Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SISTEM KARDIOVASKULER

ANGINA PECTORIS

Dosen: Ns.SRI MUHARNI,S.Kep,M.Kep

Disusun oleh : Kelompok 3


NOVIKA SARI
ABDUL SOMAD
ERMAWATI
FARINAS LENIN

PROGRAM STUDI S1 KONVERSI KEPERAWATAN

STIKES AWAL BROS BATAM

BATAM

2020-2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Angina Pektoris Sistem ” tepat pada
waktunya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Kepulauan Riau, 05 Februari 2021

Penulis

BAB I

PATHWAYS ANGINA PECTORIS

Faktor resiko tidak dapat diubah Emosi/Aktifitas berlebihan Faktor resiko dapat diubah
(usia >40,JK,Ras) (merokok,DM,obesitas,stres)
Arteroklerosis/ Andrenalin meningkat
Spasme pembuluh

Penyempitan/obstruktif arteri koroner

Penurunan suplai darah ke miocard

Tidak seimbang kebutuhan dengan suplai oksigen

ISKEMIA Infark miocardium Metabolisme anaerob

Penurunan kontraktilitas Asam laktat meningkat


Miocard
Merangsang reseptor nyeri

Kelemahan otot jantung Nyeri dada

Vol akhir diastolic ventrikel kiri NYERI AKUT Kelemahan fisik

Hiperventilasi kapiler paru oedem paru INTOLERANSI AKTIFITAS

GANGGUAN PERTUKARAN GAS

Dx. Kep : Intoleransi aktifitas b.d kelemahan

Dx Kep : Nyeri akut b.d iskemia miocard


Dx. Kep : Penurunan curah jantung

Dx.Kep : Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran alveolus – kapiler (oedem paru)

BAB II

ANGINA PECTORIS
Definisi
Angina Pektoris merupakan gejala nyeri dada atau dada terasa tidak enak yang disebabkan iskemia
miokard akibat defisiensi antara splai dan kebutuhan oksigen di jantung.(BCLS,2019)
Angina pektoris memiliki gejala khas yaitu dada seperti ditindih benda berat, diremas,ditekan atau rasa
penuh dibelakang tulang dada, sering kali disertai dengan penjalaran ke leher,rahang bawah,lengan
kiri,punggung atau ulu hati disertai dengan keringat dingin.

Klasifikasi Angina pektoris :

 Angina stabil dikenal sebagai angina stabil kronis,angina pasif atau angina ekssersional.Nyeri yang dapat
diprediksi,nyeri terjadi pada saat aktivitas fisik atau stresssional dan berkurang dengan atau nitrogliserin,
serangan timbul akibat aktivitas ringan
 Angina tidak stabil disebut juga angina pra infark atau angina kresendo yang mengacu pada nyeri dada
jantung yang biasa nya terjadi pada saat istirahat,dengan durasi 20 menit terjadi dalam 1 minggu terakhir.
 Angina varian yang juga dikenal sebagai ngina Prinzmetal atau angina vasospatik adalah bentuk angina
tidak stabil, dalam kurun waktu 2 bulan terakhir makin meningkat frekuensinya,ambang pencetusnya
makin ringan serta durasinya makin lama.
Etiologi
Faktor penyebab :
1. Suplai oksigen ke miocard berkurang yang disebabkan 3 faktor :
 Faktor pembuluh darah : Aterosklerosis, Spasme,Arteritis
 Faktor sirkulasi :Hipotensi, stenosos,aurta, insufiensi
 Faktor darah : Anemia, Hipoksemia, Polisitemia
2. Curah jantung yang meningkat :
 Aktifitas yang berlebihan
 Emosi
 Makan terlalu banyak
 Hypertensi diastolic
Faktor predisposisi :
1. Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah :
 Usia > 40 tahun
 Jenis kelamin : insiden pada pria tinggi , sedanggkan pada wanita meningkat setelah menopause
 Hereditas
 Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam

2. Faktor resiko yang dapat diubah :


 Mayor : hiperlipidemia, hipertensi, merokok, diabetes, obesitas, diet tinggi lemak jenuh , kalori
 Minor : Inaktifitas fisik, pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius, kompetitif) stress
psikologis berlebihan.

