Anda di halaman 1dari 12

Riptek Vol. 6, No.I, Tahun 2012, Hal.

27 - 37

STRATEGI DAN USAHA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN


HIDUP NELAYAN TANGGULSARI MANGUNHARJO TUGU
SEMARANG DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM
Ali Imron HS*)

Abstract
Climate change presents some negative impacts on various aspects of life, including socio-economic
impacts of fishing. Fishing communities have different characteristics with other communities. Improved
standard of living does not necessarily make a person who happens to still be poor no longer poor. This
increase is an indicator of the movement of a person's quality of life for the better livelihood of previous
lives gradually, although still poor.This study uses a positivist approach to qualitative research
methods. This study is a description of what and how the lives of fishing communities Tanggulsari
district of Semarang in the face of climate change impacts to enhance their welfare.

Key words: welfare, climate change, fisherman

Pendahuluan laut dan tambak, dan sebagian kecil bekerja di


Perubahan iklim yang terjadi saat ini bidang jasa. Tingkat pendidikan rata-rata
sebenarnya merupakan fenomena alamiah dan rendah, banyak anak usia sekolah lebih memilih
sudah menunjukkan tingkat ekstrimitas yang menjadi pemancing kepiting di tambak daripada
sangat tinggi serta menimbulkan dampak sosial duduk di bangku sekolah untuk belajar.
ekonomi yang semakin memburuk. Perubahan Berdasarkan paparan tersebut, maka
iklim yang terjadi dihadapi oleh masyarakat diperlukan adanya kajian yang lebih
nelayan dengan melakukan adaptasi secara komprehensif dan mendalam tentang apa dan
alamiah. bagaimana kehidupan masyarakat nelayan
Dampak  negatif yang terjadi Tanggulsari Kecamatan Tugu Kota Semarang
mempengaruhi aktivitas nelayan penangkap dalam menghadapi dampak perubahan iklim
ikan.  Pendapatan nelayan penangkap ikan akan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
menurun karena nelayan tidak berani berlayar mereka.
jauh dari pantai  akibat tingginya gelombang Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
laut. Akibat aktivitas nelayan menurun maka kajian terhadap strategi dan usaha peningkatan
harga ikan laut melonjak tajam dan  bisnis kesejahteraan hidup masyarakat nelayan
penangkapan  ikan dapat  merosot hingga 50 Tanggulsari Kelurahan Mangunharjo
persen. Kecamatan Tugu Kota Semarang dalam
Berbagai upaya yang dilakukan oleh menghadapi perubahan iklim. Kajian ini penting
masyarakat nelayan untuk meningkatkan dilakukan untuk memberikan rekomendasi
kesejahteraannya terkadang justru menjebak terkait dengan peningkatan kesejahteraan
mereka dalam ketergantungan dengan pihak lain masyarakat nelayan Tanggulsari melalui
sekaligus menempatkan diri pada posisi yang program pemberdayaan masyarakat.
lemah. Kondisi seperti ini mengakibatkan
potensi sumber daya alam kelautan dan Tujuan dan Sasaran
perikanan yang melimpah hingga kini belum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
mampu dikelola dan dimanfaatkan secara dan mendeskripsikan:
optimal sehingga belum memberikan kontribusi 1) Kehidupan masyarakat nelayan
yang signifikan terhadap peningkatan Tanggulsari kecamatan Tugu Kota
kesejahteraan hidup masyarakat nelayan. Semarang
Tanggulsari merupakan kampung atau 2) Problematika yang dihadapi oleh
dukuh nelayan hasil relokasi (bedol kampung) masyarakat nelayan Tanggulsari untuk
dari kampung nelayan di wilayah pesisir utara meningkatkan kesejahteraan hidup dalam
Semarang Kota karena terdampak menghadapi dampak perubahan iklim, dan
pembangunan. Kampung Tanggulsari ini berada upaya-upaya yang dilakukan guna
di kelurahan Mangunharjo (salah satu kelurahan menangani problematika tersebut.
kategori miskin di Kota Semarang) Kecamatan 3) Rumusan strategi dan usaha peningkatan
Tugu Kota Semarang. kesejahteraan hidup nelayan Tanggulsari
Penghasilan masyarakat Tanggulsari
mayoritas bergantung pada hasil laut dengan
mata pencaharian sebagai nelayan. Sebagian
bekerja sebagai buruh serabutan budi daya hasil

*) DR.H.Ali Imron HS, Staf Peneliti LP3M Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang; dosen
Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang. E-mail: imronmangkang@yahoo.com
Riptek Vol. 6, No.I, Tahun 2012, Hal. 27 - 37

