Anda di halaman 1dari 3

Pada semester tujuh di tahun terakhir saya mengemban kuliah di FKM UI, saya harus

mengambil mata kuliah kolaborasi kesehatan sebagai syarat kelulusan mata kuliah wajib
Rumpun Ilmku Kesehatan. Setelah lulus dari mata kuliah diharapkan saya bisa mengidentifikasi
peran diri sendiri sebagai calon profesional kesehatan dalam pelayanan kolaboratif tim
kesehatan, mengidentifikasi hambatan dari diri sendiri yang dapat menghambat berjalannya
praktik kolaborasi pelayanan kesehatan dan merumuskan personal action/learning plan untuk
meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkolaborasi dalam tim pelayanan kesehatan.

Setiap kelas dibagi menjadi dua kelompok besar yang masing-masing terdiri dari sepuluh
orang dan setiap kelompok besar dibagi lagi menjadi dua kelompok kecil yang masing-masing
terdiri dari lima orang. Setiap kelompok kecil mendapatkan pembagian rumah sakit atau
puskesmas yang berbeda untuk dikunjungi sebagai pemenuhan sasaran pembelajaran dari mata
kuliah ini. Sampai pada waktunya tiba, hari Jumat tanggal 18 Oktober 2019, saya melakukan
observasi terhadap praktik kolaborasi kesehatan di RSUD Pasar Rebo serta mewawancarai
profesional kesehatan terkhusus perawat dan ahli gizi dan sebagai output dari kegiatan turun ke
lapangan ini kami juga melakukan diskusi untuk mengembangkan model pelayanan kesehatan
terintegrasi.

Hasil observasi kelompok di RSUD Pasar Rebo masih menemui hambatan yaitu
perbedaan antara harapan pasien dengan keputusan dari tenaga kesehatan terkait seperti dokter
dan perawat. Dalam kasus ini keluarga pasien mengeluhkan kepada perawat bahwa ia
menginginkan pengobatan yang bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan namun obat yang
diberikan oleh dokter tidak ditanggung. Maka dari itu, dibutuhkan komunikasi antarprofesi
kesehatan guna meningkatkan kualitas pelayanan pasien. Selain itu tantangan yang dihadapi oleh
para tenaga kesehatan di RSUD Pasar Rebo ialah belum terdapat forum rutin yang dilakukan
untuk menjalin hubungan interprofesi agar meluruskan komunikasi karena dengan terjalinnya
komunikasi yang baik antarprofesi dapat membangun rasa saling percaya agar pelayanan yang
diberikan lebih efektif dan efisien.
Peningkatan yang signifikan dalam kualitas perawatan pasien dapat dicapai dengan
memfokuskan dua upaya pendidikan yaitu pada peningkatan keterampilan komunikasi penyedia
layanan kesehatan dan pemahaman peran. Adapun banyak kompetensi lain yang diusulkan dalam
literatur, seperti kesediaan untuk berkolaborasi, saling menghormati, mampu membangun
hubungan saling percaya, dan memiliki keinginan untuk belajar dan refleksi berkelanjutan
dianggap penting untuk memajukan praktik (Care et al., 2009).
Melihat peran K3 dalam kolaborasi tim kesehatan sangatlah berpengaruh terhadap
keselamatan pasien maupun keselamatan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah
sakit/puskesmas. Kesadaran bahwa tidak ada disiplin tunggal yang dapat memenuhi semua
kebutuhan pasien mendorong keinginan untuk berkolaborasi (Care et al., 2009). Bahwasanya
tidak bisa kita melakukannya dengan profesi kita sendiri karena sangat penting untuk mengatur
kolaborasi antarprofesional dengan cara berbagi peran yang jelas dimana peran itu juga bisa
beririsan satu sama lain tetapi tidak bekerja berdampingan, namun bekerjasama dengan tujuan
yang sama, dan menyadari kekuatan diri sendiri, apa pun profesi kita, mengenali masing-masing
keahlian dan kekuatan orang lain sehingga saling melengkapi satu sama lain.
Dalam kolaborasi tim kesehatan, penting untuk memperlakukan setiap orang sebagai
individu dan berusaha menanyakan kepada tenaga kesehatan lain atau partner kita apa yang
penting bagi mereka, dan mengatakan apa yang paling penting bagi kita, mendiskusikan
bagaimana cara kita bekerjasama dan sebisa mungkin membuat hubungan antarprofesional
kesehatan yang nyaman. 

REFERENSI

Care, I., Suter, E., Arndt, J., Arthur, N., Parboosingh, J., Taylor, E., & Deutschlander, S. (2009).
Role understanding and effective communication as core competencies for collaborative
practice. Journal of Interprofessional Care, 23(1), 41–51.
https://doi.org/10.1080/13561820802338579
MacNaughton, K., Chreim, S., & Bourgeault, I.L. Role construction and boundaries in
interprofessional primary health care teams: a qualitative study. BMC Health Services
Research. 2013; 13: 486.

The American College of Obstetricians and Gynecologist. Implementing Collaboration in


Practice Implementing. Washington; 2016.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai