Anda di halaman 1dari 15

LOGBOOK TUTOR I

MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS II

”PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS”

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Komariyah S.Kep.,M.Kep

DISUSUN OLEH :

Nur Ayu Hijrotun Nikmah (G1B118011)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2020
KASUS I

Pengkajian Keperawatan Komunitas

Kelurahan Bagan Pete Termasuk salah satu wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar Kota
Jambi, Berdasarkan data Sekunder yang di peroleh dari Kelurahan Jumlah KK ( Kartu
Keluarga) 500 , dimana jumlah laki - laki 350 jiwa dan wanita 150 jiwa. jumlah lansia 35
jiwa, dewasa 230 jiwa, anak sekolah 160 jiwa, Remaja 75 jiwa. Data Pendidikan KK di
kelurahan Bagan Pete di dapat , S2 50 KK, Sarjana 120 KK, SMU 230 KK, SMP 45 KK,
Tamat SD 30 kk, Tidak Sekolah 25 KK.

Di kelurahan tersebut juga rata rata beragama muslim dengan dengan data KK, Agama Islam
425 KK, Agama Kristen 45 KK, Budha 10 KK, Hindu 20 KK.

Masyarakat di kelurahan bagan pete pekerjaan nya heterogen dengan sebaran Petani 100 KK,
Nelayan 150 KK, PNS 150 KK, Pedagang 100 KK. di wilayah tersebut terdapat 4 masjid dan
1 gereja tempat ibadah. serta terdapat 1 Sekolah Dasar. tempat wisata juga ada di wilayah
tersebut bernama wisata Air, ada 2 klinik kesehatan 1 puskesmas. suku melayu 350 KK,
jawa 100 KK, bugis 10 KK, Padang 40 KK.

Dari data sekunder di Puskesmas Kenali besar di dapat data penyakit Diabetes Melitus 70
Pasien, Hipertensi 90 Pasien, TBC 30 Pasien, COvid - 19 ada 5 pasien, ISPA 40 Pasien,
Rematik 25 Pasien

Buat lah pengkajian dengan Core dan inti core 8 subsistem,

Penyajian data mengunakan diagram batang dan Pie


STEP I

1. Heterogen
2. ISPA
3. Core
4. Data Sekunder

Jawab

1. Heterogen artinya : terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat atau berlainan jenis;
beraneka ragam

Heterogen artinya penduduk suatu daerah tersebut memiliki mata pencaharian yang
beragam, dan tidak hanya bergantung pada satu jenis mata pencaharian atau pekerjaan
saja

2. Menurut WHO, ISPA adalah penyakit menular dari saluran pernapasan atas atau bawah
yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit berkisar dari infeksi ringan
sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya,
faktor pejamu dan faktor lingkungan.

3. Dalam pengkajian yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah :

CORE atau inti, data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri dari (umur,
pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat
timbulnya kelompok komunitas)

4. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara
atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip
baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum

STEP II

1. Bagaimana langkah dalam melakukan pengkajian core ?


2. Kegaiatan apa yang bisa perawat komunitas laksanakan pada masyarakat tersebut ?
3. Strategi/promkes yang tepat pada kasus tersebut ?
4. Pada data diatas masalah keperawatan Komunitas prioritas apa yang harus di tegakkan?
5. Berdasarkan data sekunder yg ada di kasus Langkah awal apa yang dilakukan oleh
perawat komunitas untuk menangani dan mengatasi kondisi masalah pasien pada
penyakit tersebut?

STEP III

1. Pada pengkajian kelompok khusus sangat dibutuhkan ketrampilan komunikasi yang


memadai agar dapat diterima . perawat juga perlu menjelaskan peran dan fungsinya
dalam melaksanakan asuhan keperawatan komunitas sehingga klien dapat diajak kerja
sama secara optimal.
Metode pengumpulan data pengkajian asuhan keperawatan antara lain Windshield
survery, informant interview, observasi partisipasi, dan focus group discussion (FGD).
Dalam model asuhan keperawatan yang disampaikan oleh Anderson E dan McFarlene,
pengkajian secara umum meliputi inti komunitas yaitu penduduk serta delapan
subsistem yang mempengaruhinya. Inti komunitas atau penduduk, perlu dikaji tentang
pendidikan, pekerjaan, agama, keyakinan/nilai yang dianut

