Anda di halaman 1dari 29

PENINJAUAN LAPANGAN MINYAK DAN GAS BERDASARKAN ASPEK PEMBORAN

DAN PRODUKSI PT. PERTAMINA HULU ENERGI (PHE) OFFSHORE NORTH WEST
JAVA (ONWJ)

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN”
YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL KERJA PRAKTEK

“PENINJAUAN LAPANGAN MINYAK DAN GAS


BERDASARKAN ASPEK PEMBORAN DAN PRODUKSI PT.
PERTAMINA HULU ENERGI (PHE) OFFSHORE NORTH
WEST JAVA (ONWJ)”

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kerja praktek (KP) guna


melengkapi kurikulum akademik Jurusan Teknik Perminyakan , Fakultas
Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta.

DI SUSUN OLEH:

Wahyuni . A 113170014
Zulfatan Arafat 113170027
Heru Juliawan 113170127
Yovan Dwi Andhika Putra 113170133

Yogyakarta, 29 Januari 2020


Menyetujui,
Koordinator Kerja Praktek

Mia Ferian Helmy, S.T., M.T.


NIP: 1983 1020 201903 2 012
KATA PENGANTAR

ii
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahlan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal
kerja praktek ini.
Adapun maksud dan tujuan dari proposal ini untuk memenuhi persyaratan
kerja praktek guna melengkapi kurikulum di Jurusan Teknik Perminyakan,
Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta.
Proposal ini tidak dapat terselesaikan tanpa ada bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu, penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Herianto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Perminyakan UPN
“Veteran” Yogyakarta
2. Ir. Suwardi, M.T., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Perminyakan UPN
“Veteran” Yogyakarta.
3. Mia Ferian Helmy, ST, MT., selaku Koordinator Kerja Praktek yang telah
memberikan petunjuk dalam pembuatan proposal ini.
4. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan bantuan hingga
terselesaikannya proposal ini.
5. Semua pihak yang telah membantu baik moral maupun spiritual.
Penyusun menyadari bahwa proposal ini masih terdapat kekurangan, oleh
karena itu penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk penyempurnaan proposal ini.
Yogyakarta, 28 Januari 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
I LATAR BELAKANG............................................................................. 1
II TUJUAN DAN MANFAAT.................................................................... 2
2.1. Tujuan........................................................................................ 2
2.2. Manfaat...................................................................................... 2
III PEMBATASAN MASALAH................................................................. 2
IV TINJAUN LAPANGAN.......................................................................... 3
V TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 4
5.1. Aspek Pemboran......................................................................... 4
5.2. Aspek Produksi...........................................................................
11
VI RENCANA KERJA PRAKTEK...........................................................
18
VII PENUTUP...............................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
21
LAMPIRAN.....................................................................................................
28

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 5.1. Sistem Tenaga…………………………………………………….. 11
Gambar 5.2. Sistem Pengangkatan....................................................................... 13
Gambar 5.3. Sistem Pemutar…............................................................................ 13
Gambar 5.4. Sistem Sirkulasi............................................................................... 16
Gambar 5.5. Sistem Pencegah Semburan Liar……………………………........... 16
Gambar 5.6. Diagram Proses Produksi Migas........................................................... 22

v
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 6.1. Rencana Kegiataan…………………………………………............. 24

vi
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PENINJAUAN LAPANGAN MINYAK DAN GAS PT. PERTAMINA HULU
ENERGI (PHE) OFFSHORE NORTH WEST JAVA (ONWJ)
BERDASARKAN ASPEK PEMBORAN DAN PRODUKSI

I. LATAR BELAKANG

Kerja praktek adalah salah satu persyaratan kurikulum yang telah ditetapkan
Fakultas Teknologi Mineral Jurusan Teknik Perminyakan yang dituangkan dalam
salah satu mata kuliah dengan bobot akademis 2 SKS yang harus ditempuh oleh
mahasiswa Teknik Perminyakan program Strata-1 di Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Kerja Praktek (KP) pada dasarnya merupakan implementasi dari semua ilmu
yang didapatkan dari bangku kuliah dan kemudian diterapkan di lapangan pada
kondisi nyata. Kerja Praktek (KP) ini merupakan sebagian visualisasi dari mata
kuliah yang telah ditempuh seperti teknik reservoir, teknik pemboran dan teknik
produksi.

Seiring berkembangnya ilmu dan teknologi dalam dunia Teknik Perminyakan


di era saat ini, menuntut mahasiswa Teknik Perminyakan untuk mampu
mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh serta mengetahui perkembangan
teknologi di industri migas, khususnya: aspek reservoir (unsur pembentuk
reservoir, struktur geologi dan stratigrafi), aspek pemboran (aspek lithologi yang
perlu di pertimbangkan, perencanaan pemboran, hole problem dan penggunaan
teknologi pemboran dalam peningkatan hasil eksploitasi) dan aspek produksi
(perhitungan dan perencanaan produksi yang efektif dan efisien, serta dapat
melakukan optimasi suatu sumur dengan metode pengangkatan seperti natural
flow atau artificial lift).

Berkenaan dengan hal di atas, maka kami mengajukan permohonan untuk


dapat melaksanakan Kerja Praktek di PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore
North West Java (ONWJ). Dalam penulisan proposal kerja praktek ini penulis

1
akan membahas tentang proses kegiatan yang mungkin terdapat di lapangan yang
terdiri dari: aspek produksi yang sedang berlangsung, aspek pemboran dan aspek
penunjang lainnya serta aspek lingkungannya.

II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1. Tujuan

 Untuk memenuhi persyaratan akademik Jurusan Teknik Perminyakan


Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta.
 Untuk mengetahui secara langsung bentuk, fungsi maupun cara kerja dari
peralatan yang digunakan dan menambahan pengalaman kerja di lapangan
migas PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java
(ONWJ).
 Untuk mempelajari dan memahami serta membandingkan secara langsung
terhadap teori – teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan
sebenernya dilapangan sehingga didapatnya kesesuaian.

2.2. Manfaat

 Mampu mengetahui secara langsung semua aspek yang terkait dalam


eksplorasi maupun eksploitasi minyak bumi dan beberapa metode
peningkatan laju produksi minyak bumi.
 Dapat mengaplikasikan teori dan konsep-konsep dalam perkuliahan
Teknik Reservoir, Teknik Pemboran, Teknik Produksi dan seluruh
praktikum yang telah diberikan.

III. PEMBATASAN MASALAH

Dalam penulisan proposal Kerja Praktek ini, penulis akan membahas tentang
proses kegiatan yang mungkin terdapat di lapangan yang terdiri dari: aspek
pemboran, aspek produksi, aspek penunjang lainnya dan aspek lingkungan.

IV. TINJAUN LAPANGAN

2
Dalam pembuatan proposal kerja praktek ini penulis mencoba untuk
membahas tentang segala proses kegiatan yang mungkin terdapat di lapangan
migas yang terdiri aspek pemboran, aspek produksi dan aspek penunjang lainnya
serta aspek lingkungannya.

PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ)
merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Hingga saat ini, PHE
mengelola portofolio dan/atau operasional sebanyak 58 anak perusahaan, 6
perusahaan patungan dan 2 perusahaan afiliasi yang mengelola blok - blok migas
di dalam dan luar negeri, serta bergerak di kegiatan usaha hilir migas dan services,
dengan jumlah pekerja sampai tahun 2018 sebanyak 2.315 orang.
PHE dibentuk berdasarkan hukum negara Republik Indonesia yang
merupakan perwujudan dari strategi pengelolaan kegiatan hulu migas berdasarkan
Undang - Undang No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi pada tanggal
23 November 2001 oleh PT Pertamina (Persero). Berdasarkan regulasi sejak
tanggal 1 Januari 2008, PHE secara resmi ditugaskan untuk bertindak
selaku strategic operating arm PT Pertamina (Persero) melalui berbagai
kerjasama dengan pihak ketiga di dalam maupun di luar negeri, dengan skema
JOB - PSC (Joint Operating Body - Production Sharing Contract), JOA - PSC
(Joint Operating Agreement - Production Sharing Contract), PI/ PPI (Participating
Interest/ Pertamina Participating Interest) dan Partnership. Pada akhir tahun 2018,
PHE memiliki 58 anak perusahaan yang terdiri dari 53 AP di dalam negeri dan 5
AP di luar negeri, yang mengelola 48 Wilayah Kerja dalam negeri dan 2 Wilayah
Kerja luar negeri, meliputi :
1.     Joint Operating Body/Badan Operasi Bersama : 6 WK
2.     Operator : 23 WK
3.     Non-Operator : 19 WK
4.     Luar Negeri : 2 WK
Selain itu PHE memiliki anak perusahaan afiliasi, yaitu PT Arun NGL dan
Natuna-2 BV; 1 Perusahaan perusahaan joint venture/ patungan di Malaysia; dan
memiliki saham di 4 perusahaan patungan yaitu PT Donggi Senoro LNG, PT

