1. BAHASA PELAWAK
a) Bahasa pelawak termasuk ke dalam variasi bahasa fungsional.
b) Alasan tergolong ke dalam variasi bahasa fungsional yaitu karena pada
dasarnya bahasa pelawak dipakai untuk kegunaan tertentu yaitu menghibur
penonton atau khalayak ramai. Biasanya bahasa pelawak ini dipakai oleh
seorang komedian.
c) Ciri-ciri bahasa pelawak :
Ucapan yang diberikan berupa lelucon.
Subjek lelucon bisa orang lain dan juga diri sendiri.
Memiliki kekuatan humor 'joke power'.
Lelucon bisa dengan tingkah laku yang dibuat-buat hingga dapat
terlihat lucu dan pantas ditertawakan.
Bahasa yang diucapkan bersifat menghibur.
Bahasa yang digunakan tidak formal.
Menggunakan bahasa yang kekinian.
d) Contoh bahasa pelawak :
Percakapan 2 orang antara emak dengan anak.
Emak : "Nak, kamu mau sekolah atau ke sawah ?"
Anak : "Ke sekolah lah Mak. Ngapain juga ke sawah?"
Emak : "Tapi kamu kok mirip orang-orangan sawah ?"
Anak : "Nggak Mak, aku mirip orang gila."
Percakapan antar X dan Y.
X : "Ibu anaknya lucu deh."
Y : "Makasih.."
X : "Mirip boneka deh Bu."
Y: " Iya po ? Boneka barbie ya ?"
X : "Bukan, boneka santet.."
Seseorang yang akan memulai stand up comedy.
"Kali ini saya akan mengambil tema yang ringan saja, yaitu tentang
kapas. Soalnya kalo ngambil tema besi baja terlalu berat."
“Makan ya bro !”
Basa basi ini dipakai umumnya saat seseorang mau makan duluan.
Kalimat sederhana ini menunjukkan pesan respect kepada orang yng
diajak bicara.
3. BAHASA PENDEMO
a) Bahasa pendemo termasuk ke dalam variasi bahasa fungsional.
b) Alasan tergolong ke dalam variasi bahasa fungsional yaitu karena bahasa
pendemo dipakai untuk kegunaan tertentu yaitu menyatakan pendapat suatu
kelompok atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat
pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh
kepentingan kelompok.
c) Ciri-ciri bahasa pendemo:
Bahasa pendemo diucapkan dengan kalimat yang tegas serta dengan
suara yang lantang.
Dilakukan dengan penuh semangat dan menggebu-gebu.
Untuk mengungkapkan pendapat, keinginan, dan atau tuntutan.
Biasanya berupa orasi.
Berisikan kritikan.
d) Contoh bahasa pendemo :
"Kami datang kemari untuk menuntut keadilan, yang seadil-adilnya, kami
muak dengan tingkah para koruptor yang telah merusak moral, merusak
etika, merusak bendera merah putih, bahkan telah menginjak injak harga
diri Negara yang rakyat cintai ini... Untuk itu kami bersikap sebagai
Mahasiswa yang menuntut kehormatan Bangsa, Tanah Air Kita, Negara
kita, yang telah para koruptor rusak dengan segala kepentingan anda."
"Maju dan jangan gentar wahai saudaraku para aktivis, jangan kalian
tidur nyenyak melihat mereka para perampok negara ini, NKRI akan
bersaksi bahwa hukum harus di tegakkan, basmi korupsi di negeri ini,
Mereka telah menjual, menggerogoti bahkan membunuh bangsa ini,
takada kata maaf bagi para koruptor".
5. BAHASA BERJANJI
a) Bahasa berjanji termasuk ke dalam variasi bahasa fungsional.
b) Alasan tergolong ke dalam variasi bahasa fungsional yaitu karena bahasa
berjanji digunakan untuk kegunan tertentu misalnya meyakinkan,
mempertegas suatu hal kepada orang lain atau wujud keseriusan seseorang
yang harus dipertanggungjawabkan.
c) Ciri-ciri bahasa berjanji :
Wujud komitmen seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu.
Dalam kalimat yang diutarakan biasanya ada kata-kata "saya berjanji".
d) Contoh bahasa berjanji :
"Saya berjanji tidak akan terlambat datang ke sekolah lagi".
"Aku berjanji akan datang ke pesta ulang tahunmu nanti".
6. BAHASA SINDIRAN
a) Bahasa sindiran tergolong ke dalam variasi bahasa fungsional.
b) Alasan tergolong ke dalam bahasa fungsional yaitu karena bahasa sindiran
memiliki tujuan dan kegunaan tertentu seperti mengejek, menyindir, maupun
merendahkan orang lain.
c) Ciri-ciri bahasa sindiran :
Diucapkan dengan bahasa yang halus dan juga ketus.
Terkesan memberikan pujian.
Kata-kata sindiran berlawanan dengan fakta atau keadaan yang
sebenarnya.
Bahasa sindiran berupa kata kiasan atau perumpamaan.
d) Contoh bahasa sindiran :
“Tulisanmu sangat indah , sampai-sampai aku tidak bisa membacanya.”
Kalimat tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya tulisan seseorang
tersebut tidak bagus atau indah.
“Kamu pasti tidur nyenyak semalam, sampai-sampai kantung matamu
jadi hitam.”
Kalimat tersebut menyatakan bahwa seseorang tersebut sebenarnya
kurang tidur.
“Suaramu merdu sekali sampai-sampai kaca rumahku pecah semua.”
Kalimat di atas menunjukkan bahwa sebenarnya suara seseorang tersebut
tidak merdu.
7. BAHASA MANTRA
a) Bahasa mantra termasuk ke dalam variasi gaya beku (frozen).
b) Alasan tergolong ke dalam variasi gaya beku (frozen) yaitu karena bahasa
mantra tidak pernah berubah dari masa ke masa dan oleh siapapun penuturnya.
Jadi ibarat es yang telah membeku di kutub selatan, sehingga dinamakan
variasi gaya beku (frozen).
c) Ciri-ciri bahasa mantra :
Isi dari mantra biasanya berhubungan dengan kekuatan mistis atau gaib.
Mantra dibuat dan diamalkan untuk tujuan tertentu.
Mantra umumnya didalami dan dikuasai oleh orang-orang tertentu,
seperti dukun dan pawang.
Mantra didapat dari cara gaib, seperti keturunan atau mimpi atau bisa
dijuga diwarisi dari perguruan yang diikuti.
Mantra mengandung rayuan dan perintah
Mantra biasanya berupa suatu pujian-pujian yang cara penyampaiannya
dengan menggunakan kalimat yang halus.
d) Contoh bahasa mantra :
Mantra untuk mengobati orang dari pengaruh makhluk halus
Sihir lontar pinang lontar
terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
aku sapa tidak berbunyi
Mantra untuk berburu rusa
Sirih lontar pinang lontar
terletak diujung muara
Hantu buta jembalang buta
aku angkat jembalang rusa
Mantra pengobat sakit perut
Gelang-gelang si gali-gali
malukut kepala padi
Air susu keruh asalmu jadi
aku sapa tidak berbunyi
Mantra agar anjing tidak menggonggong
Pulanglah engkau ke rimba sekampung
Pulanglah engkau pada rimba yang besar
Pulanglah engkau kepada sungai yang tiada berhulu
8. BAHASA NYANYIAN
a) Bahasa nyanyian tergolong ke dalam variasi bahasa fungsional.
b) Alasan tergolong ke dalam variasi bahasa fungsional yaitu karena bahasa
nyanyian dipakai untuk kegunaan tertentu seperti menghibur diri sendiri
maupun orang lain.
c) Ciri-ciri bahasa nyanyian :
Biasanya bahasa yang digunakan merupakan cerminan dari perasaan
seseorang yang menciptakan nyanyian tersebut.
Tidak ada ketentuan dan syarat sebagai tolak ukuran, bahasanya bebas
imajinatif karena termasuk sebuah ekspresi dari seni.
Bahasa nyanyian disampaikan dengan penuh perasaan serta penjiwaan.
Bahasa nyanyian mengandung nada, sehingga menarik untuk
didengarkan.
d) Contoh bahasa nyanyian :
Lagu yang berjudul Bintang Kecil
Bintang kecil, di langit yang biru
Amat banyak, menghias angkasa
Aku ingin, terbang dan menari
Jauh tinggi ke tempat kau berada
Lagu yang berjudul Ambilkan Bulan Bu
Ambilkan bulan Bu,
Ambilkan bulan Bu
Yang selalu bersinar di langit
Di langit bulan benderang
Cahyanya sampai ke bintang
Ambilkan bulan Bu
Untuk menerangi
Tidurku yang lelap
Di malam gelap
DAFTAR PUSTAKA
http://kata-kata13.blogspot.co.id/2015/04/kalimat-orasi-demo-contoh-naskah.html?
m=1
http://kata-kata13.blogspot.co.id/2015/05/naskah-orasi-mahasiswa-dalam-demo.html?
m=1
http://www.daniarta.com/contoh-dialog-expressing-a-promise-mengungkapkan-janji/
http://masirul.com/pengertian-ciri-jenis-contoh-mantra/
http://www.belajaraktif.com/2017/01/pengertian-jenis-dan-ciri-ciri-mantra.html?m=1
http://materi4belajar.blogspot.co.id/2016/10/pengertian-kalimat-sindiran-ciri-
ciri.html?m=1
http://masirul.com/pengertian-ciri-jenis-contoh-mantra/
Soeparno, 2013. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Yogyakarta: Tiara Wacana