Anda di halaman 1dari 15

Pertarungan di Pagi Buta

Masa itu, ketika mentari belum memunculkan sinarnya, ayam jago masih
terlelap belum melakukan berkokok. Namun, pak yono telah bangun dan keluar
rumahnya. Dengan kulit keriput tipisnya memikul sebuah pacul di bahu kanannya
sedangkan tangan kirinya membawa keranjang besar mulai melawan dinginnya
angin pagi yang seolah dapat membekukan udara sekalipun.

Ketika pak yono sedang mamacu langkahnya menuju sawah. Ia terhenti oleh
sebuah tangisan kecil yang berasal dari seorang bayi. Dengan penuh rasa penasaran
akhirnya pak yono mencari arah sumber suara tersebut. Tidak sulit untuk
menemukan sumber suara tangisan tersebut karena keadaan masih hening dan
lengan. Tak lama kemudian seorang bayi mungil terlihat tergeletak disebuah pohon
beringin nan besar. Dengan perasaan bimbang pak yono bertanya dalam hati "Siapa
ibu dari bayi ini?? apakah aku harus mengambilnya??".

Ketika hendak mengambil bayi tersebut, dari belakang datanglah seekor


harimau besar datang menerkam pak yono. Menyadari kedatangan harimau
tersebut pak yono akhirnya menghindar dan berhasil lolos dari terkaman sang
harimau. Ternyata selain mengundundang kedatangan pak yono, tangisan bayi
tersebut juga memancing kedatangan seekor harimau. Nampaknya harimau itu
lapar karena menatap bayi dengan sangat tajam.

Pak yono hanya memiliki sebuah cangkul untuk mempertahankan nyawanya.


Dengan penuh rasa takut ia mengayunkan cangkulnya berharap dapat menakuti
harimau. Namun harimau berbalik menyerang pak yono. Terkaman harimau yang
cepat tidak dapat diihindari pak yono, akhirnya ia terluka dan jatuh tersungkur ke
tanah. Saat harimau hendak menerkam kembali dengan sigap pak yono mengambil
cangkul yang ada disampingnya dan diayunkan sekuat tenaganya ke arah harimau.
Tanpa diduga, Ayunan cangkul pak yono berhasil menyobek perut sang
harimau.Setelah harimau mati akhirnya pak yono membawa bayi pulang dan
mengangkatnya menjad anak.
Perang Surabaya

Di tanggal 20 November 1945 meletuslah suatu pergerakan perlawanan rakyat


Surabaya dalam mengusir  penjajahan Belanda dan para sekutu di tanah air terutama bagi
daerah Surabaya.

Asal muasal terjadinya perang ini yaitu terbunuhnya salah satu pimpinannya
mereka yaitu Brigadir Jenderal Mallaby yang kemudian menyulut kemarahan tentara
inggris. Karena tewasnya pimpinan mereka, pada akhirnya Inggris dan para sekutunya
menyampaikan suatu Ultimatum bagi semua pejuang yang berada di Surabaya agar
secepatnya menyerah.

Pejuang bukannya menyerah, ultimatum itu malahan dinilai adalah bentuk


penghinaan bagi para rakyat Surabaya dan pejuang. Mereka pun kemudian mengadakan
milisi milisi perjuangan guna melawan para pihak Inggris yang Mengancam hendak akan
melakukan serangan.

Karena tahu ultimatumnya tersebut ditolak, akhirnya muncul kemarahan besar dari
para pihak Inggris dan para sekutunya. Lalu ditanggal 10 November di pagi hari Inggris
menyerang secara besar-besaran lewat jalur udara, laut dan darat dan mengerahkan
sekitar kira-kira 30,000 Infanteri.

Beberapa tank, kapal perang dan pesawat diarahkan ke Surabaya. Dan mereka para
pihak sekutu menyerang secara habis habisan kota Surabaya. Mereka melakukan
pengeboman terhadap bardir Gedung gedung pemerintahan dan melakukan pembunuhan
seluruh para pejuang yang termasuk.

Peristiwa ketika saat itu amatlah mencekam dan mengerikan, pembunuhan ada
dimana mana dan bikin masing masing pejuang jadi terpojok. Akan tetapi, rencana penjajah
supaya dapat menaklukkan kota Surabaya gagal total dalam 3 hari.Semua rakyat dan
pejuang Surabaya datang ke jalan-jalan dan melakukan perlawanan. Setiap pejuang rakyat
Surabaya memiliki semangat yang membara.

