Anda di halaman 1dari 13

 

KERTAS KERJA UJIAN


Semester : Ganji / Genap / Pendek*) Tahun akademik : .
..
 
         

Nomor Induk Mahasiswa   41117210003 Nomor Ujian : Paraf Mahasiswa

Nama   Lisa Alysia

Fakultas / Program Studi Teknik/Teknik Sipil Paraf Pengawas

Mata Kuliah   METODOLOGI PENELITIAN  


Nilai Ujian (00-
Dosen   Neneng Syafaah Yulinza, S.S,M.B.A,M.Ag
100)
Waktu   Hari Tanggal Jam Ruang  
Pelaksanaan
  JUM’AT 08 Januari 2020 9.30 – 11.10  
Ujian

1. Pengertian Etika Secara etimologi kata “etika” berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata
yaitu Ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti
susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik. K Bertens dalam buku etikanya menjelaskan
lebih jelas lagi. Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal
mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan, adat;
akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak artinya adalah adat kebiasaan.
Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik
pada diri seseorang atau kepada masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan
dari satu generasi ke generasi lain.
Pengertian Etiket Etiket berasal dari bahasa Perancis yang artinya aturan sopan santun dan tata
cara pergaulan yang baik antar sesama manusia (Uno, 2005). Biasanya orang yang mengerti,
menghayati, dan menerapkan etiket akan lebih berhasil dalam pergaulan dan pekerjaan. Etiket
adalah perangkat operasional, yang didasari etika. Etiket adalah suatu sikap seperti sopan santun
atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antar kelompok manusia yang berada dalam
pergaulan. Etiket mengajarkan kita memelihara hubungan baik, memikirkan kepentingan dan
keinginan orang lain. Kata Etiket berasal dari bahasa Perancis etiquette yang berarti aturan sopan
santun dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Etiket mengajarkan kita untuk
memelihara hubungan baik, bahkan memikirkan kepentingan dan keinginan orang lain.
Perbedaan etika dan etiket adalah sebagai berikut.

Etika
Etika Berarti falsafah moral dan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila,
dan agama. Etika adalah ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan, atau adat
kebiasaan dimana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat
kenilaian kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan (anonymous, 2008).
1. Selalu berlaku walaupun tidak ada saksi mata.
Contoh : larangan untuk mencuri tetap ada walaupun tidak ada yang melihat kita mencuri.
2. Bersifat jauh lebih absolut atau mutlak.
Contoh : “Jangan Mencuri” adalah prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
3. Memandang manusia dari segi dalam.
Contoh : Walaupun bertutur kata baik, pencuri tetaplah pencuri. Orang yang berpegang teguh pada
etika tidak mungkin munafik.
4. Memberi norma tentang perbuatan itu sendiri.
Contoh : Mengambil barang milik orang lain tanpa izin orang tersebut tidak diperbolehkan.

Etiket
Etiket adalah perangkat operasional, yang didasari etika. Etiket adalah suatu sikap seperti sopan
santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antar kelompok manusia yang berada dalam
pergaulan. Etiket mengajarkan kita memelihara hubungan baik, memikirkan kepentingan dan
keinginan orang lain.
1. Hanya berlaku dalam pergaulan. Etiket tidak berlaku saat tidak ada orang lain atau saksi mata
yang melihat.
Contoh : Sendawa di saat makan melakukan perilaku yang dianggap tidak sopan. Namun, hal itu
tidak berlaku jika kita makan sendirian, kemudian sendawa dan tidak ada orang yang melihat
sehingga tidak ada yang beranggapan bahwa kita tidak sopan.
2. Bersifat relatif.
Contoh : Yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan bisa saja dianggap sopan dalam
kebudayaan lain.
3. Hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja.
Contoh : Banyak penipu dengan maksud jahat berhasil mengelabui korbannya karena penampilan
dan tutur kata mereka yang baik.
4. Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan oleh manusia.
Misalnya : Memberikan sesuatu kepada orang lain dengan menggunakan tangan kanan.

2. Sikap berasal dari kata attitude. Attitude adalah kecenderungan individu untuk merespon dengan
cara yang khusus terhadap stimulus yang ada dalam lingkungan sosial (Gerungan, 2004).
Profesional sering diartikan sebagai suatu keterampilan teknis yang dimiliki seseorang.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (2002), Profesional artinya berhubungan
dengan profesi dan membutuhkan keahlian tertentu dalam melakukan keahliannya.
Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup
dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang
profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu
atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang
lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk
mengisi waktu luang.

3. Manajer
Manajer bekerja dengan sistem ideologi yang lama, menganut asas wait and see mengambil
keputusan dengan justifikasi lengkap (cenderung lamban), menghindari resiko, menunggu
perintah dan telepon, cenderung mengamankan karir pribadinya manager professional
hanyalah sebuah tuntutan pekerjaan menjalani semuanya di zona nyaman .
Pemimpin (leader)
Pemimpin bergerak mengubah haluan, mengajak bawahannya keluar dari belenggu-
belenggu lama, memasuki dunia baru dan melompat ke kurva kedua. Pantang menunggu,
lebih suka see and do atau see and action, mengangkat telepon dan memberi perintah,
menggerakkan ke bawah, mengarahkan atasan dan mengendalikan ritme. Menciptakan
retakan-retakan baru dan menantang bawahannya dengan gagasan-gasanan baru, dan terbuka
terhadap gagasan yang lebih baik Menurut Rhenald Khasali, ‘Leader’ mengubah haluan
perusahaan.
Cracker

Cracker berada di atas pemimpin. Cracker tidak sekedar mengubah haluan organisasi atau
perusahaan tetapi membongkar industri mereka adalah inventor atau penemu, seperti Tomas
Alva Edison, Bill Gate, Einstain. Mereka mampu mengubah warna -warna industri Menurut
Rhenald Khasali, ‘Leader’ mengubah haluan perusahaan sedangkan ‘cracker’ mengubah
wajah industry. seorang cracker haruslah kreatif membuat gebrakan - gebrakan yang belum
atau tidak pernah terpikirkan oleh orang lain mencari solusi – solusi terbaik dalam setiap
masalah mencari terobosan – terobosan, dll.

Kekuatan dan manfaat kerjasama team!

Peribahasa Tinghoa: dibalik setiap orang yang handal selalu ada orang orang

handal lainnya, satu adalah jumlah yang telalu sedikit untuk mencapai kebesaran

(Makwell, 2002) Seperti telah diungkapkan dalam contoh kasus diatas, untuk mencapai
tujuan dan cita cita seseorang tidak akan berhasil dengan hebat bila bekerja sendiri.

Kemampuan satu orang sangat terbatas. Setiap orang memiliki keunikan yang
berbeda satu sama lain, dan keunikan itu yang menjadi kekuatan orang tersebut.

Sebuah tujuan besar membutuhkan dukungan sebagai potensi yang saling melengkapi.

Untuk itulah dibutuhkan bantuan tim yang terdiri dari beberapa orang yang tepat yang
bekerja sama bersama sama. Misalnya:

Musik yang indah dan enak didengar adalah musik yang dihasilkan dari

bunyi dari berbagai alat musik yang berbeda, yang berpadu secara harmonis

memainkan lagu-lagu yang indah. Alat music drum atau perkusi bila dibunyikan

secara sendiri, tidak akan menghasilkan lagu apapun, alat biola, meskipun

dapat menghasilkan lagu, akan lebuh indah dan enak didengar bersama alat

musik alirannya. Seperti gitar, drum, bass, piano dan lainnya, bunyi yang

dihasilkanjuga akan terdengar lebih hebat, dapat menggetarkan ruangan,

karena dihasilkan oleh lebih dari satu alat musik saja. Mekipun bekerja

sama menghasilkan musik yang hebat, setiap alat musik memiliki keunikan,

bunyi yang berbeda satu sama lain, masing masing memainkan perannya sesuai

dengan kebutuhan lagu yang dimainkan. Dengan demikian perbedaaan

potensi menjadi kekuatan tim bila disinergikan secara tepat.

4. Peran dan Tanggung Jawab PemimpinDalam memimpin organisasi baik berupa

perusahaan, organisasi sosial, organisasi kemahasiswaan, organisasi politik, atau

organisasi lainnya. Pemimpin memiliki peran dan tanggung jawab dalam hal-hal

sebagai berikut:

Pengambilan keputusan

Dalam pencapaian tujuan, banyak hal yang harus dilakukan dan banyak hal

yang harus diputuskan untuk dilakukan atau tidak, untuk dilakukan terlebih

dahulu atau dilakukan terahir. Seorang pemimpin harus berani mengambil

keputusan. Pemimpin mengambil keputusan harus berdasarkan data fakta,


memutuskan berdasarkan pertimbangan rasional bukan emosional, melakukan

analisis dan memperhitungkan resiko. Keputusan yang diambil juga harus

realistis, sesuai keampuan organisasi dan tujuan yang ingin dicapai. Seorang

pemimpin perusahaan teroaksa harus mengambil keputusan yang sangat sulit

yaitu memcat salah satu anak buahnya yang tidak berprestasi bahkan

cenderung merugikan perushaan. Tetapi dipihak lain dia juga merasa kasihan

kepada karyawan tersebut karena akan membuat orang tersebut kehilangan

pekerjaannya. Sebagai pemimpin dia harus mempertimbankan dalam

mengambil keputusan yang terbaik. Pemecatan dapat berujun biaya yang

besar bagi perusahaan, selain rasa kasihan terhadap si anak buah.

Mungkin lebih baik memindahkan si anak buah kebagian lain yang lebh

sesuai dan memberi tambahan pelatihan.

Mendelegasikan tugas dan wewenang

Seorang pemimpin organisasi tidak bekrja sendiri untuk mencapai tujaun

besar organisasi, tetapidibantu oleh anggota ogansiasi yang akan melakukan

pekerjaan pekerjaan operasional sesuai dengan kompetensi anggota-angota.

Dalam hal in pemimpn akan menginvenaris pekerjaan apa saja yang

harusa dilakuka dalam penapaain tujuan tersebut, kemudian membagi

bagikan pekrejaan terasebut kepada para anggita organsiasi sesuai dengan

komptensi masing masing angota. Misalnya seorang anggota organisasi

memiliki komptensi dalam pemasaran, maka pekerjaan pemasaran akan

didelegasikan kepada anggota tersebut. Begitu pula pekerjaan produksi

akan diserahkan kepada anggota organisasi yang kompeten terhadap

masalah produksi. Hal ini disebut sebagai pendelegasiantugas. Tidak hanya

tugas yang didelegasikan tetapi juga wewengan dalam pengambilankeputusan


dalam lingkup tugas yang menjadi tangungjawab anggota yang telah ditujuk.

Melakukan pengawasan

Setelah menetapkan tujuan dan membagi pekerjaan, pemimpin harus

melaksanakan fungsi kontrol atau pengawasan terhadap kinerja anak buahya

untuk memastikan tercapanya tujuan. Setiap pennggung jawab pekerjaan

harus melaporkan kemajuan pekerjaan kepada pemimpin secara berlkala,

apabila muncul hambatan dan masalah, akan didiskusikan cara cara

penyelesaisan masalah.

Mengembangkan Partisipasi Anggota

Setiap anggota organisasi berperandala kemajuan dan keberhasilan

organisasi. Partisipasi aktif anggota organisasi yang tinggi meningkatkan

keberhasilan perusahaaan. Peran serta anggota organisasi juga meningkatkan

motivasi dan rasa memiliki anggota untuk bersama bersama tujuan

organisasi. Sebagai contoh, apabila dalam sebuah kelompok kerja lebih

banyak anggota yang pasif, sudah dipastikan kinerja kelompok tersebut

rendah dan bahkan dapat gagal dalam mencapai tujuan.

Melakukan evaluasi

Evaluasi atau penilaian hasil kerja bertujuan untuk melihat tingkat

keberhasilan pekerjaan. Apabila ternyata evaluasi menunjukkan tingkat

keberhasilan tingkat yang rendah, terlalu dicari cara-cara untuk melakukan

perbaikan. Hasil evaluasi perlu disampaikan kepada para anggota. Bagi para

anggota yang pencapainnya baik diberi penghargaan. Manusia hidup

membutuhkan penghargaan atas apa yang telah dicapainya.Penghargaan

dapat berupa bonus, promosi jabatan, kenaikan penghasilan, atau bahkan

selembar sertificate. Sedangkan yang tidak berpreatasi diberikan sangsi. Cara


seperti ini dapat meningkatkan motivasi bagi anggota organisasi. Sebagai

contoh: pada dinding sebuah rensotran cepat saji terpampang seorang foto

karyawan yan bertuliskan” the best staff ofthe week”. Cara ini merupakan

penghargaan bagi karyawan tersebut yang bisa saja berganti pada minggu

berikutnya karena karyawan yang lain juga ingin memproleh penghargaan

serupa.

Menunjukkan perhatian kepada anggota organisasi

Setiap orang membutuhkan pengakuan terhadap keberadaaannya. Pemimpin

yang baik perlu mengenal, memperhatikan, dan menunjukkan perhatiannya

kepada setiap anggota organisasi meskipun anggota tersebut memiliki peran

yang kurang penting dalam organisasi, perhatian yang ditujukkkan oleh

pemimpin sangat berharga bagi setiap anggota organsiasi, karena mereka

akan merasa bahwa keberadaan mereka penting bagi organsiasi. Akibatnya

mereka akan lebih termotivasi mendukung pencapaian organisasi

5. Pengertian korupsi?

 Korupsi dan koruptor berasal dari bahasa latin corruptus, yakni berubah dari

kondisi yang adil, benar dan jujur menjadi kondisi yang sebaliknya. Sedangkan

kata corruptio berasal dari kata kerja corrumpere, yang berarti busuk, rusak,

menggoyahkan, memutar balik, menyogok, orang yang dirusak, dipikat, atau

disuap.

 Korupsi adalah penyalahgunaan amanah untuk kepentingan pribadi. Masyarakat

pada umumnya menggunakan istilah korupsi untuk merujuk kepada serangkaian

tindakan-tindakan terlarang atau melawan hukum dalam rangka mendapatkan

keuntungan dengan merugikan orang lain. Hal yang paling mengidentikkan

perilaku korupsi bagi masyarakat umum adalah penekanan pada penyalahgunaan


kekuasaan atau jabatan publik untuk keuntungan pribadi.

 Dalam Kamus Lengkap Oxford (The Oxford Unabridged Dictionary) korupsi

didefinisikan sebagai penyimpangan atau perusakan integritas dalam pelaksanaan

tugas-tugas publik dengan penyuapan atau balas jasa. Sedangkan pengertian

ringkas yang dipergunakan World Bank, korupsi adalah penyalahgunaan jabatan

publik untuk keuntungan pribadi (the abuse of public office for private gain).

 Definisi lengkap korupsi menurut Asian Development Bank (ADB) adalah

korupsi melibatkan perilaku oleh sebagian pegawai sektor publik dan swasta,

dimana mereka dengan tidak pantas dan melawan hukum memperkaya diri

mereka sendiri dan atau orang-orang yang dekat dengan mereka, atau membujuk

orang lain untuk melakukan hal-hal tersebut, dengan menyalahgunakan jabatan

dimana mereka ditempatkan.

Bentuk-bentuk tindakan korupsi:

Tindak pidana korupsi dalam berbagai bentuk mencakup pemerasan, penyuapan dan

gratifikasi pada dasarnya telah terjadi sejak lama dengan pelaku mulai dari pejabat negara

sampai pegawai yang paling rendah. Korupsi pada hakekatnya berawal dari suatu

kebiasaan (habit) yang tidak disadari oleh setiap aparat, mulai dari kebiasaan menerima

upeti, hadiah, suap, pemberian fasilitas tertentu ataupun yang lain dan pada akhirnya

kebiasaan tersebut lama-lama akan menjadi bibit korupsi yang nyata dan dapat

merugikan keuangan negara.

