ANGINA PECTORIS
BATAM
2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Angina Pektoris Sistem ” tepat pada
waktunya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
Faktor resiko tidak dapat diubah Emosi/Aktifitas berlebihan Faktor resiko dapat diubah
(usia >40,JK,Ras) (merokok,DM,obesitas,stres)
Arteroklerosis/ Andrenalin meningkat
Spasme pembuluh
Dx.Kep : Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran alveolus – kapiler (oedem paru)
BAB II
ANGINA PECTORIS
Definisi
Angina Pektoris merupakan gejala nyeri dada atau dada terasa tidak enak yang disebabkan iskemia
miokard akibat defisiensi antara splai dan kebutuhan oksigen di jantung.(BCLS,2019)
Angina pektoris memiliki gejala khas yaitu dada seperti ditindih benda berat, diremas,ditekan atau rasa
penuh dibelakang tulang dada, sering kali disertai dengan penjalaran ke leher,rahang bawah,lengan
kiri,punggung atau ulu hati disertai dengan keringat dingin.
Angina stabil dikenal sebagai angina stabil kronis,angina pasif atau angina ekssersional.Nyeri yang dapat
diprediksi,nyeri terjadi pada saat aktivitas fisik atau stresssional dan berkurang dengan atau nitrogliserin,
serangan timbul akibat aktivitas ringan
Angina tidak stabil disebut juga angina pra infark atau angina kresendo yang mengacu pada nyeri dada
jantung yang biasa nya terjadi pada saat istirahat,dengan durasi 20 menit terjadi dalam 1 minggu terakhir.
Angina varian yang juga dikenal sebagai ngina Prinzmetal atau angina vasospatik adalah bentuk angina
tidak stabil, dalam kurun waktu 2 bulan terakhir makin meningkat frekuensinya,ambang pencetusnya
makin ringan serta durasinya makin lama.
Etiologi
Faktor penyebab :
1. Suplai oksigen ke miocard berkurang yang disebabkan 3 faktor :
Faktor pembuluh darah : Aterosklerosis, Spasme,Arteritis
Faktor sirkulasi :Hipotensi, stenosos,aurta, insufiensi
Faktor darah : Anemia, Hipoksemia, Polisitemia
2. Curah jantung yang meningkat :
Aktifitas yang berlebihan
Emosi
Makan terlalu banyak
Hypertensi diastolic
Faktor predisposisi :
1. Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah :
Usia > 40 tahun
Jenis kelamin : insiden pada pria tinggi , sedanggkan pada wanita meningkat setelah menopause
Hereditas
Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam
GEJALA KLINIS
1. Nyeri dada pada lokasi substernal, retrosternal dan prekordial ,menjalar ke leher, tenggorokan daerah
inter skapula atau lengan kiri
2. Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat, seperti diperas, terasa panas, kadang-kadang hanya perasaan
tidak enak di dada (chest discomfort)
3. Durasi nyeri berlangsung 1 sampai 5 menit, tidak lebih dari 30 menit.
4. Nyeri hilang /berkurang bila istirahat atau pemberian nitrogliserin.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Nyeri akut b.d iskemia miocard Tujuan : Setelah diberikan Manajemen nyeri
d.d : tindakan keperawatan Tindakan :
Mengeluh nyeri diharapkan nyeri pasien Observasi
klien tampak meringis berkurang / teratasi Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
Kriteria hasil : frekuensi, kualitas, intensitas
Keluhan nyeri menurun nyeri
Meringis menurun Lakukan pengukuran dengan
Bersikap protektif skala nyeri
menurun Identifikasi respon nyeri non
Gelisah menurun verbal
Sulit tidur menurun Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
Teraupetik :
Berikan tehnik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis,akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat,aromaterapi,tehnik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu
ruangan,pencahayaan,kebisin
gan)
Edukasi :
Jelaskan
penyebab,periode,dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
analgetik
No. DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN Dan KRITERIA INTERVENSI
(SDKI) HASIL (SLKI) (SIKI)
2 Gangguan pertukaran gas b.d Tujuan : Setelah diberikan Pemantauan Respirasi
perubahan membran alveolus – tindakan keperawatan 2 x 24 Tindakan
kapiler (oedem paru) jam menunjukkan pola Observasi
d.d : pernafasan efektif Monitor frekuensi, irama
Dispnea kedalaman dan
sianosis, gelisah, nafas cuping Kriteria hasil : upaya napas
hidung, Tingkat kesadaran Monitor pola napas (seperti
meningkat bradipnea,
Dispnea menurun takipnea, hiperventilasi, Kussmaul,
Bunyi napas CheyneStokes, Biot, ataksik)
tambahan menurun Monitor kemampuan batuk
Gelisah menurun efektif
Napas cuping Monitor adanya produksi
hidung menurun sputum
PCO2 membaik Monitor adanya sumbatan
PO2 membaik jalan napas
Takikardia Palpasi kesimetrisan ekspansi
membaik paru
pH arteri membaik
Auskultasi bunyi napas
Sianosis membaik
Monitor saturasi oksigen
Pola napas
membaik
Terapeutik
Atur interval pemantauan
respirasi sesuai
kondisi pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu
Terapi Oksigen
Observasi
Monitor kecepatan aliran
oksigen
Monitor posisi alat terapi
oksigen
Monitor aliran oksigen secara
periodik dan
pastikan fraksi yang diberikan cukup
Monitor kemampuan
melepaskan oksigen
saat makan
Monitor tanda-tanda
hipoventilasi
Monitor tanda dan gejala
toksikasi oksigen
dan atelaktasis
Monitor tingkat kecemasan
akibat terapi
oksigen
Monitor integritas mukosa
hidung akibat
pemasangan oksigen
Terapeutik
Bersihkan sekret pada mulut,
hidung dan
trakea, jika perlu
Pertahankan kepatenan jalan
napas
Siapkan dan atur peralatan
pemberian
oksigen
Berikan oksigen tambahan, jika
perlu
Tetap berikan oksigen saat
pasien
ditransportasi
Gunakan perangkat oksigen
yang sesuai
dengan tingkat mobilitas pasien
Edukasi
Ajarkan pasien dan keluarga
cara
menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan dosis
oksigen
Kolaborasi penggunaan oksigen
BAB III
LAPORAN KASUS
Pada Tn. R Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Di ruangan Flamboyan
Interna RSUD M.Sani Karimun
PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 25 januari 2021
Jam masuk : Pkl. 05.00 Wib
Ruang : Flamboyan
No. Register : 220261
Diagnosa Medis : Angina Pectoris Unstable
Tanggal Pengkajian : 28 januari 2021
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. R
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pensiunan
Agama : Islam
Suku : Bugis
Alamat : Tg Balai Karimun
b. Identitas Penanggung
N a m a : Ny. N Umur : 48 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku : Jawa Barat
Alamat : Tg Balai Karimun
Hubungan Dengan Klien : Isteri
RIWAYAT SEKARANG
.c. Riwayat kesehatan masa lalu : Klien mengatakan sudah 3 kali di rawat di RSUD KARIMUN dengan
penyakit yang sama dan dengan riwayat HT sejak tahun 2011.
