Anda di halaman 1dari 25

SISTEM KELISTRIKAN PERKAPALAN

KODE 32330040

3
Mohammad Danil Arifin ST. MT
Teknik Sistem Perkapalan FTK-UNSADA
RUMUS-RUMUS DASAR LISTRIK &
PENGANTAR REGULASI

Page 2
RUMUS-RUMUS DASAR LISTRIK
Rumus Dasar Kelistrikan
Dibawah ini adalah kumpulan beberapa rumus dari dasar kelistrikan yang perlu kita ketahui. Dibawah ini
adalah rumus rumus untuk menghitung arus listrik.

1. Arus listrik
Ialah electron bergerak atau mengalir secara terus
menerus dan secara berkesinambungan terhadap
konduktor karena adanya perbedaan jumlah electron
pada beberapa lokasi yang jumlah electronya berbeda.
Satuan dari arus listrik ialah Ampere. Ini lah rumus untuk
menghitung arus listrik :

Page 3
RUMUS-RUMUS DASAR LISTRIK

2. Kuat Arus Listrik


Adalah tergantungnya banyak sedikitnya
electron bebas yang berpindah melewati suatu
penampang dalam satuan waktu. Inilah rumus
– rumus untuk menghitung banyaknya muatan
listrik, kuat arus dan waktu:

Page 4
RUMUS-RUMUS DASAR LISTRIK
3. Rapat Arus
Rapat arus adalah besar kecilnya
arus listrik tiap mm² luas
penampang kawat. Rumus-rumus
dibawah ini untuk menghitung
besarnya rapat arus, kuat arus dan
penampang kawat :

Page 5
RUMUS-RUMUS DASAR LISTRIK

Page 6
RUMUS-RUMUS DASAR LISTRIK

Page 7
RUMUS-RUMUS DASAR LISTRIK

4. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar


 Definisi dari tahanan adalah : 1 Ω (satu Ohm) ialah Berikut rumus untuk menghitung besarnya
tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus :

1063 mm dengan penampang 1 mm² pada R=1/G


temperatur 0° C. G=1/R

 Definisi dari Daya hantar adalah: Mampunya daya Dengan Keterangan:


hantar arus sedangkan penyekat isolasi ialah
R =Tahanan/resistansi [Ω/ohm]
suatu bahan yang memiliki tahanan yang sangat G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]
besar dan tidak mempunyai daya hantar atau daya
hantarnya yang kecil yang artinya sangat sulit
dilalui oleh arus listrik.

Page 8
RUMUS-RUMUS DASAR LISTRIK
Faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan,
karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada:
• panjang penghantar.
• luas penampang konduktor.
• jenis konduktor .
• temperatur.

Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika


temperatur meningkat ikatan atom makin meningkat akibatnya
aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan
temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar.

Page 9
RUMUS-RUMUS DASAR LISTRIK

4. Potensial Atau Tegangan


Potensi listrik ialah perpindahan arus listrik
akibat berbeda lokasi potensialnya. Dari situ,
kita tahu bahwa adanya perbedaaan potensial
listrik yang sering disebut “potential difference
atau juga disebut perbedaan potensial. Volt
adalah satuan dari potential difference. Satu
Volt adalah perbedaan potensial dari dua titik
saat melakukan usaha atau joule untuk
memindahkan muatan listrik satu coulomb.

Page 10
RUMUS-RUMUS DASAR LISTRIK
5. Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I
berubah sebanding dengan tegangan V dan
berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau
dinyatakan dengan:
Rumus:
I = V/R
V =RxI
R = V/I
Dengan Keterangan:
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm

Page 11
RUMUS-RUMUS DASAR LISTRIK
6. Hukum Kirchoff
Pada setiap rangkaian listrik, jumlah
aljabar dari arus-arus yang bertemu di
satu titik adalah nol (ΣI=0).

Jadi:
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5

Page 12
RUMUS-RUMUS DASAR LISTRIK
7. Daya Listrik

● V = I x R ( Volt ).
● P ( 1 phasa ) = V x I x cos φ = I² x R x cos φ ( Watt ).
● P ( 3 phasa ) =√3 x VL x IL x cos φ ( Watt ).

Keterangan :
●V = Tegangan ( Volt ) Æ misal : 220 volt.
●I = Arus ( Ampere ).
●R = Resistance ( Ohm ).
●P = Daya ( Watt ).
● VL = Tegangan antar phasa ( volt ) Æ misal : 380 volt.
● IL = Arus Line ( Ampere ).

Page 13
RUMUS-RUMUS DASAR LISTRIK

 Tegangan listrik 3 phase umum-nya


dinotasikan dengan kawat R - S - T, Jika
dilakukan pengukuran antar pahse (phase to
phase) dengan alat Volt meter maka besar
tegangan dari phase R ke phase S atau R-T
dan S-T akan menunjukkan angka 380 Volt.
 Akan tetapi jika salah satu phase saja yang
dihubungkan dengan N (Netral) maka besar
tegangan yang dihasilkan adalah 220 volt,
baik itu phase R ke N (netral) atau S-N dan
T-N.

Page 14
PENGANTAR REGULASI LISKAP

Page 15
PENGANTAR REGULASI LISKAP

Page 16
PENGANTAR REGULASI LISKAP

Page 17
PENGANTAR REGULASI LISKAP

Page 18
PENGANTAR REGULASI LISKAP

Page 19
PENGANTAR REGULASI LISKAP

Page 20
PENGANTAR REGULASI LISKAP

Page 21
PENGANTAR REGULASI LISKAP

HYBRID SHIP TECHNOLOGY


Page 22
PENGANTAR REGULASI LISKAP

Page 23
PENGANTAR REGULASI LISKAP

SHIP
ELECTRICAL
DESIGN

Page 24
MARINE ENGINEERING
JALESVEVA JAYAMAHE

Anda mungkin juga menyukai