Anda di halaman 1dari 26

TUGAS MATA KULIAH

KEWIRAUSAHAAN BISNIS PERIKANAN II

PROPOSAL USAHA

” TTEOKBOKKI NYA OPPA”

(ALL VARIAN TTEOKBOKKI)

Disusun Oleh :

Nama : Aprillia Putri Ajawila

NIM : 2017.512.005

FAKULTAS PERIKANAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan taufik serta hidayah-Nya
sehingga saya dapat menulis proposal yang berjudul “Tteokbokki nya Oppa”

Saya membuat proposal business plan ini dengan tujuan untuk meramaikan aneka kuliner
dan memperkenalkan salah satu kuliner khas dari Korea yang cukup digemari di Indonesia
terurutama para remaja dalam lingkup pecinta trend Korea.

Semoga proposal ini dapat berguna dan dapat menjadi inspirasi bagi pembaca dalam
membuka usaha sendiri.

Palembang, April 2020

Aprillia Putri Ajawila

i
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL..........................................................................................................................v

EXECUTIVE SUMMARY..........................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Tujuan...............................................................................................................................2

1.3 Manfaat.............................................................................................................................2

BAB II ASPEK MANAJEMEN...................................................................................................3

2.1 Nama Usaha......................................................................................................................3

2.2 Bidang Usaha....................................................................................................................3

2.3 Lokasi Usaha.....................................................................................................................3

2.4 Struktur Organisasi...........................................................................................................4

BAB III ASPEK PEMASARAN...................................................................................................5

3.1 Produk...............................................................................................................................5

3.2 Segmentasi Pasar...............................................................................................................6

3.3 Target Pasar.......................................................................................................................6

3.3 Marketing Mix..................................................................................................................7

BAB IV ASPEK PRODUKSI.......................................................................................................8

4.1 Bahan dan Alat yang digunakan.......................................................................................8

4.2 Proses Produksi.................................................................................................................9

ii
BAB V ASPEK KEUANGAN.....................................................................................................11

5.1 Modal..............................................................................................................................11

5.2 Biaya Produksi................................................................................................................11

5.3 Harga Pokok Penjualan dan Harga Jual..........................................................................13

5.5 Laporan Keuangan..........................................................................................................14

BAB VI PENUTUP.....................................................................................................................16

6.1 Kesimpulan.....................................................................................................................16

6.2 Saran................................................................................................................................16

LAMPIRAN.................................................................................................................................17

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Biaya Variabel.............................................................................................................11

Tabel Biaya Tetap..................................................................................................................12

Tabel penerimaan selama sehari :..........................................................................................14

iv
EXECUTIVE SUMMARY

Usaha Tteokbokki nya Oppa yang memiliki arti “Kue Beras” adalah bisnis jajanan
dengan jumlah pegawai 4 orang saja. Perkembangan bisnis makanan sangat beraneka ragam
Bidang usaha makanan khas Korea khususnya di Palembang, merupakan salah satu jenis usaha
yang belum ada pesaingnya. Hal ini dikarenakan bisnis ini merupakan bisnis baru, belum ada
usaha lain yang masuk di bidang ini. Usaha lain yang serupa dengan bidang ini yaitu bidang
usaha makanan tradisional Korea, namun berada di kota lain. Seperti berada di Surabaya,
Bandung, dan Jakarta. Oleh karena itu, dengan melihat latar belakang kota Palembang dan belum
ada usaha lain seperti usaha ini, usaha ini memiliki prospek yang baik.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya usaha ini, yaitu (Ali
Sadiqin, 2010):
1. Munculnya kompetitor baru di bidang usaha yang sama karena usaha ini merupakan
usaha baru dan relatif mudah untuk ditiru
2. Lokasi merupakan faktor yang bisa menyebabkan bisnis ini berkembang atau tidak
3. Inovasi merupakan hal yang sangat mempengaruhi karena inovasi bisa membantu
memciptakan perbedaan atau kekhasan yang dapat menjadi kekuatan
4. Promosi merupakan hal yang perlu diperhatikan mengingat bisnis ini merupakan bisnis
baru di bidangnya
5. Variasi menu makanan karena dengan bahan utama sayur dan buah diperlukan menu
makanan yang variatif untuk menarik konsumen
6. Tata cara penyajian menu makanan, hal ini dapat mendukung variasi menu makanan
7. Pelayanan yang ramah, hal ini dapat meningkatkan keloyalan konsumen dan sebagai
media promosi karena promosi yang paling baik adalah melalui mulut ke mulut, jika
pelanggan puas dengan produk yang ditawarkan ditambah dengan pelayanan yang
memuaskan maka cenderung untuk mengajak relasi lainnya