Mangunharjo Tugu Semarang dalam sebagai mata pencahariannya.5 M.Khalil


menghadapi perubahan iklim. Mansyur memahami nelayan lebih luas lagi,
Adapun sasaran yang dilakukan dalam yaitu masyarakat nelayan bukan berarti mereka
mencapai tujuan penelitian ini antara lain: yang dalam mengatur hidupnya hanya mencari
1. Identifikasi dan pemetaan kehidupan ikan di laut untuk menghidupi keluarganya akan
masyarakat nelayan Tanggulsari. tetapi juga orang-orang yang integral dalam
2. Analisis problematika usaha peningkatan lingkungan itu.6
kesejahteraan hidup.
3. Rekomendasi strategis peningkatan Karakteristik Masyarakat Nelayan
kesejahteraan hidup nelayan Tanggulsari Secara sederhana masyarakat nelayan
dalam menghadapi perubahan iklim. memiliki ciri khas yang berbeda dengan
masyarakat lainnya, diantaranya adalah:
Ruang Lingkup Penelitian 1) Masyarakat nelayan memiliki sifat
Ruang lingkup wilayah penelitian ini homogen dalam hal mata pencaharian,
adalah wilayah kampung nelayan Tanggulsari nilai dan kebudayaan, serta dalam sikap
yang terletak di Kelurahan Mangunharjo dan tingkah laku.
Kecamatan Tugu dan sebagian masuk wilayah 2) Cenderung berkepribadian keras.
Kelurahan Mangkangkulon Kecamatan Tugu 3) Memiliki sifat yang toleransi dengan
Kota Semarang. Ruang lingkup kajian pada terhadap yang lainnya.
penelitian ini dibatasi pada pemetaan kehidupan 4) Memiliki gairah seksual yang relatif tinggi.
masyarakat nelayan Tanggulsari Kecamatan 5) Hubungan sesama anggota lebih intim dan
Tugu Kota Semarang; strategi dan program memiliki rasa tolong menolong yang
kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam tinggi.
peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat 6) Dalam berbicara, suara cenderung
nelayan Tanggulsari Kecamatan Tugu Kota meninggi.7
Semarang. Masyarakat desa pesisir secara umum lebih
merupakan masyarakat tradisional dengan
Tinjauan Pustaka kondisi strata sosial ekonomi yang sangat
Masyarakat Nelayan rendah.8 Pendidikan yang dimiliki masyarakat
Kata masyarakat berasal dari bahasa Arab pesisir secara umum rendah, dan sering
yaitu kata syaraka yang berarti ikut serta atau dikategorikan sebagai masyarakat yang biasa
berperan serta, saling bergaul, beriteraksi.1 bergelut dengan kemiskinan dan
Dalam istilah bahasa Inggris, masyarakat keterbelakangan.9
dikenal dengan society (berasal dari kata latin,
socius yang berarti kawan). Koentjaraningrat Perubahan Iklim
mendefinisikan masyarakat sebagai kumpulan Definisi perubahan iklim adalah
manusia yang saling berinteraksi satu sama berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara
lain.2 Menurut Hassan Sadly, masyarakat lain suhu dan distribusi curah hujan yang
dipahami sebagai suatu golongan besar atau membawa dampak luas terhadap berbagai sektor
kecil yang terdiri dari beberapa manusia yang kehidupan manusia (definisi dari Kementerian
dengan atau karena sendirinya bertalian secara Lingkungan Hidup, 2001).
golongan dan pengaruh mempengaruhi satu Perubahan fisik ini tidak terjadi hanya
sama lain.3 Sejalan dengan beberapa pendapat sesaat tetapi dalam kurun waktu yang panjang.
tersebut, masyarakat dipahami sebagai Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
kelompok manusia yang saling berinteraksi (LAPAN) mendefinisikan perubahan iklim
yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut adalah perubahan rata-rata salah satu atau lebih
dan adanya saling keterikatan untuk mencapai elemen cuaca pada suatu daerah tertentu.10
tujuan bersama.4
Nelayan di dalam Ensiklopedi Indonesia Dampak Perubahan Iklim
dinyatakan sebagai orang-orang yang secara Perubahan iklim merupakan sesuatu yang
aktif melakukan kegiatan penangkapan ikan, sulit untuk dihindari dan memberikan dampak
baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap berbagai segi kehidupan. Dampak

5
1 Ensiklopedia Indonesia, Jakarta: Ichtiar Baru , 1983, hlm.
Dalam bahasa Arab, perkumpulan manusia dalam sebuah 133
kelompok dikenal dengan istilah mujtama`. 6
2 M.Khalil Mansyur, Op.Cit., hlm. 148
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, Jakarta: Rineka 7
Cipta, 1996, hal. 119-120 Ibid., hlm. 34
8
3
Hassan Sadly, Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia, Djoko Pramono, Budaya Bahar, Jakarta: Gramedia Pustaka
Jakarta: PT Pembangunan, 1980, hal. 31 Utama, 2005, hal. 16-17
9
4
Darmansyah, dkk, Ilmu Sosial Dasar, Surabaya: Usaha M.Khalil Mansyur, Op.Cit., hal. 149
10
Nasional, 1986, hlm. 80 Ibid

2
Strategi Dan Usaha Peningkatan Kesejahteraan
Hidup Nelayan Tanggulsari Mangunharjo Tugu
Semarang Dalam Menghadapi Perubahan Iklim (Ali Imron Hs)
ekstrem dari perubahan iklim terutama adalah laut seperti terumbu karang serta spesies-
terjadinya kenaikan temperatur serta pergeseran spesies yang hidupnya bergantung pada
musim. Kenaikan temperatur menyebabkan es organisme tersebut.
dan gletser di Kutub Utara dan Selatan mencair.
Peristiwa ini menyebabkan terjadinya pemuaian 7) Dampak sektor lingkungan
massa air laut dan kenaikan permukaan air laut. Dampak terhadap penataan ruang dapat
Adapun dampak yang ditimbulkan oleh terjadi antara lain apabila penyimpangan
adanya perubahan iklim adalah: 11 iklim berupa curah hujan yang cukup
1) Dampak regional tinggi, memicu terjadinya gerakan tanah
Pada musim kemarau cenderung kering (longsor) yang berpotensi menimbulkan
dan salah satu dampaknya adalah bencana alam.
kebakaran lahan dan hutan sering terjadi. 8) Dampak pada Sektor Ekonomi
Munculnya kondisi cuaca ekstrim yang Semua dampak yang terjadi pada setiap
sering yang menimbulkan bencana banjir sektor tersebut di atas pastilah secara
bandang dan tanah longsor di beberapa langsung akan memberikan dampak
lokasi dalam beberapa tahun terakhir. terhadap perekonomian Indonesia akibat
2) Dampak terhadap pertanian kerugian ekonomi yang harus ditanggung.
Meningkatnya frekuensi kekeringan dan 9) Dampak pada pemukim perkotaan
banjir diperkirakan akan memberikan Kenaikan muka air laut antara 8 hingga 30
dampak negatif pada produksi lokal, centimeter juga akan berdampak parah
terutama pada sektor penyediaan pangan di pada kota-kota pesisir seperti Jakarta dan
daerah subtropis dan tropis. Terjadinya Surabaya yang akan makin rentan terhadap
perubahan musim di mana musim kemarau banjir dan limpasan badai.
menjadi lebih panjang.
3) Dampak terhadap kenaikan air laut. Pemberdayaan Masyarakat
Kenaikan temperatur menyebabkan es dan Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa
gletser di Kutub Utara dan Selatan Inggris, yakni empowerment, yang mempunyai
mencair. Peristiwa ini menyebabkan makna dasar ‘pemberdayaan’, di mana ‘daya’
terjadinya pemuaian massa air laut dan bermakna kekuatan (power). Bryant & White
kenaikan permukaan air laut. Hal ini (1987)12 menyatakan pemberdayaan sebagai
membawa banyak perubahan bagi upaya menumbuhkan kekuasaan dan wewenang
kehidupan di bawah laut, seperti yang lebih besar kepada masyarakat miskin.
pemutihan terumbu karang dan punahnya
berbagai jenis ikan. Konsep Pemberdayaan Masyarakat
4) Dampak terhadap kesehatan. Moelyarto13 mengemukakan ciri-ciri
Faktor iklim berpengaruh terhadap risiko pendekatan pengelolaan sumber daya lokal yang
penularan penyakit tular vektor seperti berbasis masyarakat, meliputi:
demam berdarah dengue (DBD) dan 1. Keputusan dan inisiatif untuk
malaria. memenuhi masyarakat setempat dibuat di
5) Dampak terhadap sumber daya air. tingkat lokal, oleh masyarakat yang
Pada pertengahan abad ini, rata-rata aliran memiliki identitas yang diakui peranannya
air sungai dan ketersediaan air di daerah sebagai partisipan dalam proses
subpolar serta daerah tropis basah pengambilan keputusan.
diperkirakan akan meningkat sebanyak 10 2. Fokus utama pengelolaan sumber daya
- 40%. Sementara di daerah subtropis dan lokal adalah memperkuat kemampuan
daerah tropis yang kering, air akan masyarakat miskin dalam mengarahkan
berkurang sebanyak 10 - 30% sehingga asset yang ada dalam masyarakat setempat
daerah-daerah yang sekarang sering untuk memenuhi kebutuhannya.
mengalami kekeringan akan semakin parah 3. Toleransi yang besar terhadap adanya
kondisinya. variasi. Oleh karena itu mengakui makna
6) Dampak terhadap Ekosistem pilihan individual, dan mengakui proses
Kemungkinan punahnya 20 - 30% spesies pengambilan keputusan yang dengan
tanaman dan hewan bila terjadi kenaikan sentralistik.
suhu rata-rata global sebesar 1,5 -2,5 0C.
Meningkatnya tingkat keasaman laut 12
karena bertambahnya karbondioksida di Sebagaimana dikutip di
http://www.pemberdayaan.com/pemberdayaan/konsep-
atmosfer diperkirakan akan membawa pemberdayaan-membantu-masyarakat-agar-bisa-menolong-
dampak negatif pada organisme-organisme diri-sendiri.html
13
Sebagaimana dikutip di
11
Disampaikan oleh Murdiyarso sebagaimana dikutip oleh http://www.pemberdayaan.com/pembangunan/pemberdayaa
LAPAN. Lihat http://iklim.dirgantara-lapan.or.id/index.php? n-masyarakat-dan-pembangunan-berkelanjutan.html
option=com
3
Riptek Vol. 6, No.I, Tahun 2012, Hal. 27 - 37

4. Budaya kelembagaannya ditandai oleh Komunikasi dan Informatika (2005), rumah


adanya organisasi- organisasi yang otonom tangga yang memiliki ciri rumah tangga miskin,
dan mandiri, yang saling berinteraksi yaitu 1)Luas lantai bangunan tempat tinggal
memberikan umpan balik pelaksanaan kurang dari 8m2 per orang; 2) Jenis lantai
untuk mengoreksi diri pada setiap jenjang bangunan tempat tinggal terbuat dari
organisasi. tanah/bambu/kayu murahan; 3)Jenis dinding
5. Adanya jaringan koalisi dan tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu
komunikasi antara para pelaku dan berkualitas rendah/tembok tanpa diplester;
organisasi lokal yang otonom dan mandiri, 4)Tidak memiliki fasilitas buang air
yang mencakup kelompok penerima besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain;
manfaat, pemerintah lokal, lokal dan 5)Sumber penerangan rumah tangga tidak
sebagainya. menggunakan listrik.; 6)Sumber air minum
berasal dari sumur/ mata air tidak terlindung/
Kesejahteraan Hidup Masyarakat sungai/ air hujan; 7)Bahan bakar untuk
Kesejahteraan hidup masyarakat dipahami memasak sehari-hari adalah kayu bakar/ arang/
sebagai kesejahteraan sosial. Kesejahteraan minyak tanah; 8)Hanya mengkonsumsi daging/
sosial ini mempunyai konotasi yang bermacam- susu/ ayam satu kali dalam seminggu; 9)Hanya
macam. Orang awam mengartikan membeli satu stel pakaian baru dalam setahun;
“kesejahteraan sosial sebagai suatu situasi dan 10)Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua
kondisi pribadi dan sosial yang menyenangkan”. kali dalam sehari; 11)Tidak sanggup membayar
Ada ungkapan dalam bahasa Jawa “gemah biaya pengobatan di puskesmas/ poliklinik;
ripah loh jinawi, tata tentrem, kerto raharjo. 12)Sumber penghasilan kepala rumah tangga
Nandur kang sarwo tukul, dodol kang sarwo adalah: petani dengan luas lahan 0, 5 ha. Buruh
tinuku”. Atau ungkapan lain yang religius tani, nelayan, buruh bangunan, buruh
“baldatun toyyibatun wa robbun ghofur”. Ada perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan
pula yang menggambarkan dengan kalimat pendapatan di bawah Rp 600.000 per bulan;
“segala sesuatu yang serba beres”. Tidak ada 13)Pendidikan tertinggi kepala kepala rumah
hambatan, gangguan dan halangan, sehingga tangga: tidak sekolah/tidak tamat SD/hanya SD;
semuanya berjalan lancar. Ada pula ungkapan dan 14)Tidak memiliki tabungan/barang yang
dalam bahasa inggris “everything is running mudah dijual dengan nilai Rp 500.000, seperti:
well”. Semuanya itu adalah ungkapan-ungkapan sepeda motor (kredit/non kredit), emas, ternak,
tentang arti kesejahteraan sosial yang hidup kapal motor, atau barang modal lainnya.
dalam masyarakat sebagai suatu kondisi hidup
dan kehidupan yang baik. Metodologi Penelitian
Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Lokasi dan Obyek Penelitian
Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial: Penelitian ini mengambil lokasi di
“Kesejahteraan Sosial adalah kondisi Kampung nelayan Tanggulsari Kelurahan
terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang.
sosial warga negara agar dapat hidup layak dan Karena kampung Tanggulsari ini berada di sisi
mampu mengembangkan diri, sehingga dapat timur Sungai Plumbon dan bersebelahan dengan
melaksanakan fungsi sosialnya”. Kampung Pondoksari Kelurahan
Terdapat beberapa indikator peningkatan Mangkangkulon yang berada di sisi barat
kesejahteraan hidup masyarakat, di antaranya Sungai Plumbon, maka lokasi penelitian ini juga
adalah 1)adanya kenaikan penghasilan secara melebar di wilayah sekitarnya. Melebarnya
kuantitatif, 2)adanya kesehatan keluarga yang lokasi penelitian ini perlu dilakukan karena
lebih baik secara kualitatif, 3)adanya investasi aktifitas sosial ekonomi budaya dua kampung
ekonomis keluarga berupa tabungan. ini berinteraksi jadi satu.
Peningkatan kesejahteraan hidup ini tidak
serta merta membuat seseorang yang kebetulan Pendekatan dan Metode Penelitian
masih miskin menjadi tidak miskin lagi. Penelitian ini menggunakan pendekatan
Peningkatan kesejahteraan hidup ini merupakan positivistik yaitu suatu penelitian yang
suatu indikator adanya pergerakan kualitas menggunakan teori-teori dan kajian literatur
hidup seseorang setapak demi setapak untuk sebagai dasar pertimbangan penelitian yang
penghidupan yang lebih baik lagi dari dilakukan, untuk selanjutnya dikomparasikan
kehidupan sebelumnya, meskipun masih dalam dengan temuan-temuan yang ada di lapangan.
posisi dibawah garis kemiskinan. Metode yang digunakan adalah metode
Dalam penanggulangan masalah penelitian kualitatif, yaitu dengan cara menggali
kemiskinan melalui program bantuan langsung data dan informasi lapangan secara luas, agar
tunai (BLT) BPS telah menetapkan 14 (empat ditemukan berbagai fenomena sesuai variabel
belas) kriteria keluarga miskin, seperti yang penelitian ini dan dapat terungkap secara
telah disosialisasikan oleh Departemen

4
Strategi Dan Usaha Peningkatan Kesejahteraan
Hidup Nelayan Tanggulsari Mangunharjo Tugu
Semarang Dalam Menghadapi Perubahan Iklim (Ali Imron Hs)
mendalam sehingga pertanyaan penelitian akan Tanah persawahan yang dijadikan sebagai
mampu terjawab. perumahan warga Tanggulsari ini merupakan
tanah yang ketinggian permukaannya sama
dengan sawah yang ada di kanan kirinya. Tidak
ada peninggian tanah ketika proses
Metode Pengumpulan Data pembangunan pada waktu itu. Oleh karena itu
Peneliti berusaha untuk memotret data dan kampung Tanggulsari ini termasuk rawan
fenomena yang ada secara utuh dan padu banjir. Seiring dengan perkembangan waktu,
dengan menggunakan metode observasi warga meninggikan rumah hunian masing-
partisipatif. Data yang dihimpun dalam masing dengan biaya mandiri. Belum semua
penelitian ini terdiri dari data primer dan data warga mampu meninggikan rumah mereka
sekunder. Data-data primer meliputi: karena keterbatasan ekonomi.
1) Dokumen-dokumen resmi yang memuat Kampung yang terdiri dari 1 RW ini
laporan kegiatan pemberdayaan masyarakat merupakan RW V Kelurahan Mangunharjo dan
nelayan Tanggulsari Kelurahan secara geografis terpisah jauh dari kampung lain
Mangunharjo. yang ada di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan
2) Temuan-temuan yang berupa hasil Tugu. Sebelah timur berbatasan dengan
wawancara dengan warga masyarakat Kampung Ngebruk (Kelurahan Mangunharjo)
nelayan Tanggulsari terkait usaha mereka berjarak +/- 1 km terpisahkan tambak dan
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup sawah, sebelah selatan berbatasan dengan
dalam menghadapi perubahan iklim. Kampung Pondoksari (Kelurahan
Data sekunder meliputi 1)Buku, jurnal dan Mangkangkulon) berjarak +/- 750 m terpisahkan
laporan hasil penelitian terdahulu yang sawah, sebelah barat terdapat Sungai Plumbon
membahas tentang program pemberdayaan dan tambak (tidak ada perkampungan) sebelah
masyarakat nelayan dan dampak perubahan utara terdapat tambak sampai laut berjarak +/-
iklim; dan 2)Pendapat para ahli yang relevan 1,5 km (tidak ada perkampungan).
dengan permasalahan yang diangkat dalam
penelitian ini.
Untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik informasi dokumentasi.
Teknik berikutnya adalah wawancara yang
mendalam terhadap para nelayan Tanggulsari
dan stakeholder yang terkait. Jumlah responden
ditetapkan menggunakan teknik snow-ball.

Metode Analisis
Data kualitatif yang telah diperoleh dalam
penelitian ini, kemudian akan dianalisis secara
diskriptif kualitatif guna menggambarkan
tingkat kemampuan masyarakat nelayan
Tanggulsari dalam beradaptasi lingkungan,
tingkat kesejahteraan, aktifitas sosial, aktifitas Gambar 1
ekonomi, gaya hidup, problematika kehidupan, Peta Kelurahan Mangunharjo diantara 7
dan ketahanan hidup mereka. Kelurahan se-Kecamatan Tugu

Hasil dan Pembahasan


Kondisi Geografis Tanggulsari
Tanggulsari merupakan salah satu
perkampungan yang terletak di Kelurahan
Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang.
Kelurahan Mangunharjo ini merupakan salah
satu kelurahan kategori miskin di Kota
Semarang. Status miskin kelurahan
Mangunharjo ini dipengaruhi oleh situasi
kondisi Kampung Tanggulsari. Kampung
Tanggulsari ini menempati tanah persawahan
eks bengkok seluas +/- 4 hektar di pinggir
Sungai Plumbon yang berjarak +/- 1,5 km dari
garis pantai dan berjarak +/- 3,5 km dari jalan Gambar 2
raya Semarang Kendal km 15,9.
5
Riptek Vol. 6, No.I, Tahun 2012, Hal. 27 - 37

Peta Kecamatan Tugu (Nomor 16) diantara ekonomi keluarga bisa dimulai dari ibu-ibu
16 Kecamatan se-Kota Semarang nelayan. Perlu dicarikan model yang terbaik
untuk pelatihan, pembinaan dan pendampingan
Kependudukan dan Mata Pencaharian kegiatan peningkatan ekonomi keluarga
Warga masyarakat Tanggulsari terdiri dari masyarakat nelayan Tanggulsari yang berbasis
197 Kepala Keluarga (KK) tergabung dalam 1 pada kaum ibu.
Rukun Warga (RW) yang terdiri dari 3 Rukun
Tetangga (RT). Mereka mendiami sebuah
pemukiman yang sangat padat, terdiri dari tiga
blok deretan rumah atau gang sempit. Adapun
data kependudukan Tanggulsari Mangunharjo
sebagai berikut:
USIA
N WILA ∑ PRODU NON ∑
O YAH KK KTIF PROD
UKTIF
1 RT 01 55 KK 151 50 201
2 RT 02 77 KK 192 81 273
3 RT 03 65 KK 122 72 194
JUMLAH 197 KK 465 203 668