Beberapa bentuk korupsi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Penyuapan (bribery) mencakup tindakan memberi dan menerima suap, baik berupa uang

maupun barang.

2. Embezzlement, merupakan tindakan penipuan dan pencurian sumber daya yang

dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang mengelola sumber daya tersebut, baik berupa
dana publik atau sumber daya alam tertentu.

3. Fraud, merupakan suatu tindakan kejahatan ekonomi yang melibatkan penipuan (trickery

or swindle). Termasuk didalamnya proses manipulasi atau mendistorsi informasi dan

fakta dengan tujuan mengambil keuntungan-keuntungan tertentu.

4. Extortion, tindakan meminta uang atau sumber daya lainnya dengan cara paksa atau

disertai dengan intimidasi-intimidasi tertentu oleh pihak yang memiliki kekuasaan.

Lazimnya dilakukan oleh mafia-mafia lokal dan regional.

5. Favouritism, adalah mekanisme penyalahgunaan kekuasaan yang berimplikasi pada

tindakan privatisasi sumber daya.

6. Melanggar hukum yang berlaku dan merugikan negara.

7. Serba kerahasiaan, meskipun dilakukan secara kolektif atau korupsi berjamaah.

Jenis korupsi yang lebih operasional juga diklasifikasikan oleh tokoh reformasi, M.

Amien Rais yang menyatakan sedikitnya ada empat jenis korupsi, yaitu (Anwar,

2006:18):

1. Korupsi ekstortif, yakni berupa sogokan atau suap yang dilakukan pengusaha kepada

penguasa.

2. Korupsi manipulatif, seperti permintaan seseorang yang memiliki kepentingan ekonomi

kepada eksekutif atau legislatif untuk membuat peraturan atau UU yang menguntungkan

bagi usaha ekonominya.

3. Korupsi nepotistik, yaitu terjadinya korupsi karena ada ikatan kekeluargaan,

pertemanan, dan sebagainya.

4. Korupsi subversif, yakni mereka yang merampok kekayaan negara secara


sewenangwenang untuk dialihkan ke pihak asing dengan sejumlah keuntungan pribadi.

Diantara model-model korupsi yang sering terjadi secara praktis adalah: pungutan liar,

penyuapan, pemerasan, penggelapan, penyelundupan, pemberian (hadiah atau hibah)


yang berkaitan dengan jabatan atau profesi seseorang.

Jeremy Pope (2007: xxvi) mengutip dari Gerald E. Caiden dalam Toward a General

Theory of Official Corruption menguraikan secara rinci bentuk-bentuk korupsi yang

umum dikenal, yaitu:

1. Berkhianat, subversif, transaksi luar negeri ilegal, penyelundupan.

2. Penggelapan barang milik lembaga, swastanisasi anggaran pemerintah, menipu dan

mencuri.

3. Penggunaan uang yang tidak tepat, pemalsuan dokumen dan penggelapan uang,

mengalirkan uang lembaga ke rekening pribadi, menggelapkan pajak, menyalahgunakan

dana.

4. Penyalahgunaan wewenang, intimidasi, menyiksa, penganiayaan, memberi ampun dan

grasi tidak pada tempatnya.

5. Menipu dan mengecoh, memberi kesan yang salah, mencurangi dan memperdaya,

memeras.

6. Mengabaikan keadilan, melanggar hukum, memberikan kesaksian palsu, menahan secara

tidak sah, menjebak.

7. Tidak menjalankan tugas, desersi, hidup menempel pada orang lain seperti benalu.

8. Penyuapan dan penyogokan, memeras, mengutip pungutan, meminta komisi.

9. Menjegal pemilihan umum, memalsukan kartu suara, membagi-bagi wilayah pemilihan

umum agar bisa unggul.

10. Menggunakan informasi internal dan informasi rahasia untuk kepentingan pribadi;

membuat laporan palsu.

11. Menjual tanpa izin jabatan pemerintah, barang milik pemerintah, dan surat izin

pemrintah.

