Anda di halaman 1dari 20

Orientasi Mata Kuliah Pendidikan Sosial Budaya

1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah hidup. Maksudnya pendidikan adalah segala pengalaman hidup
(belajar) dalam berbagai ingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan
berpengaruh positif bagi pertumbuhan atau perkembangan individu.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara (UU SISDIKNAS No 20 Tahun 2003).
Pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya ana-anak, adapun maksudnya
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya (Ki Hajar Deantara, Bapak Pendidikan
Nasional Indonesia).
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Pendidikan adalah suatu upaya yang dilakukan secara sengaja oleh orang dewasa
untuk membantu atau membimbing anak (orang yang belum dewasa) agar mencapai
kedewasaan.
2. Pengertian Sosial
Sosial adalah interaksi antara individu denga individu, individu dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok, individu dengan lingkungn, dan kelompok dengan
lingkungan.
Sosial adalah hal-hal ynag berkaitan dengan masyarakat dan kemasyarakatan.
3. Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu cara hudup yangberkembang dan dimiliki bersama oleh
sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya adalah pikiran, akal budi atau adat istiadat.
Budaya adalah suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yag dihasilkan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar
(Koentjaraningrat).
Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang
dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat (E. B Taylor).
Budaya adalah keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan
kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu
(Linton).
Budaya adalah semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik eksplisit
maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman
yang potensial untuk perilaku manusia (Kluchkhohn dan Kelly).

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial


1. Manusia sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari bahasa Inggris yaitu in (tidak) dan divided (terbagi). Jadi indivu
artinya tidak terbagi atau satu kesatuan.
Individu berasal dari bahasa Latin yaitu individium artinya yang tak terbagi.
Individu adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan
Manusia memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa,
dan unsur tersebut menyatu dalam dirinya.
Setiap manuia memiliki ciri khas masing-masing karena manusia itu unik. Ciri tersebut
dapat dilihat dari:
a. Ciri fisik atau biologis
b. Ciri pikis (sifat, karakter, perangai, gaya / selera
Individu adalah perpaduan antara faktor genotif (faktor yang dibawa individu sejak lahir,
keturunan, ciri fisik atu psikis yang tampak dan memiliki kemiripan dengan orang
tuanya) dan faktor fenotif (ciri fisik dan psikis yang dipengaruhi oleh lingkungan)
lingkungan ada 2, yaitu:
a. Lingkungan fisik (kondisi alam sekitar baik lingkungan buatan (tempat tinggal dan
lingkungan) dan bukan buatan (kondisi alam geografis dan iklimnya)
b. Lingkungan sosial (lingkungan dimana individu melakukan interaksi sosial)
Kepribadian adalah karakteristik yang khas dari seseorang
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu baik biologis maupun psikologis.

2. Manusia sebagai Makhluk Sosial


Manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk yang bermasyarakat berarti manusia
dalam kehidupannya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh orang lain.
Dalam diri manusia ada dorongan untuk berhubungan dengan orang lain. Ada
kebutuhan untuk mencari kawan (social need) yang didasari atas kesamaan
ciri/kepentingan masing-masing.
Manusia tidak akan hidup sebagai manusia kalu tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Berbeda dengan hewan karena hewan memiliki insting atau naluri (sesuatu yang
diperoleh sejak lahir yang diperoleh bukan melalui proses belajar.
Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain
3. Manusia sebagai Makhluk yang Berhubungan dengan Lingkungan Hidup
Populasi manusia dengan perkembangan kebudayaan ditentukan oleh kondisi alam.
Iklim sangat menentukan perkembangan kebudayaan manusia. Perkembangan seni,
agama, pemerintahan dan segi-segi kebudayaan lainnya sangat bergantung pada iklim
setempat.
Keluarga merupakan wadah pembinaan individu menjadi makhluk sosial.
Keluarga mempunyai fungsi majemuk.