Tabel 1
Gambar 3
Data Kependudukan Tanggulsari
Kapal/perahu milik nelayan ini berlabuh di
kanan kiri Sungai Plumbon yang dangkal.
Warga masyarakat Tanggulsari yang
Dangkalnya Sungai Plumbon ini berdampak
bekerja di sektor nelayan (baik sebagai buruh
pada bertambahnya pengeluaran nelayan,
nelayan atau nelayan pengusaha) hampir
yaitu biasanya hasil tangkapan dibongkar di
semuanya merupakan golongan tua (kaum
dekat bekas TPI Kodya kemudian diangkut
bapak). Untuk golongan muda lebih suka
dengan angkutan darat.
memilih bekerja di sektor wiraswasta dan buruh
bangunan. Keadaan seperti ini merupakan suatu
Kebutuhan para nelayan terhadap bahan
ancaman terhadap kelestarian nelayan untuk
bakar minyak (BBM) solar untuk melaut
jangka panjang ke depan, dan berdampak buruk
merupakan biaya produksi yang paling dominan
terhadap industri perikanan.
bagi nelayan. Para nelayan sangat
Bagi masyarakat Tanggulsari, peranan
membutuhkan subsidi BBM ini untuk
kepala rumah tangga yang harus menghidupi
kelangsungan hidup mereka dalam melaut. Di
keluarganya dipegang oleh ayah atau suami,
Tanggulsari sebenarnya sudah ada tempat
yang bekerja langsung sebagai nelayan atau
penimbunan dan penjualan bahan bakar solar
lainnya. Para wanita, sebagai seorang isteri
yang di kelola oleh sebuah Koperasi Unit Desa
mereka tidak hanya tinggal diam di dalam
(KUD), akan tetapi tidak berjalan. Ketersediaan
rumah, tetapi mereka juga membantu
BBM untuk keperluan melaut nelayan dengan
perekonomian keluarga.
harga subsidi khusus nelayan akan berdampak
Para isteri tersebut bekerja sebagai
positif terhadap peningkatan kesejahteraan
pedagang ikan segar dan juga ikan panggang
masyarakat nelayan Tanggulsari.
(baik di Pasar Mangkang, Pasar Karangayu dan
Persoalan lalu lintas kapal di Sungai
juga Pasar Pagi Kaliwungu maupun keliling
Plumbon juga menimbulkan persoalan baru bagi
kampung), usaha budi daya hasil laut
para pemilik tambak, karena tanggul tambak
(memanggang ikan, membuat kerupuk,
banyak yang rusak tergerus gelombang air yang
membuat terasi), dan juga menjadi karyawan.
dimunculkan oleh gerakan laju kapal-kapal.
Bagi yang mempunyai modal cukup, mereka
Ada dua opsi hasil musyawarah, yaitu pertama
menjadi pengepul ikan hasil tangkapan laut dan
agar laju perahu/kapal dari dan ke laut agar
juga mengolah kepiting dan rajungan untuk
melaju dengan kecepatan yang sangat rendah
dikirim ke perusahaan eksportir di Semarang.
sehingga gelombang air yang ditimbulkan tidak
Ketika hasil tangkapan ikan di laut mulai
terlalu besar dan berdampak pada kerusakan
sepi, biasanya kapal atau perahu dinaikkan di
tanggul tambak. Kedua, semua perahu/kapal
daratan untuk di perbaiki dan juga dicat. Para
harus berhenti di dermaga bekas TPI Kota
wanita ikut serta membantu suami mereka dan
Semarang (berjarak 200 dari bibir pantai, dan
juga mengontrol jaring-jaring yang robek dan
berjarak 1 km dari rumah nelayan Tanggulsari).
sekaligus menjahitnya atau menyulamnya
Meskipun demikian, dalam prakteknya mereka
kembali.
masih terjadi selisih dan terkadang
Dengan melihat gigihnya semangat para
menimbulkan ketegangan di antara kedua belah
wanita nelayan ini, sebenarnya pemberdayaan
pihak.

6
Strategi Dan Usaha Peningkatan Kesejahteraan
Hidup Nelayan Tanggulsari Mangunharjo Tugu
Semarang Dalam Menghadapi Perubahan Iklim (Ali Imron Hs)
setiap Kamis siang oleh para ibu masyarakat
Tanggulsari dan bertempat di masjid.
3. Yasinan tahlil, yaitu kegiatan ritual
keagamaan dengan membaca surat Yasin dan
juga bacaan tahlil. Kegiatan ini diikuti oleh
kaum bapak setiap malam jum`at bertempat di
masjid.

Kondisi Pendidikan
Bagi masyarakat Tanggulsari, antara
ekonomi dan pendidikan masyarakatnya sama-
sama lemah dan nampak tidak berdaya.
Gambar 4 Bagaimana mereka akan mandiri dalam
Gelombang air yang dihasilkan oleh lalu pengertian mampu untuk meningkatkan
lintas perahu seperti inilah yang kesejahteraan dirinya sendiri, kalau mereka
menimbulkan dampak negatif bagi sendiri ternyata rata-rata tingkat pendidikannnya
kerusakan tanggul tambak di kanan kiri rendah. Hal ini terlihat dalam daftar tabel usia
Sungai Plumbon. Usaha perbaikan tanggul produktif berdasarkan tingkat pendidikan
dengan menggunakan buis beton dan juga sebagai berikut:
trucuk bambu kurang efektif menahan
hantaman gelombang air. Sebagian wilayah Tabel 2
sudah ditanami dengan pohon bakau sebagai Usia Produktif
pilihan alternatif jangka panjang untuk Berdasarkan Tingkat Pendidikan14
mengurangi dampak negatif gelombang air LULUS JENJANG PENDIDIKAN
tersebut dan sekaligus sebagai sarang ikan di
TIDAK /
sepanjang Sungai Plumbon PERNAH
NO RT SD SLT SLT S1 JUMLA
P A SEKOLAH H (%)
S2
Kondisi Kemasyarakatan SD
S3
Masyarakat Tanggulsari juga dikenal
1 01 97 32 6 - 16 151
sebagai masyarakat yang memiliki solidaritas
(55 (32 %)
yang tinggi, sistem bantu-membantunya ini KK)
merupakan cara untuk menyelesaikan pekerjaan 2 02 92 44 34 - 22 192
yang berat. Kesadaran untuk saling membantu (77 (42 %)
sesamanya buka karena semata suka berbakti KK)

sesamanya melainkan karena adanya rasa saling 3 03 46 31 12 - 33 122

membutuhkan dalam jiwa kenelayanannya. (65 (26 %)


KK)
Rasa kebersamaan ini merupakan suatu
JUMLAH 235 107 52 - 71 465
potensi yang harus diperhatikan dalam upaya
(197 KK) (51 (23 (11 (15 %) (100 %)
peningkatan kesejahteraan hidup mereka. %) %) %)
Sehingga alternatif yang diberikan sebagai
bentuk kepedulian sosial itu lebih terarah dan Berdasarkan data tersebut nampak bahwa
memberikan ketentraman serta kesejahteraan masyarakat Tanggulsari 51 % dari usia
bagi warga kampung nelayan Tanggulsari. produktif adalah berpendidikan SD, sedangkan
15 % tidak lulus SD. Jelaslah bahwa pendidikan
Kondisi Sosial Keagamaan warga masyarakat Tanggulsari adalah
Kehidupan sosial keagamaan juga berpendidikan rendah, dan hal ini tentu
mewarnai keseharian masyarakat Tanggulasari. berdampak pada tingkat kemandirian mereka
Berbagai macam kegiatan ritual keagamaan dalam berbagai bidang.
mewarnai kehidupan masyarakat nelayan ini. Bagi masyarakat Tanggulsari, mereka
Kegiatan sosial ritual keagamaan di antaranya sekolah hanya mempunyai target bisa baca dan
adalah: bisa tulis saja. Bahkan bagi mereka, bisa bekerja
1. Manaqiban, yaitu kegiatan ritual dengan bukan dikarenakan sekolah yang tinggi, tapi
membaca kitab manaqib Syekh Abdul Qodir lebih lebih disebabkan oleh pengalaman
Jailani. Kegiatan manaqib ini diselenggarakan berinteraksi dengan komunitas mereka sendiri
setiap tanggal 11 bulan qomariyah dan diikuti sesama kaum nelayan. Pendidikan bagi mereka
oleh kaum bapak sebagian masyarakat
Tanggulsari di masjid.
2. Mauludan barzanji, yaitu kegiatan ritual 14
Data diolah dari beberapa sumber yaitu data
keagamaan dengan membaca kitab barzanji BPS, data statistik kelurahan Mangunharjo, dan
maulid Nabi Muhammad saw. Kegiatan ini
data buku administrasi PKK kelurahan
diselenggarakan setiap satu minggu sekali yaitu
Mangunharjo tahun 2010
7
Riptek Vol. 6, No.I, Tahun 2012, Hal. 27 - 37

lebih tepat apabila diarahkan ke pendidikan masyarakat Tanggulsari dengan tingkat yang
model kejuruan atau pelatihan yang aplikatif. tentunya berbeda-beda. Dalam proses ini ada
Warga masyarakat yang berpendidikan yang meningkat dan juga tidak jarang ada yang
tamat SLTA sejumlah 11 %, dan mereka tidak menurun bergeser ke bawah. Selain itu juga
mempunyai minat sedikitpun untuk bekerja di karena para nelayan Tanggulsari ini masih
sektor perikanan atau nelayan. Mereka lebih rendah tingkat pengetahuan kelautannya,
senang untuk bekerja sebagai karyawan di kepemilikan modal, serta manajemen usaha
beberapa perusahaan swasta / pabrik yang ada di perikanan yang dimilikinya. Jumlah masyarakat
sekitar Mangkang dan sekitarnya. Hal ini sangat Tanggulsari yang bekeja di sektor nelayan lebih
memprihatinkan dan membutuhkan pemikiran nampak sangat dominan dibandingkan dengan
serta penanganan yang serius. pekerjaan lainnya. Oleh karena itu
perekonomian masyarakat Tanggulsari secara
Kondisi Ekonomi Masyarakat umum dipengaruhi oleh hasil penangkapan ikan.
Perekonomian pada masyarakat
Tanggulsari tidak terlepas dari pengaruh Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah
perkembangan ekonomi kampung Tanggulsari Ditemukan beberapa permasalahan yang
beberapa tahun sebelumnya, pertambahan terjadi di kampung nelayan Tanggulsari.
penduduk dan kebijakan-kebijakan pemerintah Selanjutnya peneliti paparkan dalam diagram
yang telah diambil selama ini. Semua ini telah sebagai berikut:
memberikan pengaruh pada irama kehidupan