3
PDSI, PT Pertagas Niaga, PT Pertamina Hulu Indonesia, PT Pertamina Mahakam,
PT Pertamina Drilling Company dan PT Pertamina Geothermal Energi Lawu.
PHE memiliki sifat unik dan khusus dibandingkan dengan anak
perusahaan PT Pertamina (Persero) lainnya. Selain bertugas mengelola portofolio
masing-masing anak perusahaannya, perusahaan patungan dan berbagai
perusahaan afiliasi, PHE juga mengelola dan mengawasi operasional wilayah
kerja hulu migas masing -masing anak perusahaan dengan skema kerjasama
(Partnership).
PHE melakukan kegiatan eksplorasi untuk mencari dan meningkatkan
cadangan minyak dan gas baru, baik di dalam maupun luar negeri. Kegiatan
eksplorasi didukung oleh pengaplikasian konsep baru, teknologi mutakhir dan
tepat guna, serta mengadakan kerja sama dengan mitra strategis yang
menguasai advance exploration technology dengan tetap mempertimbangkan
keberlanjutan usaha, lingkungan dan sosial.
PHE juga melakukan proses pengembangan blok migas dalam rangka
peningkatan cadangan minyak dan gas, serta pengelolaan proyek yang sudah ada.
Direktorat Pengembangan terus berupaya untuk menjaga kapabilitas operasional
dengan mengutamakan kualitas produksi, keselamatan kerja dan lingkungan.
V. TINJAUAN PUSTAKA
V.1. ASPEK PEMBORAN

Operasi pemboran merupakan kegiatan yang terdiri dari beberapa


tahapan kegiatan. Sebelum operasi pemboran dapat dilaksanakan, pertama
yang perlu dilakukan adalah apa yang disebut dengan tahapan persiapan.
Tahapan persiapan ini pun terdiri dari persiapan tempat, pengiriman
peralatan pada lokasi, sampai pada persiapan akhir.
Operasi pemboran putar (rotary drilling) mempunyai satu tugas
utama, yaitu mengebor suatu lubang secara aman dilapisan permukaan
bumi sampai menembus formasi yang kaya akan minyak atau gas bumi
(lapisan produktif). Metode pemboran yang sering dipakai saat ini adalah
metode bor putar (rotary drilling).

4
Gambar 5.1. Sistem Tenaga
(Sumber: Rubi Rubiandhini, Vol 1 2009)

5.1.1. Komponen Pemboran

1. Sistem Tenaga (Power System)


Sistem tenaga terdiri dari 2 komponen utama, yaitu:
1. Power Supply Equipment, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar
yang dikenal sebagai “Prime Mover” (Penggerak Utama).
2. Distribution (Transmission) Equipment, meneruskan tenaga yang
diperlukan untuk operasi pemboran dengan sistem transmisi mekanis
atau sistem transmisi listrik.
2. Sistem Pengangkatan (Hoisting System)
Sistem pengangkat merupakan salah satu komponen peralatan
pemboran yang memberikan ruang kerja yang cukup untuk menaik-

