2002; Mauk, 2006).
Menurut undang-undang No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan
lanjut usia di Indonesia menyatakan bahwa yang dimaksud dengan lansia
adalah penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Sehingga
setiap penduduk Indonesia yang telah berusia 60 tahun atau lebih telah
masuk dalam kategori lansia. Lansia di Indonesia diklasifikasikan menjadi
(1) kelompok usia prasenilis yaitu berusia 45-59 tahun (2) kelompok usia
lanjut yaitu berusia 60 tahun ke atas (3) kelompok usia risiko tinggi yaitu
berusia 70 tahun ke atas ataupun berusia 60 tahun ke atas dengan masalah
kesehatan (Departemen Kesehatan RI, 2009).

2. PROSES MENUA
Proses menua adalah peristiwa yang akan terjadi pada laki-laki dan
perempuan, baik muda maupun tua (Miller,2012). Hal tersebut
dikarenakan proses menua merupakan bagian dari peristiwa siklus
kehidupan manusia. Siklus kehidupan manusia dimulai dari janin dan
berakhir pada tahapan lanjut usia dan kematian. Lanjut usia merupakan
tahap akhir perkembangan manusia. Sehingga lansia adalah manusia
dewasa yang telah mengalami proses menua tahap akhir.

3. KLASIFIKASI
Klasifikasi berikut ini adalah lima klasifikasi pada lansia.
a. Pralansia (prasenilis) yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun.
b. Lansia yaitu seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
c. Lansia Resiko Tinggi yaitu seseorang yang berusia 70 tahun atau
lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan (Depkes RI, 2003).
d. Lansia Potensial yaitu lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan
dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa (Depkes RI,
2003).
e. Lansia Tidak Potensial yaitu lansia yang tidak berdaya mencari nafkah,
sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain (Depkes RI,
2003).

4. KARAKTERISTIK
menurut Keliat (1999) dan Maryam (2008), lansia memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 Ayat (2) UU No. 13
tentang kesehatan).
b. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai
sakit, dari kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi
adaftif hingga kondisi maladaptif.
c. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi (Maryam, 2008)

5. TIPE LANSIA
Di zaman sekarang (zaman pembangunan), banyak ditemukan bermacam-
macam tipe usia lanjut. Yang menonjol antara lain:
a. Tipe arif bijaksana.
Lanjut usia ini kaya dengan hikmah pengalaman, menyesuaikan diri
dengan perubahan zaman, mempunyai diri dengan perubahan zaman,
mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana,
dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.
b. Tipe mandiri
Lanjut usia ini senang mengganti kegiatan yang hilang dengan
kegiatan baru, selektif dalam mencari pekerjaan dan teman pergaulan,
serta memenuhi undangan.
c. Tipe tidak puas
Lanjut usia yang selalu mengalami konflik lahir batin, menentang
proses penuaan, yang menyebabkan kehilangan kecantikan, kehilangan
daya tarik jasmani, kehilangan kekuasaan, status, teman yang
disayangi, pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, menuntut, sulit
dilayani dan pengkritik.
d. Tipe pasrah
Lanjut usia yang selalu menerima dan menunggu nasib baik,
mempunyai konsep habis (“habis gelap datang terang”), mengikuti
kegiatan beribadat, ringan kaki, pekerjaan apa saja dilakukan.
e. Tipe bingung
Lansia yang kagetan, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri,
merasa minder, menyesal, pasif, acuh tak acuh (Nugroho, 2008).

6. TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA


Menurut Duvall dalam Wong (2008) tugas perkembangan lansia
meliputi:
a. mengalihkan peran bekerja dengan masa senggang dan persiapan
pensiun atau pensiun penuh
b. memelihara fungsi pasangan dan fungsi individu serta beradaptasi
dengan proses penuaan,
c. mempersiapkan diri untuk menghadapi proses kematian dan
kehilangan pasangan hidup dan/atau saudara kandung maupun teman
sebaya. Sedangkan menurut Erickson tugas perkembangan pada masa
lansia adalah integritas ego (Stolte, 2003).
Menerima apa yang telah dilakukan seseorang dengan bijak tanpa
memperhatikan rasa sakit dan proses yang terjadi dalam perjalanannya
menjadi bagian dari tugas ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tugas
perkembangan lansia berinti pada adaptasi dan penyesuaian terhadap
perubahan yang terjadi pada lansia baik dari fisik, psikologis, dan sosial.

A. KONSEP DASAR ARTRITIS GOUT


1. DEFINISI
Gout adalah gangguan yang menyebabkan kesalahan metabolisme
purin yang menimbulkan hipersemia (kadar asam urat serum > 7,0 mg
/100ml). Ini dapat mempengaruhi sendi (kaki). Secara khas, sendi
metatarsafalangeal pertama dari ibu jari kaki besar adalah sisi primer yang
terlibat. Sendi lain yang terlibat dapat meliputi lutut dan pergelangan kaki.
(Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, volume 2)
Artritis Gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai
gambaran khusus yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat
pada pria daripada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan,
sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause. (Kapita
Selekta Kedokteran, edisi 3 jilid 1).
Artritis Gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai
gambaran khusus, yaitu artritis akut. Merupakan jenis penyakit reumatik
yang penatalaksanaannya mudah dan efektif. Sebaliknya pada pengobatan
yang tidak memadai, gout dapat menyebabkan destruksi sendi. Kelainan
ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat yaitu hiperurisemia.
(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, edisi 3).

2. ETIOLOGI
1. Gejala Artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu dilihat
dari penyebabnya penyakit ini termasuk dalam golongan kelainan
metabolit.
2. Faktor-faktor yang berperan dalam perkembangan gout adalah :
- Pembedahan
- Trauma
- Obat-obatan
- Alkohol
- Stress emosional
- Diet tinggi purin
3. a) Pembentukan Asam urat yang berlebihan
- Gout primer metabolik disebabkan sintesis langsung yang
bertambah.
- Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat
berlebihan karena penyakit.
b) Kurangnya pengeluaran asam urat
- Gout primer renal terjadi karena gangguan ekskresi asam urat
ditubuli distal ginjal
- Gout sekunder renal disebabkan oleh kerusakan ginjal.

