Formulasi Lilin Aromaterapi Kombinasi Minyak Bunga Lavender Dan Minyak Jeruk Lemon Dengan Minyak Nilam Sebagai Pengikat
Formulasi Lilin Aromaterapi Kombinasi Minyak Bunga Lavender Dan Minyak Jeruk Lemon Dengan Minyak Nilam Sebagai Pengikat
2019
Siregar, Arifin
Universitas Sumatera Utara
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/22971
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
FORMULASI LILIN AROMATERAPI DARI KOMBINASI
MINYAK BUNGA LAVENDER DAN MINYAK JERUK
LEMON DENGAN MINYAK NILAM SEBAGAI PENGIKAT
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi
padaFakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
OLEH:
ARIFIN SIREGAR
NIM 151501044
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi
padaFakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
OLEH:
ARIFIN SIREGAR
NIM 151501044
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan karunia yang
Minyak Jeruk Lemon dengan Minyak Nilam sebagai Pengikat’’. Skripsi ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
hemat energi, tidak membutuhkan energi listrik, dan juga memiliki efek samping
Pemakaian bahan alam saat ini memang cenderung meningkat, diantaranya adalah
untuk aromaterapi. Bahan alam yang digunakan untuk aromaterapi salah satunya
ialah bunga lavender dan jeruk lemon. Tujuan penelitian ini adalah untuk
dari kombinasi minyak bunga lavender dan minyak jeruk lemon dengan minyak
nilam sebagai pengikat dan untuk mengetahui perbedaan konsentrasi minyak atsiri
bunga lavender dan minyak jeruk lemon dengan minyak nilam sebagai pengikat.
Diperoleh hasil basis lilin terbaik dengan perbandingan paraffin wax dan stearin
40%:60%, uji kesukaan aroma sebelum dibakar yang paling disukai pada
(3%:1%), efek terapi terbaik yang dirasakan yaitu rileks pada konsentrasi 4%
(2%:2%). Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai sumber
bantuan dari berbagai pihak. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Drs.
Lely Sari Lubis, M.Si., Apt., yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak
Dra. Suryanto, M.Si., Apt., selaku ketua penguji dan Ibu Dra. Djendakita Purba,
M.Si., Apt., selaku anggota penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk
menyempurnakan skripsi ini, tidak lupa juga terimakasih kepada ibu Prof. Dr.
Masfria, M.S., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi yang telah menyediakan
fasilitas penulis selama perkuliahan di Fakultas Farmasi dan staf pengajar dan staf
kepada orangtua tercinta (Bapak Abdul Rahman Siregar / Ibu Rosida Pane) dan
saudara saya tercinta Rahma Ida Siregar, Fitri Ani Siregar, Andika Syaputra
Siregar atas limpahan kasih sayang, doa dan semangat yang tak ternilai dengan
apapun, serta semua pihak yang telah banyak membantu hingga selesainya
sempurna. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi ilmu
Arifin Siregar
NIM 151501044
NIM : 151501044
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat adalah asli karya sendiri
dan bukan plagiat. Apabila dikemudian hari diketahui skripsi saya tersebut
terbukti plagiat karena kesalahan sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun
Utara. Saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikian Surat Pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya dan dalam
keadaan sehat.
Arifin Siregar
NIM 151501044
ABSTRAK
Latar Belakang: Penggunaan Lilin Aromaterapi saat ini sering sekali digunakan,
karena hemat energi dan tidak membutuhkan energi listrik. Pemakaian bahan
alam saat ini memang cenderung meningkat. Bahan alam yang digunakan untuk
aromaterapi ialah bunga lavender dan jeruk lemon yang dikombinasikan untuk
tujuan meningkatkan efek terapi serta memperkaya aroma lilin.
Tujuan: Untuk memformulasikan lilin aromaterapi dari kombinasi minyak bunga
lavender dan minyak jeruk lemon dengan minyak nilam sebagai pengikat,
evaluasi fisik lilin aromaterapi dan uji kesukaan panelis terhadap lilin aromaterapi
yang dibuat.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang
dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan pengujian basis untuk
mendapatkan basis lilin terbaik dari kombinasi paraffin wax dan stearin dengan
perbandingan 10%:90% (A1), 20%:80% (A2), 30%:70% (A3), 40%:60% (A4),
50%:50% (A5), 60%:40% (A7), 70%:30% (A8), 80%:20% (A9), 90%:10%
(A10). yaitu uji penampakan lilin secara keseluruhan berdasarkan SNI,
gelembung udara, waktu bakar, titik leleh berdasarkan SNI, selanjutnya dipilih
basis lilin terbaik dan ditambahkan zat pewarna dengan konsentrasi 0,5%, 1%, 2%
dan dilakukan uji kesukaan warna secara visual oleh panelis. Tahap kedua
penentuan kesukaan panelis berupa kesukaan terhadap aroma lilin sebelum
dibakar, kesukaan aroma lilin saat dibakar, deteksi aroma tercepat, deteksi
terhadap efek terapi dirasakan pertama kali, efek terapi yang dirasakan terhadap
sediaan lilin dengan penambahan kombinasi minyak bunga lavender dan minyak
jeruk lemon dengan konsentrasi 2%, 3%, 4% dengan minyak nilam sebagai
pengikat 10% dari jumlah minyak atsiri
Hasil: Basis lilin terbaik yaitu lilin dengan perbandingan paraffin wax dan stearin
40%:60% (A4), semua formula memenuhi syarat SNI kecuali pada lilin formula
A1, A2, A3, setiap formula lilin yang dibuat menunjukkan tidak adanya
gelembung udara, waktu bakar terlama ditunjukkan oleh formula (A4), dan warna
yang disukai pada konsentrasi zat pewarna sebesar 1%. Tahap kedua diperoleh
hasil aroma lilin yang disukai sebelum dibakar, aroma lilin yang disukai saat
dibakar dan efek terapi yang dirasakan berupa rileks dan nyaman pada konsentrasi
campuran minyak bunga lavender dan minyak jeruk lemon 4% (2%:2%), deteksi
aroma tercepat dan efek terapi tercepat adalah ditunjukkan pada konsentrasi
campuran minyak bunga lavender dan minyak jeruk lemon 4% (2%:2%)
Kesimpulan : Formulasi lilin aromaterapi terbaik dengan perbandingan paraffin
wax dan stearin 40%:60%, konsentrasi minyak bunga lavender 2%, minyak jeruk
lemon 2%, dan minyak nilam 10% dari minyak atsiri yang digunakan yang
menghasilkan efek terapi yaitu rileks dan nyaman
Kata kunci : aromaterapi, lilin, minyak atsiri, bunga lavender, jeruk lemon,
minyak nila
ABSTRACT
4.6 Persentase kesukaan panelis terhadap warna lilin secara visual ......................36
4.7 Persentase kesukaan panelis terhadap aroma lilin sebelum dibakar ................37
4.8 Persentase kesukaan panelis terhadap aroma lilin saat dibakar .......................38
4.9 Persentase selang waktu deteksi aroma pertama kali oleh panelis ..................40
4.10 Persentase selang waktu deteksi terhadap efek terapi yang dirasakan pertama
kali oleh panelis ..............................................................................................42
PENDAHULUAN
Sejak 5000 tahun yang lalu, sebelum gas dan listrik menjadi sumber daya
yang umum digunakan, lilinlah yang menjadi sumber penerangan utama. Selain
1999). Salah satu cara merelaksasikan pikiran setelah penat di tempat kerja adalah
dengan mencium aromaterapi. Segala lelah dan penat akan segera hilang dan
pastinya akan bisa kembali segar dan rileks. Ada banyak sekali pilihan
untuk pijat, sabun mandi, garam aromaterapi, dupa, pasta gigi, gel aromaterapi,
krim pijat, roll on, salah satunya tersedia dalam bentuk lilin aromaterapi
seringkali digunakan, karena hemat energi, tidak membutuhkan energi listrik, dan
juga memiliki efek samping yang minimal, karena tidak menggunakan bahan
menghasilkan aroma yang memberikan efek terapi bila dibakar. Saat ini lilin
aromaterapi salah satunya ialah bunga lavender dan jeruk lemon. Kedua bahan
2008).
menggunakan kombinasi paraffin wax dan stearin sebagai basis lilin, kombinasi
minyak bunga lavender dan minyak jeruk lemon dengan minyak nilam sebagai
pengikat.
b. Apakah aroma yang dihasilkan dari kombinasi minyak bunga lavender dan
khasiat terapi
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah maka hipotesis dari penelitian ini sebagai berikut
lilin aromaterapi
bunga lavender dan minyak jeruk lemon dengan minyak nilam sebagai
informasi bahwa kombinasi paraffin wax dan stearin dapat diformulasi sebagai
lilin aromaterapi, kombinasi minyak bunga lavender dan minyak jeruk lemon
Kerangka pikir penelitian penentuan basis dapat dilihat pada Gambar 1.1
Perbandingan
Konsentrasi Penampakan Lilin
Basis lilin
paraffin wax dan Secara Keseluruhan
stearin, pewarna
Gelembung Udara
Kesukaan Warna
secara Visual
Kesukaan Terhadap
Aroma Lilin Sebelum
Dibakar
Kesukaan Terhadap
Aroma Lilin Saat
Perbandingan
Dibakar
Konsentrasi minyak
bunga lavender dan
Lilin Deteksi Aroma Pertama
minyak jeruk lemon
aromaterapi Kali
dengan minyak
nilam, pewarna lilin
Deteksi Waktu
Terhadap Efek Terapi
yang Dirasakan
Pertama Kali
Gambar 1.2 Kerangka berpikir penambahan minyak bunga lavender dan minyak
jeruk lemon dengan minyak nilam, pewarna lilin kedalam basis
lilin terbaik
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Lilin
Lilin atau malam adalah ester antara asam lemak suku tinggi dengan
akohol monovalen yang mempunyai bobot molekul yang besar. Ada juga lilin
dengan alkohol penyusunannya berupa kolestrol. Pada suhu biasa, lilin berupa zat
padat yang mudah meleleh, tetapi tidak mudah terhidrolisis (Mira, 2013).
adalah campuran dari beberapa ester, alcohol dan hidrokarbon. Mirisil palmitat
merupakan komponen terbesar (sekitar 80%), dan asam lemak penyusun yang
dapat bercampur dengan air sehingga dapat dijadikan salep untuk obat atau bahan
kosmetik. Lilin karnauba (Carnauba wax) terdapat pada pohon palem (Copernicia
cerifera), yang banyak tumbuh di Brazilia. Lilin ini mengandung ester mirisil
Jenis lilin pada dasarnya bisa kita bedakan menjadi 3 menurut macamnya,
yaitu :
memiliki sifat kurang lentur dibandingkan paraffin dari RRC, disamping itu
Vegetable wax yang sering dipakai adalah soy dan palm wax (sawit).
Bahan ini berbentuk serpihan (flake) atau berbentuk butiran kecil-kecil (granul)
berwarna putih.
Bahan yang sering digunakan adalah bees wax yaitu berasal dari lebah,
selain menghasilkan aroma yang manis saat dibakar, lili jenis ini memiliki waktu
nyala lebih lama dibandingkan paraffin wax atau paraffin coax (Mira, 2013).
2.1.2 Aromaterapi
Aromaterapi berasal dari dua kata, yaitu aroma dan terapi. Aroma berarti
bau harum atau bau-bauan dan terapi berarti pengobatan. Sehingga aromaterapi
dan jiwa. Sari pati tumbuhan tersebut, biasa disebut minyak esensial yang bisa
terhirup
Efek aromaterapi positif karena aroma yang segar dan harum merangsang
efek yang kuat terhadap emosi. Aromaterapi ditangkap oleh reseptor hidung,
kemudian memberikan informasi yang lebih jauh karena di otak yang mengontrol
pengatur sistem internal tubuh, sistem seksualitas, suhu tubuh, dan reaksi terhadap
berlangsung melalui dua sistem fisiologis, yaitu sirkulasi tubuh dan sistem
Minyak atsiri itu sendiri memiliki beberapa fungsi diantara lain sebagai pelindung
Minyak atsiri dikenal juga dengan nama minyak mudah menguap atau
diperoleh dari bagian tanaman, akar, kulit, batang, daun, buah, dan biji maupun
Minyak atsiri yang dikenal dengan nama minyak mudah menguap atau
maupun dengan cara dipress atau dikempa yang diperoleh dari bagian tanaman,
akar, kulit, batang, daun, buah, biji, maupun dari bunga dengan cara penyulingan.
Minyak atsiri dibagi menjadi dua kelompok yaitu minyak atsiri yang mudah
minyak daun cengkeh, minyak permen, dan minyak terpentin, dan minyak yang
karakteristik tertentu. Saat ini, minyak atsiri telah digunakan sebagai parfum,
Minyak bungan lavender dan minyak jeruk lemon dapat diambil dengan
penyulingan atau sering dikenal sebagai destilasi, proses destilasi ini bertujuan
untuk mendapatkan destilat bunga lavender dan buah jeruk atau uap air yang telah
(Sastrohamidjojo, 2004).
kayu putih).
Adalah wangi yang muncul setelah top note memudar atau kelas yang derajat
Adalah kelas dengan derajat penguapan paling rendah. Golongan kelas ini juga
dikenal sebagai fiksatif (pengikat) karena golongan ini juga digunakan dalam
penyulingan, campuran zat didihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian
didinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Penerapan proses ini didasarkan pada
teori bahwa pada suatu larutan, untuk menghambat daya penguapannya yang
(Sastrohamidjojo, 2004).
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Lavandula
tinggi 1-2 m yang terlihat seperti rumput dan sering juga disebut sebagai rumput
raksasa. Susunan bunganya terdiri dari 6-8 bunga pada setiap gerombolannya
kebiruan diujung daun dan mengeluarkan aroma wangi. Ukuran daun 2-3 cm,
lebar daun 4-6 mm bertulang sejajar, tangkai daunnya pendek berwarna hijau
yang tumbuh diujung batang bunga. Batang bunga berwarna coklat abu-abu atau
coklat gelap dengan kulit kayu mempunyai pola memanjang sesuai dengan batang
tidak baik tumbuh di tanah yang selalu lembab. Tanaman ini sering dipakai
sebagai tanaman hias. Asal tumbuhan ini dari laut tengah, afrika timur sampai
india, dan sejak kapan tumbuhan ini masuk ke Indonesia belum ada data yang
maturasi tanaman tersebut saat dipanen. Selain dari pada itu yang mempengaruhi
konsentrasi zat dalam minyak atsiri ialah cara ekstraksi (Chu dkk, 2001). linalool
dan linalil asetat dalam konsentrasi yang paling tinggi dibandingkan dengan
diatas, dapat disimpulkan bahwa kandungan utama dari bunga lavender adalah
nyaman, rasa keterbukaan, dan rasa keyakinan. Disamping itu juga dapat
mengurangi rasa tertekan, stress, rasa sakit, emosi yang tidak seimbang, hysteria,
sara frustasi dan kepanikan. Lavender dapat bermanfaat untuk mengurangi rasa
Subkingdom : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Marga : Citrus
Jeruk lemon merupakan tanaman berduri, tinggi pohon tanaman yang kecil
mencapai 10-20 kaki. Daun lemon berbentuk oval dan berwarna hijau gelap. Daun
jeruk lemon tumbuh tersusun pada batangnya. Aroma harum pada bunganya yang
berwarna putih dan tersusun atas 5 kelopak. Jeruk lemon memiliki warna kuning
hijau hingga kuning cerah dengan bentuk membundar (panjang 8-9 cm). Jeruk
lemon sangat mirip dengan jeruk nipis, namun jeruk lemon akan berwarna kuning
saat matang, dimana jeruk nipis akan tetap berwarna hijau dan jeruk lemon
dibandingkan jeruk nipis serta sebagai sumber vitamin A, B1, B2, fosfor, kalsium,
asetat, asam sitrat, linalil asetat, linalool, kalsium, dan serat. Lemon memiliki
berbagai macam penggunaan. Buah lemon terkenal sebagai bahan untuk diperas
al., 2006).
digunakan untuk mengatasi nyeri dan cemas. Zat yang terkandung dalam lemon
salah satunya adalah linalool yag berguna untuk menstabilkan sistem saraf
(Wong, 2010).
family labiatae dan merupakan tumbuhan semak dengan ketinggian sekitar 0,3-
1,3 meter. Tanaman nilam berakar serabut, berbatang lunak dan berbuku-buku.
Buku batangnya menggembung dan berair, pada batangnya berwarna hijau coklat
(Santoso, 1990).
Daun nilam merupakan daun tunggal yang berbentuk bulat telur atau
tanaman yang paling berharga, karena minyak nilam yang baik berasal dari
Buku batangnya menggembung dan berair, pada batangnya berwarna hijau coklat
Tanaman nilam tidak selalu berbunga, tergantung pada jenisnya. Nilam yang
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Ordo : Labiatales
Family : Labiatae
Genus : Pogostemon
yang paling menentukan mutu minyak nilam tersebut ialah patchouli alcohol yang
kadarnya kurang dari 30% (Lutony dan Yeyet, 2000). Minyak nilam memiliki
yang dikenal dengan minyak nilam (Patchouli oil). Namun komponen penyususn
yang paling menentukan mutu minyak nilam tersebut ialah patchouli alcohol yang
kadarnya kurang dari 30% (Lutony dan Yeyet, 2000).Minyak nilam ini banyak
insektisida. Keunggulan minyak nilam dalam industri parfum yaitu minyak nilam
harumnya dapat bertahan lama dan hingga kini belum dapat dibuat secara sintetik
(Kadir, 2011).
tidak berbau, tidak berwarna dan merupakan padatan putih (Rowe dkk, 2009).
Paraffin wax memiliki berat molekul rata-rata 300-700 gram/mol. Titik leleh
paraffin wax adalah 45-65⁰C. Paraffin wax memiliki sifat basa karena memiliki
pH 11 (Mozes, 1983).
Paraffin wax adalah bahan utama pembuatan lilin. Paraffin adalah residu
dari minyak bumi. Bahan berbentuk padat ini ada dua jenis, yaitu lokal dan impor.
Paraffin impor yang paling banyak dipasaran adalah yang berasal dari China.
Pafaffin lokal dicirikan dari warnanya yang putih kekuningan. Sementara itu,
paraffin impor putih bening. Paraffin lokal lebih lembek dibandingkan paraffin
impor. Dengan tingkat kepadatan yang lebih tinggi, paraffin impor memiliki masa
bakar yang lebih lama. Hal ini berkaitan juga dengan harga jual dipasaran,
paraffin impor umumnya lebih mahal dibandingkan dengan paraffin lokal (Veri
2.7 Stearin
Stearin merupakan campuran berbagai asam lemak jenuh dan asam lemak
tidak jenuh, dengan komponen terbesar adalah asam palmitat. Asam palmitat
adalah asam lemak jenuh yang berbentuk padat pada suhu kamar (Ketaren, 1986).
Komponen terbesar kedua adalah asam oleat yang merupakan asam tak jenuh dan
memiliki titik leleh rendah yaitu 14⁰C (Ketaren, 1986). Titik leleh stearin menurut
buku ‘’The Merck Index’’ adalah ± 55⁰C dan menurut (Pantzaris, 1994) adalah
stearin yang lebih banyak pada paraffin akan membuat produk lilin lebih keras
Pewarna ini bercampur sempurna dengan adonan lilin. Dengan demikian, warna
lilin menjadi rata. Penggunaan warna ini cukup irit. Hal lain, pewarna lilin tidak
METODE PENELITIAN
lilin dan perbandingan minyak bunga lavender dengan minyak jeruk lemon
paraffin wax, stearin, minyak bunga lavender, minyak jeruk lemon, minyak nilam
sebagai pengikat dengan parameter uji penentuan titik leleh, waktu bakar,
visual, kesukaan terhadap aroma lilin sebelum dibakar, kesukaan terhadap aroma
lilin saat dibakar, deteksi aroma pertama kali, deteksi waktu terhadap efek terapi
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018 sampai dengan Bulan
Sumatera Utara.
3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan sediaan lilin aromaterapi ini adalah
batang pengaduk, cawan penguap, gelas lilin, kertas perkamen, kompor gas,
timbangan digital (AD gf 2000), penjepit tabung, pisau, spatula, waterbath, pipa
3.2 Bahan
sebagai aromaterapi yaitu minyak bunga lavender, minyak jeruk lemon, minyak
nilam sebagai fiksatif, pewarna lilin dan sumbu lilin dengan panjang 4,5 cm.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama, penelitian
pendahuluan (orientasi) dan tahap kedua, penelitian utama. Pada tahap pertama,
basis lilin terbaik, langkah kedua penentuan konsentrasi warna lilin yang disukai,
tahap kedua, penentuan konsentrasi aroma yang disukai. Dilakukan orientasi yang
orientasi, memvariasikan konsentrasi paraffin wax dan stearin pada formula yang
kedua bahan dapat menghasilkan lilin yang keras, waktu bakar yang lama, titik
leleh yang memenuhi persyaratan SNI, tidak adanya keretakan pada lilin, dan
tidak adanya gelembung udara sehingga dapat digunakan pada langkah kedua
Bahan A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
Stearin (g) 45 40 35 30 25 20 15 10 5
Keterangan :
A1 : Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin sebesar 10%:90%
A2 : Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin sebesar 20%:80%
A3 : Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin sebesar 30%:70%
A4 : Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin sebesar 40%:60%
A5 : Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin sebesar 50%:50%
A6 : Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin sebesar 60%:40%
A7 : Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin sebesar 70%:30%
A8 : Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin sebesar 80%:20%
A9 : Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin sebesar 90%:10%
paraffin wax dan stearin sesuai dengan perbandingan konsentrasi yang sudah
waterbath pada kisaran suhu 65-84⁰C (Raharja, 2006). Setelah itu diaduk dan
pada kisaran 55⁰C yaitu pada suhu dimana stearin mulai memadat kembali,
lilin hasil trial and error tidak lebih dari 2%, karena akan menghasilkan warna
yang sangat pekat pada sediaan lilin. Dalam tahap kedua ini dipilih konsentrasi
0,5%, 1%, 2% hasil trial and error, dengan menggunakan basis lilin terbaik yang
paraffin wax dan stearin 40%:60%. Pengujian yang dilakukan pada langkah kedua
ini berupa kesukaan warna secara visual yang diujikan kepada 20 panelis.
Formula pemilihan konsentrasi warna yang disukai dapat dilihat pada Tabel 3.2
Basis D1 D2 D3
Basis konsentrasi paraffin dan 0,25 0,5 1
stearin 40:60 (g)
Keterangan :
D1 : Formula konsentrasi pewarna berbahan dasar minyak 0,5%
D2 : Formula konsentrasi pewarna berbahan dasar minyak 1%
D3 : Formula konsentrasi pewarna berbahan dasar minyak 2%
lilin terbaik dan warna yang disukai dari tahap pertama. Basis lilin terbaik yang
digunakan pada tahap kedua ini adalah basis lilin dengan perbandingan paraffin
wax dan stearin 40%:60% dengan zat warna 1%. Wangi yang disukai didapatkan
konsentrasi 2%, 3%, 4% hasil trial and error, konsentrasi minyak yang diperoleh
juga didasarkan pendapat Oppenheimer (2001), bahwa secara umum malam atau
lilin hanya dapat menerima 2 sampai 4 persen minyak atsiri murni. Dengan
kombinasi minyak bunga lavender dan minyak jeruk lemon yaitu 0,5%:1,5%,
lavender dan minyak jeruk lemon yaitu 1%:2%. 1,5%:1,5%, 2%:1%. Pada
ditambahkan minyak nilam 10% dari setiap konsentrasi minyak (Ketaren, 1984).
B1 B2 B3
Bahan C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9
Miyak bunga lavender 0,25 0,5 0,75 0,5 0,75 1 0,5 1 1,5
(g)
Minyak jeruk lemon (g) 0,75 0,5 0,25 1 0,75 0,5 1,5 1 0,5
Minyak nilam (g) 0,1 0,1 0,1 0,15 0,15 0,15 0,2 0,2 0,2
Keterangan :
B1 : Formula dengan konsentrasi minyak 2%
B2 : Formula dengan konsentrasi minyak 3%
B3 : Formula dengan konsentrasi minyak 4%
C1 : Formula dengan perbandingan kombinasi 0,5%:1,5%:10% dari kons. minyak
C2 : Formula dengan perbandingan kombinasi 1%:1%:10% dari kons. minyak
C3 : Formula dengan perbandingan kombinasi 1,5%:0,5%:10% dari kons. minyak
C4 : Formula dengan perbandingan kombinasi 1%:2%:10% dari kons. minyak
C5 : Formula dengan perbandingan kombinasi 1,5%:1,5%:10% dari kons. minyak
C6 : Formula dengan perbandingan kombinasi 2%:1%:10% dari kons. minyak
C7 : Formula dengan perbandingan kombinasi 1%:3%:10% dari kons. minyak
C8 : Formula dengan perbandingan kombinasi 2%:2%:10% dari kons. minyak
C9 : Formula dengan perbandingan kombinasi 3%:1%:10% dari kons. Minyak
aroma yang disukai, diuji pada 20 panelis. Adapun pengujian yang dilakukan
pada tahap kedua yaitu, kesukaan terhadap aroma lilin sebelum dibakar, kesukaan
terhadap aroma saat dibakar, deteksi aroma pertama kali, deteksi waktu terhadap
efek terapi yang dirasakan pertama kali, dan efek yang dihasilkan. Pengujian
hadapan panelis dan panelis menilai kesukaan aroma saat dibakar, setelah itu
mendeteksi waktu aroma pertama kali dirasakan, deteksi waktu terhadap efek
yang dirasakan, dan menuliskan efek terapi yang dirasakan oleh panelis.
Air dipanaskan didalam water bath, dimasukkan paraffin wax, stearin, dan
ditunggu hingga suhunya turun pada kisaran 55⁰C yaitu pada suhu dimana stearin
dan minyak jeruk lemon dan minyak nilam sebagai fiksatif sesuai dengan
sudah dipasangkan sumbu lilin dengan panjang 4 cm pada bagian tengahnya dan
Keadaan fisik lilin adalah warna sama merata, tidak retak, tidak cacat dan
tidak patah. Pengujian ini dilakukan dengan cara pengamatan secara visual
terhadap lilin secara subjektif oleh masing masing panelis, jumlah panelis yang
digunakan pada uji ini sebanyak 20 orang. Hasil penilaian panelis dimuat dalam
skala 1-5.
kesukaan terhadap lilin. Pengujian ini dilakukan dengan cara mengamati secara
Waktu bakar adalah selang waktu yang menunjukkan daya tahan lilin
dibakar sampai habis. Pengujian ini dilakukan dengan cara membakar sumbu lilin
sehingga terbentuk nyala api pada lilin. Waktu bakar diperoleh dari selisih antara
waktu awal pembakaran dan waktu saat sumbu lilin habis terbakar (padam).
Pengujian titik leleh dengan aspek yang diuji berupa titik leleh terbaik
yang memenuhi persyaratan SNI dari konsentrasi kombinasi paraffin wax dan
dihisap kedalam pipa kapiler, kemudian disimpan dalam lemari es pada suhu 4-
dalam gelas beker 500 ml yang berisi air setengah bagian.Gelas beker
dipanaskan.Pada saat lilin dalam pipa kapiler bergerak pertama kali, angka yang
terlihat pada termometer dicatat sebagai titik leleh lilin (AOAC, 1984).
kesukaan terhadap warna lilin. Pengujian ini dilakukan dengan cara mengamati
secara visual warna lilin aromaterapi yang dihasilkan secara subjektif oleh
bagi setiap panelis, masing-masing panelis menilai secara subjektif. Pengujian ini
dilakukan dengan cara panelis diberikan mencium aroma lilin sebelum dibakar.
tingkat kesukaan aroma lilin sebelum dibakar ini dimuat dalam skala 1-5.
Uji kesukaan aroma lilin saat dibakar akan memberikan hasil penilaian
yang lebih akurat terhadap aroma yang dihasilkan dari kombinasi minyak bunga
lavender dan minyak jeruk lemon dibandingkan uji kesukaan aroma sebelum
dibakar. Pengujian dilakukan dengan cara membakar lilin aromaterapi yang telah
dibuat di dalam ruangan tertutup berukuran 3X6 meter dengan jarak antara panelis
ke lilin ±60 cm, dan disiapkan panelis sebanyak 20 orang untuk mengamati
aroma yang keluar dari lilin setelah dibakar dengan jarak lilin dengan panelis ±60
cm, masing-masing panelis menilai secara subjektif apa yang mereka rasakan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan tingkat kesukaan panelis terhadap aroma lilin
saat aroma lilin dideteksi atau dirasakan oleh panelis pertama kali. Pengamatan
aroma pertama kali dilakukan oleh panelis sebanyak 20 orang di dalam ruangan
tertutup berukuran 3X6 meter dengan jarak antara panelis ke lilin ±60 cm, dengan
dibakar yang mana pmasing-masing panelis menilai secara subjektif apa yang
mereka rasakan. Waktu deteksi aroma pertama kali dimuat dalam 6 kategori.
3.9 Uji Deteksi Waktu Terhadap Efek Terapi yang Dirasakan Pertama Kali
Selama lilin dibakar, aroma yang dihasilkan akan memberikan efek terapi
bagi yang menciumnya. Efek terapi dapat dirasakan apabila mencium aroma lilin
beberapa saat setelah dibakar. Pengujian efek terapi yang dirasakan panelis
panelis dengan menghitung waktu antara awal penciuman aroma sampai adanya
efek terapi yang dirasakan oleh panelis setelah beberapa saat mencium aroma lilin
yang dibakar pada ruangan tertutup berukuran 3X6 meter dengan jarak antara
panelis ke lilin ±60 cm. Deteksi waktu efek terapi dimuat dalam 6 kategori.
Hasil penilaian efek terapi terhadap aroma lilin didasarkan pada pendapat
masing-masing panelis secara subjektif, dengan acuan skala efek aroma 1-11.
berukuran 3X6 meter dengan jarak panelis ke lilin ±60 cm. Hasil yang dirasakan
Data yang diperoleh dari kuesioner ditabulasi dan ditentukan nilai kesukaannya
untuk setiap konsentrasi dengan mencari hasil rerata pada setiap panelis pada
Dilakukan pengujian basis lilin dengan aspek yang diuji berupa uji
penampakan lilin secara keseluruhan, uji gelembung udara, uji waktu bakar, dan
uji titik leleh terbaik yang diperoleh dari kombinasi paraffin wax dan stearin yang
Pengujian ini dilakukan dengan aspek yang diuji berupa warna yang
merata, tidak adanya retak dan cacat pada lilin, dan tidak adanya cekungan pada
lilin..
Perbedaan penampakan lilin secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.1.
aromaterapi terbaik, bahwa lilin dengan formula A4, A5, A6, A7 memiliki
penampakan lilin yang bagus dengan warna yang merata, tidak adanya cacat dan
retak tetapi ada cekungan pada semua lilin. Cekungan yang terbentuk pada lilin
merupakan hal yang biasa dalam pembuatan lilin, cekungan dapat diatasi dengan
teknik pembuatan khusus agar cekungan tidak terbentuk pada proses pembuatan
lilin, untuk itu dipilih basis lilin dengan cekungan yang sedikit yaitu pada formula
A4. Jadi formula basis yang digunakan pada pembuatan lilin aromaterapi adalah
seperti Kristal, adanya retakan pada lilin, tetapi tidak ada cacat dan cekungan pada
yang merata, tetapi lilin yang terbentuk cacat, adanya retakan dan cekungan yang
merata, tetapi lilin yang terbentuk cacat, adanya retakan dan adanya cekungan
penampakan warna yang merata, tidak ada cacat, tidak ada retak dan cekungan
penampakan warna yang merata, tidak ada cacat, tidak ada retak tetapi ada
warna yang merata, tidak ada cacat, tidak ada retak, tetapi ada cekungan.Lilin
merata, tidak ada cacat, tidak ada retak tetapi ada cekungan. Lilin dengan
merata, adanya bintik-bintik berwarna ungu yang lebih mencolok warnanya dari
warna keseluruhan lilin, tetapi lilin yang terbentuk tidak retak, dan tidak cacat,
penampakan warna yang tidak merata, adanya bintik-bintik berwarna ungu yang
lebih mencolok dari warnanya dar warna keseluruhan lilin, tetapi lilin yang
terbentuk tidak cacat, tidak retak, dan adanya cekungan. Penambahan jumlah
stearin yang lebih banyak menghasilkan lilin seperti Kristal dan adanya kecacatan
dan keretakan pada lilin, sedangkan penambahan jumlah stearin yang lebih sedikit
Pengujian ini dilakukan dengan aspek yang diuji yaitu ada tidaknya
pada permukaan lilin disebabkan suhu lilin cair yang lebih rendah (kurang dari
40⁰C) saat pencetakan dan penuangan lilin yang terlalu cepat ke dalam cetakan
keseluruhan.
terbentuk pada setiap lilin pada formula dengan perbandingan 10%:90% (A1),
20%:80% (A2), 30%:70% (A3), 40%:60% (A4), 50%:50% (A5), 60%:40% (A6),
Pengamatan terhadap ada tidaknya gelembung udara dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Pengujian ini dilakukan dengan aspek yang diuji berupa lamanya waktu
bakar lilin pada saat dibakar sampai habis. Diperoleh hasil penelitian yang
menunjukkan waktu bakar berkisar 6 jam 18 menit sampai 10 jam 14 menit. Lilin
10%:90% (A1) waktu bakar 10 jam 14 menit. Lilin yang paling cepat waktu
bakarnya lilin dengan perbandingan komposisi 90%:10% (A9) waktu bakar 6 jam
18 menit.
Lilin dengan bahan 90 bagian stearin memiliki waktu bakar yang lebih
lama dibandingkan yang lainnya, lilin yang mengandung stearin yang lebih
banyak menghasilkan lilin yang padat, keras dan berkristal. Sehingga pada saat
dibakar lilin tersebut tidak cepat meleleh.Panas pembakaran lilin akan sulit
menembus struktur lilin yang padat, dan keras. Pencampuran paraffin dan stearin
4.3.
Pengujian ini dilakukan dengan aspek yang diuji berupa penentuan titik
leleh lilin aromaterapi yang sesuai dengan SNI. Diperoleh hasil penelitian yang
menunjukkan kisaran titik leleh 51,5⁰C sampai 57⁰C. Kisaran titik leleh ini masih
berada dalam kisaran titik leleh lilin berdasarkan SNI 0386-1989-A/SII 0348-
1980 yaitu 50 sampai 58⁰C. Titik leleh tertinggi adalah 57⁰C pada lilin dengan
perbandingan paraffin dan stearin 90:10 (A9). Titik leleh terendah adalah 51,5⁰C
merupakan asam tak jenuh dan memiliki titik leleh rendah yaitu 14⁰C (ketaren,
meningkatkan jumlah asam oleat. Semakin banyak jumlah asam oleat maka lilin
yang terbentuk akan memiliki titik leleh yang rendah. Penambahan stearin
kedalam paraffin akan menurunkan titik leleh lilin (Oppenheimer, 2001; Warth
1956).Lilin dengan perbandingan paraffin dan stearin 90:10 (A9) jumlah stearin
yang digunakan lebih sedikit sehingga memiliki titik leleh yang tinggi, oleh
karena itu asam oleat yang terkandung dalam lilin lebih sedikit. Lilin dengan
banyak sehingga memiliki titik leleh yang rendah. Lilin dengan perbandingan
paraffin dan stearin 90:10 (A9) memiliki titik leleh lebih tinggi dibandingkan
dengan perbandingan paraffin dan stearin 10:90 (A1), jumlah stearin yang
dominan pada lilin yang menyebabkan hal tersebut. Untuk itu titik leleh stearin
Hal lain yang mempengaruhi titik leleh lilin ialah bahan bakunya, yaitu
paraffin dan stearin. Titik leleh paraffin adalah 42-60⁰C (Bennet, 1963) dan
Pengujian ini dilakukan dengan aspek yang diuji berupa keadaan fisik lilin
adalah warna sama merata, tidak retak, tidak cacat dan tidak patah menurut SNI
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
Suka (4) 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50%
Sangat suka (5) 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50%
Keterangan:
A1 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 38,9%:58,9%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 0,5%:1,5%, minyak nilam 0,2%
keseluruhan dimuat dalam skala 1-5. Semua konsentrasi lilin memiliki nilai
kesukaan yang sama yaitu pada skala 4 (Suka) dengan persentase kesukaan 50%
penampakan lilin secara keseluruhan dimuat dalam skala 1-5. Semua konsentrasi
lilin memiliki nilai kesukaan yang sama yaitu pada skala 3 (Biasa saja) dengan
persentase 5%, skala 4 (Suka) dengan persentase kesukaan 60%, dan pada skala 5
memeberikan pengaruh yang nyata pada tingkat kesukaan panelis terhadap warna
lilin.
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
Biasa saja (3) 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5%
Suka (4) 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60%
Sangat suka (5) 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35%
Gambar 4.6 Persentase kesukaan panelis terhadap warna lilin secara visual
Keterangan:
A1 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 38,9%:58,9%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 0,5%:1,5%, minyak nilam 0,2%
A2 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 38,9%:58,9%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1%:1%, minyak nilam 0,2%
A3 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 38,9%:58,9%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1,5%:0,5%, minyak nilam 0,2%
A4 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 36,7%:56,7%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1%:2%, minyak nilam 0,3%
A5 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 36,7%:56,7%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1,5%:1,5%, minyak nilam 0,3%
A6 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 36,7%:56,7%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 2%:1%, minyak nilam 0,3%
A7 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 37,8%:57,8%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 1%:3%, minyak nilam 0,4%
A8 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 37,8%:57,8%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 2%:2%, minyak nilam 0,4%
A9 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 37,8%:57,8%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 3%:1%, minyak nilam 0,4%
Pengujian ini dilakukan dengan aspek yang diuji tigkat kesukaan terhadap
aroma lilin sebelum dibakar. Hasil pengujian secara sensori dimuat dalam skala 1-
5, dengan nilai kesukaan tertinggi pada skala 5 dengan persentase 60% pada lilin
(A8), 40% pada lilin (A9), 15% pada lilin (A7), dan 5% pada lilin (A5). Dari hasil
tersebut menunjukkan lilin dengan konsentrasi minyak 4% lebih mudah dan cepat
terhadap aroma lilin sebelum dibakar dapat dilihat pada Gambar 4.7
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
Tidak suka (1) 60% 55% 55% 20% 0% 0% 0% 0% 0%
Kurang suka (2) 15% 15% 15% 75% 0% 0% 0% 0% 0%
Biasa saja (3) 25% 30% 30% 5% 75% 75% 35% 0% 0%
Suka (4) 0% 0% 0% 0% 20% 20% 40% 40% 40%
Sangat suka (5) 0% 0% 0% 0% 5% 0% 15% 60% 60%
Gambar 4.7 Persentase kesukaan panelis terhadap aroma lilin sebelum dibakar
Keterangan:
A1 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 38,9%:58,9%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 0,5%:1,5%, minyak nilam 0,2%
A2 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 38,9%:58,9%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1%:1%, minyak nilam 0,2%
A3 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 38,9%:58,9%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1,5%:0,5%, minyak nilam 0,2%
A4 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 36,7%:56,7%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1%:2%, minyak nilam 0,3%
A5 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 36,7%:56,7%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1,5%:1,5%, minyak nilam 0,3%
A6 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 36,7%:56,7%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 2%:1%, minyak nilam 0,3%
A7 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 37,8%:57,8%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 1%:3%, minyak nilam 0,4%
A8 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 37,8%:57,8%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 2%:2%, minyak nilam 0,4%
A9 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 37,8%:57,8%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 3%:1%, minyak nilam 0,4%
Pengujian ini dilakukan dengan aspek yang diuji berupa tingkat kesukaan
panelis terhadap aroma lilin pada saat dibakar. Persentase kesukaan panelis
terhadap aroma lilin saat dibakar dapat dilihat pada Gambar 4.8
persentase kesukaan
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
Tidak suka (1) 35% 35% 35% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Kurang suka (2) 40% 40% 40% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Biasa saja (3) 25% 25% 25% 75% 40% 40% 15% 0% 0%
Suka (4) 0% 0% 0% 25% 50% 55% 60% 50% 20%
Sangat suka (5) 0% 0% 0% 0% 10% 5% 25% 50% 80%
Gambar 4.8 Persentase kesukaan panelis terhadap aroma lilin saat dibakar
Keterangan:
A1 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 38,9%:58,9%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 0,5%:1,5%, minyak nilam 0,2%
A2 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 38,9%:58,9%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1%:1%, minyak nilam 0,2%
A3 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 38,9%:58,9%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1,5%:0,5%, minyak nilam 0,2%
A4 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 36,7%:56,7%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1%:2%, minyak nilam 0,3%
A5 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 36,7%:56,7%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1,5%:1,5%, minyak nilam 0,3%
A6 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 36,7%:56,7%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 2%:1%, minyak nilam 0,3%
A7 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 37,8%:57,8%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 1%:3%, minyak nilam 0,4%
A8 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 37,8%:57,8%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 2%:2%, minyak nilam 0,4%
A9 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 37,8%:57,8%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 3%:1%, minyak nilam 0,4%
Hasil pengujian secara sensori dimuat dalam skala 1-5, dengan nilai
kesukaan tertinggi pada skala 5 dengan persentase 80% pada lilin (A9), 50% pada
memberikan efek yang menyenangkan dan diterima baik oleh indera penciuman
Pengujian ini dilakukan dengan aspek yang diuji berupa waktu saat aroma
lilin dideteksi atau dirasakan oleh panelis pertama kali. Hasil deteksi aroma
pertama kali memberikan selang waktu yang berbeda-beda untuk setiap lilinnya.
Selang waktu terbaik yaitu 61-120 detik dengan persentase 60% pada lilin (A9),
persentase terbesar juga pada lilin (A7) dengan persentase 90%, pada lilin (A8)
Persentase terbesar juga pada lilin (A1), (A2), (A3), (A4), (A5), (A6) dengan
selang waktu deteksi aroma pertama kalidapat dilihat pada Gambar 4.9
persentase waktu
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
0-60 detik (1) 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
61-120 detik (2) 0% 0% 0% 0% 0% 0% 5% 25% 60%
121-180 detik (3) 0% 0% 0% 0% 0% 0% 90% 70% 35%
181-240 detik (4) 10% 10% 10% 10% 10% 10% 5% 5% 5%
241-200 detik (5) 85% 85% 85% 85% 85% 85% 0% 0% 0%
>300 detik (6) 5% 5% 5% 5% 5% 5% 0% 0% 0%
Gambar 4.9 Persentase selang waktu deteksi aroma pertama kali oleh panelis
Keterangan:
A1 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 38,9%:58,9%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 0,5%:1,5%, minyak nilam 0,2%
Dari hasil yang diperoleh, diperoleh waktu deteksi tercepat adalah 61-120
detik pada lilin (A9) dan waktu deteksi terlama 181-240 detik pada lilin (A1),
(A2), (A3), (A4), (A5), (A6). Dapat diketahui dari hasil persentase deteksi aroma
pertama kali bahwa minyak dengan konsentrasi 4% pada lilin (A9) lebih mudah
4.7 Uji Deteksi Waktu Terhadap Efek Terapi yang Dirasakan Pertama Kali
Pengujian ini dilakukan dengan aspek yang diuji berupa waktu antara awal
penciuman aroma sampai adanya efek terapi yang dirasakan oleh panelis. Hasil
pengujian dimuat dalam skala 1-6, dengan waktu deteksi terbaik yaitu 121-180
detik pada lilin (A9) persentase 85%, pada lilin (A8) persentase 50%. Persentase
terbesar juga pada lilin (A7) persentase 50% dengan selang waktu 181-240 detik,
pada lilin (A6) dan (A5) persentase 70%, pada lilin (A4) persentase 80% dengan
selang waktu 241-300 detik, pada lilin (A1), (A2), (A3) persentase 90% dengan
selang waktu >300 detik. Dari hasil yang diperoleh, diperoleh waktu deteksi
tercepat adalah 121-180 detik pada lilin (A9) dan waktu deteksi terlama >300
aroma terhadap efek terapi yang dirasakan pertama kali bahwa minyak dengan
konsentrasi 4% pada lilin (A9) lebih cepat memberikan efek terapi kepada panelis.
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
0-60 detik (1) 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
61-120 detik (2) 0% 0% 0% 0% 0% 0% 5% 10% 10%
121-180 detik (3) 0% 0% 0% 0% 0% 0% 40% 50% 85%
181-240 detik (4) 5% 5% 5% 20% 30% 30% 50% 40% 5%
241-200 detik (5) 5% 5% 5% 80% 70% 70% 5% 0% 0%
>300 detik (6) 90% 90% 90% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Gambar 4.10 Persentase selang waktu deteksi terhadap efek terapi yang
dirasakan pertama kali oleh panelis
Keterangan:
A1 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 38,9%:58,9%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 0,5%:1,5%, minyak nilam 0,2%
A2 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 38,9%:58,9%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1%:1%, minyak nilam 0,2%
A3 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 38,9%:58,9%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1,5%:0,5%, minyak nilam 0,2%
A4 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 36,7%:56,7%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1%:2%, minyak nilam 0,3%
A5 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 36,7%:56,7%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1,5%:1,5%, minyak nilam 0,3%
A6 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 36,7%:56,7%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 2%:1%, minyak nilam 0,3%
A7 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 37,8%:57,8%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 1%:3%, minyak nilam 0,4%
A8 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 37,8%:57,8%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 2%:2%, minyak nilam 0,4%
A9 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 37,8%:57,8%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 3%:1%, minyak nilam 0,4%
Pengujian ini dilakukan dengan aspek yang diuji berupa apa efek terapi
yang dirasakan setelah mencium aroma lilin beberapa saat setelah dicium.
Persentase efek terapi yang dirasakan dapat dilihat pada Gambar 4.11
persentase efek
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
Tidak ada efek(1) 5% 95% 95% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Agak pening (4) 95% 5% 5% 0% 0% 5% 0% 0% 0%
Rileks (5) 0% 0% 0% 5% 5% 0% 20% 70% 25%
Nyaman (6) 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 30% 45%
Segar (7) 0% 0% 0% 0% 45% 50% 50% 0% 30%
Agak segar (8) 0% 0% 0% 95% 50% 45% 25% 0% 0%
Tenang (11) 0% 0% 0% 0% 0% 0% 5% 0% 0%
menghasilkan efek terapi yang terbaik yaitu rileks (5) persentase 70%, efek
aromaterapi terburuk adalah tidak ada efek (1) pada lilin (A1), (A2), (A3) dengan
keseimbangan, rasa nyaman, rasa keterbukaan, dan rasa keyakinan. Disamping itu
juga dapat mengurangi rasa tertekan, stress, rasa sakit, emosi yang tidak
dapat menimbulkan efek tenang bagi siapapun yang menghirupnya (Wong, 2010;
Hutasoit, 2002).
5.1 Kesimpulan
a. Kombinasi paraffin wax dan stearin dapat digunakan sebagai bahan dasar
c. Efek terapi yang dihasilkan dari kombinasi minyak bunga lavender dan minyak
jeruk lemon pada sediaan lilin aromaterapi yang dibuat yaitu rileks dan
nyaman.
d. Konsentrasi minyak atsiri yang disukai panelis pada sediaan lilin aromaterapi
5.2 Saran
berasal dari tumbuhan seperti palm wax, soy wax sebagai pengembangan
menjadi biolilin.
Paraffin wax
dan stearin
Paraffin wax
Ditimbang
40%, stearin 60%
Basis lilin
aromaterapi
Paraffin wax,
stearin, dan
pewarna
Paraffin wax
40%, stearin Ditimbang
60%, pewarna
Basis lilin
aromaterapi
Lelehan lilin
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Suku :
Pengamatan secara visual terhadap keadaan fisik lilin meliputi warna yang merata,
tidak ada retak, tidak ada cacat dan tidak patahan pada lilin. Penilaian terhadap
1. Tidak suka
2. Kurang suka
3. Biasa saja
4. Suka
5. Sangat suka
2% 3% 4%
1. Tidak suka
2. Kurang Suka
3. Biasa saja
4. Suka
5. Sangat suka
2% 3% 4%
Pengujian dilakukan dengan cara pencium secara langsung aroma sediaan lilin.
Penilaian terhadap kesukaan aroma lilin sebelum dibakar dimuat dalam skala 1-5
1. Tidak suka
2. Kurang Suka
3. Biasa saja
4. Suka
5. Sangat suka
2% 3% 4%
Pengujian dilakukan dengan cara mencium aroma lilin yang sudah dibakar.
Penilaian terhadap kesukaan aroma lilin saat dibakar dimuat dalam skala 1-5
1. Tidak suka
2. Kurang Suka
3. Biasa saja
4. Suka
5. Sangat suka
2% 3% 4%
Pengujian dilakukan dengan mencatat waktu saat aroma lilin dideteksi atau
dirasakan oleh panelis pertama kali setelah lilin dibakar beberapa saat. Waktu
1. 0-60 detik
2. 61-120 detik
3. 121-180 detik
4. 181-240 detik
5. 241-300 detik
6. >300 detik
2% 3% 4%
Pengujian dilakukan dengan mencium aroma lilin beberapa saat dan merasakan
efek yang ditimbulkan pertama kali setelah mencium aroma lilin tersebut, setelah
itu mencatat waktu pertama kali aroma lilin memberikan efek. Waktu deteksi
1. 0-60 detik
2. 61-120 detik
3. 121-180 detik
4. 181-240 detik
5. 241-300 detik
6. >300 detik
2% 3% 4%
Pengujian dilakukan dengan cara mencium aroma lilin yang dibakar setelah
beberapa saat dan merasakan efek terapi yang di dapatkan setelah mencium aroma
lilin tersebut. Efek terapi yang dirasakan dimuat dalam skala 1-11.
2. Sesak
3. Pening
4. Agak pening
5. Rileks
6. Nyaman
7. Segar
8. Agak segar
9. Mengantuk
11. Tenang
2% 3% 4%
bagian
Persentase (%) = seluruh x 100%
Panelis Formula
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 5 5 5 5 5 4 5 5 5
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 4 4 4 4 4 5 4 4 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 5 5 5 5 5 4 5 5 5
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5
20 4 4 4 4 4 5 4 4 4
Keterangan:
A1 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 0,5%:1,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A2 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1%:1%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A3 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1,5%:0,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A4 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1%:2%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A5 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1,5%:1,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A6 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 2%:1%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A7 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 1%:3%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
Lampiran 17. Lanjutan
Formula A1
• Suka (4)
10
Persentase (%) = x 100%
20
= 50%
= 50%
Formula A2
• Suka (4)
10
Persentase (%) = x 100%
20
= 50%
= 50%
Formula A3
• Suka (4)
10
Persentase (%) = x 100%
20
= 50%
= 50%
Formula A4
• Suka (4)
10
Persentase (%) = x 100%
20
= 50%
= 50%
Formula A5
• Suka (4)
10
Persentase (%) = x 100%
20
= 50%
= 50%
Formula A6
• Suka (4)
10
Persentase (%) = x 100%
20
= 50%
= 50%
Formula A7
• Suka (4)
10
Persentase (%) = x 100%
20
= 50%
= 50%
Formula A8
• Suka (4)
10
Persentase (%) = x 100%
20
= 50%
= 50%
Formula A9
• Suka (4)
10
Persentase (%) = x 100%
20
= 50%
= 50%
Panelis Formula
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19
4 4 4 4 4 4 4 4 4
20
5 5 5 5 5 5 5 5 5
Keterangan:
A1 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 0,5%:1,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A2 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1%:1%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A3 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1,5%:0,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A4 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1%:2%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A5 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1,5%:1,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A6 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 2%:1%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A7 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 1%:3%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
Formula A1
= 5%
• Suka (4)
12
Persentase (%) = x 100%
20
= 60%
= 35%
Formula A2
= 5%
• Suka (4)
12
Persentase (%) = x 100%
20
= 60%
= 35%
Formula A3
• Suka (4)
12
Persentase (%) = x 100%
20
= 60%
= 35%
Formula A4
= 5%
• Suka (4)
12
Persentase (%) = x 100%
20
= 60%
= 35%
Formula A5
= 5%
• Suka (4)
12
Persentase (%) = x 100%
20
= 60%
= 35%
Formula A6
= 5%
• Suka (4)
12
Persentase (%) = x 100%
20
= 60%
= 35%
Formula A7
= 5%
• Suka (4)
12
Persentase (%) = x 100%
20
= 60%
= 35%
Formula A8
= 5%
• Suka (4)
12
Persentase (%) = x 100%
20
= 60%
= 35%
Formula A9
= 5%
• Suka (4)
12
Persentase (%) = x 100%
20
= 60%
= 35%
Panelis Formula
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
1 2 2 2 2 3 3 3 4 5
2 2 2 2 2 4 4 3 4 4
3 3 3 3 3 4 4 3 5 5
4 3 3 3 3 4 4 3 5 5
5 3 3 3 3 4 4 3 5 5
6 1 1 1 3 3 3 4 5 4
7 1 1 1 3 3 3 4 5 4
8 1 3 3 3 5 4 5 5 4
9 2 2 2 4 3 3 4 4 5
10 1 1 1 3 3 3 4 5 4
11 1 1 1 3 3 3 4 4 5
12 1 1 1 3 3 3 4 5 4
13 1 1 1 2 3 3 3 5 4
14 1 1 1 2 3 3 3 4 4
15 1 1 1 3 3 3 4 4 4
16 1 1 1 3 3 3 4 4 4
17 1 1 1 3 3 3 4 4 4
18
1 1 1 3 3 3 4 5 4
19
3 3 3 3 3 3 5 5 5
20
3 3 3 3 3 3 5 5 5
Keterangan:
A1 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 0,5%:1,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A2 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1%:1%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A3 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1,5%:0,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A4 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1%:2%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A5 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1,5%:1,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A6 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 2%:1%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A7 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 1%:3%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
Formula A1
= 60%
= 15%
= 25%
Formula A2
= 55%
= 15%
= 30%
Formula A3
= 55%
= 15%
= 30%
Formula A4
= 20%
= 75%
• Suka (4)
1
Persentase (%) = x 100%
20
= 5%
Formula A5
= 75%
• Suka (4)
4
Persentase (%) = x 100%
20
= 20%
= 5%
Formula A6
= 75%
• Suka (4)
5
Persentase (%) = x 100%
20
= 25%
Formula A7
= 35%
• Suka (4)
10
Persentase (%) = x 100%
20
= 50%
= 15%
Formula A8
• Suka (4)
8
Persentase (%) = x 100%
20
= 40%
= 60%
Formula A9
• Suka (4)
12
Persentase (%) = x 100%
20
= 60%
= 40%
Panelis Formula
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
1 2 2 2 4 4 4 5 5 5
2 2 2 2 4 4 4 5 5 5
3 1 1 1 3 3 3 4 4 5
4 1 1 1 3 3 3 4 4 5
5 2 2 2 4 4 4 5 5 5
6 2 2 2 3 4 4 4 4 4
7 2 2 2 3 4 4 4 5 5
8 2 2 2 3 4 4 4 5 5
9 1 1 1 3 3 3 4 4 5
10 1 1 1 3 3 3 4 4 5
11 1 1 1 3 3 3 4 4 5
12 3 3 3 4 5 4 5 5 4
13 3 3 3 4 5 5 5 5 5
14 1 1 1 3 3 3 4 4 5
15 1 1 1 3 3 3 4 4 5
16 3 3 3 3 4 4 3 5 5
17 3 3 3 3 4 4 3 5 5
18 3 3 3 3 4 4 3 5 5
19 2 2 2 3 4 4 4 4 4
20 2 2 2 3 3 3 4 4 4
Keterangan:
A1 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 0,5%:1,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A2 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1%:1%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A3 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1,5%:0,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A4 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1%:2%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A5 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1,5%:1,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A6 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 2%:1%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A7 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 1%:3%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
Formula A1
= 35%
= 40%
= 25%
Formula A2
= 35%
= 40%
= 25%
Formula A3
= 35%
= 40%
= 25%
Formula A4
= 75%
• Suka (4)
5
Persentase (%) = x 100%
20
= 25%
Formula A5
= 40%
• Suka (4)
10
Persentase (%) = x 100%
20
= 50%
= 10%
Formula A6
= 40%
• Suka (4)
11
Persentase (%) = x 100%
20
= 55%
= 5%
Formula A7
= 15%
• Suka (4)
12
Persentase (%) = x 100%
20
= 60%
= 25%
Formula A8
• Suka (4)
10
Persentase (%) = x 100%
20
= 50%
= 50%
Formula A9
• Suka (4)
4
Persentase (%) = x 100%
20
= 20%
= 80%
Panelis Formula
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
1 6 6 6 5 5 5 4 4 4
2 5 5 5 3 3 3 2 2 2
3 5 5 5 4 3 3 3 2 2
4 5 5 5 4 3 3 3 2 2
5 5 5 5 4 3 3 3 2 2
6 5 5 4 4 4 4 3 3 2
7 5 5 4 4 4 4 3 3 2
8 4 4 4 4 4 3 3 3 3
9 4 4 4 3 3 3 2 2 2
10 5 5 4 4 4 4 3 3 2
11 5 5 4 4 4 4 3 3 2
12 5 5 4 4 4 4 3 3 2
13 5 5 5 4 4 4 3 3 3
14 5 5 5 4 4 4 3 3 3
15 5 5 5 4 4 4 3 3 3
16 5 5 5 4 4 4 3 3 3
17 5 5 4 4 4 4 3 3 2
18 5 5 4 4 4 4 3 3 2
19 5 5 5 4 4 4 3 3 3
20 5 5 5 4 4 4 3 3 3
Keterangan:
A1 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 0,5%:1,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A2 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1%:1%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A3 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1,5%:0,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A4 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1%:2%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A5 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1,5%:1,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A6 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 2%:1%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A7 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 1%:3%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
Formula A1
= 10%
= 85%
= 5%
Formula A2
= 10%
= 85%
= 5%
Formula A3
= 10%
= 85%
= 5%
Formula A4
= 10%
= 85%
= 5%
Formula A5
= 10%
= 85%
= 5%
Formula A6
= 10%
= 85%
= 5%
Formula A7
= 5%
= 90%
= 5%
Formula A8
= 25%
= 70%
= 5%
Formula A9
= 60%
= 35%
= 5%
Panelis Formula
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
1 6 6 6 5 5 5 3 3 3
2 6 6 6 5 5 5 3 3 3
3 6 6 5 5 5 5 4 4 3
4 6 6 5 5 5 5 4 4 3
5 6 6 6 5 5 5 4 4 4
6 6 6 6 4 4 4 2 2 2
7 6 6 6 5 5 5 3 3 3
8 6 6 6 5 5 5 3 3 3
9 6 6 5 5 5 5 4 4 3
10 6 6 5 5 5 5 4 4 3
11 6 6 5 5 5 5 4 4 3
12 5 5 5 4 4 4 3 3 3
13 4 4 4 4 4 3 3 3 3
14 6 6 5 5 5 5 5 4 3
15 6 6 5 5 5 5 4 4 3
16 6 6 6 5 4 4 4 3 3
17 6 6 6 5 4 4 4 3 3
18 6 6 6 5 4 4 4 3 3
19 6 6 6 4 4 4 3 3 3
20 6 6 6 5 5 5 3 2 2
Keterangan:
A1 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 0,5%:1,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A2 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1%:1%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A3 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1,5%:0,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A4 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1%:2%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A5 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1,5%:1,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A6 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 2%:1%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A7 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 1%:3%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
Formula A1
= 5%
= 5%
= 90%
Formula A2
= 5%
= 5%
= 90%
Formula A3
= 5%
= 5%
= 90%
Formula A4
= 20%
= 80%
Formula A5
= 30%
= 70%
Formula A6
= 30%
= 70%
Formula A7
= 5%
= 40%
= 50%
= 5%
Formula A8
= 10%
= 50%
= 40%
Formula A9
= 10%
= 85%
= 5%
Panelis Formula
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
1 1 1 1 8 7 7 7 5 5
2 1 1 1 8 8 8 1 5 5
3 1 1 1 8 7 7 1 5 6
4 1 1 1 8 7 7 7 5 6
5 1 1 1 8 7 7 7 5 6
6 1 1 1 8 8 8 7 6 7
7 1 1 1 8 8 8 5 6 7
8 4 5 5 5 5 4 5 5 5
9 1 1 1 8 8 8 4 6 5
10 1 1 1 8 8 8 7 6 7
11 1 1 1 8 8 8 5 6 7
12 1 1 1 8 8 8 5 5 5
13 1 1 1 8 7 7 7 5 6
14 1 1 1 8 7 7 7 5 6
15 1 1 1 8 7 7 7 5 6
16 1 1 1 8 8 8 7 5 6
17 1 1 1 8 8 8 8 5 7
18 1 1 1 8 8 8 5 6 7
19 1 1 1 8 7 7 8 5 6
20 1 1 1 8 7 7 8 5 6
Keterangan:
A1 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 0,5%:1,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A2 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1%:1%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A3 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (2%) 1,5%:0,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A4 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1%:2%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A5 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 1,5%:1,5%, minyak nilam 10%
dari total minyak, pewarna 1%
A6 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (3%) 2%:1%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
A7 :Formula dengan perbandingan paraffin wax : stearin 40%:60%, minyak
bunga lavender : minyak jeruk lemon (4%) 1%:3%, minyak nilam 10% dari
total minyak, pewarna 1%
Formula A1
= 5%
= 95%
Formula A2
= 95%
• Rileks (5)
1
Persentase (%) = x 100%
20
= 5%
Formula A3
= 95%
• Rileks (5)
1
Persentase (%) = x 100%
20
= 5%
Formula A4
• Rileks (5)
1
Persentase (%) = x 100%
20
= 5%
= 95%
Formula A5
• Rileks (5)
1
Persentase (%) = x 100%
20
= 5%
• Segar (7)
9
Persentase (%) = x 100%
20
= 45%
= 50%
Formula A6
= 5%
• Segar (7)
10
Persentase (%) = x 100%
20
= 50%
= 45%
Formula A7
• Rileks (5)
4
Persentase (%) = x 100%
20
= 20%
= 50%
• Segar (8)
5
Persentase (%) = x 100%
20
= 25%
• Tenang (11)
1
Persentase (%) = x 100%
20
= 5%
Formula A8
• Rileks (5)
14
Persentase (%) = x 100%
20
= 70%
• Nyaman (6)
6
Persentase (%) = x 100%
20
= 30%
Formula A9
• Rileks (5)
5
Persentase (%) = x 100%
20
= 25%
• Nyaman (6)
9
Persentase (%) = x 100%
20
= 45%