5
turunkan drill string dan casing ke dalam lubang bor selama operasi
pemboran berlangsung. Sistem ini mengalami beban yang paling berat
Beban vertikal berasal dari beban menara, drill string, casing string,
tegangan dead line, tegangan fast line, serta tegangan dari block-block.
Sedangkan beban horisontal berasal dari tiupan angin dan drill pipe yang
disandarkan pada menara. Sistem pengangkatan terdiri dari dua sub
komponen utama, yaitu:
1. Supporting Structure (Rig)
a. Substructure
Merupakan kontruksi kerangka baja yang dipasang langsung di
atas titik bor sehingga memberi ruang kerja peralatan dan
pekerjaan dibawah lantai bor. Ketinggian ditentukan jenis rig dan
BOP Stack.
b. Rig Floor
Merupakan tempat berdirinya menara yang berfungsi
menampung peralatan-peralatan pemboran yang kecil-kecil,
mendudukkan drawwork dan tempat bagi rough neck.
c. Drilling Tower (Derrick atau Mast)
Berfungsi untuk mendapatkan ruang vertikal untuk menaik-
turunkan pipa bordancasing ke dalam lubang bor pada saat operasi
pemboran berlangsung, sehingga tinggi dan kekuatannya harus
disesuaikan dengan kebutuhan.

5.2.1.1. Peralatan Pengangkatan (Hoisting Equipment)


1.Drawwork
Merupakan sistem transmisi yang kompleks, yang konstruksinya
tergantung beban yang dilayani. Biasanya ditempatkan dekat meja
putar.

2. Drilling Line

Merupakan kawat baja yang dapat menarik atau menahan beban

6
yang diderita oleh hook. Untuk menghindari kecelakaan akibat keausan maka
dilakukan cut off program yang dibuat berdasarkan kekuatan kabel terhadap
tarikan dan dinyatakan dengan ton line yang diderita kabel. Beban yang diterima
drilling line diantaranya round trip, running casing dan fishing job. Drilling Line.

Gambar 5.2. Sistem Pengangkatan


(Sumber: Rubi Rubiandhini, Vol 1 2009)
5.2.1.2. Sistem Pemutar (Rotating System)

Gambar 5.3. Sistem Putar


http://ffden2.phys.uaf.edu/)
Sistem pemutar terdiri dari tiga sub komponen utama, yaitu:

7
1. Peralatan Putar (Rotary Assembly)
a. Meja Putar (Rotary Table)
b. Master Bushing
c. Kelly Bushing
d. Rotary Slip
2. Rangkaian Pipa Bor (Drill String)
a. Swivel
b. Kelly
c. Drill Pipe
d. Drill Collar
3. Pahat (Bit)
a. Roller Cone Bit
b. Drag Bit
c. Diamond Bit
5.2.1.3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)
Sistem sirkulasi pada dasarnya terdiri dari empat komponen, yaitu:
1. Fluida Pemboran (Drilling Mud), terbagi menjadi 3 jenis:
a. Water Based Mud
b. Oil Based Mud
c. Air or Gas Based Mud
2. Tempat Persiapan (Preparation Area)
Peralatan yang digunakan untuk persiapan pembuatan lumpur pemboran
meliputi:
a. Mud House
b. Steel Mud Pits/Tank
c. Mixing Hopper
d. Chemical Mixing Barrel
e. Bulk Storage Bins
f. Water Tank
g. Reserve Pit
3. Peralatan Sirkulasi (Circulating Equipment)

8
Peralatan sirkulasi terdiri dari beberapa komponen alat, yaitu:
a. Mud Pit
b. Mud Pump
c. Pump Discharge and Return Lines
d. Stand Pipe
e. Rotary House
4. Pengkondisian Lumpur (Conditioning Area)
Ditempatkan di dekat rig. Fungsi utama peralatan-peralatan ini adalah untuk
membersihkan lumpur bor dari serbuk bor (cutting) dan gas-gas yang
terikut, dua metode pokok untuk memisahkan cutting dan gas dari dalam
lumpur bor, yaitu :
1. Menggunakan prinsip gravitasi, dimana lumpur dialirkan melalui
shale shaker dan settling tanks.
2. Secara mekanik, dimana peralatan-peralatan khusus yang dipasang
pada mud pits dapat memisahkan lumpur dan gas.
Peralatan Conditioning area terdiri dari:
 Settling tanks, merupakan bak terbuat dari baja digunakan untuk
menampung lumpur bor selama conditioning.
 Reserve pits, merupakan kolam besar yang digunakan untuk
menampung cutting dari dalam lubang bor dan kadang-kadang untuk
menampung kelebihan lumpur bor.
 Mud-Gas separator, merupakan suatu peralatan yang memisahkan
gas yang terlarut dalam lumpur bor dalam jumlah yang besar.
 Shale shaker, merupakan peralatan yang memisahkan cutting yang
besar- besar dari lumpur bor.
 Desander, merupakan peralatan yang memisahkan butir-butir pasir
dari lumpur bor.
 Desilter, merupakan peralatan yang memisahkan partikel-partikel
cutting
yang berukuran paling halus dari lumpur bor.

