Anda di halaman 1dari 17

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. W DENGAN GANGGUAN


SISTEM PERKEMIHAN “Post Nefrostomy bilateral a.i CKD e.c Suspect
Batu Ureter Bilateral”

Seorang laki-laki berumur 40 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri


pada daerah luka operasi 20 cm daerah pinggang sebelah kanan. Klien
mengatakan 4 hari sebelum masuk RS mengeluh BAK menjadi sedikit ± setengah
gelas warna kuning keruh keluhan disertai nyeri pinggang kanan dan kiri tetapi
tidak menjalar. Klien berobat ke puskesmas dan dirujuk ke RSHS. Klien
didiagnosa gagal ginjal akut dan suspect batu ureter, harus dilakukan hemodialisa,
telah dilakukan hemodialisa sebanyak 1 kali. Klien dilakukan tindakan operasi
untuk mengangkat batu disebelah kiri, dan dipasang nefrostomy disebelah ginjal
kanan dan kiri.

Hasil anamnesa didapatkan keadaan umum lemah, klien mengeluh nyeri


pada daerah luka operasi 20 cm daerah pinggang sebelah kanan terdapat luka
operasi luka dan luka drain kering dan tertutup oleh kassa steril, dirasakan apabila
klien melakukan aktivitas gerak seperti miring kanan, kiri, dan seperti ditusuk-
tusuk. klien tampak meringis sambal memegang perut sampai ke belakang, nyeri
menyebar sampai ke belakang, nyeri tekan epigastrium (+), nyeri timbul kadang-
kadang sampai 2-3 jam sekali. Nyeri dirasakan berkurang apabila klien tidak
banyak bergerak atau merubah posisi tidur skala nyeri 6 (0-10).

klien mengatakan bahwa kurang lebih 4 tahun yang lalu, ketika klien BAK
klien merasa sakit dan tersendat-sendat, keluar batu seperti gula pasir bercampur
darah, lalu klien berobat ke puskesmas dan diberi obat untuk menghancurkan
batu, nama obat klien lupa. klien juga sering mengeluh nyeri pinggang dan diobati
dari puskesmas. klien juga mengatakan bahwa klien juga memang kurang minum.
Keluarga klien mengatakan bahwa kakek klien pernah menderita sakit yang sama
dengan klien. Dalam keluarga ada yang mengidap hipertensi yaitu kakeknya.
Mengenai penyakit lain-lain tidak mengatakan.

Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data tekanan darah 100/70 mmHg,


frekuensi nadi 96 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,6 ˚C, tidak ada
peningkatan JVP, CRT Kembali dalam 3 detik, tidak terdapat sianosis pada bibir,
jari tangan ataupun jari kaki. Oedem (-) pada ekstremitas atas dan bawah, terdapat
luka operasi di kuadran kiri bawah ± 10-20 cm. Tampak luka post nefrostomy
diarea ginjal kiri dan luka tampak kering. Pada pinggang sebelah kanan tampak
terpasang selang nefrostomy yang disambung ke urine bag berisi urine warna
kuning agak keruh. Nyeri tekan (+) kuadaran kanan bawah. Pasien mengeluh
nyeri pada area luka nefrostomy. Hipopigmentasi kulit (-), nyeri tekan (+) saat
palpasi kelenjar tiroid dan paratiroid. Bising usus 12 x/menit, nyeri tekan (+) di
epigastrium, pasien mengeluh mual, BB sebelum sakit 65kg, keluhan BAB (-).
Kekuatan otot 5/5, reflek biceps ++/++, triceps ++/++.

