Sejarah Atletik:
Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga. Disebut demikian karena
hampir semua gerakan dasar olahraga bersumber dari gerakan-gerakan atletik.
Cabang olahraga atletik sudah dikaenal sejak dahulu,sehingga disebut sebagai
olahraga tertua. Atletik juga merupakan olahraga yang paling murah karena tidak
perlu mengelurkan biaya dan dapat dilakukan di tempat terbuka.
Sejarah atletik di Indonesia baru tercatat di awak tahun 1930-an. Tepatnya pada
saaat pemerintahan Hindia Belanda mulai menjadikan atletik sebagai salah satu jenis
dari mata pelajaran wajib yang harus diajarkan di Sekolah.. Atletik terdiri dari
beberapa cabang olahraga, diantaranya.: Cabang Lompat, Cabang Lempar dan
Cabang Lari.
Peraturan Atletik:
A. Loncat Katak
1. Mulai dari garis start,seorang peserta melakukan ‘‘loncat katak’’tiga kali
berturut-turut.
2. Lakukan dengan bertumpu dan mendarat menggunakan dua kaki.
3. Untuk mengukur hasil loncatan,seorang petugas memberikan tanda tempat
bagian tubuh yang terdekat dari garis tumpuan.
4. Apabila peserta jatuh ke belakang,maka tandanya adalah pada bagian tubuh yang
dekat dengan garis tumpuan.
5. Setiap anak memiliki dua kali kesempatan meloncat dan hanya hasil loncatan
terjauh yang di catat.
B. Lempar Turbo
1. Peserta berlari dengan awalan 5 meter lalu melakukan lemparan ke depan.
2. Lemparan dilakukan sebelum garis batas.
3. Peserta diberi kesempatan dua kali dan keberhasilan dilihat dari lemparan
terjauh.
4. Untuk belajar lempar turbo bisa menggunakan alat dari pelepah pisang.
C. Lari Estafet Kombinasi
1. Buat lintasan dengan keliling sekitar 80 meter yang dibagi menjadi area lari
sprint,lari gawang,dan slalom.
2. Gunakan tongkat estafet sebagai alat pemindahan.
3. Setiap peserta harus memulainya dengan melakukan guling depan atau samping
di matras.
4. Setiap peserta melewati lintasan secara lengkap dan memberikan tongkat pada
peserta selanjutnya.
5. Sekali start dapat dilakukan enam tim secara bersama-sama.
PENCAK SILAT
Sedangkan, ciri khusus dalam peraturan pencak silat adalah sebagai berikut :
1. Sikap tenang
2. Mempergunakan kelincahan, kecepatan, kelenturan, saat timing dan sasaran yang
tepat dengan gerak yang cepat untuk menguasai lawan,bukan dengan kekuatan.
3. Mempergunakan prinsip keseimbangan badan, memainkan posisi badan dengan
memindahkan titik berat badan.
4. Memanfaatkan setiap serangan lawan yang berasal dari tenaga lawan menjadi
serangan pertahanan
5. Menghemat tenang saat pertandingan dengan mengeluarkannya sedikit demi
sedikit supaya stamina tetap terjaga.
TUGAS MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN
SD MUHAMMADIYAH 6 PALEMBANG