3. TANDA DAN GEJALA


Terdapat empat stadium perjalanan klinis gout yang tidak diobati: (Silvi A.
price)
1. Stadium pertama adalah hiperurisemia asimtomatik. Pada stadium ini
asam urat serum laki-laki meningkat dan tanpa gejala selain dari
peningkatan asam urat serum.
2. Stadium kedua arthritis gout akut terjadi awitan mendadak
pembengkakan dan nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari
kaki dan sendi metatarsophalangeal.
3. Stadium tiga setelah serangan gout akut adalah tahap interkritis. Tidak
terdapat gelaja-gejala pada tahap ini, yang dapat berlangsung dari
beberapa bulan sampai tahun. Kebanyakan orang mengalami serangan
gout berulang dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak diobati.
4. Stadium keempat adalah tahap gout kronik, dengan timbunan asam
urat yang terus meluas selama beberapa tahun jika pengobatantidak
dimulai. Peradangan kronik akibat Kristal-kristal asam urat
mengakibatkan nyeri, sakit, dan kaku, juga pembesaran dan
penonjolan sendi bengkak.
4. KLASIFIKASI
Menurut (Ahmad, 2011) jenis asam urat yaitu :
a. Gout primer
Pada gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik).
b. Gout sekunder
Pada gout sekunder disebabkan antara antara lain karena meningkatnya
produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan
dengan kadar purin tinggi.
5. PATHWAY

Makanan
(Seafood, sayur singkong, kacang
panjang,dll)
Alkohol, obat-obatan
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Ditemukan kadar asam urat meningkat dalam darah (> 6 mg %)
b. Pemeriksaan kadar asam urat yang enzimatik.
c. Didapatkan leukositosis ringan
d. LED meninggi sedikit
e. Pemeriksaan urin
Ditemukan kadar asam urat tinggi (500 mg % / liter per 24 jam)
f. Pemeriksaan cairan tofi
g. Melihat respon dari gejala-gejala pada sendi terhadap pemberian
Cholasin. Cholasin adalah obat yang menghambat aktifitas fagositik
dari leukosit sehingga memberikan perubahan sehingga memberikan
perubahan yang dramatis dan cepat meredakan gejala-gejala.

7. PENATALAKSANAAN
Penanganan gout biasanya dibagi menjadi penanganan serangan akut dan
kronik. Ada 3 tahapan dalam terapi penyakit ini:
1. Mengatasi serangan akut
2. Mengurangi kadar asam urat untuk mnecegah penimbunan kristal urat
pada jaringan, terutama persendian
3. Terapi pencegahan menggunakan terapi hipouresemik
Terapi non farmakologi
Terapi non farmakologi merupakan strategi esensial dalam penanganan
gout. Intervensi seperti istirahat yang cukup, penggunaan kompres dingin,
modifikasi diet, mengurangi asupan alkohol dan menurunkan berat badan
pada pasien yang kelebihan berat badan terbukti efektif, dan juga pijat
reflesi(akupresure) pada tititk-titik tertentu.
Terapi farmakologi
Serangan akut
Istirahat dan terapi cepat dnegan pemberian NSAID, misalnya indometasin
200 mg/hari atau diklofenak 159 mg/hari, merupakan terapi lini pertama
dalam menangani serangan akut gout, asalkan tidak ada kontraindikasi
terhadap NSAID. Aspirin harus dihindari karena ekskresi aspirin
berkompetesi dengan asam urat dan dapat memperparah serangan gout
akut. Obat yang menurunkan kadar asam urat serum (allopurinol dan obat
urikosurik seperti probenesid dan sulfinpirazon) tidak boleh digunakan
pada serangan akut.
Penanganan NSAID, inhibitor cyclooxigenase-2 (COX 2), kolkisin dan
kortikosteroid untuk serangan akut dibicarakan berikut ini :
1. NSAID merupakan terapi lini pertama yang efektif untuk pasien yang
mengalami serangan gout akut. NSAID harus diberikan dengan dosis
sepenuhnya pada 24-48 jam pertama atau sampai rasa nyeri hilang.
NSAID yang umum digunakan untuk mengatasi episode gout akut
adalah :
 Naproxen- awal 750 mg, kemudian 250 mg 3 kali/hari
 Piroxicam- awal 40 mg, kemudian 10-20 mg/hari
 Diclofenac- awal 100 ,g, kemudian 50 mg 3x/hari
2. COX-2 inhibitor; Etoricoxib merupakan satu-satunya COX-2 yang
dilisensikan untuk mengatasi serangan akut gout. Obat ini efektif tapi
cukup mahal, dan bermanfaat terutama bagi pasien yang tidak tahan
terhadap efek gastrointestinal NSAID non selektif. COX-2 inhibitor
mempunyai resiko efek samping gastrointestinal bagian atas lebih
rendah dibanding NSAID non selektif.
3. Colchicine merupaka terapi spesifik dan efektif untuk serangan gout
akut. Namun dibanding NSAID kurang populer karena kerjanya lebih
lambat dan efek samping lebih sering dijumpai.
4. Steroid adalah strategi alternatif selain NSAID dan kolkisin. Cara ini
dapat meredakan serangan dengan cepat ketika hanya 1 atau 2 sendi
yang terkena. Namun, harus dipertimbangkan dengan cermat diferensial
diagnosis antara atrithis sepsis dan gout akut.

Serangan kronik
Kontrol jangka panjang hiperuriesmia merupakan faktor penting untuk
mencegah terjadinya serangan akut gout, keterlibatan ginjal dan
pembentukan batu asam urat. Penggunaan allopurinol, urikourik dan
feboxsotat untuk terapi gout kronik dijelaskan berikut ini:
1. Allopurinol ; obat hipouresemik pilihan untu gout kronik adalah
alluporinol, selain mengontrol gejala, obat ini juga melindungi fungsi
ginjal. Allopurinol menurunkan produksi asam urat dengan cara
menghambat enzim xantin oksidase.
2. Obat urikosurik; kebanyakan pasien dengan hiperuresmia yang sedikit
mengekskresikan asam urat dapat terapi dengan obat urikosurik.
Urikosurik seperti probenesid (500 mg-1 g 2x/hari).

8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d adanya agen cedera biologis
2. Defisiensi penetahuan b.d kurang gerpapar informasi
3. Resiko cidera dibuktikan dengan penurunan kemampuan fisik
9. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri b.d agen cedera Setelah diberikan asuhan SIKI : Pain Management
biologis keperawatan selama 4x 1. Kaji secara komprehensip
kunjungan, diharapkan nyeri terhadap nyeri termasuk
yang dirasakan dapat berkurang lokasi, karakteristik, durasi,
dengan kriteria Hasil : frekuensi, kualitas, intensitas
SLKI : Pain ControlPain Level nyeri dan faktor presipitasi
1. Klien melaporkan nyeri 2. Tentukan pengaruh
berkurang (Skala 1-3) pengalaman nyeri terhadap
2. Klien tidak tampak kualitas hidup( napsu makan,
mengeluh dan menangis tidur, aktivitas,mood,
3. Ekspresi wajah klien tidak hubungan sosial)
menunjukkan nyeri 3. Control lingkungan yang
4. Klien dapat menggunakan dapat mempengaruhi respon
teknik non farmakologis ketidaknyamanan klien
5. Klien menggunakan 4. Ajarkan cara penggunaan
analgesic sesuai instruksi terapi non farmakologi
(Pijatan atau akupresur pada
titik-titik tertentu di kaki)
5. Kolaborasi pemberian
analgesic

2. Defisiensi penetahuan Setelah dilakukan asuhan SIKI :


b.d kurang terpapar keperawatan selama 4x Pengajaran : Proses Penyakit
informasi kunjungan diharapkan 1. Kaji pengetahuan pasien dan
pegetahuan pasien dan keluarga keluarga tentang penyakit
bertambah dengan kriteria hasil : asam urat.
SLKI : 2. Gambarkan tanda dan gejala
Pengetahuan : Manajemen yang biasa muncul pada
Asam Urat penyakit asam urat dengan
1. Pasien dan keluarga tepat.
menyatakan paham tentang 3. Gambarkan proses penyakit
penyakit, kondisi, prognosis, dengan cara yang tepat.
dan program pengobatan. 4. Berikan Health Education
2. Pasien dan keluarga mampu pada pasien dan keluarga
melaksanakan prosedur mengenai:
manajemen penyakit yang 1) Penyebab asam urat
dijelaskan secara benar. 2) Cara mencegah asam urat
3) Cara perawatan pasien
dengan asam urat
4) Berikan KIE untuk
mengontrol kesehatan ke
Posyandu Lansia maupun
Puskesmas
3. Resiko Cidera SLKI : Risk Control SIKI : Environment
dibuktikan dengan Setelah dilakukan asuhan Management
penurunan kemampuan keperawatan selama 4x 1. Sediakan lingkungan yang
fisik kunjungan diharapkan pasien aman dan nyaman
terbebas dari cedera dengan 2. Hindarkan lingkungan yang
Kriteria Hasil : berbahaya
1. Klien terbebas dari cidera 3. Pasang side rail tempat tidur
2. Klien mampu menjelaskan 4. Tempatkan saklar lampu
cara untuk mencegah cidera ditempat yang mudah
3. Klien mampu menjelaskan dijangkau
factor resiko dari 5. Sediakan tempat tidur yang
lingkungan nyaman dan bersih
4. Mampu memodifikasi gaya 6. Anjurkan keluarga untuk
hidup untuk mencegah menemani pasien.
injury 7. Berikan alat bantu seperti
tongkat
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI

PENGKAJIAN KEPERAWATAN LANSIA

A. DATA BIOGRAFI
Nama : Ny. SUDARSIH
Alamat : JL. Gajah Mada. Rt 02 Rw5.Kec
Berbek. Kab Nganjuk
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 70 Tahun
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
Status perkawinan : Janda
Lama tinggal di panti :-
Orang yang paling dekat dihubungi : Anak Pertama
Hubungan dengan klien : Nenek
B. Riwayat Keluarga
Pasangan
Hidup / Meninggal : Meninggal
Umur : 50 Tahun
Pekerjaan : Bengkel Las
Status kesehatan : Sebelum Meninggal Mengidap Stroke
Tahun meninggal : 2015
Penyebab meninggal : Penyakit Stroke
Anak
Hidup / Meninggal : Hidup
Umur : 40 Tahun
Pekerjaan : Catring Makanan
Status kesehatan : Tanpak Sehat

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 16


Tahun meninggal :-
Penyebab meninggal : -
Genogram :

70 th

48 th 40 th

21 th 14 th

Keterangan : : Laki - Laki


: Perempuan
: Garis Perkawinan

C. Riwayat Pekerjaan
Status pekerjaan saat ini :
Pedagang Ayam Potong
Pekerjaan sebelumnya : Pedagang Ayam Potong
Sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan :
Keuangan Sendiri

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 17


D. Riwayat Lingkungan Hidup
Kebersihan dan kerapihan ruangan : Bersih Dan Rapi
Penerangan : Baik
Keadaan kamar mandi dan WC : Bersih Dan Wangi
Pembuangan sampah : Ada Tempat Pembuangan Sampah
E. Riwayat Rekreasi
Hobi / minat : Membuat Kue Cucur
Keanggotaan organisasi : Penggajian
Liburan / perjalanan : Kampung Korea ( Kediri )
F. Sumber/sistem Pendukung yang digunakan

G. Status Kesehatan
Status kesehatan saat ini
Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Diabetes
Gejala yang dirasakan : Pusing
Faktor pencetus : Gula Darah Tinggi
Timbulnya keluhan : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Upaya mengatasi : Priksa kedokter
Konsumsi obat – obatan sendiri : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Konsumsi obat tradisional : ( ) Ya ( √ ) Tidak

Obat-obatan
NO NAMA OBAT DOSIS
1
2
3
4

Status kesehatan masa lalu


Penyakit yang pernah di derita : Tidak Ada

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 18


Riwayat alergi (obat, makanan, debu, binatang) : Tidak Ada
Riwayat kecelakaan : Di umur 43 Tahun
Riwayat dirawat di RS : Korban Kecelakaan
Riwayat konsumsi obat :
H. Aktivitas Hidup Sehari-hari
Nutrisi
Frekuensi makan : Sehari 3X
Pantangan makanan : Makanan yang Mengunakan Gula
Keluhan yang berhubungan dengan makan : Kurang Nikmat Karena
Tidak Menggunakan Gula
Eliminasi
BAK : Frekuensi : 4X
Kebiasaan BAK pada malam hari : 2X
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak Ada
BAB : Frekuensi : 2X
Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Tidak Ada
Pengalaman memakai pencahar : Tidak Ada