2. Strategi atau promkes yang tepat pada kasus adalah sebagai berikut:
a) Penyuluhan kesehatan
b) Simulasi
c) Edukasi
d) Promkes
e) Memodifikasi gaya hidup

3. Pencegahan hipertensi dilakukan melalui dua pendekatan :


a) Pemberian edukasi tentang hipertensi. Munculnya masalah kesehatan seperti
hipertensi tidak hanya disebabkan oleh kelalaian individu, namun dapat juga
disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat sebagai akibat dari kurangnya informasi
tentang suatu penyakit. Rendahnya pengetahuan tenaga kesehatan, pasien, dan
masyarakat tentang hipertensi merupakan penyebab utama tidak terkontrolnya
tekanan darah, terutama pada pasien hipertensi di Asia. Dari penelitian yang
dilakukan ( Armilawaty,2009) 50% dari penderita Hipertensi dewasa tidak
menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung menjadi
hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor resiko. Masih
kurangnya informasi tentang perbaikan pola makan bagi penderita hipertensi juga
membuat pengetahuan masyarakat tentang perbaiakan pola makan masih rendah.
Pemberian informasi kesehatan diharapkan mampu mencegah dan mengurangi
angka kejadian suatu penyakit dan sebagai sarana promosi kesehatan. Pemberian
edukasi mengenai hipertensi terbukti efektif dalam pencegahan hipertensi.
b) Modifikasi Gaya Hidup. Gaya hidup merupakan faktor penting yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Gaya hidup yang tidak sehat dapat menjadi penyebab
terjadinya hipertensi misalnya aktivitas fisik, pola makan, dan stres, dll. Resiko
seseorang untuk mendapatkan hipertensi dapat dikurangi dengan cara memeriksa
tekanan darah secara teratur; menjaga berat badan ideal; mengurangi konsumsi
garam; jangan merokok; berolahraga secara teratur; hidup secara teratur;
mengurangi stress; jangan terburu-buru; dan menghindari makanan berlemak.
Menjalankan pola hidup sehat setidaknya selama 4–6 bulan terbukti dapat
menurunkan tekanan darah dan secara umum dapat menurunkan risiko permasalahan
kardiovaskular.
c) Pencegahan Primer yaitu tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari; kurangi
makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik untuk mengurangi berat
badan; kurangi konsumsi alcohol; konsumsi minyak ikan; suplai kalsium, meskipun
hanya menurunkan sedikit tekanan darah tapi kalsium juga cukup membantu.
d) Pencegahan Sekunder yaitu pola makanam yamg sehat; mengurangi garam dan
natrium di diet anda; fisik aktif; mengurangi Akohol intake; berhenti merokok.
e) Pencegahan Tersier yaitu pengontrolan darah secara rutin; olahraga dengan teratur
dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh.

4. Masalah prioritas utamanya adalah hipertensi, karena dari data diatas setelah dilakukan
pengkajian dengan menggunakan core dan inti core didapatkan bahwa masalah
terbanyak pada komunitas tersebut adalah hipertensi, jadi masalah prioritas utamanya
adalah hipertensi.
5. Berdasarkan data sekunder yg ada di kasus Langkah awal apa yang dilakukan oleh
perawat komunitas untuk menangani dan mengatasi kondisi masalah pasien pada
penyakit tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui


kondisi, situasi, kebutuhan klien. Dalam langkah ini, perawat harus mengumpulkan
data secara akurat dan nyata, lengkap, relevan,singkat, dan deskriptif. Pengumpulan
data dapat dilakukan dengan cara wawancara, pengkajian fisik, observasi, serta
dengan melihat hasil pemeriksaan diagnostik. Sumber data untuk melakukan
pengumpulan data adalah klien, keluarga klien, tenaga kesehatan, hasil pemeriksaan
penunjang,dan catatan hasil rekam medis. Pengelompokkan data terbagi atas 2 tipe
data yaitu data subjektif dan data objektif. Dimana data subjektif merupakan data
yang berdasarkan dari kutipan langsung, sedangkan data objektif merupakan data
yang dapat diukur, ditimbang, dirasa, diraba, dan dilihat.
2. Klasifikasi Data