1
Visi dan Misi
Visi :
1. Menjadikan sebagai leader untuk usaha jajanan khas Korea pertama di Indonesia
2. Untuk memberikan inovasi baru pada produk Tteokbokki yang telah ada serta memuaskan
keinginan konsumen.

Misi :
1. Mengedepankan pelayanan, kualitas dan kebersihan produk
2. Berfikir untuk menemukan ide-ide kreatif dan inovatif demi kelangsungan usaha
3. Menambah pengetahuan atau wawasan mengenai cara berwirausaha khusunya mengenai
usaha jajanan Korea
4. Memperhatikan perilaku konsumen terhadap produk yang disajikan

Peluang yang didapatkan dari bisnis ini adalah :


1. Di Indonesia tren Korea sedang digemari sehingga orang-orang mulai mencari segala sesuatu
tentang Korea. Seringnya stasiun TV swasta Indonesia menayangkan drama korea dan
semakin mewabahnya demam K-pop (Korean pop) di kalangan remaja menjadi bukti bahwa
Korea Selatan berhasil memindahkan atau menyebarluaskan sesuatu yang asli dari negaranya
ke luar negeri, dalam kasus ini adalah Indonesia.
2. Makanan ini dijual dengan harga yang terjangkau dimana kebanyakan penjual makanan
Korea menjual dengan harga menengah ke atas harga jual bisa terjangkau oleh anak kuliah
3. Jajanan sehat untuk anak sekolah karena rata-rata makanan Korea terdapat sayuran yang
mana jajanan lain mungkin hanya bersifat fast food yang tidak memperhatikan sisi kesehatan
untuk anak kuliah.
4. Praktis dan porsi yang disediakan sesuai dengan harga dan kebutuhan dari anak sekolah yang
mana harga terjangkau dan porsi tidak terlalu sedikit atau banyak sehingga bisa dijadikan
salah satu alternatif jajanan sehat yang mengenyangkan.

2
Selain dari sisi peluang yang didapat dari bisnis kuliner ini, terdapat tantangan dalam
menjalankan bisnis ini antara lain :
1. Kemungkinan ada pesaing yang berkonsep sama dan lebih variatif dalam hal menu.
2. Kemungkinan kesulitan dalam mengolah dan menemukan suplier dengan harga yang
terjangkau juga. Hal ini bisa saja terjadi sebab makanan Korea merupakan jenis makanan
yang sudah mulai terkenal tapi masih sulit untuk mendatangkan bahan baku yang mana
kebanyakan dari bahan baku tersebut masih diimpor sehingga harga bahan baku tersebut
mahal.
3. Perbedaan selera konsumen anak kuliahan. Dengan semakin beragamnya jenis-jenis kuliner
yang ada sekarang, semakin banyak pula pilihan makanan untuk dijadikan sebagai santapan
makanan.
Bisnis ini akan ditempatkan di kedai berjalan yang terletak di samping kampus sehingga
memudahkan orang-orang untuk membeli dan mencoba jenis makanan ini. Konsep ini
sebenarnya sudah cukup banyak diketahui oleh orang- orang tapi belum ada yang mencoba
menjual makanan. Meskipun sudah mulai berjamur, kebanyakan makanan Korea hanya
dijajakan di pusat perbelanjaan atau di restoran-restoran saja dan konsepnya pun belum ada yang
seperti jajanan kaki lima dan itulah keunikan dari konsep bisnis ini. Menu yang akan dihadirkan
masih berupa jajanan Korea yang terbilang cukup sederhana, seperti tteokbokki (kue beras) yang
merupakan jajanan kaki lima khas dari Korea sendiri, pajeon (pancake sayur) yang berupa
dadar gulung telur berisi sayur, odeng atau baso ikan, dan kimbab (nasi gulung) yang
menyerupai sushi dari Jepang.
Strategi pemasaran yang akan dilakukan dalam business plan sangat diperlukan agar
kebutuhan dan keinginan konsumen dapat dilihat secara lebih jelas dan juga agar bisnis yang
dilakukan bisa tepat sasaran. STP dari bisnis ini adalah
1. Penulis memilih segmen Palembang karena lokasi yang dipilih adalah Kampus
Muhammadiyah Palembang yang terletak di Sebrang Ulu II, Palembang.
2. Meksipun target konsumen bisnis ini adalah anak sekolah, kuliahan tapi tidak menutup
kemungkinan selain konsumen anak sekolah dan kuliahan dapat mencoba karena bisnis ini