12. Manipulasi peraturan, pembelian barang persediaan, kontrak, dan pinjaman uang.
13. Menghindari pajak, meraih laba berlebih-lebihan.

14. Menjual pengaruh, menawarkan jasa perantara, konflik kepentingan.

15. Menerima hadiah, uang jasa, uang pelicin dan hiburan, perjalanan yang tidak pada

tempatnya.

16. Berhubungan dengan organisasi kejahatan, operasi pasar gelap.

17. Perkoncoan, menutupi kejahatan.

18. Memata-matai secara tidak sah, menyalahgunakan telekomunikasi dan pos.

19. Menyalahgunakan stempel dan kertas surat kantor, rumah jabatan, dan hak istimewa

Jabatan.

6. Faktor –faktor penyebabnya bisa dari internal pelaku – pelaku korupsi dan juga bisa

berasal dari situasi lingkungan yang kondusif untuk melakukan korupsi (faktor

eksternal).

Dengan demikian secara garis besar penyebab korupsi dapat dikelompokkan menjadi

dua, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.

 Faktor Internal, merupakan faktor pendorong korupsi yang berasal dari dalam diri setiap

individu. Faktor internal dapat diperinci menjadi:

a) Sifat tamak/rakus manusia

Sifat tamak merupakan sifat yang berasal dari dalam diri setiap individu. Hal itu terjadi

ketika seseorang mempunyai hasrat besar untuk memperkaya diri dan tidak pernah

merasa puas terhadap apa yang telah dimiliki

b) Gaya hidup konsumtif

Pada era-modern ini, terutama kehidupan dikota- kota besar merupakan hal yang sering

mendorong terjadinya gaya hidup konsumtif. Oleh karena itu, apabila Perilaku konsumtif

tidak di imbangi dengan pendapatan yang memadai,maka hal tersebut akan membuka

peluang seseorang untuk melakukan berbagai tindakan demi memenuhi hajatnya. Salah
satu kemungkinan tindakan itu adalah dengan korupsi.

c) Moral yang kurang kuat

Seseorang yang mempunyai moral lemah cenderung mudah tergoda untuk melakukan

tindakan korupsi. Godaan itu bisa berasal dari atasan, teman setingkat, bawahan, atau

pihak lain yang memberi kesempatan untuk melakukan korupsi.

 Faktor Eksternal, merupakan faktor pemicu terjadinya tindakan korupsi yang berasal

dari luar diri pelaku. Faktor eksternal dapat dibagi menjadi empat, yaitu:

1. Faktor Politik

Politik merupakan salah satu sarana untuk melakukan korupsi. Hal ini dapat dilihat ketika

terjadi intrabilitas politik atau ketika politisi mempunyai hasrat untuk mempertahankan

kekuasaannya.

2. Faktor Hukum

Hukum bisa menjadi faktor terjadinya korupsi dilihat dari dua sisi, disatu sisi dari aspek

perundang – undangan, dan disisi lain dari lemahnya penegak hukum.

Hal lain yang menjadikan hukum sebagai sarana korupsi adalah tidak baiknya substansi

hukum, mudah ditemukan aturan – aturan yang diskrimatif dan tidak adil, rumusan yang

tidak jelas dan tegas sehingga menumbulkan multi tafsir, serta terjadinya kontradiksi dan

overlapping dengan aturan lain.

3.Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi. Hal itu dapat

dilihat ketika tingkat pendapat atau gaji yang tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhannya, maka seseorang akan mudah untuk melakukan tindakan korupsi demi

terpenuhinya semua kebutuhan.

4. Faktor Organisasi

Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas, tidak hanya organisasi
yang ada dalam suatu lembaga, tetapi juga sistem pengorganisasian yang ada didalam

lingkungan masyarakat.

Faktor - faktor penyebab terjadinya korupsi dari sudut pandang organisasi meliputi:

 Kurang adanya teladan dari pemimpin


 Tidak adanya kultur organisasi yang benar
 Sistem akuntabilitas di instansi pemerintah kurang memadai
 Manajemen cenderung menutupi korupsi di dalam organisasi
 Lemahnya pengawasan

Anda mungkin juga menyukai