GEJALA KLINIS

1. Nyeri dada pada lokasi substernal, retrosternal dan prekordial ,menjalar ke leher, tenggorokan daerah
inter skapula atau lengan kiri
2. Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat, seperti diperas, terasa panas, kadang-kadang hanya perasaan
tidak enak di dada (chest discomfort)
3. Durasi nyeri berlangsung 1 sampai 5 menit, tidak lebih dari 30 menit.
4. Nyeri hilang /berkurang bila istirahat atau pemberian nitrogliserin.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

 Enzim atau isoenzim jantung,biasanya: meningkat,menunjukkan kerusakan miokard.


 EKG : biasanya normal bila pasien istirahat tetapi datar atau depresi pada segmen ST gelombang T
menunjukkan iskemia.
 Foto dada : biasanya normal, namun infiltrat mungkin ada menunjukkan dekompensasi jantung atau
komplikasi paru
 kalium dan laktatmiokard: mungkin meningkat selama serangan angina
 Colestrol dan trigliserida serum : mungkin meningkat
 Cateterisasi jantung dengan angiografi: diindikasikan pada pasien dengan iskemia yang diketahui dengan
angina atau nyeri dada tanpa kerja, pada pasien dengan kolesterolemia dan penyakit jantung keluarga
yang mengalami nyeri dada dan pasien dengan EKG istirahat abnormal

No. DIAGNOSA TUJUAN Dan KRITERIA INTERVENSI


KEPERAWATAN (SDKI) HASIL (SLKI) (SIKI)

1. Nyeri akut b.d iskemia miocard Tujuan : Setelah diberikan Manajemen nyeri
d.d : tindakan keperawatan Tindakan :
Mengeluh nyeri diharapkan nyeri pasien Observasi
klien tampak meringis berkurang / teratasi  Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
Kriteria hasil : frekuensi, kualitas, intensitas
 Keluhan nyeri menurun nyeri
 Meringis menurun  Lakukan pengukuran dengan
 Bersikap protektif skala nyeri
menurun  Identifikasi respon nyeri non
 Gelisah menurun verbal
 Sulit tidur menurun  Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
Teraupetik :
 Berikan tehnik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis,akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat,aromaterapi,tehnik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
 Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu
ruangan,pencahayaan,kebisin
gan)
Edukasi :
 Jelaskan
penyebab,periode,dan pemicu
nyeri
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian
analgetik
No. DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN Dan KRITERIA INTERVENSI
(SDKI) HASIL (SLKI) (SIKI)
2 Gangguan pertukaran gas b.d Tujuan : Setelah diberikan  Pemantauan Respirasi
perubahan membran alveolus – tindakan keperawatan 2 x 24 Tindakan
kapiler (oedem paru) jam menunjukkan pola Observasi
d.d : pernafasan efektif  Monitor frekuensi, irama
Dispnea kedalaman dan
sianosis, gelisah, nafas cuping Kriteria hasil : upaya napas
hidung,  Tingkat kesadaran  Monitor pola napas (seperti
meningkat bradipnea,
 Dispnea menurun takipnea, hiperventilasi, Kussmaul,
 Bunyi napas CheyneStokes, Biot, ataksik)
tambahan menurun  Monitor kemampuan batuk
 Gelisah menurun efektif
 Napas cuping  Monitor adanya produksi
hidung menurun sputum
 PCO2 membaik  Monitor adanya sumbatan
 PO2 membaik jalan napas
 Takikardia  Palpasi kesimetrisan ekspansi
membaik paru
 pH arteri membaik
 Auskultasi bunyi napas
 Sianosis membaik
 Monitor saturasi oksigen
 Pola napas
membaik
Terapeutik
 Atur interval pemantauan
respirasi sesuai
kondisi pasien
 Dokumentasikan hasil
pemantauan

Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu

 Terapi Oksigen
Observasi
 Monitor kecepatan aliran
oksigen
 Monitor posisi alat terapi
oksigen
 Monitor aliran oksigen secara
periodik dan
pastikan fraksi yang diberikan cukup
 Monitor kemampuan
melepaskan oksigen
saat makan
 Monitor tanda-tanda
hipoventilasi
 Monitor tanda dan gejala
toksikasi oksigen
dan atelaktasis
 Monitor tingkat kecemasan
akibat terapi
oksigen
 Monitor integritas mukosa
hidung akibat
pemasangan oksigen

Terapeutik
 Bersihkan sekret pada mulut,
hidung dan
trakea, jika perlu
 Pertahankan kepatenan jalan
napas
 Siapkan dan atur peralatan
pemberian
oksigen
 Berikan oksigen tambahan, jika
perlu
 Tetap berikan oksigen saat
pasien
ditransportasi
 Gunakan perangkat oksigen
yang sesuai
dengan tingkat mobilitas pasien

Edukasi
 Ajarkan pasien dan keluarga
cara
menggunakan oksigen di rumah

Kolaborasi
 Kolaborasi penentuan dosis
oksigen
 Kolaborasi penggunaan oksigen

N DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI (SIKI)


o KEPERAWATAN (SDKI) HASIL (SLKI)
3 Intoleransi aktifitas b.d Tujuan : Setelah diberikan Edukasi aktivitas/istirahat
kelemahan d.d : tindakan keperawatan diharapkan Tindakan :
Mengeluh lelah pasien dapat melakukan aktifitas Observasi
kembali  Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
Kriteria hasil : informasi
 Saturasi oksigen Terapeutik
meningkat  Berikan kesempatan kepada
 Kemudahan dalam pasien dan keluarga untuk
melakukan aktivitas sehari bertanya
hari meningkat Edukasi
 Keluhan lelah menurun  Jelaskan pentingnya
 Dispnea saat/setelah melakukan aktivitas fisik/
aktivitas menurun olahraga secara rutin
 Perasaan lemah menurun  Anjurkan menyusun jadwal
 Sianosis menurun aktivitas dan istirahat
 Aritmia saat/setelah  Ajarkan cara mengidentifikasi
aktivitas menurun kebutuhan istirahat (mis.
Kelelahan, sesak nafas saat
aktivitas)
 Ajarkan cara mengidentifikasi
target dan jenis aktivitas
sesuai kemampuan

BAB III

LAPORAN KASUS
Pada Tn. R Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Di ruangan Flamboyan
Interna RSUD M.Sani Karimun

PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 25 januari 2021
Jam masuk : Pkl. 05.00 Wib
Ruang : Flamboyan
No. Register : 220261
Diagnosa Medis : Angina Pectoris Unstable
Tanggal Pengkajian : 28 januari 2021

IDENTITAS KLIEN

Nama : Tn. R
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pensiunan
Agama : Islam
Suku : Bugis
Alamat : Tg Balai Karimun

b. Identitas Penanggung
N a m a : Ny. N Umur : 48 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku : Jawa Barat
Alamat : Tg Balai Karimun
Hubungan Dengan Klien : Isteri

RIWAYAT SEKARANG

a. Keluhan utama saat pengkajian : Nyeri Dada

b. Riwayat keluhan utama :


- Klien mengatakan nyeri dirasakan tiba-tiba, dirasakan memberat bila aktivitas, durasi lebih dari 20 menit,
dirasakan dari dada kiri menyebar ke tangan sebelah kiri, skala nyeri 7, dirasakan beberapa menit sebelum masuk
rumah sakit
- Klien merasakan sesak setelah aktivitas, mengeluh susah berjalan, merasa lemah/lelah terutama setelah
aktivitas
- Klien sangat kesulitan berpindah tempat (dari tempat tidur ke kursi)

.c. Riwayat kesehatan masa lalu : Klien mengatakan sudah 3 kali di rawat di RSUD KARIMUN dengan
penyakit yang sama dan dengan riwayat HT sejak tahun 2011.

a. Riwayat Kesehatan Keluarga Klien mengatakan, tidak ada anggota keluarganya yang mempunyai penyakit
yang sama dengan yang dialaminya

b. Riwayat alergi (obat dan makanan) :


Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi pada makanan dan obat-obatan.

1. Persepsi kesehatan Klien kurang peduli dengan kesehatannya, klien perokok sejak muda menghabiskan +
1-2 bgks/hari Klien sudah berhenti merokok, rajin kontrol ke RS

2. Pola Metabolik Nutrisi : - Pola Makan : Nafsu makan Frekuensi makan Porsi makan Pantangan makanan
- Pola Minum : Jumlah cairan/hari Baik 3-4 x sehari 2-3 porsi habis Tidak ada + 10 gelas/hari

1. Diit Jantung III Tidak ada perubahan napsu makan, 2-3 x sehari di selingi snack. Klien jarang makan diit
yang disajikan dari rumah sakit. Minum + 1,5 ltr/hari

2. Pola Istirahat/Tidur : Siang Malam Gangguan tidur Jarang Pkl.19.00-06.00 Tidak ada Selalu ingin tidur
Tidak menentu Klien mudah terbangun

3. Pola Kebersihan diri : Mandi Sikat gigi Cuci rambut Kebersihan kuku 2 x sehari Rajin/tiap mandi
Jarang Kurang Sejak dirawat, klien hanya dilap di tempat tidur oleh istrinya
4. Pola Eliminasi : - BAB : Frekuensi Warna Konsistensi - BAK : Frekuensi Warna Jumlah urine
2-3 x sehari kecoklatan Lembek
5-6 x sehari Kuning
1 kali sehari Kecoklatan Lembek
2-3 x sehari Kuning

5. Pola Aktivitas
Sehari-hari klien bekerja sebagai tukang batu, tidak pernah berolahraga
Klien dianjurkan bedrest tapi klein kadang-kadang masih memaksakan aktivitas yang dapat menimbulkan
nyerinya

6. Pola Persepsi Diri (Konsep diri)


Klien mengatakan bahwa penyakitnya adalah penyakit orang kaya

7. Pola Hubungan Peran Klien dapat menjalankan peran sebagai suami dan ayah yang baik
Tidak mampu memenuhi peran secara maksimal

8. Pola Koping-Toleransi Stress


Klien tidak suka marah terhadap anggota keluarganya
Klien adalah pribadi yang familiar dan suka tersenyum

9. Pola Nilai Kepercayaan Spiritual


Klien rajin shalat 5 waktu
Klien hanya melakukan dzikir

 PEMERIKSAAN FISIK

BB Sebelum Sakit : 73 kg BB Saat ini : 75 kg TB : 161 cm


Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital : TD : 140/109 mmHg,N : 89 x/mnt,S : 36 ⁰C, P : 28 x/mnt
a. Kepala dan Rambut Inspeksi : bentuk normochepalic, simetris bulat lonjong,
ekspresi wajah meringis Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan, tidak ada nyeri tekan
b. Telinga Inspeksi : tidak ada benda asing, kebersihan kurang
Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan

b. Mata Inspeksi : Konjungtiva tidak anemis, pupil isokor kanan/kiri,


tidak ada icterus, ada refleks cahaya
d. Hidung Inspeksi : Tidak ada obstruksi, bila sesak pernapasan cuping hidung Palpasi : Tidak ada
kelainan/krepitasi pada tulang hidung
e. Mulut Inspeksi : Tidak ada stomatitis, gigi tidak lengkap lagi, tidak ada kelainan pada lidah
f. Leher Inspeksi : Simetris, tidak ada kaku kuduk Palpasi : Peningkatan JVP R +1 H2O, tidak teraba adanya
benjolan tidak teraba adanya benjolan kelenjar tyroid
g. Dada Inspeksi : Bentuk dada normal tidak ada penonjolan, tidak tampak gerakan iktus kordis.
Auskultasi : Dysritmia, ireguler
Perkusi : Dullness.
Paru-paru Inspeksi : Gerakan dada simetris, irama ireguler, tidak ada retraksi suprasternal
Palpasi : Vokal fremitus kuat dan simetris
Perkusi : bunyi resonan
Auskultasi : Dyspnea, Bronchovesikuler, Whezing terdengar pada kedua paru, tidak ada ronchi.

h. Abdomen Inspeksi : Tidak ada jejas, tidak tampak adanya distensi atau penggunaan pernapasan otot perut
Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan Perkusi : Bunyi tymphani, tidak ada kembung
Auskultasi : Terdengar bising usus, 16 x/menit i.
i. Genitalia Inspeksi : Tidak ada hernia, tidak ada hemoroid, kebersihan kurang j. Ekstremitas Atas Inspeksi :
Terpasang infus pada tangan kiri Palpasi : teraba hangat, kadang berkeringat dingin, nadi radialis
ireguler, dysritmia Perkusi : ada gerakan refleks k. Ekstremitas Bawah Inspeksi : tampak bengkak pada
kedua ujung kaki (metatarsal), susah berdiri dan berjalan
Palpasi : teraba hangat, oedema pada kedua ujung kaki. Perkusi : ada refleks patella
Kulit Inspeksi : warna agak kehitaman, mudah berkeringat Palpasi : teraba hangat, turgor baik.
 Data Penunjang Tanggal pemeriksaan : 25 Januari 2021
a. Laboratorium : Jenis Pemeriksaan Creatinin - Urea 92 5,4 1,9 69 70-115 mg/dl 3,6 – 8,2 mg/dl 0,9 – 1,3
mg/dl 10-50 mg/dl
b. Hasil Rontgen/CT-scan : Tanggal pemeriksaan 25 januari 2021 : Kardiomegali
c. EKG : Tgl. 25 dan 26 januari 2021 - ST elevasi samar - T depresi – Dysritmia