3
tidak terpatok pada berapa usia konsumen sebab tteokbokki sendiri bisa dikonsumsi dan
dinikmati oleh semua kalangan umur entah itu anak-anak, remaja, bahkan orangtua. Bisnis
ini juga ditujukan untuk semua jenis kelamin, status sosial, gaya hidup, kepribadian, dan
tingkah laku.
3. Bisnis tteokbokki ini punya penempatan sebagai jajanan yang mempunyai kualitas bersaing,
harga lebih terjangkau daripada pesaing yang sudah ada dan dapat dijadikan sebagai jajanan
yang selalu memperhatikan kesehatan konsumen serta menjawab keinginan masyarakat yang
ingin mencoba kuliner Korea yang lokasinya mudah dijangkau. Slogan dari bisnis ini adalah
맛맛맛맛!!! (mashisseoyo) yang berarti “enak”.

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengenalan antar bangsa dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam aspek
budaya, aspek kehidupan sosial, kerjasama dengan negara lain, dan sebagainya. Salah satunya
adalah Korea. Korea merupakan sebuah negara yang berkembang pesat belakangan ini, baik
dalam bidang ekonomi, teknologi maupun penyebaran seni budayanya di luar negeri. Indonesia
merupakan salah satu dari banyak negara yang ikut merasakan dampak kemajuan tersebut.
Korean wave atau demam Korea tidak hanya melanda dunia fashion dan entertainment namun
juga dunia kuliner yang membuat Korea juga mulai dikenal di Indonesia. Tidak hanya dikenal,
tapi segala hal dan segala bentuk tentang Korea kini begitu trend. Hal ini ditandai dengan
semakin banyaknya gaya korea yang merebak dikalangan muda Indonesia.

Setelah booming dengan drama Korea yang mengharu biru dan bintang K-pop yang
sedang digandrungi remaja, ditambah dengan tarian Gangnam style yang telah mendunia
membuat semua orang melirik ke Negeri Gingseng itu, bahkan tak jarang menjadikannya sebagai
kiblat dunia fashion dan music. Selain itu, masyarakat dunia pun mulai tertarik pada kuliner khas
Korea yang sering mereka lihat di drama Korea.

Oleh karena itu, dengan melihat peluang tersebut maka saya membuka usaha berupa
jajanan kaki lima yang berasal dari Korea dengan nama “Tteokbokki”. Banyaknya permintaan
yang berkaitan dengan Korea, mulai dari musik dan drama telah menjadi peluang bisnis bagi
sebagian pengusaha. Mungkin juga dapat dengan mudah kita temui restoran-restoran yang
bertemakan makanan Korea, untuk memenuhi rasa ingin tahu masyarakat akan kuliner Negara
Ginseng ini. Restoran-restoran yang ada di Indonesia saat ini telah memenuhi kebutuhan
masyarakat untuk memuaskan rasa ingin tahu akan cita rasa yang khas dari masakan Korea.
Hanya saja, rata-rata restoran Korea memiliki harga yang mahal. Oleh karena itu, bisnis ini
dibuat untuk kalangan menengah kebawah. Bahkan kalangan menengah ke atas juga dapat
menikmatinya.