8
Tabel 3
Permasalahan yang Terjadi Di Kampung Nelayan Tanggulsari
N Alternatif Tindakan
Masalah Penyebab Potensi
o Pemecahan Masalah
1 2 3 4 5
1 Ancaman kelestarian Pekerjaan nelayan yang  Profesi nelayan sudah Perlu pemberian motivasi,
profesi nelayan di masa ada saat ini kurang bisa dilakukan secara turun pembinaan, pelatihan dan
yang akan datang. Banyak menjanjikan masa temurun pendampingan khusus bagi
generasi muda yang tidak depan mereka  Sumber daya alam generasi muda untuk
tertarik untuk menjadi melimpah bekerja di sektor nelayan
nelayan, mereka lebih  Dukungan stakeholder dan budi daya hasil laut.
memilih kerja sebagai
karyawan
2 Masyarakat kurang  Kurang sadar arti Terdapat beberapa Perlu penyuluhan dan
memperhatikan Perilaku penting kesehatan kelompok kegiatan warga optimalisasi kader
Hidup Bersih dan Sehat  Keluarga sibuk sebagai media komunikasi penggerak Forum
(PHBS): dengan urusan efektif: Kesehatan Desa (FKD),
 Buang air besar mencari nafkah  Keagamaan, seperti PKK
(BAB) di Sungai  Tidak adanya tokoh tahlilan, maulid, dan
Plumbon yang manaqib
 Ditemukan banyak memperhatikan  PKK
jentik nyamuk di kondisi kesehatan
saluran masyarakat.
 Limbah rumah tangga
menimbulkan aroma
yang mengganggu
 Posyandu balita dan
lansia tidak optimal
3 Tanggul batas tambak Terkena dampak banjir  Terdapat ratusan hektar Dimanfaatkan untuk budi
rusak. Tambak tidak di dan abrasi. Masyarakat tambak. daya rumput laut,
kelola, dibiarkan kurang terbiasa dengan  Terdapat kelompok pembesaran kepiting sistem
mangkrak dan kurang budi daya tambak budi daya rumput laut, keramba, dengan menyewa
dimanfaatkan. selain bandeng dan dan budi daya ikan/ murah tambak-tambak yang
udang kepiting tidak diolah oleh
pemiliknya
4 Biaya produksi untuk Harga BBM (solar,  Pernah ada KUD Optimalisasi peran KUD
melaut sangat tinggi minyak tanah) relatif khusus menangani yang telah ada;
mahal penyaluran BBM ke Atau membentuk semacam
nelayan; Pos Ekonomi Rakyat (PER)
 Sudah ada stasiun tanki yang bergerak di bidang
BBM di tanggulsari; distribusi BBM dengan
 Terdapat ormas, LSM, harga khusus dari pertamina
PNPM BKM
5 Rendahnya tingkat  Jarak tempuh  Banyak program perlu fasilitator untuk
pendidikan, sekolah yang cukup beasiswa, hubungkan warga dengan
jauh  Banyak program lembaga pendidikan.
 Kurangnya pelatihan, kursus-kursus erlu dibuka pembelajaran
motivasi untuk dari pemerintah non formal di lingkungan
belajar  PNPM BKM nelayan Tanggulsari.
 Lingkungan kurang  Perlu pusat
mendukung pembelajaran terstruktur
di Tanggulsari,
semacam PKBM, dan
sejenisnya.
6 Tanggul tambak di Lalu lintas perahu Terdapat lokasi eks TPI  Optimalisasi TPI
sepanjang alur Sungai nelayan di Sungai Kodya di dekat laut Kodya, untuk
Plumbon rusak Plumbon dari dan ke pendaratan hasil
laut setiap hari tangkapan laut
 Perahu nelayan tidak
boleh sampai ke
Tanggulsari, cukup
standby di TPI Kodya
7 Di musim paceklik hutang  Ketika musim  Ada UPK BKM  Perlu jemput bola door
belanja ke warung dan panen melimpah, Mangunharjo to door dari lembaga
N Alternatif Tindakan
Masalah Penyebab Potensi
o Pemecahan Masalah
1 2 3 4 5
hutang uang rentenir, mereka tidak  Ada BMT NU Sejahtera keuangan agar nelayan
padahal ketika musim menabung dan  Ada BKK kecamatan rajin menabung ketika
panen hasil tangkapan laut cenderung  Ada BRI Unit musim panen, dan
sangat melimpah. berperilaku  Ada Swamitra Mina memberikan pinjaman
konsumtif tidak lunak ketika paceklik
terkendali  Perlu pendampingan
pola hidup, dan gaya
hidup nelayan
8 Beaya pemeliharaan  Tidak ada toko  PNPM BKM  Perlu pengembangan
perahu, alat tangkap dan sparepart yang  Banyak lembaga kelompok usaha
mesin cukup mahal representatif di keuangan di sekitar bersama (KUB)
wilayah Mangkang wilayah Mangkang
dan sekitarnya;
9 Kepemilikan modal usaha  Kesulitan akses ke  PNPM BKM  Perlu motivasi dan
sangat terbatas. Nelayan lembaga keuangan  Program CSR pendampingan
hutang modal untuk biaya  Ada stigma negatif, perusahaan manajemen keuangan
melaut dan hasil kredit macet  Kelompok pengajian nelayan, dan gaya hidup
tangkapan di jual kepada ibu-ibu sebagai media nelayan
yang memberi pinjaman komunikasi  Perlu dibentuk dan
dengan harga yang relatif pendampingan terhadap
lebih murah dari harga kelompok-kelompok
pasar kecil nelayan