 Penatalaksaan Terapi Medis :

 Tgl. 25 januari 2021

- O2 Nasal 4 lpm
- IVFD RL life line
- Flexotide – Ventolin
- ISDN 5 mg 3 x 1/SL
- Antrain 1 amp/8 jam/IV
- Ranitidine 1 amp/12 jam/IV

 Tgl. 26 November 2021

- Diet Jantung III


- Paracetamol 500 mg 2 x 1
- ISDN 5 mg 3 x 1/SL
- Tromboaspilet 1 x 1 - Ranitidine 1 amp/12 jam/IV
- O2 3-5 liter sesuai kebutuhan
- Antrain (stop)
Nebulizer

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN R DENGAN ANGINA PEKTORIS UNSTABIL DIRUANG


INTERNA RSUD M.S KARIMUN

Analisa Data
No
. DATA ETIOLOGI MASALAH

Ds : ISKEMIA Nyeri akut b.d. agen


 Klien mengatakan nyeri dada Pencedera fisiologis
sebelah kiri Metabolisme anaerob meningkat
 Klien mengatakan nyerinya (misalnya iskemia miocard)
sperti tertindih benda berat Asam laktat meningkat
 Klien mengatakan nyerinya
menjalar hingga ke Merangsang reseptor nyeri
lengan,leher, dan punggung
kiri Nyeri dada
 Klien mengatakan nyerinya
yangrasakan saat dan setelah
beraktivitas NYERI AKUT

 Klien mengatakan nyerinya


secara tiba tiba
 Klien mengatakan nyerinya
hilang timbul

Do :
 Nampak klien meringis
 Skala nyeri 7
 Nampak klien memegang
daerah dadanya
 Nampak klien sulit diajak
komunikasi
 Nampak klien bersikap
protektif (posisi menghindari
nyeri)
 Nampak klien gelisah
 Ttv :
 TD : 144/120
 N : 100x/menit
 RR : 24x/menit
 S : 36,80c

No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN Dan KRITERIA HASIL INTERVENSI


(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Nyeri akut b.d iskemia miocard Tujuan : Setelah diberikan tindakan Observasi
d.d : keperawatan diharapkan 1x 24 jam  Identifikasi lokasi,
nyeri pasien berkurang / teratasi karakteristik, durasi,
Tanda subjetif : Mengeluh nyeri frekuensi, kualitas,
Kriteria hasil : intensitas nyeri
 Tanda objektif : klien  pasien menyatakan /  Lakukan pengukuran
tampak meringis,bersikap menunjukan nyeri hilang, dengan skala nyeri
protektif pasien melaporkan episode PQRST
(mis.waspada,posisi angina menurun  Identifikasi respon
menghindari dalam, frekuensi,durasi dan beratnya nyeri non verbal
nyeri),gelisah,sulit tidur  Keluhan nyeri menurun Teraupetik :
Nampak klien meringis  Meringis menurun  Berikan tehnik
 Skala nyeri 7  Bersikap protektif menurun nonfarmakologis
 Nampak klien memegang  Gelisah menurun untuk mengurangi
daerah dadanya  Sulit tidur menurun rasa nyeri (mis.
 Nampak klien sulit diajak hipnosis,terapi musik,
komunikasi terapi
 Nampak klien bersikap pijat,aromaterapi,kom
protektif (posisi pres hangat/dingin)
menghindari nyeri)  Kontrol lingkungan
 Nampak klien gelisah yang memperberat
 Ttv : rasa nyeri (mis. Suhu
 TD : 144/120 ruangan,kebisingan)
 N : 100x/menit Edukasi :
 RR : 24x/menit  Jelaskan
 S : 36,80c penyebab,periode,dan
pemicu nyeri
 Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian
analgetik

DAFTAR PUSTAKA
Amin.Hardi.2015.Diagnosa Medis dan Nanda Nic Noc Edisi Revisi Jilid I, Jogjakarta :Mediaction

BCLS.2019.Buku Ajar kursus Bantuan Hidup Jantung Dasar,Jakarta : PP PERKI

PPNI.2016.Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik,Edisi 1.Jakarta: DPP
PPNI

PPNI.2018.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan,Edisi 1.Jakarta: DPP
PPNI

PPNI.2018.Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan ,Edisi 1.Jakarta:
DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai