PUSDIKLAT PAJAK
DTSS PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
Bahan Ajar
Oleh :
Arief Sultony
196710221988031001
Widya Iswara Muda
1
Metode Pemeriksaan
Teknik dan prosedur pemeriksaan yg dilakukan terhadap buku, catatan & dokumen serta data,
informasi, dan keterangan lain, terdiri dari:
1. Metode Langsung
teknik dan prosedur pemeriksaan dengan melakukan pengujian atas kebenaran pos-
pos Surat Pemberitahuan (SPT)termasuk lampirannya, yang dilakukan secara tidak
langsung melalui suatu pendekatan penghitungan tertentu.
Terdiri dari:
e. Penghitungan Rasio;
1. Metode Tidak Langsung digunakan dalam hal Metode Langsung tidak dapat
diterapkan
Teknik Pemeriksaan
1. penelusuran (tracing);
2
2. pengujian keabsahan dokumen;
4. wawancara;
6. konfirmasi;
7. inspeksi;
13. evaluasi;
16. Dll.
3
TEKNIK PEMERIKSAAN
1. Penelusuran (Tracing)
Memeriksa dengan cara mengurut kembali sesuai jejak pemeriksaan (Audit trail) Angka-
angka dalam suatu pos yang diperiksa atau suatu transaksi ke bukti asal
Contoh:
Pemeriksa hendak menguji apakah angka-angka dalam buku besar perkiraan Biaya
Pengangkutan sesuai dengan rekam jejaknya
Prosedur:
1. Ambil sample transaksi dari posting perkiraan B. Pengangkutan untuk bulan Januari
dan Juni.
3. Teliti apakah nilai yang diposting dalam buku besar telah sesuai dengan nilai jurnal
dan dokumen dasar pembukuan
Memeriksa keabsahan dokumen dasar untuk membuktikan sah atau tidaknya suatu transaksi
Contoh:
Prosedur:
1. Ambil sample transaksi dari posting perkiraan Biaya Catering untuk bulan Juni dan
Desember
3. Teliti apakah dokumen dasar pembukuan telah dilengkapi dengan Invoice, surat jalan
dan tanda terima barang.
4
3. Ekualisasi atau Rekonsiliasi
Mencocokan dua sumber yang terpisah mengeneai suatu hal yang sama, jika ada perbedaan
harus dijelaskan
Contoh:
Pemeriksa hendak menguji kelengkapan pencatatan nilai peredaran usaha menurut SPT PPh
Badan Th.2012 dengan cara melakukan rekonsiliasi dg nilai Penyerahan Kena Pajak menurut
SPT PPN
Prosedur:
2. Teliti faktur pajak (FP) pada masa Januari tahun 2012 apakah terdapat FP yang
berasal dari penjualan tahun 2011, jika ada kurangkan nilai FP tersebut dari nilai PKP
2012
3. Teliti FP masa Desember 2011, apakah terdapat FP atas uang muka yang
penjualannya diakui pada tahun 2012, jika ada tambahkan nilai FP tersebut ke nilai
PKP 2012
4. Teliti faktur pajak (FP) pada masa Januari tahun 2013 apakah terdapat FP yang
berasal dari penjualan tahun 2012, jika ada tambahkan nilai FP tersebut ke nilai PKP
2012
5. Teliti FP masa Desember 2012, apakah terdapat FP atas uang muka yang
penjualannya diakui pada tahun 2012, jika ada kurangkan nilai FP tersebut ke dari
PKP 2012
6. Bandingkan nilai PKP th 2012 hasil perhitungan ini dengan nilai peredaran usaha
menurut SPT PPh Badan.
4. Wawancara/Permintaan Keterangan
proses tanya jawab yang dilakukan untuk memperoleh keterangan yang lebih lengkap
mengenai hal-hal terkait dengan pos-pos yang diperiksa dan/atau untuk mengumpulkan data
dan/atau informasi lain yang diperlukan dalam pemeriksaan baik dengan Wajib Pajak maupun
dengan pihak lain
5. Konfirmasi
kegiatan untuk memperoleh penegasan atas kebenaran dan kelengkapan data dan/atau
informasi yang telah dimiliki kepada pihak lain yang terkait suatu transaksi yang dilakukan
Wajib Pajak.
5
Jenis Konfirmasi:
a. Konfirmasi positif
b. Konfirmasi negatif
Contoh:
Prosedur:
2. Kirimkan surat konfirmasi negatif dengan melampirkan form yang berisi informasi.
6. Inspeksi
Peninjauan secara langsung ke tempat dimana data dan/atau informasi yang ingin diyakini
oleh pemeriksa tersebut berada.seperti pusat produksi, tempat penjualan atau tempat lainnya
6
Contoh:
Dari hasil mempelajari sistem pengendalian intern diperoleh informasi bahwa sebelum barang
meninggalkan gudang barang jadi, truk pengangkut melewati jembatan timbang untuk
menghitung tonase barang yang diangkut. Hasil penimbangan dikirim ke bagian gudang untuk
dibuat surat jalan, copy surat jalan dikirim ke bagian Penjualan untuk dibuat invoice
Prosedur:
3. Amati dokumen yang dibuat dari hasil penimbangan dan ikuti alur dokumen tersebut
ke bagian gudang dan bagian penjualan
7. Pengujian Fisik
pengujian yang dilakukan untuk meyakini keberadaan, kuantitas, dan kondisi aset yang
dilaporkan Wajib Pajak, misalnya persediaan dan aset tetap
Contoh:
Pemeriksa ingin meyakini bahwa persediaan yang dicatat benar-benar ada pada tanggal
neraca
Prosedur:
1. Minta daftar persediaan mencakup nama barang, lokasi, kuantitas, dan harga pada
tanggal akan dilakukannya perhitungan fisik (inventory taking),
2. Sebelum penghitungan fisik dilakukan, lakukan prosedur cut off untuk penerimaan dan
pengiriman barang hari itu dengan mencatat nomor terakhir dari surat penerimaan
barang, Surat jalan dan invoice.
4. Dari hasil penghitungan fisik, hitung mundur mutasi barang berdasarkan kartu
persediaan gudang untuk menentukan kuantitas pada tanggal neraca
Contoh:
7
Pemeriksa ingin meyakini kebenaran perhitungan memtematis atas angka posting di buku
besar penjualan. Posting penjualan WP dilakukan setiap hari berdasarkan jumlah penjualan
hari tersebut.
Prosedur:
9. Pengujian Keterkaitan
Pengujian yang dilakukan untuk meyakini suatu transaksi berdasarkan pengujian atas mutasi
pos-pos lain yang terkait atau berhubungan dengan transaksi tersebut.
Mendapatkan jumlah penerimaan uang dalam suatu periode tertentu dalam rangka
mendukung pengujian kebenaran penghasilan bruto yang dilaporkan Wajib Pajak
berdasarkan kas (cash basis).
mendapatkan jumlah pelunasan piutang usaha dalam periode tertentu dalam rangka
mendukung pengujian jumlah penghasilan bruto yang dilaporkan Wajib Pajak secara
akrual (accrual basis).
d. mendapatkan jumlah pelunasan utang usaha dalam periode tertentu dalam rangka
mendukung pengujian jumlah pembelian yang dilaporkan Wajib Pajak.
meyakini jumlah unit barang yang keluar dari gudang dalam rangka mendukung
pengujian jumlah penjualan dan/atau Harga Pokok Produksiyang dilaporkan Wajib
Pajak
8
PENDEKATAN METODE TIDAK LANGSUNG
Bilamana digunakan?
WP mencatat transaksi kas dan bank secara lengkap dan dapat diandalkan tetapi tidak
mempunyai pencatatan mutasi penambahan atau pengurangan harta dan utang.
Formula:
----------------------------------------------------------------------
• Penerimaan tunai
Bilamana digunakan?
WP mencatat transaksi kas dan ban secara lengkap dan dapat diandalkan dan
mempunyai pencatatan mutasi penambahan atau pengurangan harta dan utang.
Formula:
A. Penggunaan Dana:
9
• penurunan dalam pos-pos utang; = xxx
Bilamana digunakan?
Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak mempunyai catatan kas dan bank yang lengkap
dan dapat diandalkan, namun terdapat data mengenai harta dan kewajiban/utang Wajib
Pajak
Formula:
Ditambah:
Dikurang:
Bilamana digunakan?
Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak mempunyai catatan kas dan bank yang lengkap
dan dapat diandalkan.
Dasar pemikiran:
penghasilan bruto Wajib Pajak minimal sama dengan pengeluaran biaya hidupnya.
10
Formula:
5. Penghitungan Rasio;
Dasar pemikiran:
WP yang berada dalam kalsifikasi lapangan usaha (KLU) yang sama, dalam melakukan
kegiatan umumnya menggunakan sumber daya yang relatif sama dengan harga
perolehan yang hampir sama. Demikian juga dengan penetapan harga jual, perusahaan
akan sulit melangsungkan eksistensi usahanya bila menerapkan harga jual atau marjin
laba yang berbeda secara signifikan dibanding pesaingnya.
Bilamana digunakan?
Diterapkan terhadap WP Badan dan WP orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha,
yang:
• tidak mempunyai catatan kas dan bank yang lengkap dan dapat diandalkan,
Formula:
Nilai pos yang dihitung = Basis data x prosentase atau ratio pembanding
Dasar pemikiran:
Semakin besar volume kegiatan usaha suatu perusahaan, semakin besar penghasilan
yang diperoleh. Dengan demikian penghasilan dapat ditentukan dari volume usahanya
Bilamana digunakan?
Diterapkan terhadap WP Badan dan WP orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha,
yang:
• tidak mempunyai catatan kas dan bank yang lengkap dan dapat diandalkan
• tidak mempunyai data rupiah (nominal) sebagai pembanding yang dapat diandalkan.
Formula:
Dalam hal volume usaha dalam setahun dapat diidentifikasi maka peredaran usaha
setahun dihitung dengan cara sebagai berikut:
11
Dalam hal volume usaha yang dapat diidentifikasi hanya untuk periode tertentu, maka
volume usaha diproyeksikan dengan cara sebagai berikut:
Dalam hal variabel yang dapat diidentifikasikan berupa input atau proses maka volume
pada periode yang diidentifikasikan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
12