Hal itu dikarenakan berkat tampilnya sesosok pemuda yang namanya adalah Bung
Tomo. Ketika waktu itu, dengan gagah berani Bung Tomo menyampaikan suatu pidato
untuk rakyat Surabaya dan membakar semua semangat juang yang mereka punya
meskipun hingga titik darah penghabisan.

Pertempuran Surabaya terjadi hingga 3 minggu dan pada akhirnya kemenangan ada
ditangan pihak sekutu. Walaupun kota Surabaya sudah berada di tangan sekutu,
perlawanan rakyat Surabaya ketika itu benar benar menginspirasi seluruh masyarakat
Indonesia dan membuat semangat mereka menjadi membara untuk melawan penjajahan.
Bapak Pendidikan Nasional

Dunia pendidikan akan selalu berterimakasih terhadap jasa tokoh pelopor


pendidikan sejak zaman penjajahan Belanda. Beliau adalah Ki Hajar Dewantara.
Perjuangan beliau saat zaman penjajahan Belanda adalah agar rakyat pribumi dapat
memperoleh hak pendidikan seperti hak para priyayi maupun orang-orang Belanda.
Perjuangannya inilah yang membuat beliau dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan
Nasional dan hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Ki Hajar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Nama kecil
beliau adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Di masa mudanya, Ki Hajar
Dewantara aktif dalam organisasi sosial politik. Beliau selalu memberikan
sosialisasi dengan tujuan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya
persatuan dan kesatuan berbangsa bernegara.

Ki Hajar Dewantara mulai aktif dalam pendidikan ketika beliau diasingkan di


Belanda. Dalam masa pengasingan, beliau belajar ilmu pendidikan hingga
memperoleh gelas Europeesche Akte. Gelar ini menjadi berguna ketika tahun 1919
beliau kembali ke Indonesia dan berlatih menjadi guru. Langkah besar beliau adalah
ketika mendirikan sekolah Perguruan Nasional Taman Siswa pada tanggal 3 Juli
1992. Banyak halangan dan rintangan yang diluncurkan oleh pemerintah Belanda
terhadap beliau. Akan tetapi beliau tetap memperjuangkan pendidikan. Hingga
beliau menciptakan semboyan yang terkenal sampai sekarang.

Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan). Ing Madya Mangun
Karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa). Ing Ngarsa Sungtulada
(di depan memberi teladan). Semboyan ini kemudian digunakan sebagai slogan
Kementerian Pendidikan Nasional.
Hikmah Disiplin dalam Belajar

Rani merupakan anak ketiga dari lima besaudara. Ayah Rani adalah seorang
tentara angkatan darat. Mereka sekeluarga tinggal di rumah dinas khusus TNI. Ayah
Rani selalu mengajarkan kedisiplinan dalam segala hal. Mulai dari disiplin dalam
beribadah, displin dalam beraktivitas, disiplin dalam berolahraga, dan disiplin
dalam belajar. Ketegasan ayah Rani dalam menerapkan kedisiplinan bukan berarti
membuat anak-anaknya merasa takut. Hubungan antara ayah dan anak di antara
mereka terjalin sangat harmonis.

Rani dan semua saudaranya diajarkan untuk selalu belajar di siang hari.
Setelah pulang sekolah, ayah Rani mengajarkan untuk selalu mengerjakan semua
tugas rumah yang diberikan pada hari itu. Akan tetapi aktivitas itu harus dilakukan
setelah mereka menyantap makan siang. Ketika pekerjaan sekolah sudah selesai
maka ayah membebaskan Rani dan saudara-saudaranya untuk bermain. Dan malam
harinya, ayah mewajibkan untuk belajar dari ba’da isya sampai pukul 09.00 WIB.

Semua kedisiplinan ini tidaklah memberatkan bagi Rani. Bahkan kebiasaan


ini justru membawa hikmah yang luar biasa. Daerah tempat tinggal Rani merupakan
daerah yang masih sulit listrik. Listrik di daerah itu dapat saja mati selama seharian
penuh atau bahkan sampai tiga hari. Pernah suatu ketika listrik padam di malam
hari sampai menjelang subuh. Pada hari itu ada tugas sekolah yang sangat banyak
bagi Rani dan teman-temannya. Ketika sesampainya di sekolah hampir semua
teman-teman Rani mengeluh tidak bisa mengerjakan tugas karena listrik padam.
Akan tetapi hal tersebut tidak terjadi pada Rani. Rani sudah siap dengan semua
tugas untuk hari itu. Rani pun bercerita kepada guru dan semua teman-temannya
bahwa ia selalu dibiasakan mengerjakan tugas sekolah saat siang hari. Alhasil ketika
suatu ketika listrik padam di malam hari Rani tidak kebingungan karena belum
mengerjakan tugas sekolah. Inilah hikmah dari kedisiplinan dalam belajar.
Aku Menyesal Tak Berilmu

Sekarang usiaku menginjak 33 tahun dan aku hanya sebagai ibu rumah tangga.
Tanpa penghasilan kecuali nafkah dari suami. Aku tidak punya penghasilan sendiri. Entah
pekerjaan apa yang bisa aku lakukan. Bahkan ada yang lebih buruk dari itu, mengajari
anak-anakku mengerjakan PR pun aku tidak bisa. Ketika mereka bertanya tentang materi
sekolahnya, aku terdiam seribu bahasa dan pada akhirnya aku menyuruh mereka
mengikuti bimbingan belajar. Mungkin bagi sebagian orang bimbingan belajar adalah
kegiatan yang baik bagi anak-anak. Tapi bagiku, dengan mereka ada kegiatan tambahan
diluar maka makin sedikit waktu kebersamaan kami.

Semua ini berawal saat usiaku 11 tahun. Waktu itu aku duduk di kelas 5 SD. Tidak
seperti teman-temanku lainnya yang semangat bersekolah, aku merasa sangat bosan di
sekolah. Aku sering membolos keluar sekolah. Pergi ke sawah, sungai, atau justru ke pasar.
Orang tuaku tidak mengetahui semua itu. Mereka hanya tahu bahwa pagi hari aku
berangkat ke sekolah dan siang harinya pulang. Adegan membolos ini aku lakukan dalam
jangka waktu yang lama. Sekitar dua bulan aku lebih sering berada di luar sekolah.

Hal yang tidak baik akan susah untuk ditutupi dalam jangka waktu yang lama. Hal
ini pun terjadi padaku. Pihak sekolah akhirnya memberitahu kedua orang tuaku tentang
kebiasaanku membolos. Orang tuaku kaget bukan kepalang. Mereka marah besar. Bahkan
ayah sampai memukulku. Tak lama berselang ibuku jatuh sakit. Kata ayah ibu sakit karena
memikirkanku. Aku mulai mengalah untuk terus bersekolah demi ibu. Tapi ayah selalu saja
bersikap kasar kepadaku setelah kejadian itu. Terlebih lagi nilai-nilaiku kurang
memuaskan bagi ayah.

Aku melanjutkan sekolah sampai lulus SD. Nilaiku pun tak cukup bagus. Aku
kemudian mengutarakan kepada ayah bahwa aku tak mau lagi sekolah. Aku tidak bisa lagi
belajar. Bahkan aku tidak ada keinginan untuk belajar. Ayah dan ibu sudah kehabisan akal
membujukku untuk bersekolah. Alhasil muncul keputusan mengejutkan dari ayah. Beliau
memutuskan untuk menikahkanku. Laki-laki berumur 29 tahun menjadi pilihan ayah.
Tidak terbayang olehku, menikah dengan laki-laki yang berjarak 17 tahun denganku. Tapi
entah apa yang ada di pikiranku. Aku langsung menyetujui keputusan ayah. Menikah di
usia belia akhirnya menjadi jalan hidupku.

Kini 21 tahun telah berlalu, dan aku baru merasakan akibat tidak berpendidikan.
Tidak berpendidikan sangat menyusahkan. Tidak berilmu justru membuat hidup serasa
sengsara. Pendidikan SD tidak bisa menjamin kehidupan. Hidup tidak bisa hanya dibekali
dengan keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Aku sangat menyesal atas
keputusanku 21 tahun silam. Andaikan saja dahulu aku menuruti kata ayah dan ibu, pasti
aku bisa sukses seperti teman-temanku sekarang. Bahkan aku bisa merasa bangga karena
bisa menjadi guru pertama bagi anak-anakku.
PERANG SURABAYA
Tanggal 10 November tahun 1945 meledaklah suatu gerakan perjuangan seluruh rakyat
Surabaya yang bertujuan untuk mengusir para penjajah-penjajah kejam Belanda dan juga mengusir
para sekutunya didaerah tanah air Indonesia Raya terkhususnya untuk wilayah Kota Surabaya.

Terjadinya peperangan ini berasal dari kemarahan anggota tentara Inggris yang
diakibatkan tewasnya pimpinan mereka dibunuh oleh rakyat atau para pejuang wilayah Kota
Surabaya. Akibat meninggalnya jenderal atau pimpinan mereka, Inggris dan juga para sekutunya
memberikan suatu peringatan untuk para pejuang-pejuang negara Indonesia yang berada di
sekeliling Kota Surabaya untuk segera menyerah.

Adanya peringatan yang diberikan oleh Inggris dan sekutunya terhadap para pejuang
Indonesia yang berada di daerah Kota Surabaya, para pejuang Indonesia pun tidak merasa takut
dan juga tidak akan mundur untuk menyerah. Mereka semua membuat suatu wajib militer untuk
melawan Inggris yang mengancam para pejuang Surabaya untuk menyerah.

Setelah Inggris mengetahui peringatan-peringatan yang diberikan untuk para pejuang


Surabaya ditolak secara mentah-mentah, akhirnya negara Inggris dan para sekutunya benar-benar
mengeluarkan amarah yang sangat besar. Lalu pada tanggal 10 November pagi hari mereka
melakukan serangan besar-besaran terhadap para pejuang Surabaya melewati laut, darat dan
udara dengan mengirimkan kurang lebih sekitar 30.000 pasukan tentara.

Pesawat terbang, kapal perang dan tank baja benar-benar ditujukan untuk menuju Kota
Surabaya. Dikala itu Kota Surabaya benar-benar diserang habis-habisan oleh sekutu Belanda.
Mereka semua memborbardir gedung-gedung pemerintahan yang berada di dalam Kota Surabaya
dan juga membunuh para pejuang-pejuang Kota Surabaya.

Ketika itu peristiwa yang sangat mengerikan, pembunuhan-pembunuhan manusia pun


terjadi dimana-mana, darah manusia pun saring berceceran di jalanan raya dan membuat para
pahlawan Kota Surabaya ini semakin terdesak dengan keadaan.

Akan tetapi diluar dugaan sama sekali, rencana-rencana mereka yang telah direncanakan
sebelumnya untuk menguasai Kota Surabaya dalam jangka waktu 3 hari gagal total. Semua
pahlawan atau pejuang dan rakyat Surabaya ikut serta turun ke jalan untuk melakukan perjuangan
untuk melawan para penjajah.

Ketika itu semangat para pejuang dan rakyat pun sangat membara. Persoalan ini
diakibatkan munculnya seseorang pemuda yang mana pemuda tersebut bernama Bung Tomo.
Ketika itu Bung Tomo berdiri tegak dengan gagah berani untuk memberikan sebuah pidato kepada
seluruh rakyat Surabaya untuk membakar seluruh semangat berjuang yang mereka miliki
meskipun hingga titik darah penghabisan tiba.

Peperangan Surabaya itu berlangsung kurang lebih selama 3 minggu dan diraih oleh pihak
sekutu, walaupun Kota Surabaya jatuh ke genggaman para sekutu, pembelaan dan perlawanan
rakyat Surabaya ketika itu membangkitkan seluruh semangat pejuang seluruh masyarakat
Indonesia.
Sebuah Pеngаlаmаn yang Mеngеѕаnkаn
Kеtikа bаngun раdа hаri Senin pagi, аku ѕаngаt tеrkеjut karena melihatjam di kаmаr
telah menunjukkan pukul 06.30 WIB. Aku lаngѕung bаngun dan menuju ke kаmаr mаndi.
Sаmраi di kamar mandi tibа-tibа aku tеrреlеѕеt dаn hаmрir saja mеnсеdеrаiku.

Sеtеlаh mаndi, aku bеrраkаiаn ѕеkоlаh, ѕаrараn pagi lаlu bеrаngkаt ѕеkоlаh dеngаn
mеnggunаkаn sepeda motor. Sesampainya di ѕеkоlаh kulihat tаѕku untuk mеngаmbil topi.
Bеtара tеrkеjutnуа аku, ternyata tорiku tidak ada di dаlаm tаѕ. Karena hаri itu hari senin
(ada uрасаrа bendera) аku рulаng kе rumаh untuk mengambil tорi. Selesai mengambil tорi
aku kembali lаgi kе ѕеkоlаh dеngаn mеnаiki ѕереdа motor. Tibа-tibа di jalan mоtоrku
mogok, ѕеtеlаh diреrikѕа tеrnуаtа bensinnya habis. Tеrраkѕа kudorong motor untuk
mеnсаri tеmраt penjualan bеnѕin eceran. Untunglаh tеmраt penjualan bеnѕin itu tidаk
jаuh. Aku membeli ѕаtu litеr bеnѕin dаn langsung tаnсар gаѕ menuju kе sekolah.

Setibanya di ѕеkоlаh tеrnуаtа murid-murid ѕudаh berkumpul di lapangan. Upacara


hаmрir saja dimulai. Aku pun tergesa-gesa bеrlаri mеnuju ke lapangan uрасаrа. Kеtikа
uрасаrа dimulаi kepala ѕеkоlаh lаngѕung mеmbеri pengarahan tеntаng tаtа tеrtib ѕеkоlаh.
Tibа-tibа datanglah ѕеоrаng guru untuk mеmеrikѕа kеrарiаn murid-muridnуа, dаn ѕiаlnуа
rаmbutku dinilаi раnjаng оlеh guru. Dengan lеluаѕа serta tаk kuаѕа kumеnоlаk gunting
уаng ada digengaman guru mеnсаbik-саbik rаmbutku.

Dengan rambutku уаng tak karuan, aku langsung mаѕuk kе kelas untuk mengikuti
pelajaran. Ruрауа реlаjаrаn tersebut mеmрunуаi реkеrjааn rumah (PR) dаn аku luра
mengerjakan tugas tеrѕеbut lаlu dihukum оlеh guru untuk mеmbuаt tugаѕ itu ѕеbаnуаk
tigа kali.

Aku lаngѕung mеngеrjаkаn tugаѕ itu. Sеbеlum aku mengerjakannya jam реlаjаrаn
рun hаbiѕ lalu аku diѕuruh mеnuliѕ beberapa kаli liраt lаgi оlеh guru. Kеtikа ѕеdаng
mengerjakan tugаѕ itu, tеmаn-tеmаn ribut di kеlаѕ kаrеnа jаm реlаjаrаnnуа kоѕоng.
Dеngаn ѕеnаngnуа tеmаn-tеmаn рun bermain di kеlаѕ ѕеhinggа аku рun merasa tеrgаnggu.
Aku mеnеgurnуа ѕuрауа tidak ribut lаgi, tеrnуаtа mеrеkа tidak senang dаn tidаk tеrimа
аtаѕ tеgurаnku. Temanku tаdi lаngѕung mеrоbеk tugаѕ уаng ѕеdаng kubuаt. Aku merasa
kesal dan tаnра basa-basi lаgi аku lаngѕung menghajarnya sehingga tеrjаdilаh реrkеlаhiаn.
Kеmudiаn kаmi dipanggil wаli kеlаѕ ke kаntоr untuk mеnуеlеѕаikаn mаѕаlаh tеrѕеbut. Aku
сеritаkаn mаѕаlаh tеrѕеbut dаn kаmi рun diѕuruh untuk bеrmааf-mааfаn. Sеtеlаh itu kami
diѕuruh untuk melupakan mаѕаlаh tеrѕеbut, akhirnya lonceng pun berbunyi mеnаndаkаn
рulаng sekolah. Kami рun lаngѕung рulаng kе rumаh. Sеtibаnуа di rumah аku merasa
ѕеnаng karena permasalahan tеrѕеbut telah ѕеlеѕаi. Aku bеrсеritа tentang kеjаdiаn-
kеjаdiаn уаng аku аlаmi di ѕеkоlаh tаdi dengan оrаng tuаku. Orаng tuаku рun menasehati
аgаr ѕеlаlu mengerjakan tugas tersebut dаn mеntааti peraturan tata tеrtib уаng аdа di
sekolah.
TEKS NARASI
1.Pengertian Narasi

Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang
rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal tengah dan akhir.

Narasi adalah sebuah paragraf yang dibuat dengan tujuan memberikan sebuah hiburan
atau pengalaman estetis kepada para pembaca.

Narasi dapat berupa fiksi dan dapat pula non fiksi. Narasi dapat dijumpai pada karya
seperti cerpen, biografi, novel dan lain sebagainya.

2. Ciri ciri Teks Narasi

 Teks narasi memiliki tiga unsur utama yakni waktu, tokoh, dan peristiwa.
 Teks narasi memiliki sifat fiksi dan non fiksi
 Teks narasi bertujuan untuk menyampaikan informasi maupun menciptakan
pengalaman yang paling ada kesannya untuk pendengar dan pembaca.

Teks narasi memuat kisah, peristiwa, cerita dan kejadian

3. Tujuan Narasi

Secara fundamental ada beberapa tujuan menulis narasi yaitu:

 Memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan


 Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca

4. Struktur Narasi
 Pengenalan
Pada bagian ini berisi tentang pengenalan tokoh suasana ,latar dan lain sebagainya.
 Awal Pertikaian
Pada bagian ini berisi konfik atau permasalahan awal yang ditampilkan oleh penulis.
 Klimaks atau Puncak Pertikaian
Pada bagian ini berisi tentang ilustrasi konflik utama atau inti dari cerita.
 Antiklimaks atau Penyelesaian
Pada bagian ini berisi tentang penyelesaian permasalahan yang terjadi dalam cerita
dan menandakan berakhirnya cerita.
5. Unsur-Unsur Narasi
 Alur (Plot)
Alur atau plot adalah deretan kejadian yang mengatur hubungan peristiwa demi
peristiwa agar saling berkaitan secara logis.
 Pengembangan
Pengembangan adalah deretan kejadian yang dimulai dengan pengenalan atau
pendahuluan (Pengenalan Tokoh), isi peristiwa (konflik antar tokoh) dan penutup
(Penyelesaian)

6. Jenis-Jenis Narasi
 Narasi informative
Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian
informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas
pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
 Narasi ekspositorik
Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian
informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas
pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis
menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang
ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil hingga saat ini
atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh
eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi
ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis,
berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.

 Narasi artistic

Narasi artistik adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu


maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca
atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan
dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak
memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.

 Narasi sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu
maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca
atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.
7. Langkah-Langkah Menulis Karangan Narasi

 Pertama tentukan tema dan amanat yang akan disampaikan terlebih dahulu.
 Selanjutnya, tetapkan sasaran pembaca
 Rancangan peristiwa utama yang akan disampaikan dalam bentuk skema alur.
 Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan dan akhir cerita.
 Rincian peristiwa utama ke dalam detail peristiwa sebagai pendukung cerita.
 Susunlah tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang
 Mengerti aturan tanda baca dalam kalimat tersebut.

berkumpul dengan keluarga. Dendam terhadap seseorang tidak akan bermanfaat untuk
anda. Dapatkan prioritas anda sekarang dan bedakan antara batu, kerikil, dan pasir.
Batu, kerikil,dan pasir

Pada awal kelas filsafat di sebuah universitas, profesor berdiri dengan beberapa
item yang terlihat berbahaya di mejanya. Yaitu sebuah toples mayonaisse kosong, beberapa
batu, beberapa kerikil, dan pasir. Mahasiswa memandang benda-benda tersebut dengan
penasaran. Mereka bertanya-tanya, apa yang ingin profesor itu lakukan dan mencoba
untuk menebak demonstrasi apa yang akan terjadi.

Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, profesor mulai meletakkan batu-batu


kecil ke dalam toples mayonaisse satu per satu. Para siswa pun bingung, namun profesor
tidak memberikan penjelasan terlebih dahulu. Setelah batu-batu itu sampai ke leher
tabung, profesor berbicara untuk pertama kalinya hari itu. Dia bertanya kepada siswa
apakah mereka pikir toples itu sudah penuh. Para siswa sepakat bahwa toples tersebut
sudah penuh.

Profesor itu lalu mengambil kerikil di atas meja dan perlahan menuangkan kerikil
tersebut ke dalam toples. Kerikil kecil tersebut menemukan celah di antara batu-batu
besar. Profesor itu kemudian mengguncang ringan toples tersebut untuk memungkinkan
kerikil menetap pada celah yang terdapat di dalam stoples. Ia kemudian kembali bertanya
kepada siswa apakah toples itu sudah penuh, dan mahasiswa kembali sepakat bahwa
toples tersebut sudah penuh.

Para siswa sekarang tahu apa yang akan profesor lakukan selanjutnya, tapi mereka
masih tidak mengerti mengapa profesor melakukannya. Profesor itu mengambil pasir dan
menuangkannya ke dalam toples mayones. Pasir, seperti yang diharapkan, mengisi setiap
ruang yang tersisa dalam stoples. Profesor untuk terakhir kalinya bertanya pada murid-
muridnya, apakah toples itu sudah penuh, dan jawabannya adalah sekali lagi : YA.

Profesor itu kemudian menjelaskan bahwa toples mayones adalah analogi untuk
kehidupan. Dia menyamakan batu dengan hal yang paling penting dalam hidup, yaitu :
Kesehatan, pasangan anda, anak-anak anda, dan semua hal yang membuat hidup yang
lengkap.

Dia kemudian membandingkan kerikil untuk hal-hal yang membuat hidup anda
nyaman seperti pekerjaan anda, rumah anda, dan mobil anda. Akhirnya, ia menjelaskan
pasir adalah hal-hal kecil yang tidak terlalu penting di dalam hidup anda.

Profesor menjelaskan, menempatkan pasir terlebih dahulu di toples akan


menyebabkan tidak ada ruang untuk batu atau kerikil. Demikian pula, mengacaukan hidup
anda dengan hal-hal kecil akan menyebabkan anda tidak memiliki ruang untuk hal-hal
besar yang benar-benar berharga.

Pesan Moral : Perhatikan segala sesuatu yang penting demi kehidupan yang penuh
dengan kebahagiaan. Luangkan waktu untuk bersama dengan anak-anak dan pasangan
anda. Selesaikan pekerjaan anda ketika anda berada di kantor, jangan saat anda sedang
Ibu Dengan Satu Mata

Ibuku hanya memiliki satu mata. Ketika aku tumbuh dewasa, aku membencinya
karena hal itu. Aku benci perhatian tak diundang yang aku dapatkan ketika berada di
sekolah. Aku benci bagaimana anak-anak lain menatapnya dan memalingkan muka dengan
jijik. Ibuku bekerja dengan dua pekerjaan untuk menafkahi keluarga, tetapi aku justru malu
dengan keadaannya dan tidak ingin terlihat sedang bersamanya.

Setiap kali ibu saya datang untuk mengunjungi saya di sekolah, rasanya aku ingin
dia menghilang. Aku merasakan gelombang kebencian terhadap wanita yang membuat
saya menjadi bahan tertawaan sekolah. Pada suatu waktu, ketika aku ingin meluapkan
kemarahan ekstrim, aku bahkan pernah mengatakan kepada ibu saya bahwa saya ingin dia
mati. Aku benar-benar tidak peduli tentang perasaannya.

Setelah aku tumbuh dewasa, aku melakukan apapun sekuat tenaga untuk
menjauhkan diri dari ibuku. Aku belajar dengan keras dan mendapat pekerjaan di luar
negeri, jadi aku tidak akan bertemu dengannya. Aku menikah dan mulai membesarkan
keluargaku sendiri. Aku sibuk dengan pekerjaan dan keluarga, demi menyediakan
kehidupan yang nyaman untuk anak-anakku tercinta. Aku bahkan tidak memikirkan ibuku
lagi.

Namun tidak disangka, ibuku datang untuk mengunjungi rumahku pada suatu
hari. Wajah bermata satunya membuat anak-anak saya takut, dan mereka mulai
menangis. Aku marah pada ibuku karena muncul mendadak dan saya melarang dia masuk.
Kemudian aku berkata : “Jangan pernah kembali ke rumah saya dan kehidupan keluarga
baru saya..!”. Aku berteriak, tapi ibu saya hanya diam dan meminta maaf, lalu pergi tanpa
mampu berkata-kata lagi.

Pada suatu ketika, sebuah undangan untuk reuni sekolah tinggi membawa aku
kembali ke kampung halaman setelah puluhan tahun lamanya. Aku tidak bisa menolak
berkendara melewati rumah masa kecilku dan mampir ke gubuk tua tersebut. Tetangga
saya mengatakan kepadaku bahwa ibuku sudah meninggal dan meninggalkan surat
untukku.

Beginilah isi surat ibu :

“Anakku sayang :

Ibu harus memulai surat ini dengan meminta maaf karena telah mengunjungi
rumahmu tanpa pemberitahuan dan menakuti anak-anakmu yang cantik. Ibu juga
sangat menyesal karena ibu adalah wanita yang memalukan dan sumber penghinaan
bagimu, ketika kamu masih kecil sampai tumbuh dewasa.
Ibu sudah mengetahui bahwa kamu pasti akan datang kembali ke kota ini untuk reuni
sekolah. Ibu mungkin tidak lagi berada di tempat ini ketika nanti kamu datang, dan
ibu pikir itu adalah waktu yang  tepat untuk memberitahumu sebuah insiden yang
terjadi ketika kamu masih kecil. 

Tahukah kamu, anakku sayang? Kamu mengalami sebuah kecelakaan dan kehilangan
satu mata. Ibu sangat terpukul karena terus memikirkan bagaimana nasib anakku
apabila anak ibu tercinta tumbuh hanya dengan satu mata. Ibu ingin kamu dapat
melihat dunia yang indah dengan sempurna, jadi ibu memberikan padamu sebelah
mata ibu.

Anakku sayang, ibu selalu memilikimu dan akan selalu mencintaimu dari lubuk hati
ibu yang terdalam. Ibu tidak pernah menyesali keputusan ibu untuk memberikan
mata ibu. Dan ibu merasa tenang ketika ibu mampu memberikan kamu kemampuan
untuk menikmati hidup yang lengkap.

Dari : Ibumu tersayang.”

Setelah membaca surat dari ibu, air mataku menetes. Aku sangat menyesal. Diriku
selalu menyalahkan diriku sendiri, mengapa dulu aku tidak pernah sedikitpun bersikap
baik pada ibu. Aku bahkan tega menghilangkan dirinya dari kehidupanku, padahal ibu
selalu ada untuk membantuku.

Pesan Moral : Jangan pernah anda menyakiti perasaan orang tua. Karena anda
tidak pernah tahu apa saja yang telah dilakukan oleh orang tua anda sehingga anda bisa
menjadi seperti sekarang. Dan anda tidak akan pernah tahu kapan orang yang anda sayangi
akan meninggalkan anda untuk selama-lamanya.
Catatan Penyelesaian
Untuk membiayai pendidikannya, seorang anak miskin menjual barang dari pintu ke
pintu. Suatu hari, anak laki-laki ini benar-benar lapar tapi tidak punya uang untuk membeli
makanan. Dia memutuskan untuk meminta sesuatu untuk dimakan ketika ia mengetuk pintu di
rumah berikutnya.

Seorang wanita muda yang cantik membuka pintu tersebut, dan anak itu kehilangan
keberaniannya. Akhirnya dia hanya meminta untuk diberi segelas air, ia terlalu malu untuk
meminta makanan. Wanita muda tersebut membawakannya segelas susu, yang segera diminum
dengan rakus oleh anak itu.

Anak itu bertanya berapa banyak dia berhutang. Tetapi wanita tersebut hanya tersenyum
dan berkata bahwa ibunya telah mengajarinya untuk bersikap baik kepada orang lain. Dan ia tidak
pernah mengharapkan imbalan apapun.

Anak itu meninggalkan rumah wanita tersebut dengan perut penuh dan hati yang penuh
kekuatan baru untuk terus melanjutkan pendidikan dan terus bekerja keras. Namun setiap kali ia
merasa ingin berhenti, ia teringat pada wanita itu. Seseorang yang telah menanamkan keyakinan
baru dan ketabahan di dalam dirinya.

Bertahun-tahun kemudian, di sebuah kota besar, seorang ahli bedah ternama Dr. Howard
Kelly dipanggil untuk berkonsultasi dengan seorang wanita paruh baya yang menderita penyakit
langka. Ketika wanita tersebut mengatakan kepadanya nama kota kecil di mana dia tinggal, Dr.
Kelly merasa memori samar muncul dalam pikirannya. Kemudian, secara tiba-tiba Dokter itu
tersadar. Dia adalah wanita yang telah memberinya segelas susu bertahun-tahun yang lalu.

Kemudian dokter melanjutkan konsultasi dengan menyediakan wanita itu perawatan yang
terbaik dan memastikan dia mendapatkan perhatian khusus. Bahkan, ia mengerahkan seluruh
kemampuannya sebagai seorang dokter untuk menyelamatkan hidup wanita tersebut.

Setelah lama dirawat di rumah sakit dengan melalui berbagai perawatan, wanita itu
akhirnya siap untuk kembali ke rumah. Wanita itu sangat khawatir karena akan membutuhkan
waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan pembayaran biaya perawatannya selama di rumah
sakit. Penyakit serius yang dideritanya dan lamanya ia tinggal di rumah sakit telah menghasilkan
tagihan yang cukup besar. Namun, ketika dia menerima surat tagihan, ia menemukan bahwa Dr.
Kelly telah membayar seluruh tagihannya dan menulis catatan kecil untuknya.

Dr. Kelly menulis catatan seperti ini : “Sudah dibayar lunas dengan segelas susu”.

Pesan Moral : Teruslah berbuat kebaikan di dalam hidup anda. Bantulah orang lain
walaupun anda hanya dapat memberikan bantuan kecil. Karena bantuan kecil yang anda berikan
sangat berarti bagi orang lain. Percayalah, ketika suatu saat anda mengalami kesulitan, akan datang
bantuan dari orang lain. Itulah balasan dari bantuan kecil yang anda berikan di masa lalu.

Anda mungkin juga menyukai