Hasil pemeriksaan laboratorium per tanggal 25 april didapat data


hemoglobin 9,0 gr/dl, leukosit 11.500/mm3 , trombosit 293.000/mm3, SGOT 17
U/L, SGPT 15 U/L, hematokrit 30%, ureum 150 mg/dl, kreatinin 3,4 meq/L,
glukosa sewaktu 147 mg/dl, alfa amilase 217 U/L, lipase serum 88,2 U/L, natrium
134 meq/L, kalium 4,0 meq/L. per tanggal 10 juni didapat data albumin 2,4 g/dl,
protein total 6,5 g/dl. Per tanggal 19 juni didapat data hemoglobin 7,7 gr/dl,
leukosit 9200/mm3, hematokrit 25%, trombosit 311.000/mm3, ureum 92 mg.dl,
kreatinin 2,3 meq/L, glukosa sewaktu 91 U/L, natrium 133 meq/L, kalium 3,8
meq/L. hasil radiologi GFR fungsi ginjal kanan kurang, ginjal kiri sangat kurang.

Terapi:

1. Infus Nacl 0,9% 20 gtt/menit


2. Ciprofloxacin 2x400 mg IV
3. Rantin 2x1 ampul IV
4. Tramadol 2x1 ampul IM
A. Biodata
1) Identitas
a) Identitas Klien

Nama : Tn.W
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Tanggal masuk RS : 24 April 2006
Tanggal Pengkajian : 19 Juni 2006 jam 07.30
Alamat : Kp. Nagrak Ds. Cikawao Kec.
Pacet Majalaya Kab. Bandung
Diagnosa Medis : Post Nefrostomy bilateral a.i
CKD e.c Suspect Batu Ureter
Bilateral
Nomor Medrek : 493123
b) Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny.M
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan Klien : Istri
Alamat : Kp. Nagrak Ds. Cikawao Kec.
Pacet Majalaya Kab. Bandung
B. Riwayat Kesehatan Klien
a) Keluhan Utama
Nyeri
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan 4 hari sebelum masuk RS Klien mengeluh BAK
menjadi sedikit ± setengah gelas warna kuning keruh keluhan
disertai nyeri pinggang kanan dan kiri tetapi tidak menjalar. Klien
berobat ke puskesmas dan dirujuk ke RSHS. Klien masuk ke UGD
RSHS tanggal 24 April 2006 dan harus dirawat. Klien didiagnosa
gagal ginjal akut suspec batu ureter, harus dilakukan hemodialisa,
telah dilakukan hemodialisa tanggal 27 April 2006 sebanyak satu
kali. Klien masuk RC II BU tanggal 30 April 2006. Tanggal 23 Mei
Klien di operasi untuk mengangkat batu ginjal sebelah kiri, dan
dipasang nefrostomy disebelah ginjal kanan dan kiri.
Saat dilakukan pengkajian tanggal 19 Juni jam 07.30, keadaan umum
lemah, Klien mengeluh nyeri pada daerah luka operasi 20 cm daerah
pinggang sebelah kanan terdapat luka operasi dan luka drain kering
dan tertutup kain kassa steril, nyeri dirasakan apabila Klien
melakukan aktivitas gerak seperti miring kanan, miring kiri seperti
ditusuk-tusuk. Klien tampak meringis sambil memegang bagian
perut sampai ke belakang, nyeri menyebar sampai ke belakang, nyeri
tekan epigastrium (+), nyeri timbul kadang-kadang apabila pasien
tidak banyak bergerak atau merubah posisi tidur skala nyeri 6 (0-10).
c) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan bahwa kurang lebih 4 tahun yang lalu ketika
Klien BAK Klien merasa sakit dan tersendat-sendat, keluar batu
seperti gula pasir bercampur darah, lalu Klien berobat ke puskesmas
dan diberi obat untuk menghancurkan batu, nama obat Klien lupa.
Klien juga sering mengeluh nyeri pinggang dan diobati obat dari
puskesmas. Klien juga mengatakan bahwa klien memang kurang
minum.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan bahwa kakek klien pernah menderita sakit
yang sama dengan klien. Dalam keluarga ada yang mengidap hipertensi
yaitu kakeknya. Mengenai penyakit yang lain-lain keluarga klien tidak
mengatakan.
D. Struktur Keluarga
Tidak terkaji
E. Riwayat Imunisasi
Tidak terkaji
F. Riwayat Sosial
Klien mengatakan rumahnya jauh dari jalan raya, dekat dengan masjid,
tidak memelihara hewan ternak. Klien berhubungan baik dengan
keluarga dan juga tetangganya. Klien sering berkomunikasi dengan
tetangga ataupun keluarga, di RS juga klien suka bercakap-cakap dengan
klien lain, dan klien mampu bekerjasama dengan tim Kesehatan terutama
dengan dokter dan perawat.
G. Data Biologis

No Aktivitas Sebelum Sakit Setelah Sakit


1. Nutrisi
a. Makan
 Frekuensi 3 x sehari habis 1 porsi 3 x sehari habis ¼ porsi
 Jenis Nasi, tahu, tempe, Nasi, bubur
lalab, sambal, kadang- daging/ikan, buah-
kadang dengan ikan. buahan.
Klien jarang makan Klien mengatakan
buah-buahan. kurang nafsu makan
karena mual dan ada
luka pada mulut.
b. Minum
 Frekuensi 3-4 gelas sehari (±500- 1-2 botol @ 1,5 L
800 cc sehari) (1500-3000 cc sehari)
 Jenis Air putih, the manis, Air putih, minum susu
kadang-kadang klien 1 gelas sehari dari
minum kopi rumah sakit
2. Eliminasi
a. BAK
 Frekuensi 4-5 x/ hari Melalui uretra 5-6
x/hari (± 1500-2000
cc), kuning keruh
 Warna Kuning agak keruh Melalui Nefrostomy ±
700-1000 cc/hari,
kuning keruh
b. BAB
 Frekuensi 1 x/ hari 1 x/ hari
 Warna Kuning Kuning
 Konsistensi Padat Padat
3. Personal Hygiene
a. Mandi 2 x/hari memakai 2 x/minggu di lap atau
sabun menggunakan tissue
basah dan tidak
memakai sabun
b. Gosok gigi 2 x/hari memakai pasta 1 x/minggu, memakai
gigi pasta gigi
c. Keramas 2 x/minggu memakai Sudah 3 minggu belum
shampoo keramas
d. Potong kuku Bila Panjang Belum potong kuku
4. Istirahat Tidur
a. Siang Jarang tidur siang ½-1 jam / hari klien
mengeluh kurang tidur,
mengeluh nyeri
b. Malam 7-8 jam/hari tidur 4-5 jam/hari tidur
nyenyak kurang nyenyak
5. Kegiatan aktivitas Klien seorang kepala Berbaring ditempat
sehari-hari rumah tangga dan tidur.
sehari-harinya bekerja Klien mengeluh lemah
di kebun. dan lelah saat
beraktivitas.