Klasifikasi data adalah mengelompokkan data-data yang telah terkumpul atau data-
data temuan. Klasifikasi data dikelompokkan ke dalam 2 hal yaitu sistem tubuh dan
kebutuhan manusia. Menurut Hirarki Maslow yakni mengenai piramida kebutuhan
manusia, memiliki 5 tingkatan yaitu fisiologi, aman nyaman, rasa saling mencintai,
harga diri, dan aktualisasi diri.
3. Validasi Data

Validasi data merupakan melakukan pengujian untuk meyakinkan bahwa data yang
didapatkan sesuai dengan fakta, akurat, dan lengkap. Misalnya, suhu tubuh normal
36,5°C - 37°C
4. Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah suatu hal yang dilakukan ketika data yang telah di
analisis dapat di rumuskan. Adapun macam-macam dari rumusan masalah yaitu :
 Actual : masalah yang terjadi sudah nyata.
 Resiko : jika masalah tidak ditangani, maka akan segera terjadi.
 Potensial : jika masalah tidak ditangani, maka dapat menunggu
 tetapi harus ditangani terlebih dahulu.
 Sindrom : kumpulan dari gejala-gejala.
 Wellness : tingkat kesejahteraan.

STEP IV

Puskesmas kenali besar

Data Sekunder

Data Core : Data Inticore :


Masyarakat di kelurahan bagan pete
Jumlah KK ( Kartu Keluarga) 500 ,
pekerjaan nya heterogen dengan sebaran
dimana jumlah laki - laki 350 jiwa dan
Petani 100 KK, Nelayan 150 KK, PNS 150
wanita 150 jiwa. jumlah lansia 35 jiwa,
KK, Pedagang 100 KK. di wilayah tersebut
dewasa 230 jiwa, anak sekolah 160 jiwa,
terdapat 4 masjid dan 1 gereja tempat
Remaja 75 jiwa. Data Pendidikan KK di
ibadah. serta terdapat 1 Sekolah Dasar.
kelurahan Bagan Pete di dapat , S2 50 KK,
tempat wisata juga ada di wilayah tersebut
Sarjana 120 KK, SMU 230 KK, SMP 45
bernama wisata Air, ada 2 klinik
KK, Tamat SD 30 kk, Tidak Sekolah 25
kesehatan 1 puskesmas. Dari data sekunder
KK. Di kelurahan tersebut juga rata rata
di Puskesmas Kenali besar di dapat data
beragama muslim dengan dengan data KK,
penyakit Diabetes Melitus 70 Pasien,
Agama Islam 425 KK, Agama Kristen 45
Hipertensi 90 Pasien, TBC 30 Pasien,
KK, Budha 10 KK, Hindu 20 KK suku
COvid - 19 ada 5 pasien, ISPA 40 Pasien,
melayu 350 KK, jawa 100 KK, bugis 10
Rematik 25 Pasien
KK, Padang 40 KK.
STEP V

A. Buat lah pengkajian dengan Core dan inti core 8 subsistem !

1) Lingkungan fisik
Lingkungan fisik yang kurang bersih akan menambah dampak buruk
terhadap penurunan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena penyakit,
selain faktor untukmenjamin mendapatkan makanan yang sehat akan sulit
didapat, selain itukerentanan terhadap vektor penyakit menjadi salah satu
tingginya risiko peningkatan kejadian sakit diwilayah tersebuT

2) sistem kesehatan
Jarak antara desa dengan puskesmas tidak terlalu jauh yaitu hanya 1
km, desatersebut memiliki 1 posyandu dalam 1 RW dan aktif melaksanakan
program kerjayang dilaksanakan 1 bulan sekali, namun untuk ketersedian
posbindu belum ada

3) Ekonomi
Pekerjaan yang dominan diwilayah tersebut yaitu buruh, petani,dan
lainnya yang berpenghasilan bervariasi untuk setiap keluarga.d)

4) Keamanan dan transportasi


Wilayah tersebut memiliki mobil yang disediakan oleh pemberi bantuan
untukdimaanfaatkan oleh masyarakat dalam hal memfasilitasi masyarakat
untukmempermudah akses mendapatkan layanan kesehatan.Variabel
keamanan meliputi jenis dan tipe pelayanan keamanan yang ada,
tingkatkenyamanan dan keamanan penduduk serta jenis dan tipe gangguan
keamananyang ada.