1
1.2 Tujuan
Banyaknya peminat kuliner dari Korea adalah hal yang mendasari saya dalam
membuka usaha “Tteokbokki nya Oppa” ini. Tteokbokki ini dibuat untuk memenuhi rasa
penasaran masyarakat yang ingin mencoba makanan khas Korea dengan harga yang
terjangkau. Selain itu, tteokbokki ini memiliki cita rasa khas Korea dengan menggunakan
bumbu asli Korea juga bumbu buatan sendiri yang menyerupai sehingga menghasilkan
rasa yang unik dan tetap bersahabat di lidah masyarakat.

1.3 Manfaat
a. Dapat menumbuhkan semangat kreativitas dan kemandirian dalam berwirausaha
b. Dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan
c. Dapat membaca peluang usaha dengan memanfaatkan potensi yang ada disekitar
d. Dapat memperkenalkan kuliner luar negri terhadap lingkungan

2
BAB II
ASPEK MANAJEMEN

2.1 Nama Usaha


Nama dari usaha ini adalah Tteokbokki nya Oppa “ Spicy and Cheesy Tteokbokki“ yang
memiliki arti “Kue Beras” adalah usaha bersama jajanan dengan 1 pemilik dan 4 orang pegawai.
Karena merupakan jajanan kaki lima, bisnis ini akan menggunakan gerai sebagai tempat untuk
berjualan. Slogan yang digunakan pun dalam bahasa Korea yaitu mashisseoyo (맛맛맛맛) yang
mempunyai arti enak. Perkembangan bisnis makanan sangat beraneka ragam Bidang usaha
makanan khas Korea khususnya di Palembang, merupakan salah satu jenis usaha yang belum ada
pesaingnya. Hal ini dikarenakan bisnis ini merupakan bisnis baru, belum ada usaha lain yang
masuk di bidang ini.

2.2 Bidang Usaha


Bidang usaha “Tteokbokki nya Oppa” ini termasuk kedalam jenis usaha kuliner jajanan
yang berbentuk gerai bertemakan tteokbokki dengan jumlah pegawai kurang lebih 4 orang.

2.3 Lokasi Usaha


a. Alamat dari tempat proses produksi sendiri adalah di Jln Jendral Ahmad Yani, Lr Dua
Saudara, 13 Ulu Sebrang Ulu II, Palembang.
b. Sedangkan lokasi tempat berjualan adalah di samping kampus Muhammadiyah
Palembang yang alamatnya di Jalan Jenderal Ahmad Yani 13 Ulu Seberang Ulu II, Kec.
Plaju, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

3
2.4 Struktur Organisasi

Pemilik / Manager

Aprillia Putri Ajawila

Bendahara

Byun Baekhyun

Tim Kreatif Tim Produksi Tim Pemasaran

Oh Sehun Park Chanyeol Kim Joonmyeon

4
BAB III
ASPEK PEMASARAN
3.1 Produk
Produk yang kami tawarkan dalam usaha ini kepada pelanggan/konsumen yaitu
tteokbokki yang memiliki berbagai macam aneka rasa , yaitu :
a. Spisy and Cheesy Tteokbokki

Rasakan perpaduan kenikmatan bumbu cabai yang pedas dengan gurihnya keju yang
menyatu di dalam mulut.

b. Rabokki (Ramyeon Tteokbokki)

5
Variasi tteokbokki dengan tambahan mie instan yang disebut rabokki (ramyeon
tteokbokki). Semua bahan di hidangan ini hampir sama dengan tteokpokki hanya saja
ditambahkan dengan ramyeon (mi instan) maka dari itu hidangan ini diberi nama
Rabokki (ramyeon + tteokbokki).

3.2 Segmentasi Pasar


1. Geografi
Target pangsa pasar usaha ini adalah konsumen yang berdomisili di kota Palembang.

2. Demografi
Para pecinta hal-hal berbau Korea (yang memang sangat banyak) dari segala usia dan
gender, para penggemar kuliner maupun jajanan unik di Palembang, dan semua orang
yang sebagian besar selalu penasaran dengan hal baru adalah target pangsa pasar dari
usaha ini.

3. Aspek Psikografis
Aspek Psikografis untuk pemasaran tteobokki ini adalah orang–orang dengan kelas social
semua kalangan.

4. Aspek Perilaku
Aspek perilaku yang menjadi sasaran utama ttteobokki adalah loyalitas konsumen. Ketika
seorang konsumen loyal terhadap produk ini maka dia akan menjadi asset perusahaan,
karena loyalitas merupakan aspek penting padausaha ini. Konsumen yang loyal dapat
menjadi promotor yang hebat.

3.3 Target Pasar


Pasar Target adalah penentuan pasar dalam segmen yang dipilih dijadikansebagai sasaran
penjualan produk, penentuan target ini harusdisesuaikan dengan karakteristik produk yang
ditawarkan,kemampuan perusahaan, pertumbuhan pasar dan sebagainya.

Target pasar dari usaha ini adalah Para pecinta hal-hal berbau Korea (yang memang
sangat banyak) dari segala usia dan gender, para penggemar kuliner maupun jajanan unik di

6
Palembang, dan semua orang yang sebagian besar selalu penasaran dengan hal baru adalah target
pangsa pasar dari usaha ini.

3.3 Marketing Mix


1. Produk
Terdapat 5 menu yang ditawarkan oleh Tteokbokki nya Oppa. menu ini adalah jajanan
khas Korea yaitu tteobokki, yang diberi tambahan rasa keju. Yang membedakan kelima menu
ini adalah dari bumbu pedasnya dan tambahan toppingnya, ada yang menggunakan bumbu pedas
asli korea yaitu gochujang dan bumbu pedas racikan sendiri (home made) yang disesuaikan
dengan lidah orang Indonesia tetapi tanpa menghilangkan ciri khas Koreanya.
2. Price
Untuk 5 menu diatas, Tteokbokki nya Oppa mematok mulai dari harga Rp. 20.000,00
hingga Rp. 25.000,00 saja per porsi dengan sasaran segala kalangan berbagai usia.
3. Promosi
Promosi yang dilakukan usaha ini adalah dengan cara :
a. Personal Selling : Pemasaran untuk awal produk ini hanya melalui mulut ke mulut
(kepada kerabat, teman, kenalan) yang kemudian terus berkembang.
b. Media Online (Jejaring Sosial) : Menawarkan atau memasarkan produk melalui social
media seperti facebook, twitter, dan instagram.
4. Distribusi
Distribusi di mulai dari memperkenalkan produk kepada kenalan para perkumpulan
pecinta trend Korea. Dengan demikian, semua kenalan dapat mengetahui kualitas dari produk
yang dijual sehingga akan terbentuk kepercayaan.
5. Place
Lokasi yang dipilih yaitu di Jl. Jendral Sudirman (tepatnya di pinggir jalan raya dan
disamping dengan kampus Muhammadiyah Palembang) karena letaknya yang cukup strategis
dan mudah dijangkau pengunjung atau konsumen.