Aktivitas
Aktifitas sehari – hari : Menjual Ayam Potong Dipasar Tradisional
Keluhan saat aktifitas : Lelah
Kebersihan diri : Bersih
Kemampuan kemandirian : Mandiri
Istirahat dan tidur
Lama tidur malam : 9 Jam
Lama tidur siang : 2 Jam
Keluhan yang berhubungan dengan tidur : Tidak Ada

Psikososial
Cemas : ( ) Ya ( √ ) Tidak

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 19


Depresi : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Gugup : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Kesulitan dalam mengambil keputusan : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Kesulitan berkonsentrasi : ( ) Ya ( √ ) Tidak
kesulitan berhubungan dengan oranglain : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Stressor yang dihadapi saat ini : Tidak Ada Stresor
Mekanisme koping yang digunakan : Tidak Ada
I. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum :Nampak Sehat.
Tingkat kesadaran : Kesadaran Penuh
GCS : 15

Tanda-tanda vital : TD : 120/90 mmHg RR : 23


x/menit
S : 36,6 ◦C Nadi : 80 x/menit
Sistem Integumen
Luka : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Pruritus : ( ) Ya (√ ) Tidak
Pigmentasi : ( ) Ya (√ ) Tidak
Mudah memar : ( ) Ya (√ ) Tidak
Perubahan tahi lalat : ( ) Ya (√ ) Tidak
Perubahan kuku : ( ) Ya (√ ) Tidak
Pola penyembuhan lesi : Tidak Ada

Hemopoetik
Perdarahan abnormal : ( ) Ya (√ ) Tidak
Pembengkakan kelenjar limfe : ( ) Ya (√) Tidak
Anemia : ( ) Ya (√) Tidak
Riwayat transfusi darah : ( ) Ya (√) Tidak
Kepala
Sakit kepala : ( ) Ya (√) Tidak

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 20


Pusing saat perubahan posisi : ( ) Ya (√) Tidak
Mata
Masalah penglihatan : ( ) Normal (√) Terganggu :
( ) Kiri ( ) Kanan
Kabur : ( ) Ya : (√) Kiri ( ) Kanan
( ) Tidak
Gatal : ( ) Ya: ( ) Kiri ( ) Kanan
(√) Tidak
Nyeri : ( ) Ya : ( ) Kiri ( ) Kanan
(√) Tidak
Riwayat infeksi : ( ) Ya : ( ) Kiri ( ) Kanan
(√) Tidak
Pemakaian kacamata : (√ ) Ya ( ) Tidak
Bengkak sekitar mata : ( ) Ya : ( ) Kiri ( ) Kanan
(√) Tidak
Keluhan lain : Tidak dapat melihat benda dengan cepat

Telinga
Masalah pendengaran : (√) Normal ( ) Terganggu :
( ) Kiri ( ) Kanan
Tinitus : ( ) Ya : ( ) Kiri ( ) Kanan ( ) Tidak
Riwayat infeksi : ( ) Ya : ( ) Kiri
( ) Kanan ( ) Tidak
Pemakaian alat bantu pendengaran : ( ) Ya : ( ) Kiri( ) Kanan( ) Tidak
Tuli : ( ) Ya : ( ) Kiri( ) Kanan( ) Tidak
Keluhan lain : Tidak ada
Hidung dan sinus
Epistaksis : ( ) Ya : ( ) Kiri ( ) Kanan (√) Tidak
Riwayat infeksi : ( ) Ya : ( ) Kiri ( ) Kanan
(√) Tidak

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 21


Keluhan lain : Tidak ada
Mulut dan tenggorokan
Nyeri tenggorokan : ( ) Ya (√ ) Tidak
Luka : ( ) Ya (√) Tidak
Serak : ( ) Ya (√) Tidak
Kesulitan menelan : ( ) Ya (√) Tidak
Perdarahan gusi : ( ) Ya (√ ) Tidak
Pemakaian gigi palsu : ( ) Ya (√) Tidak
Masalah dalam pemakaian gigi palsu : ( ) Ya (√) Tidak
Riwayat infeksi : ( ) Ya (√) Tidak
Keluhan lain : Tidak Ada

Leher
Kekakuan : ( ) Ya (√ ) Tidak
Benjolan : ( ) Ya (√) Tidak
Nyeri tekan : ( ) Ya (√) Tidak
Keluhan lain : Tidak Ada

Payudara
Benjolan : ( ) Ya : ( ) Kiri ( ) Kanan (√ ) Tidak
Bengkak : ( ) Ya : ( ) Kiri ( ) Kanan (√ ) Tidak
Nyeri tekan : ( ) Ya : ( ) Kiri ( ) Kanan (√) Tidak
Keluhan lain : Tidak Ada
Sistem Pernapasan
Batuk : ( ) Ya (√) Tidak
Sesak nafas : ( ) Ya (√) Tidak
Asma : ( ) Ya (√) Tidak
Keluhan lain : Tidak Ada
Sistem kardiovaskuler
Nyeri dada : ( ) Ya (√) Tidak

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 22


Palpitasi : ( ) Ya (√) Tidak
Keluhan lain : Tidak Ada
Sistem endokrin
Polifagia : ( ) Ya (√ ) Tidak
Polidipsi : ( ) Ya (√) Tidak
Poliuria : ( ) Ya (√) Tidak

Sistem persyarafan
Kejang : ( ) Ya (√ ) Tidak
Tremor : ( ) Ya : ( ) Kiri ( ) Kanan (√ )
Tidak
Kelumpuhan : ( ) Ya : ( ) Kiri ( ) Kanan (√ ) Tidak
Keluhan lain : Tidak Ada

K. Data Tambahan
Short Porteble Mental Status Questionaire ( SPMSQ )
=
Mini - Mental State Exam ( MMSE )
=
Depresi Geriatri
=
Indeks Katz
=
L. Data Penunjang
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.....................................................................................................

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 23


Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 24
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)
PENILAIAN UNTUK MENGETAHUI FUNGSI INTELEKTUAL LANSIA

Nama klien : Ny. SUDARSIH


Tanggal : 20 Oktober 2020
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 70 tahun
Pendidikan terakhir : SD
Skor
+ -
NO Pertanyaan Jawaban
1 Tanggal berapa hari ini ? (tanggal, bulan 20 Oktober 2020
dan tahun)
2 Hari apa sekarang ini ? Selasa
3 Apa nama tempat ini ? Ruang Keluarega
4 Dimana alamat anda ? Sengkut
5 Berapa umur anda ? 70 tahun
6 Kapan anda lahir ? 15 Maret 1950
7 Siapa presiden Indonesia sekarang ? Jokowi

8 Siapa presiden sebelumnya ? Susilo Bambang Yudhoyono

9 Siapa nama kecil ibu anda? Semi

10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 20-3 = 17 11-3 = 8


3 dari setiap angka baru, semua secara 17-3 = 14 8-3 = 5
menurun ! 14-3 = 11 5-3 = 2
Jumlah Kesalahan Total 0
Keterangan :
Skor Penilaian
0–2 Fungsi intelektual utuh
3–4 Kerusakan intelektual ringan
5–7 Kerusakan intelektual sedang
8 – 10 Kerusakan intelektual berat

a. Bisa dimaklumi jika terdapat lebih dari satu kesalahan, bila subyek hanya
berpendidikan sekolah dasar.

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 25


b. Bisa dimaklumi jika terdapat kurang dari satu kesalahan, bila subyek
mempunyai pendidikan di atas sekolah menengah atas

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 26


MINI MENTAL STATE EXAM (MMSE)
PENILAIAN ASPEK KOGNITIF DAN FUNGSI MENTAL

Nama klien : Ny. SUDARSIH Tanggal : 20 Oktober 2020


Jenis kelamin : Perempuan Umur : 70 tahun
SKOR SKOR
MAX MANULA
ORIENTASI
5 4 Sekarang ( hari ), ( tanggal ), ( bulan ), ( tahun ), dan ( musim ) ?
5 5 Sekarang kita berada dimana : ( jalan ), ( no. Rumah ), ( kota ), ( kabupaten ),
( propinsi )
REGRISTASI
3 3 Minta klien menyebutkan nama 3 buah benda, 1 detik untuk tiap benda.
Kemudian mintalah manula mengulang ke 3 nama tersebut. Berikan Bila
masih salah, ulanglah penyebutan ke 3 nama benda tersebut. Sampai ia dapat
mengulangnya dengan benar. Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah ( misal
: bola, kursi, sepatu )
( Jumlah percobaan ............................)
PERHATIAN DAN KALKULASI
5 5 Hitunglah berturut-turut selang 7 mulai dari 100 ke bawah. Berhenti setelah 5
hitungan ( 93, 86, 79, 72, 65 ).
Kemungkinan lain, ejalah kata ”dunia” dari akhir ke awal ( a-i-n-u-d )
MENGINGAT
3 3 Tanyakan kembali nama ke 3 benda yang telah disebutkan di atas.
BAHASA
2 2 a. Apakah nama benda-benda ini ? Perlihatkan pensil dan jam tangan
1 1 b. Ulanglah kalimat berikut : ” tidak ada jika, dan, atau tetapi ”
3 3 c. Laksanakan 3 perintah ini : Ambil selembar kertas dengan tangan kanan
anda, lipat kertas menjadi dua dan letakkan di lantai
1 1 d. Bacalah dan laksanakan perintah berikut : ” PEJAMKAN MATA ANDA ”
1 0 e. Tulislah sebuah kalimat
1 0 f. Tirulah gambar ini

SKOR 29 Normal
TOTAL

Keterangan :
Nilai 24 – 30 : Normal
Nilai 17 – 23 : Kemungkinan ada gangguan fungsi kognitif
Nilai 0 – 16 : Ada gangguan kognitif
SKALA DEPRESI GERIATRIK
PENILAIAN TINGKAT DEPRESI LANSIA
Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 27
Nama klien : Ny. SUDARSIH Tanggal : 20 Oktober
Jenis kelamin : Perempuan Umur : 70 tahun:
NO SKALA DEPRESI GERIATRIK YA TIDAK
1 Apakah anda pada dasarnya puas dengan kehidupan anda ? YA TIDAK
Apakah anda sudah menghentikan banyak kegiatan dan hal-hal
2 YA TIDAK
yang menarik minat anda ?
3 Apakah anda merasa hidup anda hampa ? YA TIDAK
4 Apakah anda sering bosan ? YA TIDAK
5 Apakah anda biasanya semangat / gembira ? YA TIDAK
Apakah anda takut jangan-jangan sesuatu yang tidak baik akan
6 YA TIDAK
terjadi pada diri anda ?
7 Apakah anda biasanya merasa senang / bahagia ? YA TIDAK
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya ? YA TIDAK
Apakah anda lebih suka tinggal di rumah, daripada pergi ke luar
9 YA TIDAK
dan melakukan hal-hal yang baru?
Apakah anda merasa mengalami kesulitan untuk mengingat
10 YA TIDAK
daripada biasanya ?
Apakah anda mengganggap sesuatu yang luar biasa bahwa anda
11 YA TIDAK
hidup sekarang ?
Apakah menurut anda keadaan anda sekarang rasanya kurang
12 YA TIDAK
berharga ?
13 Apakah anda merasa penuh energi ? YA TIDAK
14 Apakah anda merasa situasi anda tanpa harapan ? YA TIDAK
Apakah anda merasa bahwa kebanyakan orang lebih berhasil
15 YA TIDAK
daripada anda ?
SKOR TOTAL 7 8
KETERANGAN :
Hitung jawaban yang bercetak tebal
a. Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai skor 1
b. Skor 5 – 9 menunjukkan kemungkinan besar depresi
c. Skor 10 atau lebih merupakan depresi
INDEKS KATZ
PENILAIAN TINGKAT KEMANDIRIAN PADA AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Nama klien : Ny. SUDARSIH Tanggal : 20 Oktober 2020
Jenis kelamin : Perempuan Umur : 70 tahun

SKOR KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan
mandi.
B Kemandirian dalam semua kecuali satu dari fungsi tersebut.
C Kemandirian dalam semua kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
D Kemandirian dalam semua kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan.
E Kemandirian dalam semua kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi
tambahan.
F Kemandirian dalam semua kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 28


satu fungsi tambahan.
G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai
(√) C, D, E, F, dan G.