Strategi dan Usaha Peningkatan Kesejahteraan melalui Jamkesmas maupun Askeskin. Perlu
Hidup penanganan secara khusus terutama kesehatan
Strategi dan usaha peningkatan kesejahteraan balita dan lansia di Tanggulsari melalui posyandu.
hidup masyarakat nelayan Tanggulsari 3. Strategi peningkatan kepedulian dan kerjasama
Mangunharjo dapat dilakukan melalui: stakeholder dalam membantu pemberdayaan
1. Strategi peningkatan penghasilan melalui masyarakat nelayan Tanggulsari. Hal ini dapat
peningkatan produktifitas. Diupayakan adanya dilakukan dengan pelibatan koperasi-koperasi,
peningkatan kemampuan pengelolaan sumber daya, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), pos
memperoleh peluang dan perlindungan untuk daya, perguruan tinggi, dan juga lembaga swadaya
memperoleh hasil yang lebih baik dalam berbagai masyarakat yang relevan. Program Gerdu
kegiatan ekonomi, sosial budaya maupun politik. Kempling mestinya langsung menyentuh ke tingkat
Peningkatan kemampuan pengelolaan sumberdaya rumah tangga masyarakat Tanggulsari dengan
yang dapat dilakukan di antaranya adalah melalui program pendampingan. Karena nelayan
pemanfaatan lahan tambak rusak yang sangat luas Tanggulsari mempunyai karakteristik yang berbeda
di wilayah sekitar kampung Tanggulsari. Tambak dengan masyarakat pada umumnya maka program
rusak yang disebabkan oleh banjir rutin tahunan pemberdayaan masyarakat nelayan Tanggulsari
dan juga abrasi laut ini memang sudah tidak harus melibatkan warga sebagai pelaku, bukan
memiliki tanggul-tanggul batas sebagaimana sebagai penonton.
lazimnya tambak. Lebih dari seratus hektar tambak 4. Strategi peningkatan kerjasama kelompok yang
ini biasanya untuk budidaya bandeng dan udang. berbasis pada bidang usaha sejenis. Hal ini dapat
Karena tanggul tambak jebol rusak akhirnya dilakukan melalui pembentukan dan pendampingan
banyak dibiarkan begitu saja oleh para pemiliknya. Kelompok Usaha Bersama (KUB) dalam
Tambak-tambak ini dapat dimanfaatkan dengan kelompok-kelompok kecil. Perlu ada pemetaan
budidaya rumput laut atau budidaya ikan sistem terhadap masyarakat nelayan Tanggulsari.
keramba. Pemetaan ini penting untuk membentuk kelompok-
2. Strategi pengurangan beban kebutuhan dasar kelompok kecil yang mempunyai bidang usaha
masyarakat. Diupayakan adanya pengurangan sejenis. Berbagai kegiatan ekonomis masyarakat di
beban biaya akses pendidikan dan kesehatan. Tanggulsari masih berjalan sendiri-sendiri secara
Infrastruktur yang mempermudah dan mendukung individual. Perlu ada kelompok usaha bersama
kegiatan sosial ekonomi masyarakat Tanggulsari. berbasis pada bentuk usaha yang sejenis.
Pengurangan beban kebutuhan dasar masyarakat
nelayan Tanggulsari dapat dilakukan di antaranya Kebijakan yang perlu dilakukan untuk
melalui subsidi BBM yang secara khusus mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat
diperuntukkan bagi nelayan. Optimalisasi peran nelayan Tanggulsari Mangunharjo diantaranya
koperasi dan lembaga keuangan di sekitar adalah:
Mangkang. Biaya kesehatan sudah ter-cover
1. Perlu adanya peningkatan kapasitas dan sumber peningkatan kepedulian dan kerjasama
daya manusia (SDM) yang terlatih dan terampil. stakeholder dalam membantu pemberdayaan
Kegiatan yang dilakukan dengan melakukan masyarakat nelayan Tanggulsari. 4)Strategi
pelatihan-pelatihan terstruktur dan terprogram, peningkatan kerjasama kelompok yang berbasis
beasiswa, jaminan pemeliharaan kesehatan, pada bidang usaha sejenis.
penanggulangan gizi buruk, pengadaan air bersih,
pembangunan dan rehabilitasi MCK, perbaikan Rekomendasi
kualitas jalan dan lingkungan permukiman, dan Peneliti merekomendasikan sebagai berikut:
pembangunan sarana prasarana. 1. Perlu adanya peningkatan kapasitas dan sumber
2. Perlu diupayakan perluasan kesempatan kerja. daya manusia (SDM) yang terlatih dan terampil.
Kegiatan yang dilakukan berupa peningkatan Kegiatan yang dilakukan dengan melakukan
kesempatan kerja, pelatihan dan peningkatan pelatihan-pelatihan terstruktur dan terprogram,
ketrampilan tenaga kerja, dan pemberdayaan tenaga beasiswa, jaminan pemeliharaan kesehatan,
kerja padat karya produktif. penanggulangan gizi buruk, pengadaan air bersih,
3. Perlu peningkatan peran serta masyarakat. pembangunan dan rehab MCK, perbaikan kualitas
Peningkatan peran serta masyarakat ini dapat jalan dan lingkungan permukiman, dan
dilakukan melalui kegiatan pengabdian masyarakat pembangunan sarana prasarana.
di perguruan tinggi (misalnya KKN), peran serta 2. Perlu diupayakan perluasan kesempatan kerja.
organisasi kemasyarakatan. Kegiatan yang dilakukan berupa peningkatan
4. Perlu peningkatan perlindungan sosial yang kesempatan kerja, pelatihan dan peningkatan
meliputi bantuan pelayanan KB, fasilitasi bantuan ketrampilan tenaga kerja, dan pemberdayaan tenaga
kepada masyarakat, dan yang sejenisnya. kerja padat karya produktif.
3. Perlu peningkatan peran serta masyarakat.
Penutup Program pemberdayaan masyarakat yang
Simpulan dilaksanakan di Tanggulsari Mangunharjo agar
Berdasarkan paparan yang telah peneliti menggandeng ormas Nahdlatul Ulama (NU)
uraikan pada sub bab dan bab terdahulu, peneliti setempat.
simpulkan sebagai beikut: 4. Perlu peningkatan perlindungan sosial yang
1. Kehidupan masyarakat nelayan meliputi bantuan pelayanan KB, fasilitasi bantuan
Tanggulsari dapat dilihat dari berbagai aspek: kepada masyarakat, dan yang sejenisnya.
1)Masyarakatan nelayan Tanggulsari memiliki 5. Perlu memperbaiki atau memperkuat tanggul
solidaritas yang tinggi. 2)Kehidupan tambak sepanjang alur Sungai Plumbon. Hal ini
keagamaannya tidak seberapa berkualitas. penting untuk mengurangi dampak kerusakan
Tingkat pemahaman dan pengamalan tanggul akibat lalu lintas perahu/kapal yang keluar
keagamaannya beda satu sama lainnya. 3)Para masuk dari laut ke Kampung Tanggulsari.
nelayan Tanggulsari masih rendah tingkat 6. Perlu pemanfaatan puluhan hektar lahan tambak
pengetahuan kelautannya, terbatas kepemilikan yang telah rusak tanggul batasnya di wilayah
modal, serta masih rendah manajemen usaha sekitar Kampung Tanggulsari. Pemanfaatan lahan
perikanan. ini dapat berupa budi daya ikan dengan sistem
2. Problematika yang dihadapi oleh keramba dan juga dengan budidaya rumput laut.
masyarakat nelayan Tanggulsari untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup, di antaranya Ucapan Terima Kasih
adalah: 1)Masyarakat kurang memperhatikan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ucapan terima kasih disampaikan kepada
2)Biaya produksi untuk melaut sangat tinggi. WaliKota Semarang dan Kepala Bappeda Kota
3)Keterbatasan dan lemahnya akses terhadap Semarang yang telah memberikan dana kegiatan
sumber-sumber pembiayaan usaha yang murah.
penelitian melalui Bidang Penelitian dan
4)Rendahnya pengetahuan kelautan,
manajemen, dan budi daya tangkapan hasil laut. Pengembangan Bappeda Kota Semarang tahun
5)Rusaknya lingkungan wilayah kawasan 2011.
tangkapan ikan.
3. Rumusan strategi dan usaha DAFTAR PUSTAKA
peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat
nelayan Tanggulsari Mangunharjo dapat Darmansyah, dkk, 1986. Ilmu Sosial Dasar.
dilakukan melalui: 1)Diupayakan adanya Surabaya: Usaha Nasional.
peningkatan kemampuan pengelolaan sumber
daya, memperoleh peluang dan perlindungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,. 1989.
untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Kamus Besar Indonesia, Jakarta: Balai
2)Diupayakan adanya pengurangan beban biaya Pustaka.
akses pendidikan dan kesehatan. 3)Strategi
Pramono, Djoko. 2005. Budaya Bahar, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Ensiklopedia Indonesia. 1983. Jakarta: Ichtiar


Baru.

Sadly, Hassan. 1980. Sosiologi Untuk Masyarakat


Indonesia, Jakarta: PT Pembangunan.

Kartono, Kartini. 1992. Pengantar Ilmu Mendidik


Teoritis (Apakah Pendidikan Masih
Diperlukan). Jakarta: Mandar Maju.

Koentjaraningrat. 1990. Beberapa Pokok


Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.

Koentjaraningrat. 1996. Pengantar Antropologi,


Jakarta: Rineka Cipta.

Kusnadi. 2003. Polemik Kemiskinan Nelayan.


Yogyakarta: LkiS.

Mansyur, M. Khalil. 1984. Sosiologi Masyarakat


Kota dan Desa. Surabaya: Usaha Nasional
Indonesia.

Hasan, Muhammad Tolhah. 1987. Islam Dalam


Perspektif Sosial Budaya. Jakarta: Galasi
Nusantara.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu


Pengantar. Jakarta: Rajawali.

Tim LIPI, Ary Wahyono, dkk, 2002.


Pemberdayaan Masyarakat Nelayan. Yogyakarta:
LkiS.

Anda mungkin juga menyukai