H. Data Psikologis
1. Pola Kognisi Dan Persepsi Sensori
a. Status Mental : Sadar
b. Orientasi : Orientasi Baik
c. Keadaan Emosional : Baik
d. Bicara : Normal
e. Bahasa Yang Digunakan : Sunda dan Indonesia
f. Kemampuan Membaca : Baik
g. Kemampuan Interaksi : Sesuai
h. Pengetahuan Tentang Penyakitnya : Mengerti
i. Respon Klien Terhadap Penyakitnya : Menerima
2. Pola Konsep Diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan menerima tentang penyakitnya dan meminta
kesembuhannya agar bisa menjalankan aktifitasnya kembali untuk
membantu istrinya.
b. Ideal diri
Harapan klien terhadap penyakitnya adalah ingin cepat sembuh dan
berkumpul kembali dengan keluarganya dirumah.
c. Harga diri
Klien memahami keadaan dirinya dengan segala kelebihandan
kekurangannya.
d. Peran diri
Klien adalah seorang ayah bagi kedua anak nya dan suami bagi
isterinya.
e. Identitas diri
Klien adalah seorang laki-laki dan klien merasa puas dengan jenis
kelaminnya, karena dapat memberikan keturunan.
3. Pola Peran-Berhubungan
Pasien dengan anggota keluarganya baik dan sering bekerja sama dalam
kegiatan dilingkunganya, pasien juga kooperatif dengan perawat dan
tim kesehatan yang lainnya dalam tindakan medis, keluarganya dalam
berkomunikasi mengunakan bahasa sunda.
4. Pola Seksual Dan Seksualitas
Tidak ada keluhan
5. Pola Mekanisme Koping
Klien mengatakan jika mempunyai masalah selalu menceritakannya
pada isterinya dan ibunya.
6. Pola Nilai Kepercayaan
Pasien seorang muslim, taat dalam menjalankan ibadahnya, dan
termotivasi oleh keluarganya untuk sembuh
I. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran : compos mentis (E:4 V:5 M:6)
b. Penampilan : Rapi dan bersih
c. Kesadaran : compos mentis
d. Orientasi : baik
e. Berat badan : sebelum sakit : 65 kg
Tanda-tanda vital :
- TD : 100/70 mmHg
- N : 96 x/menit
- S : 36,5ºC
- RR : 20x/menit
2. Sistem pernapasan
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat deviasi septum nasi,tidak
terdapat sianosis pada bibir, jari tangan ataupun jari kaki,tidak
terdapat pernafasan cuping hidung, mukosa hidung lembab, tidak
terdapat sekret, tidak terdapat penggunaan otot-otot bantu
pernafasan, bentuk dada simetris, tidak terdapat adanya retraksi
dada dan nyeri tekan pada daerah dada, ekspansi paru simetris,
pengembangan paru maksimal, suara perkusi paru terdengar
resonan, pada auskultasi terdengar vesikuler tidak terdengar rales
pada saat auskultasi, frekuensi nafas 20 x/menit.
3. Sistem kardiovaskuler
Konjungtiva agak anemis, tidak ada peninggian JVP, CRTkembali
dalam 3 detik, suara perkusi jantung dulness, S1 dan S2 terdengar
murni reguler. Tekanan darah 100/70 mmHg. Nadi 96 x/menit.
4. Sisem persyarafan
Kesadaran composmentis, Test Nervus kranial
1) Nervus I (Olfaktorius) Fungsi penciuman baik, terbukti klien
dapat membedakan bau-bauan familier seperti bau kopi dan
kayu putih.
2) Nervus II (Optikus) Fungsi ketajaman penglihatan baik yang
ditandai dengan klien dapat membaca papan nama perawat
pada jarak 30 cm.
3) Nervus III (Okulomotorius), IV (Trochlearis), VI (Abducen)
Klien mampu menggerakkan bola mata kesegala arah, pupil
berkontraksi saat diberi cahaya, bentuk pupil isokor, klien
dapat membuka dan menutup matanya, lapang pandang klien
tidak menyempit.
4) Nervus V (Trigeminus) Fungsi mengunyah baik, pergerakan
otot masetter dan temporalis saat mengunyah simetris. Klien
dapat merasakan sentuhan pilinan kapas pada wajah, klien
mengedip spontan saat diberi rangsangan dengan pilinan kapas
pada kedua kelopak mata.
5) Nervus VII (Facialis) Klien dapat mengerutkan dahi dan
tersenyum dengan kedua bibir simetris. Klien dapat
membedakan rasa manis, asam dan asin.
6) Nervus VIII (Auditorius) Fungsi pendengaran tidak terganggu,
terbukti klien dapat menjawab seluruh pertanyaan yang
diajukan secara spontan
7) Nervus IX (Glossofaringeus) Terdapat reflek muntah pada saat
pangkal lidah ditekan dengan menggunakan tongue spatel dan
klein dapat merasakan sensasi pahit.
8) Nervus X (Vagus) Reflek menelan baik, uvula terletak
ditengah antara palatum mole dengan arkus faring, dan
bergerak saat klien bilang “ah”.
9) Nervus XI (Assesorius) Klien dapat mengangkat bahu kanan
dan kiri, serta dapat melawan tahanan pada kedua bahu.
10) Nervus XII (Hipogolosus) Klien dapat menggerakkan lidah
dan menjulurkannya kesegala arah).
5. Sistem penglihatan
Bentuk mata simetris, sclera anikterik, tidak ada pembengkakan
pada mata, tidak ada penonjolan pada mata,tdak ada edema
palpebra, tidak ada secret pada mata, dan tidak ada nyeri tekan di
sekitar mata,pasien bisa membaca tulisan dengan jarak 40 cm
1. Sistem pendengaran
Telinga kanan dan kiri simetris, fungsi pendengaran baik, tidak ada
pembengkakan pada telinga, tidak ada nyeri tekan pada daerah
telinga.
6. Sistem perkemihan dan genitalia
Tidak tampak adanya oedem pada daerah ekstremitas atas dan
bawah, terdapat luka operasi di kuadran kiri bawah ± 10-12 cm.
tampak luka post nefrostomi di area ginjal kiri dan luka tampak
kering. Pada pinggang sebelah kanan tampak terpasang selang
nefrostomi yang disambung ke urin bag berisi urine warna kuning
agak keruh. Terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan bawah. Klien
mengeluh nyeri luka nefrostomi. Klien telah dilakukan
pengangkatan batu ureter sebelah kiri, tetapi yang sebelah kanan
belum diangkat menunggu keadaan umum membaik, tidak terdapat
distensi kandung kemih. Genital tampak agak kotor, klien masih
bisa BAK spontan lewat uretra.
7. Sistem pencernaan
Sklera tampak putih, bibir kering, mukosa mulut lembab tidak
terdapat lesi, abdomen tampak cekung, terdapat luka operasi
dikuadran kiri bawah, bising usus 12x/menit, perkusi suara
timpani, terdapat nyeri tekan di epigastrium, tidak terdapat
pembesaran hepar dan limpa. Klien mengeluh mual. Berat badan
sebelum sakit 65kg semenjak sakit belum ditimbang tetapi
keluarga mengatakan bahwa klien tampak lebih kurus
dibandingkan sebelum sakit. Klien tidak ada keluhan dalam BAB.
8. Sistem muskoloskeletal
1) Ekstremitas Atas. Bentuk dan ukuran kedua ekstremitas atas
simetris, pergerakan (ROM) kedua ekstremitas atas bebas ke
segala arah, tidak terdapat nyeri pada daerah persendian dan
tulang,tidak terdapat adanya deformitas tulang atau sendi, tidak
terdapat kontraktur sendi, tidak terdapat adanya atrofi
otot,tidak terdapat oedema pada kedua ekstremitas atas,
kekuatan otot 5/5, reflek biceps ++/++, Triceps ++/++.
2) Ekstremitas Bawah. Bentuk dan ukuran kedua ekstremitas
bawah simetris, pergerakan (ROM) kedua ekstremitas bawah
bebas agak terbatas, terdapat nyeri pada daerah persendian dan
tulang, tidak terdapat adanya deformitas tulang atau sendi,
tidak terdapat kontraktur sendi, tidak terdapat adanya atrofi
otot,tidak terdapat oedema pada kedua ekstremitas
bawah,kekuatan otot 5/5, reflek patella ++/++, achiles ++/++.
9. Sistem endokrin
Endokrin tidak ada hipopigmentasi kulit, tidak tampak adanya
keringat yang berlebihan (diaforesis) tidak teraba adanya massa,
nyeri tekan dan pembesaran saat palapsi kelenjar tiroiddan
paratiroid.
10. Sistem integumen
Rambut dan kulit kepala kotor, tidak terdapat hiperpigmentasi,
rambut tampak lengket, kuku pendek dan bersih. Suhu tubuh
36,6˚C.
J. Data Penunjang
Tanggal Nama Test Hasil Satuan Nilai
- RADIOLOGI ( 17 Mei 2006 ) Rujukan
25 April Laboratorium
2006
Hemoglobin 9,0 g/dl 13-18
Leukosit 115 10ˆ3/uL 3,8-10,6
Trombosit 293 10ˆ3/ul 150-440
Hematokrit 30 % 34-47
SGOT 17 U/L 37C s/d 37
SGPT 15 U/L 37C s/d 40
Ureum 150 Mg/dl 15-50
Kreatinin 3,4 Mg/dl 0,6-1,1
Glukosa 147 Mg/dl <140
sewaktu
Alfa amilase 217 U/L 37C 28-100
Lipase serum 88,2 U/L 37C <190
Natrium 134 Mg/dl 135-145
Kalium 4,0 Mg/dl 3,6-5,5
10 Juni Albumin 2,4 g/dl 3,5-5,0
2006
Protein total 6,5 g/dl 6,6-8,7
19 Juni Hemagoblin 7,7 g/dl 13-18
2006
Leukosit 92 10ˆ3/uL 3,8-10,6
Hematokrit 25 % 34-47
Trombosit 311 10ˆ3/ul 150-440
Ureum 92 Mg/dl 15-50
Kreatinin 2,3 Mg/dl 0,6-1,1

Glukosa 91 Mg/dl <140


sewaktu
Natrium 133 Mg/dl 135-145
Kalium 3,8 Mg/dl 3,6-5,5

Glomerulus Filtration Rate


Kesimpulan : fungsi ginjal kanan kurang, kiri sangat kurang.

K. Pengobatan
No Nama Obat Dosis Waktu Ket
.
1 Infus Nacl 0,9% 20 gtt/ menit
2 Ciprofloxacin 2x400 mg IV
3 Ranitidin 2x1 ampul IV
4 Tramadol 2x1 ampul IV

L. Analisa Data
Data Senjang Etiologi Masalah
DS dan DO Keperawatan
DS : Post nefrostomi kiri Nyeri Akut
1. Klien mengatakan nyeri dan nefrostomi (D.0077)
pada luka operasi dan kanan
drain nefrostomi ↓
2. Klien mengatakan Terputusnya
kurang nyaman ketika kontinuitas jaringan
bergerak apalagi pada ↓
bagian perut Merangsang
DO : pengeluaran
1. Terdapat luka bekas serotonin,
nefrostomi diarea ginjal bradikinin,
sebelah kiri prostaglandin
2. Selang nefrostomi ↓
tampak selang urine Traktus
bag berisi warna kuning spinotalamicus
keruh ↓
3. Saat dilakukan Thalamus
perawatan luka stoma ↓
nefrostomi pasien Cortex cerebri
tampak meringis ↓
4. Skala nyeri 6(0-10) Selanjutnya nyeri di
5. Td: 100/70 MmHg persepsikan
Nadi: 96 x/menit ↓
Nyeri Akut
Data Senjang Etiologi Masalah
DS dan DO Keperawatan
DS: Penurunan Defisit
1. Klien mengatakan motivasi/minat Perawatan Diri
nyeri saat melakukan ↓ (D.0109)
pergerakan dan tidak Tidak nyaman
ada semangat untuk ↓
membersihkan diri Membatasi gerakan
2. Klien mengatakan (kelemahan)
ADL dibantu ↓
keluarga ADL terganggu
3. Klien megatakan ↓
kalau mandi hanya Defisit Perawatan
pake waslap atau Diri
tissue basah tanpa (D.0109)
sabun dengan
frekuensi 2x/minggu

DO:
1. Tampak terpasang
nefrostomi dan bekas
luka nefrostomi
2. Tampak lemas
3. Bedrest
4. Kulit kepala pasien
kotor dan berbau
5. Badan sedikit kotor
(berdaki)
6. Badan berbau khas
DS: Kurang control tidur Gangguan Pola
1. Klien mengatakan ↓ Tidur
Data Senjang Etiologi Masalah
DS dan DO Keperawatan
sering mengeluh hospitalisasi (D.0055)
kurang tidur ↓
2. Klien mengatakan Perubahan status
nyeri kesehatan

DO:
Timbul perasaan
1. Tampak letih
cemas
2. Tampak cemas

3. Td: 100/70 MmHg
Kurang privasi tidur
Nadi : 96x/menit

Rr: 20x/menit
Gangguan Pola
Suhu: 36,6 ̊C
Tidur
(D.0055)

M. Diagnosa Keperawatan Menurut Prioritas


1. Nyeri Akut B.d Post nefrostomi kiri dan nefrostomi kanan D.d Klien
mengatakan nyeri pada luka operasi dan drain nefrostomi, Saat
dilakukan perawatan luka stoma nefrostomi pasien tampak meringis
Skala nyeri 6(0-10) (D.0077)
2. Defisit Perawatan Diri B.d Penurunan motivasi/minat D.d Klien
mengatakan nyeri saat melakukan pergerakan dan tidak ada semangat
untuk membersihkan diri, dan Kulit kepala pasien kotor dan berbau
(D.0109)
3. Gangguan Pola Tidur B.d Kurang control tidur D.d Klien mengatakan
sering mengeluh kurang tidur, tampak letih dan tampak cemas
(D.0055)
N. Intervensi Keperawatan
No. Dx Tujuan Rencana Tindakan Rasional
1 Setelah dilakukan tindakan O: Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Untuk mengetahui
Nyeri akut keperawatan 3x24 jam durasi, frekuensi, kualitas dan lokasi,karakterstik, durasi,
diharapkan nyeri akut pasien intensitas nyeri frekuensi, kualitas dan intensitas
teratasi dengan KH: N: Berikan teknik nonfarmakologis nyeri
1. Keluhan nyeri untuk mengurangi rasa nyeri (kompres 2. Untuk mengetahui skala nyeri
2. Gelisah dingin) 3. Untuk mengurangi rasa nyeri
3. Mual E: Jelaskan penyebab dan pemicu
nyeri
K: Kolaborasi pemberian obat
analgesik
2 Setelah dilakukan tindakan O: Monitor tingkat kemandirian 1. Untuk mengetahui sampai
Defisit Perawatan keperawatan 3x24 jam N: Dampingin dalam melakukan tingkat kemandirian pasien
Diri diharapkan defisit perawatan perawatan diri sampai mandiri 2. Untuk membantu dan juga
diri pasien teratasi dengan Fasilitas kemandirian, bantu jika tidak melatih pasien untuk melakukan
KH: mampu melakukan perawatan diri perawatan diri
1. Kemampuan mandi E: Anjurkan melakukan perawatan 3. Untuk bersama mendukung
2. Kemampuan makan diri secara konsisten sesuai pasien untuk konsisten
No. Dx Tujuan Rencana Tindakan Rasional
3. Minat melakukan kemampuan melakukan perawatan diri sesuai
perawatn diri dengan kemampuan pasien
3 Setelah dilakukan tindakan O: Identifikasi pola aktivitas dan tidur, 1. Untuk mengetahui pola dari
Gangguan pola keperawatan 3x24 jam Identifikasi faktor penganggu tidur aktivitas dan tidur pasien
Tidur diharapkan gangguan pola (fisik dan atau psikologi) 2. Untuk mengetahui penyebab
tidur pasien teratasi dengan N: Fasilitas menghilangkan stress atau faktor apa saja yang
KH: E: Jelaskan pentingnya tidur cukup menganggu tidur pasien sampai
1. Keluhan sulit tidur selama sakit tidak nyenyak dan kurang
2. Keluhan tidak puas tidur merasa puas
3. Keluhan pola tidur 3. Untuk mengurangi rasa stress
berubah atau cemas pada pasien agar
4. Keluhan istirahat tidak bisa tidur dengan teratur
cukup 4. Untuk mengedukasi pasien
bahwa sangat penting tidur
selama sakit.

Anda mungkin juga menyukai