Keterangan:
Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan aktif dari orang lain. Seseorang yang
menolak melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun dianggap mampu.

APGAR KELUARGA
NO ITEM PENILAIAN SELALU KADANG TIDAK
( 02 ) KADANG PERNAH
(1) (0)
1 A : Adaptasi Saya puas
bahwa saya dapat kembali
pada keluarga( teman-teman ) 1
saya untuk membantu pada
waktu sesuatu menyusahkan
saya
2 P : Partnership Saya puas
dengan cara keluarga ( teman
teman ) saya membicarakan 1
sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah
saya.
3 G : Growth Saya puas bahwa
keluarga ( teman-teman )

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 29


saya menerima & mendukung 1
keinginan saya untuk
melakukan aktifitas atau arah
baru.
4 A : Afek Saya puas dengan
cara keluarga ( temanteman )
saya mengekspresikan afek 1
dan berespon terhadap emosi-
emosi saya, seperti marah,
sedih atau mencintai.
5 R : Resolve Saya puas
dengan cara teman-teman
saya dan saya menyediakan 1
waktu bersamasama
mengekspresikan afek dan
berespon
JUMLAH 5 0 0
Penilaian :
Nilai : 0-3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi
Nilai : 4-6 : Disfungsi keluarga sedan

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 30


NO ETIOLOGI MASALAH
DATA
1. DO: Kurang terpapar informasi Defisit pengetahuan
 Pasien tampak bingung saat di Defisit Perawatan Diri
wawancara
 Pasien tampak cemas saat di
wawancara
DS:
 Pasien mengatakan sering
bingung saat melakukan
sesuatu
 Pasien mengatakan kadang
sering lupa
 Pasien mengatakan bingung
kenapa jadi sering lupa

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 31


DO:
 Pasien sedikit bau badan
 Pasien tampak kurang bersih
dalam berpakaian sehari-hari
DS:
2  Pasien mengatakan mandi 2
kali sehari
 Pasien mengatakan tidak
pernah memakai wangi
wangian
Pasien mengatakan baju siang
hari ini dipakai lagi besok
siang, dan baju sore hari ini di
pakai lagi untuk sore hari ini.

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. S


No. Rekam Medis :
Hari Rawat Ke :

NO DX KEP TUJUAN INTERVENSI

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 32


1. Defisit pengetahuan b.d Setelah dilakukan intervensi Edukasi Kesehatan:
gangguan fungsi keperawatan selama 1x24 jam maka Observasi
kognitif memori meningkat, dengan kriteria 1. Identifikasi faktor-faktor yang dapat mengingatkan dan
hasil: menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
1. Verbalisasi kemampuan 2. Identifikasi menerima kesiapan dan kemampuan menerima
mengingat informasi informasi
meningkat (5)
2. Verbalisasi kemampuan Terapeutik
mempelajari hal baru 1. Sediakan materi dan media penyuluhan
meningkat (5) 2. Jadwalkan penkes
3. Verbalisasi mudah lupa (5) 3. Beri kesempatan bertanya
Edukasi
1. Jelaskan tentang perilaku hidup sehat
2. Jelaskan tentang faktor resiko yang mempengaruhi
kesehatan
3. Berikan penyuluhan tentang alzheimer

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 33


2. Defisit perawatan diri Setelah dilakukan intervensi Dukungan perawatan diri
b.d penurunan motivasi 1x24 jam maka motivasi Observasi
atau minat meningkat, dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi kebiasaan akivitas perawatan diri sesuai usia
1. Keyakinan positif meningkat 2. Monitor kemandirian
(5) 3. Identifikasi alat bantu kebersihan, berhias.
2. Inisiatif meningkat (5)
3. Hargadiri positif meningkat Terapeutik
(5) 1. Damping perawatan diri
2. Jadwalkan perawatan diri
3. Fasilitasi untuk menerima keadaan dalam merawat diri
Edukasi
1. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai
kemampuan

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 34


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. S


Dx Medis :

NO TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


DX (SOAP)
1. 22 Oktober 2020 15.00 1. pemberian penyuluhan tentang Alzheimer S: px mengatakan akan
mencoba membuat jadwal agar
2. diskusi tentang keluhan dan pengetahuan
tidak mudah lupa, px
yang membuat cemas mengatakan paham terhadap
yang dijelaskan
3. diskusi tentang hal yang membuat sering
O: tampak tidak cemas, tampak
lupa dan cemas mampu menangkap materi
A: masalah teratasi
4. membantu mengatur jadwal keseharian
P: diskusi tentang
perkembangan setelah
dilakukan implementasi

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 35


2. 22 oktober 2020 15.00 1. edukasi tentang pentingnya merawat diri S: px mengatakan paham akan
pentingnya merawat diri
2. membantu membuat jadwal tentang
Px mengatakan akan lebih
perawatan diri percaya diri jika badan bersih
dan harum
3. menjelaskan pentingnya berias
4. memberikan dukungan tentang perawatan O: px tampak senang saat di
beri semangat dan dibantu
diri dan berias
membuat jadwal

A: masalah teratasi

P: diskusi lanjut, untuk melihat


perkembangan setelah
dilakukan implementasi

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 36


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ASAM URAT PADA LANSIA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II

Di susun oleh:
Gilang Eko Bayu Sadewo ( 10217029 )

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 37


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2019/2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Asam Urat


Sub Pokok Bahasan :
1. Menjelaskan pengertian Asam Urat pada lansia
2. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Asam Urat pada lansia
3. Menjelaskan tentang penyebab Asam Urat pada lansia
Sasaran : lansia usia 70 tahun keluarga Ny. S
Waktu : 15.00-16.00 WIB
Hari/tanggal : Kamis, 22 Oktober 2020
Tempat : Rumah Ny. S
Pelaksana : Gilang Eko Bayu Sadewo

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah diberikan penyuluhan klien dapat memahami mengenai Asam Urat.


