Anda di halaman 1dari 3

System politik Indonesia

System politik Indonesia berasal dari tiga kata, yaitu sistem, politik, dan Indonesia. System itu
sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu Systema. Yang berarti sehimpunan bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara teratur, integral, dan merupakan satu keseluruhan
(Dr. Sahya Anggara, 2013)

system politik Indonesia di Indonesia :

-system politik orde baru

System politik pada masa orde baru yang di pimpin oleh presiden ke dua Indonesia yaitu
Suharto meimiliki sytem yang otoriter. sistem yang otoriter ini miemiliki hal yang positive
pada saat itu. Perkembangan ekonomi sangat stabil. namun pada saat Indonesia di landa
krisis ekonomi yang sangat parah yaitu pada tahun 1997/1998 merubah orde baru yang
semula kuat dalam hal ekonomi berubah menjadi negara yang rentan akan hal ekonomi dan
politik (Prof. Dr. Kacung Marijan, 2010)

- Sytem politik pasca reformasi


Pasca reformasi 1998 Indonesia mengalami perubahan yang cukup besar dalam sistem
politiknya. Salah satu aspek penting dalam bidang politik yang menjadi sasaran utama
perubahan adalah kekuasaan pemerintahan Suharto yang dikelola secara sentralistik.
Memang kekuasaan yang sentralistik tidak senantiasa buruk. Gagasan Plato tentang
The philosopher king setidaknya menunjukkan bahwa kekuasaan sentralistis, jika
dijalankan oleh seorang penguasa yang amat bijaksana dapat menghasilkanhal-hal
positif bagi perkembangan masyarakat, keadilan, kesejahteraan dan integrasi bagi
negara tersebut. Namun yang terjadi di Indonesia adalah sebaliknya, pemerintahan
otoriter selama 32 tahun menutup akses demokrasi bagi rakyat, sehingga kejatuhan
pemerintahan Suharto disambut gembira oleh sebagian besar kalangan rakyat
Indonesia. Pada saat itu sistem politik indonesia berganti dari otoriter menuju orde
reformasi yang dicirikan dengan liberalisasi politik dan ekonomi. Setelah Suharto turun,
pengaktifan hak-hak rakyat terlihat dari adanya suatu partisipasi politik yang tinggi dari
rakyat, jumlah partai politik peserta pemilu 1999 pun mengalami lonjakan. Dalam
perjalanannya, sistem politik di indonesia pasca reformasi menunjukkan perubahan yang
cepat. Terdapat perkembangan positif bahwa dengan runtuhnya rezim Suharto,
kebebasan sipil yang dulu tidak bisa dinikmati kini dapat dinikmati walaupun terkadang
sering kali keluar dari norma-norma yang berlaku, terlepas dari itu, masyarakat kini lebih
bebas berpendapat, menyuarakan aspirasinya dan berpolitik. Berbicara mengenai
sistem politik, Gabriel A. Almond and G. R. Powell mengungkapkan konsep Capability of
system politics yang dapat kita pergunakan sebagai alat untuk mengenalisis sejauh
mana keberhasilan atau kegagalan sistem politik demokrasi di Indonesia. Menurut
Almond dan Powell (1965), ada 5 macam kemampuan sistem politik, yaitu:
(1)Kemampuan Extractive, berkaitan dengan bagaimana sumber daya alam dan sumber
daya manusia diolah dan dikelola untuk kepentingan nasional, regional maupun
masyarakat secara keseluruhan; (2)Kemampuan Regulative yang merupakan
kemampuan negara dalam melakukan pengawasan terhadap tingkah laku masyarakat,
pengaturan dan menjamin hak-hak (cut maya aprita sari, 2018)
- System demokrasi yang di anut indonesia

Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat dan “cratein”
yang berarti yang berarti memerintah. Sehingga dapat kita artikan rakyat yang memerintah.
System politik demokrasi yang di anut republic Indonesia adalah demokrasi Pancasila yang
norma norma pokok nya di atur oleh Undang Undang Dasar 1945 yang pada hakekat nya
adalah musyawarah untuk mupakat dalam mengambil keputusan politik. Pada
perkembangan demokrasi yang terjadi di Indonesia dapat di gambarkan sebagai suatu
percobaan demokrasi dalam rangka mencari bentuk yang tepat dengan pertama tama
menerapkan system demokrasi dari luar yakni demokrasi liberal , parlementer dan terpimpin
kemudian demokrasi Pancasila yang sesuai dengan falsapah bangsa Indonesia yaitu
Pancasila (Kaban, 2000)

-Presidensialisme dalam Sistem Multi Partai

Dalam sistem dua partai besar seperti di Amerika Serikat, kemungkinan banyaknya calon
presiden tidak akan terjadi, karena dapat dipastikan paket calon yang diajukan hanya ada
dua. Akan tetapi, dalam sistem banyak partai, kemungkinan paket calon Presidennya juga
banyak dan memungkinkan terjadinya pemilihan yang tidak dapat menghasilkan pemenang
yang mendapat dukungan lebih dari 50 persen suara pemilih. untuk Indonesia system
presidenstil itu dapat dianggap kurang cocok untuk diterapkan dalam system banyak
partai. Namun, karena bangsa Indonesia telah memasuki memasuki era demokratisasi
yang menjamin kebebasan berserikat yang tidak mungkin lagi dihentikan, jumlah
banyak partai juga tidak mungkin lagi dibatasi seperti di masa orde baru (Noviati,
2016)
Daptar Pustaka

cut maya aprita sari. (2018). (PDF) Perubahan Sistem Politik Indonesia Pasca Reformasi 1998, Keadilan
Sosial, dan Deficit Demokrasi Hingga Kini.
https://www.researchgate.net/publication/327668175_Perubahan_Sistem_Politik_Indonesia_Pasca_
Reformasi_1998_Keadilan_Sosial_dan_Deficit_Demokrasi_Hingga_Kini

Dr. Sahya Anggara, M. S. (2013). sistem politik indonesia. CV PUSTAKA SETIA.

Kaban, R. (2000). PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA. Perspektif, 5(3), 158.


https://doi.org/10.30742/perspektif.v5i3.243

Noviati, C. E. (2016). Demokrasi dan Sistem Pemerintahan. Jurnal Konstitusi, 10(2), 333–354.
https://doi.org/10.31078/JK%X

Prof. Dr. Kacung Marijan. (2010). Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi Demokrasi Pasca Orde Baru -
Prof. Dr. Kacung Marijan - Google Buku. kencana. https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=zgy3DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=sistem+politik+indonesia+orde+baru&ots=wmz
pErUM6q&sig=ieizVK7_XJvojb4AB00IorVbGsk&redir_esc=y#v=onepage&q=sistem politik indonesia
orde baru&f=false

Anda mungkin juga menyukai