9
 Degasser, merupakan peralatan yang secara kontinyu memisahkan
gas terlarut dari lumpur bor.

Gambar 5.4. Sistem Sirkulasi


(Sumber: http://ffden2.phys.uaf.edu/)
5.2.1.2. Sistem Pencegah Semburan Liar (Blowout Prevention

System)
Gambar 5.5. Sistem Pencegah Semburan Liar
(Sumber: http://ffden2.phys.uaf.edu/)
Rangkaian peralatan sistem pencegahan semburan liar (BOP System)

10
terdiri dari:
1. Rangkaian BOP Stack
a. Annular Preventer
b. Ram Preventer
 Pipe Ram
 Blind Rams
c. Drilling Spools
d. Casing Head (Well Head)
2. Accumulator
3. Sistem Penunjang (Supporting System)
a. Choke Manifold
b. Kill Line
5.1. ASPEK PRODUKSI
Apabila sumur telah dibor untuk mencapai target yang ditentukan dan
dari tes produksi memperlihatkan hasil yang ekonomis untuk
dikembangkan, maka dilanjutkan dengan operasi penyelesaian sumur (well
completion). Apabila volume minyak atau gas di reservoir tidak ekonomis
untuk dikembangkan, maka sumur tersebut harus ditutup (plug) atau
diabaikan (abandon).
Komplesi sumur meliputi bagian tahapan operasi produksi, yaitu:
1. Tahap pemasangan dan penyemenan pipa selubung produksi
(production casing).
2. Tahap perforasi dan atau pemasangan pipa liner.
3. Tahap penimbaan (swabbing) sumur.
5.3.1. Metoda Well Completion
Kriteria umum untuk klasifikasi metoda well completion didasarkan
pada beberapa faktor, yaitu:
1. Down hole completion atau formation completion, yaitu membuat
hubungan antar formasi produktif dengan tiga metoda, yaitu:
a. Open hole completion (komplesi sumur dengan formasi produktif
terbuka).
b. Cased hole completion atau perforated completion (komplesi

11
sumur dengan formasi produktif dipasang casing dan diperforasi)

12
c. Sand exclusion completion pada formasi batupasir (problem
kepasiran).
2. Tubing completion (komplesi pipa produksi) yaitu merencanakan
pemasangan atau pemilihan pipa produksi (tubing), yaitu meliputi metoda
natural flow dan artificial lift.
3. Well-head completion yaitu meliputi komplesi X-mastree, casing head,
dan tubing head.
5.3.2. Metode Produksi
A. Primary Recovery
1. Sembur alam (Natural Flow) adalah salah satu metode
pengangkatan minyak ke permukaan dengan menggunakan tenaga
atau tekanan yang berasal dari reservoir dimana sumur berada.
2. Sembur buatan (Artificial Lift) adalah metode pengangkatan fluida
sumur dengan cara mengintroduksi tenaga tambahan ke dalam sumur
(bukan ke dalam reservoir) dimana metoda ini diterapkan apabila
tenaga alami reservoir sudah tidak mampu lagi mendorong fluida ke
permukaan atau untuk maksud peningkatan produksi. Contoh: Pompa
(Electrical Submercible Pump (ESP), Sucker Rod Pump (SRP),
Progresive Cavity Pump (PCP), Hydraulic Pump, Jet Pump), Gas Lift
(Continous Gas Lift dan Intermittent Gas Lift) dan Chamber Lift.
B. Secondary Recovery
Metode implementasi setelah primary recovery sudah menurun.
Metode ini termasuk dalam injeksi air dan pressure maintenance. Dimana
tenaga tambahan diinjeksikan ke dalam sistem reservoir oleh injeksi
fluida (biasanya air dan gas). Tujuannya adalah untuk menggantikan
tekanan yang hilang di dalam reservoir setelah primary recovery.
C. Tertiary Recovery
Metode implementasi setelah secondary recovery yaitu tertiary
recovery. Dimana Enhanced Oil Recovery (EOR) termasuk kedalam