a. Riwayat Kesehatan Keluarga Klien mengatakan, tidak ada anggota keluarganya yang mempunyai penyakit
yang sama dengan yang dialaminya
1. Persepsi kesehatan Klien kurang peduli dengan kesehatannya, klien perokok sejak muda menghabiskan +
1-2 bgks/hari Klien sudah berhenti merokok, rajin kontrol ke RS
2. Pola Metabolik Nutrisi : - Pola Makan : Nafsu makan Frekuensi makan Porsi makan Pantangan makanan
- Pola Minum : Jumlah cairan/hari Baik 3-4 x sehari 2-3 porsi habis Tidak ada + 10 gelas/hari
1. Diit Jantung III Tidak ada perubahan napsu makan, 2-3 x sehari di selingi snack. Klien jarang makan diit
yang disajikan dari rumah sakit. Minum + 1,5 ltr/hari
2. Pola Istirahat/Tidur : Siang Malam Gangguan tidur Jarang Pkl.19.00-06.00 Tidak ada Selalu ingin tidur
Tidak menentu Klien mudah terbangun
3. Pola Kebersihan diri : Mandi Sikat gigi Cuci rambut Kebersihan kuku 2 x sehari Rajin/tiap mandi
Jarang Kurang Sejak dirawat, klien hanya dilap di tempat tidur oleh istrinya
4. Pola Eliminasi : - BAB : Frekuensi Warna Konsistensi - BAK : Frekuensi Warna Jumlah urine
2-3 x sehari kecoklatan Lembek
5-6 x sehari Kuning
1 kali sehari Kecoklatan Lembek
2-3 x sehari Kuning
5. Pola Aktivitas
Sehari-hari klien bekerja sebagai tukang batu, tidak pernah berolahraga
Klien dianjurkan bedrest tapi klein kadang-kadang masih memaksakan aktivitas yang dapat menimbulkan
nyerinya
7. Pola Hubungan Peran Klien dapat menjalankan peran sebagai suami dan ayah yang baik
Tidak mampu memenuhi peran secara maksimal
PEMERIKSAAN FISIK
h. Abdomen Inspeksi : Tidak ada jejas, tidak tampak adanya distensi atau penggunaan pernapasan otot perut
Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan Perkusi : Bunyi tymphani, tidak ada kembung
Auskultasi : Terdengar bising usus, 16 x/menit i.
i. Genitalia Inspeksi : Tidak ada hernia, tidak ada hemoroid, kebersihan kurang j. Ekstremitas Atas Inspeksi :
Terpasang infus pada tangan kiri Palpasi : teraba hangat, kadang berkeringat dingin, nadi radialis
ireguler, dysritmia Perkusi : ada gerakan refleks k. Ekstremitas Bawah Inspeksi : tampak bengkak pada
kedua ujung kaki (metatarsal), susah berdiri dan berjalan
Palpasi : teraba hangat, oedema pada kedua ujung kaki. Perkusi : ada refleks patella
Kulit Inspeksi : warna agak kehitaman, mudah berkeringat Palpasi : teraba hangat, turgor baik.
Data Penunjang Tanggal pemeriksaan : 25 Januari 2021
a. Laboratorium : Jenis Pemeriksaan Creatinin - Urea 92 5,4 1,9 69 70-115 mg/dl 3,6 – 8,2 mg/dl 0,9 – 1,3
mg/dl 10-50 mg/dl
b. Hasil Rontgen/CT-scan : Tanggal pemeriksaan 25 januari 2021 : Kardiomegali
c. EKG : Tgl. 25 dan 26 januari 2021 - ST elevasi samar - T depresi – Dysritmia
- O2 Nasal 4 lpm
- IVFD RL life line
- Flexotide – Ventolin
- ISDN 5 mg 3 x 1/SL
- Antrain 1 amp/8 jam/IV
- Ranitidine 1 amp/12 jam/IV
Analisa Data
No
. DATA ETIOLOGI MASALAH
Do :
Nampak klien meringis
Skala nyeri 7
Nampak klien memegang
daerah dadanya
Nampak klien sulit diajak
komunikasi
Nampak klien bersikap
protektif (posisi menghindari
nyeri)
Nampak klien gelisah
Ttv :
TD : 144/120
N : 100x/menit
RR : 24x/menit
S : 36,80c
DAFTAR PUSTAKA
Amin.Hardi.2015.Diagnosa Medis dan Nanda Nic Noc Edisi Revisi Jilid I, Jogjakarta :Mediaction
PPNI.2016.Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik,Edisi 1.Jakarta: DPP
PPNI
PPNI.2018.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan,Edisi 1.Jakarta: DPP
PPNI
PPNI.2018.Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan ,Edisi 1.Jakarta:
DPP PPNI