5) Kebijakan dan pemerintahan


Jenis kebijakan yang sedang diberlakukan, kegiatan promosi kesehatan
yangsudah dilakukan, kebijakan terhadap kemudahan mendapatkan
pelayanankesehatan, serta adanya partisipasi masyarakat dalamf)

6) Komunikasi
Komunikasi meliputi jenis dan tipe komunikasi yang digunakan
penduduk,khususnya komunikasi formal dan informal yang digunakan dalam
keluarga.Jenis bahasa yang digunakan terutama dalam penyampaian informasi 
kesehatan gizi,daya dukung keluarga terhadap balita yang sakit.

7) Pendidikan
Pendidikan sebagai sub sistem meliputi tingkat pengetahuan penduduk
tentang pengertian tentang penyakit balita yang dihadapi, bahaya dan dampakn
ya, cara mengatasi, bagaimana cara perawatan ,serta cara mencegahnya.
Mayoritas penduduk berpendidikan rendah yaitu SD bahkan tidak sekolah.h)

8) Rekreasi
Yang perlu dikaji adalah jenis dan tipe sarana rekreasi yang ada,
tingkat partisipasi atau kemanfaatan dari sarana rekreasi serta jaminan keaman
an darisarana rekreasi yang ada.

B. Penyajian data mengunakan diagram batang dan Pie !!

a. Bar Chart (Grafik Batang)


Bar chart (grafik batang) umumnya digunakan untuk menggambarkanperkembangan
nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Barchart (grafik
batang) pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaituuntuk
menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafikbatang
tunggal dan grafik batang ganda. Jenis-jenis diagram grafik batang (barchart)
antara lain sebagai berikut: 

 Single bar chart (grafik batang tunggal)


 Multiple bar chart (grafik batang berganda)

 Multiple companent bar chart (grafik batang komponen berganda)


b. Penyajian data mengunakan pie
Pie Chart (diagram lingkaran) adalah penyajian data statistik yang
dinyatakandalam persen atau derajat dapat menggunakan diagram lingkaran.

Kelebihan penggunaan pie chart

 Tempat untuk membuat diagram lingkaran tidak terlalu besar; dan

 Diagram lingkaran sangat berguna untuk menunjukkan dan


membandingkanproporsi dari data

Contoh :
KONSEP MANDIRI

PENGKAJIAN PERAWATAN KOMUNITAS

A. Definisi
Pengkajian merupakan bagian dari proses keperawatan yang bertujuan untukmengidentifikasi
masalah keperawatan. Pengkajian keperawatan komunitasmerupakan proses sistematis
yang melibatkan masyarakat untuk mengidentifikasidan menganalisis kebutuhan dan asset kesehatan
masyarakat dalam rangkamemprioritaskan kebutuhan dan merencanakan serta
menindaklanjuti kebutuhankesehatan masyarakat yang belum terpenuhi. The Public
Health Accreditationmendefinisikan pengkajian kesehatan masyarakat sebagai
pemeriksaan sistematisterhadap indikator status kesehatan untuk populasi tertentu
yang digunakan untukmengidentifikasi masalah dan aset utama dalam masyarakat.

B. Tujuan
Secara umum, proses keperawatan bertujuan untuk:

1. Teridentifikasinya masalah-masalah terkait kebutuhan dasar manusia


dariklien.

2. Dapat menentukan diagnosa keperawatan.

3. Tersusunnya perencanaan keperawatan yang tepat untuk mengatasi


diagnosakeperawatan.
4. Terlaksananya tindakan-tindakan keperawatan secara tepat dan terencana.

5. Diketahuinya perkembangan klien.

6. Dapat ditentukannya tingkat keberhasilan asuhan keperawatan.

Tujuan akhir dari pengkajian kesehatan masyarakat adalah


untukmengembangkan strategi dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat
danmasalah yang diidentifikasi. Berbagai alat dan proses dapat digunakan
untukmelakukan penilaian kesehatan masyarakat; bahan dasarnya adalah
keterlibatanmasyarakat dan partisipasi kolaboratif.

C. Manfaat

1. Memberikan informasi, sebagai dasar perencanaan bagi para pembuatkebijakan dan


pengambil keputusan mengenai keadaan kesehatan masyarakat.

2. Memberikan pemahaman secara luas bahwa kebutuhan kesehatan masyarakatdan


aset merupakan hal yang penting dalam hal perencanaan program dikomunitas.

3. Memberikan informasi yang lengkap mengenai masalah kesehatan padakelompok atau


populasi tertentu. Hal ini dapat memberikan referensi bagiprogram yang ditujukan
kepada kelompok tertentu (Keehan, 2013)

D. Tahapan/Alur

1. Mengumpulkan data primer
Wawancara kepada masyarakat, tokoh masyarakat, kader,
aparatkelurahan/desa, dan pemerintah daerah setempat.Observasi norma, nilai
keyakinan, struktur kekuatan, proses penyelesaianmasalah, dinamika kelompok
masyarakat, pola komunikasi,situasi/kondisi lingkungan wilayah.

2. Mengumpulkan data sekunder


Dilakukan dengan cara mencatat data dan informasi dari sumber
yangrelevan untuk wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.misalnya
catatankelahiran, kematian, cakupan pelayanan.

3. Membahas data yang terkumpul


Kegiatan yang dilakukan yaitu pertemuan khusus pada forum koordinasi.Melalui
pembahasan ini dirumuskan masalah serta mencari penyebabnya.

E. Sumber-Sumber Data
Pengetahuan tentang sumber data merupakan hal yang sangat penting untukdiketahui, karena
data yang dikumpulkan harus sesuai dengan tujuannya, sebab bilaterjadi kesalahan dalam
sumber data, maka akan mengakibatkan kesalahan dalampenarikan kesimpulan.Data yang
dikumpulkan dapat berupa data primer atau data sekunder. Darisumber data, kita dapat
mengetahui apakah data yang dikumpulkan berupa dataprimer atau data sekunder. Untuk
mengumpulkan data primer komunitas, dapatdilakukan dengan cara survai
epidemiologi, pengamatan epidemiologi, danpenyaringan, sedangkan pengumpulan
data sekunder, sumber datanya dapat berupaseperti berikut:

1. Sarana pelayanan kesehatan, misalnya rumah sakit, Puskesmas, atau


balaipengobatan.

2. Instansi yang berhubungan dengan kesehatan, misalnya KementerianKesehatan,


Dinas Kesehatan, dan Biro Pusat Statistik.

3. Absensi, sekolah, industri, dan perusahaan.

4. Secara internasional, data dapat diperoleh dari WHO, seperti Population andVital
Statistics Report, population bulletin, dan sebagainya.

F. Komponen Data
Dalam pengkajian komunitas ada beberapa data yang perlu dikumpulkan, yaitudata inti
komunitas, subsistem komunitas, dan persepsi. Agar lebih jelas bagi Andaikutilah
uraian tentang data inti komunitas, subsistem komunitas dan persepsi.

1. Data inti komunitas


Data komunitas ini merupakan data yang dikumpulkan dalam intikomunitas
yang meliputi:

 Sejarah atau riwayat (riwayat daerah dan perubahan daerah);

 Demografi (usia, karakteristik jenis kelamin, distribusi ras dan


distribusietnis);

 Tipe keluarga (keluarga/bukan keluarga, kelompok);


 Status perkawinan (kawin, janda/duda, single)

2. Data subsistem komunitas


Data subsistem komunitas yang perlu dikumpulkan dalam
pengkajiankomunitas .

3. Data persepsi

 Tempat tinggal yang meliputi bagaimana perasaan masyarakat


tentangkomunitasnya, apa yang menjadi kekuatan mereka,
permasalahan, tanyakanpada masyarakat dalam kelompok yang berbeda
(misalnya, lansia, remaja,pekerja, profesional, ibu rumah tangga, dan
sebagainya).

 Persepsi umum yang meliputi pernyataan umum tentang kesehatan


darikomunitas, apa yang menjadi kekuatan, apa masalahnya atau
potensialmasalah yang dapat diidentifikasi.

Anda mungkin juga menyukai