13
metode ini. EOR adalah perolehan minyak yang berasal dari salah satu
atau beberapa metode pengurasan yang menggunakan energi luar
reservoir, berbagai cara yang dilakukan untuk meningkatkan laju produksi
dari suatu sumur, tanpa merusak formasi dari reservoir yang ada,
sehingga faktor perolehan dari sumur produksi tersebut meningkat. Pada
dasarnya metoda-metoda EOR meliputi injeksi tak tercampur, injeksi
tercampur, injeksi kimia, injeksi panas, dan injeksi mikroba.
5.3.3. Fasilitas Produksi Permukaan (Production Surface Facilities)
1. Peralatan Diatas Permukaan
1. Wellhead (Kepala Sumur)
Well head merupakan peralatan kontrol sumur di permukaan yang
terbuat dari besi baja membentuk suatu sistem seal/penyekat untuk
menahan semburan atau kebocoran cairan sumur ke permukaan yang
tersusun atas casing head (casing hanger) dan tubing head (tubing
hanger).

2. Silang Sembur (X-mastree)


Alat ini merupakan susunan kerangan (valve) yang berfungsi sebagai
pengaman dan pengatur aliran produksi di permukaan yang dicirikan oleh
jumlah sayap/lengan (wing) dimana choke atau bean (jepitan) berada.
Peralatan pada X-mastree terdiri dari:
a. Manometer tekanan dan temperatur.
b. Master valve.
c. Wing valve.
d. Choke / bean / jepitan.
e. Check valve
2. Peralatan Bawah Permukaan
Peralatan produksi di bawah permukaan sumur sembur alam terdiri dari:
1. Tubing dan Coupling.

14
Merupakan pipa alir vertikal yang ditempatkan di dalam casing produksi
yang berfungsi untuk mengalirkan fluida produksi sumur ke permukaan atau
mengalirkan fluida injeksi ke dalam sumur. Di samping itu, tubing dapat pula
digunakan dalam pekerjaan swabb, squeeze cementing, sirkulasi pembersihan sumur,
dan mengalirkan fluida serta material peretak hidraulis dan pengasaman.
2. Peralatan Perlengkapan Bawah Permukaan:
- Packer
- Landing nipple
- Flow Coupling dan Blast Joint
- Circulation device.
- Safety Joint.
- Gas Lift Mandrel.
- Sub-Surface Safety Valve.
- Flow Control dan Down Hole Choke.

3. Sistem Pengumpul (Gathering) dan Block

Peralatan produksi berdasarkan sistem gathering dan block station


adalah merupakan pola atau sistem jaringan alat transportasi, fasilitas
peralatan pemisah fluida produksi dan fasilitas peralatan penampung fluida
hasil pemisahan. Berdasarkan pada jumlah, tata letak sumur dan letak tangki
pengumpul serta kondisi laju produksi sumur-sumurnya, gathering system
dapat dibedakan atas system radial dan system axial gathering system. Pada
radial gathering system, semua flowline menuju ke header dan langsung
berhubungan dengan fasilitas pemisah, sedangkan pada axial gathering
system, beberapa kelompok sumur mempunyai satu header yang kemudian
dari tiap-tiap header akan dialirkan ke pemisah-pemisah trunk line (jenis
flowline yang mempunyai diameter relatif lebih besar dari flowline biasa, yang
berfungsi untuk menyatukan aliran dengan volume besar). Peralatan dari
Sistem Pengumpul dan Block antara lain:

15
1. Fasilitas Transportasi
 Flowline
 Manifold Header
2. Fasilitas Pemisah (Separator)
 Berdasarkan Bentuknya
 Vertikal
 Horizontal
 Spherical
 Berdasarkan Tekanan Kerjanya
 Separator tekanan tinggi, dengan tekanan kerja > 16 KSC
 Separator tekanan menengah, dengan tekanan kerja 8 – 16 KSC
 Separator tekanan rendah, dengan tekanan kerja < 8 KSC
 Berdasarkan Fasa yang Dipisahkan
 Separator 2 fasa: memisahkan gas dan liquid
 Separator 3 fasa: memisahkan minyak, air dan gas
 Treating Section
 Dehydrator
 Oil Catcher
 Gas Scrubber
 Wash Tank
 Free Water Knock Out (FWKO)
 Skim Tank atau Gun Barrell
 Heater Treater
 Skimmer
3. Fasilitas Penampung
 Tangki-tangki penampung (fixed roof dan floating roof)
 Barge (bila di lepas pantai)
4. Fasilitas Pengapalan

16
 Pompa-pompa, Loading System
 Single Bouy Mooring (SBM)
5.3.4. Flow Produksi Minyak di Permukaan
Flow produksi minyak di permukaan meliputi:
Sumur Produksi
1. Pipa Produksi (Flow Line) dan Manifold
2. Stasiun Pengumpul (SP)
3. Stasiun Pengumpul Utama (SPU)
4. Pusat Pengumpul produksi (PPP)
5. Terminal / Sales Point (Metering) Produksi Minyak
6. Water Treatment & Water Injection Plan
7. Gas Conditioning & Treatening Plan
8. Compressor Station
9. Sales Point (Metering Gas)
Secara skematis skema produksi Minyak dan Gas di permukaan dapat terlihat
pada gambar berikut:

5.4. ASPEK

Gambar 5.6. Diagram Proses Produksi Migas


(Sumber: )

17
PENUNJANG LAINNYA
Fasilitas penunjang suatu lapangan migas sangat diperlukan didalam operasi-
operasi lapangan. Fasilitas ini mulai dari fasilitas pengeboran, fasilitas produksi, dan
fasilitas-fasilitas lain, baik untuk operasi perawatan sumur, penyelesaian sumur, dan
logging sumur.
5.5. ASPEK LINGKUNGAN
Upaya-upaya untuk mencegah dampak negatif dari kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi sudah mulai dilakukan sejak tahap perencanaan yakni dengan melakukan
studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan(AMDAL) untuk kegiatan yang
berdampak penting, dan studi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) untuk kegiatan yang tidak berdampak penting, serta
Pembuatan Standard Operating Procedure (SOP).
VI. RENCANA KERJA PRAKTEK
6.1. Nama Kegiatan
“PENINJAUAN LAPANGAN MINYAK DAN GAS PT. PERTAMINA
HULU ENERGY (PHE) OFFSHORE NORTH WEST JAVA (ONWJ)
BERDASARKAN ASPEK PEMBORAN DAN PRODUKSI”
6.2. Tempat Pelaksanaan
PT. PERTAMINA HULU ENERGY (PHE) OFFSHORE NORTH WEST
JAVA (ONWJ) FIELD
6.3. Waktu Pelaksanaan
 Waktu : 13 April 2020
 Tempat : PT. PERTAMINA HULU ENERGY (PHE)
OFFSHORE NORTH WEST JAVA (ONWJ) FIELD
Program Kerja Praktek ini direncanakan berlangsung kurang lebih selama 4
(empat) minggu, diusulkan pada 13 April 2020 sampai 10 Mei 2020. Adapun
rencana kegiatannya adalah sebagai berikut:

18
Tabel 6.1. Rencana Kegiatan

Minggu ke
No Kegiatan
1 2 3 4

1 Orientasi Kantor

Latar belakang perusahaan

Safety Training

2 Observasi

Deskripsi proses

Standar prosedur operasi

Operasi dan pemeliharaan

3 Tinjauan Lapangan
Pengumpulan dan analisa data

Diskusi

4 Evaluasi

5 Studi Literatur

6 Penyusunan Laporan dan Presentasi

6.4.Peserta Kerja Praktek


Peserta Kerja Praktek ditetapkan oleh Human Resources and People
Development PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java
(ONWJ). Maka dengan ini kami mengajukan proposal untuk mengikuti Kerja
Praktek sebanyak empat (4) orang dengan data mahasiswa pemohon sebagai
berikut:
1. Nama : Wahyuni.A
N.I.M : 113.170.014
Jurusan : Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral

19
UPN “Veteran” Yogyakarta
Alamat : Jl. Kapuas III No. 67 A Condongsari, Depok, Sleman
Yogyakarta
Telepon : 085230411103
Email : awahyuni856@gmail.com
2. Nama : Zulfatan Arafat
N.I.M : 113.170.027
Jurusan : Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta
Alamat : Kos Pesonan Mancasan Jl. Jalak 271, Depok, Sleman,
Yogyakarta
Telepon : 081215894978

Email : Zulfatan.za@gmail.com

3. Nama : Heru Juliawan


N.I.M : 113.170.127
Jurusan : Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta
Alamat : Jl. Kenanga 97,Sambilgi kidul, Maguwoharjo, Depok, Sleman,
Yogyakarta
Telepon : 081219664161
Email : herujuliawan08@gmail.com
4. Nama : Yovan Dwi Andhika Putra
N.I.M : 113.170.133
Jurusan : Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta
Alamat : Jl. Gorongan 5 No.169 Condongcatur, Depok, Sleman,
Yogyakarta
Telepon : 082214659842

20
Email : yovandwiandhika15@gmail.com
6.5. Pembimbing
Untuk pembimbing di lapangan diharapkan dapat disediakan oleh perusahaan,
sedangkan untuk pembimbing di kampus adalah salah satu staff pengajar pada
Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran“Yogyakarta.
VII. PENUTUP
Demikianlah Proposal Kerja Praktek di PT. PERTAMINA HULU ENERGI
(PHE) OFFSHORE NORTH WEST JAVA (ONWJ). Kami susun sebagai bahan
referensi umum atas kerja praktek yang akan kami laksanakan. Besar harapan kami
PT. PERTAMINA HULU ENERGI OFFSHORE NORTH WEST JAVA (PHE
ONWJ) membantu kami sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Perminyakan UPN
“Veteran” Yogyakarta dalam pelaksanaan kerja praktek
Kami menyadari bahwa kerja praktek ini tidak mampu kami wujudkan sendiri
mengingat berbagai keterbatasan kami sebagai mahasiswa. Dengan segala kerendahan
hati, kami sangat mengharapkan bantuan dan dukungan baik moral maupun material dari
PT. PERTAMINA HULU ENERGI (PHE) OFFSHORE NORTH WEST JAVA
(ONWJ). Untuk melancarkan kegiatan kerja praktek ini. Bantuan yang sangat kami
harapkan dalam pelaksanaan kerja praktek adalah sebagai berikut:
 Bimbingan dan arahan oleh pembimbing selama Kerja Praktek.
 Kemudahan mengadakan penelitian atau mengambil data yang diperlukan.
Atas segala perhatian dan bantuan PT. PERTAMINA HULU ENERGI (PHE)
OFFSHORE NORTH WEST JAVA (ONWJ) kami mengucapkan terima kasih.

21
DAFTAR PUSTAKA
Alexon, “Pump and Rod Engineering of Oil Reservoir”, Trans, AIME of U.S
Industries, Inc.
Allen, T.O and Robert, A.P., “Production Engineering Operation”, Gas
Consultant International Inc., Vol 1, Second Edition, Tulsa, 1982.
Craft, B.C., Et. All, “Well Design Drilling and Production”, Prentice Hall Inc,
Englewood Clift, New Jersey, 1962.
Frick, T.C., Taylor, W.R., “Petroleum Production Handbook”, SPE of AIME,
Volume I- II, Dalas, Texas, 1962.
Puji Santoso, Anas, “Diktat Kuliah Teknik Produksi“, Fakultas Teknik
Perminyakan, UPN “Veteran” Yogyakarta.

22
LAMPIRAN

23

Anda mungkin juga menyukai