Interaksi Sosial dan Sosialisasi


1. Interaksi Sosial
Interaksi berasal dari kata inter dan action.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal baliksalin mepengaruhi antar individu,
kelompok sosial, dan masyarakat.
Faktor yang mendasari interaksi sosial ada 4, yaitu:
a. Imitasi, yaitu suatu proses peniruan atau meniru, mudah terjadi dan mudah
berubah, tidak bertahan lama, yang ditiru adalah hal-hal yang artifisial (buatan/ tidak
alam), hal-hal yang nampak saja dan bersifat fosil.
b. Sugesti, yaitu suatu proses menerima cara pandang/ pedoman tingkah laku tanpa
dikritik terlebih dahulu. Orang akan mudah terpengaruh (sugesti) orang lain manakala
dia dalam keadaan dilematik, yaitu keadaan dimana orang tersebut dihadapkan kepada
pilhan yang sama-sama sulit.
c. Identifikasi, yaitu dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik
secara lahiriah maupun batiniah.
d. Simpati, yaitu perasan tertariknya orang yang satu terhadap orang lain.
2. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama, persaingan, dan pertikaian/
pertentangan.
Menurut Gillin dan Gillin ada 2 macam proses sosial yang muncul sebagai akibat
adanya interaksi sosial, yaitu:
a. Proses asosiatif, ada 3 bentuk khusus, yaitu:
1) Akomodasi, yaitu sesuatu yang disediakan untuk kebutuhan sosial. Atau
penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok manusia untuk
meredakan pertentangan
2) Asimilasi, yaitu perbauran dua kebudayaan yang disertai hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.
3) Akulturasi (aculture= tumbuh dan berkembang bersama), yaitu perpaduan dua
budaya yang menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkanunsur-unsur asli dalam
budaya tersebut.
b. Proses disasosiatif, mencakup persaingan yang meliputi:
1) Contravension
2) Pertentangan pertikaian
Bentuk interaksi asosiatif
a. Kerja sama (cooperation), ada 3 bentuk, yaitu:
1. Bargainin, yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua
organisasi atau lebih
2. Cooperation
3. Coalition, yaitu kombinasi antara dua organisasi lebih yang memiliki tujaun yang
sama.
b. Akomodasi, ada 8 bentuk, yaitu:
1) Coertion, terjadi karena adanya paksaan
2) Compromise, pihak terlibat mengurangi tuntutan masing-masing, agar perselisihan
yang ada dapat selesai.
3) Arbitration, car untuk mencapai compromise apabila pihak yang berhadapan tidak
sanggup mencapainya sendiri
4) Mediation, hampir sama dengan arbitration di undang pihak ketiga yang retial
dengan perselisihan yang ada.
5) Concilitation, usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih, bagi
tercapainya suatu persetujuan yang sama.
6) Tolerantion, bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formil bentuknya.
7) Stelemate
8) Adjudication, perselisihan perkara atau sengketa di pengadilan.
Bentuk interaksi disasosiatif
a. Persaingan (competition)
b. Percekcokan (contravention)
c. Pertentangan (conflict)
3. Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses penyampaian informasi atau upaya menyampaikan sesuatu
kepada masyarakat.
4. Bentuk dan pola sosialisasi
a. Bentuk sosialisasi
Sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder
Resosialisasi dan desosialisasi
b. Pola sosialisasi, ada 2, yaitu:
1) Represi
a) Menekankan hukuman terhadap kesalahan
b) Penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan
c) Penekanan pada kebutuhan anak kepada orangtua
d) Komunikasi satu arah, non verbal, dan berisi perintah
e) Titik berat pada keinginan orangtua
f) Keluarga sebagi significant other
2) Partisipasi
a) Anak diberi imbalan jika berperilaku baik
b) Hukuman dan imbalan bersifat simbolis
c) Anak diberi kebebasan
d) Penekanan diletakkan pada interaksi
e) Komunikasi lisan
f) Anak pusat sosialisasi
g) Kebutuhan anak dianggap penting
h) Keluarga sebgai generalized other
Masyarakat dan Komunitas
1. Masyarakat (society), unsur masyarakat adalah:
a. Kumpulan orang
b. Sudah terbentuk lama
c. Sudah memiliki sistem dan struktur sosial sendiri
d. Memiliki kepercayaan, sika, dan perilaku yang dimiliki bersama
e. Adanya kesinambungan dan pertahanan diri
f. Memiliki kebuadayaan
2. Masyarakat Setempat (community)
Masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditamdai oelh suatu