7
BAB IV
ASPEK PRODUKSI

4.1 Bahan dan Alat yang digunakan


1. Bahan-bahan untuk membuat Tteokbokki:
a. Bahan Baku :

● Tepung Beras
● Minyak Wijen/Minyak Sayur
● Air
● Minyak goreng
● Jamur shitake kering
● Wortel

● Gochujang (pasta cabai)


● Keju

b. Bumbu-bumbu :
● Bawang putih
● Bawang Bombay
● Cabe hijau dan merah
● Lada hitam
● Daun bawang
● Gula Pasir
● Saos sambal
● Kaldu bubuk
● Biji wijen

8
2. Alat yang digunakan untuk membuat tteokbokki
1. Kompor Gas
2. Panci
3. Tabung LPG
4. Wajan
5. Pisau
6. Sutil
7. Sendok Penggorengan
8. Talenan
9. Serbet
10. Celemek
11. Gelas
12. Piring
13. Garpu

4.2 Proses Produksi


1. Cara membuat tteokbokki (kue beras) adalah :
 Siapkan kukusan
 Tuangkan air sedikit demi sedikit pada tepung beras, kemudian aduk pelan-pelan dengan
menggunakan tangan. Haluskan dengan menggunakan tirisan.
 Setelah kukusan sudah mengeluarkan uap, kukuslah tepung beras itu hingga matang.
 Setelah matang, angkat lalu dibuat menjadi adonan sambil mengoleskan minyak wijen
supaya tidak lengket, hingga kenyal.
 Setelah itu adonan dibuat dengan bentuk bulat panjang. Kemudian oleskan sedikit
minyak wijen di luarnya agar tidak langsung mengeras.

2. Cara membuat tteokbokki dengan bumbu pedasnya :


 Campurkan garratteok yang sudah dibuat tadi dengan minyak wijen
 Potong melintang bawang bombay, cabai hijau, cabai merah dan wortel.
 Iris tipis jamur Shitake yang telah direndam dengan air panas hingga lunak.

9
 Campurkan semua bahan ‘bumbu-bumbu’ jadi satu.
 Panaskan minyak goring dalam wajan lalumasukkan bumbu.
 Setelah bumbu masak, masukkan bawang bombay, wortel, dan cabai.
 Masukkan garaetteok, dan tumislah hingga bumbu meresap pada garaetteoknya.
 Jika semua sudah matang, berikan parutan keju/lumeran keju diatasnya. Dan tteokbokki
siap dimakan.

10
BAB V
ASPEK KEUANGAN

5.1 Modal

1. Inventasi Awal

 Sewa Tempat Rp. 1.000.000.00

 Gerai Tteokbokki Rp. 6.000.000.00

 Biaya lain-lain Rp. 1.500.000.00

2. Biaya-Biaya

 Biaya Variabel Rp. 4.756.350.000

 Biaya Tetap Rp. 10.734.000.00

5.2 Biaya Produksi


Tabel Biaya Variabel
NO HARGA
URAIAN KUANTITAS SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp)

1 Bahan Baku
Tepung beras 50 g 8.000 400.000
Minyak wijen 2 botol 23.700 71.100
Minyak goreng 15 liter 13.000 195.000
Jamur shitake kering 1 kg 115.000 115.000
Wortel 1 kg 11.000 11.000
Keju Gochujang (pasta 2 kg 75.000 150.000
cabai) 50 bungkus 65.000 3.250.000
2 Bumbu-bumbu
Bawang putih 5 kg 28.000 140.000

11
Bawang bombai 5 kg 10.600 53.000
Cabai hijau 3 kg 22.000 66.000
Cabai merah 5 kg 11.000 55.000
Lada hitam ½ kg 3 kg 42.750 42.750
Daun bawang 5 kg 2.500 7.500
Gula pasir 10 bungkus 14.000 70.000
Saus sambal 2 botol 4.500 45.000
Kaldu bubuk 1 kg 15.000 30.000
Biji Wijen 7.000 7.000
3 Bahan Pelengkap
Styrofoam 3 lusin 6.000 18.000
Sendok plastik 3 lusin 4.000 12.000
4 Bahan Bakar
Isi ulang gas LPG 12kg 20.000 20.000
Total Biaya 4.756.350.00

Tabel Biaya Tetap


No. Keterangan Satuan Banyakny Harga/Satuan Jumlah (Rp)
a (Rp)
1. Sewa Tempat 1.000.000

2. Kompor Gas Buah 1 1.500.000 1.500.000

3. Panci Buah 1 200.000 200.000

4. Tabung LPG Buah 2 1.000.000 1.000.000

5. Gerai Tteokbokki Buah 1 6.000.000 6.000.000

6. Wajan Buah 2 50.000 100.000

7. Pisau Buah 1 10.000 10.000

8. Sutil Buah 2 10.000 20.000

9. Sendok Penggorengan Buah 1 35.000 35.000

12
10. Talenan Buah 1 10.000 10.000

11. Serbet Buah 2 5.000 10.000

12. Celemek Lembar 2 40.000 80.000

13. Gelas Lusin 1 30.000 30.000

14. Piring Lusin 1 40.000 40.000

15. Garpu Lusin 1 12.000 12.000


16. Biaya listrik & air 150.000
17. Biaya yang tidak 1.500.000
terduga selama sebulan

Total Biaya Tetap 10.734.000.00

5.3 Harga Pokok Penjualan dan Harga Jual


a. Usulan Harga = Rp 18.920.000,00
35 porsi x 30 hari
= Rp 18.920.000,00
1.050
= Rp 18.019
b. Harga Jual Rata-rata = Rp 25.000,00
a. Spisy and Cheesy Tteokbokki dengan harga : Rp. 25.000
b. Rabokki (Ramyeon Tteokbokki) dengan harga : Rp.25.000

Target penjualan minimal per hari untuk setiap produk adalah :


a. Spisy and Cheesy Tteokbokki sebanyak 20 porsi setiap hari
b. Gungjung Tteokbokki sebanyak 20 porsi setiap hari
c. Rabokki (Ramyeon Tteokbokki) sebanyak 30 porsi setiap hari

Tabel penerimaan selama sehari :


NO Produk Volume Harga Jual Penerimaan
(Porsi)
1. Spisy and Cheesy 20 porsi Rp.25.000 Rp. 500.000

13
Tteokbokki
2. Rabokki (Ramyeon 20 porsi Rp.25.000 Rp. 500.000
Tteokbokki)
Total 1.000.000.00

5.5 Laporan Keuangan

1. Analisis Keuntungan

Waktu berjualan yaitu hari Senin s/d Sabtu. Berikut rinciannya :

a. Pendapatan harian masing-masing produk :

- Rp 25.000,00 x 20 porsi = Rp 500.000,00

- Rp 25.000,00 x 20 porsi = Rp 500.000,00


Total Pendapatan/hari = Rp 1.000.000,00

b. Pendapatan bulanan = Rp 1.000.000 x 26 hari = Rp 26.000.000,00

Jika diasumsikan penjualan 1 tahun konstan, maka:

- Pendapatan yang akan dicapai = Rp 26.000.000,00 x 12 = Rp 312.000.000,00

- Dan dengan biaya produksi = Rp 4.756.350,00 x 12 = Rp 57.076.200,00

- Maka laba kotor yang akan dicapai dalam 1 tahun :

Rp 312.000.000,00 – Rp 57.076.200,00 = Rp. 252.923.800,00

2. Pengembalian Modal

Total Biaya Awal = Rp 4.756.350,00 + Rp 10.734.000.00 = Rp 15.490.350,00


Total modal awal : Keuntungan per bulan

Rp 15.490.350,00 : Rp 26.000.000,00

= 1,5

14
Maka, dalam jangka waktu kurang lebih 1 bulan 5 hari (belum termasuk pendapatan
lain-lain) sudah dapat mengembalikan modal awal.

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Demikianlah proposal ini saya buat sebagai acuan pembuatan usaha tteokbokki. Mohon
maaf apabila banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam penyusunan proposal ini.

15
Semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca dan penulis untuk
menumbuhkan motivasi dalam membuka usaha.

6.2 Saran
Kegagalan usaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain, namun berasal dari diri
kita sendiri, dengan demikian ketekunan dan keuletan dalam menjalankannya adalah suatu
keharusan.
Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan usaha di masa yang akan datang,
terima kasih.

LAMPIRAN

16
17

Anda mungkin juga menyukai