II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
1. Peserta mengetahui definisi asam urat
2. Peserta mengerti tanda gejala asam urat
3. Peserta memahami penyebab asam urat
III. MATERI
1. Menjelaskan pengertian asam urat
2. Menjelaskan tanda gejala asam urat

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 38


3. Menjelaskan pencegahan asam urat
IV. PENGORGANISASIAN
a. Penanggung Jawab : Wildan Akasyah, S.Kep.,Ns.,M.Kep
b. Moderator : Gilang Eko Bayu Sadewo
c. Penyaji : Gilang Eko Bayu Sadewo
d. Notulen : Gilang Eko Bayu Sadewo

V. Pembahasan
A. Pengertian Asam Urat
Menurut Mutia Sari (2010 : 5) asam urat adalah akibat tingginya kadar asam
urat di tubuh. Silvia S. (2009 : 10) berpendapat bahwa asam urat adalah asam
yang berbentuk kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin
(bentuk turunan nukeloprotein) yaitu salah satu komponen asam nukleat yang
terdapat pada inti sel-sel tubuh. Khomsan A. S. Harlinawati Y. (2008 : 4)  
mengatakan asam urat ialah terjadinya penumpukan kristal asam urat pada
daerah persendian. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan asam urat
merupakan bagian metabolisme purin. Dalam keadaan normal dan jika tidak
berlangsung normal asam urat akan menumpuk dalam jaringan tubuh.
Akibatnya, terjadi penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian
sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa..
B. Tanda Gejala Asam Urat

Menurut Mutia Sari (2010 : 33) biasanya asam urat  mengenai sendi ibu jari,
tetapi bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau sikut.
Kebanyakan asam urat muncul sebagai serangan kambuhan. Penyakit ini
Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 39
timbul dari kondisi hiperurikemi, yaitu keadaan di mana kadar asam urat
dalam darah di atas normal. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 -
7 mg/dL, sedangkan pada wanita 2,6 - 6 mg/dL. Serangan  asam urat
biasanya timbul secara mendadak/akut, kebanyakan menyerang pada malam
hari. Jika asam urat menyerang, sendi-sendi yang terserang tampak merah,
mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang
sangat hebat, dan persendian sulit digerakan. Serangan pertama asam urat
pada umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki,
dan seringkali hanya satu sendi yang diserang. Namun, gejala-gejala tersebut
dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku dan lain-lain.
Asam urat yang berlebih kemudian akan terkumpul pada persendian
sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Kadang-kadang, kita pun
sering merasa nyeri atau pegal-pegal dan sejenisnya. Anda bisa memastikan
apakah Anda terkena asam urat atau tidak dengan cara mengetahui gejala-
gejala asam urat. Adapun gejala-gejalanya, yaitu:
1. Kesemutan dan linu.
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas,
dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan serta siku.
6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan
bergerak.
7. Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal
serta dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara permanen
hingga diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi
ternyata juga berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus (kencing
manis) dan hipertensi.
8. Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh tidak
sehat seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan. Gejala asam
urat lain seperti denyut jantung yang sangat cepat bisa juga terjadi. Gejala
asam urat umumnya akan muncul pada usia pertengahan untuk pria,
Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 40
sedangkan pada wanita gejala asam urat akan mulai muncul setelah
menopause. Serangan asam urat berupa gejala awal yang terasa pada
persendian biasanya akan berlangsung selama beberapa hari dan
kemudian menghilang sampai dengan serangan berikutnya. Gejala asam
urat harus benar-benar diwaspadai untuk menghindari serangan asam urat
yang lebih parah.
Menurut Khomsam A.S. Harliawati (2008) gejala serangan asam urat
ditandai dengan nyeri dan pembengkakan pada ibu jari sampai ke jari-jari
lainnya. Biasanya, rasa nyeri yang hebat tersebut berlangsung selama 24
jam. Selanjutnya, berangsur berkurang sampai menghilang dalam waktu 3-7
hari. Jika kadar asam urat serangan pertama tidak diturunkan menjadi
normal, akan terjadi serangan selanjutnya dan bersifat menahun. Nyeri yang
disebabkan asam urat mengakibatkan kesulitan gerak sehingga mengganggu
aktivitas sehari-hari. Tirnbulnya serangan kedua dan selanjutnya sulit
diprediksi. Namun, dari berbagai penelitian dikemukakan bahwa semakin
tinggi kadar asam urat, semakin sering juga terjadi serangan nyeri dengan
berbagai komplikasi. Serangan pun tidak hanya di ibu jari tangan, tetapi
menyebar ke pergelangan kaki, lutut, siku, telinga, sendi kecil lain pada
tangan, dan otot. Nyeri akan semakin bertambah saat tengah malam. Sendi
yang terserang akan tampak merah, mengilat, bengkak, kulit di atasnya
terasa panas, dan persendian sulit digerakkan. Selain itu, badan menjadi
demam, kepala terasa sakit, nafsu makan berkurang, dan jantung berdebar.
(Silvia 2009).

C. Penyebab

Kelainan metabolisme dalam tubuh yaitu reaksi peradangan jaringan terhadap


pembentukan kristal monosodium urat monohidrat yang berhubungan dengan
hiperurisemia (pengeluaran asam urat melalui urin yang berlebihan).
Beberapa faktor yang menyebabkan kadar asam urat tinggi adalah:
1. Faktor keturunan
2. Penyakit Diabetes Melitus
3. Adanya gangguan ginjal dan hipertensi
4. Tingginya asupan makanan yang mengandung purin.
Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 41
5. Berat badan yang berlebih (obesitas)
6. Jumlah alkohol yang dikonsumsi
7. Penggunaan obat-obatan kimia yang bersifat diuretik/analgetik dalam
waktu lama.

VI. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode

1. 5 1. Pembukaan:
menit 1) Mengucapkan salam Menjawab salam Ceramah
2) Memperkenalkan Memperhatikan
diri
3) Menentukan kontrak Memperhatikan
waktu dan materi
dengan peserta
penyuluhan
4) Menjelaskan tujuan Memperhatikan
dari kegiatan
penyuluhan
2. Menjelaskan latar belakang Menjawab
perlunya pengetahuan Asam
Urat
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan Memperhatikan

2. 15 1. Menjelaskan pengertian Memperhatikan Ceramah


menit Asam Urat
2. Menjelaskan tanda gejala
Memperhatikan
Asam Urat
3. Menjelaskan bagaimana
Memperhatikan
mencegah Asam Urat

Memperhatikan

3. Evaluasi : Menjawab Diskusi


pertanyaan dan Tanya
Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 42
Melakukan tanya jawab seputar jawab
materi yang diberikan

4. Terminasi : Ceramah
1) Mengucapkan terima kasih Mendengar dan
membalas ucapan
atas waktu yang diluangkan,
terima kasih
perhatian serta peran aktif
peserta selama mengikuti
kegiatan
2) Membacakan kesimpulan Memperhatikan
3) Mengucapkan salam
Menjawab salam
penutup
VI. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi

VII. EVALUASI
1. Evaluasi structural

MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian

Asam urat adalah penyakit yang menyerang persendian dan jaringan tulang oleh
penumpukan kristal asam urat sehingga menimbulkan peradangan. Gout adalah penyakit
dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat
produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat
peningkatan asupan makanan kaya purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh
akan asam urat karena kadarnya yang tinggi. Gout ditandai dengan serangan berulang
dari arthritis (peradangan sendi) yang akut, kadang-kadang disertai pembentukan kristal
natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas (kerusakan) sendi secara kronis,
dan cedera pada ginjal.
Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 43
B. Tanda Gejala Asam Urat
 Sendi bengkak, merah, lunak pada perabaan
 Tidak tahan terhadap tekanan
 Timbul demam
 Rasa sakit yang hilang timbul pada sendi
Serangan gout (artritis gout akut) terjadi secara mendadak. Timbulnya serangan
bisa dipicu oleh:
 luka ringan
 pembedahan
 pemakaian sejumlah besar alkohol atau makanan yang kaya akan protein
 kelelahan
 stres emosional
 penyakit.
Nyeri yang hebat dirasakan oleh penderita pada satu atau beberapa sendi,
seringkali terjadi pada malam hari; nyeri semakin memburuk dan tak tertahankan.
Sendi membengkak dan kulit diatasnya tampak merah atau keunguan, kencang
dan licin, serta teraba hangat. Menyentuh kulit diatas sendi yang terkena bisa
menimbulkan nyeri yang luar biasa. Penyakit ini paling sering mengenai sendi di
pangkal ibu jari kaki dan menyebabkan suatu keadaan yang disebut podagra; tetapi
penyakit ini juga sering menyerang pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan
dan sikut.
Kristal dapat terbentuk di sendi-sendi perifer tersebut karena persendian
tersebut lebih dingin daripada persendian di pusat tubuh dan urat cenderung
membeku pada suhu dingin.Kristal juga terbentuk di telinga dan jaringan yang relatif
dingin lainnya.Sebaliknya, gout jarang terjadi pada tulang belakang, tulang panggul
ataupun bahu. Gejala lainnya dari artritis gout akut adalah demam, menggigil,
perasaan tidak enak badan dan denyut jantung yang cepat.Gout cenderung lebih berat
pada penderita yang berusia dibawah 30 tahun.Biasanya pada pria gout timbul pada
usia pertengahan, sedangkan pada wanita muncul pada saat pasca menopause.

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 44


Serangan pertama biasanya hanya mengenai satu sendi dan berlangsung
selama beberapa hari.Gejalanya menghilang secara bertahap, dimana sendi kembali
berfungsi dan tidak timbul gejala sampai terjadi serangan berikutnya. Tetapi jika
penyakit ini semakin memburuk, maka serangan yang tidak diobati akan berlangsung
lebih lama, lebih sering terjadi dan mengenai beberapa sendi. Sendi yang terkena bisa
mengalami kerusakan yang permanen. Bisa terjadi gout menahun dan berat, yang
menyebabkan terjadinya kelainan bentuk sendi. Pengendapan kristal urat di dalam
sendi dan tendon terus berlanjut dan menyebabkan kerusakan yang akan membatasi
pergerakan sendi.Benjolan keras dari kristal urat (tofi) diendapkan dibawah kulit di
sekitar sendi. Tofi juga bisa terbentuk di dalam ginjal dan organ lainnya, dibawah
kulit telinga atau di sekitar sikut.Jika tidak diobati, tofi pada tangan dan kaki bisa
pecah dan mengeluarkan massa kristal yang menyerupai kapur. 
C. Penyebab Asam Urat

 Gangguan dalam metabolisme purine


 Akibat peningkatan pergantian sel ( leukemia, multiple myeloma, psoriasis)
 Penumpukan asam urat
 Kegagalan ginjal dalam mengekskresikan asam urat

Suryo Wibowo(2006) menyatakan bahwa penyakit asam urat digolongkan menjadi


penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder. Pada penyakit gout primer, 99 persen
penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic
dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan
meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya
pengeluaran asam urat dari tubuh.

Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi


asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang
tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat
(asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk
protein.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit
sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12).
Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 45
Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar
trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang
meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut
meninggi.

D. Cara Pencegahan Asam Urat


1. Diet yang baik untuk mencegah asam urat dengan cara menghindari atau
mengurangi makanan yang tinggi kadar asam urat, diantaranya : Yang berprotein
tinggi khususnya protein hewani, seperti : sarden, kerang, seafood
2. Mengkonsumsi makanan yang mengandung basa, seperti susu, kentang, jeruk
3. Hindari penggunaan obat-obatan: diuretic, aspirin
4. Memeriksa kesehatan terutama kesehatan sendi dan tulang

E. Cara Perawatan Asam Urat


1. Minum air putih yang banyak (minimal 6-8 gelas/hari)
2. Istirahatkan bagian yang sakit untuk beberapa jam
3. Hindari makanan yang mengandung tinggi purin : ikan sarden, kerang, sea food
4. Hindari penggunaan obat-obatan: diuretic, aspirin
5. Hindari kecemasan
6. Cegah terjadinya trauma pada kulit
7. Perawatan kulit
8. Jaga makanan yang mengandung basa : susu, kentang, jeruk

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 46


9.

DAFTAR PUSTAKA
Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untuk rematik dan Asam Urat,
Cetakan V. Jakarta : Puspa Swara, Anggota IKAPI

Mansjoer, A.. 2004 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga, Jilid Satu. Jakarta
:Media Aeskulapius

Saraswati S., 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi dan
Stroke, Cetakan 1, Jogjakarta : A Plus Books

Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. Nopember, Araska
Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth, Edi

Panduanrogram Pendidikan Ners IIK Bhakti Wiyata Kediri 47

Anda mungkin juga menyukai