derajat hubungn sosial tertentu. Dasar-dasar dari masayaraka setempat adalah
lokalitas dan perasaan semasyarakat setempat.
Masyarakat setempat memiliki ciri:
a. Bagian kelompok dari masyarakat dalam lingkup kecil
b. Ikatan kebersamaan yang lebih kuat, taraf interaksi lebih banyak
c. Lebih terikat oleh tempat
3. Masyarakat Desa Dan Masyarakat Kota
Ciri masyarakat desa adalah:
a. Jauh dari keramaian
b. Penduduk yang ramah tamah
c. Saling mengenal satu sama lan
d. Mata pencaharian secara dominan bertani dan nelayan
e. Gotong royong
f. Golongan orang tua pada umumnya memegang peran penting (ketokohan)
Ciri masyarakat kota adalah:
a. Kehidupan ramai
b. Wilayah yang cenderung luas
c. Banyak penduduk
d. Hubungan yang kurang erat antara satu sama lain
e. Mata pencaharian bervariasi
4. Masyarakat Multikultural
Multikulturalisme adalah kesediaaan menerima kelompok lain secara bersama sebagai
kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa, ataupun
agama.
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas agama, ras, bahasa, dan
budaya yang berbeda.
5. Pengaruh Multikultral terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara ,
dan Kehidupan Global
Jika masyarakat tidak menerima adanya multikulturalisme akn tercipta masalah seperti:
a. Disharmonisasi
b. Perilaku diskriminatif
c. Eklusivisme dan rasialis
Untuk memperkecil masalah berikut dapat dilakukan hal-hal berikut:
a. Semangat religius
b. Semangat nasionalisme
c. Semangat pluralisme
d. Semangat humanisme
e. Dialog antar umat beragama
f. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan
antar agama, media massa dan harmonisasi dunia.
Perubahan Sosial
1. Perubahan Sosial
Perubahan sosial, mencakup 3 hal, yaitu:
a. Perubahan dalam struktur sosial
b. Perubahan organisasi sosial
c. Perubahan hubungan sosial
Perubahan sosial bisa terjadi dengan 3 cara, yaitu:
a. Direncanakan dan/atau tidak direncanakan
b. Menuju kearah kemajuan dan/atau kemunduran
c. Bersifat positif atau negatif
Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekanto bentuk-bentuk perubahan sosial dapat terjadi
dengan beberapa cara, seperti:
a. Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi) dan perubahan yang terjadi
secara cepat (revolusi).
b. Perubahan yang berpengaruh kecil dan perubahan yang berpengaruh besar.
c. Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki.
2. Teori perubahan sosial, ada dua kelompok yaitu:
a. Teori Klasik Perubahan Sosial
1) Pola Linear
Auguste Comte mengemukakan bahwa pada pola linear perubahan terjadi dari yang
sederhana kearah yang ebih kompleks dan selalu berubah ke arah kemajuan.
2) Pola Siklus
Menurut pola ini, masyarakat berkembang seperti sebuah roda. Kadang ada di atas
kadang ada di bawah. Masyarakat mengalami kemajuan dalam peradabannya namun
suatu saat akan mengalami kemunduran bahkan mungkin mengalami kemusnahan.
3) Spiral
Merupakan gabungan dari pola linear dan siklus. Perkembangan masyarakat
mengalami kemajuan dan kadang kala juga dapat mengalami kemunduran.
b. Teori Modern Perubahan Sosial
1) Teori Modernisasi, mengemukakan bahwa negara-negara terbelakang akan meniru
seperti apa telah dilakukan oleh negara-negara industri maju.
2) Teori Ketergantungan (Dependencia), berdasarkan pengalaman kepada negara-
negara Amerika Latin telah terjadi perkembangan dunia yang tidak merata.
3) Teori Sistem Dunia, dicetuskan oleh Immanuel Wallerstein, perekonomian kapitalis
dunia terbagi atas tiga jenjang, yaitu; negara-negara inti (negara industri Eropa Barat),
negara-negar semi periferi (negara di Eropa Selatan), dan negara-negara periferi
(negara-negara Asia dan Afrika).
3. Penyebab Perubahan Sosial
Prof. Dr. Soerjono Soekanto menyebutkan bahwa penyebab perubahan sosial ada 2,
yaitu:
a. Faktor Intern
1) Bertambah dan berkurangnya penduduk
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses, seperti:
discovery (penemuan unsur kebudayaan baru), invention (pengembangan dari
discovery), dan inovasi (proses pembaharuan).
3) Konflik dalam masyarakat
4) Pemberontakan dalam tubuh masyarakat.
b. Faktor Ekstern
1) Faktor alam sekitar masyarakat yang berubah, seperti bencana alam.
2) Pengaruh kebudayaan lain.

Pembangunan dan Modernisasi


1. Konsep Pembangunan dan Modernisasi
Sebuah masyarakat yang mengalami pembangunan sekaligus juga di dalamnya
mengalami modernisasi.
Pembangunan mengandung makna sebuah perubahan positif yang direncanakan,
terarah, dan dilakukan dengan sadar/disengaja.
Modernisasi dalah suatu proses dari suatu tahapan perubahan sosial, dimana
masyarakat harus hidup menyesuaikan diri dengan konstelasi tuntutan lingkungan yang
ada.
2. Faktor-faktor Budaya yang Menghambat Pembangunan
a. Keterikatan tanah yang mereka tempati
b. Perbedaan persepsi atau sudut pandang
c. Faktor psikologis
d. Pengetahuan yang terbatas sehingga tertutup untuk menerima program
pembangunan.
e. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
f. Sikap etnosentrisme, sikap yang mengagungkan budaya suku bangsanya sendiri
dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
3. Kebudayaan Global dan Globalisasi
Kebudayaan global adalah kebudayaan yang tidak dimiliki oleh banyak bangsa tapi juga
merupakan kebudayaan yang dimiliki oleh banyak bangsa di dunia.
Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar
masyarakat diseluruh dunia.

Permasalahan-permasalahan dalam Pembangunan Kependudukan, Kependidikan, dan


Ketenagakerjaan
1. Pembangunan dalam Bidang Kependudukan
Masalah dalam bidang kependudukan, yaitu:
a. Persebaran penduduk yang tidak merata.
b. Rasio jenis kelamin.
c. Usia kawin pertama, banyak perempuan yang menikah kurang dari usia 17
tahun.
d. Status perkawinan
e. Ratio Ibu/anak
f. Rata-rata anak lahir hidup
g. Pertumbuhan penduduk.
2. Peran Pendidikan dalam Mengatasi Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidak seimbangan sosial yang ada di
masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok.
Pendidikan dapat memberikan pengetahuan kepada setiap individu untuk tidak
membeda-bedakan status sosial dari setiap orang, dengan pendidikan orang dapat
memahami bahwa setiap individu itu berbeda-beda, memilii karakteristik dan
kemampuan masing-masing.
3. Pembangunan dalam Bidang Ketenagakerjaan
a. Masalah pengangguran
b. Masalah pengiriman TKI keluar negeri
c. Masalah hubungan industrial
d. Masalah peraturan ketenaga kerjaan

Wujud Kebudayaan
1. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya, sedangkan budaya adalah bentuk jamak dari
kata budi-daya yag berarti cinta, karsa, dan rasa.
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan milik diri manusia dengan belajar
(Koentjaraningrat).
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat (Selo Soemardjan
dan Soelaeman Soemardi),
2. Perwujudan Kebudayaan
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu dibagi dalam tiga wujud. Yaitu:
a. Wujud sebgai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
dan peraturan.
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu komples aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
Ada 2 wujud kebudayaan, yaitu:
a. Budaya yang bersifat abstrak (ide, gagasan, nilai, norma, cita-cita, dan lain-lain)
b. Budaya yang bersifat kongkrit (budaya yang dapat dilihat secara kast mata), ada
3 , yaitu; prilaku, bahasa, dan materi.
Sistem, Unsur, dan Substansi Budaya
1. Sistem Budaya
Sistem budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan
terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan, konsep, serta keyakinan.
2. Unsur-unsur Kebudayaan
Unsur-unsur kebudayaan meliputi; sistem religi, sistem pengetahuan, sistem mata
pencaharian hidup, sistem organisasi kemasyarakatan sistem peralatan hidup atau
teknologi, bahasa, dan kesenian.
3. Substansi (Isi) Utama Budaya
Substansi utama kebudayaan merupakan wujud abstraj dari segala macam ide dan
gagasan manusia yang bermuncuan di dalam masyarakat yang memberi jiwa
kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk, sistem pengetahuan, sistem
nilai budaya, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kerja.

Sifat Budaya dan Kecenderungannya


1. Sifat-Sifat Budaya
a. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
b. Budaya telah ada terlebih dahulu dari suatu generasi dan tidak akan mati dengan
habisnya usia suatu generasi
c. Budaya diperluan oelh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
d. Budaya mencakup aturan-aturan yang berisiskan-isikan kewajban-kewajiban,
tindakan-tindakan yang diterima dan ditolakdilarang, dan tindakan-tindakan yang
dijinkan.
2. Budaya Dimiliki Bersama oleh Suatu Kelompok
Setiap masyarakat memiliki budaya dan setiap budaya pasti ada masyarakat yang
memilikinya. Masing-masing masyarakat memiliki budaya yang bersifat kas, yaitu
hanya dimiliki oelh masyarakat iru sendiri.
3. Kecenderungan Bertahan dan Berubahnya Kebudayaan
Kebudayaan akan terus hidup manakala masyarakat mau mempertahankannya,
sebaliknya kebudayaan akan musnah jika masyarakat tidak lagi mempertahankannya.
Unsur-unsur penyebab kenderungan bertahannya suatu kebudayaan antara lain;
ideologi, kepercayaan/religi, seni, dan bahasa.
Unsur-unsur kecenderungan perubahan budya dikarenakan antara lain; mata
pencaharian, sistem teknologi, dan pengetahuan.
4. Budaya dan Pemenuhan Kebutuhan Hidup Manusia
Budaya berfungsi membantu manusia dalm memenuhi kebutuhan hidupnya kebutuhan
manusia teridiri dari kebutuhan biologis (makan dan minum, istirahat, buang air besar
dan kecil, perlindungan dari iklim dan cuaca, pelepasan dorongan seksual, dan
kesehatan yang baik), kebutuhan sosial (kegiatan bersama, berkomunikasi dengan
sesama, keteraturan sosial dan kontrol sosial, dan pendidikan), dan kebutuhan
psikologis (rileks atau santai, kasih sayang, kepuasaan altruistik, kehormatan, daan
kepuasan ego).
5. Budaya Diperoleh Melalui Proses Belajar
Proses belajar kebudayaan dapat melalui proses internalisasi (proses pengembangan
potensi yang dimiliki manusia), proses sosialisasi, dan proses enkulturasi (individu
mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat sitem
norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya).

Manusia dan Kebudayaan


1. Manusia sebagai Pencipta dan Pengguna Kebudayaan
Manusia menciptakan kebudayaan untuk memeuhi kebutuhn hidupnya, karena itu
manusia disebut sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan, bahkan disadari atau
tidak kadangkala manusia merusak kebudayaan yang telah diciptakannya itu.
2. Pengaruh Budaya terhadap Lingkungan
Budaya yang berkembang pada suatu masyarakat berimpilikasi pada lingkungn tempat
budaya itu berkembang. Budaya dapat memancarkan ciri khas yang dapat
membedakan lingkungannya dengan lingkungan lain.
3. Proses dan Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan
manusia itu sendiri.
Kebudayaan yang dimiliki oelh suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari
pengaruh kelompok lain dengan adanya kontak antar kelompok atau proses difusi.
Kebudayaan berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi.
Dalam proses perkembangan harus ada kontrol terhada perilaku yang tampak yang
ditampilkan oleh para penganut kebudayaan. Masyarakat mharus dapat memilah mana
kebudayaan yang sesuai dan mana kebudayaan yang tidak sesuai.
4. Problematika Kebudayaan
Ada beberapa problematika kebudayaan yang berkaitan dengan pengembangan
kebudayaan, yaitu; hambatan yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan, perbedaan persepsi atau sudut pandang, faktor psikolog, masyarakat
yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar, sikap tradisionalisme,
sikap etnosentrisme, perkembangan IPTEK sebagai hasil kebudayaan seringkali
disalahgunakan oleh manusia, dan cultural shock atau gagap budaya.
5. Triangulasi: Individu, Masyarakat, dan Kebudayaan
Manusia adalah makhluk individu yang merupakan kesatuan biologis yang perlu hidup
berkawan, dan untuk memenuhi kehidupannya manusia menciptakan kebudayaan.
Jadi, ada keterikatan dari tiga istilah yaitu individu, masyarakat, dan kebudayaan
dengan manusia yang disebut triangulasi.
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni dalam Kehidupan Manusia
1. Pengertian Sains/ Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Sains/ ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bersifat metodis, sistematis, dan
logis.
Teknologi adalah segenap keterampilan manusia mengunakan sumber-sumber daya
alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihdapinya dalam kehidupan.
Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusan dan
keindahannya).
2. Makna Sains/Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia
Pengetahuan dan teknologi memungkinkan terjadinya perkembangan keterampilan dan
kecerdasan manusia, sehingga dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat. Namun
harus ada kontrol dalam penggunaan teknologi agar tidak terjadi penyimpangan fungsi
teknologi menjadi merusak manusia
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi harus dilandasi dengan nilai moral kemanusian,
karena IPTEK merupakan pemanfaatan dari anugerah terbesar yang diberikan pencipta
kepada manusia yaitu akal pikiran manusia.
Manusia merupakan objek dan subjek dari IPTEK.
Dalam pemanfaatan teknologi jika salah digunakan akan menimbulkan dampak negatif,
diantaranya; pencemaran air dan tanah, pencemaran udara, polusi udara, polusi suara,
pencemaran sosial budaya, klonasi kloning, dan efek rumah kaca.
Lingkungan Hidup dan Ekosistem
1. Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia, baik berupa benda
hidup, benda mati, benda nyata atupun abstrak, termasuk manusia lainnya, serta
suasana yang terbentuk karena terjadi interaksi diantara elemen-elemen di alam
tersebut.
2. Hubungan Manusia dengan Alam
Ada 4 paham yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan alam, yaitu:
a) Paham Determinisme, alam menempatkan manusia sebagai makhluk yang tunduk
pada alam, alam sbagai faktor penentu.
b) Paham Posibilisme, manusia memiliki peranan penting dalam mengontrol
kehidupannya dan berhak menentukan prose produksi yang dipilihnya.
c) Paham Optimisme Teknologi, teknologi merupakan tulang punggung
pembangunan.
d) Paham Keyakinan Ketuhanan, mengembangkan IPTEK dengan disertai iman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Hidup
a) Jenis dan unsur lingkungan hidup
b) Interaksi antara lingkungan hidup
c) Perlakuan terhadap unsur lingkungan hidup
d) Kondisi fisik mempengaruhi kondisi ekonomi, kondisi ekonomi mempengaruhi
kondisi dosial budaya
e) Kondisi non material
4. Ekosistem
Ekosistem merupakan sistem ekologi di suatu tempat tertentu yang merupakan jalinan
hidup diantara komponen-komponennya (hidup, tak hidup, dan lingkungan) dalam satu
kesatuan yang dipadukan oleh adanya arus materi dan energi.
Ekosistem memiliki 4 komponen, yaitu; substansi abiotik, produsen, konsumen, dan
pengurai, perombak, atau decomposer.
Komponen ekosistem melakukan jalinan hidup dalam proses siklus materi dan alur
energi. Proses tersebut dikonsepkan sebagai siklus biogeokimia, menjadi perubahan
cuaca dan siklus hidrologi.
5. Kejadian Alam Semesta
Dua belas juta tahun yang lalu, galaksi menurut Hipotesa Fowler (1957) adalah masih
berupa kabut hidrogen yang sangat besar dan berada di angkasa. Kemudian kabut
tersebut perlahan-lahan mengadakan rotasi sehingga kesluruhannya menjadi bulat
bentuknya. Karena beratnya kabut itu berkontraksi, massa bagian luarnya banyak yang
tertinggal, pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar
terbentuklah bintang-bintang, kemudian kabut yang menjadi bintang-bintang itu
perlahan-lahan membentuk galaksi. Dan terbentuklah lam semesta.
6. Asal Usul Kehidupan
Kira-kira 4,5 milyar tahun yang lalu mulailah terdapat air cair dipermukaan bumi dan
mulai terbentuk kehidupan yang sederhana dalm bentuk molekul organik.
Diperkirakan makhluk hidup yang pertama merupakan sel sederhana yang menyerupai
bakteri dan menyebar di seluruh lautan. Karena adanya pengaruh lingkungan yaang
berbeda, sebagian sel ada yang menjadi makhluk hidup berupa tumbuhan bersel
tunggal, dan sebagian lainnya menjadi hewan bersel tunggal. Kemudian menjadi
tumbuhan dan hewan sederhana yang lebih sempurna.
7. Ekosfer dan Siklus Biogeokimia
Ekosfer adalah bagian bumi yang menjadi tempat hidup makhluk, baik itu lapisan udara,
lapisan air, maupun lapisan batuan.
Siklus biogeokimia merupakan proses yang melibatkan komponen makhluk hidup,
unsur permukaan bumi dan zat kimia. Siklus ini meliputi siklus hidrologi, rantai
makanan, siklus oksihgen dan karbondioksida, alur energi, dan lain-lain.
8. Keseimbangan Alam
Interaksi yang terjadi antara populai organisme dengan lingkungannya membentuk
ekosistem. Kelangsungan eksistenti ekosistem dari suatu komunitas dikontrol oleh
suatu sistem umpan balik antara komponen-komponen dalam komunitas tersebut.
Apabila sistem umpan balik ini mengalami gangguan maka komunitas ekosistem akan
terganggu keseimbangannya.
9. Perdebatan Asal Usul Kehidupan
Ada banyak pendapat mengenai asal usul kehidupan, sebagai manusia yang memiliki
pemikiran sendiri, kita harus menanggapi pendapat tersebut dengan bijak. Walaupun
terjadi perdebatan mengenai asal usul kehidupan, kita harus mempunyai keyakinan
tersendiri, apalagi sebagai umat beragama.
Peranan Manusia dan Lingkungan Hidup
1. Manusia dan Keseimbangan Ekosistem
Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang dinamakan homeostatis,
yaitu emampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam sistem secara
keseluruhan.
Manusia mempunyai kemampuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem maupun
sebaliknya. Jadi, sebagai manusia yang dianugerahi akal pikiran manusia harus
menggunakan akal pikirannya untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
2. Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya
Manusia dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap lingkungannya.
Dan apa pun yang diberikan manusia terhadap lingkungan, akan dituai sendiri oleh
manusia. Sebaiknya manusia harus tetap menjaga lingkungan agar lingkungan dapat
tetap terjaga dan lingkungan pun dapat memberikan pengaruh positif terhadap
manusia.
3. Sumber Alam
Sumber alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian yakni:
a) Sumber alam yang dapat diperbaharui (sumber alam biotik)
b) Sumber alam yang tidak dapat diperbaharui (sumber alam abiotik)
4. Permasalahan-permasalahan yang Timbul
a) Masalah erosi dan banjir
b) Pencemaran lingkungan (pencemaran tanah, air, udara, dan suara)
5. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Begitu
pula kesehatan lingkungan banyak dipengaruhi oleh taraf sosial ekonomi. Untuk
mengelola kualitas kesehatan lingkungan ataupun kesehatan masyarakat dibahas
dalam ekologi manusia.

Anda mungkin juga menyukai