Anda di halaman 1dari 5

Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB):

I. MUTU

 Penyimpanan sesuai dengan persyaratan CDOB;


 tanggung jawab manajemen ditetapkan secara jelas;
 obat dan/atau bahan obat dikirimkan ke penerima yang tepat dalam jangka waktu yang
sesuai;
 dokumentasi setiap kegiatan;
 penyimpangan terhadap prosedur yang sudah ditetapkan didokumentasikan dan
diselidiki;
 tindakan perbaikan dan pencegahan (CAPA) yang tepat diambil untuk memperbaiki dan
mencegah terjadinya penyimpangan sesuai dengan prinsip manajemen risiko mutu.

II. ORGANISASI
III. BANGUNAN DAN PERALATAN

Pemeliharaan
- Gedung : disapu setiap hari, cek list kebersihan diisi setiap hari
- AC : dibersihkan sedikitnya 4 bulan sekali
- Komputer : dibersihkan setiap hari
- APAR : sesuai jadwal yang terpasang di alat
- Termohygrometer : kalibrasi setiap 1 tahun sekali untuk digital, setiap 2 tahun sekali untuk
analog
- Mobil : servis dan ganti oli setiap 5000 km

Pest Kontrol (Penanganan Hama)


- Tikus, lalat, nyamuk, semut, dsb dilakukan secara mandiri. Didokumentasikan setiap 2 minggu
sekali

IV. OPERASIONAL

Pembuatan PP > proses PO / SP > disetujui apoteker > order ke PBF resmi > Penerimaan >
Penyimpanan barang

Perencanaan:
- Pengadaan jumlah obat berdasarkan rata2 pemakaian 3 bulan sebelumnya.
- Bisa mengalami perbedaan karena beberapa situasi, seperti pending, kenaikan harga, dsb.

Pengadaan:
- Dari sumber resmi, yaitu pabrik atau PBF yang memiliki ijin operasional dan apoteker
penanggung jawab
- Sumber pengadaan ditentukan oleh apoteker.

Penerimaan:
- Barang masuk area penerimaan
- Mencocokkan barang datang dengan PO/SP
- Mengisi cek list penerimaan dengan menyesuaikan:
1. Sumber barang
2. Nama barang
3. Jenis / bentuk sediaan
3. Kekuatan
4. Jumlah
5. Ijin edar berlaku > cekbpom.go.id
- Barang yang sesuai masuk ke gudang, untuk yang tidak sesuai barang di tolak / di retur
- Membuat dan mencetak Receiving Order (RO) di system, diperiksa oleh apoteker
- Faktur penerimaan disatukan dengan RO, SP/PO, dan form ceklist, diarsipkan per tanggal
penerimaan.
- RO, Faktur, SP, dan form yang di periksa diberikan ke bag keuangan untuk di audit, diarsip
masing2 satu copy dokumen oleh bag keuangan, sisanya kembali ke bagian pembelian
- Setelah di audit, dokumen penerimaan di simpan sebagai arsip oleh petugas admin pembelian

Penyimpanan:
- Gudang obat: suhu penyimpanan 18 – 25 oC, kelembaban < 70%.
Alur penyimpanan:
- Barang yang baru datang dan belum diperiksa atau diinput system, diletakkan di area karantina.
- Barang yang tidak sesuai pesanan, langsung di retur, barang yang sesuai di input ke system.
- Setelah di input barang di letakan di Gudang obat, di atas rak/palet, tidak bersentuhan langsung
dengan tembok / lantai.
- Obat disusun berdasarkan bentuk sediaan, sesuai urutan alfabet dengan metode FEFO

Kualifikasi pelanggan:
- Pelanggan yang bisa dilayani adalah yang memiliki SIA dan SIPA yang masih berlaku
- Ditentukan oleh apoteker

Penyiapan barang:
- Berdasarkan SP dari RS / Apotek yang memesan.
- SP diterima, di verifikasi oleh apoteker > setelah di verifikasi kemudian barang disiapkan
- Setelah disiapkan, barang di cetak faktur.
- Faktur di periksa apoteker, setelah ttd faktur barang di packing / diperiksa ulang kecocokan
barang dengan faktur penjualan.
- Yang diperiksa:
1. Tujuan faktur
2. Nama barang
3. Jenis / bentuk sediaan
4. Kekuatan
5. Jumlah
Packing di ruang pengiriman.
Setelalah di packing, dilakukan pengiriman barang

V. INSPEKSI DIRI

 Pemeriksaan mandiri secara menyeluruh


 Setiap 1 tahun sekali
 Dipimpin oleh Apoteker Penanggung Jawab, sesuai SK direktur

VI. KELUHAN

1. Recall ( Penarikan obat)

 Berdasarkan pemberitahuan tertulis dari BPOM atau Pabrik

 Penarikan harus sampai jumlah satuan terkecil yang dapat ditelusuri

2. Retur

 Ke Rekanan : Sesuai perjanjian yang berlaku mengenai batas dan persyaratan retur

 Dari Rekanan :

a. Tidak melewati batas kedaluwarsa

b. Kondisi fisik masih utuh

c. Memang bersumber dari PBF Balimed sesuai faktur, batch , dan ED obat

d. Pengisian form retur dan tanda penerimaan barang oleh rekanan

e. Barang retur dipisahkan, diproses untuk retur kembali ke sumber pengadaan

f. Apabila sudah tidak bisa di retur, di simpan di lemari obat rusak untuk dimusnahkan
VII. TRANSPORTASI

Pengiriman barang:
- Barang dikirimkan ke tujuan sesuai faktur.
- Barang di periksa dan diterima harus oleh apoteker atau TTK yang punya SIKTTK, faktur di TTD +
SIPA/SIKTTK penerima.
- Untuk precursor, psikotropika , dan OOT harus diterima apoteker penanggung jawab atau A.A.
yang diberikan delegasi sesuai surat delegasi bermaterai
- Faktur asli dan 1 copy, dibawa balik ke PBF. 2 copy untuk rekanan
- Faktur asli diberikan ke keuangan untuk keperluan penagihan, copy faktur kembali ke admin
penjualan untuk diarsipkan dengan SP dari rekanan

VIII. DOKUMENTASI

- Semua kegiatan baik pembelian atau penjualan, wajib menyimpan dokumen pembelian atau
penjualan
- Dokumen disimpan dalam waktu 3 tahun

Anda mungkin juga menyukai